DOSEN
TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKES SITEBA PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rezeki dan kekuatan kepada kami sehingga kami mempunyai
kesempatan untuk menyelesaiakan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Ilmu Psikologi. Adapun materi makalah yang kami buat
adalah mengenai “Emosi dan Perasaan”.
Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Masih banyak kekurangan ataupun kesalahan yang kami sadari maupun tidak kami
sadari. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari makalah ini, agar
dimasa yang akan datang kami bisa menyusun makalah yang lebih baik lagi.namun
begitu, meskipun makalah kami jauh dari kata sempurna kami berharap agar makalah
kami sedikit banyak dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata pengantar dari
kami, atas perhatian dari pembaca sekalian kami mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state)
yanag ada pada individu atau organisme pada sesuatu waktu . Misalnya
seseorang merasa sedih , senang, takut, marah ataupun gejala gejala yang lain
setelah melihat , mendengar , atau merasakan sesuatu. Dengan kata lain
perasaan dan emosi disifatkan sebagai suatu keadaan kejiwaan pada organisme
atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau keadaan yang dialami oleh
organisme. Pada umumnya peristiwa atau keadaan tersebut menimbulkan
kegoncangan kegoncangan dalam diri organisme yang bersangkutan.Perasaan
(feeling) dan emosi (emotion) itu.
Menurut Chaplin (1972) yang dimaksud perasaan adalah keadaan
atau state individu sebagai akaibat dari persepsi terhadap stimulus baik
eksternal maupun internal. Mengenai emosi Chaplin berpendapat bahwa
definisi mengenai emosi cukup bervariasi yang dikemukakan oleh para ahli
psikologi dari berbagai orientasi.Namun demikian dapat dikemukakan
atas general agreement bahawa emosi merupakan reaksi yang
kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya
perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat.
Karena emosi lebih intens dari pada perasaan dan sering terjadi perubahan
perilaku, hubungan dengan lingkungan kadanag kadang terganggu.
1.2.Rumusan masalah
2. Apa yang dimaksud dengan perasaan.
3. Bagaimana jenis jenis perasaan.
4. Apa yang dimaksud dengan emosi.
5. Bagaiman teori teori emosi.
1
2
1.3.Tujuan
2. Mengetahui apa itu perasaan.
3. Mengetahui jenis jenis perasaan.
4. Mengetahui apa itu emosi.
5. Mengetahui bagaimana teori teori emosi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian perasaan
Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat
subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak
bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Menurut woodworth dan
Marquis 1957 selain dimensi senang dan tidak senang masih ada dimensi
perasaan yang lain, yaitu perasaan masih dapat dialami oleh individu
sebagai excited feeling atau sebagaiinnert feeling dan ini dipandang sebagai
dimensi yang kedua. Excited feeling adalah perasaan yang dialami oleh
individu disertai adanya perilaku atau perbuatan yang menampak, misal orang
menari nari karena lulus ujianya. Sebaliknya sekalipun sesorang mengalami
perasan senang karenan menerima uang banyak atau lulus ujiannya tetap
tenang saja, tanpa ada perilaku atau perbuatan yang menampak keluar, ini yng
yang dimaksud dengan inner feeling. Disamping itu masih ada dimensi lain
yang merupakan dimensi ketiga yaitu expectany feeling dan realesi feeling.
Sesuatu perasaan dapat dialami oleh individu sebagai sesuatu yang masih
dalam pengharapan, ini yang dimaksud denganexpected feeling. Dismaping itu
perasaan dapat dialami oleh individu karena sesuatu itu telah nyata, ini yang
dimaksud dengan realese feeling.
2.2.Ciri-ciri perasaan
Perasaan memiliki Ciri-ciri spesifik, yaitu:
Perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lain, khususnya
persepsi.
Contoh:
Perasaan gembira saat menonton pertandingan sepakbola karena tim
sepakbola favoritnya menang.
Dalam diri seseorang timbul perasaan gelisah dan takut karena
memikirkan trauma masa lalu.
3
4
1
Pattty. F MA, Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha Nasional, 1982
5
2.5.Intensitas Perasaan
Intensitas (tingkat dan kekuatan) perasaan bergantung pada hal-hal
sebagai berikut. Intensitas perasaan persepsi lebih kuat dibanding tanggapan,
fantasi, dan ingatan, misalnya perasaan saat bertemu dengan.
saudara kandung yang sudah lama berpisah, intensitasnya lebih kuat
dibanding perasaan yang timbul tatkala pal itu sudah menjadi
kenangan.
Intensitas perasaan melalui pengamatan indra pembau dan pengecap
intensitasnya lebih tinggi dibanding perasaan melalui penglihatan dan
pendengaran, misalnya perasaan akibat mencium bau bangkai lebih
intens daripada mendengar suara gaduh.
Intensitas dipengaruh faktor fisik dan psikis, misalnya dahulu,
perasaan saya apabila mendengar musik dangdut muak sekali, tetapi
sekarang, begitu mendengar alunan musiknya saja sudah ingin joget.
Intensitas perasaan turun karena perasaan itu dialami berulang-ulang
atau sudah cukup lama, misalnya memutar VCD dengan lagu-lagu
7
2.7.Emosi
Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi
adalah suatu perasaan ingin melebihi dari sifat individu terhadap suatu objek
sehingga cendrung berupaya untuk mengekpresikan dan mengaplikasikannya.
Sedangkan menurut William James, emosi adalah kecendrungan untuk
memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam
lingkungannya. Selain itu Crow & Crow mengemungkakan tentang emosi
yaitu suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai
inner adjusment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk
mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.
8
Selain itu adanya hubungan emosi dengan gejala antara emosi dengan gejala
kejasmanian.
1) Teori emosi dengan gejala kejasmanian.
a. Teori James_Lange
Menurut teori ini emosi akibat atau hasil persepsi dari
keadaan jasmani ( felt emotion is the perception of bodily
states ) orang sedih karena menangis, orang takut karena
gemetar dan sebagainya.
b. Teori Schacter_Singer
Menurut teori ini bahwa emosi hasil dari interprestasi dari
aroused atau stirred up dari keadaan jasmani ( bodily states).
c. Teori Cannon _ Bard
Menurut teori ini emosi bergantung pada aktivitas dari otak
bagian bawah.
3.1.Kesimpulan
Jadi perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak
bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak
bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Menurut woodworth dan
Marquis 1957 selain dimensi senang dan tidak senang masih ada dimensi
perasaan yang lain, yaitu perasaan masih dapat dialami oleh individu
sebagai excited feelingatau sebagai innert feeling dan ini dipandang sebagai
dimensi yang kedua. Sedangkan Emosi adalah suatu perasaan ingin melebihi
dari sifat individu terhadap suatu objek sehingga cendrung berupaya untuk
mengekpresikan dan mengaplikasikannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Mustaqim, 2001, Psikologi Pendidikan. Pustaka Pelajar. Semarang.
Sobur. A, 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung.
Sujanto. A, 1979. Psikologi Umum. Bumi Aksara. Jakarta.
Prof.Dr. Bimo Walgito 2010. Psikologi umum. yogyakarta
14