Anda di halaman 1dari 28

KAPITA SELEKTA

THE SURVIVAL GUIDE IN BECOMING INTERIOR DESIGNER

OLEH IBU ANIES WALSH

Dosen Pengampu :

Hartini, M.A

Disusun Oleh :

Raynanda Yulisheila

615130013 / BX

Program Studi Desain Interior

Fakultas Seni Rupa dan Desain

Universitas Tarumanagara

Jakarta

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
makalah “Handmade Paper sebagai Media Seni dan Kerajinan (Banana
Paper)” ini dapat diselesaikan.

Kapita Selekta merupakan salah satu mata kuliah di jurusan Desain


Interior Universitas Tarumanagara. Dalam mata kuliah ini, didatangkan para
ahli di bidang desain interior untuk memberikan seminar dan membagikan
pengalaman di dunia profesional kepada mahasiswa. Salah satu seminar yang
diberikan membahas mengenai cara dan pengalaman berprofesi secara
profesional di bidang desain interior yang disampaikan oleh Ibu Anies Walsh.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi aktivitas


perkuliahan, terutama mata kuliah perancangan interior serta bagi masa depan
sebagai seorang desainer interior professional.. Saya mohon maaf apabila
masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Jakarta, 22 September 2015

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………..……………………………………. 1

Daftar Isi ………..……………………………………. 2

BAB I

Pendahuluan ………..……………………………………. 3

BAB II

Pembahasan ………..……………………………………. 5

BAB III

Penutup ………..……………………………………. 26

Daftar Pustaka ………..……………………………………. 27

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Desainer interior merupakan salah satu profesi yang kini mulai banyak
diminati oleh masyarakat. Hal ini disebabkan kesadaran masyarakat mengenai
desain sebuah ruangan semakin meningkat. Masyarakat mulai memahami
kebutuhan akan kenyamanan suatu ruangan. Oleh sebab itulah, jumlah
mahasiswa jurusan Desain Interior pun semakin lama semakin meningkat,
contohnya jurusan Desain Interior di Universitas Tarumanagara.

Sama seperti profesi lain di dunia, profesi sebagai Desainer Interior pun
memiliki ketentuan-ketentuan yang harus dilaksanakan demi menjamin
profesionalitas seorang desainer interior. Selain itu, sebagai sebuah pekerjaan
yang selalu berhubungan dengan manusia, Desainer Interior tentu mengalami
berbagai pengalaman, baik yang menyenangkan maupun kurang
menyenangkan.

Dalam seminar mengenai pengalaman sebagai desainer interior


profesional, Ibu Anies Walsh berbagi pengalaman, tips, serta nasihat yang
dapat membantu kami, para mahasiswa, yang baru saja akan memulai
perjalanan di bidang ini.

Semoga dengan adanya seminar yang telah diadakan, para mahasiswa


dapat menjadi lebih siap dalam menghadapi dunia profesional dan mampu
bertahan di bawah berbagai tekanan yang siap menghadang.

3
B. Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

1. Memahami profesi desainer interior.


2. Memahami hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai desainer interior.
3. Memahami hal-hal yang dapat menghambat karir sebagai desainer
interior.

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan profesi desainer interior?


2. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang
desainer interior yang baik?
3. Apa saja hal-hal yang dapat menghambat karir sebagai desainer
interior?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Desainer Interior

Desainer interior yang bergerak di bidang professional di Indonesia


memiliki perhimpunan yang dinamakan HDII (Himpunan Desainer Interior
Indonesia). Untuk menunjang profesionalitas seorang desainer interior, makan
HDII menerbitkan sebuah buku berjudul “Buku Pedoman Hubungan Kerja
antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas”. Dengan diterbitkannya buku ini,
diharapkan desainer interior di Indonesia mampu menjaga profesionalitas serta
kode etik di bidang desain interior. Berikut merupakan uraian pengertian, hak
dan wewenang, tanggung jawab, serta imbalan seorang desainer interior yang
tertulis dalam buku pedoman tersebut :

