Anda di halaman 1dari 3

TRANSISI DEMOGRAFI

Angka kelahiran dan kematian

Tingkat kelahiran
50

40
Tingkat kematian
30
I II III IV

Keterangan :

1. Stabil tinggi : kelahiran tinggi, kematian tinggi


2. Stabil rendah : kelahiran rendah, kematian rendah
3. Dari stabil tinggi ke stabil rendah melalui tahapan transisi (tahap I-IV)

Tahap I: Pratransisi
Angka kelahiran tinggi, kematian tinggi. Mengapa ? manusia masih sangat bergantu pada alam
seperti musim panen, di samping itu banyak peperangan, penyakit, dan lain- lain. Jadi kelahiran
tinggi merupakan kompensasi kematian yang tinggi

Tahap II
Ada keterlibatan pemerintah, angka kematian menurun, tetapi kelahiran meningkat karna
masyarakat tidak tahu adanya penurunan kematian. Sehingga terjdila peledakan penduduk dan
terjadi krisis pangan

Tahap III
Tahap ini pada garis di mulailah revolusi industri yang mempekerjakan orang usia produktif laki-
laki dan perempuan sehingga pada tahap ini kelahiran menurun.

Tahap IV
Pada akirnya industri membawa dampak penurunan pertambahan kelahiran, karna orang sudah
berubah pola pikirnya, mereka memilih tidak punya anak/tidak menikah karna dirasakan lebih
menguntungkan atau bisa dinikmati.

Transisi di Indonesia

Sebelum merdeka angka kelahiran tinggi, kematian tinggi (karna budaya, seperti orang
jawa; adanya istilah anak ontang-anting, pendawa lima, dan lain-lain). Transisi dimulaipada
tahun 1966 dengan adanya angka kelahiran yang tinggi dan kematian rendah. Program Keluarga
Berencana dimulai pada tahun 70-an
STRUKTUR DAN PERBESARAN PENDUDUK

Struktur dan persebaran penduduk akan membahas terbatas pada komposisi penduduk
dan persebaran penduduk. Dalam demografi ada tiga fenomena yang merupakan bagian penting
dari pendudu, yaitu : (1) dinamika kependudukan (change in population); (2) komposisi
penduduk (population composition); (3)besar dan persebaran penduduk (size and population
distribution).

Sebagimana kita ketahui, penduduk dapat dibagi dalam berbagai ciri atau karakteristik
tertentu, baik sosial ekonomi maupun geografis. Pengelompokkan penduduk sangat beguna
untuk berbagai maksud dan tujuan sebagai berikut.

1. Mengetahui sumber daya manusia yang ada, baik menurut usia maupun jenis kelamin.
2. Mengambil suatu kebijaksanaan yang berhubungan dengan kependudukan
3. Membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk lainnya.
4. Melaui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui “proses demografi” yang
telah terjadi pada penduduk tersebut.

Komposisi Penduduk

Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan sebagai


berikut: (1) biologis, meliputi: usia dan jenis kelamin; (2) social: meliputi: tingkat pendidikan,
status perkawinan, dan sebaganya;(3)ekonomi, meliputi:penduduk yang aktif secara ekonomi,
lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dan sebagainya;(4) geografis
berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, provinsi, dan kabupaten.

1. Komposisi penduduk menutrut usia dan jenis kelamin

Usia dan jenis kelamin merupakan katrakteristik penduduk yang pokok. Struktur
ini mempunyai pengaruh penting. Baik terhadap tingkah lakudemografis maupun social
ekonimi. Distribusi usia dalam demografi pendudukdapat digolongkan menurut usia satu
tahunan juga lima tahunan

Contoh Usia satu tahun Usia lima tahun


0 0-4
1 5-9
2…dst 10-14…dst

2. Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri social

Pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri social antara laintingkat


pendududk, status perkawinan,dan sebagainya. Komposisi penduduk menurut tingkat
pendidikan tercerminpada kepandaian membaca, menulis (literacy), dan tingkat
pendidikan
3. Penduduk berdasarkan ciri-ciri ekonomi

Penduduk berdasarkan ciri ekonomi meliputi: lapangan pekerjaan, jenis


pekerjaan,statu pekerjaan, dan sebagainya.

4. Komposisi penduduk Indonesia berdasarkan tempat tinggalnya


Berdasarkan data sensus tahun 1971 komposisipendudukindonesia adalah sebagai berikut
a. Penduduk yang tinggal di daerah perkotaan sebesar 17,4%
b. Penduduk yang tinggal di daerah pedesaan sebesar 72,6%

Persebaran Penduduk

Secara garis besar, persebaran penduduk dapat digolongkan menurut geogafis serta
administrative dan politik.

1. Geografis. Indonesia yang terdiri atas beberapa kepulauan besar dan kecil, penduduknya
terbesar secara tidak merata. Terdapat 922 pulau berpenghuni dan 12.675 pulau tanpa
penghuni. Pulau yang terdapat penduduknya adalah pulau Jawa, lebih dari separuh (64%)
penduduk Indonesia bertempat tinggal di pulau tersebut, padahal luasnya hanya 6,6% dari
luas wilayah Indonesia. Sedangkan daerah Kalimantan yang luasnya 27,2% hanya dihuni
oleh 4,4% dari seluruh penduduk Indonesia. Persebaran penduduk yang belum merata ini
tentu saja menimbulkan masalah social ekonomi yang serius bagi pemerintah. Persebaran
penduduk dunia secara geografis sebagaimana kita ketahui penduduk tersebar di lima
benua, yaitu : Asia, Afrika, Amerika, Eropa, dan Oseania. Lebih dari separuh penduduk
dunia bertempat tinggal di Asia. Sendangkan sisanya tersebar dibenua Afrika, Eropa,
Amerika utama, Amerika Latin, Rusia, dan Oseania.
2. Administrative dan politis. Secara administrative dan politis penduduk Indonesia tersebar
di 27 provinsi; namun menjadi 26 provinsi setelah Timor-Timor menjadi negara merdeka.
Setelah itu diadakan pemekaran untuk wilayah administratif provinsi, sehingga jumlah
provinsi di Indonesia saat ini sebnayk 33 provinsi. Selanjutnya di tiap-tiap provinsi secara
administratif dibagi dalam kabuapten, kecamatan, ankelurahan. Dalam system
administratif pemerintahan di Indonesia terdapat tiga daerah khusus atau Istimewa yang
setingkat dengan provinsi, yaitu: Daerah Istimewa Aceh (Nanggroe, Aceh Darussalam),
Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai