Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KOSMETOLOGI

KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN ALAM

OLEH :

Ni Putu Rusi Damayani ( 171200151 )


Ni Putu Sintya Dewi ( 171200152 )
Nyoman Adhi Krisnanda ( 171200153 )

PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS

INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI

DENPASAR

2019
KOSMETIK YANG MENGANDUNG BAHAN ALAM

1.1 Antiacne
1.1.1 Definisi Antiacne
Jerawat adalah reaksi dari penyumbatan pori-pori kulit disertai peradangan
yang bermuara pada saluran kelenjar minyak kulit. Sekresi minyak kulit menjadi
tersumbat, membesar dan akhirnya mengering menjadi jerawat (Muliyawan dan
Suriana, 2013).
Kosmetik antijerawat merupakan preparat kosmetika yang tidak hanya
berfungsi sebagai kosmetika pada umumnya, namun juga mengandung zat
berkhasiat obat yang mana memberikan manfaat dalam mempengaruhi struktur
dan faal kulit yang berjerawat seperti pada obat topikal, tetapi tidak berbahaya
secara farmakologis bagi kulit dan badan si pemakai (Wasitaatmadja, 1997).
1.1.2 Produk
a. Nama Produk : The Body Shop Tea Tree Skin Clearing Facial Wash
b. Fungsi : Membasmi jerawat dan mengatasi produksi minyak
berlebih pada wajah.
c. Bentuk sediaan : Serum Cair
d. Bahan : Aqua/Water/Eau (Solvent), Glycerin (Humectant),
Sodium Laureth Sulfate (Surfactant), Cocamidopropyl Betaine (Surfactant),
PEG-120 Methyl Glucose Dioleate (Viscosity Controlling Agent), PEG-40
Hydrogenated Castor Oil (Emulsifying Agent), PEG-7 Glyceryl Cocoate
(Emulsifying Agent), Polysorbate 20 (Emulsifying Agent), Alcohol Denat.
(Solvent), Sodium Chloride (Viscosity Controlling Agent), Phenoxyethanol
(Preservative), Panthenol (Skin Conditioning Agent), Melaleuca Alternifolia
Leaf Oil/Melaleuca Alternifolia (Tea Tree) Leaf Oil (Natural Additive), Sodium
Benzoate (Preservative), Calophyllum Inophyllum Seed Oil (Skin Conditioning
Agent), Citric Acid (pH Adjuster), Allantoin (Soothing agent), Menthol
(Fragrance Ingredient), Butyl Methoxydibenzoylmethane (Ultraviolet Light
Absorber), Limonene (Fragrance Ingredient), Sodium Hydroxide (pH
Adjuster), Leptospermum Petersonii Oil (Fragrance Ingredient), Tocopherol
(Antioxidant), CI 19140/Yellow 5 (Colorant), Caramel (Colorant), CI
42090/Blue 1 (Colorant).
e. Gambar produk :

1.2 Antihiperpigmentasi
1.2.1 Definisi hiperpigmentasi
Hiperpigmentasi merupakan problem kulit yang sering dijumpai, yang
disebabkan oleh produksi pigmen melanin yang berlebihan. Prevalensi
hiperpigmentasi di Indonesia cukup tinggi, hal ini dikarenakan tipe kulit orang
indonesia termasuk kedadalam golongan tipe 4 dan 5 dalam Fitzpatrick skin
phototypes dimana jarang terbakar dan selalu tan (menghitam), selain itu keadaan
iklim tropis di Indonesia serta pajanan sinar matahari yang intens menambah
insiden kejadian hiperpigmentasi meningkat. Melasma merupakan salah satu
kelainan hiperpigmentasi yang umumnya timbul pada wanita usia reproduktif
yaitu usia 20 - 45 tahun dan terjadi di populasi Negara tropis. Hiperpigmentasi ini
menimbulkan keluhan kosmetik yang dapat menurunkan, baik penampilan
maupun kualitas kehidupan (Sri Lestari, 2011 & Baumanm, 2009).
Untuk itu diperlukan upaya pencegahan dan perawatan sebelum timbulnya
gejala hiperpigmentasi pada kulit. Dalam melakukan upaya pencegahan kejadian
hiperpigmentasi diperlukan pengetahuan tentang penyebab timbulnya
hiperpigmentasi baik dari luar ataupun dalam tubuh, serta beberapa perawatan
kulit perlu dilakukan sebelum timbulnya gejala dan langkah-langkah yang aman
dan tepat dalam melakukan perawatan dan pengobatan jika sudah terkena atau
timbul gejala (Adhi djuanda,1999).

1.2.2 Produk
a. Nama produk : Solusi Face Toner Martha Tilaar.
b. Fungsi : Mengatasi hiperpigmentasi serta mencerahkan kulit.
c. Bentuk sediaan : Cair
d. Bahan : Grape Seeds dan Lincorice Extract
e. Gambar produk :

1.3 Tabir Surya


1.3.1 Definisi Tabir Surya
Tabir surya merupakan sediaan kosmetik yang digunakan dengan maksud
memantulkan atau menyerap secara aktif cahaya matahari terutama pada daerah
dengan emisi gelombang ultraviolet dan inframerah, sehingga dapat mencegah
terjadinya gangguan kulit karena sinar UV (Draelos dan Thaman, 2006).
Fungsi tabir surya adalah untuk melindungi kulit dari radiasi ultraviolet dalam
sinar matahari yang dapat menimbulkan berbagai kerusakan pada kulit, seperti pada
penuaan dini, hiperpigmentasi, sampai kanker kulit. Tabir surya yang mengandung
PABA (Para Amino Benzoic Acid) populer di negara-negara barat karena efektif
menyerap sinar UVB dan menyebabkan kecoklatan pada kulit. Tetapi untuk kulit
Asia/Indonesia, tabir surya yang mengandung UVB tidak cocok dan tidak aman
karena menyebabkan kecoklatan pada kulit dan bersifat photosensitizer (Nicholas
Perricone.2002).Tabir surya mencegah pembentukan squamous cell carcinoma
penyebab kanker kulit pada hewan dan manusia. Tabir surya dibagi menjadi dua
kelompok besar yaitu tabir surya fisik dan tabir surya kimia. Tabir surya fisik
memiliki mekanisme kerja dengan memantulkan dan menghamburkan radiasi sinar
ultraviolet, sedangkan tabir surya kimia memiliki mekanisme kerja mengabsorbsi
radiasi sinar ultraviolet (Nicholas Perricone.2002).
Tabir surya mencegah pembentukan squamous cell carcinoma penyebab
kanker kulit pada hewan dan manusia. Tabir surya dibagi menjadi dua kelompok
besar yaitu tabir surya fisik dan tabir surya kimia. Tabir surya fisik memiliki
mekanisme kerja dengan memantulkan dan menghamburkan radiasi sinar ultraviolet,
sedangkan tabir surya kimia memiliki mekanisme kerja mengabsorbsi radiasi sinar
ultraviolet (Walters.2008).
1.3.2 Produk
a. Nama Produk : Nivea Sun Protect & Moisture SPF 50+
b. Fungsi :memberikan perlindungan kulit seketika dari efek sinar
UV yang dapat mengakibatkan terbakarnya kulit dan penuaan dini serta menjaga
kelembaban kulit. Mengandung Vitamin E untuk nutrisi kulit dan anti radikal
bebas dengan UVA & UVB Filter. Tidak lengket dikulit serta tahan air. Dengan
SPF 50 memberikan perlindungan kulit maksimal. Tidak lengket dan Anti Air.
c. Bentuk Sediaan : Cream
d. Bahan : Aqua Buthylene Glycol, DicaprylateDicaprate Ethylhexyl
Methoxycinnamate Glycerin Titanium Dioxide Ethylhexyl Triazone
BisEthylhexyloxypenol Methoxyphenyl Triazine Cetearyl Alcohol PEG40
Castor Oil Sodium Cetearyl Sulfate Cetyl Alcohol Phenylbenzimidazole Sulfonic
Acid Cyclomethicone Diethylhexyl Butamido Triazone Trisodium EDTA
Glyceryl Stearate SE Hydrogenated CocoGlycerides C1836 Acid Triglyceride
Tocopheryl Acetate PVPHexadecene Copolymer Phenoxyethanol Xanthan Gum
DMDM Hydantoin Sodium Hydroxide Trimethoxycaprylylsilane BHT
Limonene Linalool Benzyl Benzoate Hydroxysohexyl 3Cyclohexene
Carboxaldehyde Hexyl Cinnamal Benzyl Salicylate Eugenol Butylphenyl
Methylpropional AlphaIsomethyl Ionone Citronellol Coumarin
e. Gambar Produk :

