Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PSIKOLOGI

“Emosi dan Perasaan”

Disusun Oleh Kelompok 2

1. ABDUL ARIF (1702001)


2. ANGGA ANUGRAH PRATAMA (1702005)
3. ROBET DESKI ALEK NANDER (1702020)
4. RUBIYANTO HEXA PUTRA SANDY (1702021)

DOSEN

TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLTEKES SITEBA PADANG
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rezeki dan kekuatan kepada kami sehingga kami mempunyai
kesempatan untuk menyelesaiakan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi
tugas kelompok mata kuliah Ilmu Psikologi. Adapun materi makalah yang kami buat
adalah mengenai “Emosi dan Perasaan”.

Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Masih banyak kekurangan ataupun kesalahan yang kami sadari maupun tidak kami
sadari. Oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik dari makalah ini, agar
dimasa yang akan datang kami bisa menyusun makalah yang lebih baik lagi.namun
begitu, meskipun makalah kami jauh dari kata sempurna kami berharap agar makalah
kami sedikit banyak dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata pengantar dari
kami, atas perhatian dari pembaca sekalian kami mengucapkan terima kasih.

Padang, Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar belakang .......................................................................................... 1
1.2. Rumusan masalah ..................................................................................... 1
1.3. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1. Pengertian perasaan .................................................................................. 3
2.2. Ciri-ciri perasaan ...................................................................................... 3
2.3. Jenis jenis perasaaan ................................................................................. 4
2.4. Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Perasaan ................................... 5
2.5. Intensitas Perasaan ................................................................................... 6
2.6. Dimensi Perasaan Menurut Wund ............................................................ 7
2.7. Emosi ........................................................................................................ 7
2.8. Macam - macam emosi. ............................................................................ 8
2.9. Teori emosi dan hubungan dengan gejala gejala. ..................................... 8
2.10. Komponen- komponan Yang Ada Dalam Emosi ............................... 10
2.11. Perasaan- perasaan yang disertai dengan emosi ................................. 10
2.12. Perbedaan Emosi Dan Perasaan ......................................................... 12
BAB II PENUTUP........................................................................................................ 13
3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state)
yanag ada pada individu atau organisme pada sesuatu waktu . Misalnya
seseorang merasa sedih , senang, takut, marah ataupun gejala gejala yang lain
setelah melihat , mendengar , atau merasakan sesuatu. Dengan kata lain
perasaan dan emosi disifatkan sebagai suatu keadaan kejiwaan pada organisme
atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau keadaan yang dialami oleh
organisme. Pada umumnya peristiwa atau keadaan tersebut menimbulkan
kegoncangan kegoncangan dalam diri organisme yang bersangkutan.Perasaan
(feeling) dan emosi (emotion) itu.
Menurut Chaplin (1972) yang dimaksud perasaan adalah keadaan
atau state individu sebagai akaibat dari persepsi terhadap stimulus baik
eksternal maupun internal. Mengenai emosi Chaplin berpendapat bahwa
definisi mengenai emosi cukup bervariasi yang dikemukakan oleh para ahli
psikologi dari berbagai orientasi.Namun demikian dapat dikemukakan
atas general agreement bahawa emosi merupakan reaksi yang
kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi dan adanya
perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat.
Karena emosi lebih intens dari pada perasaan dan sering terjadi perubahan
perilaku, hubungan dengan lingkungan kadanag kadang terganggu.

1.2.Rumusan masalah
2. Apa yang dimaksud dengan perasaan.
3. Bagaimana jenis jenis perasaan.
4. Apa yang dimaksud dengan emosi.
5. Bagaiman teori teori emosi.

1
2

1.3.Tujuan
2. Mengetahui apa itu perasaan.
3. Mengetahui jenis jenis perasaan.
4. Mengetahui apa itu emosi.
5. Mengetahui bagaimana teori teori emosi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Pengertian perasaan
Perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat
subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak
bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Menurut woodworth dan
Marquis 1957 selain dimensi senang dan tidak senang masih ada dimensi
perasaan yang lain, yaitu perasaan masih dapat dialami oleh individu
sebagai excited feeling atau sebagaiinnert feeling dan ini dipandang sebagai
dimensi yang kedua. Excited feeling adalah perasaan yang dialami oleh
individu disertai adanya perilaku atau perbuatan yang menampak, misal orang
menari nari karena lulus ujianya. Sebaliknya sekalipun sesorang mengalami
perasan senang karenan menerima uang banyak atau lulus ujiannya tetap
tenang saja, tanpa ada perilaku atau perbuatan yang menampak keluar, ini yng
yang dimaksud dengan inner feeling. Disamping itu masih ada dimensi lain
yang merupakan dimensi ketiga yaitu expectany feeling dan realesi feeling.
Sesuatu perasaan dapat dialami oleh individu sebagai sesuatu yang masih
dalam pengharapan, ini yang dimaksud denganexpected feeling. Dismaping itu
perasaan dapat dialami oleh individu karena sesuatu itu telah nyata, ini yang
dimaksud dengan realese feeling.

2.2.Ciri-ciri perasaan
Perasaan memiliki Ciri-ciri spesifik, yaitu:
 Perasaan selalu terkait dengan gejala kejiwaan yang lain, khususnya
persepsi.
Contoh:
 Perasaan gembira saat menonton pertandingan sepakbola karena tim
sepakbola favoritnya menang.
 Dalam diri seseorang timbul perasaan gelisah dan takut karena
memikirkan trauma masa lalu.

3
4

 Perasaan sifatnya individual atau subjektif.


Contoh:
 Pada saat menonton pertandingan sepakbola, ada penonton yang
bersorak gembira karena kesebelasan yang dijagokan dapat menjebol
gawang lawan, tetapi di pihak lain ada yang sedih karena tim
favoritnya kalah.
 Dalam keluarga, pada saat menanti anaknya belum pulang dari
sekolah, si ibu mungkin cemas, 1tetapi si bapak mungkin tenang-
tenang saja.
 Perasaan dialami oleh individu sebagai perasaan senang dan tidak senang.
Contoh:
 Seorang mahasiswa perasaannya senang karena nilai ujiannya baik.
 Seorang mahasiswa tidak senang kepada dosen yang cara mengajarnya
tidak jelas.

2.3.Jenis jenis perasaaan


Salah satu dimensi yang dikemukakan oleh Wundt adalah mengenai
perasaan yang dikaitkan dengan waktu yaitu perasaan yang telah nyata dengan
perasaan yang masih dalam jangkaun waktu yang aka datang. Dalam hal ini
teori harapan ini jelas adanya kaitan anatara perasaan yang timbul dengan
kemungkinan tercapainya tujuan dan pentingnya tujuan, walaupun tujuan
tersebut secara objektif belum dicapai oleh individu yang bersangkutan.
Disamping itu Max Scheler 1950 berpendapat bahwa ada empat
macam tingkatan dalam perasaan.
1) Perasaan tingkat sensoris yaitu perasaan didasarkan atas
kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian.
Misal rasa sakit, panas, dingin.
2) Perasaan kehidupan vital yaitu perasaan yang bergantung pada
keadaan jasmani keseluruhan, Misal rasa segar, lelah.

1
Pattty. F MA, Pengantar Psikologi Umum Surabaya: Usaha Nasional, 1982
5

3) Perasaan psikis atau kejiwaan yaitu perasaan senang, susah ,takut


dsb.
4) Perasaan kepribadian yaitu perasaan yang berhubungan dengan
keseluruhan pribadi Misal perasaan harga diri, perasaan putus asa,
dan perasaan puas.
Bigot 1950 juga memberikan klarifikasi atau pendapat mengenai
perasaan sebagai berikut:
1) perasaan keindaraan yaitu perasaan yang berkaitan dengan alat
indara misal perasaan yang berhubungan dengan pencecapan,
Misal rasa asin, pahit, manis, perasaan lapar, haus, lelah dan
sebagainya.
2) Perasaan psikis atau kejiwaan yang masih dibedakan atas
a) perasaan intelektual, perasaan yang timbul apabila orang
dapat memecahkan sesuatu soal atau mendapatkan hal hal
baru sebagai hasil kerja dari segi intelektual.
b) perasaan kesusilaan, apabila orang mengalami hal hal
yang baik atau buruk menurut norma norma kesusilaan.
c) perasaan keindahan, apabila seseorang mengalami sesuatu
yanag indah atau yang tidak indah.
d) perasaan haraga diri , perasaan yang menyertai harga diri
seseorang.
e) perasaan ketuhanan, perasaaan menyertai kepada
ketuhanan yang mempunyai sifat sifat serba sempurna.
f) perasaan kemasyarakatan atau perasaan sosial, pearasaan
ini timbul dalam hubungannya dengan interaksi sosial
yaitu hubungan individu satu dengan individu lain.

2.4.Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Perasaan


 Keadaan jasmani atau fisik individu yang bersangkutan.
Contoh:
6

- Perasaan individu yang sedang sakit, lebih sensitif dibandingkan


orang sehat.
 Struktur kepribadian individu memengaruhi individu dalam mengalami
suatu perasaan.
Contoh:
- Individu yang berkepribadian introvert memiliki perasaan yang
sensitif.Individu yang berkepribadian extravert kebal terhadap
perasaan.
- Individu yang kepribadiannya mudah marah.
- Kepribadian peramah biasanya perasaannya halus.
 Keadaan temporer pada diri individu atau bergantung pada suasana hati,
individu yang sedang kalut pikirannya sangat peka terhadap perasaan
dibanding orang yang normal.

2.5.Intensitas Perasaan
Intensitas (tingkat dan kekuatan) perasaan bergantung pada hal-hal
sebagai berikut. Intensitas perasaan persepsi lebih kuat dibanding tanggapan,
fantasi, dan ingatan, misalnya perasaan saat bertemu dengan.
 saudara kandung yang sudah lama berpisah, intensitasnya lebih kuat
dibanding perasaan yang timbul tatkala pal itu sudah menjadi
kenangan.
 Intensitas perasaan melalui pengamatan indra pembau dan pengecap
intensitasnya lebih tinggi dibanding perasaan melalui penglihatan dan
pendengaran, misalnya perasaan akibat mencium bau bangkai lebih
intens daripada mendengar suara gaduh.
 Intensitas dipengaruh faktor fisik dan psikis, misalnya dahulu,
perasaan saya apabila mendengar musik dangdut muak sekali, tetapi
sekarang, begitu mendengar alunan musiknya saja sudah ingin joget.
 Intensitas perasaan turun karena perasaan itu dialami berulang-ulang
atau sudah cukup lama, misalnya memutar VCD dengan lagu-lagu
7

yang berulang¬ulang membosankan, perasaannya tidak senang


dibanding pada saat pertama kali memutar VCD tersebut.

2.6.Dimensi Perasaan Menurut Wund


Seperti dikemukakan oleh Bimo Walgito (1989), menurut Wund
perasaan itu memiliki 3 dimensi, yaitu:
 Perasaan senang dan tidak senang, misalnya seorang pasien merasa
senang karena penyakitnya dinyatakan sembuh oleh dokter atau
seorang pasien merasa tidak senang di rawat di suatu rumah sakit
karena pelayanannya jelek. Perasaan excited atau inner feeling,
yaitu perasaan yang dialami individu disertai perilaku atau
perbuatan yang tampak, misalnya karena diterima masuk Akademi
keperawatan, perasaannya gembira disertai menari-nari.
 Perasaan expectancy atau release feeling, yaitu perasaan yang
masih dalam pengharapan atau memang betul-betul telah terjadi.
Contoh:
 Alangkah bahagia perasaan saya apabila kelak dapat
meneruskan ke DIV ATEM setelah lulus D3 ATEM.
 Waktu saya dinyatakan diterima di D3 ATEM, perasaan saya
betul-betul gembira sekali.

2.7.Emosi
Kata “emosi” diturunkan dari kata bahasa Perancis, emotion. Emosi
adalah suatu perasaan ingin melebihi dari sifat individu terhadap suatu objek
sehingga cendrung berupaya untuk mengekpresikan dan mengaplikasikannya.
Sedangkan menurut William James, emosi adalah kecendrungan untuk
memiliki perasaan yang khas bila berhadapan dengan objek tertentu dalam
lingkungannya. Selain itu Crow & Crow mengemungkakan tentang emosi
yaitu suatu keadaan yang bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai
inner adjusment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk
mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.
8

2.8.Macam - macam emosi.


a. Takut, Emosi ini cenderung disebabkan oleh kondisi sosial, biasanya
kondisi takut dalam kondisi yang nyata. Misal takut ditempat yang gelap
atau sepi.
b. Khawatir, Emosi ini bentuk ketakutan tetapi lebih bersifat khayalan atau
imajiner. Misalnya khawatir kalau tidak berhasil melakukan sesuatu, atau
tidak lulus dalam ujian nasional.
c. Marah, Emosi ini bersifat sosial dan biasanya jika mendapatkan
perlakukan yang tidak adil dan tidak mneyenangkan.
d. Sebal, Emosi ini berhubungan dengan anatar pribadi, Misalnya melihat
tingkah laku teman atau pacar.
e. Frustasi, Emosi ini akibat adanya hambatan hambatan disetiap individu.
f. Cemburu, Emosi ini dikelilingi ketakutan atau kemarahan.
g. iri hati, Emosi ini iri terhadap benda orang lain.
h. Dukacita , Emosi ini mengangu individu.
i. Afeksi atau sayang, Emosi ini menyenangkan.
j. Bahagia, Emosi ini perasaan ini dihayati oleh setiap individu yang berbeda
beda .

2.9.Teori emosi dan hubungan dengan gejala gejala.


Teori teori emosi dapat dikemukakan sebagai berikut:
a) Teori yang berpijak pada hubungan emosi dengan gejala
kejasmanian.
b) Teori yang hanya mencoba mengklarifikasikan dan
mendeskripsikan pengalaman emosional (emotional experience).
c) Melihat emosi dalam kaitanya dengan perilaku, dalam hal ialah
bagaimana hubungannya dengan motivasi.
d) Teori yang mengaitkan emosi dengan aspek dengan aspek kognitif.
9

Selain itu adanya hubungan emosi dengan gejala antara emosi dengan gejala
kejasmanian.
1) Teori emosi dengan gejala kejasmanian.
a. Teori James_Lange
Menurut teori ini emosi akibat atau hasil persepsi dari
keadaan jasmani ( felt emotion is the perception of bodily
states ) orang sedih karena menangis, orang takut karena
gemetar dan sebagainya.
b. Teori Schacter_Singer
Menurut teori ini bahwa emosi hasil dari interprestasi dari
aroused atau stirred up dari keadaan jasmani ( bodily states).
c. Teori Cannon _ Bard
Menurut teori ini emosi bergantung pada aktivitas dari otak
bagian bawah.

2) Teori hubungan antar emosi.


Robert plutchik (Morga 1984) bahwa emosi berkaitan dengan
emosi primer (primary emotion) dan hubunganya satu dengan yang
lain.
3) Teori emosi berkaitan dengan motifasi.
Tomkins Mengemukakan bahwa emosi itu menimbulkan energi
untuk motifasi. Selanjutnya dikemukakan bahwa motif atau dorongan
hanya memberikan informasi mengenai sementara kebutuhan.
4) Teori kognitif mengenai emosi
Teori ini dikemukakan oleh Richard Lazarus dan teman teman
sekerja, yamg mengemukakan teori ini tentang emosi yang
menekankan pada penafsiran atau penegertian mengenai informasi
yang datang dari bebrapa sumber.
10

2.10. Komponen- komponan Yang Ada Dalam Emosi


Suatu emosi yang kuat mencakup beberapa komponan umum. Salah
satunya adalah reaksi tubuh. Jika marah misalnya, tubuh anda kadang-
kadang gemetar atau suara anda menjadi tinggi, walaupun anda tidak
menginginkannya. Komponen yang lain adalah pikiran dan keyakinan
yang menyertai emosi, dan tampaknya hal itu terjadi secara otomatis.
Mengalami suatu kebahagiaan misalnya, sering kali melibatkan pemikiran
tentang alasan kebahagiaan. Komponen ketiga suatu pengalaman
emosional adalah ekspresi wajah. Komponan yang keempat adalah reaksi
anda terhadap pengalaman tersebut. Reaksi ini mencakup reaksi spesisifik-
kemarahan mungkin menyebabkan agresi, dan reaksi yang lebih global.
Jadi daftar komponen emosi mencakup:
1) Respon tubuh internal, terutama yang melibatkan sistem saraf
otonomik.
2) Keyankinan atau penilaian kognitif bahwa telah terjadi keadaan
positif atau negatif tertentu.
3) Ekspresi wajah
4) Reaksi terhadap emosi

2.11. Perasaan- perasaan yang disertai dengan emosi


Macam-macam prasaan yang disertai denga rasa emosi adalah sebagai
berikut:
a) Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk
menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan
hal itu. Bentuk dari takut adalah takut yang 2parhologis, yang
disebut fobia-fobia adalah perasaan takut teradap hal-hal tertentu
yang demikian kuatnya, meskipun tiak ada alasan yang nyata,
11

misalnya takut terhadap tempat yang sempit dan tertutup (claustio


phobia), takut terhadap ketinggian atau takut berada ditempat-tempat
yang tinggi (acrophobia), takut terhadap tempat-tempat yang ramai
(achiophobia).
Rasa takut yang lain merupakan kelainan kejiwan adalah
kecemasan (anaxiety) yaitu rasa takut yang tidak jelas sasarannya
dan juga tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus
biasanya terdapat pada penderita-penderita (psikoneurosis).
b) Khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai
objek yang jelas atau tidak ada objeknya sama sekali. kekhwatiran
menyebabkan rasa tidak senang, gelisah, tegang, tidak tenang, tidak
aman. Kekhawatiran seseorang untuk melanggar norma masyarakat
adalah suatu kekhawatiran yang umum pada tiap-tiap orang,
kekhawatiran ini justru positif karena seseorang selalu bersikap
berhati-hati dan berusaha menyesuaikan diri dengan norma
masyarakat.
c) Cemburu
Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari
oleh kurang adanya keyakinan terhadap diri sendiri dan ketakutan akan
kehilangan kasih sayang dari seseorang. Seseorang yang mempunyai
rasa cemburu selalu mempnyai sikap benci terhadap saingannya.
d) Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kalangan, yaitu perasaan terbebas
dari ketegangan. Biasanya kegembiraan itu disebabkan oleh hal-hal
yang bersifat tiba-tiba (surprise) dan kegembiraan biasanya brsifat
sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain sekitar orang yang gembira
tersebut.
e) Marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu
aktivitas untuk mncapai tujuannya.
12

Dengan demikian ketegangan yang terjadi dealam aktivitas itu


tidak mereda, bahkan bertambah untuk menyalurkan ketegangan-
ketegangan itu, individu yang bersangkutan menjadi marah, karena
tujuannya tidak tercapai.

2.12. Perbedaan Emosi Dan Perasaan


Pada ummnya perbedaan antara emosi dan perasaan adalah:
a) Emosi berlangsung tidak lama, sedangkan perasaan dapat
berlangsung untuk waktu yang lama.
b) Emosi adalah reaksi terhadap kejadian-kejadian diluar kita,
sedangkan ini tidak berlaku untuk semua perasaan.
c) Emosi menguasai kita,sedangkan perasaan tidak
d) Emosi adalah reaksi terhadap kejadian-kejadian yang berarti vital
terhadap kita sedangkan perasaan tidak.
BAB II
PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Jadi perasaan adalah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak
bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang dan yang tidak
bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra. Menurut woodworth dan
Marquis 1957 selain dimensi senang dan tidak senang masih ada dimensi
perasaan yang lain, yaitu perasaan masih dapat dialami oleh individu
sebagai excited feelingatau sebagai innert feeling dan ini dipandang sebagai
dimensi yang kedua. Sedangkan Emosi adalah suatu perasaan ingin melebihi
dari sifat individu terhadap suatu objek sehingga cendrung berupaya untuk
mengekpresikan dan mengaplikasikannya.

13
DAFTAR PUSTAKA
Mustaqim, 2001, Psikologi Pendidikan. Pustaka Pelajar. Semarang.
Sobur. A, 2003. Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung.
Sujanto. A, 1979. Psikologi Umum. Bumi Aksara. Jakarta.
Prof.Dr. Bimo Walgito 2010. Psikologi umum. yogyakarta

14

Anda mungkin juga menyukai