Anda di halaman 1dari 4

KRITIK ARSITEKTUR BANDARA RADEN INTAN, METODE TYPIKAL

Kritik Tipikal/Kritik Tipical (Typical Criticism)

Definisi:
kritikTipikal(Typical Criticism)adalah sebuah metode kritik yang termasuk pada kritik-Kritik
normatif(normative Criticism) Kritik Tipikal yaitu
metode kritik denganmembandingkan obyek yang dianalisis dengan bangunan sejenis lainnya
dalam hal ini bangunan publik.

Obyek yang dianalisis : Bandara Raden Intan Lampung

Bangunan pembanding sejenis : Bandara Soekarno Hatta

Bandara Raden Intan Lampung

Bandar Udara Internasional Radin Inten II (bahasa Inggris: Radin Inten II International
Airport) (IATA: TKG, ICAO: WILL) adalah bandar udara yang melayani kota Bandar
Lampung di Lampung, Indonesia.
Bandara Soekarno Hatta

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (IATA: CGK, ICAO: WIII) merupakan


sebuah bandar udara utama yang melayani penerbangan untuk Jakarta, Indonesia.

Bentuk Bangunan:

1. Bandara Raden Intan Lampung

Ornamen rumah adat Lampung yang ada di terminal kedatangan dan keberangkatan
berganti dengan bangunan bergaya minimalis dengan kesan moderen. Ruang kedatangan
tampak lebih lega dan besar.

Rumah adat Lampung tetap dipertahankan di ruang kedatangan dan keberangkatan VIP,
bersebelahan dengan bangunan baru yang direnovasi. Penampilan depan juga berubah
drastis. Selain mengubah total pagar pemisah dengan jalan lintas Sumatera, kini terdapat
tulisan besar 'LAMPUNG SELATAN' di depan bandara.

1. Bandara Soekarno Hatta

Dalam mendesain Soekarno-Hatta Paul Andreu mempertahankan nilai


positif konsep arsitektur Indonesia yang selalu menekankan kepada kesinambungan dan
hubungan simbiosis dengan alam. Oleh karena itu ia memperkenalalkan pendekatan
arsitektur post-modern yang memperbolehkan penggabungan elemen modern, budaya
populer Indonesia dan lingkungan sekitar bandara, yang saat itu dikelilingi hamparan
sawah padi yang indah menjadi satu, sehingga konteks budaya Indonesia yang kental
dapat terasa dan terlihat dari semua penjuru bandara. Dimulai penumpang yang ada di
luar, di dalam bandara, di dalam pesawat, bahkan yang akan mendarat. Salah satu
karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara
lounge tempat tunggu.
Fungsi Bangunan:

1. Bandara Raden Intan

a. Penyelenggaraan dan pengendalian pelaksanaan lau lintas angkutan udara.


b. Penyelenggaraan dan pengaturan keamanan dan keselamatan lalu lintas udara.
c. Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas Bandar Udara, Telekomunikasi, Navigasi, dan
Listrik.
d. Penyelenggaraan dan pengaturan kegiatan penunjang Bandar Udara untuk kelancaran
arus penumpang dan barang.
e. Penyelenggaraan dan pengendalian keamanan dan ketertiban umum serta Hygiene dan
Sanitasi di Bandar Udara.
f. Penyelenggaraan kegiatan Kepegawaian, Perlengkapan, Tata Usaha dan Rumah Tangga.

1. Bandara Soekarno Hatta

Bandara Soekarno Hatta merupakan central dari lalu lintas penerbangan di Indonesia
selain Bandara Halim Perdana Kusuma yang digunakan untuk penerbangan khusus saja.
Di Bandara Soekarno Hatta sendiri terdapat 3 terminal yang berfungsi untuk lalu lintas
maskapai dalam mengangkut dan menurunkan penumpang.
 Terminal 1 yang digunakan untuk penerbangan domestik terdiri dari terminal 1A, 1B, dan
1C.
 Terminal 2 digunakan untuk penerbangan internasional dan domestik yang terdiri dari
2D, 2E, dan 2F.
 Terminal 3 yang berfungsi untuk maskapai penerbangan yang berbiaya murah.

Struktur Bangunan:

struktur menggunakan baja yang diselimuti beton dibagian kolom dan tiang bangunan bandara
raden intan.

Anda mungkin juga menyukai