Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Perang Dunia II mengakibatkan kematian sekitar 55 juta orang di seluruh dunia. Perang
ini adalah konflik terbesar dan paling destruktif sepanjang sejarah. Jerman memulai Perang
Dunia II dengan menginvasi Polandia pada tanggal 1 September 1939. Inggris dan Prancis
meresponsnya dengan menyatakan perang terhadap Jerman. Pasukan Jerman menginvasi
Eropa barat pada musim semi tahun 1940. Dengan dukungan dari Jerman, Uni Soviet
menduduki negara-negara Baltik pada bulan Juni 1940. Italia, anggota Blok Poros (negara
yang bersekutu dengan Jerman), ikut terjun dalam perang pada tanggal 10 Juni 1940. Dari
tanggal 10 Juli hingga 31 Oktober 1940, Nazi terlibat dalam perang udara di langit Inggris
dan akhirnya kalah. Perang ini disebut Pertempuran Britania.
Setelah mengamankan wilayah Balkan dengan menginvasi Yugoslavia dan Yunani pada
tanggal 6 April 1941, pasukan Jerman dan para sekutunya menginvasi Uni Soviet pada
tanggal 22 Juni 1941, dan ini berarti melanggar secara langsung Pakta Jerman-Soviet. Pada
bulan Juni dan Juli 1941, Jerman juga menduduki negara -negara Baltik. Pemimpin Soviet
Joseph Stalin kemudian menjadi pemimpin utama Sekutu pada masa perang untuk melawan
Jerman Nazi dan sekutu blok Porosnya. Selama musim panas dan musim gugur tahun 1941,
pasukan Jerman semakin merangsek masuk ke Uni Soviet. Pada tanggal 6 Desember 1941,
pasukan Soviet melancarkan serangan balasan hebat. Keesokan harinya, pada tanggal 7
Desember 1941, Jepang (salah satu kekuatan blok Poros) mengebom Pearl Harbor, Hawaii,
sehingga menyebabkan Amerika Serikat terjun ke dalam kancah peperangan dan bersekutu
dengan Inggris Raya dan Uni Soviet.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Bagaimana jalannya perang dunia 2 di Eropa dan Afrika?
2. Strategi perang apa yang digunakan?
3. Bagaimana akhir peperangan yang terjadi di Eropa dan Afrika?

1
1.3 TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah :
1. Mengetahui jalannya perang dunia 2 di Eropa dan Afrika.
2. Mengetahui strategi perang yang digunakan.
3. Mengetahui akhir peperangan yang terjadi.

2
BAB II
ISI

2.1 AWAL PERANG DI EROPA


2.1.1 Jerman Menyerang Polandia
Kekuatan poros, yaitu Jerman, Italia dan Jepang menginginkan lebih banyak
wilayah. Setelah menginvasi Cekoslowakia, Hitler tidak memperkirakan akan ada aksi militer
Internasional yang menentang rencananya untuk memperluas wilayah lebih lanjut. Untuk
mengatasi ancaman militer Eri timur, ia menandatangani pakta non-agresi, Pakta Molotov-
Ribbentrop dengan Uni Soviet pada Agustus 1939. Dua negara ini secara rahasia setuju untuk
membagi Eropa bagian timur. Meski ada seruan dari Neville Chamberlain, Presiden
Roosevelt, dan Paus, Hitler yang merasa aman dari ancaman militer memutuskan
menginvansi Polandia pada 1 September 1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat
yang dikenal dengan taktik Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang
menyebabkan perbatasan sungai dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang
memudahkan gerak laju pasukan lapis baja Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik
yang terkenal Ju-87 Stuka. Perancis dan Inggris menyatakan perang terhadap Jerman pada 3
September sebagai komitment mereka terhadap Polandia pada pakta pertahanan Maret
1939.Pasukan Uni Soviet yang telah menandatangani pakta non-agresi kemudian menginvasi
Polandia dari timur.
Pada bulan Juni, Italia mendeklarasikan perang atas Sekutu. Pasukan Inggris dikirim
ke Prancis tetapi dipaksa mundur ke Dunkrik. Dari Dunkrik, ratusan ribu pasukan Inggris
terpaksa dievakuasi kembali ke Inggris. Dengan sebagian besar wilayah Eropa dikuasai kaum
fasis, Hitler berencana menginvasi Inggris. AS tetap menjalankan politik isolasi. Pada Juli
1940, Luftwaffe (angkatan darat Jerman) memulai serangan dengan sejumlah target di
Inggris.
Setelah mengalami kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia
dikejutkan oleh serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya bertemu
dengan Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri
Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi
Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia melarikan

3
diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh Uni Soviet maupun Nazi.
Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh
Inggris dan Perancis yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis
membuat Sekutu akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan
jatuhnya kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill.

2.1.2 Uni Soviet Menginvasi Finlandia


Perang Musim Dingin dimulai dengan invasi Finlandia oleh Uni Soviet, 30
November 1939. Pada awalnya Finlandia mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun
pasukan Soviet memiliki jumlah besar serta dukungan dari armada udara dan lapis baja,
karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang cakap akibat pembersihan yang
dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia
memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron Carl Gustav von Mannerheim
serta rakyat Finlandia yang tidak ingin dijajah. Bantuan senjata mengalir dari negara Barat
terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu. Pasukan
Finlandia memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun
kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan serangan
besar besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia dan berhasil merebut kota-kota
dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga memaksa Carl Gustav untuk mengadakan
perjanjian perdamaian. Ketika Hitler menyerang Rusia (Uni Soviet), Hitler juga
memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.

2.1.3 Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan 1940


Tiba-tiba Jerman menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui
Operasi Weserübung, yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah
tersebut. Pasukan Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan
Narvik untuk membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan
Norwegia-pun menyerah.
Operasi Fall Gelb, invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei
1940, mengakhiri apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan memulai
Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia, Belanda,
dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah pasukan Sekutu

4
dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux dengan cepat jatuh ke tangan
Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya dengan menyerang Perancis. Pasukan
Ekspedisi Inggris (British Expeditionary Force) yang terperangkap di utara kemudian
dievakuasi melalui Dunkirk dengan Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung,
melaju melewati Garis Maginot sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis
mendeklarasikan gencatan senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia serta menganeksasi
Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania.
Jerman bersiap untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang
disebut dengan Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman
Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan kontrol
atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan Operasi Singa Laut atau
Seelowe untuk menginvasi daratan Inggris. Hal itu dikarenakan perubahan strategi Luftwaffe
dari menyerang landasan udara dan industri perang berubah menjadi serangan besar-besaran
pesawat pembom ke London. Sebelumnya terjadi pemboman kota Berlin yang ddasarkan
pembalasan atas ketidaksengajaan pesawat pembom Jerman yang menyerang London. Alhasil
pilot peswat tempur Spitfire dan Huricane dapt berisirahat. Perang juga berkecamuk di laut,
pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk
menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika
Serikat. Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh Jerman, Italia, dan
Jepang yang secara formal membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros). Pakta ini
adalah kelanjutan dari (Pakta Pertahanan Jerman-Jepang tahun 1936 dan pakta pertahanan
Jepang-Jerman-Italia tahun 1937. Pakta ini berisi saling pengakuan atas kepemimpinan tiga
negara di wilayah masing-masing, Asia dipimpin oleh Jepang sementara Eropa dipimpin oleh
Nazi Jerman dan Italia. Bila salah satu negara penandatangan pakta ini diserang Amerika
Serikat, mereka akan saling membantu. Pada praktiknya, pakta ini adalah aliansi anti-
Amerika Serikat, dan membuat hubungan Jepang dengan Inggris dan Amerika Serikat
semakin bertambah buruk.
Pakta Tripartit tahun 1940 antara Jepang, Jerman, dan Italia :
Pasal 1. Jepang mengakui dan menghormati kepemimpinan Jerman dan Italia dalam
pembentukan tatanan baru di Eropa.
Pasal 2. Jerman dan Italia mengakui dan menghormati kepemimpinan Jepang dalam
pembentukan tatanan baru di Asia Timur Raya.

5
Pasal 3. Jepang, Jerman, dan Italia setuju untuk bekerja sama dalam usaha mereka
seperti yang disebutkan di atas. Mereka lebih jauh lagi berusaha menolong satu sama
lainnya dalam semua bidang politik, ekonomi, dan militer, bila salah satu dari pihak
yang menandatangani pakta diserang oleh negara yang sekarang ini tidak terlibat
dalam Perang Eropa atau dalam konflik Jepang-Cina.
Pasal 4. Untuk pelaksanaan pakta ini, komisi teknis bersama akan dibentuk segera
oleh masing-masing Pemerintah Jepang, Jerman, dan Italia, tanpa ditunda-tunda.
Pasal 5. Jepang, Jerman, dan Italia menegaskan bahwa perjanjian di atas tidak akan
dalam bentuk apapun memengaruhi status politik yang sekarang antara salah satu
Pihak Penandatangan Pakta dan Uni "Soviet".
Pasal 6. Pakta ini berlaku segera setelah ditandatangani dan akan terus berlaku selama
sepuluh tahun sejak berlakunya pakta ini. Sebelum pakta ini berakhir, pada saat yang
tepat, Pihak Penandatangan Pakta, berdasarkan permintaan salah satu dari mereka,
dapat meminta perundingan untuk pembaruan pakta ini.
Italia menyerbu Yunani pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan
oleh pasukan Yunani yang bahkan menyerang balik ke Albania. Hitler kemudian mengirim
tentara untuk membantu Mussolini berperang melawan Yunani. Pertempuran juga meluas
hingga wilayah yang dikenal sebagai wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat
dukungan dari sebagian Kroasia dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu
sepeninggal Kerajaan Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum
Nasionalis yang didominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip
Broz Tito.

2.1.4 Invasi Uni Soviet 1941


Operasi Barbarossa adalah sebutan invasi tentara Nazi Jerman di Uni Soviet pada
Perang Dunia II. Invasi ini dimulai pada tanggal 22 Juni 1941. Lebih dari 4,5 juta tentara dari
kekuatan Axis Uni Soviet menyerbu sepanjang 2.900 km (1.800 mil). Perencanaan untuk
Operasi Barbarossa dimulai pada tanggal 18 Desember 1940; rahasia persiapan dan operasi
militer itu sendiri berlangsung hampir satu tahun, dari musim semi tahun 1940 sampai musim
dingin 1941.
Barbarossa adalah nama seorang Kaisar Jerman pada Abad Pertengahan. Pada awal
operasi, Wehrmacht di bawah pimpinan Adolf Hitler memenangi berbagai pertempuran
dengan strategi Blitzkrieg-nya, tetapi ketika musim dingin tiba, posisi Soviet berada di atas

6
angin. Pasukan Jerman mampu menghancurkan pasukan-pasukan Uni Soviet namun gagal
memperhitungkan kemampuan Uni Soviet untuk secara terus-menerus mengirim bala
bantuan dari Timur. Yakin bahwa Kerajaan Jepang tidak akan menyerang di Timur, Stalin
juga menarik pasukan Uni Soviet dari Siberia untuk mempertahankan Moskwa dan
melakukan serangan balik. Pasukan Jerman dapat menekan sampai beberapa kilometer dari
Moskwa, namun serangan balik Uni Soviet di tengah musim dingin akhirnya berhasil
mematahkan Operasi Barbarossa. Hitler mengharapkan pukulan cepat dan tidak
mempersiapkan perang yang berkelanjutan di tengah musim dingin Rusia.
Tujuan operasional Barbarossa adalah penaklukan cepat Eropa bagian barat Uni
Soviet dari jalur yang menghubungkan kota-kota Arkhangelsk dan Astrakhan, yang sering
disebut jalur AA. Pada akhir bulan Januari 1942, Tentara Soviet memukul mundur
Wehrmacht, membuat Adolf Hitler tidak mencapai kemenangan yang diharapkan, meskipun
berhasil membuat Uni Soviet jatuh ke kondisi terburuknya. Taktis, Jerman telah
memenangkan beberapa kemenangan gemilang dan menduduki beberapa wilayah ekonomi
paling penting di negeri, terutama di Ukraina. Meskipun keberhasilan ini, Jerman didesak
mundur dari Moskow dan tak pernah me-mount sebuah serangan secara simultan di
sepanjang seluruh Soviet-Jerman strategis depan lagi.
Operasi Barbarossa merupakan kegagalan Hitler dan menyebabkan tuntutan untuk
melakukan operasi lebih lanjut di Uni Soviet, yang semuanya pada akhirnya gagal, seperti
melanjutkan Pengepungan Leningrad,Operasi Nordlicht, dan Pertempuran Stalingrad,
pertempuran antara lain di wilayah yang diduduki Soviet .Operasi Barbarossa masih
merupakan operasi militer terbesar, dalam hal kekuatan pasukan dan korban, dalam sejarah
manusia.Kegagalan tersebut merupakan titik balik dalam keberuntungan Reich Ketiga. Paling
penting, Operasi Barbarossa membuka Blok Timur, di mana pasukan lebih berkomitmen
daripada di medan pertempuran dalam sejarah dunia. Operasi Barbarossa dan daerah-daerah
yang jatuh di bawahnya menjadi tempat beberapa pertempuran terbesar, mematikan,
kekejaman, korban tertinggi, dan kondisi yang paling mengerikan bagi Soviet dan Jerman -
yang semuanya memengaruhi Perang Dunia II dan sejarah abad ke-20.

2.2 TITIK BALIK PERANG EROPA


2.2.1 Pertempuran Stalingrad
Pertempuran Stalingrad (23 Agustus 1942-2 Februari 1943) adalah pertempuran besar
Perang Dunia II di mana Nazi Jerman dan sekutunya melawan Uni Soviet untuk menguasai

7
kota Stalingrad (sekarang Volgograd) di Rusia Selatan, di perbatasan timur Eropa. Ditandai
dengan pertempuran jarak dekat dan serangan langsung terhadap warga sipil lewat serangan
udara, sering dianggap sebagai yang terbesar dan pertempuran paling berdarah dalam sejarah
peperangan. Kerugian besar yang diderita Wehrmacht Jerman membuatnya bisa dibilang
yang paling strategis dalam menentukan pertempuran di keseluruhan perang.[12]Ini adalah titik
balik dalam panggung Perang Dunia II di Eropa.; Pasukan Jerman tidak pernah berinisiatif
kembali di Timur dan menarik kekuatan militer yang luas dari Barat untuk menggantikan
kerugian mereka.
Serangan Jerman untuk menaklukan Stalingrad dimulai pada akhir musim panas tahun
1942, menggunakan (Tentara Keenam Jerman dan unsur Panzer Tentara ke empat. Serangan
itu didukung dengan pengeboman intensif oleh Luftwaffe yang meluluhkan banyak kota
menjadi puing-puing. Pertempuran berubah menjadi pertempuran bangunan ke bangunan,
dan kedua belah pihak saling menuangkan bala bantuan ke kota. Pada pertengahan November
1942, Jerman telah mendorong pembela Soviet kembali dengan biaya besar, menjadi zona
sempit yang umumnya di sepanjang tepi barat Sungai Volga. Sekitar empat puluh ribu tentara
dari kedua belah pihak terbunuh dalam setiap harinya. Fuhrer Adolf Hitler memerintahkan
pasukannya agar dalam kondisi apapun, kota Stalingrad harus direbut. Akibatnya pasukan
Jerman bertempur mati-matian untuk merebut kota tersebut. Namun, rakyat dan tentara di
kota Stalingrad juga melakukan perlawanan yang sangat kuat sehingga pasukan Nazi dapat
dihadang.
Sementara pasukannya bertempur mati-matian di Stalingrad, Komando Tertinggi
Jerman tidak menyadari bahwa Stalin telah mengumpulkan bala bantuan untuk
menghancurkan pasukan Jerman dalam suatu kampanye musim dingin. Serangan balasan Uni
Soviet dilancarkan pada bulan November 1942 ketika salju mulai turun. Serangan tersebut
dengan cepat menggulung pasukan Italia, Rumania, dan Hungaria yang melindungi garis
belakang Angkatan Darat ke-6 Jerman. Akibatnya, pasukan Jerman yang beroperasi di
Stalingrad terkepung.
Sebenarnya, Jerman memiliki kesempatan besar untuk menarik mundur pasukannya
sebelum Tentara Merah menyelesaikan kepungannya. Akan tetapi, Hitler bersikeras agar
pasukannya tetap bertahan di Stalingrad dan memerintahkan Luftwaffe(Angkatan Udara
Jerman) untuk mengirimkan perbekalan bagi mereka. Akan tetapi, Soviet telah menambah
jumlah meriam anti-pesawat yang berada di sekitar Stalingrad yang menyebabkan banyak

8
pesawat Luftwaffe tertembak jatuh saat berusaha mengirimkan perbekalan untuk pasukan
Jerman yang berada di dalam Stalingrad.
Suatu usaha lain untuk membebaskan pasukan Jerman yang terkepung dilakukan
dengan mengirimkan Tentara Grup Don pimpinan Marsekal Erich von Manstein, salah
seorang ahli strategi Jerman yang cemerlang. Akan tetapi, serangan tersebut berhasil
dihentikan oleh bala bantuan Soviet yang masih segar di (Kotelnikovo. Akhirnya, ketika
dihadapkan pada kemungkinan terkepung, von Manstein menarik mundur pasukannya dan
meninggalkan rekan-rekannya di Stalingrad menunggu nasib.
Pada tanggal 30 Januari 1943, Tentara Merah dibawah pimpinan Marsekal Georgy
Zhukov melancarkan serangan umum ke Stalingrad dan dengan cepat menggulung pasukan
Poros yang sudah kelelahan dan menderita kelaparan dan penyakit. Dua hari kemudian,
Marsekal (Friedrich von Paulus dan 90.000 prajuritnya yang tersisa (menyerah.

2.2.2 Serangan Balik 1944 ( D-Day )


Invasi Normandia, yang nama kodenya adalah Operasi Overlord, adalah sebuah
operasi pendaratan yang dilakukan oleh pasukan Sekutu saat Perang Dunia II pada tanggal 6
Juni 1944. Hingga kini Invasi Normandia merupakan invasi laut terbesar dalam sejarah,
dengan hampir tiga juta tentara menyeberangi Selat Inggris dari Inggris ke Prancis yang
diduduki oleh tentara Nazi Jerman. Operasi ini berhasil karena kode enigma jerman sudah
dipecahkan. Kode ini sangat penting dalam pengiriman pesan strategi dan taktik perang
jerman
Mayoritas satuan tempur pada serangan ini adalah pasukan Amerika Serikat, Britania
Raya, dan Kanada. Pasukan Kemerdekaan Prancis dan pasukan Polandia ikut bertempur
setelah fase pendaratan. Selain itu, pasukan dari Belgia, Cekoslowakia, Yunani, Belanda, dan
Norwegia juga turut serta. Invasi Normandia dibuka dengan pendaratan parasut dan glider
pada dini hari, serangan udara dan artileri laut, dan pendaratan amfibi pagi hari, pada 6 Juni,
D-Day. Pertempuran untuk menguasai Normandia berlanjut selama lebih dari dua bulan,
dengan kampanye untuk menembus garis pertahanan Jerman dan menyebar dari pantai yang
sudah dikuasai Sekutu. Invasi ini berakhir dengan dibebaskannya Paris, dan jatuhnya kantong
Falaise pada akhir Agustus 1944.
Pada tanggal 28 April 1944, di selatan Devon di pantai Inggris, 638 tentara AS dan
pelaut tewas ketika (Kapal Torpedo Jerman secara tiba-tiba menyerang mereka saat mereka
sedang menjalankan salah satu dari arahan latihan, Latihan Tiger.Dalam bulan-bulan

