Anda di halaman 1dari 10

MENYIAPKAN GURU YANG PROFESIONAL DAN TAK TERGANTIKAN

BERDASARKAN KEBUTUHAN REVOLUSI INDUSTRY 4.0

Indah Purnama Sari


Pascasarjana ,Universitas Negeri Yogyakarta
Indahpurnama.2017@student.uny.ac.id

Abstrak: pendidikan merupakan jantung untuk mempersiapkan generasi sekarang dan masa
depan yang terus berkembang. Pendidikan era revolusi industry 4.0 harus lebih
mengembangkan potensi manusia ketimbang mengadu domba dengan mesin. Era revolusi
industry 4.0 ditandai dengan dengan kecerdasan buatan, otomatisasi, supercomputer seluler,
robot cerdas, mobil mengemudi sendiri (mobil self-driving), peningkatan otak neuro
teknologi, pengeditan genetic, pembelajaran daring, rekrutmen mahasiswa dan pegawai
secara daring, dan lain sebagainya. Salah satu faktor penting untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yaitu guru. Guru sebagai faktor penting dalam peningkatan sumber daya manusia
dalam pendidikan harus memiliki skill atau kompetensi yang mengikuti zaman, sehingga
dapat membekali siswa untuk bersaing dalam kehidupan pada abad 21 di era revolusi
industry 4.0.
Kata Kunci: revolusi industry 4.0, pendidikan, kompetensi guru.

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan aktivitas manusia


Seiring perkembangan dan
yang amat penting. Melalui pendidikan
perubahan zaman, terjadi perubahan pada
manusia dapat dididik menjadi manusia
tingkah laku dan perilaku manusia dari
yang berperilaku mulia (Sasongko &
masa ke masa. Hal ini turut juga merubah
Sahono, 2016). Pendidikan adalah usaha
perkembangan system perkembangan
sadar dan terencana untuk mewujudkan
pendidikan di dunia khusunya Indonesia.
suasana belajar dan proses pembelajaran
Perubahan ini dapat dilihat dari perubahan
agar peserta didik secara aktif
system pendidikan yang terdiri dari
mengembangkan potensi dirinya untuk
pembelajaran, pengajaran, kurikulum,
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
perkembangan peserta didik, cara belajar,
pengendalian diri, kepribadian,
alat belajar sarana prasarana dan
kecerdasan, akhlak mulia, serta
kompetensi kelulusan yang merubah dari
keterampilan yang diperlukan dirinya,
masa kemasa. Dalam teori belajar
masyarakat, bangsa dan
behavioristik menjelaskan bahwa belajar
negara.Perkembangan pendidikan di dunia
adalah suatu perubahan tingkah laku yang
tidak lepas dari adanya perkembangan dari
dapat diamati secara langsung, yang terjadi
revolusi industri yang terjadi di dunia,
melalui hubungan stimulus-stimulus dan
karena secara tidak langsung perubahan
respon respon menurut prinsip-prinsip
mekanistik (Izzatur Rusuli, 2014).
tatanan ekonomi turut merubah tatanan Kemudian dilanjutkan dengan
pendidikan di suatu negara. revolusi industry 2.0 yang tejadi pada awal
abad ke 20, menggantikan mesin uap
Revolusi Industri 4.0
dengan tenaga listrik. Sehingga pada era
Revolusi Industri dalam Kamus
2.0 biaya produksi barang menjadi lebih
Besar Bahasa Indonesia dapat diartikan
murah. Era industry 2.0 membuat
sebagai perubahan radikal dalam usaha
pekerjaan tenaga manusia sedikit
mencapai produksi dengan menggunakan
berkurang, namun masih digunakan
mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak
sebagai subjek untuk mengendalikan
maupun tenaga pemroses. Secara
mesin. Pada era ini revolusi yang sangat
sederhana revolusi industri dapat diartikan
menonjol yaitu revolusi teknologi, dan
dengan perubahan besar dan radikal
otomatisasi industri Setelah itu beberapa
terhadap cara manusia memproduksi
puluh tahun kemudian, tepatnya pada
barang. Setiap perubahan besar ini terjadi
tahun 1970 revolusi 2.0 tergantikan oleh
akan selalu diikuti dengan perubahan besar
revolusi 3.0.
