Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN DI


INDUSTRI PERTAMBANGAN GRANIT

NAMA : ALFARIDH RIFKY M


KELAS : XI-GP 1
NO ABSEN : 3

SMK Negeri 1 Balikpapan


Jl. Marsma R. Iswahyudi, Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota Balikpapan, Kalimantan
Timur 76115
II. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Penanganan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah tanggung jawab seluruh individual
yang terlibat di dalam perusahaan, namun secara struktural perlu dibentuk Bagian K3 dan
Lingkungan, dimana Kepala Bagiannya diposisikan sebagai Wakil Kepala Teknik Tambang yang
langsung bertanggung jawab kepada General Manager sebagai Kepala Teknik Tambang. Bagian
tersebut selain melakukan inspeksi juga sebagai evaluator dan bersifat administratif, dengan
tugas :
a) Mengumpulkan data dan mencatat rincian dari setiap kejadian kecelakaan dan
menganalisanya
b) Mengumpulkan data kegiatan dan lokasi yang berpotensi bahaya dan membuat Standart
Operation Procedure (SOP) yang aman untuk bekerja pada kegiatan tersebut.
c) Membuat peraturan dan petunjuk keselamatan dan kesehatan kerja terhadap seluruh pekerja.
d) Mengkoordinir pertemuan-pertemuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
e) Melakukan evaluasi terhadap seluruh kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja.
Untuk mewujudkan pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),
perusahaan membentuk organisasi dan menunjuk personil yang bertanggung jawab atas
keberhasilan pelaksanaan program K3 tersebut. Wadah organisasi tersebut adalah:
 Kepala Teknik Tambang (KTT).
 Pengawas operasional.
 Pengawas teknik.
 Petugas K3 (safety officer).
 Komite K3 (safety committee).
Pada pelaksanaan operasionalnya nanti, Perusahaan akan menempatkan orang-orang yang
menguasai operasional penambangan dengan tujuan agar implementasi aturan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja ini dapat berjalan dengan baik.
Selain organisasi yang bersifat struktural terdapat organisasi yang bersifat fungsional atau
sering disebut Safety Committee yaitu tempat berkumpul dari beberapa department didalam
struktur organisasi. Komite ini secara berkala melakukan inspeksi dan evaluasi. Elemen program
K3 adalah sebagai berikut :
a. Kepemimpinan & Administrasi
b. Inspeksi dan Perawatan
c. Prosedur dan Analisa Pekerjaan
d. Investigasi Kecelakaan/Insiden
e. Observasi pekerjaan
f. Persiapan tanggap darurat
g. Permit kerja
h. Analisa kecelakaan
i. Pelatihan
j. Alat Pelindung Diri
k. Kesehatan Kerja
l. Evaluasi sistem
m. Rekayasa dan Manajemen Perubahan
n. Komunikasi pribadi
o. Komunikasi grup
p. Promosi dan publikasi
q. Seleksi dan penempatan
r. Manajemen Material dan Servis
s. Keselamatan di luar kerja.

III. Peralatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat berlangsung dengan baik perlu
diperhatikan fasilitas-fasilitas standar yang mendukung kegiatan dapat berjalan dengan aman.
Alat perlindungan diri (APD) standar seperti topi proyek, sepatu pelindung, pelindung mata,
masker dan pelindung telinga. Selain pakaian pelindung tersebut, pemasangan papan-papan
peringatan, rambu lalu lintas, ketentuan atau peraturan pengunaan peralatan yang sesuai dengan
fungsinya dan ketentuan-ketentuan yang membuat lokasi kegiatan aman dan di dukung oleh
personil yang menangani setiap kegiatan menguasai operasional akan menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja dapat berlangsung baik.
Lokasi tambang juga harus dilengkapi fasilitas pemadam kebakaran dan unit kesehatan
termasuk gawat darurat yang dilengkapi paramedik on-site dan alat-alat medis serta obat-obatan.
Akan lebih baik lagi jika unit kesehatan ini juga dilengkapi dengan mobil ambulance.
IV. Langkah-Langkah Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak akan berhasil apabila tidak ada
program yang jelas dan terarah. Dengan adanya program pelaksanaan pengelolaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja yang lebih terarah maka keberhasilan atau penampilan dari pengelolaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja lebih mudah dievaluasi dan diatur untuk perbaikan dan
peningkatan dalam program atau waktu selanjutnya.
Langkah-langkah pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang harus dilakukan
untuk mencapai hasil yang baik adalah :
1. Membuat peraturan perusahaan
Berdasarkan KepMen No.555.K disebutkan bahwa Kepala Inspeksi Tambang harus
menerbitkan sekurang-kurangnya 12 pedoman teknis. Selain itu juga membuat peraturan
perusahaan atau pedoman-pedomankerja dan operasi berupa SOP (Standart Operation
Procedure) yang khusus menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan
peraturan pemerintah tentang masalah ini.
Jadi dukungan manajemen terhadap keberhasilan dari pengelolaan keselamatan dan
kesehatan kerja sangat menentukan, karena bagaimanapun baiknya suatu organisasi dengan
program keselamatan kerja yang baik pula, tidak akan berhasil tanpa dukungan dari
manajemen. Dukungan dari manajemen dapat dibuat dengan tertulis bahwa manajemen
mempunyai komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, dan dukungan tersebut
harus diikuti dengan penyediaan dana dan perhatian yang cukup.
Peraturan perusahaan dapat bersifat umum dan khusus, Peraturan perusahaan yang
bersifat umum berlaku untuk seluruh kegiatan yang ada, mulai dari lokasi penambangan, jalan
angkut Batubara dan stock pile. Peraturan yang bersifat khusus dibuat pada masing-masing
kegiatan, karena masing-masing kegiatan tersebut memiliki potensi bahaya yang berbeda,
sehingga harus dibuat peraturan khusus yang spesifik.
2. Program pendidikan dan latihan dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Program pendidikan dan pelatihan ini sangat diperlukan, agar pekerja dapat memahami
bagaimana dan pentingnya untuk melakukan pekerjaannya dengan aman. Program pendidikan
atau pelatihan, adalah untuk pekerja baru, pelatihan untuk pekerja dengan tugas baru dan
pelatihan penyegaran untuk pekerja lama. Materi-materi yang biasa disampaikan dalam
pelatihan ini adalah: membuat tata cara yang aman untuk melakukan pekerjaan,
mengidentifikasi potensi bahaya yang ada dalam lingkungan kerja dan bagaimana cara
pencegahan dan tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari apabila bahaya tersebut
terjadi. Program pendidikan dan pelatihan akan dilaksanakan selama kegiatan tambang
berlangsung.
3. Perawatan peralatan kerja.
Guna mencegah terjadinya kecelakaan, maka perlu dilakukan perawatan secara berkala
terhadap semua peralatan yang dipergunakan. Peralatan pelindung diri, sebaiknya diberikan
secara secara berkala dan dibatasi waktu pemakaiannya, untuk menjamin keefektifan alat
ketika dipergunakan.
4. Kesehatan kerja
Selain penggunaan peralatan dalam upaya perlindungan terhadap kecelakan,
pemeriksaan kesehatan karyawan wajib dilakukan, baik pada awal mulai bekerja maupun
secara berkala selama dinas kerja. Hal ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan akibat
penurunannya tingkat kesehatan pekerja dan karyawan. Rencana pelaksanaan kesehatan dan
keselamatan kerja harus termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
1. Tingkatan kewenangan dan tanggung jawab untuk kesehatan dan keselamatan kerja di
organisasi.
2. Detail program pelatihan dan induksi.
3. Sistem pencatatan kesehatan & pengobatan
4. Penilaian resiko.
5. Prosedur operasional standar untuk daerah beresiko tinggi.
6. Program pencanangan keselamatan kerja.
7. Pengurus keselamatan kerja dan rapat.
8. Waktu dan format untuk rapat toolbox keselamatan kerja.
9. Laporan Kecelakaan/bahaya dan prosedur investigasi.
10. Analisa statistika keselamatan kerja.
11. Program audit & inspeksi keselamatan kerja.
12. Pencanangan dan pengawasan kesehatan.
13. Persyaratan keselamatan kerja.
14. Kebijakan peralatan keselamatan.
15. Analisa pekerjaan keselamatan kerja.
16. Perizinan.
5. Pengawasan
Pengawasan dilakukan secara aktif dan berjenjang mulai dari pekerja di lapangan
sampai manajer sehingga efektif dan kondisi aman dari suatu kegiatan akan terjaga terus.
Selain itu juga dilakukan pengawasan silang, karena sering terjadi pengawas dan pekerja
disuatu bagian tertentu menjadi terbiasa dan tidak menyadari akan adanya suatu potensi
bahaya. Pengawasan silang diharapkan akan dapat menemukan hal-hal seperti ini dan harus
segera dikoreksi.
6. Evaluasi program.
Perbaikan dan peningkatan program K3 Apabila menurut penilaian Inspektur Tambang
tingkat kecelakaan cukup memprihatinkan yang penyebabnya diduga berkaitan dengan
lemahnya program K3 perusahaan tersebut. Tim Evaluasi, yang anggotanya terdiri dari
beberapa inspektur tambang akan mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan program K3
dari perusahaan yang bersangkutan.
Tabel 7. Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peralatan Keselamatan dan
No Lokasi
Kesehatan Kerja
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kuli t/ leather
gloves
e. Masker + ear plug
1 Tambang
f. Reflector vest
g. Pemadam api
h. Bendera tanda kendaraan
i. Kotak P3K di setiap kendaraan
tambang
j. Rambu lalu lintas
2 Bengkel a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kulit / leather
gloves
e. Masker + ear plug
f. Penampung minyak pelumas bekas
g.Penampung besi-besi / suku
cadang bekas
h.Pemadam api
i. Kotak P3K
j. Pembersih tumpahan minyak
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Sarung tangan kulit / leather
3 Gudang suku cadang
gloves
d. Pemadam api
e. Kotak P3K
a. Helm pengaman / Safety helmet
b.Sepatu pengaman / Safety shoes
c.Sarung tangan kulit / leather gloves
4 Instalasi Pengolahan d. Masker + ear plug
e. Jas laboratorium
f. Pemadam api
g. Kotak P3K
a. Penutup belt conveyor
b. Rambu-rambu keamanan
5 Jalur Belt Conveyor c. Pagar pengaman
d. Lampu penerangan
e.Kabel pemutus aliran listrik darurat
Jalan angkut dari
a. Helm pengaman / Safety helmet
6
tambang ke
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
stockpileinstalasi c. Kacamata / Sunglasses
pengolahan d. Sarung tangan kulit / leather gloves
e. Masker + ear plug
f. Bendera tanda kendaraan
g. Rambu lalu lintas
a. Helm pengaman / Safety helmet
b. Sepatu pengaman / Safety shoes
c. Kacamata / Sunglasses
d. Sarung tangan kulit / leather gloves
e. Masker + ear plug
7 Pelabuhan
f. Pemadam api
g. Bendera tanda kendaraan
h. Kotak P3K di setiap kendaraan
tambang
i. Rambu lalu lintas
Tabel 8. Langkah-langkah Pelaksanaan K-3 Pertambangan
No Kegiatan Uraian
a. peninjauan / pengecekan untuk
mengantisipasi kekurangan dan
kondisi tidak aman
b. penertiban sesuai peraturan K-3
1 Patroli Keamanan c. melaporkan secara lisan / tertulis
kepada supervisor bagi pelanggar
peraturan
d. mengontrol batas kecepatan
kendaraan tambang
a. cek kondisi pemadam api, mela-
kukan inventarisasi dan pengisian
2 Inspeksi Keamanan
kembali jika perlu
b. cek kondisi fasilitas transportasi
c. cek kondisi fasilitas bengkel
d. cek kondisi dan penataan gudang
e. cek kondisi dan penataan camp
utama dan lokasi kerja
a. masalah keselamatan pada setiap
Diskusi Masalah
3 jam diskusi pagi, membantu dan
Keselamatan
memonitor realisasi diskusi pagi
a. secara pendekatan pribadi, pembe-
Kampanye lajaran, mengedarkan slogan,
4
Keselamatan leaflet, dsb
b. evaluasi
a. inventarisasi Alat Pelindung Diri
(APD)
b. cek kelengkapan pengaman alat-
5 Pelindung Keamanan
alat
c. cek kelengkapan rambu-rambu
d. melengkapi kekurangan
6 Pemilihan Operator a. cek jenis peralatan
a. laporan kecelakaan tambang
b. laporan bulanan
7 Laporan Keamanan
c. laporan tahunan
d. laporan pelatihan