1.4 Pencerah Kulit


1.4.1 Definisi Pencerah kulit
Pemutihpencerah kulit adalah salah satu produk kosmetik yang digunakan untuk
mencerahkan atau menghilangkan pewarnaan kulit yang tidak diinginkan. Di beberapa
negara luar, produk ini dikategorikan sebagai obat dan bukan sebagai kosmetik yang
dapat digunakan secara bebas. Sedangkan di negara Asia seperti di Jepang, kosmetik
pemutihpencerah kulit masih beredar sebagai kosmetik yang sangat digemari terutama
oleh kalangan remaja-remaja, baik pria maupun wanita. Oleh karena itu, bahan-bahan
yang dapat digunakan sebagai pemutihpencerah banyak diteliti dan dikembangkan
hingga sekarang. (Toranggono, 2007; Nandityasari, 2009)
1.4.2 Poduk
a. Nama Produk : BDL Papaya Whitening Soap
b. Fungsi : Berfungsi untuk mengangkat kotoran dan sel – sel kulit mati,
membantu mencerahkan kulit dan menutrisi kulit.
c. Bentuk Sediaan : Sabun
d. Bahan : Ekstrak Pepaya, Vitamin A, C, E
e. Gambar Produk :

1.5 Emolient atau Moisturizer


1.5.1 Definisi Emolient atau Moisturizer
Air yang dapat menghilang dengan cepat pada kulit merupakan alasan utama yang
menyebabkan kulit kering dan dehidrasi, setiap orang yang memiliki kulit yang sehat
memiliki kadar minyak yang seimbang, minyak tersebut dapat membantu mencegah
menguapnya air dari kulit. Sebagian orang yang memiliki kulit kering sedikit untuk
mengeluarkan minyak sehingga kadar air yang ada di dalam kulit dapat mudah menguap
keluar karena tidak ada pencegah untuk air tetap berada di dalam kulit. Mudahnya air
menguap merupakan penyebab dari permasalahan kulit seperti eczema, excessive,
flakiness, dan kulit yang sangat kering.
Moisturizer adalah campuran dari berbagai bahan kimia baik alami maupun
sintetis yang khusus didesain untuk membantu membuat lapisan luar kulit menjadi lebih
lembut dan terhidrasi dengan baik dengan mencegah penguapan air dari kulit. Moisturizer
merupakan benda wajib untuk semua jenis kulit (berminyak, normal, kombinasi,
sensitive) banyak yang mengira apabila mereka memiliki kulit berminyak tidak
membutuhkan moisturizer karena takut kulitnya lebih memproduksi minyak yang
berlebih dan malah menimbulkan jerawat, hal tersebut kurang tepat, karena faktanya
semua jenis kulit membutuhkan moisturizer hanya saja kita harus bisa memilih kira-kira
moisturizer yang seperti apa yang kita perlukan.
Moisturizer dibagi menjadi 2 jenis yaitu berbahan dasar air (water based) dan
pelembab yang berbahan dasar minyak (oil based), ke-2 fungsi pelembab tersebut sama,
namun akan jauh lebih baik bila diaplikasikan pada jenis kulit yang tepat sesuai
kebutuhannya. Menurut fungsinya, bahan moisturizer dibagi menjadi 3 yaitu humectant,
oklusif, dan emoullient, 3 hal tersebut dapat dibagi berdasarkan bahan dari suatu produk :
1. Humectants
Humectants, bahan yang mampu menyerap dan menangkap air diudara,
Menggunakan moisturizer yang bersifat humectants ke kulit, kulit akan mendapatkan
kelembaban, moisturizer dengan sifat humectants juga dapat mengenyalkan dan membuat
kulit kita halus dan terbebas dari garis-garis halus. Humectans ini lebih larut dalam air
cocok untuk kulit berminyak. Mekanisme kerja dari humektan ini adalah dengan
meningkatkan kapasitas penyimpanan air (water holding capacity). Selain itu sifat
humectans terkadang memberikan manfaat lainnya misalnya saja seperti madu tidak
hanya melembabkan kulit madu juga memiliki manfaat anti-inflammatory, antioxidants,
dan antimicrobial. Moisturizer yang bersifat humectant ini bisa dicari dengan bahan yang
berbentuk : Glycerin, Honey, Hyaluronic acid, Soluble collagen, Urea, Hexylene glycol,
Butylene glycol, Propylene glycol
2. Occlusive
Moisturizer yang bersifat occlusive dapat membentuk physical barrier di atas
permukaan kulit yang mencegah penguapan air pada kulit kita. Jika diaplikasikan
kepada kulit yang kering occlusive ini tidak terlalu melembabkan, maka dari itu sangat
dianjurkan apabila yang menggunakan moisturizer berjenis occlusive ini untuk