dalam bidang ekonomi, politik, bahkan
Revolusi 3.0 ditandai dengan
militer dan budaya.
komputerisasi. Dua revolusi sebalumnya
Revolusi Industri 1.0 terjadi pada
termasuk kedalam revolusi industry,
tahun 1784 ditandai dengan ditemukannya
namun revolusi industry 3.0 pelan pelan
mesin uap dalam proses memproduksi
mengubahnya. Jika pencapaian tertinggi
barang. Perubahan besar terjadi karena
revolusi industry 1.0 adalah mesin uap
sebelum ditemukan mesin uap, manusia
yang membuat perubahan ekonomi
hanya mengandalkan tenaga otot, tenaga
perkapita negara di dunia mengalami
air dan tenaga angin untuk menggerakkan
peningkatan enam kali lipat. Dan
apapun. Pada era ini banyak pekerjaan
pencapaian tertinggi revolusi industry 2.0
baru yang tidak pernah ada pada era
adalah manufaktur dan produksi masal
sebelum revolusi seperti muncul pabrik
seperti ditemukannya pesawat telepon,
gula, tekstil, tepung, kulit cerutu daln lain
mobil dan pesawat terbang. Maka revolusi
sebagainya. Sehingga keadaan tersebut
industry 3.0 mulai tercipta mesin
membuat produksi rumahan kalah bersaing
penggerak yang dapat memberikan
dan kebanyakan tutup lalu mentranfer
informasi. Pada revolusi industry 3.0,
sumber daya manusianya ke sector
abad industry pelan pelan berakhir dan
industry.
abad informasi dimulai. Revolusi industry
3.0 dipicu oleh mesin yang bergerak dan
mesin yang dapat memberikan informasi mengoptimalisasi komputerisasi pada
seperti computer dan robot. revolusi industry 3.0.
Computer pertama kali Revolusi industry 4.0 berasal dari
dikembangkan pada saat perang dunia sebuah proyek yang diprakarsai oleh
kedua dan digunakan sebagai mesin untuk pemerintah Jerman untuk mempromosikan
memecahkan kode buatan Nazi Jerman, komputerisasi manufaktur (Yahya, 2018).
yang diberi nama colossus. Colossus Dimana Jerman merupakan negara
adalah mesin raksasa sebesar sebuah ruang pertama yang membuat roadmap (grand
tidur, tidak punya RAM, tidak bisa design) tentang implementasi ekonomi
menerima perintah dari keyboard dan yang digital. Era revolusi ini juga disebut era
membutuhkan listrik sebesar 8500 watt. revolusi digital dan era disrupsi. Dikatakan
Tetapi kemajuan computer sangat era disrupsi sebab banyak terjadi inovasi
berkembang pesat setelah perang dunia perubahan yang mendasar pada
kedua. Penemuan semi konduktor, disusul masyarakat dibidang teknologi di setiap
transistor, lalu integrated chip (IC) aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali
membuat ukuran komputer semakin kecil, pendidikan.
dan listrik yang dibutuhkan semakin Era disrupsi ditandai dengan
sedikit. Hal ini menyebabkan terjadinya kecerdasan buatan, otomatisasi,
otomatisasi, karena pada era ini komputer supercomputer seluler, robot cerdas, mobil
bisa dipasang di mesin-mesin yang mengemudi sendiri (mobil self-driving),
mengoperasikan lini produksi. Seperti peningkatan otak neuro teknologi,
operator telepon di perusahaan telepon pengeditan genetic, pembelajaran daring,
yang diganti oleh relay sehingga kita dapat rekrutmen mahasiswa dan pegawai secara
menghubungi teman melalui nomor daring, dan lain sebagainya. Telihat
telepon. Hal ini berdampak pada dengan perubahan yang terjadi disekitar
penurunan kelangkaan sumber daya kita dimana perubahan tersebut terjadi
manusia karena tergantinya ribuan tenaga dengan kecepatan eksponensial. Perubahan
kerja oleh mesin, walaupun tenaga dramatis itu memaksa seluruh masyarakat
manusia masih dibutuhkan sebagai khususnya siswa dan mahasiswa untuk
pengendali mesin. Setelah revolusi terus mengikuti perkembangan zaman.
