Anda di halaman 1dari 38

KEBIJAKAN DITJEN GTK TERHADAP PENGEMBANGAN

PROFESI GURU
Disampaikan pada acara Kongres XXII PGRI
04 Juli 2019

Dr. Supriano, M.Ed


Direktur Jenderal GTK

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019
Rincian Jumlah Guru Nasional
Berdasarkan Status Sekolah, Jenjang Sekolah, Status S1, Status Sertifikasi, dan Status PNS (tidak termasuk guru agama)
Bukan PNS PNS Jumlah
Jenjang dan
Belum Sertifikasi Sudah Sertifikasi Belum Sertifikasi Sudah Sertifikasi Bukan PNS
Status Sekolah Jumlah Jumlah
Belum S1 Sudah S1 Jumlah Belum S1 Sudah S1 Jumlah Belum S1 Sudah S1 Jumlah Belum S1 Sudah S1 Jumlah & PNS
NEGERI
SD 125,334 330,564 455,898 184 9,176 9,360 465,258 71,367 103,679 175,046 65,966 582,706 648,672 823,718 1,288,976
SDLB 93 308 401 12 12 413 55 114 169 89 603 692 861 1,274
SLB 674 2,472 3,146 1 88 89 3,235 217 1,016 1,233 178 3,429 3,607 4,840 8,075
SMA 2,432 61,540 63,972 11 1,791 1,802 65,774 640 27,510 28,150 1,347 116,652 117,999 146,149 211,923
SMK 3,586 45,870 49,456 10 1,382 1,392 50,848 600 21,420 22,020 663 61,625 62,288 84,308 135,156
SMLB
SMP
GURU BUKAN PNS DI SEKOLAH
8
13,192
59
125,296
67
138,488
44
NEGERI
3,355 3,399
67
141,887
3
6,167
GURU PNS DI SEKOLAH
13
48,220
16
54,387
13,523
NEGERI 18
242,388
18
255,911
34
310,298
101
452,185
SMPLB 10 68 78 5 5 83 2 17 19 2 47 49 68 151
TK 4,138 3,710 7,848 12 400 412 8,260 1,328 1,444 2,772 344 5,548 5,892 8,664 16,924
Jumlah Negeri 149,467 569,887 719,354 262 16,209 16,471 735,825 80,379 203,433 283,812 82,112 1,013,016 1,095,128 1,378,940 2,114,765
SWASTA
SD 29,509 85,041 114,550 963 37,045 38,008 152,558 6,045 3,981 10,026 2,819 11,219 14,038 24,064 176,622
SDLB 205 344 549 5 160 165 714 10 18 28 5 261 266 294 1,008
SLB 2,450 5,156 7,606 27 1,822 1,849 9,455 88 161 249 128 4,072 4,200 4,449 13,904
SMA 5,696 49,327 55,023 183 23,530 23,713 78,736 130 1,801 1,931 195 7,608 7,803 9,734 88,470
SMK 16,658 96,078 112,736 279 33,731 34,010 146,746 301 2,214 2,515 127 6,568 6,695 9,210 155,956
SMLB
SMP
GURU BUKAN PNS DI SEKOLAH
69
22,656
143
89,512
212
112,168
782
SWASTA 48
39,903
48
40,685
260
152,853 670
GURU PNS DI SEKOLAH
5
2,235
5
2,905
1,083
SWASTA 55
9,368
55
10,451
60
13,356
320
166,209
SMPLB 73 256 329 60 60 389 5 10 15 109 109 124 513
TK 112,641 81,085 193,726 2,261 60,508 62,769 256,495 4,497 2,905 7,402 3,379 32,253 35,632 43,034 299,529
Jumlah Swasta 189,957 406,942 596,899 4,500 196,807 201,307 798,206 11,746 13,330 25,076 7,736 71,513 79,249 104,325 902,531
NEGERI & SWASTA
SD 154,843 415,605 570,448 1,147 46,221 47,368 617,816 77,412 107,660 185,072 68,785 593,925 662,710 847,782 1,465,598
SDLB 298 652 950 5 172 177 1,127 65 132 197 94 864 958 1,155 2,282
SLB 3,124 7,628 10,752 28 1,910 1,938 12,690 305 1,177 1,482 306 7,501 7,807 9,289 21,979
SMA TOTAL GURU BUKAN PNS DI SEKOLAH NEGERI+SWASTA
8,128 110,867 118,995 194 25,321 25,515 144,510 770 29,311 30,081 TOTAL GURU SELURUH GURU
1,542 124,260 125,802 155,883 300,393
SMK 20,244 141,948 162,192 289 35,113 35,402 197,594 901 23,634 24,535 790 68,193 68,983 93,518 291,112
SMLB 77 202 279 0 48 48 327 3 18 21 0 73 73 94 421
SMP 35,848 214,808 250,656 826 43,258 44,084 294,740 6,837 50,455 57,292 14,606 251,756 266,362 323,654 618,394
SMPLB 83 324 407 0 65 65 472 TOTAL GURU PNS DI SEKOLAH NEGERI+SWASTA
7 27 34 2 156 158 192 664
TK 116,779 84,795 201,574 2,273 60,908 63,181 264,755 5,825 4,349 10,174 3,723 37,801 41,524 51,698 316,453
Jumlah Negeri
339,424 976,829 1,316,253 4,762 213,016 217,778 1,534,031 92,125 216,763 308,888 89,848 1,084,529 1,174,377 1,483,265 2 3,017,296
& Swasta
Kebutuhan Guru di Sekolah Negeri dan Angka Pensiun guru PNS

Untuk memenuhi kebutuhan saat ini,


kita butuh sekitar 988.133 guru PNS.
Namun, bisa diupayakan cukup
dengan 707.324 guru PNS.

460.542

369.601
301.149

195.113

110.277 100.071
60.195 68.098
5.522 5.522 10.572 8.795

TK SD SMP SMA SMK SLB


GAMBARAN UMUM KONDISI GURU DI SEKOLAH NEGERI

Kondisi ideal adalah semua sekolah negeri tersedia


guru ASN sesuai dengan jumlah dan linieritas mata
pelajarannya

2.500.000
2.334.405
Kenaikan Kebutuhan guru ASN di
karena tambahan akses
2.000.000 2.086.264 sekolah negeri. saat ini masih
(kebutuhan guru untuk kapasitas terpasang)
Kekurangan saat ini diisi oleh guru bukan
(707.324 orang) PNS/Honorer yg direkrut tanpa
1.500.000 1.378.940
seleksi (Pekerjaan Rumah
untuk meningkatkan
1.378.940

1.334.503

Pengganti pensiun
1.279.525

1.215.576

1.000.000
1.153.915 Kompetensi mereka)

1.073.856

996.129
500.000 Jumlah guru PNS aktif
jika tidak ada rekrutmen

-
2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024
134,593 Calon Sertifikasi Guru

2017 2018 GRAND TOTAL


NO NAMA PROVINSI
PNS BPNS PNS BPNS PNS BPNS
1 DKI JAKARTA 307 852 445 1,742 752 2,594
2 JAWA BARAT 510 2,698 871 10,731 1,381 13,429
3 JAWA TENGAH 1,238 4,489 1,963 15,714 3,201 20,203
4 DI. YOGYAKARTA 250 743 267 1,714 517 2,457
5 JAWA TIMUR 988 3,727 1,646 11,323 2,634 15,050
6 ACEH 397 112 2,124 2,053 2,521 2,165
7 SUMATERA UTARA 647 519 2,158 3,914 2,805 4,433
8 SUMATERA BARAT 483 253 1,028 1,941 1,511 2,194
9 RIAU 286 440 681 1,785 967 2,225
10 JAMBI 286 95 627 590 913 685
11 SUMATERA SELATAN 505 165 1,151 2,361 1,656 2,526
12 LAMPUNG 502 419 879 2,618 1,381 3,037
13 KALIMANTAN BARAT 499 106 2,450 1,611 2,949 1,717
14 KALIMANTAN TENGAH 222 82 1,148 528 1,370 610
15 KALIMANTAN SELATAN 303 196 1,373 1,664 1,676 1,860
3,017,296 1,480,407 817,535 134,593 46,000 16 KALIMANTAN TIMUR 248 321 711 1,510 959 1,831
17 SULAWESI UTARA 76 43 259 274 335 317
18 SULAWESI TENGAH 101 51 586 571 687 622
19 SULAWESI SELATAN 352 227 1,336 2,461 1,688 2,688
20 SULAWESI TENGGARA 106 49 595 961 701 1,010
21 MALUKU 145 16 527 105 672 121
22 BALI 370 490 488 1,597 858 2,087
23 NUSA TENGGARA BARAT 149 93 428 838 577 931
APBN/APBD 24 NUSA TENGGARA TIMUR 592 107 2,884 3,224 3,476 3,331
25 PAPUA 135 28 524 303 659 331
26 BENGKULU 123 66 617 578 740 644
27 MALUKU UTARA 60 2 301 42 361 44
28 BANTEN 199 645 268 1,460 467 2,105
29 BANGKA BELITUNG 172 67 489 471 661 538
30 GORONTALO 59 28 255 391 314 419
31 KEPULAUAN RIAU 108 229 366 592 474 821
32 PAPUA BARAT 47 23 294 151 341 174
33 SULAWESI BARAT 70 36 318 269 388 305
34 KALIMANTAN UTARA 83 14 292 108 375 122
GRAND TOTAL 10,618 17,431 30,349 76,195 40,967 93,626
Permendiknas No. 16 tahun 2019 tentang
Perubahan Permendikbud No. 46 tahun 2016 tentang Penataan Guru Bersertifikat Pendidik
Kewenangan mengajar guru pada jenjang TK (Lampiran I) terkait dengan:
 kesesuaian bidang/mata pelajaran yang diampu dengan sertifikat pendidik; dan
 Guru yang memiliki sertifikat pendidik selain sertifikat pendidik guru kelas TK,
TK: mempunyai kualifikasi akademik sarjana/diploma IV (S-1/D-IV) tertentu (PG PAUD,
PGTK Psikologi) yang dapat mengajar sebagai guru kelas TK.
1
Kewenangan mengajar guru kelas dan guru mata pelajaran pada SD (Lampiran II)
terkait dengan:
 kesesuaian bidang/mata pelajaran yang diampu dengan sertifikat pendidik;
 Guru yang memiliki sertifikat pendidik selain sertifikat pendidik guru kelas SD,
Pokok mempunyai kualifikasi akademik sarjana/diploma IV (S-1/D-IV) tertentu (PGSD
2 SD:
Perubahan Psikologi), yang dapat mengajar sebagai guru kelas SD;
 konversi kode sertifikat
Kewenangan mengajar guru mata pelajaran pada SMP (Lampiran III) terkait dengan:
 kesesuaian mata pelajaran yang diampu dengan sertifikat pendidik;
3  Guru yang memiliki sertifikat pendidik selain sertifikat Pendidik Guru Mapel,
mempunyai sertifikat pendidik dalam rumpun bidang ilmu dapat mengampu Mapel
SMP: yang ada di SMP kualifikasi akademik sarjana/diploma IV (S-1/D-IV) tertentu dapat
mengajar sebagai guru mata pelajaran.
Contoh :
- Mapel guru yang bersertifikat Pendidik IPA terpadu, Fisika, Kimia umum, Biologi,
dapat
mengampu Mapel IPA.
- Mapel guru yang bersertifikat Pendidik IPS terpadu, Sosiologi, Antropologi,
Ekonomi,Geografi, Sejarah, dapat mengampu Mapel IPS.
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepsek dan Pengawas Sekolah
PENERAPAN BEBERAPA PPDB
Permendikbud No. 15/2018 tentang
Mencakup kegiatan pokok: Membimbing dan melatih
peserta didik
Merencanakan pembelajaran Ekuivalensi
atau pembimbingan pemenuhan JTM
a. wali kelas;
b. pembina OSIS;
Melaksanakan TUGAS
Melaksanakan c. pembina
TAMBAHAN yang melekat
pembelajaran ekstrakurikuler;
pada kegiatan pokok guru
atau pembimbingan d. koordinator PKB/PKG

5M
1. Wakasek (ekuivalensi: 12 atau koordinator Bursa
Minimal 24 JTM JTM) Kerja Khusus SMK;
Maksimal 40 JTM 2. Kepala program keahlian e. Guru piket;
(ekuivalensi : 12 JTM) f. ketua Lembaga

3. Kepala Perpustakaan
Bagian dari total Sertifikasi Profesi
(ekuivalensi : 12 JTM)
37,5 jam 4. Kepala lab, bengkel, atau unit Pihak Pertama (LSP-
per minggu produksi (ekuivalensi : 12 P1);
JTM) g. penilai kinerja Guru;
Menilai hasil
5. Pembimbing khusus h. pengurus
pembelajaran atau (ekuivalensi : 6 JTM) organisasi/asosiasi
pembimbingan 6. Tugas tambahan lain yang profesi Guru; dan/atau
terkait pendidikan di sekolah i. tutor pada pendidikan
(maksimal ekuivalensi: 6 JTM)
PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH
PENERAPAN BEBERAPA PPDB
Permendikbud No.6 Th.2018
PENGANGKATAN
PERSYARATAN 1. Bagi calon KS yang memiliki Surat Tanda Tamat
Diklat Calon KS berdasarkan rekomendasi tim
1. Pengalaman mengajar minimal 6 tahun menurut pertimbangan pengangkatan KS
jenis dan jenjang, kecuali: 2. Unsur tim pertimbangan:
a. TK/TKLB: minimal 3 tahun di TK/TKLB; • Sekolah Negeri: Sekda, Dinas Pendidikan,
b. Daerah khusus: minimal 3 tahun Dewan Pendidikan, dan Pengawas
2. Pengalaman manajerial dengan tugas yang Sekolah
relevan dengan fungsi sekolah minimal 2 tahun; • Swasta: majelis pertimbangan Yayasan
MASA TUGAS
1. Penugasan tiap periode selama 4 tahun, dapat
PENYIAPA diperpanjang maksimal 3 kali (12 tahun)
N 2. Penugasan berdasarkan hasil penilaian prestasi
1. Dinas Pendidikan: menyusun proyeksi kerja minimal “baik”
kebutuhan KS per 5 tahun 3. Setelah menyelesaikan tugas pada periode ketiga,
2. Tahap Penyiapan: Kepala Sekolah dapat diperpanjang
penugasannya untuk periode keempat setelah
a. Pengusulan bakal calon KS oleh Kepsek atau melalui uji kompetensi
guru ybs PEMBERHENTIAN
b. Seleksi bakal calon KS
c. Pendidikan dan Pelatihan Calon KS oleh: • KS yang diberhentikan ditugaskan kembali sebagai
• LPPKS guru setelah mengikuti program orientasi.
• Lembaga lain yang bekerja sama dengan
KONDISI DATA JUMLAH KEPALA SEKOLAH BERDASARKAN NUKS dan SERTIFIKAT PENDIDIK
Penuntasan difokuskan pada kepala sekolah bersertifikat pendidik.
Tuntas APBD : Total APBD :
Program 2019 Konsentrasi 26 daerah 167 daerah
penuntasan program 2,868 org 15,303 org
PENGUATAN
KOMPETENSI
KEPALA SEKOLAH
Memiliki 71 JP Berbagi :
(KS yang belum
NUKS : memiliki NUKS)
Bersertifikat pendidik : 141 daerah
81,904 PNS = 115,453 org
APBD : 12,435 org
Bukan PNS = 30,840 org
org Penguatan APBN : 32,265 org
KS
Jumlah KS* Permendiknas 28/2010

311,933 Diangkat <9 Apr 2018 : Tuntas APBN :


375 daerah
210,368 org
Belum 98,725 org
*Sekolah formal NUKS :
230,02 TOTAL KEBUTUHAN APBN :
9 org Lulus Pretest PPG : 516 daerah
Belum bersertifikat 2,561 org PNS : 100,150 org
Permendikbud 6/2018 Diklat Pendidik : BPNS : 30,840 org
Calon KS PNS = 15,013 org
Bukan PNS = 49,062 org Belum Lulus
Pretest PPG :
Diangkat >9 Apr 2018 : 61,514 org
19,661 org

Catatan : 18,512 KS akan pensiun pada semester II tahun 2019


Kecenderungan Empirik.
Perbandingan Kemampuan Siswa Peserta UNBK SMA 2018
vs Standar Soal Mata Pelajaran Matematika IPA
• Terdapat kesenjangan yang tinggi antara kemampuan Siswa Peserta
UN dengan Standar Soal UN.

Secara empirik, tingkat • Prosentase soal penalaran pada UN/USBN 2019 akan ditingkatkan.
kesukaran butir mampu
memberikan informasi
bagi lebih dari • Dari tahun 2000 s.d. tahun 2015, skor siswa Indonesia berkisar
60% populasi
peserta tes.
antara 370-400, sementara skor rata-rata PISA 500.

• Soal-soal HOTS pada UN/USBN, PISA, TIMSS menuntut siswa untuk


berpikir, mengolah informasi, membaca teks panjang.

• Kemampuan guru dalam implementasi Kurikulum 2013 (analisis


Kurang dari 40% siswa
terindikasi mengalamikesulitan SKL-KI-KD dan perumusan IPK) masih rendah.

• Mind Set guru lebih fokus kepada pelaksanaan assessment of


learning (sumatif) dibanding assessment for learning (formatif).
Sumber : Puspendik 2018
• Pelaksanaan PKB saat ini lebih cenderung membuat guru pintar
Distribusi tingkat kesukaran soal adalah: 30% soal pengetahuan, daripada membuat murid pintar
60% soal aplikasi, dan 10% soal penalaran
DESAIN PROGRAM
PERBAIKAN PROSES
PEMBELAJARAN
Pelaksanaan Pembelajaran.
2
Pelaksanaan
Pembelajaran
Program Tahunan Jangka Pendek
Program Semester Kegiatan UN/USBN,
Pendahuluan
OSN, SMPTN
Analisis SKL – KI – KD 2a
1 3
Perumusan IPK Perencanaan Kinerja
Evaluasi
Pembelajaran Guru
Analisis UN/USBN
Kegiatan Kegiatan
Penutup Inti
AKSI, PISA,
Standar Nasional TIMSS
Pendidikan (SNP) 2c 2b
Fokus Standar Jangka
Kompetensi Lulusan, Panjang
Standar Isi, Standar Sumatif Formatif
Proses, Standar (of Learning) (of Learning)
Penilaian
Perbaikan Kualitas Pembelajaran.
Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Kegiatan Inti
Mempersiapkan Guru dalam Pembelajaran dan penilaian Mempersiapkan Pembelajaran
melaksanakan pembelajaran dan Terintegrasi Literasi dan PPK (Disertai berorientasi HOTS (Transfer
penilaian sesuai KD yang diamanatkan, Video Pembelajaran) Knowledge, Critical and creative
dan dibiasakan berorientasi HOTS thinking, dan Problem Solving)
terintegrasi pada Pendekatan
scientific dan model pembelajaran
pada K13.

Evaluasi

Evaluasi
Terbiasa dalam pembelajaran
berorientasi HOTS dan soal-soal
HOTS (UN/USBN, OSN, SMPTN)
Sumatif Formatif
Penilaian hasil belajar belum sesuai Penilaian Proses sudah berorientasi HOTS
amanat KD Berorientasi HOTS
Pemanfaatan waktu (Weekend) Guru untuk hari belajar guru di luar jam Desain Program Guru
pelajaran di kelas, dengan Pola In-On-In
Dalam Zonasi.
IN (In service learning)

Dilaksanakan di kelompok kerja dalam Zonasi, guru


berkumpul dalam komunitas pembelajarannya untuk
membahas dan meningkatakan kualitas pembelajaran
dan penilaian berorientasi HOTS.

ON (On the job learning)

Catatan: Waktu pelaksanaan pembelajaran diatas tidak baku, artinya setiap aktivitas
Hasil pertemuan di kelompok kerja dalam zonasi yang
pembelajaran baik pelaksanaan In maupun On dapat dilaksanakan sesuai dengan diimplementasikan dalam proses pembelajaran di kelas
kesepakatan antara peserta dan fasilitator sepanjang tidak mengganggu jam belajar
siswa. Sebagai contoh, pelaksanaan In-1 dan In-2 tidak harus dilakukan setiap hari sesuai mata pelajarannya.
sabtu, tapi dapat dilakukan 2 hari berturut-turut, yaitu sabtu dan minggu
Desain Aktivitas Guru Di Zonasi.
Waktu (JP) Tagihan
No Materi
Teori Implementasi Pembelajaran Bentuk Jml
In-1, Pertemuan Awal 10 -
 Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
1
1. Berbasis Zonasi
1
 Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS)
8
 Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS
In-2, Pengembangan Desain Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS - 10 1
2.  Pengembangan Desain Pembelajaran Berorientasi HOTS 6
Lembar Kerja 1
 Pengembangan Penilaian Berorientasi HOTS 4
On-1, Penyusunan RPP ke-1 - 10 2
3.  Penyusunan RPP ke-1 4 RPP ke-1 1
 Pengembangan Desain Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS 6 Lembar Kerja 1
In-3, Review Desain Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS, dan RPP ke-1 - 10 1
4.
Review Desain Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS, dan RPP ke-1 10 Instrumen telaah RPP dan soal 1
On-2, Praktik Pembelajaran ke-1 - 10 1
5. 1
Praktik Pembelajaran dan Penilaian Berorientasi HOTS ke-1 10 Jurnal praktik pembelajaran ke-1

In-4, Refleksi Praktik Pembelajaran dan Penyusunan RPP ke-2 - 10 2


6.  Refleksi Praktik Pembelajaran dan Penilaian di Sekolah 4 Catatan Refleksi 1
 Penyusunan RPP ke-2 6 RPP ke-2 1
On-3, Praktik Pembelajaran ke-2 dan Penyusunan Laporan Best Practice - 14 2
7.  Praktik pembelajaran hasil refleksi untuk pembelajaran ke-2 (RPP ke-2) 10 Jurnal praktik pembelajaran ke-2 1
 Penyusunan Laporan Best Practice 4 Laporan Best Practice 1
In-5, Laporan Best Practice - 8
8.  Presentasi Laporan Best Practice 6
 Tes Akhir 2
Jumlah 82 10
Struktur Program Guru Sasaran.
Waktu (JP) @45Menit
No Materi
Teori Praktik
UMUM 4 0
Kebijakan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran
1. 2 -
Berbasis Zonasi
2. Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran Berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) 2 -
POKOK 6 70
Konsep dan Pendalaman Materi Pembelajaran Berorientasi HOTS
3. a. Unit Pembelajaran ….. 2 8
b. Unit Pembelajaran …..
4. Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS 2 12
5. Penilaian Berorientasi HOTS 2 10
6. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran - 10
7. Praktik Mengajar - 20
8. Laporan Best Practice - 10
PENUNJANG 2 0
9. Rencana Tindak Lanjut 2 -
Jumlah 82
Alur Pembelajaran di Zonasi.
NARASUMBER / INSTRUKTUR

GURU INTI DALAM ZONASI

IN-1 IN-2 IN-3 IN-4 IN-5


KELOMPOK KERJA KELOMPOK KERJA KELOMPOK KERJA KELOMPOK KERJA KELOMPOK KERJA
Pertemuan Awal Praktik Penyusunan Reviu Desain Refleksi hasil Laporan dan Best Practice
Kebijakan dan Konsep Dasar Pembelajaran Pembelajaran dan Penilaian Pembelajaran dan Penilaian

ON-1 ON-2 ON-3


SEKOLAH SASARAN SEKOLAH SASARAN SEKOLAH SASARAN
Desain Pembelajaran Pembelajaran sesuai Pembelajaran sesuai
dan Penilaian Unit dan desain Ke-1 Unit dan desain Ke-2

PENDAMPINGAN
KEPALA SEKOLAH / PENGAWAS SEKOLAH/LPMP
Sumbu Simetri Dimensi
Pengetahuan dan Proses Berpikir.
Tentang SKL Pendidikan Dasar dan
(Permendikbud No. 20 Tahun 2016
DIMENSI PENGETAHUAN

METAKOGNITIF

Mengelompokkan
PROSEDURAL Menjelaskan Mengkalsifikasika Menganalisis
Menengah)

n
Contoh:
IPA : 3.5
KONSEPTUAL Mengidentifikasi
Menganalisis
hubungan antar
komponen
FAKTUAL
ekosistem dan
jaring-jaring
C3 C5
C1 C2 C4 C6
MENGAPLIKASIKA MENGEVALUAS makanan di
MENGINGAT MEMAHAMI MENGANALISIS MENCIPTA
N I
lingkungan sekitar.
DIMENSI PROSES BERFIKIR
Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom
Struktur Program
Guru Sasaran.
Pedagogik
Profesional Pembelajaran
Pedagogik Di Kelas

Pengembangan
PENINGKATAN PENINGKATAN Peningkatan
Keprofesian PKB KUALITAS LULUSAN PKP Kompetensi
Berkelanjutan KOMPETENSI GURU Pembelajaran
30% PESERTA DIDIK 70%

Guru Guru Kelompok


Kelompok Kerja Kerja Zonasi
Rujukan Permendikbud No. 20,
Rujukan Permendiknas 21, 22, 23, 24 Tahun 2016
No. 16 Tahun 2007 No. 35, 36, 37 tahun 2018
Standar Kompetensi Guru KURIKULUM 2013
Perdirjen Dikdasmen No.
464/D.D5/KR/2018 KI-KD SMK
Profesional
Pedagogik

PENINGKATAN
KOMPETENSI GURU PKB
Pengembangan
Keprofesian
Pergeseran Kebijakan.
30% Berkelanjutan
FOKUS PADA PENINGKATAN KOMPETENSI PROSES PEMBELAJARAN
Guru
Kelompok Kerja 2
Pelaksanaan
Rujukan Permendiknas No. 16 Pembelajaran
Tahun 2007
Standar Kompetensi Guru
Kegiatan
Pendahuluan
Pedagogik
1 2a 3
Pembelajaran
Di Kelas Perencanaan
Evaluasi
Pembelajaran
PENINGKATAN Peningkatan Kegiatan Kegiatan
KUALITAS LULUSAN PKP Kompetensi Penutup Inti
PESERTA DIDIK 70% Pembelajaran 2c 2b
Guru Kelompok
Kerja Zonasi
Rujukan Permendikbud No. 20, Sumatif Formatif
21, 22, 23, 24 Tahun 2016 (of Learning) (of Learning)
No. 35, 36, 37 tahun 2018
KURIKULUM 2013
Perdirjen Dikdasmen No.
464/D.D5/KR/2018 KI-KD SMK
PKB Existing,
Permendiknas
16.2007 (10
Modul /
Mapel)
Penguatan Posisi Program.
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran dikembangkan

PKP dengan menggunakan pendekatan yang tidak lepas dari Integrasi


Program PKB yang telah dilaksanakan, Analisis UN/USBN,
SKL – KI – KD PISA/TIMSS, dan Kurikulum 2013, serta pada Jenjang SMK ada
Permendiknbu Analisis UN /
USBN, PISA /
d 20-24.2016 /
TIMSS Perpres No. 9 thua 2016 tentang Revitalisasi SMK dan Perdirjen
35-37.2018
Dikdasmen No. 464/D.D5/KR/2018 KI-KD SMK

Perpres No. 9 tahun Perdirjen Dikdasmen


Integrasi ini menjadi Kekuatan dari Program untuk Meningkatkan
2016 Revitalisasi No. 464/D.D5/KR/2018
Kualitas Pembelajaran.
SMK KI-KD SMK

Fokus pada Kompetensi Keahlian Jenjang SMK


ANALISIS NILAI UJIAN SISWA & UNIT PEMBELAJARAN UNTUK TREATMENT GURU DI ZONASI

UNIT-UNIT
PEMBELAJARAN

Hasil Analisis Nilai Ujian :


Rerata nilai siswa mapel ekonomi
untuk kompetensi 3 (Kebijakan
Ekonomi) lebih rendah dari rerata
nilai Kab. dan Prov. Guru harus
mempelajari UNIT PEMBELAJARAN
KEBIJAKAN EKONOMI sebagai dasar
peningkatan kompetensinya

Kebijakan
Grand Design.
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
NAWA CITA (GNRM)

Standar Proses PENINGKATAN KOMPETENSI


Permendikbud No. 22 PEMBELAJARAN TERINTEGRASI
Tahun 2016
PPK

1. UN/USBN
REVOLUSI INDUSTRI 4.0
2. Uji Kompetensi
Mengembangkan sikap, pengetahuan dan
keterampilan sebagai pribadi
PLB SM
K INDUSTRI

Siswa Sukses
Pencapaian PAU
Perkembangan Anak D SM PERGURUAN
A TINGGI
1. Ujian Sekolah SD SM 1. UN/USBN
2. Meningkatnya pemahaman TIMSS
P 2. Meningkatnya pemahaman PISA

1. UN/USBN
2. Meningkatnya pemahaman TIMSS,
PISA
Alur Implementasi Program.
PEMBELAJARAN DALAM ZONASI

Alur Program Dalam Zonasi. JENJANG IMPLEMENTASI

TK

KURIKULUM
2013 SD TatapMuka

PENINGKATAN KOMPETENSI
PEMBELAJARAN PENDAMPINGAN
PROFIL SMP
INTEGRASI
SEKOLAH
PROGRAM
(Lulusan) LINGKUP MATERI
SMA
MATERI Kombinasi
10 MODUL
HASIL PEMETAAN menentukan lingkup SMK
PKB
materi dan materi yang di integrasikan
dengan SISTEM PKB GURU

SLB
Daring
PROFIL
GURU
TES AKHIR pada guru (professional - pedagogik) menggunakan TES AWAL
UKG-2015 / 2016 / 2017
UKG GURU Delta Tes Awal dan Tes Akhir
Sistem SIM PKB, akan memperbaharui profil guru adalah Hasil Guru Belajar
Pendekatan Pemetaan Kompetensi Dasar
Dalam Pengembangan Unit Pembelajaran.
KD
PENGETAHUAN
Analisis KD pada Semester
Ganjil Target RUANG
dan kelas di atas atau
Kompetensi LINGKUP sebelumnya, menghindari
Dasar MATERI overlapping materi
KD
KETERAMPILAN
Kelas
Jenjang
KD
PENGETAHUAN
Analisis KD pada Semester
Genap Target RUANG
dan kelas di atas atau
Kompetensi LINGKUP sebelumnya, menghindari
Dasar MATERI overlapping materi
KD
KETERAMPILAN
Analisis UN /
USBN, PISA /
TIMSS

Modul PKB SKL – KI - KD


Pengembangan Unit.
Existing, Permendiknbud
Permendiknas 20-24.2016 / 35- Unit pembelajaran dikembangkan dari hasil Pemetaan
16.2007 37.2018
Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 (Revitalisasi dan
Spektrum SMK), Analisis UN/USBN dan Pemetaan
Kompetensi Inti Guru sesuai Permendiknas 16/2007 yang
UNIT
PEMBELAJARAN sudah terpetakan dalam 10 Modul PKB Guru.

Materi dikembangkan sesuai amanat Kompetensi Dasar


dan menjadikan Modul PKB sebagai perluasan materi
dalam Unit serta Soal-soal UN/USBN atau PISA/TIMSS
Perdirjen Dikdasmen sebagai bahan latihan bagi siswa oleh guru.
Perpres No. 9 tahun
No. 464/D.D5/KR/2018
2016 Revitalisasi SMK
KI-KD SMK

PROGRAM KEAHLIAN GANDA DAN


REVITALISASI SMK
Strategi Pemetaan Unit Pembelajaran.
SKL – KI - KD PKB GURU

KOMPETENSI
KOMPETENSI
DASAR
GURU
LINGKUP MATERI
JENJANG
JENJANG
KELAS
KELAS
MATERI

LEVEL PROSES
KOMPETENSI
BERPIKIR
MODUL

KOMPETENSI JENJANG LEVEL PROSES


DASAR BERELASI KELAS BERPIKIR

UN / USBN
Unit Pembelajaran.
a. Cover Unit Pembelajaran
UNIT
b. Halaman Prancis Unit Pembelajaran
PEMBELAJARAN 1
c. Daftar Isi
PAKET UNIT d. Daftar Gambar
PEMBELAJARAN e. Daftar Tabel
(JUDUL UTAMA) f. Pendahuluan
UNIT g. Kompetensi Dasar
PEMBELAJARAN 2 • Target Kompetensi
• Indikator Pencapaian Komptensi
h. Aplikasi di Dunia Nyata
a. Cover Unit Pembelajaran
b. Halaman Prancis Paket Unit i. Soal-soal UN/USBN bagi Mapel bersangkutan atau
Pembelajaran PISA/TIMSS (Jika ada)
UNIT j. Bahan Pembelajaran sesuai KD
c. Kata Sambuatan
d. Kata Pengantar
PEMBELAJARAN 3 • Aktivitas Pembelajaran
e. Daftar isi Paket Pembelajaran • Lembar Kerja Peserta Didik
f. Pengantar Paket Pembelajaran • Bahan Bacaan
g. Isi Unit Pembelajaran k. Pengembangan Penilaian
h. Penutup • Pembahasan Soal-soal
i. Daftar Pustaka • Mengembangkan Soal HOTS
j. Lampiran l. Kesimpulan
m. Umpan Balik
Unit Pembelajaran.
Jenjang Sekolah Dasar

JUMLAH
NO MATA PELAJARAN PAKET UNIT UNIT
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
1. Ilmu Pengetahuan Alam 5 19
2. Matematika 5 16
3. Bahasa Indonesia 5 11
4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 4 8
5. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 9
6. Seni Budaya 7 24
7. Pendidikan Jasamani, Olah raga dan Kesehatan 5 7
TOTAL 35 94
Unit Pembelajaran.
Jenjang Sekolah Menengah Pertama
JUMLAH
NO MATA PELAJARAN PAKET UNIT UNIT
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN
1. Ilmu Pengetahuan Alam 6 24
2. Matematika 6 14
3. Bahasa Indonesia 6 21
4. Bahasa Inggris 8 5
5. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 12
6. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 4 8
7. Seni Budaya 9 33
8. Informatika 7 17
9. Pendidikan Jasamani, Olah raga dan Kesehatan 5 6
10. Bimbingan Konseling 2 4
TOTAL 57 144
Total Unit
Pembelajaran.
PAKET UNIT
NO JENJANG UNIT PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN
1. SEKOLAH DASAR 35 94
2. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 57 144
TOTAL 92 238
Pengembangan Unit Pembelajaran.
Jenjang Sekolah Menengah Atas
NO PEMINATAN IPA NO PEMINATAN IPS NO PEMINATAN BAHASA
1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia 1 Bahasa Indonesia
2 Bahasa Inggris 2 Bahasa Inggris 2 Bahasa Inggris
3 Matematika 3 Matematika 3 Matematika
4 Fisika 4 Geografi 4 Bahasa dan Sastra Indonesia
5 Kimia 5 Sosiologi 5 Antropologi
6 Biologi 6 Ekonomi 6 Jerman
7 Prancis
8 Jepang
9 Arab
10 Mandarin
Pengembangan Unit Pembelajaran.
Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan
NO MATA PELAJARAN KETERANGAN
1 Bahasa Indonesia
2 Bahasa Inggris
1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian;
Matematika *)
2) kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan, Teknologi Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial,
3 (Teknik, Akuntansi,
dan Administrasi Perkantoran;
dan Pariwisata)
3) program Keahlian Akuntansi dan Penjualan.
4 Teori Kejuruan **) Sesuai dengan Kompetesi keahlian.

Catatan.
*) Tergantung kesiapan dari Modul dasarnya
*) Sesuai dengan kebijakan Ditjen GTK, akan ditentukan judul sesuai keutuhan
Zonasi SMA Kota Yogyakarta.
KABUPATEN/KOTA LUAS WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN
Kota Yogyakarta 32,50 Km2 14 45/-

ZONA SMA KOTA YOGYAKARTA


Pusat Zona (Lingkar Biru Besar) yang terdiri Sekolah
SD/SMP/SMA/SMK dalam satu Zona. Zona Tersebut terdapat
GURU INTI dari Mapel SD/SMP/SMA/SMK.
Zonasi SMA Kabupaten
GunungKidul.
KABUPATEN/KOTA LUAS WILAYAH KECAMATAN KELURAHAN
Gunungkidul 1.485,36 Km2 18 -/144

ZONA SMA KABUPATEN GUNUNGKIDUL


Pusat Zona (Lingkar Biru Besar) yang terdiri Sekolah
SD/SMP/SMA/SMK dalam satu Zona. Zona Tersebut terdapat
GURU INTI dari Mapel SD/SMP/SMA/SMK.
Unit Pembelajaran.
Terima Kasih.

Anda mungkin juga menyukai