Anda di halaman 1dari 15

BAB V

ANALISA SWOT

Sebelum menerapkan suatu metode pemberian asuhan keperawatan maka


perlu dikaji terlebih dahulu beberapa hal. Fokus identifikasi biasa menggunakan
pendekatan SWOT : strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity
(kesempatan) dan Threatment (ancaman). Dari hasil pengumpulan data yang
dilakukan di ruang Melati, dilakukan dengan mengguanakan analisa SWOT,
meliputi tabel di bawah ini
A. Tabel Identifikasi Situasi Ruangan Berdasarkan Pendekatan Analisis
SWOT
No ANALISIS SWOT BOBOT RATING
1 M1 dan M2 (Sarana Prasarana dan ketenagaan)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Mempunyai sarana dan 0, 05 4
prasarana untuk pasien dan tenaga kesehatan
2. Mempunyai peralatan 0, 05 4
oksigenasi dan semua perawat ruangan mampu
menggunakannya 0,2 3
3. RSUD Salatiga
memberikan kesempatan untuk belajar 0, 1 3
manajemen keperawatan secara luas 0, 1 2
4. RS Negeri 0, 1 4
5. Terdapat administrasi 0, 1 3
penunjang 0, 3 2
6. Tersedianya Nurs Station
7. Adanya tugas, peran, dan
wewenang yang jelas
8. Jenis ketenagaan: 1 2,80
a) S1 Keperawatan:
2
b) D3 Keperawatan: 0,13 3
11
c) D3 Kebidanan: 1 0, 098 3
TOTAL
0, 098 3
WEAKNESS 0, 093
1. Belum terpakainya sarana dan prasarana 1 3
secara optimal
2. Belum termanfaatkannya administrasi 2
secara optimal 3
3. Nurs Station belum termanfaatkan dengan 0, 155
optimal 1
4. Kurangnya disiplin pegawai 0, 23 2
TOTAL 1,36
0, 24 S-W:1,44
b. External Factor (EFAS)
OPPORTUNITY 0, 125
1. Adanya program pelatihan/ seminar khusus 1
tentang manajemen keperawatan 0, 125
2. Adanya mahasiswa S1 sedang praktik 4
manajemen keperawatan
3. Adanya kerja sama yang baik antar 1 3
mahasiswa PSIK dengan perawat klinik
4. Adanya kebijakan pemerintah tentang 3
profesionalisai perawat 0, 10
5. Adanya program akreditasi RS dari 4
pemerintah diamana MAKP merupakan salah satu 0, 155
penilaian 2
TOTAL 0, 10 2,92

THREATENED 0, 13
1. Adanya tuntutan tinggi dari masyarakat 0, 080 3
untuk pelayanan yang lebih professional 0, 435
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 4
hukum
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan 4
pentingnya kesehatan
4. Persaingan dengan masuknya perawat asing 3
5. Kebijakan pemerintah tentang ASKES 3
MASKIN 2
6. Rendahnya kesejahteraan perawat 2,82
TOTAL O-T:0.1
2 Metode (MAKP)
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. RS,memiliki visi,misi,dan moto sebagai acuhan 0,48 4
melaksanakan kegiatan pelayanan.
2. Sudah ada model MAKP . 0,047 4
3. Supervisi sudah dilakukan karu. 0,050
4. Ada kemauan perawat untuk berubah. 0,101 3
5. Mempunyai Standar Asuhan Keperawatan. 0,048 4
6. Mempunyai Protap setiap tindakan. 0,037 2
7. Terlaksananya komunikasi yang adekuat Perawat 2
dan tim kesehatan lain. 0,022 3

TOTAL 1
WEAKNESS 4
1. Sebagian pegawai kurang jelas job descriptionnya 0,35
2. MAKP belum dilaksanakan dengan baik 0,100 3,60
3. Pendokumentasian proses keperawatan belum
optimal 2
4. Sentralisasian obat belum dilakukan 0,054 2
5. Isi dan materi timbang terima belum berfokus 2
pasca masalah keperawatan 0,067
6. Ronde keperawatan belum dilaksanakan 0,042 3

7. Perbandingan pasien dan perawat tidak sesuai 0,120 1


TOTAL 3

c. External Factor (EFAS) 0,104 1


OPPORTUNITY 1 3
1. Adanya mahasiswa S1keperawatan praktik 3
manejemen keperawatan 2,16
2. Ada kerjasama yang baik antara mahasiswa PSIK S-W:1,44
dengan perawat ruangan 0,042
3. Ada kerjasama antara institusi PSIK dengan RS
4. Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisasi 0,199 4
perawat
TOTAL 3
0,211
THREATENED 4
1. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi 1 2
terhadap peningkatan pelayanan keperawatan
yang lebih professional 1,94
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hokum 0,13
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan 0,35 3
4. Bebasnya pers yang dapat langsung menyebarkan 0,08
informasi dengan cepat 4
TOTAL

0,12 3
0,16 4

1 1
2

3,11
O-T:-
1,17
3 Dokumentasi Keperawatan
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGTH
1. Tersedianya sarana dan 0, 2 3
prasarana untuk tenaga kesehatan (sarana
administrasi penunjang) 4
2. Dokumentasi 0, 30
keperawatan:
a. Diagnosa keperawatan sampai dengan
evaluasi menggunakan SOAP
3. Sistem 1
pendokumentasian komputerisasi 0, 1 2
4. Adanya kemauan 0, 1
perawat untuk melaksanakan pendokumentasian 3,00
TOTAL 1
WEAKNESS 2
1. Jumlah pasien dan tingkat ketergantungan yang 0, 20
tinggi sehingga pendokumentasian belum
optimal 3
2. Format pengkajian yang kurang detail 0, 15 2
3. Respon pasien kurang terpantau dalam lembar 0, 15
evaluasi. 2
4. SAK dan SOP belum maksimal digunakan 0, 35 2
5. Pengawasan terhadap sistematika 0, 15
pendokumentasian belum dilaksanakan secara
optimal. 2,15
TOTAL 1 S-W:0,85

b. External Factor (EFAS)


OPPORTUNITY 3
1. Adanya program pelatihan 0, 3 3
2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan 0, 30
(pengembangan SDM) 4
3. Mahasiswa PSIK praktek manajemen untuk 0, 3
mengembangkan system dokumentasi PE 3
4. Kerjasama yang baik antara perawat dan 0, 10
mahasiswa 3
5. Modal MAKP yang diterapkan mahasiswa PSIK 0, 20 3,80
TOTAL 1

THREATENED 4
1. Tingkat kesadaran masyarakat ( pasien dan 0, 6
keluaraga) akan tanggung jawab dan tanggung
gugat 3
2. Akreditasi Rumah Sakit terhadap system 0, 4
pendokumentasian 3,60
TOTAL 1 O-T:0,20
4 Ronde keperawatan
a. Internal factor (IFAS)
STRENGTH
1. Bidang Perawatan Dan Ruangan Mendukung
0,166 3
Adanya Ronde Keperawatan
2. Adanya Kemauan Perawat Untuk Berubah
3. SDM banyak mempunyai pengalaman dalam
0,166 3
bidang keperawatan medikal bedah,dll
0,4 2
TOTAL
WEAKNESS
1. Ronde Keperawatan Adalah Kegiatan Yang Belum
Dapat di laksanakan secara optimal 0,1 3
2. Karakteristik tenaga yang memenuhi kualifikasi
1 2,60
belum merata
3. Belum di laksanakan MAKP secara optimal
4. Jumlah tenaga yang tidak seimbang dengan 0,42 3
jumlah tingkat ketergantungan pasien
TOTAL
0,193 2
b. Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY 0,194 2
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang 0,193 2
manajemen keperawatan
2. Adanya kesempatan dari karu untuk
1 2,42
mengadakan ronde keperawatan pada perawat
S-W:-
dan mahasiswa praktik
0,42
TOTAL
TREATHENED
0,615 3
1. Adanya Tuntutan yang lebih tinggi dari
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang
0,385 2
profesional
2. Persaingan antar ruang bedah semakin kuat
2,62
dalam pemberian pelayanan
TOTAL 1

