Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS NGLIPAR I
Jln. Nglipar – Wonosari Km 01, Nglipar 55852

KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS NGLIPAR I


KABUPATEN GUNUNGKIDUL
Nomor: 086 / KPTS / IV / 2016
TENTANG
SISTEM PENGKODEAN, PENYIMPANAN DOKUMENTASI REKAM MEDIS

KEPALA UPT PUSKESMAS NGLIPAR I,

Menimbang : 1. bahwa untuk mendukung pemberian pelayanan


pasien di Puskesmas, pimpinan puskesmas dan
petugas harus mengetahui dan mengerti sistem
pngkodean, penyimpanan dokumntasi rekam medis;
2. bahwa sehubungan dengan butir 1 tersebut diatas
ditetapkan Sistem Pngkodean, Penyimpanan
Dokumntasi Rekam Medis;
Mengingat : 1. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008
tentang Rekam Medis;
3. Surat Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan
Medik Nomor HK 00.03.2.2.1296 tentang Revisi
Pedoman Pengelolaan rekam Medis Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

KESATU : Untuk mendukung pemberian pelayanan pasien di


Puskesmas, pimpinan puskesmas dan petugas harus
mengetahui dan mengerti sistem pngkodean,
penyimpanan dokumentasi rekam medis.
KEDUA : Sistem pengkodean, penyimpanan dokumentasi rekam
medis seperti yang tertera pada lampiran Surat
Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Nglipar I ini mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Nglipar
pada tanggal 02 April 2016
KEPALA UPT PUSKESMAS NGLIPAR I,

ENDANG ERTIN SUPRIHATIN


LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
UPT PUSKESMAS NGLIPAR I
NOMOR 086/KPTS/IV/2016
TENTANG SISTEM PENGKODEAN,
PENYIMPANAN DOKUMENTASI
REKAM MEDIS

SISTEM PENGKODEAN, PENYIMPANAN DOKUMENTASI REKAM MEDIS

Sistem Pengkodean Rekam Medis:


1. Koding adalah salah satu kegiatan pengolahan data rekam medis untuk
memberikan kode dengan huruf atau dengan angka atau kombinasi
huruf dan angka yang mewakili komponen data. Pemberian kode
merupakan kegiatan klasifikasi dan tindakan yang mengelompokkan
penyakit dan tindakan bersdasarkan kriteria tertentu yang telah
disepakati.
2. Kegiatan yang dilakukan dalam koding meliputi kegiatan pengkodean
diagnosis penyakit dan pengkodean tindakan medis.
3. Diagnosis dan tindakan yang ada dalam rekam medis harus diberi kode
dan selanjutnya diindeks agar memudahkan pelayanan pada penyajian
informasi untuk menunjang fungsi perencanaan, manajemen, dan riset
bidang kesehatan.
4. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi penyakit yang berlaku dengan
menggunakan ICD-10 untuk mengkode penyakit.
5. Kode klasisikasi penyakit oleh WHO (World Health Organization)
bertujuan untuk menyeragamkan nama dan gologan penyakit, cidera,
gejala, dan factor yang mempengaruhi kesehatan
6. Buku pedoman yang disebut International Classification of Diseases and
Related Health Problem Tenth Revision (ICD-10) terbitan WHO terdiri
dari 3 volume :
a. Volume 1 (Tabular List) merupakan klasifikasi diagnosis yang
mendukung klasifikasi utama,
b. Volume 2 (Instruction Manual) berisi tentang pedoman penggunaan,

3
c. Volume 3 (Alphabetic Index0 berisi tentang klasifikasi penyakit yang
disusun berdasarkan indeks abjad atau secara alphabet. Volume 3
terdiri dari 3 seksi, yaitu:
1) Seksi 1 merupakan klasifikasi diagnosis yang tertera dalam
volume 1,
2) Seksi 2 untuk mencari penyebab luar morbiditas, mortalitas
dan membuat istilah dari bab 20,
3) Seksi 3 merupakan tabel obat-obatan dan zat kimia sebagai
sambungan dari bab 19, 20, dan menjelaskan indeks
kejadiannya.

Sistem Penyimpanan Rekam Medis :


1. Kegiatan menyimpan rekam medis merupakan usaha melindungi
rekam medis dari kerusakan fisik dan isi dari rekam medis itu sendiri.
Rekam medis harus disimpan dan dirawat dengan baik karena rekam
medis merupakan harta benda rumah sakit yang sangat berharga.
2. Penyimpanan dan pengelolaan rekam medis pada Puskesmas Playen I
menggunakan metide Desentralisai, yaitu penyimpanan rekam medis
pada masing-masing unit pelayanan. Terjadi pemisahan antara rekam
medis pasien poliklinik dengan rekam medis pasien dirawat. Rekam
medis poliklinik disimpan pada poliklinik yang bersangkutan,
sedangkan rekam medis pasien dirawat disimpan dibagian rekam medis.
3. Sistem penyimpanan rekam medis yang dipergunakan adalah sistem
numerik (berdasarkan angka atau nomor). Sistem numerik yang
digunakan di Puskesmas Playen adalah sistem nomor langsung (straight
numerical filing system).
4. Penyimpanan dengan sistem nomor langsung adalah penyimpanan
berkas rekam medis dalam rak secara berurutan sesuai dengan urutan
nomor rekam medis. Misalnya, 225023, 225024, 225025, 225026.

Kepala UPT Puskesmas NGLIPAR I,

ENDANG ERTIN SUPRIHATIN

Anda mungkin juga menyukai