Anda di halaman 1dari 6

Barisan dan Deret

Risna Aulia Anjani


172151021

1. Aritmatika
Aritmatika atau aritmetika yang berasal dari bahasa Yunani (αριθμός = angka) yang dulu
biasa disebut Ilmu Hitung merupakan cabang tertua (atau pendahulu) dari matematika yang
mempelajari operasi dasar bilangan.

a. Barisan Aritmatika
Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih antara dua suku yang berurutan
selalu tetap. Selisih dua suku berurutan tersebut dinamakan beda, ditulis b (b=Un -Un-1 ).
Bentuk umum barisan arimtatika:
a, (a+b), (a+2b), (a+3b), (a+4b),…,(a+(n-1)b)
Suku ke n barisan aritmatika (𝑈𝑛 ) dinyatakan dengan rumus:
Un =a+(n-1)b
Keterangan:
Un : suku ke-n dengan n=1,2,3,dst
a: suku pertama (U1 )
b: selisih dua suku/beda
Jika barisan aritmatika mempunyai banyak suku (n) ganjil, suku pertama a, dan suku
terakhir Un , maka suku tengah Ut dari barisan tersebut adalah:
1 1
Ut = 2 (a+Un ) dengan t= 2 (n+1)
Jika antara dua suku barisan aritmatika disisipkan k buah suku sehingga membentuk
barisan aritmatika baru maka beda barisan aritmatika setelah disisipkan k buah suku akan
berubah. Beda dari barisan aritmatika setelah disisipkan k buah suku adalah sebagai berikut:
b
b' = k+1
Keterangan:
b' : beda barisan aritmatika setelah disisipkan k buah suku
k: banyak suku yang disisipkan
Banyak suku dari barisan aritmatika yang disisipkan k buah suku juga akan berubah, menjadi
seperti berikut:
n' =n+(n-1)k
Keterangan:
n' :banyak suku barisan aritmatika baru
n:banyak suku barisan aritmatika lama

b. Deret Aritmatika
Deret Aritmatika adalah jumlah dari suku-suku barisan aritmatika. Deret aritmatika untuk
n suku pertama dinotasikan dengan 𝑆𝑛 dan memiliki tumus sebagai berikut:
n n
Sn = 2 (a+Un ) atau Sn = 2 (2a+(n-1)b)

2. Geometri
Geometri (Yunani Kuno: geo-“bumi”, dan -metron “pengukuran”) ialah cabang dari ilmu
matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif gambar, serta sifat
ruang. Seorang ahli matematika yang bekerja di bidang geometri sering disebut ahli ilmu ukur.
Geometri sendiri muncul secara independen di sejumlah budaya awal sebagai ilmu pengetahuan
praktis tentang panjang, luas, dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu matematika formal yang
muncul di Barat sedini Thales (abad 6 SM).

a. Barisan Geometri
Barisan geometri adalah barisan dengan pembanding antara dua suku berurutan selalu
𝑈𝑛
tetap. Pembanding dua suku berurutan tersebut dinamakan rasio, ditulis r (𝑟 = 𝑈 ).
𝑛−1
Bentuk umum barisan geometri:
a, ar, ar 2 , …, ar n-1
dengan:
a : suku pertama (𝑈! )
U
r : U n = rasio
n-1
Suku ke n barisan geometri (𝑈𝑛 ) dinyatakan dengan rumus:
Un =ar n-1, n menyatakan banyak suku
Jika barisan geometri mempunyai banyak suku (n) ganjil, suku pertama a, dan suku
terakhir Un , maka suku tengah Ut dari barisan tersebut adalah:
1
Ut =√a×Un dengan t= 2 (n+1)
Jika antara dua suku barisan geometri disisipkan k buah suku sehingga membentuk
barisan geometri baru maka rasio barisan geometri setelah disisipkan k buah suku akan berubah.
Rasio dari barisan geometri setelah disisipkan k buah suku adalah sebagai berikut:
k+1
r ' = √r
Keterangan:
r ' : rasio barisan geometri setelah disisipkan k buah suku
k : banyak suku yang disisipkan
Banyak suku dari barisan aritmatika yang disisipkan k buah suku juga akan berubah, menjadi
seperti berikut:
n' =n+(n-1)k
Keterangan:
n' :banyak suku barisan geometri baru
n:banyak suku barisan geometri lama
b. Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah dari suku-suku barisan geometri. Deret geometri untuk n
suku pertama dinotasikan dengan 𝑆𝑛 dan memiliki tumus sebagai berikut:
a(r n -1)
Sn = untuk r < 1
r-1
a(1-r n )
Sn = untuk r < 1
1-r

c. Deret Geometri Tak Hingga


Barisan geometri dengan rasio antar -1 dan 1 disebut barisan geometri yang konvergem.
Derer geometri dari barisan geometri yang konvergen dan banyak suku tak hingga dapat
dihitung dengan rumus:
a
S∞ = 1-r
Keterangan:
a : suku pertama −1 < r < 1
Soal
y y y
1. Bilangan log (𝑥 – 1), log (𝑥 + 1), log (3𝑥 – 1) merupakan tiga suku deret aritmetika
yang berurutan. Jika jumlah tiga bilangan 6, maka 𝑥 + 𝑦 = …
Penyelesaian:
𝑈1 =𝑦 log(𝑥 − 1) ; 𝑈2 =𝑦 log(𝑥 + 1) ; 𝑈3 =𝑦 log(3𝑥 − 1)
𝑏 = 𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1
⇔ 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑈3 − 𝑈2
⇔ 2𝑈2 = 𝑈3 + 𝑈1
⇔ 2(𝑦 log(𝑥 + 1)) =𝑦 log(3𝑥 − 1)+𝑦 log(𝑥 − 1)
⇔𝑦 log(𝑥 + 1)2 =𝑦 log(3𝑥 − 1)(𝑥 − 1)
⇔𝑦 log(𝑥 2 + 2𝑥 + 1) =𝑦 log(3𝑥 2 − 4𝑥 + 1)
⇔ 𝑥 2 + 2𝑥 + 1 = 3𝑥 2 − 4𝑥 + 1
⇔ 2𝑥 2 − 6𝑥 = 0
⇔ 2𝑥(𝑥 − 3) = 0
⇔ 𝑥 = 0 (𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖) ∨ 𝑥 = 3

y
log(𝑥 − 1) + ylog(𝑥 + 1) + ylog(3𝑥 − 1) = 6
⇔ylog(𝑥 − 1)(𝑥 + 1)(3𝑥 − 1) = 6
⇔ ylog(3 − 1)(3 + 1)(3(3) − 1) = 6
⇔ ylog(2)(4)(8) = 6
⇔ ylog(64) = 6
⇔ 𝑦 6 = 64
6
⇔ 𝑦 = √64
⇔𝑦=2

∴𝑥+𝑦 = 3+2= 5

2. Jumlah bilangan antara 5 dan 100 yang habis dibagi 7 tetapi tidak habis dibagi 4 adalah ..
Penyelesaian:
bilangan antara 5 dan 100 yang habis dibagi 7:
7, 14, 21, 28, 35, 42, 49, 56, 63, 70, 77, 84, 91, 98
Jumlah 14 suku tersebut adalah:
𝑛
𝑆𝑛 = 2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
14
⇔ 𝑆14 = (2(7)) + (14 − 1)(7)
2
= 7(14 + 91)
= 7(105)
= 735
Bilangan yang habis dibagi 7 dan habis dibagi 4: 28, 56, dan 84. Jumlahnya:
28 + 56 + 84 = 168
Jumlah bilangan antara 5 dan 100 yang habis dibagi 7 tetapi tidak habis dibagi 4:
735 − 168 = 567
∴ Jumlah bilangan antara 5 dan 100 yang habis dibagi 7 tetapi tidak habis dibagi 4 adalah 567

1 a 1 a 1
3. Jumlah 10 suku pertama deret aritmatika : alog x + log x2 + log x3 + … adalah ...
Penyelesaian:
10
S10 = (a+U10 )
2
1 1
⇔ S10 =5(a log x +a log x10 )
⇔ S10 =5 (a log (x -1 .x -10 ))
⇔ S10 =5.a log x -11
⇔ S10 =-55.a log x
∴ jumlah 10 suku pertama deret aritmatika tersebut adalah: 𝑆10 = -55.a log x

4. Tiga buah bilangan berurutan yang berjumlah 12 merupakan suku-suku deret aritmatika. Jika
bilangan yang ke 3 ditambah 2 maka diperoleh deret geometri. Hasil kali ketiga bilangan
tersebut adalah ..
Penyelesaian:
U1 +U2 +U3 =12
Misal: U1 =a-b; U2 =a; U3 =a+b
U1 +U2 +U3 =12
⇔ (a-b) + (a) + (a+b) = 12
⇔ 3a = 12
⇔a=4
U1 ,U2 ,U3 ⇒4-b, 4, 4+b
Suku ketiga ditambah 2 jadi deret geometri:
4 − b, 4, 6 + b
U3 U
= U2
U2 1
6+𝑏 4
⇔ = 4−𝑏
4
⇔ 24 − 2b − b2 = 16
⇔ b2 + 2b − 8 = 0
⇔ (b + 4)(b − 2) = 0
b = −4 ∨ b = 2
Untuk b = −4 :
4 − (−4), 4, 4 + (−4) ⇒ hasil kali ∶ 8 × 4 × 0 = 0
Untuk 𝑏 = 2
4 − 2, 4, 4 + 2 ⇒ hasil kali ∶ 2 × 4 × 6 = 48
∴ hasil kali ketiga bilangan adalah 48
5. Jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 300 yang habis dibagi 5 adalah ..
Penyelesaian:
bilangan bulat di antara 100 dan 300 yang habis dibagi 5:
105,110,1125, …, 295
𝑎 = 105
𝑏=5
𝑈𝑛 = 295
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
⇔ 295 = 105 + (𝑛 − 1)5
⇔ 295 = 105 + 5𝑛 − 5
⇔ 295 = 100 + 5𝑛
⇔ 5𝑛 = 195
⇔ 𝑛 = 39
Jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 300 yang habis dibagi 5:
𝑛
𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 )
2
39
⇔ 𝑆39 = (105 + 295)
2
39
⇔ 𝑆39 = (400)
2
⇔ 𝑆39 = 39(200) = 7800
∴Jumlah semua bilangan-bilangan bulat di antara 100 dan 300 yang habis dibagi 5 adalah 7800

Anda mungkin juga menyukai