Profesi Desainer Interior PDF
Profesi Desainer Interior PDF
Dosen Pengampu :
Hartini, M.A
Disusun Oleh :
Raynanda Yulisheila
615130013 / BX
Universitas Tarumanagara
Jakarta
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
makalah “Handmade Paper sebagai Media Seni dan Kerajinan (Banana
Paper)” ini dapat diselesaikan.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
BAB I
Pendahuluan ………..……………………………………. 3
BAB II
Pembahasan ………..……………………………………. 5
BAB III
Penutup ………..……………………………………. 26
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desainer interior merupakan salah satu profesi yang kini mulai banyak
diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat mengenai
desain sebuah ruangan semakin meningkat. Masyarakat mulai memahami
kebutuhan akan kenyamanan suatu ruangan. Oleh sebab itulah, jumlah
mahasiswa jurusan Desain Interior pun semakin lama semakin meningkat,
contohnya jurusan Desain Interior di Universitas Tarumanagara.
Sama seperti profesi lain di dunia, profesi sebagai Desainer Interior pun
memiliki ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan demi menjamin
profesionalitas seorang desainer interior. Selain itu, sebagai sebuah pekerjaan
yang selalu berhubungan dengan manusia, Desainer Interior tentu mengalami
berbagai pengalaman, baik yang menyenangkan maupun kurang
menyenangkan.
3
B. Tujuan Penulisan
C. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Umum
5
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat luas dan ruang yang
digunakan, perlindungan, kesehatan, dan keselamatan melalui bidang
profesinya.
2. Desainer Interior
Desainer interior adalah perorangan dan atau badan usaha yang mempunyai
kualifikasi dan bersertifikat keahlian dari HDII, mempergunakan keahliannya
berdasarkan suatu penugasan desain interior, melakukan tugas pekerjaan
berdasarkan tahapan desain interior, serta memberikan nasihat atau konsultasi
dan atau jasa-jasa lain yang berhubungan dengan desain interior.
Desainer interior harus mendapat surat perintah kerja dari pihak Pemberi
Tugas dan bertindak sebagai penasihat atau wakil dari Pemberi Tugas dalam
usaha mencapai tujuan sesuai dengan surat perintah kerja (dilaksanakan
dengan ketetapan dan ketentuan-ketentuan, yang diperkuat dalam perjanjian
kerja atas kesepakatan bersama)
6
Hak dan Wewenang
7
Hak Cipta
a. Hak cipta desain interior akan selalu merupakan hak Desainer
Interior dan oleh karenanya Desainer Interior berhak untuk
mengumumkan dan memperbanyak desain, sketsa, gambar, model
atau maket, dan hasil karya lainnya (kecuali ada keberatan dari
Pemberi Tugas).
b. Desainer Interior berhak mewujudkan desainnya kembali kepada
pihak ketiga, khususnya desain komponen interior, dengan
pemberitahuan kepada Pemberi Tugas sebelumnya.
Hak mencantumkan tanda nama
Desainer Interior berhak mencantumkan nama Desainer Interior dan
atau nama perusahaan pada karya desainnya di tempat yang telah
disepakati bersama.
Hak membuat dokumentasi dan penyiaran
Desainer Interior berhak membuat gambar maupun foto karya-karya
desainnya guna berbagai kepentingan, serta berhak menyiarkan,
mempertunjukan, dan memperbanyak gambar atau foto-foto tersebut.
Hak mengubah desain
Desaine interior mempunyai wewenang secara tertulis untuk
memerintahkan kontraktor, melalui konsultan pengawas, mengadakan
perubahan-perubahan dan atau penyesuaian, asalkan perubahan-
perubahan tersebut sesuai dengan prinsip dan tujuan desain yang lebih
baik, dengan ketentuan :
a. Memenuhi persyaratan konstruksi, demi keamanan, atau perubahan
atas pertimbangan estetika ruang interior.
b. Tidak mengakibatkan penambahan biaya pelaksanaan.
c. Tidak merugikan fungsi praktis dari ruang seperti yang diinginkan
oleh Pemberi Tugas.
d. Tidak memperlambat waktu penyelesaian pelaksanaan.
Wewenang untuk menilai prestasi kerja kontraktor
8
Tanggung Jawab
Pradesain
Predesain dimaksudkan sebagai bahan diskusi dan pertimbangan bagi
Pemberi Tugas
Pengembangan desain
Dokumen pelelangan
Dokumen pelelangan harus dalam bentuk cetakan yang telah disetuji
oleh Desainer Interior dan Pemberi Tugas
Pelelangan
Desainer Interior membantu Pemberi Tugas dalam mempersiapkan dan
menyelenggarakan pelelangan.
Pengawasan berkala
9
Lingkup Pekerjaan Pelengkap dan Pendukung
10
4. Imbalan Jasa
Imbalan jasa adalah sejumlah dana sebagai imbalan yang diterima oleh
desainer interior atas pemanfaatan jasa keahliannya. Berikut merupakan
tahapan besaran pembayaran imbalan jasa :
Kategori Proyek
1. Institusional (pemerintahan)
2. Komersial dan Retail
3. Hospitality
4. Pelayanan Kesehatan (Health Care)
5. Fasilitas Hunian (residential)
11
Klasifikasi Proyek
1. Klasifikasi 1
Proyek dengan tingkat penanganan khusus, meliputi museum, gedung
konser, teater, opera, istana negara, residensial.
Proyek dengan penanganan khusus dan spesifik, meliputi kapal laut,
pesawat terbang pribadi, gerbong kereta, bus prbadi, bus eksklusif,
karavan.
2. Klasifikasi 2
Proyek dengan tingkat kesulitan dan kompleksitas desain yang tinggi,
meliputi auditorium, balai sidang, gedung lembaga tinggi negara, hotel,
club house, spa, restoran, fasilitas hiburan dan rekreasi (diskotek, pun,
karaoke), kasino, pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik,
laboratorium), pusat rehabilitas, dan fasilitas keagamaan.
3. Klasifikasi 3
Proyek dengan komplesitas desain sedang serta berhubungan
secukupnya dengan disiplin lain, meliputi perkantoran, bank, balai
sidang, galeri, ruang pameran, bandara, pusat perbelanjaan, motel,
bioskop.
4. Klasifikasi 4
Bangunan dengan desait interior sederhana, meliputi terminal bus,
stasiun kereta api, pelabuhan laut, lembaga pendidikan (perguruan tinggi
dan sekolah), sarana olahraga, asrama, perpustakaan, kafetaria.
12
Tabel Presentase Besaran Imbalan Jasa Desain Interior
Besaran Jenis dan Pengeluaran Proyek
13
Pengganti Biaya
Penggantian biaya adalah sejumlah uang atau bentuk lain di luar imbalan jasa
yang diterima oleh Desainer Interior dari Pemberi Tugas, sebagai pengganti
biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam melaksanakan tugasnya. Biaya
tersebut diajukan atas dasar kesepakatan yang tercantum dalam perjanjian
kerja.
Ketentuan Khusus
Pewujudan Desain berulang (tanpa ada perbedaan layout serta dimensi
ruang oleh Desainer Interior yang sama)
Desain ke-1 : 100%
Pengulangan ke-2 s/d ke-10 : 75%
Pengulangan ke-11 s/d ke-20 : 50%
Pengulangan ke-21 s/d ke-50 : 25%
Pengulangan ke-51 dan seterusnya : 5%
14
Penugasan Terbatas
Jika Pemberi Tugas menugaskan hanya sebagian dari tahap pekerjaan, maka
besar imbalan jasa Desainer Interior harus sesuai dengan tahap pekerjaan
yang ditugaskan.
15
Hal-Hal yang Menghambat
Keterlambatan
Jika penyelesaian tugas Desainer Interior mengalami keterlambatan
yang disebabkan oleh Pemberi Tugas, makan Pemberi Tugas wajib
membayar semua biaya-biaya dan sesuai kerugian lainnya berikut
sanksi-sanksi yang telah ditentukan dalam perjanjian kerja (dilakukan
selambat-lambatnya 2 minggu kalender setelah dokumen penagihan
diserahkan kepada Pemberi Tugas)
Jika terjadi keterlambatan pembayaran lebih dari 2 minggu, Desainer
Interior berhak atas pembayaran bunga keterlambatan terhitung dari
tanngal penyerahan dokumen penagihan sampai dengan pencairan
pembayaran diterima.
Jika keterlambatan dalam melaksanakan pekerjaan yang disebabkan
keadaan force majeure, maka kepada Desainer Interior akan diberikan
perpanjangan waktu.
Perubahan Desain
Bila tahap pengembangan desain interior atau dokumen lelang telah
selesai, ternyata tidak dapat dipergunakan lebih lanjut karena adanya
permintaan perubahan dari pihak Pemberi Tugas, maka imbalan jasa
atas pekerjaan tersebut dibayarkan menurut ketentuan dan sesuai
progres pekerjaan yabg telah disepakati.
Sisa bagian pekerjaan desain interior yang masih dapat dipergunakan
berikut pekerjaan desain interior yang masih harus dikerjakan akan
menjadi suatu penugasan baru, dan akan dibayarkan menurut ketentuan
yang telah disepakati.
Pembatalan Tugas oleh Pemberi Tugas
Desainer Interior akan dibayarkan sesuai imbalan jasa atas pekerjaan
yang telah dan sedang dikerjakan, serta semua biaya yang telah
dikeluarkan oleh Desainer Interior untuk kepentingan pelaksanaan tugas
desain interior yang terkait.
Jika Pemberi Tugas dapat membuktikan bahwa Desainer Interior ridak
mampu melaksanakan tugasnya atau terbukti melanggar Kode Tata
16
Laku Profesi, maka pemberi Tugas hanya berkewajiban yang sudah
selesai dikerjakan dan berhak mendapatkan salinan atau fotokopi
dokumen dari Desainer Interior.
Pemberi Tugas Meninggal Dunia
Jika Pemberi Tugas adalah perorangan, maka tanggung jawab dan
selurah hak dan kewajibannya harus dilanjutkan oleh ahli warisnya.
Jika Pemberi Tugas adalah badan usaha, maka tanggung jawabnya
dilajutkan oleh badan usaha tersebut.
Desainer Interior Meninggal Dunia
Jika Desainer Interior adalah perorangan, maka pekerjaan sengan
sendirinya dihentikan, tetapi kepada ahli warisnya harus dibayarkan sisa
imbalan jasa pekerjaan yang telah diselesaikna dan semua biaya
pekerjaan yang telah dikeluarkan Desainer Interior untuk penyelesaina
pekerjaan.
Jika Desainer Interior adalah badan usaha, maka hak dan tanggung
jawab penyelesaian pekerjaan dilajutkan oleh badan usaha tersebut,
sesuai ketentuan dalam perjanjian kerja proyek yang berlaku.
Pengembalian Tugas oleh Desainer Interior
Bila terjadi pembubaran atau kehilangan status badan usaha Desainer
Interior, dengan sendirinya mengakibatkan pengembalian tugas kepada
Pemberi Tugas dan Desainer Interior melepaskan sebagian atau seluruh
haknya untuk memperoleh imbalan jasa dan semua biaya yang telah
dikeluarkan.
Jika Desainer Interior dapat membuktikan bahwa Pemberi Tugas telah
melakukan hal-hal yang melanggar pedoman hubungan kerja Pemberi
Tugas atau melakukan kelalaian tidak menjalankan tugas atau
kewajiban sesuai perjanjian dalam kontrak yang telah disepakati,
Desainer Interior berhak menerima imbalan jasa dan pengembalian
biaya yang telah dikeluarkan dalam mengerjakan tugasnya baik yang
telah selesai atau masih dalam proses pengerjaan. Desainer
berkewajiban menyerahkan salinan atau fotokopi dokumen desain
interior kepada Pemberi Tugas.
17
Jenis Imbalan Jasa
Persentase
Imbalan jasa ditentukan oleh prosentase dari nilai rencana biaya
pelaksanaan pada kurun waktu tertentu sesuai dengan kategori dan
klasifikasi atau jenis proyek yang dilaksanakan.
Meter Persegi
Cara perhitungan imbalan jasa dengan luas total meter persegi area
yang didesain dengan nilai satuan imbalan jasa.
Per Jam
Memperhitungkan jumlah jam kerja efektif Desainer Interior dalam
pelaksanaan pekerjaan desain interior.
Lumpsum
Mengacu kepada perhitungan presentase atau meter persegi, dengan
perhitungan tertentu digunakan unutk memperoleh suatu nilai tambahan
jasa yang tetap (Flat Free).
18
Gambar kerja perancangan untuk pelaksanaan, spesifikasi bahan,
persyaratan teknis dan persyaratan yang menjadi hasil pekerjaan
Desainer Interior, mutlak menjadi hak milik dan hak cipta Desainer
Interior, baik pekerjaan tersebut dilaksanakan atau tidak.
Tanpa persetujuan dan sepengetahuan Desainer Interior atau pihak
lainnya, yang tercantum dalam kontrak, Pemberi Tugas dilarang untuk
menduplikasi, melakukan penggandaan dengan fotokopi baik untuk
pengulangan pekerjaan ataupun dipakai pada proyek lain, baik
digunakan sebagian atau seluruhnya.
Arbitrase
Jika timbul perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan
diselesaikan secara musyawarah. Dan jika musyawarah tidak mencapai
mufakat, maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan
melalui jalur hukum dan untuk itu memilih wakil-wakilnya dengan domisili
hukum di kantor Panitera Pemerintah daerah terkait atau setempat.
Berakhirnya perjanjian kerja
o Perjanjian kerja dapat diakhiri oleh salah satu pihak secara
tertulis, jika dianggap salah satu pihak lainnya tidak
melaksanakan tugas atau tanggung jawab sesuai ketentuan yang
berlaku.
o Perjanjian kerja dapat diakhiri oleh Pemberi Tugas seteleah tujuh
hari kerja menyerahkan surat pemberhentian kepada Desainer
Interior.
o Berakhirnya perjanjian kerja yang bukan oleh akibat kesalahan
Desainer Interior, maka Desainer Interior berhak mendapatkan
pembayaran atas seluruh pekerjaan yang seudah dikerjakan
sampai selesai sesuai perjanjian kerja, termasuk 10% uang muka
persetujuan penunjukan Desainer Interior.
o Pengembalian pekerjaan disebabkan kesalahan oleh pihak
Pemberi Tugas atau kontraktor dilakukan ganti rugi kepada
Desainer Interior sebesar 20% dari nilai total imbalan jasa yang
berlaku.
19
Sanksi-sanksi
Sanksi apabila Desainer Interior tidak menjalankan pekerjaan sesuai
progres, tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan (dapat diberlakukan
sesuai perhitungan bunga bank per hari akibat keterlambatan terhadap
prestasi kerja yang tidak tercapai atau terpenuhi).
Sanksi jika Pemberi Tugas tidak melakukan pembayaran dalam 14 hari
kalender setelah penyerahan dokumen penagihan oleh Desainer Interior
(dapat diberlakukan sesuai perhitungan bunga bank yang berlaku per
hari keterlambatan terhadap nilai penagihan yang tercantum).
Kekuatan hukum (Entire Agreement)
Perjanjian kerja yang dibuat atas dasar kesepakatan oleh Pemberi Tugas dan
Desainer Interior, berkuatan hukum sama, saling mengikat dan untuk
dilaksanakan sebaik-baiknya. Tidak dibenarkan adanya perubahan atau
modifikasi, tanpa disetujui kedua belah pihak dan pihak-pihak lain yang ditunjuk
sebagai wakil masing-masing.
20
Berikut merupakan profil Ibu Anies Walsh :
21
desainer interiornya itu tetap bertahan. Namun kini, PT ATT Design yang
terletak di Kemang Poin, Jakarta itu mampu bertahan dan dikenal banyak
orang berkat usahanya menulis di banyak media, menjadi dosen tamu, hingga
menjadi pembicaran di beberapa event desain. Perusahaannya ini membidik
segmen menengah dan sejak tahun 2005 mulai melebarkan sayap ke bidang
arsitektur, sehingga 70% desain interior dan selebihnya arsitektur.
