Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Kelompok 1 – Ratih
“Apa saja ruang lingkup dari sustainability reporting?”
Jawaban :
1. Strategy and analysis, yang digambarkan dari statement CEO atau ke-tua organisasi
independen terhadap organisasi pembuat laporan yang memaparkan risiko dan peluang
penting secara ringkas.
2. Organization profile, meliputi nama organisasi, produk-produknya, struktur operasional,
negara-negara di mana lembaga beroperasi, kondisi kepemilikan dan badan hukumnya,
serta keputusan penting selama periode pelaporan.
3. Reporting parameters, lingkup atau profilnya, keterangan mengenai prosesnya, dan
batasan pelaporan, daftar isi dan assurance yang menerangkan lingkup dan dasar
penilaian dari pihak independen yang digunakan ketika melakukan penilaian dan
melaporkannya.
4. Governance (struktur organisasi dan tata kepemimpinan dalam organisasi tersebut),
keterangan mengenai apakah dan bagaimana pendekatan tertentu diambil oleh
organisasi dengan mengacu pada kesepakatan dalam hal sosial dan lingkungan yang
dikembangkan dan diterapkan secara sukarela. Serta gambaran luasnya pemangku
kepentingan yang didefinisikan oleh organisasi dan relasi dengan para pemangku
kepentingan tersebut.
3. Kelompok 3 – Istiqomah
“Apa bedanya sustainability report dan annual report?”
Jawaban :
SUSTAINABILITY REPORT
• Sustainability report sebagai alat komunikasi bagi manajemen dengan para stakeholder
untuk menyampaikan pesan bahwa perusahaan telah menjalankan sustainable
development.
• Menggunakan pendekatan yang lebih komprehensif yakni melaporkan aspek sosial,
ekonomi dan lingkungan.
• Memberikan gambaran yang lebih jelas dan terbuka mengenai segala kegiatan
pembangunan berkelanjutan yang telah dilakukan perusahaan.
ANNUAL REPORT
• Sebagai alat informasi bagi pencapaian perusahaan dalam satu tahun.
• Menggunakan pendekatan historikal dimana yang disajikan dalam annual report adalah
format pelaporan akan apa yang sudah terjadi di tahun buku pelaporan dan
perbandingannya dengan tahun sebelumnya.
• Memberikan pengguna eksternal pandangan yang jauh lebih rinci mengenai kondisi
keuangan perusahaan.
5. Kelompok 5 – Rise
“Jelaskan kasus yang berkaitan dengan audit lingkungan!”
Jawaban :
Kasus yang berkaitan dengan audit lingkungan
Berkaitan saran-saran yang perlu dilakukan untuk mengelola air terproduksi adalah sebagai
berikut:
a) Berdasarkan temuan negatif auditor, bahwa masih terdapat fasilitas pengolahan limbah
yang rusak, untuk itu pihak manajemen sebaiknya dapat memperbaiki fasilitas
pengolahan limbah yang rusak, karena dapat mengganggu kelancaran dalam proses
pengolahan limbah secara keseluruhan. Jika kerusakan ini dibiarkan saja oleh pihak
manajemen perusahaan maka akan menimbulkan pencemaran di daerah sekitar.
Perusahaan sebaiknya juga memberikan pemberitahuan kepada masyarakat menggenai
hasil audit. Supaya masyarakat luas, khususnya masyarakat yang berada dikawasan
produksi minyak (Minas, Propinsi Riau) dapat mengetahui secara transparan bahwa PT
Chevron Pacific Indonesia sudah melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan
hidup.
b) Diperlukan pengecekkan harian untuk setiap peralatan, dalam rangka meminimalisir
kerusakan alat, sehingga apabila terjadi kerusakan alat akibat pengolahan limbah air
terproduksi dapat ditanggulangi secara cepat, sehingga proses pengolahan limbah air
terproduski tidak terganggu.
6. Kelompok 6 – M. Afrinaldy
“Bagaimana seharusnya kebijakan manajemen lingkungan yang dibuat perusahaan?”
Jawaban :
Manajemen puncak harus menetapkan kebijakan lingkungan perusahaan dan memastikan
bahwa kebijakan dalam lingkup sistem manajemen lingkungannya :
a) Sesuai dengan sifat , ukuran dan dampak lingkungan dari kegiatan produk dan jasanya.
b) Mencakup komitemen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran.
c) Mencakup komitmen untuk menaati peraturan perundang –undangan yang berlaku dan
persyaratan lain yang diikuti perusahaan terkait dengan aspek lingkungannya.
d) Menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji tujuan dan sasaran lingkungan
e) Didokumentasikan, diterapkan, dan dipelihara
f) Dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama perusahaan
g) Tersedia untuk masyarakat.
8. Kelompok 8 – Sintia
“Apa saja kendala dalam perusahaan penerapan ISRA dan bagaimana solusinya?”
Jawaban :
ISRA merupakan penghargaan yang diberikan kepada perusahaan yang telah
membuat laporan keberlanjutan (sustainability reporting) yang menyangkut aspek sosial dan
lingkungan, baik yang diterbitkan secara terpisah maupun tergabung dalam laporan
tahunan. Sustainability reporting merupakan sebuah alat komunikasi dimana perusahaan
dapat mengungkapkan nilai sosial, ekonomi, dan lingkungan kepada para stakeholder.
Kendala perusahaan dalam Indonesia Sustainability Reporting Award yaitu
mempertahankan nilai-nilai sosial perusahaannya, aspek-aspek ekonomi, dan kepeduliannya
terhadap lingkungan agar laporan keberlanjutan (sustainability reporting) nya baik dan
terpecaya.
Perusahaan akan sulit membuat laporan yang akurat dan dapat dipercaya tanpa
sebelumnya memiliki dan menerapkan sistem informasi dan manajemen internal yang
handal. Memproduksi SR membutuhkan komitmen kuat dari pimpinan perusahaan, alur
tanggung jawab yang jelas dan sumber daya yang memadai. Sustainability reporting
bukanlah hasil dari proses instant, melainkan merupakan hasil dari pengalaman perusahaan
selama bertahun-tahun dalam melakukan aktivitas sesuai dengan konsep pembangunan
berkelanjutan.
9. Kelompok 10 – Tiara
“Jelaskan audit lingkungan hidup bersifat sukarela dan audit yang diwajibkan!”
Jawaban :
Audit lingkungan hidup ini ada yang bersifat wajib dan ada yang bersifat sukarela.
Audit wajib dilakukan kepada:
a) Usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan seperti
petrokimia, kilang migas, dan PLTN. Audit ini harus dilakukan secara berkala.
b) Pananggungjawab usaha dan/atau kegiatan yang menunjukkan ketidaktaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.
Sedangkan audit lingkungan hidup yang bersifat sukarela dapat dilaksanakan oleh
penanggungjawab usaha sebagai alat pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang bersifat
internal yang didasarkan pada dokumen lingkungan hidup atau system manejemen
lingkungan yang dimiliki. Apabila penanggung jawab usaha ingin mempublikasikan laporan
hasil audit lingkungan, maka audit lingkungan tersebut harus dilakukan oleh auditor
lingkungan hidup eksternal.