Anda di halaman 1dari 16

A.

PENDAHULUAN Negara (BUMN) yang sebesar 20


Dalam Pasal 33 ayat 1 Undang persen dan kontribusi swasta
Undang Dasar 1945 dengan jelas terhadap PDB terbesar, yakni 78
menyebutkan bahwa gerakan persen. Ini menjadi bukti nyata
koperasi menjadi sendi untuk bahwa koperasi saat ini masih
mendukung prekonomian nasional, tertinggal sangat jauh dari BUMN
selain sektor swasta (BUMS) dan dan BUMS.
Badan Usaha Milik Negara
Kondisi perkembangan jumlah
(BUMN).
koperasi di Indonesia sangat
Koperasi ditempatkan sangat memperihatinkan.
istimewa dalam prekonomian
Tabel1. Jumlah Perkembangan Koperasi
Indonesia ialah sebagai sokoguru
di Indonesia 2012 dan 2013
prekonomian nasional, namun dari
keberpihakan pemerintah selama ini Tahun Jumlah Jumlah Jumlah

yang tampak hasilnya adalah Koperasi Koperasi Koperasi

perkembangan jumlah-jumlah Indonesia Aktif Tidak

koperasi. Fakta menunjukkan dari Aktif

segi kuantitas koperasi semakin 2012 194.205 139.321 54.974

besar, akan tetapi dari segi kualitas 2013 203.701 143.117 60.584
dan manajemen masih tertinggal Sumber: : www.depkop.go.id, 2014
apabila dibandingkan dengan pelaku Hal diatas menunjukkan bahwa
ekonomi lainnya yakni sektor usaha jumlah koperasi yang tidak aktif dari
swasta (BUMS) dan Badan Usaha tahun ke tahun semakin meningkat.
Milik Negara (BUMN). Jadi, bisa disimpulkan kinerja
Berdasarkan data Kemenkop koperasi di Indonesia menurun.
UKM dalam www.depkop.go.id Dalam pasal 83 Undang
2014, kontribusi koperasi terhadap Undang No 17 tahun 2012
Produk Domestik Bruto (PDB) disebutkan bahwa koperasi memiliki
hanya 2 persen, jauh dibandingkan banyak jenis. Pembagian jenis
kontribusi Badan Usaha Milik koperasi didasarkan pada kesamaan

1
2

kegiatan dan kepentingan ekonomi permasalahan ialah: Bagaimana


anggotanya. Salah satu jenis koperasi kinerja pada Koperasi Pondok
menurut golongan fungsionalnya Pesantren Al-Aziziyah NTB?
adalah Koperasi Pondok Pesantren
B. TINJAUAN PUSTAKA
(Kopontren).
Menurut Hendar (2010:2)
Salah satu Kopontren di Nusa
koperasi merupakan organisasi
Tenggara Barat ialah Kopontren Al-
otonom dari orang-orang yang
aziziyah. Koperasi ini memiliki
berhimpun secara sukarela untuk
fenomena yang unik yang dijelaskan
memenuhi kebutuhan dan aspirasi
pada tabel 2.
ekonomi, sosial dan budaya secara
Tabel 2. Perkembangan Jumlah bersama-sama melalui kegiatan
Anggota dan Jumlah Laba usaha yang dimiliki dan
Kopontren Al-aziziyah 2011- dikendalikan secara demokratis.
2013
Pembagian jenis koperasi
Tahun Jumlah Jumlah Sisa Menurut PSAK No. 27 tahun 2007
Anggota Hasil Usaha
dalam Rudianto (2010:5) koperasi
2011 245 2.260.442
dapat dikelompokkan ke dalam
2012 273 1.905.934 beberapa jenis koperasi, yaitu:
2013 277 1.726.456 Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi
Sumber: Kopontren Al-aziziyah Konsumen, Koperasi Pemasaran
Tabel 2 menunujukkan jumlah dan Koperasi Produsen
anggota kopontren setiap tahun
Menurut pasal 82 Undang-
meningkat namun jumlah Sisa Hasil
undang nomor 17 tahun 2012
Usaha setiap tahun menurun.
tentang penjenisan gerakan
Seharusnya peningkatan jumlah
koperasi menjelaskan sebagai
anggota berbanding lurus dengan
berikut:
SHU. Namun kenyataan berbanding
1. Setiap koperasi mencantumkan
terbalik.
jenis koperasi dalam anggaran
Berdasarkan uraian diatas dasar.
maka dapat ditarik rumusan pokok
3

