Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt dan selawat beriring salam semoga tercurahkan kepada
rasulnya,yang di utus sebagai rahmat seluruh alam juga kepada keluarga dan para
sahabatnya atas tersusunnya laporan praktikum ini.
Menuntun ilmu adalah hukumnya bagi seluruh umat manusia dengan akal
pikirannya senantiasa untuk mencari rahasia yang tersembunyi di belakang
kenyataan yang ada di dunia ini,untuk itu kita di harapkan mampu mengembangkan
pemahaman terhadap pembelajaran biologi yang di dalam nya mencakup konsep-
konsep dasar dalam pengkajian berbagai fenomena dan permasalahan yang
ditemukan di dalam kehidupan nyata masyarakat.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga laporan praktikum ini dapat di selesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan laporan praktikum ini.
Akhirnya penulis dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat kesalahan
dalam penulisan atau penguraian laporan praktikum ini dengan harapan dapat
diterima bagi pembaca sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metabolisme berasal dari kata metabole (yunani) yang berarti berubah.keseluruhan proses
kimiawi suatu organisme disebut metabolisme metabolisme merupakan aktivitas hidup yang
selalu terjadi pada setiap sel hidup. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses
penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut
katabolisme.perubahan – perubahan yang terjadi pada proses anabolisme dan katabolisme
daapat di percepat dengan suatu zat yang di sebut enzim.
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim
ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh organisme tersebut.
Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim katalase.
Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang apabila tidak diurai
akan menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim katalase.Dengan adanya enzim
katalase senywa hidrogen peroksida (H2O2) Dapat di urai menjadi air(H2O) Dan oksigen
(O2) Yang tidak berbahaya. cara kerja yang dilakukan enzim katalase adalah sebagai berikut
: molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lain nya.jika ada molekul
substarat menumbuk melekul enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut di sebut juga dengan sisi aktif. Kemudian terjadi
reaksi dan terbentuk molekul produk.
Enzim katalase jenis enzim yang dapat menguraikan hidrogen peroksida yang tidak baik
pada tubuh makluk hidup menjadi air dan oksigen yang sama sekali tidak berbahaya.
Dari latar belakang tersebut, maka penulis membuat judul praktikum ini tentang “
pengaruh enzim katalase terhadap larutan Asam Klorida ( HCL ) , Larutan Hidrogen
Peroksida (H2O2),dan Larutan Natrium Hidroksida(NAOH)”

B. Pembatasan masalah
Pembatasan masalah dalam laporan ini adalah ;
Agar pembatasan masalah dalam praktikum ini memiliki ruang lingkup yang jelas maka
pembatasan masalahnya adalah “ pengaruh enzim katalase terhadap larutan asam
klorida(HCL),Larutan hidrogen peroksida(H2O2),Dan larutan natrium hidroksida (NAOH)”

C. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini adalah ;
1. Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap larutan hidrogen peroksida(H2O2)?
2. Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap pH dan suhu?
3. Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase?

2
D. Tujuan penelitian
Mengetahui faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase pada hati ayam

E. Hipotesis
 Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki
ciri-ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh faktor
suhu, konsentrasi enzim. dan derajat keasaman lingkungannya.
 Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Enzim
Metabolisme sangat bergantung pada enzim. Enzim berperan sebagai pemercepat reaksi
metabolisme di dalam tubuh mahkluk hidup, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam – asam amino. Kebanyakan enzim
berukuran lebih besar dari substratnya.akan tetapi,hanya daerah tertentu dari molekul enzim
tersebut yang berikatan dengan substrat, yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif (active
side)
Secara kimia, enzim yang lengkap (holoenzim) tersusun atas dua bagian, yaitu bagian
protein dan bagain bukan protein.
1. Bagian protein disebut apoenzim, tersusun atas asam – asam amino. Bagian protein
bersifat labil (mudah berubah), misalnya terpengaruh oleh suhu dan keasaman.
2. Bagian bukan protein yang disebut gugus protetik, yaitu gugusan yang aktif. Gugus
prostetik yang berasal dari molekul non organik disebut kofaktor, misalnya besi, tembaga,
zink. Gugus prostetik yang terdiri dari senyawa – senyawa kompleks disebut konenzim,
misalnya NADH, FADH, koenzim A, tiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin, piridoksin,
biotin, asam folat, dan kobalamin.
Ciri – Ciri Enzim
1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan
untuk mempercepat proses reaksi.
2. Protein : sifat-sifat enzim sama dengan protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi dan
dipengaruhi pH
Bekerja Secara Khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaks tertentu, tidak
dapat mempengaruhi raeksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim rtersebut substrat.
Substrat adalah zat yang bereaksi. Oleh karena
1. macam zat yang bereaksi di dalam sel sangat banyak, maka macam enzim pun banyak
2. Dapat Digunakan Berulang Kali: dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak
berubah pada saat terjadi reaksi. Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim
itu tidak rusak.
3. Rusak Oleh Panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein . Rusaknya
enzim oleh panas disebut denaturasi jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi.
4. Tidak Ikut Bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut
bereaksi.

4
5. Bekerja Dapat Balik : suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi
senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu
menjadi senyawa semula.
Cara Kerja Enzim
1. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai
untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti gembok cocok
dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Substrat yang
mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim akan berikatan dan membentuk
kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini tidak stabil sehingga pembentukan
produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena
panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga
mempunyai pengaruh yang sama.
2. Teori induced fit Reaksi antara substrat denan enzim berlangsung karena adanya induksi
molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim bersifat fleksibel
dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika substrat akan terinduksi
dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga mengakibatkan perubahan sisi aktif
yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit). Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh
enzim, yang selanjutnya substrat diubah menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan
enzim kembali pada keadaan semula, siap untuk mengikat substrat baru.
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri –
ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat
keasaman lingkungannya.
A. Enzim Katalase
Enzim merupakan senyawa yang dibentuk secara alamiah oleh tubuh organisme. Enzim
ini memiliki peranan dalam membantu proses penting di dalam tubuh organisme
tersebut. Dalam lingkup ilmu pengetahuan, enzim diklasifikasikan ke dalam beberapa
jenis. Pengelompokkan ini didasarkan pada beberapa hal antara lain fungsi biologis
enzim, susunan gugus enzim, tingkat kelarutan serta struktur 3 dimensi enzim itu sendiri.
Salah satu jenis enzim yang memiliki peranan yang cukup penting adalah enzim
katalase. Enzim ini berperan dalam mengurai H2O2 atau Hidrogen Peroksida yang
apabila tidak diurai akan menjadi senyawa beracun.Lebih lanjut tentang enzim katalase,
silahkan simak uraian berikut ini.

Susunan Enzim Katalase

Enzim katalase ini terdiri atas 4 gugusan heme. Ia ada pada tulang, ginjal, membran
mukosa dan juga hati. Adapun aktifitas enzim katalase ini ditemukan di wilayah
mitokondria, peroksosom dan juga sutoplasma. Enzim katalase ini mempunyai 4 rantai
polupeptida yang pada masing-masing rantainya tersusun atas kurang lebih 500 asam
amino. Selain itu, enzim katalase ini juga mempunyai empat kelompok ehem yang
terbentuk dari cincin protoporphyrin. Cincin ini mengandung atom besi yang tunggal.
Adapun berat molekul tersebut sekitar 118.054,25 gram/mol.

5
Enzim katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim hidroperoksidase dimana ia
melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan
senyawa ini bisa memancing radikal bebas yang jika tidak diurai akan membuat
membran sel di dalam tubuh rusak dan memancing penyakit semacam kanker dan
juga arterosklerosis

Fungsi enzim katalase

Seperti telah dijelaskan sebelumnya,enzim katalase ini berperan dalam mengurai


senyawa peroksida yang ada di dalam tubuh. Lebih detil, senyawa tersebut bernama
Hidrogen Peroksida atau H2O2. Ia merupakan hasil peranapasan dan terdapat di dalam
sel-sel organisme. H2O2 ini harus dibuang. Pada posisi inilah enzim katalase
dibutuhkan. Enzim ini akan melakukan serangkaian proses yang mengurai H2O2
menjadi oksigen dan juga air. Pada kondisi tertentu, organisme utamanya manusia bisa
saja kekurangan enzim katalase. Kondisi akan akan membawa sejumlah kerugian
terutama yang berkaitan dengan organ yang banyak menyimpan enzim katalase. Kondisi
kurangnya enzim ini akan memicu sejumlah penyakit antara lain:
1. Akatalasia, yakni penyakit dimana seseorang mengalami kelainan pada darahnya
sehingga gusi dan bagian mulutnya mudah terluka. Gejala ini akan muncul semakin
sering setelah masa pubertas tiba. Penyakit ini diturunkan secara genetis.
2. Penyakit Vitiligo yakni sejenis penyakit kulit yang gejalanya muncul berupa
bercak putih di beberapa bagian kulit tubuh. Hal ini merupakan indikasi H2O2 di dalam
tubuh tidak sebanding dengan enzim katalase
3. Rambut beruban. Gejala ini disebabkan melimpahnya H2O2 dan kurangnya enzim
katalase yang pada akhirnya menghambat produksi melamin yakni pigmen yang menjadi
pewarna alamiah rambut manusia.
B. Hati
Hati adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh, berwarna merah
kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk perannya dalam
membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam system
pencernaan. Hati manusia dewasa normal memiliki massa sekitar 1,4 Kg atau sekitar
2.5% dari massa tubUh. Letaknya berada di bagian teratas rongga abdominal, disebelah
kanan, dibawah diagfragma dan menempati hampir seluruh bagian dari hypocondrium
kanan dan sebagian epigastrium abdomen. Permukaan atas berbentuk cembung dan
berada dibawah diafragma, permukaan bawah tidak rata dan memperlihatkan lekukan
fisura transverses. Permukaannya dilapisi pembuluh darah yang keluar masuk hati.
Secara fisiologis, fungsi utama dari hati adalah:
a. Membantu dalam metabolisme karbohidrat
Fungsi hati menjadi penting, karena hati mampu mengontrol kadar gula dalam darah.
Misalnya, pada saat kadar gula dalam darah tinggi, maka hati dapat mengubah
glukosa dalam darah menjadi glikogen yang kemudian disimpan dalam hati
(Glikogenesis), lalu pada saat kadar gula darah menurun, maka cadangan glikogen di
hati atau asam amino dapat diubah menjadi glukosa dan dilepakan ke dalam darah
(glukoneogenesis) hingga pada akhirnya kadar gula darah dipertahankan untuk tetap
normal. Hati juga dapat membantu pemecahan fruktosa dan galaktosa menjadi
glukosa dan serta glukosa menjadi lemak.
6
b. Membantu metabolisme lemak
Membantu proses Beta oksidasi, dimana hati mampu menghasilkan asam lemak dari
Asetil Koenzim A. Mengubah kelebihan Asetil Koenzim A menjadi badan keton
(Ketogenesis). Mensintesa lipoprotein-lipoprotein saat transport asam-asam lemak
dan kolesterol dari dan ke dalam sel, mensintesa kolesterol dan fosfolipid juga
menghancurkan kolesterol menjadi garam empedu, serta menyimpan lemak.
c. Membantu metabolisme Protein
Fungsi hati dalam metabolisme protein adalah dalam deaminasi (mengubah gugus
amino, NH2) asam-asam amino agar dapat digunakan sebagai energi atau diubah
menjadi karbohidrat dan lemak. Mengubah amoniak (NH3) yang merupakan
substansi beracun menjadi urea dan dikeluarkan melalui urin (ammonia dihasilkan
saat deaminase dan oleh bakteri-bakteri dalam usus), sintesis dari hampir seluruh
protein plasma, seperti alfa dan beta globulin, albumin, fibrinogen, dan protombin
(bersama-sama dengan sel tiang, hati juga membentuk heparin) dan transaminasi
transfer kelompok amino dari asam amino ke substansi (alfa-keto acid) dan senyawa
lain.
d. Menetralisir obat-obatan dan hormone
Hati dapat berfungsi sebagai penetralisir racun, yakni pada obat-obatan seperti
penisili.

C. Air
Air merupakan substansi kimia H2O: satu melekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang
terikat dengan kovalen pada satu atom oksigen. Air berbentuk tidak berwarna tidak berasa
dan serta tidak berbau dalam keadaan standar
Air adalah unsur penting dalam pertumbuhan karena tidak mungkin tumbuhan dapat tumbuh
dan berkembang tanpa memerlukan air.fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut:
1. Fotosintesis
2. Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis
3. Sebagai pelarut inti sel dalam proses pertumbuhan dan perkembangaN
4. Menentukan proses transportasi untuk hara yang ada di dalam tanah
5. Berperan sebagai metabolisme sel
D. Larutan –larutan yang digunakan di dalam praktikum
a. larutan Asam klorida (HCL)
Hidrogen klorida (HCl) adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa ia dapat berdisosiasi
melepaskan satu H+ hanya sekali. Dalam larutan asam klorida, H+ ini bergabung dengan
molekul air membentuk ion , H3O+:[8][9]

HCl + H2O → H3O+ + Cl−

7
Ion lain yang terbentuk adalah ion klorida, Cl−. Asam klorida oleh karenanya dapat
digunakan untuk membuat garam klorida, seperti natrium klorida. Asam klorida adalah
karena ia berdisosiasi penuh dalam air.[8][9]

Asam monoprotik memiliki satu , Ka, yang mengindikasikan tingkat disosiasi zat tersebut
dalam air. Untuk asam kuat seperti HCl, nilai Ka cukup besar. Beberapa usaha perhitungan
teoritis telah dilakukan untuk menghitung nilai KaHCl.[10] Ketika garam klorida seperti
NaCl ditambahkan ke larutan HCl, ia tidak akan mengubah pH larutan secara signifikan. Hal
ini mengindikasikan bahwa Cl− adalah yang sangat lemah dan HCl secara penuh berdisosiasi
dalam larutan tersebut. Untuk larutan asam klorida yang kuat, asumsi bahwa molaritas H+
sama dengan molaritas HCl cukuplah baik, dengan ketepatan mencapai empat digit angka
bermakna.[8][9]
Dari tujuh asam mineral kuat dalam kimia, asam klorida merupakan asam monoprotik
yang paling sulit menjalani reaksi redoks. Ia juga merupakan asam kuat yang paling tidak
berbahaya untuk ditangani dibandingkan dengan asam kuat lainnya. Walaupun asam, ia
mengandung ion klorida yang tidak reaktif dan tidak beracun. Asam klorida dalam
konsentrasi menengah cukup stabil untuk disimpan dan terus mempertahankan
konsentrasinya. Oleh karena alasan inilah, asam klorida merupakan reagen pengasam yang
sangat baik.
Asam klorida merupakan asam pilihan dalamtitrasi untuk menentukan jumlah basa. Asam
yang lebih kuat akan memberikan hasil yang lebih baik oleh karena titik akhir yang jelas.
Asam klorida azeotropik (kira-kira 20,2%) dapat.
a. Larutan hidrogen peroksida (H2O2)
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah cairan bening , agak lebih kental daripada air, yang
merupakan oksidator kuat.
Senyawa ini ditemukan oleh Louis Jacques Thenard di tahun 1818. Sebagai bahan kimia
anorganik dalam bidang industri, teknologi yang digunakan untuk Hidrogen Peroksida adalah
auto oksidasi Anthraquinone. Dengan ciri khasnya yang berbau khas keasaman dan mudah
larut dalam air, dalam kondisi normal (ambient) kondisinya sangat stabil dengan laju
dekomposisi kira-kira kurang dari 1% per tahun. Salah satu keunggulan Hidrogen Peroksida
dibandingkan dengan oksidator yang lain adalah sifatnya yang ramah lingkungan karena
tidak meninggalkan residu yang berbahaya. Kekuatan oksidatornya pun dapat diatur sesuai
dengan kebutuhan.
b. Larutan natrium hidrogen (NAOH)
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik atau sodium hidroksida,
adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari Natrium Oksida
dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan yang kuat ketika dilarutkan ke
dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan digunakan sebagai
basa dalam proses produksi bubur kayu dankertas, tekstil, air minum, sabun dan deterjen.
Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium kimia.

