Anda di halaman 1dari 4

II.

PEMBAHASAN

2.1 Teori-Teori Tentang Kalimat Efektif

Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalauu gagasan yang
disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan
mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan
tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai karena ada sebagian lawan bicara atau
pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan (Suyanto,
2011:48)

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara
tepat dan dapat dipahami secara tepat pula. Dapat diartikan pula bahwa kalimat efektif
ialah kalimaat yang baik, yakni apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh pembaca (penulis
dalam bahasa tulis) dapat diterima dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam bahasa
tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penutur atau penulis.
Badudu (1989:36) berpendapat bahwa sebuah kalimat dapat efektif apabila mencapai
sasaran dengan baik sebagai alat komunikasi. Selanjutnya, Parera (1984:42) mendefinisikan
bahwa kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang secara sadar, disengaja, dan disusun
untuk mencapai intonasi yang tepat dan baik seperti yang ada dalam pikiran pembaca atau
penulis.
Secara garis besar, ada dua syarat kalimat efektif, yaitu (1) pemilihan kata (diksi) dan
penggunaan ejaan, (2) memiliki struktur dan ciri kalimat yang efektif. Keraf (1984: 36)
berpendapat, kalimat efektif tidak hanya sanggup memenuhi kaidah-kaidah atau pola-
pola sintaksis, tetapi juga harus mencakup beberapa aspek lainnya yang mendukungnya.
Hal ini ditandai oleh (1) penulisan secara aktif sejumlah kosakata dan istilah, (2)
penguasaan kaidah-kaidah sintaksis yang aktif dan produktif, (3) kemampuan
mencantumkan gaya yang paling sesuai untuk menyampaikan gagasan, dan (4) tingkat
penalaran (logika) yang dimiliki oleh seseorang.

2.2 Hasil Analisis


Dari analisis yang telah dilakukan, penulis menemukan beberapa kesalahan dalam
penulisan skripsi yang akan dibahas runut yang disertai dengan penjelasan ciri-ciri
kalimat efektif.

2.2.1 Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal
dan sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikir
untuk menghubung-hubungkan fakta yang ada sehin gga sampai pada
suatu simpulan. Dengan perkataan lain, penalaran (reasoning) ialah proses
mengambil simpulan (conclicusion, interference) dan bahan bukti
atau petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan bukti atau petunjuk
(Moeliono, 1988: 124—125)
Contoh:
1a. Apabila dikonsumsi, bahan kimia seperti rhodamin B dapat menyebabkan gangguan
pada jaringan hati, kandung kemih, saluran pencernaan, dan kulit.
Kalimat tersebut tidak jelas karena bahan kimia tidak dapat dikonsumsi begitu saja.
Akan lebih baik jika kalimat tersebut diubah menjadi : Makanan yang mengandung
bahan kimia rhodamin B dapat menyebabkan gangguan pada jaringan hati, kandung
kemih, saluran pencernaan, dan kulit.

2.2.2 Kepaduan
Yang dimaksud kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam
kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Kalimat
yang padu tidak bertele-tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak
sistematis. Kepaduan menunjukkkan adanya hubungan timbal balik yang
baik dan jelas antara unsur -unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk
kalimat itu. Bagaimana hubungan antara subjek dan predikat,
hubungan antara predikat dan objek, serta keterangan-keterangan lain
yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi. Kesalahan yang sering merusakkan
kepaduan adalah menempatkan kata depan, kata penghubung
yang tidak sesuai atau tidak pada tempatnya, perapatan kata aspek atau
keterangan modalitas yang tidak sesuai, dan sebagainya.
Contoh:
1a. Bukti menunjukkan bahwa masyarakat atau aparat penegak hukum yang
menjalankan tugas apabila telah terjadi mengenai utang piutang menanggap bahwa hal
tersebut adalah sebuah penipuan, padahal jika hal tersebut dikaji lebih dalam ternyata
berkaitan dengan hukum perdata tentang ingkar dalam perjanjian yang lebih dikenal
dengan istilah wanprestasi.
Perbaikan dalam kalimat ini seharusnya: Bukti menunjukkan bahwa masyarakat atau
aparat penegak hukum yang bertugas apabila telah terjadi utang-piutang menanggapi
hal tersebut adalah sebuah penipuan, dan jika dikaji tindakan ini berkaitan dengan
hukum perdata tentang ingkar dalam perjanjian yang dikenal dengan istilah wanprestasi.

2.2.3 Kesejajaran

Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata yang paralel.
Agar kalimat terlihat rapi dan bermakna sama, kesejajaran dalam kalimat diperlukan.

Contoh:
1a. Adapun contoh kasus terkait dengan tindak pidana penipuan sebagaimana yang
hendak penulis teliti adalah terjadinya tindak pidana di lingkup masyarakat Kota
Makassar.

Terlihat adanya kerancuan pada kata terkait dengan dan kata sebagaimana serta kata
adalah terjadinya tindak pidana.
Adapun perbaikan yang seharusnya pada kalimat ini adalah: Adapun contoh kasus
terkait tindak pidana penipuan yang hendak penulis teliti adalah tindak pidana di
lingkup masyarakat Kota Makassar.

2.2.4 Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam pemakaian kata, frase,
atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan. Kehematan ini menyangkut soal
gramatikal dan makna kata. Kehematan tidak berarti bahwa kata yang diperlukan atau
yang menambah kejelasan makna kalimat boleh dihilangkan. Setiap kata haruslah
memiliki fungsi yang jelas.

Contoh:
1a. Pada usia ini mereka mengalami pertentangan-pertentangan batin yang paling
memuncak dalam kehidupannya.

1b. tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkhusus aparat penegak hukum
sebagai pihak yang menjalankan peraturan perundang-undangan menyebabkan
seringnya terjadi kekeliruan dalam menafsirkan tindak pidana tersebut.

1c. Karena kondisi ekonomi yang kurang baik, dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat, dampak negatif itu diantaranya
meningkatnya pengangguran, banyaknya anak putus sekolah, masyarakat tidak mampu
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Kalimat 1a dapat diperbaiki seperti:


1a. Pada usia ini remaja mengalami pertentangan batin yang paling memuncak dalam
kehidupannya.

Kalimat 1b dapat diperbaiki seperti:


1b. Minimnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat khususnya aparat penegak
hukum menyebabkan sering terjadi kekeliruan dalam menafsirkan tindak pidana.
Kalimat 1c dapat diperbaiki seperti:
Kondisi ekonomi yang kurang baik dapat menimbulkan dampak negatif terhadap
kelangsungan hidup bermasyarakat, diantaranya meningkatnya pengangguran,
banyaknya anak putus sekolah, dan ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi
kebutuhan pokok

Anda mungkin juga menyukai