2. Jenis koperasi sebagaimana mengetahui pengukuran kinerja itu


dimaksud pada pemaparan sendiri. Mardiasmo (2009:121)
diatas didasarkan pada menjelaskan pengukuran kinerja
kesamaan kegiatan usaha dan adalah suatu sistem yang bertujuan
atau kepentingan ekonomi untuk membantu manajer menilai
anggota. pencapaian suatu strategi melalui
Salah satu jenis koperasi ialah alat ukur finansial dan non
Koperasi Pondok Pesantren. finansial.
Menurut Sujianto (2011:7) Menurut Mulyadi (2001:628)
Koperasi Pondok Pesantren cara pengukuran kinerja
merupakan lembaga ekonomi yang dilaksanakan aktifitas baik dalam
berada di lingkungan pondok bentuk keuangan maupun non
pesantren dan menjadi media bagi keuangan. Pengukuran ini didesain
santri untuk melakukan praktek untuk menilai bagaimana aktifitas
kerja ekonomi, sehingga terdapat dilaksanakan dan hasil diperoleh.
keseimbangan pola pendidikan Pengukuran kinerja keuangan
agama dan pendidikan menggunakan pedoman dari
kewirausahaan. Keputusan Menteri Negara
Sebelum memahami tentang Koperasi Usaha Kecil Menengah
penilaian dan evaluasi kinerja, NO.14/Per/M.UKM/XII/2009 yang
terlebih dahulu harus dipahami berisi tujuh variabel rasio, yaitu:
mengenai pengertian kinerja itu Permodalan, Kualitas aktiva
sendiri. Menurut Bastian produktif, Manajemen, Efisiensi,
(2006:274), kinerja adalah Likuiditas, Kemandirian dan
gambaran pencapaian pelaksanaan pertumbuhan, dan Jati diri koperasi.
suatu kegiatan atau program atau Berdasarkan pendahuluan dan
kebijaksanaan dalam mewujudkan tinjauan pustaka diatas maka dapat
sasaran, tujuan, misi, dan visi dibuat kerangka pikir seperti pada
organisasi. gambar 1.
Setelah mengetahui pengertian
mengenai kinerja maka perlu
4

a. Aspek Permodalan
1) Rasio modal sendiri
terhadap total asset
2) Rasio modal sendiri
terhadap pinjaman
diberikan yang berisiko
3) Rasio Kecukupan modal
sendiri
b. Aspek Kualitas Aktiva
Produktif
1) Rasio volume pinjaman
Gambar 1. Kerangka pikir pengukuran
terhadap volume
kinerja koperasi
pinjaman diberikan
2) Rasio risiko pinjaman
C. METODE PENELITIAN
bermasalah terhadap
1. Lokasi Penelitian
pinjaman yang diberikan
Dalam penelitian ini peneliti
3) Rasio cadangan risiko
mengambil lokasi penelitian
terhadap pinjaman
yaitu di Koperasi Pondok
bermasalah
Pesantren Al-Aziziyah Nusa
4) Rasio pinjaman yang
Tenggara Barat Jl. TGH. Umar
berisiko terhadap
Abdul Aziz no. 148 Kapek
pinjaman yang diberikan
Gunung Sari Lombok NTB.
c. Aspek Manajemen
2. Jenis Penelitian
1) Manajemen Umum
Penelitian ini digolongkan
2) Manajemen Kelembagaan
sebagai penelitian studi kasus
3) Manajemen permodalan
pada Koperasi Pondok Pesantren
4) Manajemen aktiva
Al-Aziziyah Nusa Tenggara
5) Manajemen Likuiditas
Barat.
d. Aspek Efisiensi
3. Definisi Operasional Variabel
1) Rasio beban operasi
Penelitian
5

2) Rasio beban usaha selama perode tahun 2011


terhadap SHU kotor sampai tahun 2013.
3) Rasio efisiensi pelayanan 5. Teknik Pengumpulan Data
e. Aspek Likuiditas Teknik pengumpulan data yang
1) Rasio kas digunakan oleh penelitian ini
2) Rasio pinjaman yang adalah tehnik dokumentasi dan
diberikan terhadap dana teknik wawancara.
yang diterima 6. Teknik Analisis Data
f. Aspek Kemandirian dan a. Menghitung nilai rasio
Pertumbuhan semua aspek, lalu
1) Rasio rentabilitas menentukan bobot dan skor
2) Rasio rentabilitas modal yang telah ditetapkan dalam
sendiri Peraturan Menteri Negara
3) Rasio kemandirian Koperasi dan Usaha Kecil
operasional pelayanan Menengah Nomor.14 Tahun
g. Aspek Jati diri Koperasi 2009 untuk masing-masing
1) Rasio partisipasi bruto variabel Permodalan,
2) Rasio partisipasi ekonomi Kualitas Aktiva Produktif,
anggota Manajemen, Efisiensi,
Likuiditas, Kemandirian dan
4. Jenis Data dan Sumber Data Pertumbuhan, serta Jati diri
Data yang digunakan dalam Koperasi.
penelitian ini adalah data primer b. Menjumlahkan skor-skor
dan data sekunder. Sumber data pada semua aspek
primer yaitu berasal dari beradasarkan tahun
wawancara langsung kepada bersangkutan yaitu periode
Ketua Koperasi Pondok 2011-2013, dan menentukan
Pesantren Al-aziziyah sedangkan penetapan hasil kinerja sesuai
sumber data sekunder yaitu Peraturan Menteri Negara
berupa data-data koperasi dan Koperasi dan UKM Nomor
laporan keuangan koperasi 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
6

2. Analisis Data
D. HASIL PENELITIAN DAN
a. Aspek Permodalan
PEMBAHASAN
1) Rasio Modal Sendiri
1. Gambaran Umum Koperasi
Terhadap Total Aset
Koperasi unit simpan pinjam Al-
Hasil perhtiungan
aziziyah berdiri tanggal 28
rasio modal sendiri
januari 1997 berdasarkan
terhadap total asset
keputusan Mentri Negara
terdapat pada tabel 3.
Koperasi dan UKM RI Cq.
Kepala Kantor Departemen Tabel 3. Perhitungan Rasio Modal
Koperasi dan UKM Lombok Sendiri Terhadap Total
Barat dengan badan Hukum Aset
Nomor:12/BH/KWK.23/11/1998.
Tahun 2011 2012 2013
Koperasi Unit simpan pinjam Al- Hasil 85% 84% 75%
aziziyah didirikan oleh 40 perhitungan
Rasio
anggota pendiri. Kegiatan Nilai Kredit 25 25 50

koperasi ini ialah meghimpun Bobot (%) 6 6 6

dana dan menyalurkan ke Skor 1,5 1,5 3

anggota dan masyarakat, selain Sumber: Lampiran 1


itu terdapat usaha waserda dan
kursus computer dan menjahit. Tabel 3 menunjukkan
Struktur organisasi Koperasi rasio ini kecenderungan
Pondok Pesantren Al-aziziyah mengalami penurunan rasio
pada gambar 2. persentasi setiap tahunnya
mulai tahun 2011 sampai
2013. Pada tahun 2011 rasio
modal sendiri terhadap total
aset sebesar 85% dengan
skor 1,5, pada tahun 2012

Gambar 2. Struktur organisasi menjadi sebesar 84% 1,5,

Koperasi Pondok Pesantren Al-aziziyah. dan pada tahun 2013


7

menjadi 75% dengan skor menjadi 212% dengan skor


naik menjadi 3. tetap 6.

