DISAMPAIKAN OLEH :
MARUHUM PANJAITAN
KRONOLOGI TANAH KOSAMBI
Pada tahun 1992 sesuai dengan Surat Keterangan Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan Direktorat Jenderal Pengendalian Das dan Hutang Lindung Balai
Pengelolaan das dan Hutan Lindung Citarum – Ciliwung No.
S.2262/BPDAS.CTW.1/12/2017 bahwa masyarakat sebanyak 60 orang /kepala
rumah tangga adalah Kelompok Tani Melayu TMR Kosambi Kecamatam Teluk
Naga dan Kosambi Kabupaten Tangengarang ditunjuk untuk mengelola Hutan
Bakau.
Menurut keterangan para petani sekitar tahun 2015 dengan adanya proyek
pembangunan Bandara dan pembangunan Jalan perancis berdampak abrasi yang
sangat besar yang mengakibatkan lahan bakau petani yang dahulu merupakan
tanah timbul menjadi tergenang air laut yang mengakibatkan sebagian tanaman
bakau rusak sehingga para petani tidak dapat berbuat apa apa.
Sekitar tahun 2016 lahan petani dikuasai oleh pengembang, dimana para petani
dilarang dan tidak dapat memasuki wilayahnya sendiri dengan dijaga preman dan
aparat keamanan.
Bahkan saat ini wilayah tersebut telah dibangun jalan yang cukup besar dan
direncanakan akan dibangun fasos /LRT dan Properti rumah mewah dan
bangunan bangunan busines lainnya.
Para petani tidak keberatan terhadap pembangunan itu yang, namun kebertan
karena karena tanah nya belum diberikan ganti rugi.
Sehubungan dengan lahan para petani dikuasai oleh pihak pengembang, petani
sangatlah menderita, karena selain mengelola tanaman bakau mereka menjadikan
wilayah tersebut tempat mencari nafkah yaitu ikan, udang sebagai mata
pencaharian mereka.
Mereka tidak tahu kemana harus mengadu karena mereka adalah masyarakat
kecil dan berpendidikan rendah .
Semula upaya yang dilakukan oleh petani adalah mencari pembuktian dari pihak
instansi pemerintah seperti Kehutanan dan Pemerintah Daerah, tetapi hanya Pihak
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang menanggapi dan yang
memberi keterangan yang menunjukkan adanya hak para petani yaitu :
Pada tanggal 2 April 2018 telah dibuat surat permohonan Kepada Presiden
Republik Indonesia Bpk Ir. Joko Widodo untuk membantu penyelesaian Ganti
Rugi atas lahan masyarakat yang digunakan oleh pengembang yang diduga
Agung Sedayu Grup.
1). Rapat pertama diadakan pada hari Selasa tanggal 23 Oktober 2018 di
Kantor Kecamatan Kosambi melaui dengan Surat Undangan Rapaat oleh
Sekretaris Daerah No.: 005/499 Pem&Otda/2018 tanggal 18 Oktober
2018.
Kuasa Petani
Maruhum Panjaitan