5.BAB 1 Skripsi
5.BAB 1 Skripsi
PENDAHULUAN
mikroorganisme Candida sp. Salah satu adalah dari spesies Candida albicans.
Candida albicans merupakan jamur golongan khamir yang hidup sebagai flora
normal dalam rongga mulut, traktus genitalia wanita, dan kulit. Penyakit ini
beresiko menyerang wanita dan sering terjadi pada ibu hamil dan menyusui
dengan frekuensi kejadian kandidiasis vulvovaginitis pada tahun 2014 antara 45%
3
dan 75%. Berdasarkan data di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin
143.4
mendorong para peneliti untuk terus mengembangkan obat untuk mencegah atau
menyembuhkan penyakit ini. Penggunaan obat antifungi yang terbuat dari bahan
kimia seperti ketokonazol telah banyak yang berhasil.5 Namun, dalam penggunaan
jangka panjang obat ini dapat menyebabkan resisten. Oleh karena itu diperlukan
usaha untuk pengobatan tradisional berbahan herbal seperti tanaman obat yang
Tanaman obat tradisional yang sering digunakan untuk pengobatan infeksi jamur
Daun kelakai dan daun katuk selain mengobati penyakit kulit juga berkhasiat
mencukupi zat besi terhadap ibu hamil dan menyusui. Daun kelakai mengandung
senyawa aktif yaitu flavonoid, alkaloid, dan steroid sedangkan daun katuk
mengandung senyawa aktif yaitu flavonoid, saponin, dan tannin. Kedua tanaman
bahwa ekstrak etanol daun katuk terbukti berefek terhadap pertumbuhan Candida
albicans dengan diameter zona hambat terbesar ada pada konsentrasi 95%.15
(2015) uji daya hambat daun katuk dilakukan terhadap konsentrasi 5% sampai
Candida albicans.17
menghasilkan efek yang lebih besar, yaitu efek sinergisme. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa efek antijamur kombinasi infus daun sirih dan tanaman
delima mempunyai efek antijamur yang lebih besar daripada efek antijamur
tunggalnya.
penelitian ini diharapkan dapat diketahui apakah ada daya senergistik dan
ketepatan konsentrasi optimum sediaan tunggal dan kombinasi daun katuk dan
terhadap kandidiasis.
B. Rumusan Masalah
penilitan ini adalah apakah terdapat perbedaan zona hambat dari perlakuan
tunggal dan kombinasi infus daun kelakai dan daun katuk terhadap Candida
albicans ?
C. Tujuan Penelitian
daya hambat sediaan tunggal dan kombinasi infus daun kelakai (Stenochlaena
Candida albicans.
Tujuan khusus penelitian ini adalah menguji dan menganalisis zona hambat
sebagai efek dari sediaan tunggal dan kombinasi beberapa perlakuan infus daun
D. Manfaat Penelitian
aktivitas sediaan tunggal dan kombinasi infus daun katuk dan daun kelakai dalam
sinergisme dari kombinasi ini, diharapkan dapat menjadi dasar guna penelitian
lebih lanjut.
E. Keaslian Penelitian
Daun Kelakai (Stenochlaena palustris) dan Daya Hambat Ekstrak Methanol Daun
mengkaji tentang aktivitas antimikroba tanaman kelakai dan tanaman katuk. Pada
penelitian ini menggunakan infus daun katuk dan daun kelakai serta untuk