Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS

KRITIS
Sumber: apfmagazine

Menurut kamus besar Bahasa


Indonesia analisis berarti
penyelidikan terhadap suatu
peristiwa untuk mengetahui
keadaan yang sebenarnya.
Sementara kata kritik berarti
kecaman atau tanggapan, atau
kupasan kadang-kadang disertai
uraian dan pertimbangan baik
buruk terhadap suatu hasil karya,
pendapat, dan sebagainya.
Analisis kritis yang lebih
ditekankan adalah perubahan
pola pikir untuk lebih terbuka
dengan hal-hal yang sedang
dihadapi. Jurnalis diharapkan
mampu melihat sudut pandang
yang lain dari sebuah peristiwa
atau berita. Kemampuan untuk
mencari celah baru inilah yang
sangat berharga bagi diri jurnalis
Sumber: squarespace dan akan berpengaruh besar
pada tulisan yang dia hasilkan
serta sikap yang akan dia ambil.
Berkesinambungan dengan penulisan berita, dalam analisis kritis, seorang
jurnalis sebaiknya mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut ini
sebelum tulisannya dipublish:

1. Apakah lead berita sudah didukung


dengan data-data penunjang yang
KRITIS DALAM PENULISAN BERITA

cukup?
2. Apakah sudaha da orang lain yang
diminta mengecek ulang menghubungi
atau menelepon semua nomor telepon,
semua alamat, atau situs web yang ada
dalam laporan tersebut? Bagaimana
dengan penulisan nama dan jabatan?
3. Apakah materi background guna
memahami laporan ini sudah lengkap?
4. Apakah semua pihak yang ada dalam
laporan sudah diungkapkan dan apakah
semua pihak sudah diberi hak untuk
bicara?
5. Apakah laporan itu berpihak atau
membuat penghakiman yang mungkin
halus terhadap salah satu pihak? Siapa
orang yang kira-kira tak suka dengan
laporan ini lebih dari batas yang wajar?
6. Apa ada yang kurang?
7. Apakah semua kutipan akurat dan
diberikan keterangan dari sumber yang
memang mengatakannya?
8. Apakah kutipan-kutipan itu
mencerminkan pendapat yang
bersangkutan?

Anda mungkin juga menyukai