3) Rasio Kecukupan Modal


2) Rasio Modal Sendiri
Sendiri
Terhadap Pinjaman
Rasio ini kecenderungan
Diberikan yang berisiko
mengalami fluktuasi.
Hasil perhitungan
Pada tahun 2011 sebesar
rasio modal sendiri
73% dengan skor 3, pada
terhadap pinjaman
tahun 2012 persentase
diberikan beresiko
meningkat menjadi 89%
terdapat pada tabel 4.
dan skor tetap 3 dan
persentase rasio menurun
Tabel 4. Perhitungan Rasio Modal
pada tahun 2013 menjadi
Sendiri Terhadap
sebesar 84% dengan skor
Pinjaman diberikan
tetap 3. Penjelasan
beresiko
Tahun 2011 2012 2013
terdapat pada tabel 5.

Hasil Rasio 409% 433% 212% Tabel 5. Perhitungan Rasio Kecukupan

Nilai Kredit 100 100 100 Modal Sendiri

Bobot (%) 6 6 6 Tahun 2011 2012 2013

Skor 6 6 6 Hasil Rasio 73% 89% 84%

Nilai Kredit 100 100 100


Sumber: Lampiran 1
Bobot (%) 3 3 3

Rasio ini kecenderungan Skor 3 3 3

mengalami fluktuasi. Pada Sumber: Lampiran 2


tahun 2011 sebesar 409%
b. Aspek Kualitas Aktiva
dengan skor 6, persentase
Produktif
meningkat pada tahun 2012
1) Rasio volume pinjaman
menjadi 433% dengan skor
pada anggota terhadap
tetap 6 dan persentase
pinjaman diberikan
menurun ditahun 2013
8

Hasil perhitungan rasio pinjaman diberikan


volume pinjaman terdapat pada tabel 7.
terhadap pinjaman
Tabel 7. Perhitungan Rasio Risiko
diberikan terdapat pada
Pinjaman Bermasalah
tabel 6
terhadap Pinjaman
Tabel 6. Perhitungan Rasio Volume
diberikan
Pinjaman terhadap pinjaman
Tahun 2011 2012 2013
diberikan
Hasil Rasio 13% 27,5% 29,1%
Tahun 2011 2012 2013
Nilai Kredit 60 40 40
Hasil Rasio 89% 93% 80%
Bobot (%) 5 5 5
Nilai Kredit 100 100 100
Skor 3 2 2
Bobot (%) 10 10 10

Skor 10 10 10
Sumber: Lampiran 2
Rasio kecenderungan
Sumber: Lampiran 2
mengalami fluktuasi. Pada
Kecenderungan rasio
tahun 2011 sebesar 13%
ini mengalami fluktuasi.
dengan skor 3, pada tahun
Pada tahun 2011 sebesar
2012 persentase naik
89% dengan skor 10,
menjadi 27,5% dengan skor
pada tahun 2012
turun menjadi 2 dan tahun
persentase naik menjadi
2013 persentase turun
93% dengan skor 10 dan
menjadi 29,1% dengan skor
tahun 2013 persentase
tetap 2.
turun menjadi 80%
dengan skor 7,5.
3) Rasio cadangan resiko
terhadap pinjaman yang
2) Rasio risiko pinjaman
diberikan
bermasalah terhadap
Perhitungan hasil
pinjaman diberikan
rasio cadangan resiko
Hasil perhitungan
terhadap pinjaman yang
rasio pinjaman
diberikan terdapat pada
bermasalah terhadap
tabel 8.
9

Tabel 8. Perhitungan Rasio Tabel 9. Perhitungan Rasio Pinjaman


Cadangan Risiko beresiko terhadap
terhadap Pinjaman yang Pinjaman diberikan
Diberikan Tahun 2011 2012 2013

Tahun 2011 2012 2013 Hasil Rasio 13% 27,5% 29,1%

Hasil Rasio 23% 11% 3,8% Nilai Kredit 100 100 100

Nilai Kredit 30 20 10 Bobot (%) 5 5 5

Bobot (%) 5 5 5 Skor 5 2,50 2,50

Skor 1,5 1,0 0,5 Sumber: Lampiran 2


Sumber: Lampiran 2 Rasio ini mengalami
Rasio ini kecenderungan kenaikan. Pada tahun 2011
mengalami penurunan setiap sebesar 13% dengan skor 5,
tahunnya. Pada tahun 2011 pada tahun 2012 persentase
persentase rasio sebesar 23% naik menjadi 27,5% dan
dengan skor 1,5 , pada tahun skor turun menjadi 2,50 dan
2012 persentase turun tahun 2013 persentase naik
menjadi 13% dengan skor menjadi 17% dan skor
turun menjadi 1 dan tahun menjadi 2,50.
2013 persentase turun lagi
c. Aspek Manajemen
menjadi 7% dengan skor
Hasil perhitungan skor aspek
turun lagi menjadi 0,5.
manajemen terdapat pada
4) Rasio pinjaman yang tabel 10.
beresiko terhadap Tabel 10. Perhitungan Skor Aspek
pinjaman yang diberikan Manajemen
Hasil perhitungan rasio Komponen Pertanyaan Bobot Jawaban Jawaban Skor
(%) Ya Tidak
pinjaman yang beresiko Umum 12 3 8 4 2,00

terhadap pinjaman yang Kelembagaan 6 3 2 4 1,00


Permodalan 5 3 3 2 1,80
diberikan terdapat pada Aktiva 10 3 2 8 0,60
tabel 9. Likuiditas 5 3 1 4 0,60

Sumber: Lampiran 3
10

Berdasarkan tabel 10 menjadi 101% namun skor


didapatkan hasil komponen turun menjadi 1 dan tahun
manajemen umum 2013 persentase turun
memperoleh skor 2,00, menjadi 99% dan skor naik
manajemen kelembagaan menjadi 2.
memperoleh skor 1,00,
2) Rasio beban usaha
manajemen permodalan
terhadap SHU kotor
mendapatkan skor 1,80,
Hasil perhitungan
manajemen aktiva
rasio beban usaha
mendapatkan skor 0,60 dan
terhadap SHU kotor
manajemen likuiditas
terdapat pada tabel 12.
mendapatkan skor 0,60.
Tabel 12. Rasio Beban Usaha

d. Aspek Efisiensi Terhadap SHU Kotor


Tahun 2011 2012 2013
1) Rasio beban Operasi
Hasil Rasio 60% 100% 120%
Hasil perhitungan rasio
Nilai Kredit 75 25 25
beban operasi terdapat
Bobot (%) 4 4 4
pada tabel 11.
Skor 3 1 1
Tabel 11. Perhitungan Rasio Beban
Sumber: Lampiran 4
Operasi
Rasio mengalami
Tahun 2011 2012 2013
kenaikan. Pada tahun
Hasil Rasio 87% 101% 99%
2011 sebesar 60% dengan
Nilai Kredit 100 0 50
Bobot (%) 4 4 4
skor 3, pada tahun 2012
persentase naik menjadi
Skor 4 1 2
100% dengan skor turun
Sumber: Lampiran 4
menjadi 1 dan tahun 2013
Kecenderungan rasio ini persentase naik lagi
mengalami fluktuasi. Pada menjadi 120% dengan
tahun 2011 sebesar 87% skor tetap seperti tahun
dengan skor 4, pada tahun sebelumnya 1.
2012 persentase naik
11

3) Rasio Efisiensi Pelayanan fluktuasi. Pada tahun 2011


Hasil perhitungan rasio sebesar 53% dengan skor
efisiensi pelayanan 2,5, pada tahun 2012
terdapat pada tabgel 13. persentase naik menjadi
Tabel 13. Rasio Efisiensi Pelayanan 154% dengan skor tetap 2,5
Tahun 2011 2012 2013 dan tahun 2013 persentase
Hasil Rasio 19% 30% 31% turun menjadi 116% dan
Nilai Kredit 0 0 0 skor tetap 2,5.
Bobot (%) 2 2 2

Skor 0 0 0 2) Rasio pinjaman yang


Sumber: Lampiran 4 diberikan terhadap dana
Kecenderungan rasio ini yang diterima
mengalami kenaikan. Pada Hasil perhitungan rasio
tahun 2011 sebesar 19%, pinjaman diberikan
pada tahun 2012 naik terhadap dana yang
menjadi 30% tahun 2013 diterima terdapat pada
naik menjadi 31% dengan tabel 15.
skor semua tahun tetap 0. Tabel 15. Rasio Pinjaman diberikan
terhadap Dana yang
e. Aspek Likuiditas
Diterima
1) Rasio Kas
Tahun 2011 2012 2013
Hasil perhitungan rasio
Hasil Rasio 21% 20% 36%
terdapat pada tabel 14.
Nilai Kredit 25 25 25
Tabel 14. Rasio Kas
Bobot (%) 5 5 5
Tahun 2011 2012 2013
Skor 1,25 1,25 1,25
Hasil Rasio 53% 154% 116%
Sumber: Lampiran 5
Nilai Kredit 25 25 25
Rasio ini mengalami
Bobot (%) 10 10 10
fluktuasi. Pada tahun 2011
Skor 2,5 2,5 2,5
sebesar 21%, pada tahun
Sumber: Lampiran 5
2012 persentase turun
Persentase rasio kas
menjadi 20% dan tahun
kecenderungan mengalami
12

2013 persentase naik Tabel 17. Rasio Rentabilitas Modal


menjadi 36% dan skor Sendiri
semua tahun mendapat 1,25. Tahun 2011 2012 2013

Hasil Rasio 0,6% 0,4% 0,3%


f. Aspek Kemandirian dan Nilai Kredit 25 25 25
Pertumbuhan Bobot (%) 3 3 3
1) Rasio Rentabilitas Aset Skor 0,75 0,75 0,75
Hasil perhitungan rasio Sumber: Lampiran 6
rentabilitas asset terdapat Kecenderungan rasio ini
pada tabel 16. mengalami penurunan. Pada
Tabel 16. Rasio Rentabilitas Aset tahun 2011 sebesar 0,06%
Tahun 2011 2012 2013
dengan skor 0,75, pada
Hasil Rasio 1,7% 1,24% 0,8%
tahun 2012 persentase turun
Nilai Kredit 25 25 25
menjadi 0,04% dengan skor
Bobot (%) 3 3 3
tetap 0,75 dan tahun 2013
Skor 0,75 0,75 0,75
persentase turun lagi
Sumber: Lampiran 6
menjadi 0,03% dengan skor
Kecenderungan rasio
tetap 0,75.
nmengalami penurunan.
3) Rasio Kemandirian
Pada tahun 2011 1,7%,
Operasional Pelayanan
tahun 2012 persentase turun
Hasil perhitungan rasio
menjadi 1,24% dan tahun
kemandirian terdapat
2013 persentase turun lagi
pada tabel 18
menjadi 0,8% dengan skor
Tabel 18. Rasio Kemandirian
semua sama 0,75
Operasional Pelayanan
Tahun 2011 2012 2013
2) .Rasio Rentabilitas Modal
Hasil Rasio 116% 99% 101%
Sendiri
Nilai Kredit 100 0 100
Hasil perhitungan rasio
Bobot (%) 4 4 4
rentabilitas modal sendiri
Skor 4 0 4
terdapat pada tabel 17.
Sumber: Lampiran 6
13

Rasio mengalami tahun sebelumnya 88% dan


skor tetap 7.
fluktuasi. Pada tahun 2011
2) Rasio Partisipasi
persentase sebesar 116%,
Ekonomi Anggota
pada tahun 2012 persentase Hasil perhitungan rasio
partisipasi ekonomi
turun menjadi 99% dan
anggota terdapat pada
tahun 2013 menjadi 101%.
tabel 20.
Skor 2011 dan 2013 Tabel 20. Rasio PEA
Tahun 2011 2012 2013
mencapai 4. Hasil Rasio 14% 5% 3%

g. Aspek Jati Diri Koperasi Nilai Kredit 100 0 0

1) Rasio Partisipasi Bruto Bobot (%) 3 3 3

Skor 3 0 0
Hasil perhitungan rasio
partispasi bruto terdapat pada Sumber: Lampiran 7

tabel 19. Rasio Kecenderungan


mengalami penurunan
Tabel 19. Rasio Partisipasi Bruto
setiap. Pada tahun 2011
Tahun 2011 2012 2013
sebesar 14% dengan skor
Hasil Rasio 83% 88% 88%
3, pada tahun 2012
Nilai Kredit 100 100 100
persentase turun menjadi
Bobot (%) 7 7 7
5% dengan skor turun
Skor 7 7 7
menjadi 0 dan tahun 2013
Sumber: Lampiran 7
persentase turun lagi
Rasio cenderung
menjadi 3% dengan skor
mengalami kenaikan. Pada
tetap 0.
tahun 2011 sebesar 83%
dengan skor 7, pada tahun Setelah menghitung skor lalu

2012 persentase naik hasil skor dijumlahkan menurut

menjadi 88% dengan skor tahun bersangkutan. Selanjutnya

tetap 7 dan tahun 2013 dicocokkan dengan penetapan


persentase tetap seperti predikat kesehatan yang telah
14

ditetapkan menteri koperasi dan efisiensi, aspek likuiditas dan


UKM No.14 Tahun 2009. Untuk aspek manajemen.
Penetapan Hasil Kinerja dijelaskan Hal yang sama juga pada
pada tabel 21 dibawah ini. penelitian yang dilakukan
Darwanto (2013) yang
Tabel 21. Penetapan Hasil Kinerja
mendapatkan hanya dua dari
Tahun Skor Skor Standar Keterangan
Kinerja Kepmen
tujuh perhitungan aspek rasio
Koperasi 2009 yang berada dalam kategori baik
2011 62,25 60 ≤ X < 80 Cukup
Sehat sehingga bisa disimpulkan tidak
2012 46,25 40 ≤ X < 60 Kurang
sehat.
Sehat
2013 52,5 40 ≤ X < 60 Kurang Berdasarkan Standar
Sehat
Sumber: Lampiran 8 Keputuan Menteri KUKM

3. Pembahasan No.14 Tahun 2009 Koperasi Al-


Berdasarkan hasil analisis aziziyah ini hanya terdapat satu

pada semua aspek diatas maka aspek rasio yang dalam kategori
ditetapkan hasil penetepan baik yang mendekati nilai

kinerja, yakni diperoleh pada maksimal itu Aspek permodalan


tahun 2011 masuk dalam sedangkan aspek rasio yang lain

kategori cukup sehat. Pada 2012 berada dalam kategori tidak


berada pada kategori kurang baik.