0,812 3

0,188 2
1 2,81
O-T:-
0,19
5 Supervisi
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGHT
1. RSUD Salatiga merupakan rumah sakit yang
terakreditasi B. 0.15 2
2. Adanya kemauan perawat untuk berubah.
3. kepala ruangan mendukung kegiatan
0.40 3
supervisi dem peningkatan mutu pelayanan
0.25 3
keperawatan.
TOTAL
WEAKNESS
1. Belum ada uraian yang jelas tentang
1 2,85
supervisi.
2. Belum mempunyai format yang baku dala
pelaksanaa supervisi. 0.45 1
3. Kurangnya program pelatihan dan sosialisasi
tentang supervisi.
0.15 2
4. Belum adanya dokumentasi supervisi yang
jelas.
0.20 2
TOTAL

0.20 2
b. Eksternal factor (EFAS)
OPPORTUNITY
1 1,55
1. Adanya mahasiswa PSIK yang praktek
S-W:1,3
managemen keperawatan.
2. Adanya jadwal supervisi keperawatan oleh
pengawas perawatan setiap bulan.
3. Terbuka kesempatan untuk melanjutkan
0.50 4
pendidikan atau magang.
TOTAL
TREATHENED 0.30 4
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk
mendapatkan pelayanan yang profesional dan
0.20 2
bermutu sesuai dengan peningkatan biaya
perawatan.
2. Mahasiswa PSIK yang praktek managemen
1 3,60
keperawatan untuk mengembangkan sistem
dokumentasi PIE.
0.30 4
3. Kerjasama yang baik antara perawat dan
mahasiswa.
TOTAL

0.40 3

0.30 3

1 3,30
O-T:0,3
6 Timbang Terima
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGHT
1. Kepala ruangan memimpin kegiatan timbang
0,15 4
teriam setiap pagi.
2. Adanya laporan jaga setiap shift
3. Timbang terima merupakan kegiatan rutin
0,30 4
yang telah dilaksanakan.
0,20 4
4. Adanya kemampuan perawat untuk timbang
terima
5. Adanya buku khusus untuk laporan timbang 0,15 4
terima.
TOTAL
0,20 4
WEAKNESS
1. Isi timbang terima belum terfokus pada
masalah keperawatan. 1 4,00
2. Belum adanya format timbag terima.
3. Tehnik timbang terima masih belum optimal.
4. Penulisan timbang terima belum 0,3 3
terdokumentasikan secara baik dan benar.
5. Masih banyak timbang terima tentang
0,4 3
masalah medis.
TOTAL 0,1 3
0,12 3

b. Eksternal factor (EFAS) 0,08 3


OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa PSIK praktik manajemen 1 3,00
keperawatan. S-W:1
2. Adanya kerjasama yang baik antar
mahasiswa PSIK yang praktik perawat
ruangan.
3. Sarana dan prasana penunjang cukup
0,35 4
tersedia.
TOTAL
TREATHENED
0,35 3
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
0,30 3
keperawatan yang professional.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang 1 3,35
tanggung jawab dan tanggung gugat perawat
sebagai asuhan keperawatan. 0,55 4
TOTAL

0,45 3

1 3,55
O-T:-0,2
7 Discharge Planning
a. Internal Factor (IFAS)
STRENGHT
1. Tersedianya resume keperawatan untuk
0.3 4
pasien pulang.
2. Adanya kemauan untuk memberikan
pendidikan kesehatan kepada 0.3 2
pasien/keluarga.
3. Adanya surat control obat.
4. Memberikan penkes kepada pasien/keluarga
0.1 4
selama dirawat atau pulang.
TOTAL 0.3 2
WEAKNESS
1. Tidak tersedianya discharge planning
1 2,80
diruangan.
2. Keterbatasan waktu perawat dalam
memberikan penkes. 0.4 1
3. Keterbatasan anggaran untuk format
discharge planning.
0.02 2
4. Tidak tersedianya leaflet pasien saat pulang
5. Pemberian penkes dilakukan secara lisan
setiap pasien/keluarga. 0.06 1
6. Tidak adanya pendokumentasian discharge
planning.
0.2 1
TOTAL
0.02 1

b. Eksternal factor (EFAS)


0.3 1
OPPORTUNITY
1. Adanya mahasiswa PSIK yang melakukan
1 1,00
praktik manajemen keperawatan.
S-W:1,8
2. Adanya kerja sama yang baik antara
mahasiswa dengan perawat klinik.
3. Kemauan pasien/keluarga terhadap anjuran
perawat. 0.4 4
TOTAL
TREATHENED
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0.3 3
mendapatkan pelayanan keperawatan yang
profesional. 0.3 3
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan
pentingnya kesehatan.
1 3,40
3. Persaingan antar Rumah Sakit swasta yang
semakin ketat.
TOTAL 0.3 4
0.4 4

0.3 3

1 3,70
O-T:-0,3

Masalah:
1. Belum terlaksananya MAKP secara professional
2. Timbang terima sudah dilakukan tetapi belum optimal, materi timbang terima
belum terfokus pada masalah keperawatan
3. Discharge planning belum dilaksanakan sesuai dengan standar yang baku baik
mekanisme, dokumentasi dan isi
4. System pendokumentasian sudah dilakukan , tetapi belum optimal karena
masih dalam penulisan, hanya menjawab advis dokter, dan hanya merupakan
kegiatan rutinitas saja.

C. Prioritas Masalah
MASALAH SKOR ANALISI SWOT JUMLAH KONDISI
IFAS EFAS
Timbang 1 -0,2 Pertama Difersification
Terima
Dischart 1,8 -0,3 Kedua Difersification
Planning
Dokumentasi 0,85 0,20 Kelima Stability
Keperawatan
MAKP 1,44 1,17 Keenam Stability

Planning Of Action (POA)


1. Belum optimalnya timbang terima
Rencana tindakan:
Sosialisasi dan Pelaksanaan role play timbang terima
Tujuan:
Untuk mengoptimalkan proses timbang terima secara baik dan benar sesuai
dengan SOP.
Tempat:
Di ruang Arimbi Rumah Sakit Permata Medika Semarang
Waktu:
Minggu II, III, dan IV
Penanggungjawab :
2. Belum optimalnya Dischart Planning
Rencana tindakan:
Sosialisasi dan Pelaksanaan role play Dischart Planning
Tujuan:
Untuk mengoptimalkan proses Dischart Planning secara baik dan benar.
Tempat:
Di ruang Melati RSUD Salatiga
Waktu:
Minggu II, III, dan IV
Penanggungjawab :
3. Belum optimalnya Ronde Keperawatan
Rencana tindakan:
Sosialisasi dan Pelaksanaan role play Ronde Keperawatan
Tujuan:
Untuk mengoptimalkan proses Ronde Keperawatan secara baik dan benar.
Tempat:
Di ruang Arimbi Rumah Sakit Permata Medika Semarang
Waktu:
Minggu II, III, dan IV
Penanggungjawab :
4. Belum optimalnya Supervisi
Rencana tindakan:
Sosialisasi dan Pelaksanaan role play supervisi
Tujuan:
Untuk mengoptimalkan proses supervisi secara baik dan benar.
Tempat:
Di ruang Arimbi Rumah Sakit Permata Medika Semarang
Waktu:
Minggu II, III, dan IV
Penanggungjawab :
5. Belum optimalnya dokumentasi keperawatan
Rencana tindakan:
Sosialisasi dan Pelaksanaan role play dokumentasi keperawatan
Tujuan:
Untuk mengoptimalkan proses dokumentasi keperawatan secara baik dan
benar.
Tempat:
Waktu:
Minggu II, III, dan IV
Penanggungjawab :
6. Belum optimalnya MAKP
Rencana tindakan:
Sosialisasi dan Pelaksanaan role play MAKP
Tujuan:
Untuk mengoptimalkan proses MAKP secara baik dan benar.
Tempat:
Waktu:
Minggu II, III, dan IV
Penanggungjawab :
B. Diagram SWOT
O (Opportunity)

2,0

1,5
MAKP
1,0
DK
0,5
SV

1,5 1,0 0,5 R 0,5 1,0 1,5


W (Weakness) K S (Strength)
0,5 TT
Keterangan: DP
1. (TT) : Timbang Terima (1;-0,2)
1,0
2. (MAKP) : Model Asuhan
Keperawatan Profesional (1,44;1,17)
3. (SV) : Supervisi (1,3;0,3) 1,5

4. (RK) : Ronde Keperawatan


2,0
(0,42;,19)
5. (DK) : Dokumentasi Keperawatan
(0,85;0,20)
6. (DP) : Dischart Planning (1,8;-0,3) T (Threatened)

Gambar 5.1 Diagram Layang Analisis SWOT pada MAKP

Anda mungkin juga menyukai