menggunakan produk yang berisfat hummectan sebelumnya, karena sifat dari jenis
moisturizer ini dapat mengkunci semua kadar air didalam kulit kita, misalnya saja
dengan menggunakan hydrating toner sebelum menggunakan moisturizer bersifat
occlusive. moisturizer jenis occlusive ini terdapat pada bahan yang berbentuk :
Beeswax, Fatty acids, Fatty alcohols, Lanolin, Lecithin, Mineral oil, Paraffin, Petroleum,
Plant-based butter (cocoa butter, shea butter, etc), Silicone, Glyceryl stearate, PEG-100
stearate
3. Emollients
Emollients adalah moisturizer yang mengisi celah antara sel kulit dengan kulit
yang mengelupas, tentu tidak hanya membuat kulit semakin halus namun juga membuat
kulit semakin lembut dan meningkatkan fleksibilitas kulit, emollients juga memiliki
fungsi untuk mencegah air hilang dari kulit akan tetapi tidak selama dengan moisturizer
yang sifat occlusive lakukan.
Beberapa bahan emollient mendukung sebagai makanan bagi kulit selama bahan
yang digunakan adalah minyak tumbuhan atau minyak dari hewan. Kebanyakan oil yang
berasal dari tumbuhan dan hewan juga memiliki fungsi antioxidant dan juga anti-
inflamantory. Oil juga mengandung fatty acids yang bisa menguatkan kulit kita untuk
melindungi skin barrier, hal tersebut sangat baik untuk beberapa orang yang memiliki
kondisi kulit yang dehidrasi, bahan yang mengandung jenis emollients adalah :Plant
based oil ( almond, argan, rosehip, etc), Animal based oil, Glycerides, Polyisobutane,
Squalane.
1.5.2 Produk
a. Nama produk : Sariayu Moisturizer
b. Fungsi : Melembabkan dan membantu mencerahkan kulit serta
melindungi kulit dari radikal bebas.
c. Bentuk sediaan : Krim
d. Bahan : Ekstrak buah langsat, hibiscus, SPF 15, Pro Vit. B5,
Neroli Oil
e. Gambar produk
1.6 Antioksidan
1.6.1 Definisi Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan
cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Salah satu bentuk senyawa
oksigen reaktif adalah radikal bebas, senyawa ini terbentuk di dalam tubuh dan dipicu
oleh bermacam-macam faktor (Winarsi, 2007). Serangan radikal bebas terhadap molekul
sekelilingnya akan menyebabkan terjadinya reaksi berantai, yang kemudian
menghasilkan senyawa radikal baru. Dampak reaktivitas senyawa radikal bebas mulai
dari kerusakan sel atau jaringan, penyakit autoimun, penyakit degeneratif, hingga kanker.
Oleh karena itu, tubuh memerlukan substansi penting, yakni antioksidan yang dapat
membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak
negatif senyawa radikal bebas tersebut (Karyadi, 1997).
1.6.2 Produk
a. Nama produk : Venus Anti Aging Body Serum
b. Fungsi : Mampu melindungi kulit dari pengaruh buruk sinar
matahari, diperkaya kombinasi collagen dan red algae yang berfungsi sebagai
anti aging dan antioksidan.
c. Bentuk sediaan : Krim
d. Bahan : Collagen dan Red Algae
e. Gambar prouk
JURNAL BAHAN ALAM UNTUK KOSMETIK
DAFTAR PUSTAKA

Lingga, L. 2012. The Healing Power of Anti-oxidant. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Lynde, C.B., Kraft, J.N., Lynde, C.W. 2006. Topical Treatments for Melasma and
Postinflammatory Hyperpigmentation. Skin Therapy Letter. 11(9): 1-6.

Musdalipah,dkk. 2016. FORMULASI BODY SCRUB SARI UBI JALAR UNGU (IPOMOEA
BATATAS L.) VARIETAS AYAMURASAKI. Kendari : Laboratorium Farmaseutika
dan Teknologi Farmasi Akademi Farmasi Bina Usada Kendari.

Nandityasari I (2009). Hubungan Antara Ketertarikan Iklan Pond’s Di Televise Dengan


Keputusan Membeli Produk Pond’s Pada Mahasiswa. Skripsi. Surakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Purwandhani E, Effendi EHF. (2000). Pelembab & emolien untuk kelainan kulit pada bayi dan
anak dalam MDVI vol 27

Tranggono RI, Latifah F. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik. Djajadisastra J,
editor. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wasitaatmadja. S.M., 1997, Penuntun Ilmu Kosmetik Medik, Universitas Indonesia Press,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai