Anda di halaman 1dari 6

Artikel Penelitian

Beban Perawatan dan Ekspresi Emosi pada


Pramurawat Pasien Skizofrenia di
Rumah Sakit Jiwa

Prasila Darwin, Gitayanti Hadisukanto, Sylvia Detri Elvira

Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/


Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Abstrak
Pendahuluan: Perawatan terhadap pasien skizofrenia dapat menimbulkan beban pada
pramurawat yang dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, sosial, dan ekonomi. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pramurawat, pasien, dan lingkungan serta
hubungan antara beban dan ekspresi emosi yang muncul pada pramurawat pasien skizofrenia.
Metode: Penelitian ini berbentuk studi potong lintang dengan jumlah subjek 118 orang yang
merupakan pramurawat pasien skizofrenia yang bertugas di pelayanan rawat jalan di RS Jiwa
Islam Klender pada bulan Oktober sampai November 2012. Seluruh subjek penelitian diminta
untuk mengisi lembar kuesioner yang berisi identitas, perangkat Burden Assessment Schedule
(BAS) untuk mengukur beban perawatan, dan perangkat Flow Questionnaire (FQ) untuk
mengukur ekspresi emosi.
Hasil: Dalam penelitian ini didapatkan sebanyak 67,8% subjek merasakan adanya beban
perawatan. Selain itu, 49,2% subjek juga memiliki ekspresi emosi tinggi. Beban perawatan
memiliki hubungan yang bermakna terhadap ekspresi emosi (OR: 5,093; CI 95%: 2,128 -12,190;
p<0,001).
Kesimpulan: Penapisan kebutuhan pramurawat pasien skizofrenia di rumah sakit jiwa perlu
dilakukan untuk menentukan intervensi yang tepat seperti edukasi tentang skizofrenia maupun
keterampilan dalam melakukan perawatan untuk mengurangi adanya beban perawatan.
J Indon Med Assoc. 2013;63:46-51.
Kata kunci: pramurawat, skizofrenia, beban perawatan, ekspresi emosi

Korespondensi: Prasila Darwin,


Email: prasila_darwin@yahoo.com

46 J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 2, Februari 2013


Beban Perawatan dan Ekspresi Emosi pada Pramurawat Pasien Skizofrenia

Burden and Emotional Expression among Caregivers of


Schizophrenic Patients in a Mental Health Hospital

Prasila Darwin, Gitayanti Hadisukanto, Sylvia Detri Elvira

Departement of Psychiatry, Faculty of Medicine Universitas Indonesia/


Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta

Abstract
Introduction: Caring for schizoprenic patients could create a burden among caregivers which
may influence them physicaly, physocologicaly, socially, and economicaly. The aim of this study
was to know the characteristics of caregivers, patients, environment, also its association between
burden and emotional expression that occured on caregivers of schizophrenic patients.
Methods: This research was a cross-sectional study with 118 subjects who were caregivers of
schizophrenic patients in outpatient clinic at Klender Islamic Mental Health Hospital in October
till November 2012. All subjects were asked to fill the quesionnaire which contained identity,
Burden Assessment Schedule (BAS) instrument to assess the burden of care, and Flow Question-
naire (FQ) instrument to assess the emotional expression.
Results: In this study, there were 67.8% of caregivers who felt the burden. There were 49.2% of
them had high emotional expression. The burden was significantly associated with the emotional
expression (OR=5.093; 95% CI=2.13-12.19; p<0.001).
Conclusions: Screening for the need of caregivers of schizoprenic patients in mental health
hospital is needed to consider the right intervention, e.g.: education about schizoprenia and skill
to treat in order to lessen the burden of care. J Indon Med Assoc. 2013;63:46-51.
Keywords: caregiver, schizophrenia, burden, emotional expression

Pendahuluan pramurawat, pasien, dan lingkungan serta hubungan antara


Skizofrenia merupakan gangguan jiwa berat yang beban perawatan dengan ekspresi emosi pramurawat pasien
berlangsung kronis. Pasien skizofrenia umumnya mempunyai skizofrenia di rumah sakit jiwa.
hendaya yang nyata dalam kemampuan fungsional seperti
bidang pekerjaan hubungan sosial, perawatan diri, dan Metode
kemampuan fungsional dalam bidang lainnya. Hendaya Penelitian dengan rancangan potong lintang ini
pasien menyebabkan dibutuhkannya bantuan dan pertolo- dilaksanakan di poliklinik rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Islam
ngan orang lain dalam memenuhi kebutuhannya. Orang yang Klender Jakarta. Pengambilan data dilakukan mulai Oktober
membantuan perawatan pasien biasanya berasal dari keluarga sampai November 2012 dengan jumlah subjek penelitian 118
atau orang yang peduli terhadapnya.1,2 orang. Metode pengambilan subjek dengan consecutive sam-
Merawat pasien dengan penyakit kronis seperti skizo- pling.
frenia bukanlah hal yang mudah dan ringan. Pengetahuan, Kriteria inklusi adalah pramurawat berusia minimal 18
kemauan, pengabdian, dan kesabaran sangat diperlukan. tahun yang merawat pasien skizofrenia, tinggal serumah
Selain itu, penambahan peran sebagai pengasuh pasien dapat dengan pasien, berinteraksi dengan pasien sekurang-
menyebabkan timbulnya beban pada pramurawatnya yang kurangnya satu jam per hari, dan mampu berkomunikasi
dapat mempengaruhi kondisi fisik, psikologis, sosial dan dengan baik. Pasien skizofrenia yang dimaksud harus berusia
ekonomi mereka.3,4 antara 18-60 tahun dan telah menyandang penyakit kronis
Beban dan stres yang tinggi pada pramurawat telah ini minimal satu tahun, tetapi dalam kondisi tenang saat
dilaporkan secara subjektif dan hal ini menyebabkan dilakukan penelitian. Kriteria eksklusi adalah jika pramurawat
munculnya ekspresi emosi yang tinggi.4 Munculnya beban mengalami gangguan jiwa berat.
perawatan dan ekspresi emosi dapat juga dipengaruhi oleh Seluruh subjek dijelaskan tentang penelitian ini dan yang
karakteristik pramurawat, pasien dan lingkungan. Oleh karena bersedia ikut serta telah menandatangani lembar persetujuan
itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik responden secara tertulis. Subjek yang masuk dalam kriteria

J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 2, Februari 2013 47


Beban Perawatan dan Ekspresi Emosi pada Pramurawat Pasien Skizofrenia

inklusi dan bersedia ikut diminta mengisi lembar kuesioner Tabel 2. Karakteristik Pasien Skizofrenia
untuk mendapatkan karakteristik pramurawat, pasien dan
Variabel n (%)
lingkungan; instrumen Burden Assessment Schedule (BAS)5
untuk mengukur beban perawatan; dan instrumen Flow Lama sakit (tahun)Kategori lama sakit <2 19 (16,1)
Questionnaire (FQ)6 untuk mengukur ekspresi emosi. 2-4 46 (39,0)
Data dikumpulkan dan dilakukan tabulasi serta diolah 5-10 27 (22,9)
>10 26 (22,0)
secara statistik dengan piranti lunak komputer 17. Kemudian, Frekuensi rawat Kategori Frekuensi rawat <2 86 (72,9)
dilakukan analisis deskriptif dan bivariat. Kandidat faktor 3-4 16 (13,6)
perancu dinilai dengan menggunakan analisis bivariat. Jika >5 16 (13,6)
p<0,25, maka dianggap sebagai kandidat faktor perancu. Aktivitas Aktivitas sosial 25 (21,2)
Bekerja/sekolah 20 (16,9)
Bekerja dirumah 36 (30,5)
Hasil Penelitian Tidak ada 37 (31,4)
Dari 118 subjek dalam penelitian didapatkan gambaran
karakteristik pramurawat (Tabel 1), karakteristik pasien (Tabel Tabel 3. Karakteristik Lingkungan
2), dan karakteristik lingkungan (Tabel 3). Terdapat
hubungan yang bermakna antara beban perawatan dan Variabel n %
ekspresi emosi pada pramurawat pasien skizofrenia, seperti
Dukungan Ada 98 83,1
yang terlihat pada tabel 4, dengan nilai p<0,001. Tidak ada 20 16,9
Yang termasuk dalam kandidat faktor perancu terhadap Yankes Mental Mudah 76 64,4
Sulit 42 35,6

Tabel 1. Karakteristik Pramurawat


Tabel 4. Hubungan Beban Perawatan dengan Ekspresi Emosi
Variabel n (%)
Beban Ekspresi Emosi OR (CI 95%) p value
Tinggi Rendah
Jenis kelamin: Laki-laki 50 (42,4)
Perempuan 68 (57,6)
Ada 49 (84.5) 31 (51.7) 5,093 <0,001
Usia (tahun) Kategori usia 18 -40 25 (21,2)
(2,128-12,190)
41- 60 57 (48,3)
Tidak ada 9 (15.5) 29 (48.3)
>6 36 (30,5)
Status Perkawinan Menikah 103 (87,3)
TidakMenikah 5 (4,2)
Cerai Hidup 1 (0,8)
Pasangan meninggal 9 (7,6) beban perawatan adalah hubungan kekerabatan (p=0,005)
Pendidikan SD 31 (26,3) dan aktivitas pasien (p=0,247). Sedangkan, yang termasuk
SMP 22 (18,6) dalam kandidat faktor perancu ekspresi emosi adalah
SMA 44 (37,3)
D3 9 (7,6)
jangkauan pelayanan kesehatan mental (p=0,015) dalam
Sarjana (S1) 12 (10,2) karakteristik lingkungan, aktivitas (p=0,032), dan frekuensi
Pasca sarjana (S2) 0 (0) rawat(p=0,182) dalam karakteristik pasien, hubungan keke-
Pekerjaan Pegawai Negeri 4 (3,4) rabatan (p=0,165), dan pendidikan (p=0,067) dalam
Swasta 23 (19,5)
Wiraswasta 21 (17,8)
karakteristik pramurawat.
IRT/tidak bekerja 59 (50.0)
Pensiunan 11 (9,3) Diskusi
Status ekonomi Bawah 32 (27,1)
Menengah 82 (69,5)
Pada penelitian ini, mayoritas subjek penelitian adalah
Atas 4 (3,4) perempuan (57,6%). Hal ini sesuai dengan budaya masya-
Hubungan kekera- Ayah 28 (23,7) rakat Indonesia umumnya yang menempatkan perempuan
batan Ibu 47 (39,8) untuk mengurus rumah tangga termasuk anggota keluarga
Kakak 8 (6,8)
Adik 13 (11,0)
yang sakit, sedangkan laki-laki mencari nafkah.
Suami/istri 19 (16,1) Berdasarkan status ekonomi 27,1% memiliki status
Lainnya 3 (2.5) ekonomi bawah, 69,5% menengah, dan 3,4% tinggi.
Jumlah keluarga <4 62 (52,5) Pendapatan rendah dapat menjadi masalah finansial selama
Kategori jumlah >4 56 (47,5)
keluargad
memberikan pelayanan kepada anggota keluarga yang sakit
Lama interaksi (jam/hari) karena, di samping memberikan perawatan, mereka juga harus
Kategori lama 1-4 34 (28,8) memecahkan masalah keuangan. Panjangnya masa pengo-
interaksi: 5-10 28 (23,7) batan, beratnya suatu penyakit, dan harga obat yang mahal
>10 56 (47,5)
dapat menjadi faktor untuk munculnya beban finansial pada

48 J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 2, Februari 2013


Beban Perawatan dan Ekspresi Emosi pada Pramurawat Pasien Skizofrenia

pramurawat pasien skizofrenia. interaksi dengan pramurawatnya.5,7,9,12,13 Keluarga yang


Pramurawat menghabiskan lebih banyak waktu dengan menjadi pramurawat utama bagi anggota keluarga yang
anggota keluarga yang sakit sehingga memiliki sedikit waktu menderita skizofrenia menimbulkan risiko distress jangka
untuk diri sendiri. Terdapat 71,2% pramurawat yang meng- panjang yang mempengaruhi kondisi fisik, mental dan
habiskan waktu untuk pasien lebih dari lima jam per hari. sosial.5,11,14
Padahal, keluarga yang melakukan perawatan lebih dari satu Karakteristik pramurawat lain seperti jenis kelamin, usia,
jam per hari saja sudah memiliki tingkat distress yang lebih status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, status ekonomi,
tinggi dibandingkan yang melakukan kontak kurang dari satu jumlah anggota keluarga dan lama interaksi tidak berhu-
jam per hari.7,8 bungan bermakna dengan beban perawatan. Hasil ini berbeda
Sebanyak 68,6% pramurawat melaporkan adanya dengan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebe-
aktivitas yang dilakukan pasien dalam sehari-hari, sedangkan lumnya, dimana ditemukan adanya hubungan yang bermakna
31,4% pasien dikatakan tidak memiliki aktivitas apapun. pada semua variabel dalam karakteristik pramurawat terhadap
Pasien yang mengalami disfungsi dalam kehidupan sehari- beban perawatan.
hari atau disfungsi sosial berkaitan dengan beban perawatan Karakteristik pasien tidak menunjukkan hubungan yang
karena mengakibatkan ketergantungan pasien pada pramu- bermakna secara statistik terhadap beban perawatan. Ada
rawat untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari, sehingga atau tidaknya aktivitas pasien di rumah secara tidak langsung
membatasi waktu, tenaga, dan perhatian pramurawat.9,10 menggambarkan hendaya pasien dan gejala klinis pasien.
Pada penelitian ini didapatkan hanya 83,1% pramurawat Hal ini sejalan dengan penelitian di Jepang untuk meng-
mendapat dukungan orang lain dalam melakukan perawatan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi beban yang
pasien skizofrenia. Penelitian di Taiwan menunjukkan bahwa dirasakan oleh anggota keluarga yang merawat penyakit jiwa.
adanya dukungan orang lain dalam membantu perawatan Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pasien yang
pasien dapat mempengaruhi beban perawatan pada pramu- mengalami disfungsi dalam kehidupan sehari-hari atau
rawat pasien skizofrenia.10,11 Beban perawatan meningkat disfungsi sosial, berkaitan dengan beban perawatan karena
ketika dukungan informal tidak dapat ditemukan. mengakibatkan ketergantungan pasien pada pramurawat
Pada penelitian ini 67,8% subjek penelitian merasakan untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari, sehingga
adanya beban perawatan saat mereka melakukan perawatan membatasi waktu, tenaga dan perhatian pramurawat.15 Gejala
pada pasien skizofrenia. Hasil penelitian ini sesuai dengan klinis memiliki pengaruh pada beban perawatan. Penelitian
penelitian-penelitian yang pernah dilakukan di beberapa lain juga menunjukkan bahwa gejala positif dapat memprediksi
negara lain, antara lain Nigeria dan Pakistan.5,12,13 beban perawatan yang lebih tinggi dibandingkan gejala
Hubungan kekerabatan dalam karakteristik pramurawat negatif. Ada pula penelitian yang mendapatkan bahwa faktor
berhubungan secara bermakna terhadap beban perawatan yang mempengaruhi beban pramurawat adalah tingkat
(p=0,005), sehingga termasuk dalam faktor perancu dalam keparahan gejala pasien.7,8,10,14
hubungannya dengan beban perawatan. Pramurawat yang Penilaian kemaknaan statistik terhadap karakteristik
berasal dari keluarga atau anggota keluarga merupakan lingkungan terhadap beban perawatan menunjukkan tidak
individu terpenting yang dapat mendukung proses kesem- adanya hubungan yang bermakna. Tetapi, penelitian di Tai-
buhan pasien skizofrenia. Mereka membantu pasien dalam wan menunjukkan bahwa adanya dukungan sosial dan fungsi
melakukan kegiatan sehari-hari seperti: mandi, makan, keluarga memiliki korelasi negatif dengan beban perawatan.
memasak, berpakaian, mengambil obat, dan membawa pasien Selain itu, kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan
berobat.10 Keluarga merupakan bagian integral dalam sistem membuat perawatan pasien lebih baik sehingga dapat mengu-
perawatan bagi penderita gangguan jiwa kronis seperti rangi beban perawatan.10,14
skizofrenia. Pada penelitian ini didapatkan gambaran ekspresi emosi
Penelitian yang pernah dilakukan menunjukkan bahwa pada pramurawat pasien skizofrenia yang diukur dengan
sekitar 50-60% penderita skizofrenia serta gangguan psikotik menggunakan instrumen FQ sebanyak 49,2% dengan ekspresi
lainnya tinggal bersama keluarganya. Penelitian lain juga emosi tinggi. Jika dibandingkan dengan penelitian yang
menunjukkan bahwa sekitar 40-60% penderita skizofrenia serupa di Bali, ekspresi emosi yang tinggi hanya terjadi pada
kembali ke lingkungan tempat tinggalnya dan mengandalkan 12,9%. 16 Ikatan kekeluargaan yang kuat terlihat dapat
bantuan keluarganya. Di negara berkembang seperti India mengurangi beban perawatan yang berdampak pada ekspresi
dan Sri Lanka bahkan mayoritas penderita gangguan jiwa emosi keluarga. Selain itu, kepercayaan bahwa gangguan jiwa
berat hanya dirawat di rumah oleh keluarga mereka sendiri adalah penyakit turunan yang harus diterima dan merupakan
karena keterbatasan fasilitas pelayanan medis-psikiatrik. kekuatan supranatural yang tidak dapat dikendalikan, serta
Kondisi di Indonesia kurang lebih sama, terbatasnya rumah adanya kecenderungan menekan emosi lebih kuat karena
sakit jiwa dan terbatasnya tempat rehabilitasi penderita gang- emosi yang tinggi merupakan hal yang tabu dan tidak lazim.16
guan jiwa serta pelayanan yang lebih ditekankan pada Tidak ada hubungan yang bermakna secara statistik
pelayanan komunitas, maka penderita lebih banyak ber- pada semua variabel karakteristik pramurawat terhadap

J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 2, Februari 2013 49


Perawatan dan Ekspresi Emosi pada Pramurawat Pasien Skizofrenia

ekspresi emosi. Berdasarkan penelitian sebelumnya dida- pasien sesuai dengan kriteria inklusi. Di pihak lain, kondisi
patkan bahwa faktor keluarga dapat memunculkan ekspresi pasien yang tidak sesuai kriteria inklusi penelitian menjadikan
emosi yang tinggi karena masalah ekonomi, kurangnya pramurawat tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian.
informasi dan pengetahuan mengenai penyakit pasien, serta Instrumen pengukuran beban perawatan dan ekspresi emosi
karena kurang terpenuhinya kebutuhan keluarga terhadap merupakan instrumen self rating sehingga dapat memberikan
pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi distress persepsi yang berbeda dalam pengisian.
emosional yang mereka hadapi.12,17,18 Keterbatasan penelitian ini adalah pengambilan subjek
Didapatkan hubungan yang bermakna pada aktivitas dilakukan secara konsekutif. Pengambilan data juga dilakukan
dari karakteristik pasien terhadap ekspresi emosi dengan nilai secara self rating yang bersifat subjektif. Selain itu ada
p<0,032. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang beberapa faktor yang tidak dimasukkan penilaian sebagai
menunjukkan bahwa, adanya aktivitas pada pasien menu- faktor yang mungkin dapat mempengaruhi beban perawatan
runkan beban perawatan yang mempengaruhi ekspresi dan ekspresi emosi seperti kemampuan coping pramurawat
emosi.12,17,18 dan derajat hendaya pasien.
Hasil penelitian ini juga mendapatkan adanya hubungan
yang bermakna antara pelayanan kesehatan mental dari Kesimpulan
karakteristik lingkungan terhadap ekspresi emosi. Hal ini Beban perawatan memiliki hubungan yang bermakna
menandakan kemudahan menjangkau layanan kesehatan terhadap ekspresi emosi. Ekspresi emosi yang dilaporkan
mental mempengaruhi ekspresi emosi pramurawat. Kemu- pramurawat hampir seimbang, baik mereka dengan ekspresi
dahan mendapatkan pelayanan kesehatan menyebabkan emosi tinggi maupun rendah. Kandidat faktor perancu
perawatan pasien skizofrenia lebih baik sehingga gejala dan terhadap penilaian beban perawatan dan ekspresi emosi
perilaku dapat terkendali, hal ini sejalan dengan penelitian didapatkan.
yang pernah dilakukan yang menunjukkan adanya perilaku Uji penyaring kebutuhan pramurawat pasien skizofrenia
penderita skizofrenia yang mengganggu akan membang- perlu dilakukan untuk menentukan intervensi yang tepat
kitkan respons negatif pada anggota keluarga yang merawat seperti edukasi tentang skizofrenia maupun keterampilan
penderita dan menyebabkan ekspresi emosi yang tinggi dalam melakukan perawatan untuk mengurangi adanya beban
dalam keluarga.18-20 perawatan. Program penanganan skizofrenia yang kompre-
Terdapat hubungan yang bermakna antara beban pera- hensif dari berbagai multidisiplin juga diperlukan untuk
watan dengan ekspresi emosi pramurawat pasien skizofrenia meningkatkan fungsi psikososial pasien maupun dukungan
(p<0,001). Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya sosial pramurawat. Penelitian lebih lanjut mengenai coping
yang menemukan bahwa keluarga dengan ekspresi emosi pada pramurawat perlu dilakukan.
yang tinggi memiliki tingkat rata-rata beban keluarga yang
lebih tinggi dibandingkan dari keluarga dengan ekspresi Daftar Pustaka
emosi yang rendah.21 1. Brian K, Cenk T. Schizophrenia: Clinical features and psychopa-
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa beban pera- thology concepts. In: Comprehensive textbook of psychiatry.
watan memiliki dampak pada emosional, kesehatan fisik, 8th ed. Kaplan HI, Sadock BJ, editors. Philadelphia: Lippincott
William & Wilkins; 2007. p. 1416-35.
kehidupan sosial, dan status keuangan sebagai akibat 2. Harvey CA, Fielding JM. The configuration of mental health
melakukan perawatan terhadap orang yang sakit. Mereka services to facilitate care for people with schizophrenia. Med J
memandang adanya beban akibat persepsi subjektif pramu- Aust. 2003;178:S49-52.
rawat saat merawat pasien.10 3. Directorate of Mental Health Care Ministry of Health Indone-
sia. Final report development of national policy and strategy for
Distress pada keluarga secara signifikan berkaitan mental hospital. 2006.
dengan perilaku penderita skizofrenia dan tingginya distress 4. Nirmala BP, Vranda MN, and Reddy S. Expressed emotion and
berkaitan dengan tingginya ekspresi emosi, sehingga caregiver burden in patients with schizophrenia. Indian J Psychol
keluhan keluarga tentang masalah perilaku penderita Med. 2011;33(2):119-22.
5. Srivastava S. Perception of burden by caregivers of patients with
skizofrenia perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan schizophrenia. Indian J Psychiatry. 2005;47(3):148-52.
keberhasilan terapi.21,22 6. Yusuf AJ, Nuhu FT, Akinbiyi A. Caregiver burden among relatives
Penelitian terhadap 49 sanak keluarga dari penderita of patients with schizophrenia in Katsina, Nigeria. S Afr J Psy-
skizofrenia menemukan bahwa pramurawat dengan ekspresi chiatry. 2009;15:43-7.
7. Schene AH, Wijngaarden B, Koeter MWJ. Family caregiving in
emosi yang tinggi mempunyai masalah yang lebih tinggi, schizophrenia: Domains and distress. Schizophr Bull. 1998; 24(4):
lebih banyak mengeluhkan beban yang subjektif, dan lebih 609-18.
sedikit memiliki kemampuan penyesuaian (coping) yang 8. Lauber C, Eichenberger A, Luginbuhl P, Keller W, Rossler W.
efektif.22,23 Deteminants of burden in caregivers of patients with exacerbat-
ing schizophrenia. Eur Psychiatry. 2003;18:285-9.
Kendala dari penelitian adalah kunjungan rawat jalan 9. Hassan WAN, Mohamed II, Elnaser AEA, Sayed NE. Burden and
banyak dilakukan oleh orang yang tidak tinggal serumah coping strategies in caregivers of schizophrenic patients. J Am
dengan pasien atau tidak memiliki durasi interaksi dengan Sci. 2011;7(5):802-11.

50 J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 2, Februari 2013


Beban Perawatan dan Ekspresi Emosi pada Pramurawat Pasien Skizofrenia

10. Rafiyah I, Sutharangsee W. Review burden on family caregivers 18. Marom S, Munitz H, Jones PB, Weizman A, Hermesh H. Ex-
caring for patients with schizophrenia and its related factors. pressed emotion: Relevance to rehospitalization in schizophre-
Nurse Media J Nursing. 2011;1:29-41. nia over 7 years. Schizophr Bull. 2005;31(3):751-8.
11. Awad G, Voruganti LN. The burden of schizophrenia on caregivers: 19. Butzlaff RL, Hooley JM. Expressed emotion and psychiatric
a review. Pharmacoeconomics. 2008;26(2):149-62. relapse: a meta-analysis. Arch Gen Psychiatry. 1998;55(6):547-
12. McDonell MG, Short RA, Berry CM, Dyck DG. Burden in schizo- 52.
phrenia caregivers: Impact of family psychoeducation and aware- 20. Kuipers E. Working with carers: Interventions for relative and
ness of patient suicidality. Fam Process. 2003;42(1):91-103. staff acrers of those who have psychosis. In: Wykes T et al,
13. World Federation for Mental Health. The caregiver perspective: editors. Outcome and innovation in psychological treatment of
Caregivers of individuals with bipolar disorders, schizophrenia schizophrenia. West Sussex: John Wiley &Sons; 1998. p. 202-
and schizoaffective disorder [monograph on the Internet]. [cited 14.
2012 May 11] Available from: http://www.wfmh.org/PDF/ 21. Bove B, Bentsen H, Ulstein I, Notland TH, Lersbryggen A,
Caregiver%20fact%20sheet%20FINAL%208%2026.pdf. Lingjaerde O, et al. Relatives’ distress and patients’ symptoms
14. Dyck DG, Short R, Vitaliano PP. Predictors of burden and infec- and behaviors: a prospective study of patients with schizophre-
tious illness in schizophrenia caregivers. Psychosom Med. 1999; nia and their relatives. Acta Psychiatr Scand. 2001;104(1):42-
61:411-9. 50.
15. Grandon P, Jenaro C, Lemos S. Primary caregivers of schizo- 22. Tompson MC, Weisman AG. Examining patients’ perception of
phrenia outpatients: Burden and predictor variables. Psychiatry their relatives expressed emotion. In: New Family Intervention
Res. 2008;158:335-43. and associated research in Psychiatric Disorders. Schaub Annette,
16. Kurihara T, Kato M, Tsukahara T, Takano Y, Reverger R. The editor. Wien: Springer-Verlag; 2002. p. 77-90.
low prevalence of high levels of expressed emotion in Bali. Psy- 23. Scazufca M, Kuipers E. Links between expressed emotion and
chiatry Res. 2000;94:229-39. burden of care in relatives of patients with schizophrenia. Br J
17. Mubarak AR, Barber JG. Emotional expressiveness and the qual- Psychiatry. 1996;168:580-7.
ity of life of patients with schizophrenia. Soc Psychiatry
Psychiatr Epidemiol. 2003;8:380-4.

J Indon Med Assoc, Volum: 63, Nomor: 2, Februari 2013 51

Anda mungkin juga menyukai