Pendorong Jaring
Pendorong Jaring
Pendorong Jaring
V 1= p x l x t
V 1=2.628 x 10−3 m3
2
V 2=π x r x t
2
V 2=π x 0,0175 x 0.03
−5 3
V 2=2.886 x 10 m
Vtotal=V 1−(V 2 x 2)
−3 −5
Vtotal=¿ 2.628 x 10 −(2.886 x 10 x 2)
3
Vtotal=¿ −3
2.57 x 10 m
Dengan begitu bisa mendapatkan massa poros dengan cara Vtotal dikalikan dengan density
alluminium
m pendorong jaring = ρ x V
W pendorong jaring =m x g
Poros berulir digunakan untuk menyalurkan putaran yang di gerakan motor stepper
untuk menggerakan poros satunya dan menggerakan maju mundur pada pendorong jaring
ikan. Sehingga nantinya perlu melakukan perhitungan momen torsi pada poros dan key poros.
Material yang digunakan Aluminium untuk menghindari adanya karatan pada poros. Sebab
mekanisme ini berhubungan dengan air nantinya.
D = 35mm = 0,035m
L = 2500mm = 2,5m
Menghitung Volume pada poros yang berdiameter 35mm dan panjang 2580mm
π
V = ( 0,035 )2 x 2,5 8
4
V =2.405 x 10−3 m 3
Mendapatkan massa poros dengan mengalikan Volume poros dengan density alluminium
m poros =ρ x V
m poros =6.52 kg
W poros =m x g
W poros =63.96 N
Menentukan kecepatan putar poros. Poros harus dapat berputar sebesar 100 rpm
untuk mempersingkat waktu.
N
ω=2 π
60
100
ω=2 π
60
ω=10,471rad /s
Menentukan percepatan sudut poros. Putaram poros yang digunakan adalah 100
rpm. Agar motor dapat berputar dengan konstan pada kecepatan sebesar 100 rpm, motor
membutuhkan waktu yang tidak singkat. Oleh karena itu, motor harus dapat berputar pada
putaran konstan dalam waktu 1 detik, untuk memperpendek delay time.
t=1
∝=ω × t
∝=10,471× 1
2
∝=10,471 rad /s
Menghitung momen inersia pada poros yang digunakan untuk menghitung momen
torsi.
m poros =6.52 kg
Karena poros berbentuk silinder pejal maka menggunakan rumus sebagai berikut
1
I= mr 2
2
1
I = 6.52 kg ×(0.0175)2 m2
2
−4 2
I =9.98 ×10 kg . m
Menghitung momen torsi dengan menggunakan momen inersia yang telah didapatkan.
m poros =0.27 kg
2
∝=10,471 rad /s
∑ M =I .∝
∑ M =9.98× 10−4 ×10,471
∑ M =1.04 × 10−2 Nm
Momen torsi yang dibutuhkan untuk memutar poros berulir sebesar
1.04 ×10−2 Nm
Poros berulir digunakan untuk menyalurkan putaran yang di gerakan motor stepper
untuk menggerakan poros satunya dan menggerakan maju mundur pada pendorong jaring
ikan. Sehingga nantinya perlu melakukan perhitungan momen torsi pada poros dan key poros.
Gambar 4.4 Poros
Material yang digunakan Aluminium untuk menghindari adanya karatan pada poros. Sebab
mekanisme ini berhubungan dengan air nantinya.
D = 35mm = 0,035m
L = 250mm = 0,25m
Menghitung Volume pada poros yang berdiameter 35mm dan panjang 250mm
π
V = ( 0,035 )2 x 0.2 5
4
−4 3
V =1.92 x 10 m
m poros =ρ x V
−4
m poros =2712 x 1.92 x 10
m poros =0.52 kg
W poros =m x g
W poros =5.1 N
4.4 Ukuran Key/Pasak Poros Berulir
5
Ukuran poros = inch
16
W = H = 0,3125 inch
Untuk material key sama dengan poros (alluminium alloy 3003) maka menggunakan rumus
pada 2.1.1.5 ( Panjang Pasak Jika Material Pasak Sama dengan Poros)
e=1,0−0,2 w−1,1 h
1
H
W 2
e=1,0−0,2 −1,1
d d
1
0.3125
0,3125 2
e=1,0−0,2 −1,1
1.378 1.378
e=1.079
e × π × d3
Lg =
16 × r × W
1.079 × π ×1.3783
Lg =
16 × 0.689× 0.3125
F=230.83 N
Menghitung torsi
T =F x r
T =89,8 Nm
2x π x n xT
P=
60
2 x π x 100 x 89,8
P=
60
940,4
P=
745,7
P=1,26 HP
4.6 Pehitungan Panjang Belt
π 1
L=2 C+ ( D 1+ D2 ) + ( D 2−D 1 )2
2 4C
π 1
L=2 x 735+ ( 35+35 ) + ( 35−35 )2
2 4 x 735
L = 1579.96 mm = 1.57996 m
Perhitungan pada bearing ini digunakan untuk mengetahui bearing yang cocok pada
poros yang digunakan.
1
10000 ×12000 ×60 3
C=2.852× ( 10
6 )
=55.07 kg
C=55.07 ×9.81=540.2515 N
Didapatkan kapasitas dinamis bearing minimum sebesar 6.79833 N.
Dari katalog SKF Bearing dipilih sebuah bearing yang mampu memiliki kapasitas
statis dan dinamis yang diperlukan, yaitu bearing tipe 6307 Single Row Deep Groove.
4.8 Menentukan Reducer Gear
Jadi katalog reducer gear bermerk Baldor Reliance didapat bahwa yang sesuai dengan
yang dibutuhkan adalah reducer gear Style H.