sehat dan 2013 berada pada Fenomena ini searah dengan


kategori kurang sehat. SHU koperasi yang semakin

Hal ini mengindikasikan tahun semakin menurun


secara umum kinerja koperasi dikarenakan pinjaman

pondok pesantren Al-aziziyah bermasalah yang semakin


berada dalam kategori tidak sehat meningkat setiap tahunnya, tidak

dikarenakan terjadi penurunan efisiensi dalam pengeluaran


skor dan mendapatkan jumlah biaya, dan aspek manajemen

skor yang rendah dalam periode yang masih baik sehingga


2011-2013 yaitu pada aspek memerlukan adanya peningkatan
kualitas aktiva produktif, aspek manajemen keuangan koperasi
15

yang baik dan nantinya tergolong kurang sehat


meningkatan kualitas keuangan dikarenakan koperasi tidak
kearah yang lebih baik. mampu memenuhi kewajiban
lancer. Aspek efisiensi tergolong
E. KESIMPULAN DAN SARAN kurang sehat karena terjadi
1. Kesimpulan pemborosan penggunaan dana
Kinerja Koperasi pada tahun dalam melakukan kegiatan
2011 berada dalam kategori operasional.
“cukup sehat”, pada tahun 2012 2. Saran
berada dalam kategori ‘kurang a. Bagi pihak manajemen koperasi
sehat” dan pada tahun 2013 juga 1) Untuk meminimalisir adanya
berada dalam kategori “kurang pinjaman yang bermasalah dengan
sehat”. Dari ketujuh aspek cara lebih selektif dalam memilih
terdapat empat aspek yang calon peminjam dan
kondisinya tergolong buruk memberlakukan sanksi yang
yaitu: aspek kualitas aktiva cukup tegas kepada peminjam
produktif , aspek manajemen, bermasalah misalnya dengan
aspek efisiensi dan aspek melakukan “black list”.
likuiditas. 2) Untuk melakukan penghematan
Hal ini terlihat dari skor yang atau efisiensi penggunaan dana
didapat sangat rendah. Aspek untuk membiayai kegiatan
kualitas produktif tergolong koperasi.
kurang sehat karena terdapat 3) Untuk melakukan peningkatan
pinjaman bermasalah yang kualitas Sumber daya manusia
meningkat setiap tahunnya. yang dimiliki yaitu dengan
Aspek manajemen tergolong mengikut sertakan anggota dalam
kurang sehat karena kualitas pelatihan-pelatihan koperasi.
sumberdaya manusia yang b. Bagi Anggota Koperasi
dimililiki masih rendah dan
Untuk lebih meningkatkan
sistem informasi kurang
partisipasinya dalam menggunakan
memadai. Aspek likuiditas yang
jasa-jasa pelayanan yang ada pada
16

koperasi misalnya memanfaatkan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan


program tabungan simpan pinjam Usaha Kecil Dan Menengah
di koperasi dan membeli kebutuhan Republik Indonesia Nomor :
sehari-hari di waserda Koperasi 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Pondok Pesantren Al-aziziyah. Rudianto, 2010, Akuntansi Koperasi;Edisi
Kedua,Penerbit Airlangga,Jakarta.
c. Untuk peneliti selanjutnya
Sujianto Agus Eka, 2011, Peformance Appraisal
Dalam menganalisis kinerja Koperasi Pondok Pesantren, Teras,
koperasi tidak hanya menggunakan Yogyakarta.
Satu atau dua analisis kinerja saja
UU RI tentang Perkoperasian, 2013, penerbit
tetapi mengkombinasikan berbagai
Citra Umbara, Bandung.
macam analisis sehingga dapat
diketahui secara mendalam www.depkop.go.id
terhadap kinerja yang dicapai oleh
koperasi.

F. DAFTAR PUSTAKA

Bastian Indra, 2006, Akuntansi Sektor Publik


Suatu Pengantar, Penerbit Airlangga,
Jakarta

Hendar, 2010, Manajemen Perusahaan


Koperasi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik,


Penerbit Andi , Yogyakarta.

Mulyadi dan Jhony Setyawan, 2001, Sistem


Pelipatganda Kinerja Perusahaan
Sistem Perencanaan dan Pengendalian
Manajemen: Edisi 2, Salemba Empat,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai