Anda di halaman 1dari 62

BAB IV

ROH KUDUS ALLAH

Roh Kudus adalah Allah. Alkitab yang dipercayai pengikut-


pengikut Tuhan Yesus Kristus menjadi dasar mempercayai bahwa
Roh Kudus adalah Allah. Ia bukan sekedar energi atau kuasa Allah.
Roh Kudus hanya disebutkan 88 (delapan puluh delapan) kali
dalam kira-kira setengah dari ke 39 (tiga puluh Sembilan) buku di
Perjanjian Lama, dan 264 (dua ratus enam puluh empat) kali dalam
(24) dua puluh empat buku diantara 27 buku Perjanjian Baru.1 Ini
menunjukkan bahwa Roh Kudus tidak banyak membicarakan tentang
diri-Nya dalam apa yang Ia wahyukan kepada penulis-penulis Alkitab
yang “oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama
Allah” (2 Petrus 1:21). Secara tidak langsung, ini juga memantulkan
karakter Kasih yang tidak mementingkan diri sendiri yang ada pada
Allah Trinitas. Anak mempermuliakan Bapa (Yohanes 17:4), Roh
Kudus mempermuliakan Anak (Yohanes 16:14). Pasti di Sorga Bapa
mempermuliakan Anak dan Roh Kudus, dalam kasih yang kekal.
Roh Kudus tidak dapat dilihat. Namun demikian, tidak dapat
dilihat bukan berarti Ia tidak eksis. Alkitab menyatakan bahwa Ia ada
dan senantiasa berkarya di dunia ini, dan kehadiran-Nya ditunjukkan
oleh hasil karyanya. Tuhan Yesus Kristus menyatakan hal ini dalam
dialognya dengan Nikodemus. Yesus mengatakan: “Angin bertiup ke
mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak

R O H K U D U S A L L A H | 155
156 | R O H K U D U S A L L A H

tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya


dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh" (Yohanes 3:8).
Bab ini akan membahas secara khusus Ke-Allahan Roh Kudus:
Eksistensi Pribadi-Nya sebagai Allah, dan esensi / substansi, serta
atribut-Nya sebagai Allah, dan hal-hal yang berkaitan dengan
peranan-Nya sebagai Penolong Yang Lain seperti yang disebutkan
dalam lembaran-lembaran Alkitab yang diwahyukan-Nya.

ESENSI & PRIBADI ROH KUDUS


Roh Kudus memiliki kesetaraan dengan Allah. Ia bukan sekedar
mahluk ilahi (divine being) tetapi Ia adalah Allah Sesembahan dalam
Kekristenan (Deity), Hakekat dan semua atribut Tuhan ada pada-Nya.
Ke-Allahan-Nya tidak dapat dipisahkan dari pengajaran tentang
Trinitas. Ia setara dan sederajat dengan Bapa dan Anak.
Roh Kudus memiliki akal budi, pengetahuan, pikiran, emosi dan
kehendak (1 Korintus 2:10-11; Roma 8:27; Efesus 1:17, 4:25-30; 2
Korintus 2:2, 5; Kisah 16:6; Yakobus 1:18). Ini menunjukkan bahwa
Ia adalah Pribadi yang memiliki kepribadian. Ini juga menunjukkan
bahwa Roh Kudus bukan hanya suatu pengaruh atau energi tetapi
adalah Pribadi dengan karakteristik personalitas.
Roh Kudus adalah Pribadi Ketiga Trinitas. Penyebutan-Nya
sebagai Pribadi Ketiga Trinitas Ke-Allahan tidak menunjukkan
bahwa derajat-Nya lebih rendah dari Bapa dan Anak. Bapa, Anak,
dan Roh Kudus adalah Pribadi-pribadi yang setara dalam Ke-Allahan.
Pemahaman ini tentu saja didasarkan pada kesaksian ayat-ayat yang
diwahyukan-Nya kepada penulis-penulis Alkitab.
Ke-Allahan Roh Kudus, kesetaraan-Nya dengan Allah Bapa dan
Tuhan Yesus Kristus, dipercayai berdasarkan petunjuk-petunjuk yang
tersurat maupun yang tersirat di Alkitab, antara lain dalam beberapa
perikop pilihan berikut:
R O H K U D U S A L L A H | 157

1. DALAM KASUS ANANIAS & SAFIRA


MEMBOHONGI ROH KUDUS, MEMBOHONGI ALLAH. Dalam kisah
dramatis yang menceriterakan kematian Ananias dan istrinya yang
bernama Safira yang berbohong kepada Roh Kudus, kita dapat
menyimak pengajaran bahwa Roh Kudus itu adalah Allah. Kepada
Ananias yang menahan sebagian hasil penjualan tanahnya yang
seharusnya dibawa kepada Rasul-rasul pada waktu itu, Rasul Petrus
berkata bahwa ia sudah berbohong kepada Roh Kudus. Petrus
menjelaskan bahwa Ananias sudah berbohong kepada Allah. Roh
Kudus adalah Allah (Kisah 5:1-3). Berbohong kepada Roh Kudus
sama dengan berbohong kepada Allah. Pengalaman dramatis Ananias
dan Safira ini menunjukkannya.
MENDUKAKAN ROH KUDUS, MENDUKAKAN ALLAH. Nabi
Yesaya menuliskan tentang hal ini dalam Yesaya 63:10-11: “Tetapi
mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia
berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan
mereka. Lalu teringatlah mereka kepada zaman dahulu kala, zaman
Musa, hamba-Nya itu: Di manakah Dia yang membawa mereka naik
dari laut bersama-sama dengan penggembala kambing domba-Nya?
Di manakah Dia yang menaruh Roh Kudus-Nya dalam hati mereka”
(Yesaya 63:10-11).
MENUNJUKKAN ROH KUDUS SEBAGAI ALLAH. Ayat-ayat yang
ditampilkan berikut, berisi perbandingan tulisan di Perjanjian Baru
yang mengutip tulisan di Perjanjian Lama untuk menunjukkan bahwa
Roh Kudus disamakan dengan Tuhan. Ayat-ayat tersebut
menunjukkan bahwa apa yang difirmankan Tuhan, difirmankan Roh
Kudus.
a) Yesaya 6:8-10 dan Kisah 28:25-27:
Lalu aku mendengar SUARA TUHAN berkata: "Siapakah
yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?"
158 | R O H K U D U S A L L A H

Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!" Kemudian FIRMAN-


NYA: "Pergilah, dan katakanlah kepada bangsa ini: Dengarlah
sungguh-sungguh, tetapi mengerti: jangan! Lihatlah sungguh-
sungguh, tetapi menanggap: jangan! Buatlah hati bangsa ini
keras dan buatlah telinganya berat mendengar dan buatlah
matanya melekat tertutup, supaya jangan mereka melihat
dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan
mengerti dengan hatinya, lalu berbalik dan menjadi sembuh"
(Yesaya 6:8-10).
“Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada
kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan
perkataan yang satu ini: "TEPATLAH FIRMAN YANG
DISAMPAIKAN ROH KUDUS kepada nenek moyang kita
dengan perantaraan nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini,
dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar,
namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat,
namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal,
dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat
tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan
mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya,
lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka” (Kisah
28:25-27).
Membandingkan ayat-ayat Alkitab diatas, jelas terlihat bahwa
apa yang dikatakan Rasul Paulus dalam Kisah 28:25-27, dikutipnya
dari Yesaya 6:8-10. Tetapi dalam Yesaya 6:8-10 dituliskan bahwa itu
adalah SUARA TUHAN kepada nabi Yesaya, sedangkan dalam Kisah
28:25-27 Paulus menuliskan bahwa itu adalah FIRMAN YANG
DISAMPAIKAN ROH KUDUS. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus
adalah Tuhan.
R O H K U D U S A L L A H | 159

b) Ibrani 3:7-11, Mazmur 95:7b-11 dan Keluaran 17:1-7:


Ibrani 3:7-11: Sebab itu, seperti yang DIKATAKAN ROH
KUDUS: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman pada
waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu
MENCOBAI AKU dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka
melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun
lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu,
dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan mereka tidak
mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-
Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Mazmur 95:7-11: Pada hari ini, sekiranya kamu
mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di
Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun, pada
waktu nenek moyangmu MENCOBAI AKU, menguji Aku,
padahal mereka melihat perbuatan-Ku. Empat puluh tahun
Aku jemu kepada angkatan itu, maka kata-Ku: "Mereka suatu
bangsa yang sesat hati, dan mereka itu tidak mengenal jalan-
Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku: "Mereka
takkan masuk ke tempat perhentian-Ku."
Keluaran 17:1-7: “Kemudian berangkatlah segenap
jemaah Israel dari padang gurun Sin, berjalan dari tempat
persinggahan ke tempat persinggahan, sesuai dengan titah
TUHAN, lalu berkemahlah mereka di Rafidim, tetapi di sana
tidak ada air untuk diminum bangsa itu.
Jadi mulailah mereka itu bertengkar dengan Musa, kata
mereka: ‘Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat
minum.’ Tetapi Musa berkata kepada mereka: ‘Mengapakah
kamu bertengkar dengan aku? MENGAPAKAH KAMU
MENCOBAI TUHAN?’
160 | R O H K U D U S A L L A H

Hauslah bangsa itu akan air di sana; bersungut-sungutlah


bangsa itu kepada Musa dan berkata: ‘Mengapa pula engkau
memimpin kami keluar dari Mesir, untuk membunuh kami,
anak-anak kami dan ternak kami dengan kehausan?’ Lalu
berseru-serulah Musa kepada TUHAN, katanya: ‘Apakah
yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi
mereka akan melempari aku dengan batu!’
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: ‘Berjalanlah di
depan bangsa itu dan bawalah beserta engkau beberapa orang
dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga di tanganmu
tongkatmu yang kaupakai memukul sungai Nil dan pergilah.
Maka Aku akan berdiri di sana di depanmu di atas gunung
batu di Horeb; haruslah kaupukul gunung batu itu dan dari
dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum.’
Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel.
Dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena
orang Israel telah bertengkar dan oleh karena MEREKA TELAH
MENCOBAI TUHAN dengan mengatakan: ‘Adakah TUHAN
di tengah-tengah kita atau tidak?’”
Apabila kita memperhatikan kata-kata dalam Ibrani 3:7-11 kita
dapati bahwa ini adalah perkataan Roh Kudus, dengan demikian, frase
'mencobai Aku' dalam perikop ini berarti 'mencobai Roh Kudus'.
Mazmur 95:7b-11, hampir sama dengan Ibrani 3:7-11. Tulisan
dalam ayat ini menunjukkan peristiwa yang terjadi di Masa dan
Meriba yang dituliskan dalam Keluaran 17:1-7. Di ayat ini Musa
menuliskan frase 'MENCOBAI TUHAN', sedangkan Penulis Ibrani
(Rasul Paulus menurut penulis buku ini) dalam Ibrani 3:7-11
menyebutkan bahwa orang-orang Israel 'MENCOBAI ROH KUDUS'.
Secara kasat mata ini menguatkan kesimpulan bahwa ROH KUDUS ITU
ADALAH TUHAN.
R O H K U D U S A L L A H | 161

c. Ibrani 10:15-17 dan Yeremia 31:33-34.


Ibrani 10:15-17: “Dan tentang hal itu ROH KUDUS juga
memberi KESAKSIAN kepada kita, sebab setelah Ia berfirman:
‘Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka
sesudah waktu itu,’ IA BERFIRMAN pula: ‘Aku akan menaruh
hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam
akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa
dan kesalahan mereka.’”
Yeremia 31:33-34: “Tetapi beginilah perjanjian yang
Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,
demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku
dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka;
maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan
menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar
sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan:
Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan
mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan
mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa
mereka.”
Tulisan dalam Ibrani 10:16-17 dikutip dari Yeremia 31:33,34.
Tetapi dalam Yeremia 31 dituliskan bahwa kata-kata itu adalah
FIRMAN TUHAN, sedangkan dalam Ibrani 10:15-16 disebutkan
bahwa perkataan itu adalah “KESAKSIAN/FIRMAN ROH KUDUS.”
Yeremia 31 juga menyatakan bahwa yang mengadakan perjanjian, dan
yang menaruh Taurat ke dalam batin umat-Nya, yang mengampuni /
tidak mengingat dosa umatNya, adalah TUHAN. Tetapi Ibrani
10:15-17, menyatakan bahwa yang mengadakan perjanjian, yang
menaruh hukum ke dalam hati, dan yang mengampuni / tidak
mengingat dosa, ialah Roh Kudus. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Roh Kudus adalah TUHAN.
162 | R O H K U D U S A L L A H

2. DALAM PENCIPTAAN LANGIT & BUMI


Tempat terbaik untuk memulaikan penelaahan kita akan pribadi
dan karya Roh Kudus ialah dalam Kejadian 1:1-3. Disini Roh Kudus
berpartisipasi bersama Bapa dan Anak dalam penciptaan langit dan
bumi.
Ke-Allahan Roh Kudus sebagai Oknum atau Pribadi ketiga
Trinitas, dapat dilihat dalam lembaran-lembaran awal Alkitab yang
menceriterakan karya penciptaan langit dan bumi, termasuk manusia
dan ciptaan Tuhan lainnya. Musa menulis:
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi
belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera
raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan
air. Berfirmanlah Allah: ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu
jadi.”
Menurut ayat-ayat yang mengawali Alkitab ini, pada waktu
penciptaan langit dan bumi, Roh Kudus TUHAN “melayang-layang
di atas permukaan air” yang diciptakan ex nihilo. Roh Kudus turut
dalam karya penciptaan.
Roh Allah yang disebutkan dalam ayat ini adalah Roh Kudus.
Pribadi Ketiga Ke-Allahan. Mulai disini dan seterusnya di seluruh
Alkitab, Roh Allah berperan sebagai agen ilahi Allah dalam semua
karya-karya ciptaan-Nya, di bumi, di alam, di gereja, dalam kelahiran
baru, atau manusia sebagai ciptaan baru.2
“MELAYANG-LAYANG DI ATAS PERMUKAAN AIR” menunjukkan
aktivitas Roh Kudus yang siap mentransfer kehidupan. Ia menjadikan
terang dari kegelapan, keteraturan dari keadaan yang tidak teratur.
Roh Kudus adalah Roh keteraturan seperti yang diungkapkan
Rasul Paulus dalam tulisannya ini: “Sebab Allah tidak menghendaki
kekacauan, tetapi damai sejahtera” (1 Korintus 14:33).3
R O H K U D U S A L L A H | 163

Mengomentari frase ini Adam Clarke menyatakan:


"Melayang-layang - ‫ מרחפת‬merachepheth, adalah
mengerami; kata ini mengekspresikan gerakan bergetar induk
ayam ayam untuk penetasan telurnya atau mengasuh anak-
anaknya. Kemungkinan kata ini menunjukkan usaha
mengkomunikasikan prinsip vital untuk pengembang-biakan
ke permukaan air. Sebagai gagasan pengeraman atau
penetasan telur, yang tersirat dalam kata aslinya, maka
mungkin begitulah arti yang dipahami orang-orang dahulu
kala, bahwa dunia berasal dari telur."4
Joseph Exell, memberikan komentar tentang keterlibatan Roh
Kudus dalam pekerjaan penciptaan sebagai sebagai berikut:
"Ini adalah fakta yang signifikan dan sugestif, bahwa
pekerjaan Roh Kudus sama tuanya dengan pekerjaan
penciptaan. Makhluk ilahi yang mengilhamkan Alkitab ini
muncul pada halaman pertamanya, sebagai sebuah pusat
mistik cahaya dan keindahan di tengah kegelapan alam
semesta."5
Untuk memperkuat penafsiran bahwa Roh Kudus telah ada
bersama pribadi Ke-Allahan lainnya dalam karya penciptaan yang
disebutkan dalam ayat ini, kutipan yang diambil dari komentar John
Gill berikut ini, dirasa penting untuk ditampilkan:
Targum Yonathan dan Yerusalem menyebutnya Roh
Kemurahan; maksudnya Roh Mesias, sebagaimana penulis-
penulis Yahudi menyebutnya; yaitu Pribadi ketiga Trinitas
yang mulia, yang terlibat dalam penciptaan segala sesuatu,
seperti menghiasi segala langit, begitu juga dalam menjadikan
yang tidak-atur di daratan bumi dan air, menjadi teratur dan
berbentuk; baca Ayub 26:13. Roh yang sama “melayang-
layang” atau “menaungi” permukaan air, untuk
164 | R O H K U D U S A L L A H

mengeraminya sama seperti seekor induk ayam mengerami


telur-telur agar menetas, begitulah Roh itu memisahkan
bagian-bagian yang bercampuran, lalu memberikannya kuasa
kehidupan untuk memproduksi mahluk-mahluk hidup di
dalamnya.6
Selain ditafsirkan sebagai Roh Kudus, “Roh Allah” dalam
Kejadian 1:2 ini juga ditafsirkan oleh beberapa penafsir sebagai
“angin supra alami” atau “angin yang berkekuatan dahsyat.”
Kata Ibrani yang diterjemahkan “Roh” adakalanya diterjemahkan
“angin” dalam ayat-ayat Alkitab yang lain, seperti paralelnya yang
didapati dalam ceritera Enuma Elish Babilonia, Dalam ceritera itu,
dewa langit, yaitu Anu, menciptakan empat angin yang menyebabkan
kekacauan di dunia dan dewinya yang bernama Tiamat. Angin yang
merusak menyebabkan gejolak.
Gejala yang sama dapat dilihat dalam penglihatan Daniel tentang
empat binatang buas dimana “keempat angin di langit
mengguncangkan laut besar” (Daniel 7:2) yang mengguncangkan
binatang-binatang buas disitu. Jikalau ini benar, maka angin akan
menjadi bagian dari penjelasan negatif untuk Kejadian 1:2.7

3. DALAM AMANAT AGUNG TUHAN YESUS


Kesetaraan Roh Kudus dengan Bapa dan Anak, tersirat dalam
perintah yang diamanatkan Tuhan Yesus Kristus kepada murid-
murid-Nya untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia dan
membaptiskan mereka yang percaya, dalam8 NAMA Bapa, Anak, dan
Roh Kudus.
“Yesus mendekati mereka dan berkata: ‘Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
R O H K U D U S A L L A H | 165

ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah


Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’" (Matius
28:18-20).

Dalam perintah ini, nama Roh Kudus disejajarkan dengan Bapa


dan Anak. Bahkan tersirat dalam perintah ini bahwa Roh Kudus,
Bapa, dan Anak mempunyai satu esensi atau hakekat. Hanya ada
SATU NAMA untuk KETIGA PRIBADI Ke-Allahan.
Kesatuan tiga nama dalam formula baptisan ini menunjukkan
bahwa Anak dan Roh Kudus itu setara dengan Bapa. Tidak ada yang
lebih mustahil dan bernada menghujat dari pada menyatukan nama
mahluk ciptaan dengan nama Allah yang kekal, dalam upacara
baptisan ini. Jikalau Yesus hanyalah seorang manusia biasa atau
malaikat, seperti yang dipercayai oleh orang-orang yang menyangkal
keilahian-Nya, dan jikalau Roh Kudus hanyalah ‘atribut’ Allah, maka
ini akan paling mustahil menggunakan pengalimatan seperti ini.
Sebab itu, formula baptisan ini telah selalu dianggap sebagai
argumentasi yang tak terbantahkan untuk doktrin Trinitas, atau untuk
pengajaran tentang Anak dan Roh Kudus yang setara dengan Bapa.”

4. DALAM PEMBAPTISAN YESUS KRISTUS.


Ketika Yesus dibaptiskan Yohanes Pembaptis di sungai Yordan,
Roh Kudus muncul dalam rupa burung merpati. Pemunculan-Nya
bersamaan dengan Bapa yang memperdengarkan suara-Nya:
“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada
waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti
burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari
sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan" (Matius 3:16-17).
166 | R O H K U D U S A L L A H

Dalam peristiwa pembaptisan Yesus, Bapa dan Roh Kudus juga


turut hadir. Allah Trinitas ada disana. Bapa dan Roh Kudus
mendamping Anak yang dibaptis oleh Yohanes Pembaptis. Secara
tersirat, perikop ini menunjukkan Ke-Allahan Roh Kudus,
menunjukkan bahwa Roh Kudus setara dengan Bapa dan Anak, dan
bukan sekedar energi ilahi. Perhatikan bagaimana komentar yang
dituliskan di Talmud tentang Roh Kudus:
“Telah ditegaskan bahwa dikalangan orang-orang
Yahudi, Roh Kudus ditunjukkan dengan memakai lambang
burung merpati, dan tulisan yang telah dikutip dari Talmud
berbunyi: “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air
seperti burung merpati.”9
Mengomentari kehadiran tiga pribadi Trinitas yang hadir
bersama-sama dalam peristiwa pembaptisan Yesus, John Trapp
menyatakan:
“Disini terjadi ‘concilium augustissimum’, yaitu
pertemuan yang paling agung dari tiga oknum atau pribadi
Trinitas dalam kaitan dengan karya penebusan manusia, sama
seperti pernah terjadi pada waktu penciptaan manusia dalam
Kejadian 1:26.”10

5. DALAM DOA BERKAT RASUL PAULUS.


Ke-Allahan Roh Kudus, kesetaraan-Nya dengan Bapa dan Anak,
diungkapkan dalam doa berkat yang dituliskan dalam surat yang
dikirimkan Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus. Doa berkat itu
adalah: “KASIH KARUNIA TUHAN YESUS KRISTUS, DAN KASIH
ALLAH, DAN PERSEKUTUAN ROH KUDUS MENYERTAI KAMU
SEKALIAN” (2 Korintus 13:13 ITB).

“Kita, yang adalah pembaca-pembaca Paulus masa kini,


sangat perlu untuk mengenal karakter yang benar dari satu-
R O H K U D U S A L L A H | 167

satunya Allah yang sejati. Kita perlu mengetahui KEBAIKAN-


NYA, KASIH-NYA, DAN PERSAHABATAN-NYA di dalam hidup
kita. Kita perlu mempercayai-Nya terus-menerus dan perlu
mengetahui bahwa Dia selalu menyertai kita. Sebab itu, kita
harus sungguh-sungguh menjadi umatNya.”11
Ada beberapa buah pikiran yang diutarakan mengomentari doa
berkat Rasul dalam surat yang ia kirimkan kepada Jemaat Korintus.
Semuanya menunjukkan keyakinan bahwa Rasul Paulus yakin dan
mempercayai akan Ke-Allahan Roh Kudus.

a) Tiga hal berbeda diberikan kepada orang-orang Kristen oleh


tiga Pribadi berbeda dalam Ke-Allahan. Ayat ini sangat kuat
membuktikan bahwa Roh Kudus adalah satu pribadi, dan bahwa
penganut-penganut paham anti-trinitarian tidak tahu harus bagaimana
menyanggahnya. Mereka dipaksa ke posisi yang paling tidak
mengenakkan karena harus mengucapkan arti ayat ini sebagai berikut:
“Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan
persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.”
b) Agar dapat membuktikan Trinitas berdasarkan Alkitab, yang
kita perlu lakukan ialah membuktikan bahwa Roh Kudus adalah satu
pribadi. Meskipun 2 Korintus 13:13 tidak berisi formula “tiga di
dalam satu,” ayat ini menyebutkan tiga oknum dalam satu formula
dalam tiga bagian, serupa dengan Matius 28:18-19).
c) Baik 2 Korintus 13:13 dan Matius 28:19 membuktikan
kepribadian Roh Kudus. Di kedua ayat ini, ada satu rangkaian
“pribadi, pribadi, pribadi” (Bapa, Anak, Roh Kudus). Pengikut-
pengikut Arius dipaksa ke posisi yang paling tidak menyenangkan
karena harus mengajarkan bahwa kedua ayat ini mengemukakan satu
rangkaian berbeda, yaitu “pribadi, pribadi, benda.” Sangat tidak
masuk akal untuk mengajukan usulan bahwa Paulus sedang
memberikan doa berkat kepada mereka dengan mengatakan:
168 | R O H K U D U S A L L A H

“Kiranya kamu senang mengetahui bahwa pribadi Allah dan Yesus


serta baterei Alkalin menyertai kamu sekalian!”
d) 2 Korintus 13:13 mengakhiri surat Paulus dengan kata-kata
yang penting ini: “menyertai kamu sekalian.” Tiga perkara akan
menyertai kamu “Persekutuan/pendampingan/penyertaan Kristus
menyertai kamu.” Ini memantulkan dengan tepat akan janji mengenai
“penolong” dalam Yohanes 14:16-17.
“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan
kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai
kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak
dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak
mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai
kamu dan akan diam di dalam kamu.”
Jadi, kerinduan Paulus dalam 2 Korintus 13:13 agar orang-orang
Kristen mempunyai “persekutuan Roh Kudus,” adalah tepat sama
dengan apa yang Yesus janjikan dalam Yohanes 14:17 yaitu janji
tentang Roh Kudus yang akan “menyertai kamu dan akan diam di
dalam kamu.”
e) 2 Korintus 13:13 juga memantulkan apa yang Paulus jelaskan
secara terperinci dalam suratnya yang pertama ke Jemaat Korintus,
yaitu: “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun
orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis
menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh” (1
Korintus 12:13).
Disini kita melihat bahwa Roh Kudus adalah agen keselamatan,
dengan menempatkan kita ke dalam tubuh Kristus. Demikianlah kita
semua “diberi minum dari satu Roh.” Jadi, “minum dari satu Roh”
sama dengan “persekutuan Roh Kudus,” sama dengan “menyertai
kamu dan akan diam di dalam kamu.”
R O H K U D U S A L L A H | 169

f) Perhatikan juga bahwa ungkapan “persekutuan Roh Kudus”


juga dipakai Rasul Paulus dalam Filipi 2:1-2. Frase ini ditempatkan
berdampingan dengan ungkapan-ungkapan “nasihat dalam Kristus”,
“penghiburan kasih”, “persekutuan Roh”, “kasih mesra dan belas
kasihan”. Menjadikan ayat ini berbunyi sepert ini, “pembagian
energy” gantinya “persekutuan pribadi Allah, yaitu Roh Kudus,
merupakan suatu serangan memperkosa akal sehat.
“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan
kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas
kasihan, karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini:
hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa,
satu tujuan.” (Filipi 2:1-2).
g) Mengemukakan sanggahan bahwa yang disebutkan pertama
dalam ayat ini (Yesus dan Allah) adalah oknum atau pribadi
sedangkan yang ketiga itu adalah benda dan bukan oknum atau
pribadi, merupakan pelanggaran formula yang ada dalam ayat itu.
Formula dalam Bahasa Yunani dan kebanyakan versi Alkitab
berbahasa Inggris, juga identik.
h) Konsep “persekutuan Roh Kudus” dikaitkan dengan
berdiamnya Roh Kudus dalam diri orang percaya. “Persekutuan”,
“diam”, “tinggal”, “di dalam kamu”, dan “di hati kamu”, adalah lima
konsep yang saling berkaitan. Dengan demikian kembali kita dapati
bahwa kelima konsep ini secara spesifik dan secara individual
diterapkan bukan saja kepada Roh Kudus, tetapi juga kepada Bapa
dan Anak. Ketiganya adalah pribadi Ke-Allahan.

6. DALAM JANJI KEDATANGAN PARAKLĒTOS.


Dalam teks Yunani Perjanjian Baru yang berisi janji Tuhan Yesus
Kristus yang Ia sampaikan kepada murid-murid-Nya, dengan jelas Ia
menyatakan bahwa “Penolong Yang Lain,” yaitu Roh Kudus adalah
Allah. Inilah janji Yesus tentang “Penolong Yang Lain” itu:
170 | R O H K U D U S A L L A H

“Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan


kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai
kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak
dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak
mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai
kamu dan akan diam di dalam kamu.” (Yohanes 14:16-17).
Tuhan Yesus Kristus berjanji kepada murid-murid-Nya bahwa Ia
akan meminta kepada Bapa supaya mengirimkan “Penolong Yang
Lain” untuk menyertai mereka, yaitu Roh Kudus.
Dalam janji Yesus kepada murid-murid-Nya dapat disimak
petunjuk jelas yang menyatakan bahwa Roh Kudus adalah Allah.
Yesus dengan jelas mengungkapkan bahwa Kodrat dan kualitas
“Penolong Yang Lain” itu sama dengan kodrat dan kualitas-Nya
sendiri sebagai Penolong yang pertama. Kalau Yesus adalah Allah,
maka “Penolong Yang Lain” itu, yaitu Roh Kudus yang disebut-Nya
Roh Kebenaran, juga adalah Allah.
Kemampuannya menolong juga sama dengan apa yang telah
didemonstrasikan Yesus pada waktu Ia melayani orang banyak.
Sebagai Penolong Pertama, Tuhan Yesus Kristus telah
membuktikan kemampuan-Nya menolong:
 IA MEMBERI MAKAN 5000 LAKI-LAKI (Matius 14:21;
Yohanes 6:10)
 IA MENYEMBUHKAN ORANG SAKIT: yang buta dapat
melihat, yang lumpuh dapat berjalan, yang berpenyakit
kusta ditahirkan (Matius 9:28, 29, 32; 11:5; 12:22; 15:30-
31; 20:30; 21:14; Markus 8:23; 10:46-51; Lukas 18:35-
43; Yohanes 9:1-38).
 IA MEMBANGKITKAN ORANG MATI seperti anak laki-laki
janda di Nain (Lukas 7:11-17), membangkitan anak
R O H K U D U S A L L A H | 171

perempuan Yairus (Lukas 8:41-42, 51-58),


membangkitkan Lazarus yang sudah empat hari
dikuburkan (Yohanes 11: 1-44),
 IA SENDIRI BANGKIT DARI ANTARA ORANG MATI
(Matius 28:6; Markus 16:6; Lukas 24:6; Yoh 20:1-18).
Ke-Allahan Roh Kudus, yaitu Roh Kebenaran yang disebut
“PARAKLĒTOS” yang lain, yang akan akan menjadi:
 PENDAMPING,
 PENGHIBUR,
 PENASIHAT,
 PEMBELA,
 PENOLONG,
 PENGANTARA,
 JURUS SYAFAAT,
dan FUNGSI LAINNYA YANG SERUPA, tersirat dalam pemahaman
frase “allon parakleton” dalam pernyataan Tuhan Yesus dalam
Yohanes 14:16-17.
Teks Yunani Yohanes 14:16-17 dikutip untuk lebih memahami
pernyataan Yesus Kristus bahwa “Penolong Yang Lain”, yaitu Roh
Kudus, adalah Allah, sama seperti Ia sendiri yang juga adalah Allah:
“κἀγὼ ἐρωτήσω τὸν πατέρα καὶ ἄλλον παράκλητον
δώσει ὑμῖν ἵνα μεθ' ὑμῶν εἰς τὸν αἰῶνα ᾖ, τὸ πνεῦμα τῆς
ἀληθείας, ὃ ὁ κόσμος οὐ δύναται λαβεῖν, ὅτι οὐ θεωρεῖ αὐτὸ
οὐδὲ γινώσκει· ὑμεῖς γινώσκετε αὐτό, ὅτι παρ' ὑμῖν μένει καὶ
ἐν ὑμῖν ἔσται.”
Teks Yunani yang berisi janji Yesus Kristu tentang “Penolong
Yang Lain” (ἄλλον παράκλητον) itu menunjukkan bahwa “Penolong
Yang Lain” itu secara pribadi dapat dibedakan dari Penolong Pertama,
172 | R O H K U D U S A L L A H

tetapi kualitasnya sama. Hal ini ditunjukkan dengan dipakainya kata


sifat ἄλλοj (allos) untuk παράκλητοj (paraklētos) dan bukan heteros.
Yesus Kristus dapat dibedakan dari Roh Kudus, tetapi baik Yesus
maupun Roh Kudus adalah Allah. Itulah sebabnya, Yesus memakai
kata sifat “allos” bukan “heteros” untuk “parakletos” yang berarti
“berbeda tapi dari jenis yang sama” (different of the same kind).
Penolong yang lain itu adalah παράκλητοj (paraklētos) yang
diterjemahkan: “Penolong, Penghibur, Penasihat, Pendamping, dan
Pembela,” bukan παράκλuτοj (paraklutos/paraklytos) yang berarti:
“Yang Terpuji.” Paraklētos yang Yesus janjikan adalah Penolong
ilahi, sedangkan paraklytos yang adalah manusia.
Tuduhan bahwa Gereja Kristen telah mengganti teks παράκλητοj
(paraklētos) menjadi παράκλuτοj (paraklutos/paraklytos), bohong
dan tidak benar sebab semua teks asli manuskrip Perjanjian Baru yang
berkaitan dengan ayat ini berbunyi παράκλητοj (paraklētos) bukan
παράκλuτοj (paraklutos/paraklytos).

7. DALAM NUBUATAN NABI YESAYA.


Ke-Allahan Roh Kudus sebagai salah satu Pribadi Trinitas dapat
disimak dari nubuatan Nabi Yesaya mengenai Anak Allah yang
diurapi Roh Kudus.
“Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN
telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk
menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan
merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-
orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk
memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan
Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung”
(Yesaya 61:1-2).
R O H K U D U S A L L A H | 173

“Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku,


yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku
ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-
bangsa” (Yesaya 42:1).
Pada waktu Yesus beribadah pada hari Sabat di Nazaret, tempat
Ia dibesarkanj, Ia telah mengutip nubuatan ini dan memberikan
penafsiran-Nya bahwa nubuatan itu telah digenapi oleh-Nya.
“Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut
kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu
berdiri hendak membaca dari Alkitab. Kepada-Nya diberikan
kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan
nas, di mana ada tertulis: ‘ROH TUHAN ADA PADA-KU, OLEH
SEBAB IA TELAH MENGURAPI AKU, UNTUK MENYAMPAIKAN
KABAR BAIK KEPADA ORANG-ORANG MISKIN; DAN IA TELAH
MENGUTUS AKU UNTUK MEMBERITAKAN PEMBEBASAN
KEPADA ORANG-ORANG TAWANAN, DAN PENGLIHATAN BAGI
ORANG-ORANG BUTA, UNTUK MEMBEBASKAN ORANG-
ORANG YANG TERTINDAS, UNTUK MEMBERITAKAN TAHUN
RAHMAT TUHAN TELAH DATANG.’

Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali


kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam
rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. Lalu Ia memulai
mengajar mereka, kata-Nya: ‘Pada hari ini genaplah nas ini
sewaktu kamu mendengarnya.’” (Lukas 4:16-21).
Ayat-ayat Alkitab Perjanjian Baru menunjukkan bahwa nubuatan
Nabi Yesaya ini telah digenapi dalam pelayanan penyembuhan oleh
Yesus Kristus (Matius 5:15-21); yang diutus Bapa (Yohanes 3:16-17);
dan diurapi Roh Kudus (Matius 3:16-17; Lukas 4:18).
“Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu
menyingkir dari sana. Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia
174 | R O H K U D U S A L L A H

menyembuhkan mereka semuanya. Ia dengan keras melarang


mereka memberitahukan siapa Dia, supaya genaplah firman
yang disampaikan oleh nabi Yesaya: ‘Lihatlah, itu Hamba-Ku
yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya jiwa-Ku
berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan
memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan
berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan
mendengar suara-Nya di jalan-jalan. Buluh yang patah
terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar
nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan
hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan
berharap.’” (Matius 12:15-21).
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga
Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya
setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus
Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia,
melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia” (Yoh 3:16-17).
“Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada
waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti
burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari
sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan" (Matius 3:16-17).
“"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi
Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang
miskin; dan Ia telah mengutus Aku” (Lukas 4:18).

8. DALAM PENGILHAMAN FIRMAN TUHAN.


Ke-Allahan Roh Kudus juga dikaitkan dengan pewahyuan Kitab
Suci. Menurut Rasul Paulus, Kitab Suci Alkitab adalah Kitab yang
“dinafaskan” Allah.
R O H K U D U S A L L A H | 175

Rasul Petrus menyatakan bahwa Kitab Suci adalah nubuatan


Tuhan yang dituliskan oleh orang-orang yang digerakkan Roh
Kudus.
Rasul Yohanes menuliskan dalam ayat pembukaan Kitab Wahyu
bahwa Kitab yang ditulisnya adalah wahyu Yesus Kristus.
Roh Kudus sama dan setara dengan Allah dalam karya
pewahyuan Kitab Suci. Ini diungkapkan dalam ayat-ayat berikut:
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran” (2 Timotius 3:16).
“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-
nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut
kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh
kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-
orang berbicara atas nama Allah” (2 Petrus 1:20-21).
“Inilah wahyu Yesus Kristus, yang dikaruniakan Allah
kepada-Nya, supaya ditunjukkan-Nya kepada hamba-hamba-
Nya apa yang harus segera terjadi. Dan oleh malaikat-Nya
yang diutus-Nya, Ia telah menyatakannya kepada hamba-Nya
Yohanes. Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan
tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu
segala sesuatu yang telah dilihatnya” (Wahyu 1:1-2).

SIFAT & ATTRIBUT ROH KUDUS


Roh Kudus adalah Allah. Ia memiliki sifat (nature) dan atribut-
atribut yang juga dimiliki Bapa dan Anak. Gereja Kristen mengakui
Ke-Allahan-Nya dalam Kredo atau Pengakuan Iman yang dihasilkan
176 | R O H K U D U S A L L A H

dari pertentangan-pertentangan mengenai eksistensi, esensi dan


kepribadian Roh Kudus di abad-abad permulaaan sejarah Gereja.
Ke-Allahan Roh Kudus adalah Ke-Allahan Bapa dan Anak. Sifat
keIlahian (divine nature) yang dimiliki-Nya adalah sifat yang sma
seperti yang ada pada Bapa dan Anak. Sifat dan Atribut keilahian Roh
Kudus yang menunjukkan Ke-Allahan-Nya antara lain adalah:
 HIDUP (Roma 8:2)
 MAHAKUASA (Kejadian 1:1-3; Ayub 33:4; Mazmur 104:30)
 MAHAHADIR (Mazmur 139:7-10; Yohanes 14:17)
 MAHATAHU (Yohanes 14:26; 16:13; 1 Korintus 2:10-12)
 KEKAL (Ibrani 9:14)
 KUDUS (Matius 12:32; Roma 1:4; 15:16; 1 Tes 4:8; 2 Tes 2:13)
Atribut yang ada pada Roh Kudus juga ada pada Bapa dan Anak
dalam Ke-Allahan Trinitas. Tabel 2 di bawah ini menunjukkannya:

Tabel 2. ATRIBUT ALLAH TRINITAS


ATTRIBUT BAPA ANAK ROH KUDUS
Hidup Yosua 3:10 Yohanes 1:4 Roma 8:2
Mahakuasa Kejadian 1:1 Yohanes 1:3 Ayub 33:4
Mahahadir Yer. 23:23-24 Matius 28:10 Mazmur 139:7-10
Mahatahu Maz. 139:1-6 Yoh 4:17-18 1 Kor 2:10-12
Kekal Mazmur 90:2 Yohanes 1:1 Ibrani 9:14
Kudus Imamat 11:14 Kisah 3:14 Matius 12:32

Roh Kudus bukanlah roh halus, bukan pula suatu kekuatan atau
pengaruh gaib yang samar-samar. Ia memiliki "pemikiran," yang
memahami apa yang dipikirkan manusia (1 Korintus 2:11), memiliki
"perasaan" seperti mengasihi (Roma 15:30), dan memiliki
R O H K U D U S A L L A H | 177

"kemauan." Segala sesuatu dikerjakan-Nya menurut kemauan-Nya (1


Korintus 12:11). Itulah sebabnya maka ada kemungkinan:
 ROH KUDUS DAPAT DITAATI. Dan ketika Petrus sedang berpikir
tentang penglihatan itu, berkatalah Roh: "Ada tiga orang mencari
engkau. Bangunlah, turunlah ke bawah dan berangkatlah
bersama-sama dengan mereka, jangan bimbang, sebab Aku yang
menyuruh mereka ke mari" (Kisah 10:1-33).
 ROH KUDUS DAPAT DIDUKAKAN. “Tetapi mereka memberontak
dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi
musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka”
(Yesaya 63:10)
 ROH KUDUS DAPAT DITOLAK (RESIST). “Hai orang-orang yang
tegar tengkuk dan tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu
menentang Roh Kudus; sebagaimana para leluhurmu, demikian
jugalah kamu” (Kisah 7:51 IMB).
 ROH KUDUS DAPAT DIDUSTAI. “Ada seseorang yang lain
bernama Ananias, dan istrinya bernama Safira, mereka menjual
tanah miliknya. Dengan sepengetahuan istrinya, ia menahan
sebagian hasil penjualannya, sedang sebagian yang lain dibawa
dan diletakkannya di kaki para rasul. Petrus berkata, "Hai
Ananias, mengapa hatimu dikuasai setan sehingga engkau
mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan
tanah itu?” (Kisah 5:1-3)
 ROH KUDUS DAPAT DIHUJAT. “Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan
diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila
seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-
lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal” (Markus
3:28-29).
178 | R O H K U D U S A L L A H

KARYA & PERANAN ROH KUDUS


Roh Kudus aktif berperan dalam semua aktifitas yang terjadi di
bumi ini, dimana semua manusia berdosa hidup dan bergerak.
Menurut Alkitab, peranan dan kegiatan Roh Kudus antara lain:
 Roh Kudus berpartisipasi dalam penciptaan langit dan bumi
(Kejadian 1, 2, 3; Ayub 26:13; Mazmur 104:30),
 Roh Kudus berperan dalam pengilhaman Firman Tuhan (2 Petrus
1:21).
 Roh Kudus mengajar dan menguatkan (Yohanes 14:26),
 Roh Kudus membimbing kepada kebenaran (Yohanes 16:13),
 Roh Kudus akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan
penghakiman (Yohanes 16:8),
 Roh Kudus "memimpin" ke dalam seluruh kebenaran, dan
memberitakan hal-hal yang diterima-Nya dari Kristus (Yohanes
16:13, 14),
Roh Kudus juga telah aktif dalam kehidupan dan pelayanan
Tuhan Yesus Kristus di dunia.
 Roh Kudus berpartisipasi dalam kelahiran Yesus (Matius 1:18-
20; Lukas 1:30-35),
 Roh Kudus hadir dalam baptisan Yesus (Yohanes 1:32),
 Roh Kudus ada dalam mujizat-mujizat Yesus (Matius 12:28), dan
 Roh Kudus hadir ddalam kebangkitan Tuhan Yesus Kristus
(Roma 8:11; 1 Petrus 3:18).
Secara khusus, Roh Kudus berperan sebagai Penolong yang
kompeten untuk orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus. Peranan-Nya, antara lain:12
R O H K U D U S A L L A H | 179

 Roh Kudus menolong seperti Kristus. (Yohanes 14:16).


 Roh Kudus bersaksi tentang Kristus. (Yohanes 15:26; Yohanes
16:13).
 Ia membawa bersama-Nya hadirat Kristus. (Yohanes 14:16-17;
16:7).
 Roh Kudus menuntun operasi Gereja. (Kisah 13:1-4, 9, 52;
13:52; 15:28; 16:6-7; 20:28).
 Roh Kudus membekali Gereja dengan karunia2 spesial. (Kisah
1:8, 2:38; 1 Korintus 12:7-11; 1 Petrus 4:10-11).
 Roh Kudus memenuhi hati orang-orang yang percaya. (Kisah
19:2).

GELAR & SEBUTAN ROH KUDUS


Sebutan untuk Roh Kudus di Alkitab menunjukkan bahwa Ia
adalah Allah. Roh Kudus diungkapkan dalam Alkitab sebagai:
 Roh Hikmat (Keluaran 28:3; Yesaya 11:2),
 Roh Kasih Karunia (Ibrani 10:29),
 Roh Kebenaran (Yohanes 14:17; 16:13),
 Roh Kehidupan atau "Roh yang memberi hidup"(Roma 8:2),
 Roh Kekal (Ibrani 9:14),
 Roh Kekudusan (Roma 1:4).
 Roh Kemuliaan (1 Petrus 4:14),
 Roh Keperkasaan (Yesaya 11:2),
 Roh Kuasa (Yesaya 11:2),
 Roh Kudus (Matius 1:20),
 Roh Nasehat (Yesaya 11:2),
 Roh Pengenalan akan TUHAN (Yesaya 11:2),
180 | R O H K U D U S A L L A H

 Roh Pengertian (Yesaya 11:2),

LAMBANG & REPRESENTASI ROH KUDUS


Ada lambang-lambang atau metafora atau symbol yang
merepresentasikan Roh Kudus di Alkitab untuk menggambarkan
pribadi dan karya-Nya. Lambang-lambang Roh Kudus tersebut
antara lain adalah:
1. MERPATI
Alkitab menggunakan berbagai lambang atau metafora untuk
merepresentasikan Roh Kudus supaya kita dapat lebih memahami
fungsi penting dan makna rohaninya. Salah satu lambang sangat
penting dan paling sering yang
digunakan untuk menggambarkan
Roh Kudus ialah burung merpati.
Burung merpati mempunyai
banyak sifat yang menggambarkan
Roh Allah. Burung merpati
terkenal karena kesetiaannya. Ia
adalah mahluk monogami, yang
hanya mempunyai satu pasangan sepanjang hidupnya. Itulah
sebabnya merpati dijadikan symbol cinta kasih.
Merpati dengan kesetiaannya telah meyakinkan Raja Salomo
untuk menggunakannya untuk melambangkan mempelai wanita yang
ideal dalam Kidung Agung: “Aku tidur, tetapi hatiku bangun
Dengarlah, kekasihku mengetuk. ‘Bukalah pintu, dinda, manisku,
merpatiku, idam-idamanku, karena kepalaku penuh embun, dan
rambutku penuh tetesan embun malam!’” (Kidung Agung 5: 2).
Burung merpati juga menjadi lambang damai. Damai sejahtera
merupakan salah satu buah Roh Kudus (Galatia 5: 22).
R O H K U D U S A L L A H | 181

Burung merpati juga dikenal sebagai mahluk yang lemahlembut


sehingga dapat melambangkan kelemahlembutan yang merupakan
salah satu buah Roh (Galatia 5: 23). Jadi, bila kita dipenuhi Roh
Allah, kita dapat mempunyai sifat ini, seperti Yesus (Matius. 11: 29).
Burung merpati juga melambangkan ketulusan dan kesucian.
Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk tulus seperti burung merpati
(Matius 10: 16)
Dalam kisah Nuh dan Air Bah, burung merpati digunakan sebagai
pembawa berita (Kejadian 8:8-11). Demikian juga, Roh Kudus
memberi kesaksian dan membawa kabar baik tentang Yesus Kristus
(Yohanes 15: 26).
2. API.
Alkitab menggambarkan Allah sebagai “api yang
menghanguskan” (Ibrani 12:29),
jadi tidaklah mengejutkan jika api
sering muncul sebagai simbol
kehadiran Allah. Semak duri yang
menyala (Keluaran 3:2), tiang api
shekinah (Keluaran 14:19;
Bilangan 9:14-15), dan api yang
berkilat-kilat dalam penglihatan
Yehezkiel (Yehezkiel 1:4).
Di Alkitab api banyak
digunakan sebagai alat
penghukuman Allah (Bilangan
11:1, 3; 2 Raja-raja 1:10, 12) dan
juga sebagai tanda kekuatan-Nya (Hakim-hakim 13:20; 1 Raja-raja
18:38).
Sebagai pengikut-pengikut Tuhan Yesus Kristus, kita dipanggil
untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai “kurban yang hidup,
182 | R O H K U D U S A L L A H

kudus dan berkenan kepada Allah” (Roma 12:1), Menurut Yohanes


Pembaptis, Yesus akan membaptiskan dengan Roh Kudus dan dengan
api” (Matius 3:11).
Saat Roh Kudus mendiami gereja mula-mula, Roh Kudus tampak
sebagai “lidah-lidah seperti nyala api” yang bertebaran dan hinggap
pada setiap orang-percaya. Pada saat itu, “penuhlah mereka dengan
Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain,
seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.” (Kisah 2:3-4).
Di Perjanjian Lama, Allah menunjukkan kehadiran-Nya kepada
bangsa Israel dengan menutupi Kemah Suci dengan awan yang
kelihatan seperti api (Bilangan 9:14-15). Kehadiran yang menyala-
nyala ini memberikan penerangan, naungan, dan pimpinan (Bilangan
9:17-23).
Di Tabernakel Musa, api yang dipakai untuk membakar ukupan
adalah api kudus yang dinyalakan Tuhan sendiri (Imamat 9:24;).13
Api ini dipelihara dan dilestarikan selama orang-orang Israel
mengembara di padang gurun dalam perjalanan mereka dari Mesir ke
tanah Kanaan. Perbaraan (censer) adalah tempat bara atau tempat
menaruh api kudus ini. Ukupan dipakai untuk melestarikan atau
memelihara api/bara yang ada di Perbaraan (censer).
Tuhan tidak menghendaki api asing dipakai untuk membakar
ukupan kudus. Anak-anak Imam besar Harun yaitu NADAB dan
ABIHU dihukum mati karena memakai api asing ketika mempersem-
bahkan ukupan (Imamat 10:1-2).
Nabi Yesaya bernubuat, “Dan orang yang tertinggal di Sion dan
tersisa di Yerusalem akan disebut kudus, yakni setiap orang di
Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila Tuhan telah
membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda
R O H K U D U S A L L A H | 183

darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili


dan yang membakar” (Yesaya 4:3-4).
Dalam nubuatannya di atas, Nabi Yesaya membicarakan tentang
umat Tuhan yang sisa, yang tetap setia karena Roh Kudus yang
disebutnya sebagai “roh yang membakar” hangus ketidak-murnian
mereka, sehingga mereka akan “tercatat di antara orang yang beroleh
hidup di Yerusalem”.
Begitu pula umat Tuhan di masa kini perlu dimurnikan untuk
mewarisi Yerusalem Baru, seperti yang dilukiskan dalam kitab
Wahyu (Wahyu.21: 11, 18-27) Api memang berfungsi untuk
membuang semua ketidak-murnian untuk menghasilkan logam yang
murni dan mengkilap (Maleakhi 3:2). Api Roh Kudus memurnikan,
membaharui, dan menyucikan orang-orang percaya (2 Korintus 6: 6;
Titus 3:5; 1 Petrus 1: 2)
TIANG AWAM DAN TIANG API. Tiang awam dan tiang api, yang
menyertai bangsa Israel dalam pengembaraan mereka di padang
gurun setelah keluar dari Mesir, adalah demonstrasi kehadiran Tuhan,
representasi kemuliaan Allah, sekaligus melambangkan kehadiran
Roh Kudus.
Di siang hari,
kemuliaan Tuhan
(shekinah) itu
kelihatan seperti tiang
awan yang memayungi
perkemahan orang-
orang Israel sehingga
mereka tidak merasa kepanasan, dan melindungi mereka dari
sengatan panas matahari dalam perjalanan pengembaraan mereka.
Pada malam hari, kemuliaan Tuhan itu kelihatan seperti tiang api
yang terang benderang sehingga orang-orang Israel tidak berkemah di
184 | R O H K U D U S A L L A H

tempat yang gelap gulita. Shekinah atau Tiang Awan dan Tiang Api
juga telah melindungi mereka dari kejaran pasukan Firaon.
Cahaya kemuliaan Tuhan menerangi mereka, telah melindungi
mereka, telah menyertai mereka, dan menuntun mereka. Shekinah itu
telah menerangi dan menerangi perkemahan dan perjalanan mereka
sampai mereka tiba di Tanah Perjanjian.
Roh Allah adalah Pelindung, Penuntun, dan Penolong kita, sama
seperti Ia telah menyertai bani Israel. Melindungi mereka dari musuh-
musuh mereka, menerangi serta menaungi perkemahan dan
perjalanan mereka, demikian pula Ia hadir, melindungi, menerangi
dan menuntun kita sampai kita tiba di Yerusalem baru yang
dijanjikan-Nya.
3. AIR.
Air adalah lambang yang paling sering digunakan untuk
melambangkan Roh Kudus di Alkitab. Air melambangkan ROH
KUDUS yang dijanjikan Kristus (Yohanes 7:39).
Tuhan Yesus Kristus mengatakan: “Barangsiapa percaya kepada-
Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup." (Yohanes 7:38-39). Yang
dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang
percaya kepada-Nya.
Dan pada hari terakhir yang menjadi puncak perayaan Hari Raya
Pondok Daun, Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah
ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepadaKu,
seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan
mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh
yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepadaNya (Yohanes
7:37-39).
R O H K U D U S A L L A H | 185

Di Rafidim, orang-orang Isreal bersungut-sungut kepada Musa


karena mereka tidak mempunyai air minum. TUHAN kemudian
menyuruh Musa memukul batu dengan tongkatnya. Setelah Musa
berbuat demikian, air keluar dari batu tersebut, dan semua orang dapat
minum (Keluaran 17: 1-6). Rasul Paulus menulis, “Dan mereka
semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari
batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah
Kristus” (I Korintus 10:4). Kehadiran Roh Kudus dalam kehidupan
seseorang, akan menyegarkan dan memuakan kerohaniannya di
dalam Kristus.
Air dipakai di Tabernakel Musa. Di dalam Bejana Pembasuhan
yang ada di Pelataran, ditaruh air “yang menyucikan” (Keluaran
30:19; Efesus 5:26). Air yang ditaruh di dalam Bejana ini adalah air
yang keluar dari BATU KARANG yang dipukul Musa itu. Musa
memukul batu karang di gunung Horeb yang melambangkan Yesus
Kristus (1 Korintus 10:4; Kejadian 49:24; Ulangan 32:4; Mazmur
19:15; Matius 16:18; Roma 9:33; 1 Petrus 2:8). Air tidak terus
menerus mengalir dari gunung batu Horeb. Namun sejak pemukulan
batu karang di gunung Horeb itu, kemanapun bani Israel pergi dalam
pengembaraannya lalu berkemah, dari batu karang di dekat
perkemahan mereka memancarlah air.14 Bilamana rombongan
berangkat, air pun berhenti memancar dan mengalir. Ini semua
menginsafkan kita bahwa sesungguhnya Allah mengasihi umatNya.
Yesus sendiri telah berjanji bahwa Ia akan menyertai umatNya sampai
kesudahan alam (Matius 28:18-20; Yohanes 14:16). Sebagaimana Ia
menyertai bani Israel dalam perjalanan pengembaraan mereka dahulu,
begitu pula Ia akan menyertai umatNya di akhir zaman dalam
perjalanan mereka menuju ke Kanaan Sorgawi. Ia tak pernah
melupakan janjiNya.
Air yang menyegarkan, yang membasahi padang yang tandus dan
gersang sehingga mengubahnya menjadi padang yang permai, air
186 | R O H K U D U S A L L A H

yang juga telah menjadi penghilang dahaga orang-orang Israel yang


nyaris mati kehausan di padang gurun, adalah lambang kasih karunia
ilahi yang dicurahkan Yesus Kristus dengan percuma untuk
menghidupkan setiap insan yang tak berdaya (Yohanes 4:10-15).
Selain melambangkan ROH KUDUS, air juga melambangkan
Firman Allah yang menyucikan (Yohanes 15:3; 17:17).
AIR HUJAN. Hujan berperanan penting dalam pertanian bangsa
Israel. Air sangat penting dan berharga karena harus disimpan selama
musim kering yang lamanya hampir setengah tahun.
HUJAN AWAL DAN HUJAN AKHIR. Di Israel, biasanya hujan
turun dari bulan Desember sampai Februari. Hujan pertama di musim
hujan yang disebut “hujan awal” terjadi di pertengahan bulan Oktober
sampai November. Curah hujan awal ini melembutkan tanah dan
memfasilitasi berseminya benih dan bertumbuhunya tanaman.
“Hujan akhir” turun menjelang waktu panen, di bulan Maret sampai
April. Hujan akhir ini membantu tanaman menjadi matang. Sebab
itu hujan ini sangat penting dalam kehidupan orang-orang Israel dan
dipercayai sebagai karunia dari Allah (Ulangan 11:14; Yeremia 5:24;
Matius 5:45). Rendahnya curah hujan dianggap sebagai wujud
ketidak senangan ilahi, sebagai akibat dosa-dosa dan pendurhakaan
mereka (baca Yeremia 3:3).
PELAJARAN ROHANI DARI HUJAN. Hujan dikaitkan dengan kuasa
Allah atas alam (1 Raja-raja 17:1; Yesaya 5:6), dengan berkat-berkat-
Nya (Mazmur 84:6; 147:8), dan kasih sayang-Nya kepada umat
manusia (Hosea 6:3). Hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan
manusia merupakan ungkapan yang nyata akan perhatian-Nya
terhadap kehidupan umat-Nya dan kesuburan tanah mereka (Ulangan
11:10, 11; Imamat 26:4).
R O H K U D U S A L L A H | 187

KETUANGAN ROH KUDUS. Di Alkitab, hujan dijadikan lambang


ketuangan Roh Kudus. Baik Hujan Awal maupun Hujan Akhir
melambangkan ketuangan Roh Kudus dari Tuhan.
Secara eskatologis, lambang air hujan menjelaskan pemulihan
umat Tuhan yang menggambarkan apa yang dikerjakan oleh Roh
Kudus. “Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus,
dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan
Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu”
(Yesaya 44:3. Bandingkan dengan Yehezkiel 39:29; Yesaya 32:15).
Yoel, sesudah mengumumkan ketuangan hujan awal dan hujan
akhir, menuliskan firman Tuhan ini: “Kemudian dari pada itu akan
terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua
manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-
terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas
hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku
pada hari-hari itu” (Yoel 2:28, 29).
Lambang Hujan Awal dan Hujan Akhir juga dapat diaplikasikan
pada karya dan kuasa Roh Kudus di Gereja. Yang pertama ialah
karya-Nya pada Hari Pentakosta,
dan yang kedua ialah karya-Nya
menjelang Kedatangan Kristus
kembali.
Pekerjaan Roh Kudus di Akhir
Zaman yang dinubuatkan oleh
Yoel sebagiannya telah digenapi
pada ketuangan Roh Kudus di Hari
Pentakosta (Kisah 2:18). Inilah
“Hujan Awal”. Tetapi nubuatan
yang sama yang dikaitkan dengan “datangnya hari TUHAN yang
188 | R O H K U D U S A L L A H

hebat dan dahsyat itu” menunjukkan akan terjadinya penggenapan


yang lebih besar manifestasi kuasa Roh Kudus (Kisah 2:19-20).
Kuasa Roh Kudus di akhir zaman akan menyertai pemberitaan
“Injil yang Kekal”, yaitu Injil keselamatan terakhir sekaligus amaran
akan penghakiman terakhir (Wahyu 14:6-7; 18:1). Ketuangan Roh
Hujan Akhir yang dikaitkan dengan pemberitaan Injil yang terakhir
ini akan memberikan kekuatan besar dalam penginjilan
mempersiapkan orang-orang bertemu dengan Tuhan, sekaligus
memberikan kekuatan lebih superior dalam melawan kekuatan-
kekuatan roh-roh jahat yang mengadakan berbagai mujizat palsu dan
tanda ajaib untuk menyesatkan orang-orang supaya binasa.
Jadi “hujan awal” dan “hujan akhir” adalah lambang-lambang
dari dunia pertanian yang menggambarkan pekerjaan Roh Kudus pada
tahun-tahun permulaan Gereja Kristen dan menjelang waktu penuaian
akhir sebelum Kristus kembali (Wahyu 14:14-20).
4. ANGIN
Lambang dan Manifestasi Roh Kudus yang lain adalah angin.
Kata "pneuma" dalam bahasa Yunani secara literal berarti angin atau
nafas.
Dalam Alkitab disebutkan bahwa pada waktu menciptakan
manusia pertama, Allah menghembuskan nafas hidup (breath of life -
neshamah) kepada Adam dan ia menjadi mahluk yang hidup (a living
soul- nephesh) (Kejadian 2:7). Yesus mengembusi (breathed) murid-
muridnya dan berkata "Terimalah Roh Kudus'' (Yohanes 20:22).
Angin Roh Kudus membaharui kehidupan. Roh Kudus adalah
angin, adalah nafas dan kehidupan Allah. Jika Roh Kudus hadir, Ia
membawa kehidupan. Kepada Nicodemus yang datang
menjumpainya, Tuhan Yesus Kristus menyatakan: “Angin bertiup ke
mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak
R O H K U D U S A L L A H | 189

tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya


dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."
Angin Roh Kudus menghidupkan. Dalam Yehezkiel 37:1-14
dicatatkan bagaimana nabi Yehezkiel bernubuat sesuai dengan apa
yang diperintahkan Tuhan, dan angin Roh Kudus datang dan
membangkitkan tulang-tulang kering. suatu tentara yang sangat besar.
5. MINYAK.
Minyak juga adalah lambang Roh Kudus. Di Perjanjian Lama,
minyak dipakai dalam upacara pengurapan raja, imam, dan nabi
(Keluaran 29: 7-9; Imamat 8: 12; I Raja-raja 19:16). Raja-raja,
imam-mam, dan nabi-nabi diurapi dengan minyak, supaya mereka
melayani dengan urapan Roh Kudus. Pengurapan dengan minyak
berarti mengasingkan seseorang atau sesuatu untuk Allah - Raja-raja
Israel, Harun & imam-imam, dan nabi-nabi (Keluaran 30:25-30; 1
Raja-raja 19:16). Pengurapan dengan minyak melambangkan
pengurapan Roh Kudus dan kuasa-Nya.
Daud diurapi oleh
Samuel. “Samuel
mengambil tabung tanduk
yang berisi minyak itu dan
mengurapi Daud di tengah-
tengah saudara-saudaranya.
Sejak hari itu dan seterusnya
berkuasalah Roh TUHAN
atas Daud. Lalu
berangkatlah Samuel menuju Rama. (1 Samuel 16:13).
Tuhan Yesus Kristus telah diurapi Allah dengan Roh Kudus
(Kisah 4:27; 10:38). Di Nazaret Tuhan Yesus berkata, “Roh Tuhan
ada padaKu oleh sebab Ia telah mengurapi aku” (Lukas 4:18). Ketika
Ia dibaptis, Roh Kudus turun ke atasNya bagaikan burung merpati
190 | R O H K U D U S A L L A H

(Matius 3:16). Selanjutnya Yesus menjadi Iman Besar yang


melayani di di Tempat Kudus di Sorga sebagai Perantara kepada Bapa
(Ibrani 8:1-6; 9: 11-15).
Pada hari Pentakosta kuasa Roh Kudus yang dicurahkan kepada
Rasul-rasul telah kelihatan dengan nyata. Ribuan orang menerima
dengan percaya berita keselamatan yang dikuman-dangkan dengan
penuh kuasa oleh para Rasul yang telah diurapi Roh Kudus (Kisah
2:1-47). Sekarang, pengikut-pengikut Kristus juga membutuhkan
pengurapan oleh Roh Allah (2 Korintus 1:21) untuk memungkinkan
mereka melakukan tugas keimamatan dan kenabian (1 Petrus 2:9)
Nabi Zakharia menuliskan firman TUHAN kepada Zerubabel:
“Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan
dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam” (Zakharia 4:6).
Minyak dipakai sebagai bahan bakar lampu di Kandil (Imamat
24:2). Minyak yang dipakai di Kandil melambangkan Roh Kudus.
Tanpa minyak lampu-lampu di Kandil tidak akan menyala. Roh
Kudus dibutuhkan agar umat Tuhan dapat bersinar menerangi
kegelapan dosa.
Yesus mengatakan kepada pengikut-pengikut-Nya, “kamu adalah
terang dunia.” Sebagai pengikut-pengikut Kristus, kita diharapkan
dapat menerangi dunia (Matius 5:14). Kita membutuhkan minyak
Roh Kudus agar dapat menyinarkan kemuliaan Tuhan untuk
menerangi kegelapan dunia (Matius 25: 4; 5: 16; I Petrus 2:9-12).
Kita juga harus mempunyai persediaan minyak seperti kelima
anak dara yang pintar jika kita mau didapati siap menyambut Tuhan
agar dengan sukacita masuk ke dalam pesta perkawinan-Nya (Matius
25:10; Wahyu 19: 9).
Dalam Kitab Ibrani, Roh Kudus juga disebut “minyak kesukaan”
(Ibrani 1: 9). Apabila kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan mempunyai
R O H K U D U S A L L A H | 191

sukacita yang berlimpah (1 Tesalonika 1:6). Sesungguhnya, sukacita


adalah buah Roh Kudus (Galatia 5:22).
Sebagaimana minyak juga dipakai dalam upacara pentahiran
kusta di Perjanjian Lama (Imamat 14: 16-18), Roh Kudus berkuasa
mentahirkan orang-orang percaya dari dosa-dosa mereka.
Alkitab juga mencatatkan bagaimana Elisa telah menambahkan
minyak untuk seorang janda miskin agar dapat tetap hidup (2 Raja-
raja 4:2-7). Sama seperti minyak yang memelihara janda itu, Roh
Kudus memberikan kepada kita kasih karunia yang berlimpah,
bahkan kehidupan rohani yang melimpah.
Pengurapan dengan minyak juga menandakan sebuah pemberian
kasih karunnia (Ibrani 10:29). Dulu minyak sering dipakai untuk
menyembuhkan luka seperti dalam perumpamaan tentang Orang
Samaria yang baik (Markus 6: 13; Lukas 10:34; Yakobus 5:14-15).
Seringkali, keadaan jiwa kita dapat disamakan seperti orang malang
dalam perumpamaan itu, yang dirompak, dipukuli, dan ditinggalkan
dalam keadaan sekarat. Sama seperti kasih dan anugerah
menyelamatkan orang itu, demikian juga kita disembuhkan dan
diselamatkan oleh pengurapan minyak dan anugerah Roh Kudus (1
Yohanes 2: 20).
6. JARI ALLAH.
Di Perjanjian Lama, frase "JARI ALLAH" pertama kali dijumpai,
yaitu dalam Keluaran 8:16-19, yang berbunyi, “Berfirmanlah
TUHAN kepada Musa: ‘Katakanlah kepada Harun: Ulurkanlah
tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu akan
menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir.’ Lalu mereka berbuat
demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan tongkatnya dan
memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu hinggap
pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi nyamuk
di seluruh tanah Mesir. Para ahli itupun membuat yang demikian juga
192 | R O H K U D U S A L L A H

dengan ilmu-ilmu manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk,


tetapi mereka tidak dapat. Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap
pada manusia dan pada binatang. Lalu berkatalah para ahli itu kepada
Firaun: "INILAH TANGAN ALLAH" (Jari Allah - the finger of God -
KJV) Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan
mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Kali kedua frase “jari Allah” ditemukan di Alkitab, ialah dalam
Keluaran 31:18, yang berbunyi: “Dan TUHAN memberikan kepada
Musa, setelah Ia selesai berbicara dengan dia di gunung Sinai, kedua
loh hukum Allah, loh batu, yang ditulisi oleh jari Allah.”
Kali ketiga frase itu ditemukan, ialah dalam Ulangan 9:10 yang
berbunyi: “TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, yang
ditulisi jari Allah, di mana ada segala firman yang diucapkan TUHAN
kepadamu di gunung itu dari tengah-tengah api, pada hari
perkumpulan.”
Di Perjanjian Baru, frase “jari Allah” ditemukan dalam ucapan
Yesus untuk membuktikan bahwa Ia tidak mengusir setan-setan oleh
kuasa Beelzebul. Yesus berkata: “Jadi jika Aku mengusir setan
dengan kuasa Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu
mengusirnya? Sebab itu merekalah yang akan menjadi hakimmu.
Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Allah (jari Allah –
“finger of God” KJV), maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah
datang kepadamu”.
Frase “jari Allah” juga ditemukan dalam Yohanes 8:6 pada waktu
Yesus ditantang orang-orang Farisi untuk menghukum perempuan
yang mereka tangkap sedang berzinah. Yesus tidak menjawab tetapi
hanya menulis ditanah dengan jari-Nya.
Kuasa Roh Kudus yang mengalir lewat Jari Yesus, dicatatkan
dalam Markus 7:31-35. Pada waktu itu Yesus menyembuhkan
seorang yang tuli dan gagap. Ia mendekatinya dan memberi sentuhan
R O H K U D U S A L L A H | 193

kesembuhan. Ia memasukkan jari-jarinya ke telinga orang tuli itu lalu


menyentuh lidah pria itu dengan ludahnya sendiri untuk
membangkitkan kepercayaan kepadanya. Dengan sepatah kata,
telinga orang miskin itu dibuka, lidahnya dilepaskan, dan dia
berbicara dengan jelas. (baca Markus 7:31-35).
Gregorius Agung, seorang Bapa gereja dari abad ke-6,
memberikan komentar tentang mujizat ini: “Roh disebut jari Allah.
Ketika Tuhan meletakkan jari-jarinya ke telinga orang bisu tuli, dia
membuka jiwa manusia untuk iman melalui karunia Roh Kudus.”
Roh Kudus yang diam di dalam kita memungkinkan kita untuk
mengasihi seperti Yesus mengasihi.

KARUNIA & BUAH ROH KUDUS


Alkitab menyebutkan banyak karunia Roh untuk Jemaat. Rasul
Paulus dalam surat-surat yang dikirimkannya kepada Jemaat Kristen
mendaftarkan secara sistematis sejumlah karunia Roh, yang
dikaruniakan Tuhan kepada Jemaat Kristen untuk maksud sebagai
berikut:
“Memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita
semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang
benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat
pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus” (Efesus
4:12-13).

1. KARUNIA ROH.
Menurut Rasul Paulus, keberagaman karunia Roh yang diklaim
ada dikalangan pengikut-pengikut Kristus, berasal dari satu Roh, Roh
Kudus. Keberagaman karunia Roh tersebut terdapat dalam perikop-
perikop berikut:
194 | R O H K U D U S A L L A H

a. Keberagaman Karunia Roh


1) 1 Korintus 12:8-11. Disini, Rasul Paulus mendaftarkan
9 (sembilan) karunia Roh, yaitu:
a) karunia untuk berkata-kata dengan hikmat,
b) karunia berkata-kata dengan pengetahuan,
c) karunia iman,
d) karunia untuk menyembuhkan,
e) karunia kuasa untuk mengadakan mujizat,
f) karunia untuk bernubuat,
g) karunia untuk membedakan bermacam-macam roh,
h) karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
i) karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
2) 1 Korintus 12:28-30. Disini Karunia Roh adalah sebagai
berikut:
a) rasul,
b) nabi,
c) pengajar.
d) mengadakan mujizat,
e) menyembuhkan,
f) melayani,
g) memimpin,
h) berkata-kata dalam bahasa roh.
3) Roma 12:6-8. Disini disebutkan 7 (tujuh) karunia Roh,
yaitu:
R O H K U D U S A L L A H | 195

a) karunia untuk bernubuat,


b) karunia untuk melayani,
c) karunia untuk mengajar,
d) karunia untuk menasihati,
e) karunia membagi-bagikan sesuatu,
f) karunia kepimpinan,
g) karunia berkemurahan.
4) Efesus 4:11 Disini didaftarkan 4 (empat) karunia
jawatan, yaitu:
a) Rasul-rasul,
b) Nabi-nabi,
c) Pemberita-pemberita Injil,
d) Gembala-gembala YANG JUGA ADALAH (Yunani-
καὶ) pengajar-pengajar.
b. Sembilan Karunia Roh
Kesembilan karunia Roh yang didaftarkan Rasul Paulus dalam
Suratnya ke Jemaat Korintus, 1 Korintus pasal 12, adalah:
1) Berkata-kata dengan hikmat.
Kata-kata hikmat berasal dari Bahasa Yunani λογος σοφια –
(logos Sophia), yang berarti perkataan "bijak", atau "arif". Dalam
konteks 1 Korintus 12:8 kata hikmat dikaitkan dengan kebijakan ilahi,
kemampuan untuk mengatur hubungan seseorang dengan Allah.
Karunia ini disebut sebagai kata hikmat menunjukkan bahwa
karunia ini berhubungan dengan daya berbicara.
196 | R O H K U D U S A L L A H

Karunia ini menggambarkan seseorang yang dapat mengerti dan


menyampaikan kebenaran alkitabiah dengan cakap sehingga dapat
diaplikasikan dalam situasi dan kondisi kehidupan dengan arif.
Kata-kata hikmat merupakan perkataan yang diucapkan dengan
pertolongan Roh Kudus. Ini merupakan penerapan penyataan firman
Allah atau hikmat Roh Kudus pada suatu keadaan tertentu atau dalam
menghadapi masalah yang khusus (Kisah 6:10; 15:13-22).
Memiliki hikmat Allah untuk kehidupan sehari-hari dapat dicapai
dengan mempelajari dan merenungkan kehendak Allah dalam firman-
Nya, dan melalui doa (Yakobus 1:5-6).
Salomo meminta hikmat dari Allah sehingga dia mampu
menyelesaikan perkara dua orang perempuan sundal yang
memperebutkan seorang anak (1Raja-raja 3:16-28).
Yesus memberikan kekuatan kepada pengikut-pengikut-Nya
dengan berkata kepada mereka, seperti ini:
“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-
tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular
dan tulus seperti merpati. Tetapi waspadalah terhadap semua
orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada
majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah
ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka
penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi
mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu
kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu
katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu
pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata,
R O H K U D U S A L L A H | 197

melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam


kamu. (Matius 10:16-20).
2) Berkata-kata dengan Pengetahuan.
Berkata-kata dengan pengetahuan dalam Bahasa Yunani adalah
λογος γνωσεως (logos gnoseōs), yang berarti perkataan
"pengetahuan". Kata γνωσεως ini adalah bentuk genitif dari kata
γνωσις (gnōsis), yang berasal dari kata kerja γινωσκω (ginōskō) yang
diterjemahkan "mengetahui". Jadi, kata γνωσις (gnōsis)
diterjemahkan "kunci pengetahuan" yaitu cabang pengetahuan khusus
bukan pengetahuan dalam arti luas.
Dalam konteks 1 Korintus 12:8, λογος γνωσεως (logos
gnoseōs) mengartikan kecakapan memaparkan atau
menerangkan pengetahuan yang lebih mendalam, seperti yang
disebutkan Tuhan Yesus ini: "Celakalah kamu, hai ahli-ahli
Taurat, sebab kamu telah mengambil KUNCI PENGETAHUAN;
kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha
untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." (Lukas 11:52).
Ayat-ayat lain tentang "pengetahuan" yang berhubungan dengan
λογος γνωσεως (logos gnoseōs), di antaranya:
"Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan
aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh
'pengetahuan'; dan sekalipun aku memiliki iman yang
sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak
mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna." (1
Korintus 13:2).
198 | R O H K U D U S A L L A H

"Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa


roh akan berhenti; 'pengetahuan' akan lenyap" (1 Korintus
13:8).
"Jadi, saudara-saudara, jika aku datang kepadamu dan
berkata-kata dengan bahasa roh, apakah gunanya itu bagimu,
jika aku tidak menyampaikan kepadamu penyataan Allah atau
'pengetahuan' atau nubuat atau pengajaran?" (1 Korintus
14:6).
"Maka sekarang, sama seperti kamu kaya dalam segala
sesuatu, - dalam iman, dalam perkataan, dalam 'pengetahuan',
dalam kesungguhan untuk membantu, dan dalam kasihmu
terhadap kami -demikianlah juga hendaknya kamu kaya
dalam pelayanan kasih ini" (2 Korintus 8:7).
Tuhan Yesus Kristus mengatakan bahwa Roh Kudus akan
memberikan kemampuan bagi orang percaya untuk mengingat
perkara-perkara yang telah dikatakan-Nya pada saat Ia masih
bersama-sama dengan mereka. Tuhan Yesus mengatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa Roh Kudus “akan mengajar dan
mengingatkan kamu mengenai segala sesuatu yang telah Kukatakan
kepadamu." (Yohanes 14:26).
3) Karunia untuk Menyembuhkan.
Menyembuhkan disini dikaitkan dengan penyembuhan berbagai
macam penyakit sebagai suatu karunia yang khusus dari Allah.
Karunia-karunia ini diberikan kepada jemaat untuk memulihkan
kesehatan jasmani secara supernatural seperti yang diperbuat Tuhan
Yesus Kristus dan Rasul-rasul:
R O H K U D U S A L L A H | 199

“Yesus pergi berkeliling ke seluruh Galilea sambil


mengajar di dalam sinagoga-sinagoga mereka dan
memberitakan Injil Kerajaan, serta menyembuhkan segala
penyakit dan semua kelemahan tubuh di antara orang-orang
itu. Maka kabar tentang Dia menyebar sampai ke seluruh
Siria. Mereka membawa kepada-Nya semua orang yang
menderita berbagai penyakit dan tersiksa, dan mereka yang
kerasukan roh jahat, dan yang menderita sakit ayan, dan yang
lumpuh, lalu Dia menyembuhkan mereka” (Matius 4:23-24).
“Tetapi Petrus berkata: ‘Emas dan perak tidak ada
padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu:
Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu,
berjalanlah!’ Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan
membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata
kaki orang itu. Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari
dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan
melompat-lompat serta memuji Allah. (Kisah 3:6-8).
Sekalipun karunia-karunia untuk menyembuhkan ini tidak
dikaruniakan kepada setiap anggota tubuh dalam suatu cara yang
istimewa (1 Korintus 12:11, 30), namun semua anggota boleh
mendoakan orang sakit. Pada waktu ada iman, orang yang sakit itu
akan disembuhkan. Kesembuhan dapat juga terjadi sebagai hasil dari
ketaatan terhadap petunjuk-petunjuk dalam Yakobus 5:14-16.
Karena karunia penyembuhan itu bukan menjadi tanda kepada
orang percaya melainkan kepada orang yang tidak percaya. Itulah
sebabnya mengapa karunia penyembuhan itu bukan semata-mata
bertujuan untuk menyembuhkan orang-orang sakit. Contohnya,
Karena Paulus yang memiliki karunia menyembuhkan tidak
200 | R O H K U D U S A L L A H

menyembuhkan Trofimus. Paulus meninggalkannya dalam keadaan


sakit di Miletus (2 Timotius 4:20).
4) Karunia Iman.
Karunia Iman dalam Bahasa Yunani adalah πιστις (pistis), yang
berasal dari kata kerja πειθω (peithō), yang diterjemahkan
"meyakinkan" (orang lain) termasuk pengertian "menghasut" (Matius
27:20), menaruh harapan, mengandalkan, menganggap benar,
percaya. Kata ini punya makna kemampuan untuk percaya.
Dalam konteks 1 Korintus 12:9, πιστις (pistis) merupakan salah
satu "karunia" Roh Kudus, berbeda dengan iman sebagai penyerahan
total atau iman yang menyelamatkan. Karunia "iman" ini adalah iman
yang bekerja secara ajaib seperti "iman untuk memindahkan
gunung".15
5) Karunia Mengadakan Mujizat.
Rasul-rasul mengadakan banyak mujizat seperti Yesus dengan
alasan yang dikemukakan Rasul Paulus yaitu untuk membuktikan
kerasulannya sama seperti Yesus yang mengadakannya sebagai tanda
untuk meneguhkan Ke-Allahan-Nya. Rasul Paulus mengatakan:
“Segala sesuatu yang membuktikan, bahwa aku adalah seorang rasul,
telah dilakukan di tengah-tengah kamu dengan segala kesabaran oleh
tanda-tanda, mujizat-mujizat dan kuasa-kuasa” (2 Korintus 12:12).
Pemberitaan Injil telah dikonfirmasikan melalui mujizat-mujizat
yang dilakukan oleh Paulus dan Barnabas. “Paulus dan Barnabas
tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan
berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan
menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan
R O H K U D U S A L L A H | 201

kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-


mujizat” (Kisah 14:3).
1 Korintus pasal 12-14 mengisyaratkan bahwa pengikut-pengikut
Kristus ada yang diberi karunia mengadakan mujizat (1 Korintus
12:8-10; 28-30). Namun demikan, Alkitab Perjanjian Baru
menunjukkan bahwa selain rasul-rasul dan pembantu-pembantu dekat
mereka, tidak ada orang lain yang memiliki karunia mengadakan
mujizat.
Mujizat masih ada. Allah secara ajaib menyembuhkan orang
setiap hari. Allah masih mengadakan tanda-tanda, mujizat-mujizat
dan kuasa-kuasa yang ajaib, dan kadang-kadang melakukan mujizat-
mujizat itu melalui pengikut-pengikut Kristus yang diberi karunia
mengadakan mujizat untuk meneguhkan kebenaran Injil yang mereka
beritakan, dan bukan untuk pencitraan diri mereka. Namun demikian,
ada pengikut-pengikut Kristus yang mengajarkan bahwa karunia
mengadakan mujizat sudah berhenti. Ada pula yang mempercayai
bahwa karunia masih dibutuhkan.
Saya percaya mujizat karena saya percaya kepada Allah. Mujizat
terbesar yang saya percayai ialah pertobatan seorang berdosa yang
menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
pribadinya. Mustahil seseorang berubah kecuali oleh kuasa Roh
Kudus. Pertobatan atau perubahan hidupnya, itulah mujizat yang
terbesar dan setiap hari banyak orang mengalaminya sekarang.
Kuasa Roh Kudus dialaminya sehingga ia bertobat dan
mengalami transformasi hidup. Dengan iman yang dikaruniakan
Allah kepadanya, ia berbalik dari pendurhakaan terhadap Allah dan
hidup menaati perintah-Nya sebagai ungkapan atau wujud nyat
kasihnya kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah menyelamatkannya.
202 | R O H K U D U S A L L A H

6) Karunia bernubuat.
Dalam teks ini arti bernubuat cenderung ditujukan kepada
tindakan seseorang yang mengajarkan firman Allah sesuai dengan apa
yang dinyatakan Roh Kudus kepadanya. Hal itu dengan jelas
digambarkan Paulus dalam 1 Korintus 4:4, 29-31.
Rasul Paulus menyatakan bahwa apabila seseorang bernubuat di
Jemaat, maka ia membangun jemaat, menguatkan iman jemaat, dan
bukan hanya menguatkan imannya sendiri. Bernubuat diartikan
sebagai pemberitaan Firman Tuhan. Pemberitaan Firman Tuhan akan
membangun dan menghidupkan jemaat apabila diberitakan apa
adanya sesuai dengan apa yang difirmankan Tuhan, seperti Yehezkiel
di lembah tulang-tulang kering (Yehezkiel 37:1-14).
7) Karunia untuk Membedakan Roh.
Karunia seperti ini ditujukan kepada karunia yang dimiliki
seseorang untuk membedakan pengajaran. Dalam 1 Yohanes 4:1, 2
Yohanes menasehatkan orang Kristen abad pertama untuk menguji
roh (pengajaran), tentu mereka harus mendapat karunia Roh agar
dapat melakukannya.

8) Karunia Berbahasa Roh.


Karunia berbahasa Roh atau berkata-kata dalam Bahasa lidah,
adalah karunia yang dipahami dan ditafsirkan berbeda. Ada yang
mempercayainya sebagai karunia diamana seseorang mengeluarkan
serangkaian bunyi yang tak punya arti (gibberish), ada pula yang
menafsirkan bahwa Bahasa Roh itu memang merupakan Bahasa,
sehingga itu bukan sekedar bunyi yang tak mengandung arti,
melainkan adalah bahasa (language) yaitu rangkaian kata-kata yang
mengandung arti.
R O H K U D U S A L L A H | 203

Secara teologis, ada kelompok Kristen yang mengajarkan bahwa


Bahasa Roh adalah tanda dari orang yang sudah dibaptis oleh Roh
Kudus dan bukti dari kepenuhan Roh Kudus. Sedangkan penulis
buku ini mempercayai bahwa Buah Roh itulah yang menjadi tanda
bahwa seseorang sudah mengalami baptisan Roh.
Lebih jauh, Alkitab Perjanjian Baru menyatakan bahwa bahasa
Roh bukan satu-satunya karunia Roh. Itu hanyalah salah satu karunia
Roh yang dikaruniakan kepada Gereja. Hal ini dijelaskan dalam tiga
perikop di Kitab Kisah Para Rasul, yaitu: Kisah Para Rasul 2:1-13;
10:1-11; dan 18:24; 19:7), dan tiga pasal dalam Surat Paulus kepada
Jemaat di Korintus, yaitu dalam 1 Korintus pasal 12-14, dan satu frase
singkat dalam Injil Markus 16:17.
Selain itu, dalam daftar karunia-karunia yang dituliskan oleh
Rasul Paulus, karunia berkata-kata dalam bahasa Roh itu ditempatkan
pada bagian terakhir dari kedua daftar yang ditulisnya. (1 Korintus
12:8-10, 28), dan tidak disebutkan dalam daftar karunia-karunia yang
terdapat di di Efesus 4:11 dan Roma 12:6-8. Ini ditafsirkan sebagai
hal yang menunjukkan bahwa karunia berbicara dalam bahasa Roh ini
bukanlah yang paling penting.
Rasul Paulus juga menjelaskan bahwa karunia berkata-kata dalam
bahasa Roh tidaklah untuk setiap orang (1 Korintus 12:29-30). Ini
menunjukkan bahwa bahasa Roh bukanlah tanda utama dari
kepenuhan Roh dan tidak diharuskan dalam pertumbuhan iman orang
percaya.
Akhrnya, Rasul Paulus juga tidak mengemukakan karunia
berbahasa Roh sebagai salah satu dari syarat-syarat dalam pemilihan
penatua dan diakon (2 Timotius 3:1-13; Titus 1:5-9).
204 | R O H K U D U S A L L A H

Namun demikian, sebagaimana karunia-karunia Roh lainnya


yang masih eksis sekarang, karunia berkata-kata dalam Bahasa Roh
juga tentunya masih ada sekarang. Hal ini mengharuskan keseriusan
setiap pelajar dan pengajar Alkitab untuk memahami pengajaran yang
benar tentang karunia ini berdasarkan Alkitab.
9) Karunia untuk menafsir Bahasa Roh.
Karunia untuk mengartikan Bahasa Roh, dalam teks Yunani
adalah ερμηνεια (hermēneia), dari kata kerja hermēneuō yang
diterjemahkan "menjelaskan dengan kata-kata", "menerjemahkan apa
yang dikatakan atau yang ditulis dalam bahasa asing ke dalam bahasa
sendiri yang dimengerti".
Karunia ini merupakan kemampuan yang diberikan oleh Roh
untuk mengerti dan menyampaikan makna suatu ucapan yang
diucapkan dalam bahasa roh. Ketika bahasa roh ini ditafsirkan bagi
jemaat, maka fungsinya adalah sebagai petunjuk untuk penyembahan
dan doa ataupun sebagai nubuat. Perhimpunan orang percaya
kemudian dapat ikut serta dalam penyataan yang diilhamkan oleh Roh
ini.
Demikianlah, bahasa roh yang ditafsirkan dapat menjadi suatu
sarana membangun jemaat sementara segenap perhimpunan itu
menanggapi ucapan tersebut (1 Korintus 14:6,13).
Karunia ini bisa diberikan kepada orang yang berkata-kata
dengan bahasa roh atau kepada seorang lain. Mereka yang berkata-
kata dengan bahasa roh harus berdoa juga untuk memperoleh karunia
menafsirkan bahasa roh (1 Korintus 14:13).
R O H K U D U S A L L A H | 205

Ditujukan kepada karunia yang dimiliki seseorang untuk


mengartikan atau menafsirkan maksud firman Allah yang
disampaikan oleh seseorang yang mendapatkan karunia berbicara

2. BUAH ROH.
Buah Roh adalah hasil karya Roh Kudus dalam kehidupan
seorang Kristen. Alkitab menyatakan bahwa setiap orang menerima
Roh Kudus ketika dia percaya kepada Yesus Kristus (Roma 8:9; 1
Korintus 12:13, Efesus 1:13-14). Karya Roh Kudus menyesuaikan
seseorang dengan gambar Allah, menjadikannya semakin serupa
denganNya.
Buah Roh berlawanan dengan perbuatan daging seperti yang
ditulis Paulus di Galatia 5:19-21: “Perbuatan daging telah nyata,
yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala,
sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri
sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta
pora dan sebagainya.”
Pengikut-pengikut Kristus memiliki Roh Kudus yang berkarya
menghasilkan buah dalam diri mereka. Buah Roh itu berkaitan dengan
apa dan bagaimana yang Allah inginkan dalam kehidupan kita, dan
dengan pertolongan Roh Kudus, itu bisa terjadi.
Rasul Paulus dalam suratnya kepada Jemaat-jemaat di wilayah
Galatia menuliskan buah Roh yang merupakan ekspresi kehidupan
seseorang yang dipimpin Roh Kudus. Buah Roh itu adalah:
a. kasih,
b. sukacita,
c. damai sejahtera,
d. kesabaran,
e. kemurahan,
206 | R O H K U D U S A L L A H

f. kebaikan,
g. kesetiaan,
h. kelemahlembutan,
i. penguasaan diri.
Buah Roh yang dalam bahasa Yunaninya adalah καρπος (karpos
-buah) dan πνευματος (pneumatos - roh), adalah istilah yang
ditemukan dalam tulisan Rasul Paulus (Galatia 5:22-23) yang
merangkum 9 (Sembilan) sifat nyata atau karakter dalam kehidupan
seorang Kristen sejati.
Meskipun tertulis ada sembilan, tetapi sebenarnya teks aslinya
dalam bahasa Yunani berarti satu "buah" (tunggal). Jadi sebenarnya
ini menegaskan bahwa hanya ada satu "buah", dengan 9 “rasa” atau
“flavor” atau sifat.
Buah Roh adalah bukti bahwa seseorang telah mengalami kuasa
dan baptisan Roh Kudus dalam hidupnya. Pendapat ini berbeda
dengan pengajaran yang mengajarkan bahwa berkata-kata dalam
Bahasa Roh itu adalah bukti bahwa seseorang telah mengalami
baptisan Roh.

BAPTISAN & KEPENUHAN ROH KUDUS


Baptisan Roh dibedakan dari Kepenuhan Roh. Kalau hidup kita
diumpamakan sebuah gelas, maka apabila gelas itu diisi air sampai
penuh maka itu mengilustrasikan Kepenuhan Roh. Apabila gelas itu
dimasukkan kedalam air, itu mengilustrasikan Baptisan Roh.

1. BAPTISAN ROH.
Baptisan Roh Kudus adalah baptisan kuasa, baptisan kasih.
Baptisan Roh Kudus dapat juga didefinisikan sebagai karya Roh
R O H K U D U S A L L A H | 207

Allah yang mempersatukan orang percaya dengan orang-orang


percaya lainnya dalam Tubuh Kristus, ketika ia diselamatkan.
Berikut diberikan tulisan-tulisan Rasul Paulus yang dikaitkan
dengan Baptisan Roh:
Rasul Paulus menulis, “Sebab dalam satu Roh kita semua, baik
orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang
merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi
minum dari satu Roh” (1 Korintus 12:13).
Rasul Paulus juga menuliskan,
“Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan?
Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin
bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita
telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di
dalamnya? Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-
Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama
seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup
yang baru” (Roma 6:1-4).
Dibaptis Roh berarti seseorang dibawa masuk ke dalam tubuh
Kristus setelah mati dan dikuburkan dalam baptisan air, lalu bangkit
bersama dengan Dia dalam hidup yang baru (Roma 6:4). Menjadi
sama dengan Kristus dalam kematian, penguburan dan
kebangkitanNya melalui baptisan air sekaligus baptisan Roh menjadi
dasar mewujudkan pemisahan kita dari kuasa dosa. Juga, supaya kita
berjalan dalam hidup yang baru (Roma 6:1-10; Kolose 2:12). Diwaktu
itulah Allah memeteraikan kita dengan Roh Kudus.
Meskipun demikian, ada dua pengajaran berbeda tentang
Baptisan Roh.
208 | R O H K U D U S A L L A H

Pengajaran pertama mengajarkan bahwa Baptisan Roh dialami


bersamaan dengan Baptisan Air. Pengajaran kedua, Baptisan Roh
dialami sesudah Baptisan Air sebagai baptisan kedua (subsequent
baptism).
a. BAPTISAN ROH TERJADI BERSAMAAN WAKTUNYA DENGAN
BAPTISAN AIR. Seringkali pengajaran ini disebut pengajaran baptisan
“Satu Paket”.16
Rasul Paulus mengatakan kepada jemaat di Efesus bahwa mereka
dimeteraikan oleh Roh Kudus pada saat mereka percaya kepada
Kristus dan dibaptiskan dalam nama Yesus (Efesus 1:13). Dengan
demikian. tidak diperlukan lagi baptisan susulan (subsequent
baptism) yaitu baptisan Roh sebagai pengalaman yang berbeda
setelah baptisan dalam nama Yesus.
Apa yang dibutuhkan setiap orang percaya ialah pengalaman
berjalan di dalam Roh atau disebut kepenuhan Roh.
Bagaimana dengan adanya peristiwa baptisan Roh Kudus yang
berbeda dengan pengalaman pertobatan seperti yang ada dalam Kisah
2, 8, 10, 19? Bagi kaum evangelikal, Roh Kudus tercurah atas empat
grup yaitu orang Yahudi, Samaria, orang yang takut akan Allah (God
fearers) dan orang-orang bukan Yahudi, untuk menunjukkan bahwa
mulai saat itu mereka telah dipersatukan di dalam gereja atau menjadi
anggota tubuh Kristus yaitu gerejanya.
b. ORANG YANG TELAH DIBAPTIS AIR DALAM NAMA YESUS,
MEMERLUKAN PENGALAMAN KEDUA YAITU BAPTISAN ROH SESUDAH
BAPTISAN AIR (subsequent baptism).17
Umumnya ayat-ayat yang dijadikan dasar pengajaran ini adalah
Kisah 2, 8, 10, 19. Ayat-ayat ini dipakai untuk menjelaskan adanya
pengalaman yang berbeda. Walaupun demikian mereka juga
menganggap pentingnya dipenuhi oleh Roh Kudus. Kedua ajaran ini
di dalam sejarahnya tidak dapat dipersatukan dan masing-masing
R O H K U D U S A L L A H | 209

berpendapat bahwa ajaran mereka berasal dari Alkitab. Namun isu


ini perlu diangkat untuk mengetahui bahwa gereja-gereja memiliki
pemahaman yang berbeda tentang hal ini.

2. KEPENUHAN ROH.
Dipenuhi Roh Kudus berarti membiarkan Roh Kudus bebas
menempati setiap bagian dari hidup kita, menuntun kita, bahkan
menguasai hidup kita, sehingga apa yang kita lakukan dan pikirkan
semuanya menjadi kemuliaan untuk Tuhan. Pemazmur menulis,
“Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan
renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.”
(Mazmur 19:15).
Yang menghalangi kita dipenuhi oleh Roh Kudus adalah dosa.
Ketaatan kepada Allah adalah cara untuk mempertahankan
kepenuhan Roh Kudus.
Sekalipun fokus kita lebih mengenai bagaimana dipenuhi oleh
Roh, sebagaimana diperintahkan dalam Efesus 5:18, berdoa untuk
dipenuhi oleh Roh bukan cara untuk mendapatkan kepenuhan itu.
Hanya ketaatan kepada perintah-perintah Allah, yang mengizinkan
Roh Kudus bekerja dengan bebas dalam diri kita. Karena manusia itu
makhluk yang berdosa, tidak mungkin ia senantiasa dipenuhi oleh
Roh Kudus. Itulah sebabnya, kita perlu segera membereskan dosa
dalam hidup kita, dan memperbaharui komimen kita untuk dipenuhi
dan dipimpin oleh Roh Kudus.
Orang yang penuh dengan Roh Kudus pasti menunjukkan buah
Roh Kudus, dan ini antara lain adalah penguasaan diri.
Dalam Kisah Para Rasul pasal 2 orang-orang penuh Roh Kudus
dan lalu berbahasa Roh. “Tetapi orang lain menyindir: ‘Mereka
sedang mabuk oleh anggur manis (Kisah 2:13). Mereka dikatai
sebagai mabuk anggur, tetapi ini hanya sindiran atau ejekan kepada
210 | R O H K U D U S A L L A H

mereka. Petrus menyangkal tuduhan mabuk itu. Ia berdiri lalu berkata


dengan suara nyaring:
“Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal
di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka,
karena hari baru pukul sembilan” (Kisah 2:14-15).
Tidak ada tulisan di Alkitab yang mengindikasikan bahwa orang
yang dipenuhi Roh Kudus akan bertingkah seperti orang mabuk,
seperti berguling-guling di lantai, histeris, tertawa terbahak-bahak dan
sebagainya. Sebaliknya, yang ada ialah tulisan Rasul Paulus ini: “Jadi,
kalau seluruh Jemaat berkumpul bersama-sama dan tiap-tiap orang
berkata-kata dengan bahasa roh, lalu masuklah orang-orang luar atau
orang-orang yang tidak beriman, tidakkah akan mereka katakan,
bahwa kamu gila?” (1 Korintus 14:23).
Rasul Paulus menuliskan hal ini karena orang-orang Kristen di
Korintus sedang mempraktekkan apa yang mereka percayai karunia
kepenuhan Roh dalam wujud berbahasa Roh. Tetapi praktek
berbahasa Roh dari orang-orang Kristen di Korintus itu kacau,
bertolak belakang dengan apa yang terjadi di Hari Pentakosta,
sehingga Rasul Paulus harus memberikan petunjuk yang tegas untuk
meluruskannya, dan untuk mereka ikuti.
Sekarang ini ada yang beranggapan bahwa semua orang kristen
yang dibaptis Roh Kudus, apalagi yang penuh Roh Kudus, pasti
berbicara dalam bahasa Roh. Dasar Kitab Suci yang sering dipakai
adalah Kisah 2:1-4:
“Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya
berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu
bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh
rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka
lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap
R O H K U D U S A L L A H | 211

pada mereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan


Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-
bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya”.
Sebenarnya, Kisah 2:1-4 menceritakan apa yang terjadi pada hari
Pentakosta dimana rasul-rasul kepenuhan Roh Kudus lalu berbahasa
Roh. Ayat-ayat ini tidak mengajarkan bahwa orang yang menerima
dan dipenuhi Roh Kudus HARUS berbahasa Roh.
Kalau kalau ada pengajaran yang mengharuskan setiap orang
Kristen harus berbahasa roh, maka itu bertentangan dengan tulisan
Rasul Paulus sendiri dalam 1 Korintus 12:7-11, 28-30, dimana ia
mendaftarkan berbagai karunia Roh, sedangkan berbicara dalam
Bahasa Roh hanyalah salah satu dari sekian banyak karunia Roh untuk
pengikut-pengikut Kristus.
“Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan
Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada yang seorang
Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat,
dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia
berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh
yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia
memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada yang
seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat,
dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk
membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia
memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh,
dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk
menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini dikerjakan
oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia
kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang
dikehendakiNya” (1 Korintus 12:7-11)
212 | R O H K U D U S A L L A H

“Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam


Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga
sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia
untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk
melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam
bahasa roh. Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau
pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk
mengadakan mujizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk
berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan
bahasa roh?” (1 Korintus 12:7-11,28-30)
Menurut Pendeta Dr. Stephen Tong, ciri-ciri Orang yang
Dipenuhi Roh Kudus adalah18:
 Taat pada Roh Kudus
 Hidup Kudus
 Menjunjung Tinggi Firman
 Memberitakan Injil
 Berani Menjalankan Kehendak Allah
 Menghasilkan Buah Roh

MENGHUJAT ROH KUDUS


Menghujat Roh Kudus adalah dosa yang tidak akan diampuni.
Tuhan Yesus Kristus mengatakan kepada ahli-ahli Taurat yang
mengatakan bahwa Ia kerasukan roh jahat:
“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan
hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat
yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh
Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan
bersalah karena berbuat dosa kekal." Markus 3:28-29.
R O H K U D U S A L L A H | 213

“Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat


manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus
tidak akan diampuni. Apabila seorang mengucapkan sesuatu
menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia
menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini
tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.” Matius
12:31-32.
Dalam kesempatan lain, kepada orang banyak yang mendengar
pengajaran-Nya, Tuhan Yesus Kristus berkata:
“Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak
Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat
Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.” Lukas 12:10.
Apakah yang dimaksudkan Yesus ketika la berbicara mengenai
dosa menghujat Roh Kudus?
Sebenarnya tidak ada satu pun dari ayat-ayat di atas yang
menyebutkan bahwa dosa menghujat Roh Kudus tidak dapat
diampuni. Ayat-ayat tersebut hanya menyatakan bahwa dosa itu tidak
akan diampuni.
Pekerjaan Roh Kudus ialah menuntun orang berdosa untuk
menyadari dosa mereka dan untuk menimbulkan di dalam diri mereka
kerinduan untuk menerima Tuhan Yesus Kristus, yaitu oknum satu-
satunya dapat mengampuni dosa. Sebab itu, hujatan melawan Roh
Kudus, haruslah dipahami sebagai kesengajaan penolakan yang terus-
menerus akan pekerjaan Yesus yang menyelamatkan. Itu terjadi
ketika seseorang dengan sengaja dan bersikeras menolak kesaksian
Roh Kudus mengenai Kristus dan keselamatan dan anugerah-Nya,
bahkan menganiaya mereka yang dipakai Roh Kudus sebagai agen
pemberitaan berita keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Yesus tidak membicarakan tentang seseorang yang mengucapkan
kata-kata yang memfitnah atau menista agama. Menghujat Roh
214 | R O H K U D U S A L L A H

Kudus ditunjukkan melalui sikap ketidakpercayaan yang terus-


menerus dan permusuhan yang terang--terangan terhadap Tuhan
Yesus Kristus. Menghujat Roh Kudus adalah sebuah keputusan yang
diambil seseorang dalam hidupnya.
Dosa menghujat Roh Kudus bermula ketika hati manusia diatur
dan dikeraskan untuk terus melakukan perlawanan terhadap Allah,
dan dengan sadar menolak untuk memberikan tempat kepada Tuhan
Yesus Kristus, dan gagal mengenali kebenaran yang dikesankan Roh
Kudus tentang keselamatan melalui pengurbanan Tuhan Yesus
Kristus.
Dosa menghujat Roh Kudus berada di luar kemampuan
pengampunan, bukan karena Allah tidak berkuasa atau tidak mampu
dan tidak mau untuk mengampuni, tetapi karena orang tersebut tidak
mampu mengenal dosanya. Oleh karena itu, dia tidak menerima
pengampunan melalui Tuhan Yesus Kristus. Sikap ini, pastilah,
mendapatkan akibat hukuman yang kekal.

RANGKUMAN
Bab ini telah membahas secara khusus Ke-Allahan Roh Kudus:
Eksistensi, Esensi, dan Pribadi-Nya sebagai Allah, juga telah
membahas Sifat dan Atribut-Nya sebagai Allah, Peran dan Karya-Nya
sebagai Allah, Gelar dan sebutan-Nya sebagai Allah, Karunia dan
Buah Roh, serta hal-hal yang berkaitan dengan peranan-Nya sebagai
Penolong Yang Lain seperti yang disebutkan dalam lembaran-
lembaran Alkitab yang diwahyukan-Nya.
Semuanya hanya untuk meneguhkan keyakinan bahwa Roh
Kudus adalah Allah, dan bukan sekedar pengaruh atau energi ilahi
yang tidak punya pribadi, karena Roh Kudus adalah Pribadi atau
Oknum Ketiga dari Trinitas, yaitu dalam konsep Ke-Allahan yang
diajarkan Alkitab tentang Allah yang Esa.
R O H K U D U S A L L A H | 215

1
Woodrow Wilson Whidden, Jerry Moon, John W. Reeve, The Trinity:
Understanding God's Love, His Plan of Salvation, and Christian
Relationships (Hagerstown, MD: Review and Herald, 2002), 87.
2
F. D. Nichols, SDA Bible Commentary on Genesis 1:2.
“God is not a God of disorder but a God of peace.” 1 Corinthians 14:33
3

GW.
4
Adam Clarke, "Commentary on Genesis 1:2". "The Adam Clarke
Commentary". https:https://www.studylight.org/commentaries/acc/genesis-
1.html. 1832. Diakses 22 Maret 2018.
5
Joseph Exell, "Commentary on "Genesis 1:2". The Biblical Illustrator.
https:https://www.studylight.org/commentaries/tbi/genesis-1.html. 1905-
1909. New York. Diakses 22 Maret 2018.
6
Gill, John. "Commentary on Genesis 1:2". "The New John Gill Exposition
of the Entire Bible".
https:https://www.studylight.org/commentaries/geb/genesis-1.html. 1999.
Diakses 22 Maret 2018.
7
John H. Walton, Victor H. Matthews, and Mark W. Chavalas, The IVP
Bible Background Commentary: Old Testament, Accordance electronic ed.
(Downers Grove: InterVarsity Press, 2000), 28.
https://accordance.bible/link/read/IVP-OT_Commentary#362. Diakses 2
April 2018.
8
Teks asli berbunyi “εἰς τὸ ὄνομα” (into the name) bukan “εν τὸ ὄνομα” (in
the name).
9
Vincent, Marvin R. DD. "Commentary on Matthew 3:16". "Vincent's
Word Studies in the New Testament".
https:https://www.studylight.org/commentaries/vnt/matthew-3.html.
Charles Schribner's Sons. New York, USA. 1887. Diakses 2 April 2018.
10
John Trapp, "Commentary on Matthew 3:16". John Trapp Complete
Commentary. https:https://www.studylight.org/commentaries/jtc/matthew-
3.html. 1865-1868. Diakses 2 April 2018.
11
http://www.usefulbible.com/2corinthians/blessing-called-benediction-or-
grace.htm. Diakses 2 April 2018.
12
28 Fundamental Beliefs – extended. E-Sword 11.1.1.
216 | R O H K U D U S A L L A H

13
Ellen G. White, Patriarchs and Prophets, Mountain View, Ca: Pacific
Press Publishing Ass., 2002 358, 349.
14
Ibid. 411.
15
http://www.sarapanpagi.org/9-karunia-roh-kudus-1-kor-12-8-10-
vt368.html. Diakses 2 April 2018.
16
Dipercayai dan diajarkan oleh gereja-gereja evangelical.
17
Pengajaran ini diterima oleh gereja-gereja Pentakosta, Sidang Jemaat
Allah dan Gerakan Kharismatik atau Neopentakosta yang juga masih
merupakan bagian dari kaum evangelikal.
18
http://misi.sabda.org/ciri_ciri_orang_yang_dipenuhi_roh_kudus.
Disarikan dari buku Pdt. Dr. Stephen Tong, Roh Kudus, Doa, dan
Kebangunan. Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia, 1995, 99-110.

Anda mungkin juga menyukai