industry 3.0 yang ditandai dengan Secara tidak langsung menyuruh kepada
komputerisasi, selanjutnya terjadilah mereka untuk tidak hanya sekedar lulus,
revolusi 4.0 dimana era ini namun juga memiliki softskill dibidang
masing masing . Kehadiran reformasi
birokrasi dan aplikasi teknologi memaksa kompleks dianggap sebagai sebuah
untuk mempunyai kualitas. Sederhananya keahlian yang berbeda dibandingkan
siswa dan mahasiswa tidak hanya dituntuk dengan pemecahan masalah secara umum
untuk memiliki kualifikasi akademik (McKinsey, 2017). Banyak yang melihat
(certificate), melainkan juga harus teknologi baru sebagai ancaman, tapi kita
qualified sesuai dengan tuntutan pekerjaan. yang berpikiran maju dan selalu ingin
Tidak berbeda jauh dengan revolusi improve akan melihatnya sebagai
revolusi sebelumnya, revolusi industry 4.0 tantangan sekaligus peluang. Pendidikan
juga menghasilkan gebrakan-gebrakan dan pelatihan soft skill oleh pemerintah
baru dimana muncul pekerjaan pekerjaan sangat penting untuk membekali
baru yang dulunya tidak ada di era revolusi masyrakat agar mampu bekerja dan
sebelumnya. Indonesia membutuhkan memecahkan masalah di masa depan
kreatif dan innovative industry untuk
memenuhi perkembangan kebutuhan Pendidikan Era Revolusi Industry 4.0
konsumen. Tidak ada lagi long life Selain membawa perubahan dalam
employment, karena tenaga kerja siap bidang ekonomi, politik, militer dan
berpindah dan tenaga kerja selalu budaya, revolusi industry juga berdampak
mengupdate skill untuk bisa sesuai dengan pada bidang pendidikan khususnya
bisnis yang baru. Indonesia. Perubahan dapat dilihat dari
Perubahan tersebut menuntut skill perubahan system pendidikan di Indonesia
yang baru pula. penelitian telah yang terdiri dari pembelajaran, pengajaran,
membuktikan bahwasannya pada tahun kurikulum, perkembangan perserta didik,
2020 nanti skill yang paling dibutuhkan cara belajar, sarana dan prasarana dan
antara cognitive abilities, system skills, kompetensi lulusan dari masa ke masa
complex problem solving, content skill, karena hakikat dari pendidikan itu sendiri
process skill, social skills, resource yaitu aktivitas manusia yang amat penting.
management skills, tecnikal skills dan Melalui pendidikan manusia dapat dididik
physical abilities, skill yang paling dibutuh menjadi manusia yang berperilaku mulia
untuk dunia kerja yaitu complex problem (Sasongko & Sahono, 2016).
solving. Pekerja harus memiliki Dapat kita lihat bersama revolusi
kecakapan dalam keterampilan pemecahan industry 4.0 menawarkan kemungkinan
masalah tingkat lanjut, khususnya bagi dunia pendidikan untuk menemukan
keterampilan pemecahan masalah yang solusi baru dalam menghadapi tantangan
kompleks. Pemecahan masalah yang global dan peluang-peluang pekerjaan
yang belum ditemukan. Peluang pekerjaan fakta dan prosedur menjadi sistem yang
yang belum ditemukan pengganti dari secara secara aktif hingga penyelesaian
banyaknya pekerjaan yang akan hilang, masalah secara kolaboratif. Menurut
dengan kata lain potensi pengganguran Toffler (1970), membaca dan menulis akan
akan meningkat. Pengarahan kebijakan menjadi tidak penting, jika bahwa ada saat
dari seluruh spektrum politik global serta perubahan yang cepat di masa depan yang
organisasi termasuk OECD, McKinsey, tidak pasti, keterampilan yang paling
dan banyak lembaga internasional yang berharga adala belajar cara belajar
bereputasi, termasuk MIT, telah mampu (learning how to learn) daripada sekadar
mengidentifikasi luasnya pekerjaan yang membaca serangkaian fakta dan prosedur.
mungkin terancam oleh kemajuan Kurikulum dan rancangan pengalaman
teknologi, misalnya, bahwa “kemajuan belajar yang mendorong peserta didik
pesat dalam kecerdasan artifisial untuk membuat sesuatu dengan secara
menunjukkan jangkauan pekerjaan yang kolaboratif akan memecahkan tantangan
jauh lebih luas daripada yang diperkirakan dunia nyata yang menarik akan menjadi
sebelumnya dilakukan oleh mesin kunci untuk berkembang di abad ini.
”(OECD, Future of Work, 2013). Menurut World Economic Forum,
Sementara para ekonom, futuris, dan pakar pada tahun 2025 dan seterusnya diprediksi
lainnya telah pandai memprediksi matinya (1) 10% orang akan mengenakan pakaian
pekerjaan yang mereka tidak pandai yang terhubung ke internet (2) 80% akan
menunjukkan pekerjaan baru yang akan memiliki ruang cadangan tak terbatas
muncul, apakah orang akan diperlengkapi (disponsori) di atas awan (3) satu triliun
untuk melakukannya dan apakah mereka sensor yang terhubung ke internet, (4) 80%
akan menghasilkan pendapatan yang populasi dunia akan memiliki internet (5)
memadai. mobil pertama seluruhnya diproduksi
Era revolusi industry 4.0 dengan desain printer 3D (6) 90% populasi
menyadarkan bahwa menjadi sangat dunia akan memiliki ponsel pintar (7) 90%
penting sistem pendidikan yang lebih populasi dunia akan memiliki akses
mengembangkan potensi manusia internet (8) 10% dari semua kendaraan di
ketimbang mengadu domba dengan mesin. jalan akan tanpa pengemudi (9) lebih dari
Suatu sistem pendidikan yang dirancang 50% peralatan rumah akan terhubung ke
untuk ekonomi industru yang sekarang internet, dan (10) lebih banyak perjalanan
sedang diotomatisasi memerlukan akan dilakukan pada mobil bersama
transformasi, dari sistem yang didasarkan daripada di mobil pribadi. Dari mobil
tanpa pengemudi hingga belanja daring, menyebabkan ambiguitas. Pemrintah
penggunaan drone, dan lain lain. Revolusi Indonesia saat tengah melaksanakan
industry 4.0 mengubah cara manusia langkah-langkah strategis yang ditetapkan
hidup, bekerja, dan berkomnukasi. Hal berdasarkan peta jalan Making Indonesia
itupun akan cenderung mengubah hal-hal 4.0. Upaya ini dilakukan untuk
yang dihargai dan cara menilainya di masa mempercepat terwujudnya visi nasional
depan. yang telah ditetapkan dalam pemanfaatan
Menurut The World Economic peluang yang ada di era revolusi industry
Forum, diperkirakan 65% anak-anak yang 4.0.
mendaftar pada pendidikan dasar hari ini Salah satu visi penyusunan Making
akan berakhir bekerja di pekerjaan yang Indonesia 4.0 yaitu menjadikan Indonesia
belum pernah dibuat.Otomatisasi dan masuk dalam 10 besar negara yang
kecerdasan buatan adalah agen perubahan memiliki perekonomian di dunia pada
di era revolusi industri 4.0 yang akan tahun 2030 (setya, 2018). Misi yang harus
membuat kelompok karyawan tertentu dilakukan untuk bisa mencapai visi
menjadi mubazir, menggantikannya tersebut adalah peningkatan sumber daya
dengan pekerja baru dengan keterampilan manusia. Indonesia berencana merubah
yang dibutuhkan atau dengan mesin yang kurikulum pendidikan dengan lebih
melakukan pekerjaan lebih murah. menekankan STEAM (Science,
Lewatlah sudah hari-hari di mana siswa Technology, engineering, the Arts, dan
pergi ke perguruan tinggi atau universitas Mathematics), menyelaraskan kurikulum
untuk belajar dan memperoleh gelar yang pendidikan nasional dengan kebutuhan
akan mengatur mereka dengan pekerjaan industry mendatang. Indonesia akan
seumur hidup. Hal tersebut yang dikatak bekerja sama dengan pelaku industry dan
perubahan besar pada pendidikan atau pemerintah asing untuk meningkatkan
memasuki era disrupsi. kualitas sekolah kejuruan, sekaligus
Ciri ciri era disrupsi dijelaskan memperbaiki program mobilitas tenaga
melalui (VUCA) dimana maksudnya kerja global untuk memanfaatkan
adalah perubahan yang massif, cepat, ketersediaan SDM dalam mempercepat
dengan pola yang sulit ditebak transfer kemampuan (Hartanto, 2018).
(volantility), ketidakpastian (uncertainty), Sebagai sumber daya manusia,
terjadinya kompleksitas hubungan antar siswa harus menemukan ruang sendiri
faktor penyebab perubahan (complexity), untuk belajar, pengalaman unik sendiri
kekurangjelasan arah perubahan yang yang sepenuhnya diserap dengan
membutuhka keterampilan dan tantangan Selain perubahan program, salah
pada tingkat yang sangat tinggi. Ketika satu faktor penting untuk meningkatkan
siswa menemukan keseimbangan ini, kualitas pendidikan yaitu guru. Tugas guru
potensinya benar-benar tidak terbatas. bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan
Sehingga siswa mampu untuk semata kepada orang lain dalam hal murid,
menganalisis, memahami, dan tapi guru juga bertanggung jawab atas
mengevaluasi, berkomunikasi, berempati, pengelolaan, pengarahan dan perencanaan.
dan berkolaborasi, serta membayangkan, Oleh karena itu tugas guru dalam
bermimpi, dan mencipta. pendidikan mencakup berbagai aspek
Revolusi industry 4.0 telah seperti, intruksional (pengajar), pendidik
memberikan dorongan baru untuk (educator), pemimpin (managerial).
trandormasi pendidikan, yaitu harus
melatih siswa menghasilkan inovasi. Guru era Revolusi Industry 4.0
Sehingga mereka bisa bersaing dan Di era disrupsi seperti saat ini,
beradabtasi dengan pekerjaan baru yang dunia pendidikan dituntut mampu
akan tercipta dan tidak ada dimasa membekali para peserta didik dengan
sekarang. Konteks ini sangan penting ketrampilan abad 21 (21st Century Skills).
untuk memberikan pendidikan yang tepat Ketrampilan ini adalah ketrampilan peserta
kepada tenaga kerja masa depan. didik yang mampu untuk bisa berfikir
Berdasarkan tren sejauh ini, para peneliti kritis dan memecahkan masalah, kreatif
memperkirakan bahwa revolusi industry dan inovatif serta ketrampilan komunikasi
4.0 akan memerlukan perubahan besar dan kolaborasi. Selain itu ketrampilan
dalam aspek aspek utama pendidikan, mencari, mengelola dan menyampaikan
konten, pedagogi, dan manajemen informasi serta trampil menggunakan
pendidikan. Dengan kata lain era revolusi informasi dan teknologi. Beberapa
industry 4.0 menuntut perubahan isi bukan kemampuan yang harus dimiliki di di abad
hanya pendidikan teknis, tetapi juga 21 ini meliputi : Leadership, Digital
pendidikan secara umum. Jadi, program Literacy, Communication, Emotional
pendidikan baru haru harus dikembangkan Intelligence, Entrepreneurship,Global
untuk memenuhi tuntutan yang berubah. Citizenship , Problem Solving, Team-
lulusan harus memperoleh keterampilan working. Tiga Isu Pendidikan di indonesia
belajar mandiri agar tetap relevan di era saat ini Pendidikan karakter, pendidikan
perubahan yang cepat. vokasi, inovasi.
Tidak hanya bagi peserta didik, juta siswa. Berarti pengguna dari
Guru dan dosen pun harus harus siap ruangguru ini hampir disumbang oleh 25
menghadapi ketrampilan ini. Bagaimana persen dari total siswa di indonesia.
mungkin kita menuntut peserta didik untuk Beberapa tahun kedepan sistem
mampu memiliki ketrampilan abad 21 jika pembelajaran ini akan menggantikan
guru atau pengajarnya belum siap. Peran model bimbel bimbel konvensional. Hal
guru dan dosen di Era Revolusi Industri ini tentunya tidak lepas dari adanya
4.0 harus memiliki core kompetensi yang kebutuhan siswa yang tidak terpenuhi di
kuat, memiliki softskil antar lain : Critikal sekolah dan juga apa yang mereka
Thingking, kreatif, komunikatif dan tawarkan oleh penyedia layanan itu yaitu
koloberatif. Peran guru sebagai teladan kemudahan akses (bisa diakses kapan saja
karakter, menebar passion dan inspiratif. dan dimana saja), flexible (bisa
Inilah peran yang tidak dapat digantikan menyesuaikan dengan materi), dan harga
oleh teknologi. Memiliki educational yang ditawarkan relatif lebih murah.
competence, kompetensi dalam penelitian, Mereka menginginkan model
komptensi dalam dunia usaha. pembelajaran yang lain yang berbeda
Menurut statistik lembaga riset dengan model pembelajarn konvensional
pemasaran digital perkiraan e-marketer yang masih terjadi saat ini. Kedepan model
pada 2018 jumlah pengguna aktif pembelajaran berbasis teknologi akan lebih
smartphone di Indonesia lebih dari 100 banyak muncul dengan variasi model yang
juta orang Dari data tersebut terlihat bahwa lebih baik. Kuncinya adalah layanan
pemanfaat teknologi sudah menjadi bagian terbaik. Jadi disini kita bisa melihat adanya
dari kehidupan masyarakat indonesia. pergeseran model pembelajaran yang
Beberapa start up di indonesia bidang diinginkan oleh pengguna (siswa). Disini
pendidikan saat ini sudah melihat peluang berarti tantangan bagi para pengajar di era
bidang bidang pendidikan ini contohnya : revolusi industri 4.0 untuk dapat merubah
ruangguru.com, quiper.com dan di luar stategi dan model belajar yang sesuai
indonesia ada khan akademy, byjus dan dengan tuntutan perkembangan jaman dan
masih banyak lagi. Ruang guru pada tahun teknologi. Dari uraian di atas kita melihat
2017 mencatatkan bahwa pengguna sudah bahwa teknologi bertranformasi demikian
tercatat lebih dari 6 juta pengguna dan pula dengan dunia pendidikan. Perubahan
masih terus bertambah saat ini. Dari data ini mengakibatkan banyak perubahan dan
statistik jumlah pelajar di indonesia sd, pergeseran peran, termasuk dalam dunia
smp dan smp kurang lebih sebanyak 25 pendidikan, khususnya bidang keguruan.
Sistem pendidikan membutuhkan KESIMPULAN
Revolusi industri saat ini
gerakan kebaruan untuk merespon era
memasuki fase keempat. Perkembangan
industri 4.0. Salah satu gerakan yang
ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dicanangkan oleh pemerintah adalah
sangat pesat memberikan dampak yang
gerakan literasi baru sebagai penguat
besar terhadap kehidupan manusia.
bahkan menggeser gerakan literasi lama.
Banyak kemudahan dan inovasi yang
Gerakan literasi baru yang dimaksudkan
diperoleh dengan adanya dukungan
terfokus pada tiga literasi utama yaitu 1)
teknologi digital. Layanan menjadi lebih
literasi digital, 2) literasi teknologi, dan 3)
cepat dan efisien serta memiliki jangkauan
literasi manusia (Aoun, 2018). Tiga
koneksi yang lebih luas dengan sistem
keterampilan ini diprediksi menjadi
online. Hidup menjadi lebih mudah dan
keterampilan yang sangat dibutuhkan di
murah. Namun demikian, digitalisasi
masa depan atau di era industri 4.0.
program juga membawa dampak negatif.
Literasi digital diarahkan pada tujuan
Peran manusia setahap demi setahap
peningkatan kemampuan membaca,
diambil alih oleh mesin otomatis.
menganalisis, dan menggunakan informasi
Akibatnya, jumlah pengangguran semakin
di dunia digital (Big Data), literasi
meningkat. Hal ini tentu saja akan
teknologi bertujuan untuk memberikan
menambah beban masalah lokal maupun
pemahaman pada cara kerja mesin dan
nasional. Oleh karena itu, untuk
aplikasi teknologi, dan literasi manusia
memanfaatkanpeluang dan menjawab
diarahkan pada peningkatan kemampuan
tantangan revolusi industri 4.0, para
berkomunikasi dan penguasaan ilmu
pemangku kepentingan (stake holders)
desain. Literasi baru yang diberikan
wajib memiliki kemampuan literasi data,
diharapkan menciptakan lulusan yang
teknologi dan manusia. Literasi data
kompetitif dengan menyempurnakan
dibutuhkan oleh pemangku kepentingan
gerakan literasi lama yang hanya fokus
untuk meningkatkan skills dalam
pada peningkatan kemampuan membaca,
mengolah dan menganalisis big data untuk
menulis, dan matematika. Adaptasi
kepentingan peningkatan layanan public
gerakan literasi baru dapat diintegrasi
dan bisnis. Literasi teknologi menunjukkan
dengan melakukan penyesuaian kurikulum
kemampuan untuk memanfaatkan
dan sistem pembelajaran sebagai respon
teknologi digital guna mengolah data dan
terhadap era industri 4.0 (Yahya, 2018).
informasi. Guru sebagai faktor penting
dalam peningkatan sumber daya manusia
dalam pendidikan harus memiliki skill atau bersaing dalam kehidupan pada abad 21 di
kompetensi yang mengikuti zaman, era revolusi industry 4.0.
sehingga dapat membekali siswa untuk

DAFTAR PUSTAKA

Izzatur Rusuli. (2014). Refleksi Teori Belajar Behavioristik Dalam Perspektif Islam. Jurnal
Pencerahan. https://doi.org/10.13170/JP.8.1.2042
Sasongko, R. N., & Sahono, B. (2016). Desain Inovasi Manajemen Sekolah (1st ed.). Jakarta
Pusat: Shany Publiser.
Dispora. (2017). Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad 21. Dinas Pendidikan, Pemuda,
Dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ghufron, M. A. (2018). Revolusi industri 4.0: Tantangan, Peluang dan Solusi Bagi Dunia
Pendidikan. Seminar Nasional Dan Diskusi Panel Multidisiplin Hasil Penelitian Dan
Pengabdian Kepada Masyarakat, 332–337.
Risdianto, E. (2019). Analisis Pendidikan Indonesia di Era Revolusi Industri 4.0, 1–16.
Retrieved from
https://www.academia.edu/38353914/Analisis_Pendidikan_Indonesia_di_Era_Revolusi_
Industri_4.0.pdf
Toffler, A (1970)Future Shock., New York: Random House
Satya, V. E. (2018). Strategi Indonesia Menghadapi Industri 4.0. Jakarta.Retrieved from
https://bikinpabrik.id/wp-content/uploads/2019/01/Info-Singkat-X-9-IP3DI-
Mei-2018-249.pdf
Smith, C., Hofer, J., Gillespie, M., Solomon, M., Rowe, K., House, N., & Way, A. (2003).
How Teachers Change :, (January 1998). Retrieved from
http://www.ncsall.net/fileadmin/resources/research/report25.pdf
Yahya, m. (2018). Era industri 4.0: tantangan dan peluang perkembangan pendidikan
kejuruan indonesia. Makasar.

Anda mungkin juga menyukai