Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VIII, No 2, September 2015 ISSN 1978-3167

Motivasi Ibu Hamil Untuk Melakukan Pemeriksaan Kehamilan

Sigit Prasojo, Umi Fadilah, Muhammad Sulaiman


STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Jl.Raya Ambokembang No.8
Kedungwuni Pekalongan
Email : .sigitstikes@yahoo.co.id

Abstrak.Motif atau motivasi berasal dari kata latin moreve yang berarti dorongan dari
dalam diri manusia untuk bertindak atau berperilaku. Pemeriksaan kehamilan adalah
pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu
dan janin. Perawatan antenatal meliputi koreksi terhadap gangguan dan intervensi
dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi ibu hamil
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Wiradesa
Kabupaten Pekalongan. Penelitian ini merupakan penelitian Desain penelitian ini
menggunakan descriptive cross-sectional study yaitu penelitian yang dilakukan secara
cross-sectional (satu titik waktu tertentu) pada populasi atau penelitian pada sampel
yang merupakan bagian dari populasi dengan jumlah sample 93 responden dan
menggunakan teknik sampel jenuh. Pada hasil penelitian ini adalah sebagian besar ibu
hamil yang memperoleh motivasi tinggi untuk melakukan pemeriksaan kehamilan
sebanyak 53% responden dan sebagian kecil ibu hamil yang memperoleh motivasi
rendah untuk melakukan pemeriksaan kehamilan 47% responden.
Kata Kunci : Motivasi Ibu Hamil, Pemeriksaan Kehamilan

Motivation Of Pregnant Women For Antenatal Care


Abstract. Motive or motivation comes from the Latin word meaning moreve impetus
from within human beings to act or behave. Prenatal care is care given to pregnant
women on a regular basis to maintain the health of the mother and fetus. Antenatal care
includes the correction of disorders and basic interventions. The aim of this study is to
describe the motivation of pregnant women for antenatal care at the health center
Wiradesa UPT Work Area Pekalongan. This research is a descriptive study design
using cross-sectional study is research done by cross-sectional (one point in time) on
the population or on a sample study, which is part of the population with the number of
respondents and 93 samples using sampling techniques saturated. On the results of this
study are mostly pregnant women who obtain high motivation to perform prenatal care
as much as 53% of respondents and a small percentage of pregnant women who earn
low motivation for antenatal 47% of respondents.
Keywords : Pregnancy Motivation, Examination Pregnancy.

Pendahuluan adalah perdarahan, infeksi, eklamsi,


Mortalitas dan morbiditas pada partus lama dan komplikasi abortus.
wanita hamil dan bersalin adalah masalah Sebenarnya pelayanan kesehatan
besar di negara berkembang. Ini berarti memiliki peran penting dalam mencegah
kemampuan untuk memberikan dan atau menangani setiap kondisi yang
pelayanan kesehatan pada masyarakat mengancam jiwa ini melalui beberapa
masih memerlukan perbaikan kesehatan intervensi yang merupakan komponen
yang bersifat menyeluruh dan lebih penting dalam Antenatal care (ANC)
berkualitas. menurut Survey Demografi seperti: mengukur tekanan darah,
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun memeriksa kadar proteinuria, mendeteksi
2002 atau 2003 menunjukkan Angka tanda-tanda awal perdarahan atau infeksi,
Kematian Ibu sebesar 307 per 100.000 maupun deteksi dan penanganan awal
kelahiran hidup dengan penyebab utama terhadap anemia. Namun ternyata banyak

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VIII, No 2, September 2015 ISSN 1978-3167

komponen Antenatal care (ANC) yang kehamilan normal, direkomendasikan


rutin di laksanakan tidak efektif untuk pelayanan antenatal minimal 4 kali
menurunkan angka kematian maternal kunjungan (Mufdlilah2009, h.1).
dan perinatal (Pantikawati, Saryono2010, Dalam rangka turut membantu
h. 3). mewujudkan keberhasilan program
Dalam rangka mempercepat pemerintah dalam hal menekan tingkat
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
dan Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian Bayi (AKB) peran serta semua
Pemerintah dalam hal ini Departemen pihak adalah sangat perlu. Program
Kesehatan telah menciptakan satu tersebut tentu saja membutuhkan adanya
rencana strategi nasional (Rentranas) partisipasi aktif dari masyarakat secara
Making Pregnancy Safer (MPS) di umum. Karena itulah sosial dukungan
Indonesia 2001-2010 yang menyebutkan sosial masyarakat memiliki arti dan posisi
bahwa dalam konteks rencana penting khususnya pihak keluarga yang
pembangunan kesehatan menuju memiliki anggota keluarga yang sedang
Indonesia sehat tahun 2010. Maka visi hamil atau menghadapi persalinan.
MPS adalah “kehamilan dan persalinan di Periode antenatal adalah suatu
Indonesia berlangsung aman serta bayi kondisi yang dipersiapkan secara fisik
yang di lahirkan hidup sehat” (saeffudin, dan psikologis untuk kelahiran dan
2002). Pemanfaatan jenis pelayanan menjadi orang tua. Pada periode ini
antenatal care (ANC) diharapkan dapat terutama perempuan yang sehat akan
menghasilkan atau memperbaiki status mencari petunjuk dan perawatan secara
kesehatan ibu hamil. Dalam hal ini teratur. Kunjungan antenatal biasanya
pemanfaatan pelayanan antenatal care dimulai segera setelah tidak mendapat
(ANC) yang tepat akan meningkatkan haid (menstruasi) sehingga bisa
derajat kesehatan ibu dan janin yang akan diidentifikasi diagnosis dan perawatan
di lahirkan sehinnga terwujudnya terhadap kelainan yang mungkin muncul
keluarga yang sehat dan sejahtera. pada ibu hamil. Perawatan didesain untuk
Pemeriksaan kehamilan memantau pertumbuhan dan
(Antenatal Care) adalah suatu program perkembangan fetus atau janin dan
yang terencana berupa observasi, edukasi apabila ditemukan keadaan yang
dan penanganan medik pada ibu hamil, abnormal maka akan segera bisa
untuk memperoleh suatu proses diantisipasi kelahirannya (Salmah 2006,
kehamilan dan persalinan yang aman dan h. 75).
memuaskan. Tujuan antenatal yaitu untuk Motivasi adalah keadaan dalam
menjaga agar ibu sehat selama masa pribadi seseorang yang mendorong
kehamilan, persalinan dan nifas serta keinginan individu untuk melakukan
mengusahakan bayi yang dilahirkan kegiatan tertentu guna mencapai suatu
sehat, memantau kemungkinan adanya tujuan (Supardi 2004, hh. 47-48). Adanya
risiko-risiko kehamilan dan keinginan dan kebutuhan pada diri
merencanakan penatalaksanaan yang individu, memotivasi individu tersebut
optimal terhadap kehamilan risiko tinggi untuk memenuhinya. Upaya pemeriksaan
serta menurunkan morbiditas dan kehamilan dari setiap individu ibu yang
mortalitas ibu dan janin perinatal. hamil dapat tercapai manakala individu
Pelayanan antenatal merupakan termotivasi untuk mencari kebutuhan
pelayanan yang diterima wanita selama pada tahap yang lebih tinggi, sehingga
kehamilan dan sangat penting dalam individu akan mempunyai kemampuan
membantu memastikan bahwa ibu dan dalam memecahkan masalah (Maslow
janin selamat dalam kehamilan dan 1968 dalam Tamher 2009, h.8).
persalinan. Pendekatan pelayanan Terkait dengan latar belakang
antenatal ditekankan pada kualitas bukan tersebut Peneliti tertarik untuk melakukan
kuantitas pada saat kunjungan. Untuk penelitian “Gambaran Motivasi Ibu
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VIII, No 2, September 2015 ISSN 1978-3167

Hamil Untuk Melakukan Pemeriksaan motivasi ibu hamil dikategorikan tinggi,


Kehamilan di Wilayah Kerja UPT jika nilai motivasi < 81,00 maka motivasi
Puskesmas Wiradesa Kabupaten ibu hamil dikategorikan rendah.
Pekalongan”.
Tabel 4.2
Metode Distribusi Motivasi Ibu Hamil untuk
Penelitian ini merupakan Melakukan Pemeriksaan Kehamilan di
penelitiandescriptive study yaitu Wilayah Kerja UPT Puskesmas
penelitian yang dilakukan untuk Wiradesa Kabupaten Pekalongan
menggambarkan secara detail suatu
variabel (Swarjana 2013, h. 51). Untuk Motivasi Frekuensi Presentase
mengetahui gambaran motivasi ibu hamil Tinggi 49 53
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan Rendah 44 47
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Total 93 100
Wiradesa Kabupaten Pekalongan.
Teknik pengambilan sampel pada Dari tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa
penelitian ini menggunakan Cluster sebagian responden memperoleh
random sampling. Pada teknik ini sampel motivasi tinggi untuk melakukan
bukan terdiri dari unit individu, tetapi pemeriksaan kehamilan yaitu sebanyak
terdiri dari kelompok atau gugusan. 49 responden (53%) dan responden yang
Gugusan atau kelompok yang diambil memperoleh motivasi rendah untuk
sebagai sampel terdiri dari unit geografis melakukan pemeriksaan kehamilan yaitu
(Desa, Kecamatan, Kabupaten dan sebanyak 44 responden (47%).
sebagainya).
Pengambilan sampel secara Pembahasan
gugus, yakni peneliti tidak mendaftar Berdasarkan hasil penelitian
semua anggota atau unit yang ada di menunjukkan 53% responden
dalam populasi, melainkan cukup memperoleh motivasi yang tinggi untuk
mendaftar banyaknya kelompok atau melakukan pemeriksaan kehamilan dan
gugus yang ada di dalam populasi itu, 47% responden memperoleh motivasi
kemudian mengambil sampel berdasarkan yang rendah untuk melakukan
gugus-gugus tersebut secara random pemeriksaan kehamilan. Hasil ini
(Notoatmodjo 2005, h. 87).Besar sampel menunjukkan perbedaan yang tidak
dalam penelitian ini secara random terlalu besar antara yang motivasi tinggi
diperoleh tiga desa dari 16 desa yang ada dengan motivasi rendah yaitu sebesar 6%.
di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Pada kenyataannya dilapangan, ibu hamil
Wiradesa Kabupaten Pekalongan yaitu dihadapkan pada kondisi yang terkadang
Desa Mayangan dengan 25 responden, mengharuskan untuk periksa kehamilan,
Desa Pekuncen dengan 41 responden, sehingga meskipun kurang termotivasi
Desa Kepatihan dengan 27 responden, untuk antenatal care ibu hamil tetap
jadi jumlah sampel dalam penelitian ini melakukannya. Alasan ibu hamil tetap
adalah 93 responden. melakukan antenatal care meskipun
motivasi rendah antara lain karena
Hasil terpaparnya informasi tentang pentingnya
Hasil uji kolmogorov smirnov distribusi pemeriksaan kesehatan. Disamping itu,
data motivasi Ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil di
pemeriksaan menghasilkan ρ value 0,000 Puskesmas biayanya sangat terjangkau
(ρ < α 0,05) artinya distribusi data tidak oleh masyarakat sehingga masyarakat
normal. Karena distribusi data tidak mampu membayarnya.
normal, maka cut of point yang Motivasi tinggi pada responden di
digunakan adalah median 81,00. Jika nilai tunjukkan dengan sikap responden yang
motivasi ibu hamil ≥ 81,00 maka baik terhadap antenatal care, motivasi
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VIII, No 2, September 2015 ISSN 1978-3167

rendah ditunjukkan dengan sikap yang Noorkasiani & Temher, S 2009.


kurang baik terhadap antenatal care. Kesehatan Usia Lanjut Dengan
Motivasi adalah salah satu faktor yang Pendekatan Asuhan keperawatan,
mempengaruhi perilaku dan mengalami Salemba Medika, Jakarta.
proses perubahan sepanjang kehidupan Notoatmodjo, Soekidjo 2005, Promosi
manusia. Motivasi juga sering diartikan Kesehatan Teori dan Aplikasinya ,
sebagai suatu dorongan yang muncul Rineka Cipta, Jakarta.
dalam diri seseorang baik sadar maupun Pantikawati, Ika, Saryono 2010, Asuhan
tidak sadar yang membuat orang Kebidanan I : Kehamilan, Nuha
berperilaku untuk mencapai tujuan sesuai Medica, Yogyakarta.
dengan kebutuhannya. Salmah, Maryanah & Susanti, Ni Nengah
2006, Asuhan Keperawatan
Simpulan Antenatal, : EGC, Jakarta.
Penelitian mengenai motivasi ibu Suarli, S, Bachtiar, Yayan,---,
hamil untuk melakukan pemeriksaan Manajemen Keperawatan Dengan
kehamilan di Wilayah Kerja UPT Pendekatan Praktis, Erlangga,
Puskesmas Wiradesa Kabupaten Jakarta.
Pekalonganini dilakukan untuk Sunaryo 2004, Psikologi Untuk
mengetahui gambaran motivasi ibu hamil Keperawatan, EGC, Jakarta.
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan.
Adapun hasil penelitian adalahSebagian
besar ibu hamil yang memperoleh
motivasi tinggi untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan sebanyak 53%
responden dan sebagian kecil ibu hamil
yang memperoleh motivasi rendah untuk
melakukan pemeriksaan kehamilan 47%
responden.

Daftar Pustaka
Departemen Kesehatan RI 1995,
Pedoman Pelayanan Aantenatal Di
tingkat Pelayanan Dasar, DepKes
RI, Jakarta.
Hastono, Susanto Priyo 2001, Analisis
Data, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Indonesia,
Jakarta.
LN, Yusuf, Syamsu 2008, Mental
Hygiene : Terapi Psikospiritual
Untuk Hidup Sehat Berkualitas,
Maestro, Jakarta.
Mubarak, Wahit, Iqbal, Chayatin, Nurul
& Santoso, Bambang, Adi 2009, Ilmu
Keperawatan Komunitas : Konsep
dan aplikasi, Salemba Medika,
Jakarta.
Mufdillah 2009, ANC focus : Antenatal
Care Focused : Pemeriksaan
Kehamilan Fokus Dilengkapi
Dengan Pijat Ibu Hamil : Mitra
Cendikia,Yogyakara.
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VIII, No 2, September 2015 ISSN 1978-3167

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai