Anda di halaman 1dari 6

KESEHATAN DAERAH MILITER JAYA/JAYAKARTA

RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA

NOMOR : Kep / 19 / XI / 2017

TENTANG

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)


DI RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA

Jakarta, 6 November 2017


KESEHATAN DAERAH MILITER JAYA/JAYAKARTA
RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA NOMOR :


Kep / 19 / XI / 2017

TENTANG

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)


RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA

KEPALA RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA

Menimbang : a. bahwa pasien dan keluarganya adalah pribadi yang unik dengan sifat,
sikap, perilaku yang berbeda-beda, kebutuhan pribadi, agama,
keyakinan, dan nilai-nilai pribadi.

b. bahwa Rumah Sakit membangun kepercayaan dan komunikasi


terbuka dengan pasien untuk memahami dan melindungi nilai budaya,
psikososial, serta nilai spiritual setiap pasien.

c. bahwa hasil pelayanan pada pasien akan meningkat bila pasien dan
keluarga atau yang berhak mengambil keputusan diikutsertakan dalam
pengambilan keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan
harapan, nilai, serta budaya.

d. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas perlu ditetapkan


Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga RS. Tk. II Moh Ridwan Meuraksa
dengan Surat Keputusan Kepala RS Tk. II Moh Ridwan Meuraksa
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 29/2004 tentang Praktik
Kedokteran

2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang


Rumah Sakit

3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang


Tenaga Kesehatan

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun


2014 Tentang Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien

5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 290 / MENKES / PER / IX / 2008


tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1438 / MENKES / PER / IX /


2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang


Keselamatan Pasien

8. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 69 tahun 2014 tentang Kewajiban


Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien

9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 / MENKES / SK / II / 2008


tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

10. Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit Edisi I, Komisi Akreditasi


Rumah Sakit tahun 2017

MEMUTUSKAN

Menetaptan : 1. Surat Keputusan Kepala RS Tk. II Moh Ridwan Meuraksa tentang


kebijakan Hak Pasien dan Keluarga RS Tk. II Moh Ridwan Meuraksa

2. Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga RS. Tk. II Moh Ridwan Meuraksa
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu sebagaimana tercantum
dalam lampiran Keputusan ini

3. Kebijakan Hak Pasien dan Keluarga RS Tk. II Moh Ridwan Meuraksa


sebagaimana dimaksud dalam Diktum kedua harus dijadikan acuan
dalam menyelenggarakan hak pasien dan keluarga di RS Tk. II Moh
Ridwan Meuraksa
4. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat keliruan dalam ketetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : di Jakarta
Pada tanggal : 6 November 2017
KESEHATAN DAERAH MILITER JAYA/JAYAKARTA Lampiran Keputusan
RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA Kepala RS MRM
No: Kep/19/XI/2017
Tanggal 6 November 2017

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)


DI RUMAH SAKIT TK. II MOH RIDWAN MEURAKSA

A. KEBIJAKAN UMUM

1. Pasien dan keluarganya adalah pribadi yang unik dengan sifat, sikap,
perilaku yang berbeda- beda, kebutuhan pribadi, agama, keyakinan, dan nilai
– nilai pribadi.

2. Rumah sakit membangun kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan


pasien untuk memahami dan melindungi nilai budaya, psikososial, serta nilai
spiritual setiap pasien

3. Hasil pelayanan pada pasien akan meningkat bila pasien dan keluarga yang
tepat atau mereka yang berhak mengambil keputusan diikutsertakan dalam
pengambilan keputusan pelayanan dan proses yang sesuai dengan harapan,
nilai, serta budaya.

4. Untuk mengoptimalkan hak pasien dalam pemberian pelayanan yang


berfokus pada pasien dimulai dengan menetapkan hak tersebut, kemudian
melakukan edukasi pada pasien serta staf tentang hak dan kewajiban
tersebut

5. Pada pasien diberi informasi tentang hak dan kewajiban mereka dan
bagimana harus bersikap. Para staf dididik untuk mengerti dan menghormati
kepercayaan, nilai- nilai pasien, dan memberikan pelayanan dengan penuh
perhatian serta hormat guna menjaga martabat dan nilai diri pasien.

6. Bagaimana proses asuhan dilaksanakan di rumah sakit sesuai dengan


peraturan dan perundang – undangan, konvensi internasional, dan perjanjian
atau persetujuan tentang hak asasi manusia yang disahkan oleh pemerintah.

7. Proses ini berkaitan dengan bagaimana rumah sakit menyediakan pelayanan


kesehatan dengan cara yang wajar yang sesuai dengan kerangka pelayanan
kesehatan dan mekanisme pembiayaan pelayanan kesehatan yang berlaku.
KEBIJAKAN KHUSUS
2. Rumah Sakit menetapkan regulasi dan proses untuk mendukung partisipasi
pasien dan keluarga di dalam proses asuhan.

a. Partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan melalui pengambilan


keputusan tentang asuhan, bertanya soal asuhan, minta pendapat orang lain
(second opinion), dan menolak prosedur diagnostik atau tindakan.

b. Saat pasien minta second opinion , diharapkan rumah sakit tidak menolak,
mencegah atau menghalanginya, sebaliknya rumah sakit diminta memfasilitasi
permintaan tersebut dengan jalan pasien diberi informasi tentang kondisinya,
hasil tes, diagnosis, rekomendasi tindakan, dan sebagainya.

c. Rumah sakit tidak boleh menyembunyikan informasi jika pasien meminta


second opinion

d. Rumah sakit menetapkan regulasi untuk mengatur hak pasien untuk mencari
second opinion tanpa rasa khawatir mempengaruhi proses asuhannya

e. Rumah sakit mendorong pasien dan keluarga terlibat dalam seluruh aspek
pelayanan.

f. Seluruh staf sudah dilatih melaksanakan regulasi dan perannya dalam


mendukung hak pasien serta keluarganya untuk berpatisipasi di dalam proses
asuhannya.

Anda mungkin juga menyukai