9
menjelang invasi, pasukan sekutu melakukan operasi penipuan, (Operasi Fortitude, yang
bertujuan menyesatkan Jerman sehubungan dengan tanggal dan tempat invasi.
Ada beberapa kebocoran sebelum atau pada D-Day. Salah satu kebocoran tersebut
adalah teka-teki silang yang keluar di The Herald and Review enam hari sebelum pendaratan
di pantai terjadi. Beberapa jawaban terdiri dari Overlord, Neptunus, Gold dan istilah kunci
lain untuk invasi, pemerintah AS kemudian menyatakan bahwa ini hanya kebetulan. Melalui
(urusan Cicero, Jerman memperoleh dokumen yang berisi referensi tentang Overlord, namun
tidak memiliki dokumen-dokumen yang merinci semuanya. Double Cross, seperti (Joan Pujol
(ber nama kode Garbo), memainkan peran penting dalam meyakinkan Komando Tinggi
Jerman bahwa Normandia adalah serangan pengalih perhatian terbaik. AS Mayor Jenderal
(Henry Miller, kepala petugas suplai dari US 9 Angkatan Udara, saat pesta di (Hotel Claridge
di London mengeluh mengenai masalah penerimaan suplai yang ia alami tetapi itu dikatakan
setelah invasi, yang ia katakan kepada mereka sebelum 15 Juni adalah suplai menjadi lebih
mudah. Setelah diberitahu, Eisenhower menurunkan pangkat Miller ke kolonel dan
mengirimnya kembali ke Amerika Serikat di mana ia kemudian pensiun. Kebocoran lain
adalah pesan radio Jenderal Charles de Gaulle's setelah D-Day. Dia, seperti semua pemimpin
lain, menyatakan bahwa invasi ini adalah invasi yang sebenarnya. Ini memiliki potensi untuk
merusak serangan tipuan Sekutu, Fortitude Utara dan Fortitude Selatan. Sebagai contoh,
Jenderal Eisenhower menyebut pendaratan sebagai awal invasi.
 Pendaratan yang dilakukan di berbagai wilayah :
Pendaratan udara dilakukan untuk merebut posisi-posisi kunci, dengan tujuan
memblokir (serangan balik Jerman, mengamankan bagian samping pendaratan laut, dan
melancarkan pergerakan pasukan laut dari pantai. Divisi Lintas Udara Amerika Serikat ke-82
dan 101 ditugaskan untuk mengamankan samping barat, dan Divisi Lintas Udara ke-6
Britania Raya ditugaskan ke samping timur.
Pendaratan udara Amerika Serikat
Pendaratan udara Amerika Serikat dilakukan oleh Divisi Lintas Udara ke-82 (Operasi
Detroit) dan 101 (Operasi Chicago). Pada saat pendaratan, para penerjun payung tersesat dan
tidak dapat berkumpul dengan baik. Ini dikarenakan oleh lokasi pendaratan yang tidak
ditandai, cuaca yang buruk, dan medan yang sulit. Setelah 24 jam, hanya 2.500 dari 6.000
anggota Divisi Lintas Udara 101 yang telah bergabung kembali. Tetapi, tersebarnya pasukan
(penerjun payung Amerika Serikat membantu membingungkan tentara Jerman.

10
Pada pagi hari tanggal 6 Juni, Divisi Lintas Udara ke-82 berhasil merebut Sainte-Mère-
Église, kota pertama yang direbut pada invasi ini.
Pendaratan 4th Division
Pantai Omaha
Pendaratan di Pantai Omaha merupakan pendaratan yang paling banyak memakan
korban. Elemen Divisi Infanteri ke-1 dan ke-29 Amerika Serikat berhadapan dengan Divisi
Infanteri ke-352 Jerman, salah satu divisi yang paling berpengalaman di invasi pantai ini.
Intelijen Sekutu gagal mengetahui bahwa Divisi Infanteri Statik ke-714 yang relatif
berkualitas rendah digantikan oleh Divisi ke-352 beberapa hari sebelum invasi. Omaha
merupakan pantai dengan pertahanan yang paling berat, dan serangan udara serta artileri
sebelum invasi ternyata tidak (efektif.
Korban pada Pantai Omaha sampai 2.400 orang pada jam-jam pertama. Beberapa
komandan sempat ingin mundur dari pantai itu, tetapi beberapa satuan kecil membentuk tim-
tim ad hoc yang akhirnya berhasil menguasai pantai dan maju masuk ke daratan.
Pendaratan 1th Division
Pantai Utah
Pendaratan di Pantai Utah merupakan pendaratan dengan korban paling sedikit. Divisi
Infanteri ke-4 yang mendarat di pantai ini ternyata mendarat di tempat yang salah karena arus
yang mendorong kendaraan pendarat mereka ke arah tenggara, ke daerah Divisi Infanteri
Jerman Ke-709 yang tidak dijaga dengan baik. Divisi ini kemudian maju ke daratan dengan
mudah, ditambah dengan bantuan dari Resimen Infanteri Parasut ke-502 dan 506. Dengan
korban yang sangat sedikit, mereka juga dapat bergerak dengan cepat, dengan tingkat
kesuksesan yang sangat tinggi.
Penerjunan udara Britania Raya
Di timur lokasi pendaratan laut, terdapat wilayah yang terbuka dan datar, yang ideal
untuk serangan kendaraan lapis baja Jerman. Namun, wilayah terbuka tersebut dan lokasi
pendaratan laut dipisahkan oleh (Sungai Orne, yang mengalir dari Caen sampai (Tanjung
Seine. Satu-satunya penyeberangan sungai ini di utara Caen berada tujuh kilometer dari
lokasi pendaratan laut, yaitu di dekat Bénouvilledan Ranville. Untuk Jerman, ini merupakan
satu-satunya rute untuk serangan balik dari samping timur, sementara bagi Sekutu,
penyeberangan ini sangat penting untuk serangan ke Caen.
Objektif taktis Divisi Lintas Udara ke-6 Britania Raya adalah merebut jembatan-
jembatan penyebrangan di Bénouville-Ranville, bertahan menghadapi serangan balik Jerman,

11
menghancurkan meriam artileri di (Merville yang menembak ke Pantai Sword, dan
menghancurkan lima jembatan di Sungai Dives.
Pendaratan 50th Division
Pantai Gold
Korban juga banyak pada Pantai Gold, di mana kedatangan tank perenang Sherman DD
tertunda, dan Jerman telah memfortifikasi sebuah desa di pantai dengan baik. Namun Divisi
Infanteri ke-50 berhasil mengalahkan pertahanan ini dan maju sampai dekat Bayeux.Karena
perlawanan keras dari Divisi Infanteri 352, Bayeux tidak ditangkap sampai hari
berikutnya.Korban Inggris di Pantai Gold diperkirakan 1,000-1,100. Korban Jerman tidak
diketahui.Divisi ini adalah salah satu yang paling jauh mendekati objektif utamanya.
Pendaratan 3th Division
Pantai Sword
Serangan pada Pantai Sword dimulai pada jam 03.00 dengan serangan udara ke pertahan
laut dan artileri Jerman. Serangan artileri laut dimulai beberapa jam kemudian. Pada jam
0730, satuan-satuan pertama berhasil mendarat di pantai. Satuan ini adalah satuan tank
(Sherman DD milik Hussar ke-13/18, yang diikuti oleh infanteri Brigade ke-8.
Pada Pantai Sword, infanteri Britania Raya berhasil mendarat dengan sedikit korban.
Pada akhir hari itu, mereka berhasil maju sejauh delapan kilometer, tetapi gagal mendapatkan
target ambisius Montgomery, khususnya Caen yang merupakan objektif utama, yang tetap
dikuasai Jerman sampai akhir D-Day.
Pendaratan 3th Division
Pantai Juno
Pasukan Kanada yang mendarat di Pantai Juno berhadapan dengan 11 meriam berat 155
mm dan 9 meriam sedang 75 mm, juga senapan mesin, bunker, dan fortifikasi beton lainnya.
50% gelombang pertama yang mendarat tewas, pendaratan ini adalah pendaratan pantai
dengan jumlah korban tertinggi ke-2 setelah Pantai Omaha. Pemakaian Sherman DD
termasuk sukses di Pantai Juno, dengan beberapa, sesuai rencana, sampai duluan sebelum
infanteri dan membantu menghancurkan pertahanan Jerman.
Setelah Pendaratan
Setelah pantai dikuasai, dua pelabuhan buatan (Mulberry Harbour diderek melalui Selat
Inggris dan selesai dirakit pada D+3 (9 Juni). Satu dibuat di (Arromanches oleh pasukan
Britania Raya, dan satu lagi di Pantai Omaha oleh Amerika Serikat. Pada tanggal 19 Juni
sebuah badai menunda kegiatan pengiriman persediaan dan menghancurkan pelabuhan

12
buatan di Pantai Omaha. Ketika itu, Britania Raya sudah mendaratkan 314.547 orang, 54.000
kendaraan, dan 102.000 ton persediaan. Sementara Amerika Serikat telah mendaratkan
314.504 orang, 41.000 kendaraan, dan 116.000 ton persediaan.

2.2.3 Piagam Atlantic Charter


Pada pertengahan bulan Agustus tahun 1941, dua kapal perang dari dua negara
adidaya dunia, yaitu Amerika Serikat dan Inggris, bertemu di sebuah lokasi rahasia di
Atlantik Utara. Kapal USS Augusta (AS) dan HMS Prince of Wales (Inggris) yang masing-
masing ditumpangi oleh Presiden Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Winston
Churchill berlabuh untuk sebuah pertemuan rahasia.
Sesuai kesepakatan, kedua kapal perang milik dua negara adikuasa dunia tersebut pun
berlabuh di wilayah Argentia, Newfoundland, Kanada. Kemudian, Presiden Roosevelt dan
PM Churchill bertemu secara langsung di atas kapal perang Kerajaan Inggris HMS Prince of
Wales untuk mendeklarasikan sebuah kesepakatan bersama yang telah disetujui oleh Amerika
Serikat dan Inggris. Kesepakatan yang dideklarasikan bersama oleh Presiden AS Franklin
Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill tersebut bernama "Piagam
Atlantik" ("The Atlantic Charter").
Secara garis besar, Piagam Atlantik berisi kesepakatan antara Amerika Serikat dan
Inggris untuk bekerja sama memerangi NAZI di Jerman, membentuk aliansi pasca-perang,
mewujudkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hingga mempersiapkan kemerdekaan
negara-negara yang sebelumnya menjadi bagian Kerajaan Inggris yang berada di Asia
Selatan. Selain itu, hal penting yang perlu dicatat dari lahirnya Piagam Atlantik adalah empat
kebebasan yang dijelaskan oleh Presiden AS Franklin D. Roosevelt dalam pidato
kenegaraannya di tahun 1941, yaitu kebebasan berbicara, kebebasan beragama, kebebasan
dari semua kebutuhan, dan kebebasan dari rasa takut.

2.3 AWAL PERANG DI AFRIKA


2.3.1 Mesir dan Somaliland 1940
Pertempuran di Afrika Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di
Mesir memukul balik serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir
terutama Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan serangan
balik dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika
sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk

13
mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan dikenal
sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya, melanjutkan
serangan terhadap Mesir.

2.3.2 Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk 1941


Pada Juni 1941 Angkatan Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan
Lebanon, merebut Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas
pemerintah yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan
didukung oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis
belakangnya terancam, Inggris mendatangkan bala bantuan dari India dan menduduki Irak.
Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa, sementara Rashid Ali dan Mufti Besar
Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran
serta menggulingkan shah Iran yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas
kemudian melarikan diri ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama
dengan Hitler untuk menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah
Rommel melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk.
Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga serangan Axis
berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Divisi Ke-8 (Eighth Army) mundur ke garis di
El Alamein.

2.4 TITIK BALIK PERANG AFRIKA


2.4.1 Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua 1942
Pertempuran El Alamein Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan
Jerman sudah maju ke yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan Suez.
Namun mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran
menghentikan arah mereka. Pertempuran ini melibatkan Korps Africa pimpinan Jendral
Erwin Rommel melawan Pasukan Sekutu dari Tentara kedelapan pimpinan Jendral Claude
Auchinleck. Pertempuran ini berakhir dengan kemenangan Pasukan Sekutu
Pertempuran El Alamein Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942
sesudah Bernard Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth
Army. Rommel, panglima cemerlang Korps Afrika Tentara Jerman, yang dikenal sebagai
"Rubah Gurun", absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang berada dalam tahap
penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu Rommel absen. Pasukan

14
Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka kehilangan lebih banyak tank
daripada Jerman ketika memulai pertempuran, Montgomery memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama
pertempuran. Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan
kali ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara Eropa
Barat dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan bantuan di Afrika Utara untuk
Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel membuat penarikan strategis
yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan berpendapat bahwa berhasilnya Rommel pada
penarikan strategis Korps Afrika dari Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya
yang lebih awal, termasuk Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali
utuh, melawan keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang
diperkuat oleh pasukan AS.

2.4.2 Pertempuran Madagaskar 1942.


Pertempuran Madagaskar adalah kampanye sekutu untuk merebut Madagaskar yang
dikuasai Perancis Vichy selama Perang Dunia II. Pertempuran ini dimulai pada 5 Mei hingga
6 November 1942 dengan hasil kemenangan sekutu.

2.4.3 Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis 1942


Untuk melengkapi kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor
(Operation Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini
adalah merebut kontrol terhadap Maroko dan Aljazair melalui pendaratan simultan di
Casablanca, Oran, dan Aljazair, yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan
di Bône, gerbang menuju Tunisia. Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy sempat melakukan
perlawanan terbatas, sebelum akhirnya bersedia bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan
mereka.

2.4.4 Kalahnya Korps Afrika 1943


Korps Afrika tidak mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan
suplai oleh Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut Tengah.
Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan kesempatan untuk
melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan Jerman dan Italia terjepit
diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair dan Libia. Pasukan Jerman yang sedang

15
mundur terus melakukan perlawanan sengit, dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada
Pertempuran Kasserine Pass sebelum menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju
garis suplai Jerman. Dengan pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan
Sekutu akhirnya mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000
tentara Axis.
Setelah jatuh ke tangan Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk
menyerang Sisilia pada 10 Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan
serangan ke Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi
pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut pada 5
Juni 1944.

2.4.5 Kalahnya Italia


Front Afrika pada Perang Dunia II merupakan medan perang antara Italia-Jerman
melawan Inggris dan beberapa negara pendukungnya (Sekutu). Pada tahun 1940 pasukan
Italia menginvasi Mesir (Afrika), tetapi pasukan Inggris yang ada di sana berhasil
menggagalkannya.
Melihat kegagalan Italia ini, Pasukan Jerman di bawah pimpinan Jenderal Erwin
Rommel datang memberikan bantuan menyerbu Afrika dan menghantam Inggris di Afrika
Utara. Jenderal Erwin berhasil menguasai Afrika dan mengalahkan pasukan Inggris dan
sekutunya. Tetapi kemenangan ini tidak berhasil lama, karena pimpinan Jerman Adolf Hitler
tidak sempat memberikan bantuan material terhadap pasukannya di Mesir tersebut, hal ini
terjadi karena Jerman sibuk menghadapi Uni Soviet.
Kesempatan ini digunakan Inggris untuk menggempur kembali kekuatan Jerman di
Mesir. Dalam pertempuran di kota El-Alamien (perbatasan Libya-Mesir), pasukan Inggris di
bawah pimpinan Letnan Jenderal Montgomery berhasil menghalau tentara Jerman pada 23
Oktober 1942. Selanjutnya, pasukan Inggris dan sekutunya berusaha membebaskan negara-
negara yang diduduki Italia-Jerman. Akhirnya seluruh Afrika Utara dan Timur berhasil
dibebaskan Sekutu pada tahun 1943.
Konsekuensi dari kekalahan pada perang front Afrikan ini, Italia terikat dengan
perjanjian Paris, yakni perjanjian yang dibuat antara Sekutu dan Italia pada bulan Pebruari
1947. Isinya antara lain:

16
1. Wilayah kekuasaan Italia dipersempit
2. Triest merdeka di bawah pengawasan UNO
3. Albania dan Ethiopia diberi kemerdekaannya kembali
4. Semua jajahan Italia di Afrika Utara diambil Inggris
5. Italia harus membayar kerugian perang

2.5 RUNTUHNYA KERAJAAN NAZI JERMAN 1945


Pada akhir bulan april 1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan
pada tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan istrinya Eva Braun
didalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan setelah mati
memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami setiap anggotanya
yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dönitz diangkat menjadi pemimpin menggantikan
Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman
di Italia yang menyerah pada tanggal 2 juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara,
Denmark dan Belanda menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred
Jodl menyerah tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara
sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan pada
tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.
Di pertengahan tahun 1942 Jerman sudah menguasai bagian terbesar wilayah Eropa
yang tak pernah sanggup dilakukan oleh siapa pun dalam sejarah. Tambahan pula, dia
menguasai Afrika Utara. Titik balik peperangan terjadi pada parohan kedua tahun 1942
tatkala Jerman dikalahkan dalam pertempuran rumit di El-Alamein di Mesir dan Stalingrad di
Rusia. Sesudah kemunduran ini, nasib baik yang tadinya memayungi tentara Jerman angsur-
berangsur secara tetap meninggalkannya. Tetapi, kendati kekalahan Jerman tampaknya tak
terelakkan lagi, Hitler menolak menyerah. Bukannya dia semakin takut, malahan meneruskan
penggasakan selama lebih dari dua tahun sesudah Stalingrad. Ujung cerita yang pahit terjadi
pada musim semi tahun 1945. Hitler bunuh diri di Berlin tanggal 30 April dan tujuh hari
sesudah itu Jerman menyerah kalah.

17
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Perang Dunia II berlangsung selama tahun 1936-1945 dan merupakan perang terbesar
sepanjang sejarah kehidupan manusia. Perang ini melibatkan banyak sekali negara di dunia,
Perang ini merupakan perang terluas dalam sejarah yang melibatkan lebih dari 100 juta orang
di berbagai pasukan militer. Peristiwa perang dunia II terjadi karena adanya kecenderungan
atau suatu paham fasisme yang berkembang di Eropa, keadaan politik internasional
menjelang Perang Dunia II menyerupai keadaan tahun 1906-1914 sebelum Perang Dunia I.
Perang Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang terlibat
perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah Perang ini memakan korban jiwa sebanyak
50 juta sampai 70 juta jiwa. Jumlah kematian ini menjadikan Perang Dunia II konflik paling
mematikan sepanjang sejarah umat manusia, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami
banyak kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan. Namun
demikian, Perang Dunia II ini juga berpengaruh terhadap ekonomi, sosial, maupun politik.
Pengaruh yang dibawa oleh PD II ini ada yang bersifat positif dan juga negatif.
Dampak positifnya yaitu, Perang Dunia II juga berpengaruh terhadap Negara
Indonesia yaitu berakhirnya imperialisme Belanda dan Jepang di Indonesia, karena pada saat
itu Negara Indonesia mengalami Vacuum of Power sehingga Para tokoh Indonesia dapat
segera memproklamasikan Negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

18
LAMPIRAN

PasukanSekutumelatihperananmerekauntuk D-Day beberapabulansebeluminvasi.

Jenderal Dwight D. Eisenhowerberbicara kepada pasukan penerjun payung Amerika Serikat


sebelum keberangkatan mereka.

Anggota Divisi (Lintas Udara ke-101 setelah merebut desa (St. Marcouf, 8 Juni.

Tentara Inggris berlindung setelah mendarat di Pantai Sword.


19
Pasukan Kanada menuju Pantai Juno.

Tentara Amerika Serikat bersiap-siap untuk mendarat di Pantai Omaha.

Berkibarnya bendera Soviet diatas gedung pemerintahan Nazi, Reinchstag, merupakan tanda
berakhirnya Perang Dunia II di Eropa.

Presiden AS Franklin Delano Roosevelt dan Perdana Menteri Inggris Winston Churchill di
Kapal Perang HMS Prince of Wales

20
Tentara Jerman melemparkan granat tangan Potato-Smasher dalam fase-fase awal Operasi
Barbarossa

Master Blitzkrieg (serangan kilat) Jerman terkenal, Generaloberst Heinz Wilhelm Guderian
bersama pasukannya. Di belakang terlihat jenderal tank terkenal lainnya, Generalleutnant
Graf Hyazinth Strachwitz von Gross-Zauche, der Panzergraf.

Panzerkampfwagen III yang berasal dari Divisi Panzer ke-8 sedang menyeberangi sungai
Bug di Rusia. Terlihat log-log kayu di belakangnya untuk memudahkan mereka melewati
jalan berlumpur yang mulai banyak didapati selama musim gugur Rusia yang menyesakkan.

21
Pasukan SS dengan tawanannya, tentara Asia Rusia. Selama Operasi Barbarossa sendiri,
jutaan tentara Rusia tertawan, yang sebagian besar di antaranya tewas di kamp-kamp tawanan
Jerman

Tipikal tentara Wehrmacht Jerman, seorang Sersan dengan dekorasi Eiserne Kreuz 1 klasse
dan General Assault Badge di dadanya

Makam tentara Jerman di dekat Moskow

22
Peta Pendaratan Jerman

DAFTAR PUSTAKA

23
https://encyclopedia.ushmm.org/content/id/article/world-war-ii-in-europe-1

http://www.guruips.com/2016/05/tahap-permulaan-tahap-titik-balik-tahap.html

https://www.selasar.com/question/169/Peristiwa-apakah-yang-menjadi-titik-balik-bagi-
kemenangan-Sekutu-pada-Perang-Dunia-II

https://worldbattlepedia.wordpress.com/2018/05/30/kampanye-afrika-utara-perang-dunia-ii/

https://www.academia.edu/21300490/Perang_Dunia_2_AFRIKA

https://anugrahnoerhadi.wordpress.com/2011/12/27/perang-dunia-ii-di-afrikaeropa-dan-rusia-
uni-soviet/

http://indrasr.blogspot.com/2014/08/sejarah-singkat-piagam-atlantik.html

Latief, Chalid.1996.Atlas Sejarah. Jakarta:PT Pembina Peraga.

Anonim.2009.Ensiklopedia Sejarah Dunia.Jakarta:PT Lentera Abadi.

24

Anda mungkin juga menyukai