Anda di halaman 1dari 1

TEKS BERITA

Asalamualaikum wr.wb.
Selamat pagi pemirsa,Breaking News kembali menemani anda bersama saya Rofida yang akan
memberikan berita-berita terbaru,terhangat,dan teraktual yang telah saya rangkum seperti berikut
ini:
1. Imunisasi Ulang Bukan Jaminan Difteri Musnah Seratus Persen.
2. Kemendikbud Perkuat Pendidikan di Daerah Pinggiran.
3. Tim medis dari Universitas Hasanuddin akan diberangkatkan ke Asmat, Papua untuk
mengatasi persoalan gizi buruk di daerah tersebut.

Pemirsa inilah rincian berita utama pada pagi hari ini:

Imunisasi Ulang Bukan Jaminan Difteri Musnah Seratus Persen.

Beberapa daerah di Indonesia digegerkan dengan KLB (kejadian luar biasa) difteri. Penyakit
ini telah mewabah di beberapa wilayah, seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Difteri telah menelan banyak korban jiwa.

Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya
berupa sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan di amandel dan tenggorokan. Dalam
kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.
Beberapa pasien juga mengalami infeksi kulit. Bakteri penyebab penyakit ini menghasilkan racun
yang berbahaya jika menyebar ke bagian tubuh lain.

Menanggapi hal tersebut, Kasubdit Surveilans Kementerian Kesehatan RI, dr Nancy Dian
Anggraeni mengakui penyebab terjadinya KLB difteri adalah adanya immunity gap, yaitu terjadi
kesenjangan kekebalan di tengah masyarakat.

Nancy mengungkapkan bahwa inilah yg membuat penyakit menular ini mudah menyebar,
sehingga ORI (Outbreak Response Immunization) atau melakukan imunisasi tambahan belum tentu
dapat seratus persen ampuh memusnahkan penyakit difteri di daerah tersebut.

"Jadi meskipun daerah melaporkan cakupan imunisasi sudah mendekati sempurna, ketika
terjadi immunity gap, bukan menjadi jaminan daerah tersebut bebas difteri," ujar Nancy saat
menjadi pembicara pada PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia) Forum
bertajuk "Vaksin dan Difteri", Rabu (24/1/2018).

Oleh karena itu, Nancy menganggap perlu adanya kebijakan pemberian imunisasi dasar pada
bayi, pemberian imunisasi lanjutan pada usia 18 bulan, dan pemberian vaksin Td pada anak umur
tujuh tahun ke atas. Selain itu, perlu adanya pemberian edukasi pada orang dewasa terkait
pentingnya imunisasi lanjutan. Dia menganggap imunisasi sangat penting dilakukan guna mencegah
merebaknya penyakit mematikan tersebut.

Berita tadi sekaligus menutup breaking news pagi ini.jangan lupa terus saksikan Breaking
News setiap hari pukul 09.00 hanya di METRO TV.saya Rofida pamit undur diri,sampai jumpa dan
wassalamualaikum.

Anda mungkin juga menyukai