Istri dari Leslie James Walsh ini juga pernah menjabat sebagai Ketua
Himpunan Desainer Interior (HDII) DKI Jakarta selama dua tahun, yaitu periode
2007-2009. Beliau turun dari jabatan tersebut pada 27 April 2009. Selain itu,
Beliau pernah menjadi presenter dari acara Home and Lifestyle di Metro TV
selama tujuh bulan pada tahun 2003. Saat ini beliau menjadi presenter acara
“The Project” yang ditayangkan di Trans TV setiap hari Minggu pukul 08.00.
Harapan Anies Alkurratu adalah bisa terus berkarya dan dipercaya
dalam dunia Desain Interior.
(sumber : http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Anies-Alkurratu-Aini-
S.sn.HDII-Work-Hard-Play-Hard/ dan
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/anies-walsh-desainer-interior-kondang-)
22
B. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebagai Desainer Interior
Dalam seminar yang disampaikan oleh Ibu Anies Walsh pada tanggal 16
September 2015, beliau menyampaikan beberapa tips, berdasarkan
pengalaman pribadinya, yang perlu diperhatikan agar mampu bertahan sebagai
desainer interior profesional. Berikut merupakan beberapa hal yang
disampaikan beliau dalam seminar :
23
desainer interior melalui penampilan luar. Hal ini menyebabkan
seorang desainer interior harus mampu “menjual diri” dengan
cara menjaga penampilan dan mampu berkomunikasi dengan
baik. Kemampuan ini diperlukan karena negosiasi dengan klien
akan lebih lancer dilakukan saat klien memiliki suasana hati yang
baik.
o Mudah bersosialisasi. Seorang desainer interior harus mudah
berinteraksi dengan orang lain untuk membangun banyak relasi,
untuk membuka peluang baru. Hal ini dapat pula dilakukan
dengan cara mencatat kontak-kontak penting dan berusaha
membuka diri untuk mengenal orang lain.
o Mudah berkolaborasi. Kekuatan tim adalah kunci kesuksesan
bisanis di bidang desain interior.
o Menghormati alam. Salah atu bentuk menghormati alam adalah
dengan menggunakan konsep desain green interior. Konsep ini
memiliki beberapa pokok, yaitu menagemen tapak, konservasi air,
hemat energi, penggunaan material ramah lingkungan, kualitas
udara dalam ruang, dan ide kreatif.
o Memahami bahwa kehidupan kita dipengaruhi perubahan iklim,
teknologi, dan gaya hidup. Hal ini menyebabkan desain interior
menjadi lebih fleksibel, kolaboratif, unik, terbuka, dan lain
sebagainya.
o Mencintai apa yang kita lakukan sehingga mampu bekerja lebih
keras, lebih mahir, lebih mengenal bisnis (memiliki kekuatan
memecahkan masalah), dan lebih menikmati kehidupan.
o Yang harus kita lakukan adalah mengubah bagaimana kita
merancang suatu ruang, produk, dan lainnya, serta
menambahkan warna untuk menciptakan suasana yang hidup
serta sifat ke dalam suatu ruangan yang kita kerjakan.
o Membuka pikiran. Mendapatkan berbagai pengalaman dari orag-
orang berbeda selagi masih muda.
o Menyiapkan diri untuk masa depan dengan cara belajar, magang,
dan lainnya.
24
o Memberikan kesan baik kepada orang lain dan bergaul.
o Belajar bisnis dan marketing, belajar cara presentasi dan
negosiasi yang baik sebagai modal yang sangat penting.
o Melatih diri untuk lebih peka dengan lingkungan sekitar.
25
BAB III
KESIMPULAN
26
DAFTAR PUSTAKA
Tabloidnova.com (2008). Anies Alkurratu Aini, S.Sn, HDII : Work Hard Play
Hard. http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Anies-Alkurratu-Aini-S.sn.HDII-
Work-Hard-Play-Hard/, 22 September 2015.
27