Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN DI


INDUSTRI PENGEBORAN MINYAK BUMI DI LEPAS PANTAI

NAMA : YOGA ALBI R


KELAS : XI-GP 1
NO ABSEN : 36

SMK Negeri 1 Balikpapan


Jl. Marsma R. Iswahyudi, Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan
Timur 76115
K3LH
KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN DI
INDUSTRI PENGEBORAN MINYAK BUMI DI LEPAS PANTAI

Dikeberagaman negara Indonesia saat ini adalah tugas semua lapisan masyarakat untuk menjaga
kerukunan yang menjadi prioritas utama. Di era globalisasi ini, hal yang terpenting untuk
dilakukan adalah mengarahkan sahabat, teman atau saudara kita untuk memilih masa depan
mereka yang terbaik. Banyak profesi yang dapat menjadikan teman, sahabat, dan saudara kita
menjadi saluran berkat bagi negara.

Saat ini penulis ingin berbagi bahwa profesi keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan (K3L)
atau disebut juga health, safety and environment (HSE) berkontribusi di pengeboran minyak
bumi di laut lepas. Bekerja di lapangan pertambangan memang membutuhkan kesediaan waktu
anda untuk jauh dari keluarga dalam jangka waktu berminggu-minggu, dengan jumlah populasi
yang minim dan tidak seperti bekerja di kota besar seperti Jakarta. Pertambangan batubara sangat
drastis naik dan menarik kaum pengusaha di Indonesia pada awal tahun 2000-an. Dampak
perubahan pada kontur alam dan terhadap manusia membuat kegiatan pertambangan sangat
membutuhkan perhatian K3L sangat intensif.
KAJIAN PUSTAKA

1.1 Ring pengeboran


Rig pengeboran adalah suatu bangunan dengan peralatan untuk melakukan
pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air,minyak, atau gas bumi,
atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas tanah (on shore) atau
di atas laut/lepas pantai (off shore) tergantung kebutuhan pemakaianya. Walaupun rig lepas
pantai dapat melakukan pengeboran hingga ke dasar laut untuk mencari mineral-mineral,
teknologi dan keekonomian tambang bawah laut belum dapat dilakukan secara komersial.
Oleh karena itu, istilah "rig" mengacu pada kumpulan peralatan yang digunakan untuk
melakukan pengeboran pada permukaan kerak Bumi untuk mengambil contoh minyak, air,
atau mineral.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk
mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang yang
memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir tersebut.Rig
pengeboran dapat berukuran:
 Kecil dan mudah dipindahkan, seperti yang digunakan dalam pengeboran eksplorasi
mineral
 Besar, mampu melakukan pengeboran hingga ribuan meter ke dalam kerak Bumi.
Pompa lumpur yang besar digunakan untuk melakukan sirkulasilumpur
pengeboran melalui mata bor dan casing (selubung), untuk mendinginkan sekaligus
mengambil "bagian tanah yang terpotong" selama sumur dibor.
Katrol di rig dapat mengangkat ratusan ton pipa. Peralatan lain dapat
mendorong asam atau pasir ke dalam reservoir untuk mengambil contoh minyak dan
mineral; akomodasi untuk kru yang bisa berjumlah ratusan. Rig lepas pantai dapat
beroperasi ratusan hingga ribuan kilometer dari pinggir pantai.
Pada umumnya RIG pengeboran dapat dibagi menjadi beberapa jenis sesuai daerah
 RIG Darat : Untuk pengeboran di darat. Bentuk paling sederhana, terdiri dari menara
dan struktur penopang.
 Rig Rawa : Biasa dikenal dengan sebuat "Swamp Barge". Untuk kelengkapan alat
pengeboran sama dengan RIG darat, hanya saja menara dan sistem pengeboran
ditempatkan di atas Ponton. Ponton ini akan duduk di dasar rawa saat operasi
pengeboran berlangsung. Biasa beroperasi di perairan dengan kedalaman sekitar 5 M.
 Jack Up Rig : Satu unit alat pengeboran dengan kaki yang panjang. Kaki ini dapat naik
dan turun untuk menopang struktur utama. RIG jenis ini biasa digunakan pada daerah
dengan kedalaman sekitar 100 M atau kurang
 Tender RIG : Sistem pengeboran dipasang pada platform. Tender RIG digunakan untuk
membantu operasi pengeboran (pengangkatan pipa, strultur dll). Tender RIG akan
menempel di platform saat operasi pengeboran berlangsung.
 Semisubmersible RIG : Sesuai namanya, RIG semisub merupakan obyek terapung yang
dipasang alat pengeboran. Biasa digunakan untuk mengebor daerah laut dalam (lebih
dari 100 M).
 Drill Ship : Semua peralatan untuk pengeboran dipasang pada kapal. Digunakan untuk
mengebor laut yang sangat dalam.

1.2 Anjungan lepas pantai


Anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang di bangun di lepas pantai
untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang. Biasanya anjungan
lepas pantai memiliki sebuah rig pengeboran yang berfungsi untuk menganalisa
sifat geologis reservoir maupun untuk membuat lubang yang memungkinkan pengambilan
cadangan minyak bumi atau gas alam dari reservoir tersebut.
Kebanyakan anjungan tersebut terletak di lepas pantai dari landas kontinen,
meskipun dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya hargaminyak mentah, pengeboran
dan produksi di perairan yang lebih dalam telah menjadi lebih baik, layak dan ekonomis.
Sebuah anjungan yang khas mungkin memiliki sekitar tiga puluh mata bor, pengeboran yang
terarah memungkinkan sumur bor dapat diakses pada dua kedalaman yang berbeda dan juga
pada posisi terpencil sampai 5 mil (8 kilometer) dari platform. Sumur bawah laut yang jauh
juga dapat dihubungkan ke anjungan dengan garis aliran dan koneksi pusar. Solusi bawah
laut dapat terdiri dari sumur tunggal ataupun dengan pusat manifold (pipa dengan mulut
lubang yg banyak) untuk digunakan pada beberapa pengeboran.

Gambar 2.1 Anjungan pada pengeboran minyak lepas pantai

2.3 Eksplorasi minyak


Eksplorasi atau pencarian minyak Bumi merupakan suatu kajian panjang yang
melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset
dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka
adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarianhidrokarbon tersebut.
Perlu diketahui bahwa minyak di dalam Bumi bukan berupa wadah yang menyerupai
danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti
gambar di bawah ini
Gambar 2.2 Letak minyak bumi pada batuan

Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan
minyak Bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu
saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung
hidrokarbon. Kondisi itu adalah:
 Batuan Sumber (Source Rock)
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang
berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur
atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan
itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan
kimia hidrokarbon.

 Tekanan dan Temperatur


Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang
tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang
ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.
 Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat
dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri
dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak
terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk
menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.
 Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari
proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena
kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon.
Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak Bumi di produksi.
 Perangkap (Trap)
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya
agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap
ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya
akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2
yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.
Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan
untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria
di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak Bumi atau
pun gas Bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian
yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada
langkah berikutnya.
Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan
hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan
kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan
data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya
untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran
merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam Bumi. Ini penting sekali untuk
mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoar,
dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon.
Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi
engineering.
Metoda tersebut adalah:
1. Eksplorasi seismik
Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang
luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam Bumi.

2. Data resistivity

Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa
berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya
dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan
yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah
dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi,
bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar
analisis fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan
kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.
a. Data porositas
b. Data berat jenis

3. Data berat jenis

Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang
memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan.
Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan
mempunyai berat jenis yang berbeda

1.3 Alat-alat yang perlu diperhatikan pada pengeboran laut lepas pantai
Berikut ini adalah peralatan dasar peralatan pelindung diri yang harus ada di sebuah
pengeboran minyak lepas pantai untuk menjamin keselamatan para pekerja:
1. Pakaian pelindung: pakaian pelindung adalah COVERALL yang melindungi tubuh
anggota awak dari bahan berbahaya seperti minyak panas, air, percikan pengelasan dll Hal
ini dikenal sebagai, “dangri “or “boiler suit”.
2. Helmet: Bagian yang paling penting dari tubuh manusia adalah kepala. Perlu
perlindungan terbaik yang disediakan oleh helm plastik keras di atas kapal. Sebuah tali dagu
juga disediakan dengan helm yang menjaga helm di tempat ketika ada perjalanan atau jatuh.
3. Safety Shoes: maksimum dari ruang internal kapal digunakan oleh kargo dan mesin, yang
terbuat dari logam keras dan yang membuatnya canggung untuk awak untuk berjalan di
sekitar. Safety Shoes memastikan bahwa tidak ada luka yang terjadi di kaki para pekerja
atau crew di atas Kapal
4. Sarung tangan (Hand safety): Berbagai jenis sarung tangan yang disediakan Di Kapal.
sarung tangan ini digunakan dalam operasi dimana hal ini menjadi keharusan untuk
melindungi tangan orang-orang. Beberapa sarung tangan yang diberikan sarung tangan tahan
panas untuk bekerja pada permukaan yang panas, kapas sarung tangan untuk operasi normal,
sarung tangan las, sarung tangan bahan kimia dll
5. Goggles: Mata adalah bagian paling sensitif dari tubuh manusia dan dalam operasi sehari-
hari pada kemungkinan kapal sangat tinggi untuk memiliki cedera mata. kaca pelindung atau
kacamata yang digunakan untuk perlindungan mata, sedangkan kacamata las digunakan
untuk operasi pengelasan yang melindungi mata dari percikan intensitas tinggi.
6. Plug: Di Ruang Mesin kapal menghasilkan suara 110-120 db ini merupakan frekuensi
suara yang sangat tinggi untuk telinga manusia. Bahkan beberapa menit paparan dapat
menyebabkan sakit kepala, iritasi dan gangguan pendengaran kadang-kadang sebagian atau
penuh. Sebuah penutup telinga atau steker telinga digunakan pada kapal yang mengimbangi
suara yang dapat di dengar oleh manusia dengan aman,
7. Safety harness: operasi kapal rutin mencakup perbaikan dan pengecatan permukaan yang
tinggi yang memerlukan anggota kru untuk menjangkau daerah-daerah yang tidak mudah
diakses. Untuk menghindari jatuh dari daerah tinggi seperti itu, maka menggunakan Safety
harness. Safety harness adalah di kenakan oleh operator di satu ujung dan diikat pada titik
kuat di ujung lainnya.
Face mask: Bai yang Bekerja di permukaan insulasi, pengecetan atau membersih
8. Kan karbon yang melibatkan partikel berbahaya dan minor yang berbahaya bagi tubuh
manusia jika dihirup langsung. Untuk menghindari hal ini, masker wajah diberikan hal ini di
gunakan sebagai perisai muka dari partikel berbahaya.
9. Chemical suit: Penggunaan bahan kimia di atas kapal sangat sering dan beberapa bahan
kimia yang sangat berbahaya bila berkontak langsung dengan kulit manusia. Chemical suit
dipakai untuk menghindari situasi seperti itu.

10. Welding perisai: Welding adalah kegiatan yang sangat umum di atas kapal untuk
perbaikan struktural. Juru las yang dilengkapi dengan perisai las atau topeng yang
melindungi mata dari kontak langsung dengan sinar ultraviolet dari percikan las, hal Ini
Harus Di perhatikan dan sebaiknya pemakaian Welding shield sangat di haruskan untuk
keselamatan Pekerja.

Gambar 2.3 Peralatan yang


digunakan pada pengeboran
laut lepas pantai
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/doc/173835932/k3-Pada-Pengeboran-Minyak-Lepas-Pantai

Anda mungkin juga menyukai