8
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet,
serpihan, butiran ataupun larutan jenuh 50%. Ia bersifat lembap cair dan secara spontan
menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan akan melepaskan
panas ketika dilarutkan. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH
dalam kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan . Ia tidak larut dalam dietil eter dan
pelarut non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada
kain dan kertas.

9
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Praktikum
3.2 Variabel Penelitian
 Variabel bebas :
o Ekstrak hati
o Konsentrasi HCL
o Konsentrasi NaOH
o Konsentrasi suhu
 Variabel terikat : munculnya gelembung gas dan nyala api
 Variable kontrol : konsentrasi H2O2

3.3 Alat dan Bahan


1. Hati ayam
2. Larutan HCL 5%
3. Larutan NaOH 5%
4. Larutan H2O2
5. Es batu
6. Rak dan 5 tabung reaksi
7. Pipet tetes
8. Lampu spiritus
9. Lidi dan korek api
10. Kaki 3
11. Gelas kimia
12. Cutter

3.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian


Waktu : Penelitian dilakukan selama 2 jam
Tanggal : Rabu, 13 Agustus 2019
Tempat : di laboratorium SMAN 2 MATARAM
3.4 Langkah kerja
A. Percobaan 1 (ekstrak hati +3 tetes H2O2)
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukan ekstrak hati, sebanyak ± 1cm kedalam tabung reaksi
3. Tuangkan 3 tetes H2O2 dalam tabung reaksi (nomor 2), tutup dengan ibu jari,
amati apa yang terjadi

10
4. Bakar lidi menggunakan lampu spiritus hingga menghasilkan bara
5. Masukan lidi ke dalam tabung reaksi, amati yang terjadi pada lidi tersebut

B. Percobaan 2 ( Ekstrak Hati + HCL + H2O2)


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukan ekstrak hati, sebanyak 1 cm kedalam tabung reaksi
3. Tuangkan 5 tetes HCL, lalu tuangkan 3 tetes H2O2 dalam tabung reaksi (nomor 2),
tutup dengan ibu jari, amati apa yang terjadi
4. Bakar lidi menggunakan lampu spiritus hingga menghasilkan bara
5, Masukan lidi ke dalam tabung reaksi, amati yang terjadi pada lidi tersebut

C. Percobaan 3 (Ekstrak Hati + NaOH + H2O2)


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukan ekstrak hati, sebanyak ± 1 cm kedalam tabung reaksi
3. Tuangkan 5 tetes NaOH, lalu tuangkan 3 tetes H2O2 dalam tabung reaksi (nomor 2),
tutup dengan ibu jari, amati apa yang terjadi
4. Bakar lidi menggunakan lampu spiritus hingga menghasilkan bara
5. Masukan lidi ke dalam tabung reaksi, amati yang terjadi pada tidi tersebut

D Percobaan 4 (Ekstrak hati dengan suhu 35° + H2O2)


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukan ekstrak hati, sebanyak ± 1 cm kedalam tabung reaksi
3. Tuangkan 3 tetes H2O2 dalam tabung reaksi (nomor 2), tutup dengan ibu jari, amati
apa yang terjadi
4. Bakar lidi menggunakan lampu spiritus hingga menghasilkan bara
5. Masukan tidi ke dalam tabung reaksi, amati yang terjadi pada tidi tersebut

E. Percobaan 5 (Ekstrak Hati dengan suhu 40° + H2O2)


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukan ekstrak hati, sebanyak ± 1 cm kedalam tabung reaksi, panaskan dalam air
hingga suhu 40°C
3. Tuangkan 3 tetes H2O2 dalam tabung reaksi (nomor 2), tutup dengan ibu jari, amati
apa yang terjadi

11
4. Bakar lidi menggunakan lampu spiritus hingga menghasilkan bara
5. Masukan lidi ke dalam tabung reaksi, amati yang terjadi pada lidi tersebut

F. Percobaan 6 (Ekstrak Hati dengan suhu 10° + H202)


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Masukan ekstrak hati, sebanyak 1 cm kedalam tabung reaksi, masukkan dalam air
es hingga suhu 10°c
3, Tuangkan 3 tetes H202 dalam tabung reaksi (nomor 2), tutup dengan ibu jari, amati
apa yang terjadi
4. Bakar lidi menggunakan lampu spiritus hingga menghasilkan bara
5. Masukan lidi ke dalam tabung reaksi, amati yang terjadi pada lidi tersebut

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Hasil Pengamatan


NO FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GELEMBUNG BARA API
1. Ekstrak hati + 3 tetes H2O2 ++ ++
2. Ekstrak hati + HCL + H2O2 - -
3. Ekstrak hati + NaOH + H2O2 ++++ ++++
4. Ekstrak hati dengan suhu 35°C + H2O2 +++ +++
5. Ekstrak hati dengan suhu 40°C + H2O2 +++ +++
6. Ekstrak hati dengan suhu 10°C + H2O2 + -
Keterangan gelembung :
+ : gelembung sedikit
++ : gelembung sedang
+++ : gelembung banyak
++++ : gelembung banyak sekali
- : tidak ada gelembung

Keterangan nyala/tidak (bara ujung lidi) :


+ : menyala redup
++ : menyala sedang
+++ : menyala terang
++++ : menyala terang sekali
- : tidak menyala

B. Analisis Data dan Pembahasan


1. Pada Tabung pertama yang berisi Ekstrak hati di tambah H2O2, karena Saat ekstrak
diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah H2O2menjadi H2O
(air). Sedangkan pada waktu di masukkan ose/ bara api kedalamnya, timbul nyala api.
Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi O2
2. Pada Tabung yang kedua berisi ekstrak hati yang ditambah H2O2 + HCL, Pertambahan
HCL disini di maksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. pada
percobaan ini terjadi sedikit gelembung-gelembung udara dan api menyala. Hal ini
membuktikan bahwa enzim tidak mampu berkerja dalam keadaan asam.
3. Pada tabung yang ketiga berisi ekstrak hati yang ditambah H2O2 + NAOH, penambahan
NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu basa. terjadi
gelembung-gelembung udara yang banyak, dan api menyala. Hal ini membuktikan
bahwa enzim mampu mengubah H2O2 menjadi H2O ( air ) dan O2 (oksigen) dalam
kondisi yang basa.
4&5. Pada tabung yang keempat berisi ekstrak hati ayam dimasukkan H2O2 + air panas.
Enzim katalase bekerja dengan menguraikan H2O2 menjadi air (H2O) dan Oksigen
(O2). Terjadi banyak gelembung- gelembung, dan api menyala hal ini disebabkan

13
karena Enzim katalase akan bekerja baik pada suhu 35-40°C sesuai dengan suhu tubuh
manusia normal.
6. Pada tabung yang berisi ekstrak hati yang di masukkan H2O2 + air dingin (10°C).
Enzim katalase tidak dapat bekerja optimal dalam suhu tersebut dikarenakan jauh
dari suhu tubuh manusia yang normal, sehingga gelembung dan api timbul sedikit
saja.

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
a. Suhu: dimana enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi dan
rendah.karena enzim katalase akan bekerja pada suhu tubuh (35-40)
b. pH : begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH basa karena
hati bersifat basa
c. Enzim katalase berperan menguraikan racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2
2H2O2  2H2O + O2

B. Saran
Saran dalam laporan praktikum ini adalah ;
a. Dibutuhkan waktu yang lebih lama, dan waktu yang khusus (diluar jam

pelajaran) untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih teliti dan intensif
dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
b. Dibutuhkan alat -alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih

akurat.
c. dalam melakukan praktikum harus berhati-hati agar tidak terkena cairan yang
berbahaya.

15
BAB VI
LAMPIRAN

Gambar 1. Memasukan bara api ke dalam Gambar 2. Memasukan bara api ke


dalam ekstrak hati + HCL + H2O2
ekstrak hati + 3 tetes H2O2

Gambar 4. Memasukan bara api ke Gambar 3. Memasukan bara api ke


dalam ekstrak hati + 35° + H2O2 dalam ekstrak hati + NaOH + H2O2

16

Anda mungkin juga menyukai