Rincian pengadaan peralatan pelindung diri (APD) dan peralatan kesehatan keselamatan kerja
Untuk mendukung pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3), perusahaan
melaksanakan hal-hal sebagai berikut:
1. Klinik darurat (ruang P3K) disediakan di site. Klinik dikelola oleh paramedic untuk 24 jam
selama masa produksi.
2. Pemeriksaan kesehatan pre-employment dilaksanakan sebagai bagian dari kriteria seleksi.
3. Pemberian peralatan Alat Pelindung Diri (APD) pada karyawan bagian tambang dan
workshop antara lain seperti : safety helmet, safety shoes, masker, hand gloves (hand
picker dan crew cabin), safety glasses (crew cabin).
4. Pada jalan angkut Batubara dan lokasi tambang dipasang rambu-rambu lalu lintas, lampu-
lampu penerangan, wafer truck, tanda-tanda pemberitahuan, himbauan, peringatan dan
larangan.
5. Pada sekitar kantor workshop, gudang peralatan dan base camp disediakan ditempat yang
mudah dilihat, pemasangan dan penala aliran listrik dan pengunaaan sarana yang sesuai
dengan kapasitasnya, penyediaan perlengkapan P3K disetiap unit bagian.
6. Pada alat produksi dan peralatan listrik dilakukan hal-hal berikut: memberikan petunjuk
pemakaian alat (SOP); memasang perlindungan pada mesin bergerak; memasang
perlindungan pada bagian perlistrikan yang bertegangan tinggi; memasang tanda-tanda
peringatan dan larangan.
7. Pelatihan K3, yang meliputi: mengirimkan beberapa karyawan untuk mengikuti kursus K3;
pelatihan pemadam kebakaran, dan pelatihan lain yang berkaitan dengan K3.
8. Program komunikasi dan sosialisasi K3, yang mencakup:
a. Safety Talk (setiap hari sebelum kerja selama 5 menit).
b. Daily meeting, toolbox meeting, tentang masalah keselamatan dan kesehatan kerja
dengan melibatkan karyawan, kontraktor – sub kontraktor.
c. Pembuatan SOP yang berhubungan dengan K3.
d. Safety Inspection, yakni pemeriksaan kondisi lapangan serta menginventarisasi segala
hal yang berhubungan dengan K3, yang dilakukan Safety Committee.
e. Pemasangan spanduk dan motto K3, papan pengumuman, peringatan dan imbauan.
9. Pembuangan sampah ke lokasi disposal tambang
10. Tersedianya tenaga trampil untuk penanganan keadaan darurat.
11. Pelaksanaan administrasi dan pelaporan, yang meliputi:
a. Laporan kecelakan tambang.
b. Laporan jumlah rata-rata karyawan.
c. Laporan tingkat kekerapan kecelakaan tambang.
d. Laporan tingkat keparahan kecelakaan tambang.
e. Safety performance.
f. Laporan Produksi.
g. Laporan Eksploitasi.
12. Survey debu dan kebisingan individu akan dilaksanakan di site setiap tahun untuk para
karyawan yang lebih banyak bekerja di daerah yang berdebu dan bising.
13. Divisi keselamatan kerja dan klinik melaksanakan bagian dari operasional, survey
kesehatan dan kebersihan industrial di mess dan dapur beserta kualitas air.
14. Perusahaan berencana untuk mengembangkan rencana respon bahaya selama triwulan
pertama. Daerah-daerah beresiko tinggi sudah diidentifikasikan di tambang.

V. Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari Perusahaan Tambang Granit

Berikut ini contoh prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari perusahaan tambang granit
PT. Wira Penta Kencana :
1. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja PT. Wira Penta Kencana
a. Senantiasa menumbuhkembangkan sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di
lingkungan perusahaan dengan melihat potensi-potensi yang dianggap mengandung resiko
atau bahaya.
b. Menerapkan kebijakan dan strategi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di semua
departemen yang ada di lingkungan
c. Perusahaan menyediakan alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang sesuai dengan
jenis kegiatan operasional dan kondisi perusahaan.
d. Membina kesadaran dan rasa peduli terhadap program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) bagi seluruh karyawan.
Dengan harapan karyawan akan turut serta :
a. Mematuhi dan Menjalankan Sistem Operasional Prosedur (SOP) Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) yang telah disepakati bersama antara perusahaan dan karyawan.
b. Menjaga keselamatan dirinya serta orang lain dan tanggap terhadap suatu kondisi yang
dianggap berisiko menimbulkan suatu bahaya (kondisi yang tidak aman).
c. Wajib menggunakan serta merawat Alat-alat Pelindung Diri (APD), yang telah
disediakan oleh perusahaan.
d. Merasa Peduli serta aktif dalam menjaga kebersihan, kesehatan dan keamanan di
lingkungan kerja.
2. Program – Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Pelaksanaan program K3 dilakukan secara seksama dengan melibatkan semua komponen
yang ada dalam Safety Komite dan Management. Bertujuan untuk mengurangi atau
meniadakan tingkat kecelakaan kerja dan meningkatkan produktifitas kerja dengan
menjalankan SOP yang ada.
Pelaksanaan program K3 dilakukan secara rutin dengan kegiatan Safety Talk, Pertemuan
Safety Komite, Penyegaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Training-traning
Pengoperasian Alat-alat berat, Pemberian Alat Proteksi Diri (APD) kepada seluruh
karyawan, Pemasangan Rambu-rambu atau Slogan-slogan K3, Pelaksanaan Medical Check
Up serta penyediaan kantin yang bersih dan sehat.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/269231276/K3-Tambang-Granit

Anda mungkin juga menyukai