1. Pengertian Umum

Desainer interior adalah seorang profesional yang memenuhi kriteria sebagai


berikut:

 Mampu dan kompeten secara kreatif memecahkan masalah-masalah


yang berhubungan dengan fungsi dan kualitas dari lingkungan ruang
interior.
 Menjalankan pelayanan jasa yang berhubungan dengan ruang interior
secara profesional (meliputi penyusunan program ruang, analisis desain,
perencanaan ruang, estetika, dan pengawasan pekerjaan secara
berkala di lapangan dengan menggunakan pengetahuan, khususnya
dalam konstruksi dan sistem-sistem bangunan interior berikut kompnen-
komponennya, peraturan-peraturan alat, bahan atau material, dan
kelengkapan akhirnya.
 Mampu dan sanggup mempersiapkan gmabar-gambar serta dokumen-
dokumen pelaksanaan yang berhubungan dengan desain interior.

5
 Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat luas dan ruang yang
digunakan, perlindungan, kesehatan, dan keselamatan melalui bidang
profesinya.

2. Desainer Interior

Desainer interior adalah perorangan dan atau badan usaha yang mempunyai
kualifikasi dan bersertifikat keahlian dari HDII, mempergunakan keahliannya
berdasarkan suatu penugasan desain interior, melakukan tugas pekerjaan
berdasarkan tahapan desain interior, serta memberikan nasihat atau konsultasi
dan atau jasa-jasa lain yang berhubungan dengan desain interior.

Tugas dan Kewajiban Desainer Interior

Desainer interior harus mendapat surat perintah kerja dari pihak Pemberi
Tugas dan bertindak sebagai penasihat atau wakil dari Pemberi Tugas dalam
usaha mencapai tujuan sesuai dengan surat perintah kerja (dilaksanakan
dengan ketetapan dan ketentuan-ketentuan, yang diperkuat dalam perjanjian
kerja atas kesepakatan bersama)

Tanggung Jawab dan Pengecualian

 Desainer interior bertanggung jawab atas semua pekerjaan desain yang


telah diterimanya sesuai dengan apa yang tercantum dalam perjanjian
kerja dengan Pemberi Tugas hingga pekerjaan tersebut selesai.
 Desainer interior bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahan yang
dibuat oleh orang-orang yang bekerja padanya, kecuali Desainer Interior
dapat membuktikan bahwa kesalahan-kesalahan tersebut tidak dapat
dihindarkan atau tidak diketahui sebelumnya, meskipun telah diadakan
pengawasan dan kewaspadaan.

6
Hak dan Wewenang

 Desainer interior berhak menolak segala bentuk penilaian estetika atas


hasil tugasnya yang dilakukan oleh konsultan pengawas atau Pemberi
Tugas
 Desainer interior berhak mengembalikan atau membatalkan tugas yang
diberikan kepadanya karena alasan-alasan pertimbangan atas
pelanggaran kode etik dan penyimpangan atas prinsip-prinsip desain,
akibat terjadinya hal di luar kekuasaan kedua belah pihak (force
majeure), akibat dari kelalaian atau pemyimpangan Pemberi Tugas
dalam menjalankan perjanjian kerja.
 Desainer interior berhak menuntut ganti rugi kepada Pemberi Tugas
apabila Pemberi Tugas terlambat memberikan keputusan yang
menyebabkan terjadinya perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan
desain interior.

Hak-hak khusus yang menyangkut karya cipta

 Hak pemilikan atas desain


Semua gambar, sketsa gagasan, gmabar desain, skema warna dan
material, dan semua materi desain yang tertuang dalam soft file serta
uraian dan syarat-syarat kerja berikut rencana biaya yang tertuan dalam
dokumen asli tetap menjadi hak milik Desainer Interior.
 Hak pewujudan desain
a. Dengan membayar segala yang menyangkut pembuatan desain,
Pemberi Tugas mendapat hak unutk mewujudkan desain tersebut
debanyak satu kali saja (pewujudan ulang dengan atau tanpa
perubahan harus melalui persetujuan Desainer Interior)
b. Pemberi Tugas tidak berhak memperlihatkan atau mempublikasikan
desain-desain kepada pihak ketiga yang akan bisa menggunakannya
untuk kepentingan sendiri atau pihak lain yang bertentangan dengan
Undang-undang tentang Hak Cipta.

7
 Hak Cipta
a. Hak cipta desain interior akan selalu merupakan hak Desainer
Interior dan oleh karenanya Desainer Interior berhak untuk
mengumumkan dan memperbanyak desain, sketsa, gambar, model
atau maket, dan hasil karya lainnya (kecuali ada keberatan dari
Pemberi Tugas).
b. Desainer Interior berhak mewujudkan desainnya kembali kepada
pihak ketiga, khususnya desain komponen interior, dengan
pemberitahuan kepada Pemberi Tugas sebelumnya.
 Hak mencantumkan tanda nama
Desainer Interior berhak mencantumkan nama Desainer Interior dan
atau nama perusahaan pada karya desainnya di tempat yang telah
disepakati bersama.
 Hak membuat dokumentasi dan penyiaran
Desainer Interior berhak membuat gambar maupun foto karya-karya
desainnya guna berbagai kepentingan, serta berhak menyiarkan,
mempertunjukan, dan memperbanyak gambar atau foto-foto tersebut.
 Hak mengubah desain
Desaine interior mempunyai wewenang secara tertulis untuk
memerintahkan kontraktor, melalui konsultan pengawas, mengadakan
perubahan-perubahan dan atau penyesuaian, asalkan perubahan-
perubahan tersebut sesuai dengan prinsip dan tujuan desain yang lebih
baik, dengan ketentuan :
a. Memenuhi persyaratan konstruksi, demi keamanan, atau perubahan
atas pertimbangan estetika ruang interior.
b. Tidak mengakibatkan penambahan biaya pelaksanaan.
c. Tidak merugikan fungsi praktis dari ruang seperti yang diinginkan
oleh Pemberi Tugas.
d. Tidak memperlambat waktu penyelesaian pelaksanaan.
 Wewenang untuk menilai prestasi kerja kontraktor

8
Tanggung Jawab

Desainer interior tidak bertanggung jawab atas hasil pekerjaan atau


pengawasan yang dilakukan oleh ahli-ahli khusus lain, kecuali ahli-ahli tersebut
bekerja untuk dan atas nama Desainer Interior, atau meskipun tidak berkerja
untuk dan atas nama Desainer Interior, tetapi secara tegas disebutkan berada
di bawah koordinasi Desainer Interior sepenuhnya.

Pembatasan Tanggung Jawab

 Tanggung jawab desainer interior untuk kesalahan-kesalahannya tidak


boleh lebih besar dibanding jumlah total imbalan jasa yang diterimanya.
 Desainer Interior bertanggung jawab penuh atas kesalahan-kesalahan
yang dilakukannya tanpa ada pembatasan.

3. Lingkup Pekerjaan Desainer Interior

Lingkup Pekerjaan Pokok dan Utama

 Pradesain
Predesain dimaksudkan sebagai bahan diskusi dan pertimbangan bagi
Pemberi Tugas
 Pengembangan desain
 Dokumen pelelangan
Dokumen pelelangan harus dalam bentuk cetakan yang telah disetuji
oleh Desainer Interior dan Pemberi Tugas
 Pelelangan
Desainer Interior membantu Pemberi Tugas dalam mempersiapkan dan
menyelenggarakan pelelangan.
 Pengawasan berkala

9
Lingkup Pekerjaan Pelengkap dan Pendukung

Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah perkerjaan yang mungkin diperlukan


dalam keadaan tertentu untuk melengkapi dan mendukung pekerjaan desain
untuk keperluan-keperluan tertentu, seperti publikasi, pemasaran, dan
sebagainya.

Lingkup Pekerjaan Khusus

Pekerjaan lain yang memerlukan keahlian khusus di luar keahlian desain


interior, yang harus dibuat oleh ahli-ahli khusus yang diusulkan oleh Desainer
Interior yang akan ditunjuk secara resmi oleh Pemberi Tugas. Imbalan jasa
untuk para ahli tersebut ditentukan secara terpisah dan diajukan langsung
kepada Pemberi Tugas. Apabila para ahli tersebut berkerja atas nama
Desainer Interior, maka pembayaran imbalan jasa ditentukan dan menjadi
bagian dari imbalan jasa Desainer Interior.

10
4. Imbalan Jasa

Imbalan jasa adalah sejumlah dana sebagai imbalan yang diterima oleh
desainer interior atas pemanfaatan jasa keahliannya. Berikut merupakan
tahapan besaran pembayaran imbalan jasa :

Tahapan Pekerjaan Prosentase Bobot


Kesepakatan pemberian perkerjaan Surat 10 %
Perintah Kerja (SPK)
Pra desain : 35%
Pengolahan data (program ruang dan sketsa
gagasan)
Konsep final desain

Pengembangan desain 25%


Dokumen Pelaksanaan 20%
Pelelangan 5%
Pengawasan berala (tahap pelaksaaan proyek) 5%
Jumlah Total 100%
Untuk pekerjaan desain interior, besarnya imbalan jasa ditentukan oleh
komponen-komponen, sebagai berikut :

1. Kategori dan Klasifikasi Bangunan


2. Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan
3. Lingkup dan Tahap Penugasan
4. Table presentasi Imbalan Jasa Konsultasi Desain Interior berdasarkan
Jenis dan Biaya Pelaksaan Proyek

Kategori Proyek

1. Institusional (pemerintahan)
2. Komersial dan Retail
3. Hospitality
4. Pelayanan Kesehatan (Health Care)
5. Fasilitas Hunian (residential)

11
Klasifikasi Proyek

1. Klasifikasi 1
Proyek dengan tingkat penanganan khusus, meliputi museum, gedung
konser, teater, opera, istana negara, residensial.
Proyek dengan penanganan khusus dan spesifik, meliputi kapal laut,
pesawat terbang pribadi, gerbong kereta, bus prbadi, bus eksklusif,
karavan.
2. Klasifikasi 2
Proyek dengan tingkat kesulitan dan kompleksitas desain yang tinggi,
meliputi auditorium, balai sidang, gedung lembaga tinggi negara, hotel,
club house, spa, restoran, fasilitas hiburan dan rekreasi (diskotek, pun,
karaoke), kasino, pelayanan kesehatan (rumah sakit, klinik,
laboratorium), pusat rehabilitas, dan fasilitas keagamaan.
3. Klasifikasi 3
Proyek dengan komplesitas desain sedang serta berhubungan
secukupnya dengan disiplin lain, meliputi perkantoran, bank, balai
sidang, galeri, ruang pameran, bandara, pusat perbelanjaan, motel,
bioskop.
4. Klasifikasi 4
Bangunan dengan desait interior sederhana, meliputi terminal bus,
stasiun kereta api, pelabuhan laut, lembaga pendidikan (perguruan tinggi
dan sekolah), sarana olahraga, asrama, perpustakaan, kafetaria.

12
Tabel Presentase Besaran Imbalan Jasa Desain Interior
Besaran Jenis dan Pengeluaran Proyek

Klasifika Nilai Proyek (juta Rp)


si s/d 100 250 500 100 2000 3000 4000 4000 1000
Proyek 100 s/d s/d s/d 0 s/d s/d s/d s/d 0 s/d
250 500 100 s/d 3000 4000 5000 1000 2000
0 200 0 0
0
Klasifika 15 15 13,8 12,7 11,7 11,2 10,7 10,32 9,65
si 1 s/d s/d s/d s/d 2 s/d 6 s/d s/d s/d
13, 12,7 11,7 11,2 10,7 10,3 9,65 9
8 2 6 2
Klasifika 12, 12, 12, 10,8 10,1 9,5 9,1 8,74 8,42 7,95
si 2 5 5 5 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d
s/d s/d 10,1 9,5 9,1 8,74 8,42 7,95 7,5
11, 10,
6 8
Klasifika 10, 10, 9,7 9,04 8,46 7,98 7,68 7,42 7,2 6,84
si 3 5 5 2 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d
s/d s/d 8,46 7,98 7,68 7,42 7,2 6,84 6,5
9,7 9,0
5 4
Klasifika 8,5 8,5 7,8 7,28 6,82 6,46 6,26 6,1 5,98 5,73
si 4 s/d 4 s/d s/d s/d s/d s/d s/d s/d
7,8 s/d 6,82 6,48 6,26 6,1 5,98 5,73 5,5
4 7,2
8

13
Pengganti Biaya
Penggantian biaya adalah sejumlah uang atau bentuk lain di luar imbalan jasa
yang diterima oleh Desainer Interior dari Pemberi Tugas, sebagai pengganti
biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam melaksanakan tugasnya. Biaya
tersebut diajukan atas dasar kesepakatan yang tercantum dalam perjanjian
kerja.

Ketentuan Khusus
 Pewujudan Desain berulang (tanpa ada perbedaan layout serta dimensi
ruang oleh Desainer Interior yang sama)
Desain ke-1 : 100%
Pengulangan ke-2 s/d ke-10 : 75%
Pengulangan ke-11 s/d ke-20 : 50%
Pengulangan ke-21 s/d ke-50 : 25%
Pengulangan ke-51 dan seterusnya : 5%

Ketentuan Pewujudan Desain Berulang


Jika proyek berbeda dan pengulangannya dilakukan oleh Desainer Interior lain,
maka ketentuan imbalan jasanya :
 Desain ke-1 sebesar 100% diberikan kepada Desainer Interior pertama:
berikut biaya hak cipta (kecuali hak cipta telah dialihkan ke Pemberi
Tugas dan telah dibayar penuh)
 Pemberi Tugas menunjuk Desainer Interior lain untuk mengerjakan
pekerjaan pada lokasi lain dengan ukuran ruang berbeda, tetapi
berdasarkan pada standar desain yang telah dibuat oleh Desainer
Interior pertama (Pemberi Tugas wajib menugaskan Desainer Interior
baru untuk melakukan konsultasi dengan Desainer Interior pertama
sebelum pekerjaan dimulai. Untuk konsultasi dengan Desainer Interior
Pertama, Pemberi Tugas wajib membuat kesepakatan addendum
perjanjian dengan Desainer Interior pertama atas pekerjaan tersebut)

14
Penugasan Terbatas

Jika Pemberi Tugas menugaskan hanya sebagian dari tahap pekerjaan, maka
besar imbalan jasa Desainer Interior harus sesuai dengan tahap pekerjaan
yang ditugaskan.

Pekerjaan Desain engan Koordinasi Multidisiplin

Apabila Desainer Interior melakukan koordinasi multidisiplin terhadap konsultan


lain dalam satu kontrak kerja, ia berhak mendapatkan imbalan jasa koordinasi
sebesar 5% dari nilai kontrak setelah dipotong pajak-pajak. Apabila dalam
kontrak yang terpisah ia berhak mendapatkan imbalan jasa koordinasi sebesar
5% dari total nilai kontrak kerja.

Pekerjaan Desain Bersama (Konsorsium)

Jika beberapa Desainer Interior yang masing-masing berdiri sendiri ata


perorangan maupun berbentuk badan usaha, kemudian mendapat suatu
penugasan yang harus dikerjakan bersama, maka besaran imbalan jasa
ditentukan atas penugasan dari lingkup pekerjaan masing-masing.

Pelayanan Jasa Tambahan

 Perubahan-perubahan pada gambar desain dan detail dalam lingkup


pelayanan jasa utama yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas
merupakan jasa tambahan.
 Desainer Interior berhak mendapat imbalan jasa sesuai perubahan ata
penambahannya termasuk dampak biaya-biaya proyek, serta waktu
pelaksanaan dan mengajukan usulan-usulan yang dibutuhkan.

15
Hal-Hal yang Menghambat

 Keterlambatan
Jika penyelesaian tugas Desainer Interior mengalami keterlambatan
yang disebabkan oleh Pemberi Tugas, makan Pemberi Tugas wajib
membayar semua biaya-biaya dan sesuai kerugian lainnya berikut
sanksi-sanksi yang telah ditentukan dalam perjanjian kerja (dilakukan
selambat-lambatnya 2 minggu kalender setelah dokumen penagihan
diserahkan kepada Pemberi Tugas)
Jika terjadi keterlambatan pembayaran lebih dari 2 minggu, Desainer
Interior berhak atas pembayaran bunga keterlambatan terhitung dari
tanngal penyerahan dokumen penagihan sampai dengan pencairan
pembayaran diterima.
Jika keterlambatan dalam melaksanakan pekerjaan yang disebabkan
keadaan force majeure, maka kepada Desainer Interior akan diberikan
perpanjangan waktu.
 Perubahan Desain
Bila tahap pengembangan desain interior atau dokumen lelang telah
selesai, ternyata tidak dapat dipergunakan lebih lanjut karena adanya
permintaan perubahan dari pihak Pemberi Tugas, maka imbalan jasa
atas pekerjaan tersebut dibayarkan menurut ketentuan dan sesuai
progres pekerjaan yabg telah disepakati.
Sisa bagian pekerjaan desain interior yang masih dapat dipergunakan
berikut pekerjaan desain interior yang masih harus dikerjakan akan
menjadi suatu penugasan baru, dan akan dibayarkan menurut ketentuan
yang telah disepakati.
 Pembatalan Tugas oleh Pemberi Tugas
Desainer Interior akan dibayarkan sesuai imbalan jasa atas pekerjaan
yang telah dan sedang dikerjakan, serta semua biaya yang telah
dikeluarkan oleh Desainer Interior untuk kepentingan pelaksanaan tugas
desain interior yang terkait.
Jika Pemberi Tugas dapat membuktikan bahwa Desainer Interior ridak
mampu melaksanakan tugasnya atau terbukti melanggar Kode Tata

16
Laku Profesi, maka pemberi Tugas hanya berkewajiban yang sudah
selesai dikerjakan dan berhak mendapatkan salinan atau fotokopi
dokumen dari Desainer Interior.
 Pemberi Tugas Meninggal Dunia
Jika Pemberi Tugas adalah perorangan, maka tanggung jawab dan
selurah hak dan kewajibannya harus dilanjutkan oleh ahli warisnya.
Jika Pemberi Tugas adalah badan usaha, maka tanggung jawabnya
dilajutkan oleh badan usaha tersebut.
 Desainer Interior Meninggal Dunia
Jika Desainer Interior adalah perorangan, maka pekerjaan sengan
sendirinya dihentikan, tetapi kepada ahli warisnya harus dibayarkan sisa
imbalan jasa pekerjaan yang telah diselesaikna dan semua biaya
pekerjaan yang telah dikeluarkan Desainer Interior untuk penyelesaina
pekerjaan.
Jika Desainer Interior adalah badan usaha, maka hak dan tanggung
jawab penyelesaian pekerjaan dilajutkan oleh badan usaha tersebut,
sesuai ketentuan dalam perjanjian kerja proyek yang berlaku.
 Pengembalian Tugas oleh Desainer Interior
Bila terjadi pembubaran atau kehilangan status badan usaha Desainer
Interior, dengan sendirinya mengakibatkan pengembalian tugas kepada
Pemberi Tugas dan Desainer Interior melepaskan sebagian atau seluruh
haknya untuk memperoleh imbalan jasa dan semua biaya yang telah
dikeluarkan.
Jika Desainer Interior dapat membuktikan bahwa Pemberi Tugas telah
melakukan hal-hal yang melanggar pedoman hubungan kerja Pemberi
Tugas atau melakukan kelalaian tidak menjalankan tugas atau
kewajiban sesuai perjanjian dalam kontrak yang telah disepakati,
Desainer Interior berhak menerima imbalan jasa dan pengembalian
biaya yang telah dikeluarkan dalam mengerjakan tugasnya baik yang
telah selesai atau masih dalam proses pengerjaan. Desainer
berkewajiban menyerahkan salinan atau fotokopi dokumen desain
interior kepada Pemberi Tugas.

17
Jenis Imbalan Jasa

 Persentase
Imbalan jasa ditentukan oleh prosentase dari nilai rencana biaya
pelaksanaan pada kurun waktu tertentu sesuai dengan kategori dan
klasifikasi atau jenis proyek yang dilaksanakan.
 Meter Persegi
Cara perhitungan imbalan jasa dengan luas total meter persegi area
yang didesain dengan nilai satuan imbalan jasa.
 Per Jam
Memperhitungkan jumlah jam kerja efektif Desainer Interior dalam
pelaksanaan pekerjaan desain interior.
 Lumpsum
Mengacu kepada perhitungan presentase atau meter persegi, dengan
perhitungan tertentu digunakan unutk memperoleh suatu nilai tambahan
jasa yang tetap (Flat Free).

5. Dasar-Dasar Perjanjian Konsultasi Desain Interior


 Waktu dan tempat perjanjian kerja
 Keterangan penandatanganan perjanjian (pihak-pihak yang diberi kuasa)
 Lingkup pekerjaan (nama proyek, lokasi, serta batasan penugasan
pekerjaan)
 Besaran proyek (luas pekerjaaan)
 Jadwal pekerjaan
 Pembayaran
 Penggantian biaya pekerjaan
 Perwakilan atau pengatasnamaan (assignability)
Desainer Interior dan Pemberi Tugas saling mengikatkan diri sesuai
perjanjian kerja yang berlaku dan telah disepakati bersama, termasuk
pihak-pihak yang mewakili kedua belah pihak (dengan surat kuasa dari
pihak yang menghendaki perwakilan)
 Hak milik dan hak penggunaan ata pemakaian

18
Gambar kerja perancangan untuk pelaksanaan, spesifikasi bahan,
persyaratan teknis dan persyaratan yang menjadi hasil pekerjaan
Desainer Interior, mutlak menjadi hak milik dan hak cipta Desainer
Interior, baik pekerjaan tersebut dilaksanakan atau tidak.
Tanpa persetujuan dan sepengetahuan Desainer Interior atau pihak
lainnya, yang tercantum dalam kontrak, Pemberi Tugas dilarang untuk
menduplikasi, melakukan penggandaan dengan fotokopi baik untuk
pengulangan pekerjaan ataupun dipakai pada proyek lain, baik
digunakan sebagian atau seluruhnya.
 Arbitrase
Jika timbul perselisihan antara kedua belah pihak, maka akan
diselesaikan secara musyawarah. Dan jika musyawarah tidak mencapai
mufakat, maka kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan
melalui jalur hukum dan untuk itu memilih wakil-wakilnya dengan domisili
hukum di kantor Panitera Pemerintah daerah terkait atau setempat.
 Berakhirnya perjanjian kerja
o Perjanjian kerja dapat diakhiri oleh salah satu pihak secara
tertulis, jika dianggap salah satu pihak lainnya tidak
melaksanakan tugas atau tanggung jawab sesuai ketentuan yang
berlaku.
o Perjanjian kerja dapat diakhiri oleh Pemberi Tugas seteleah tujuh
hari kerja menyerahkan surat pemberhentian kepada Desainer
Interior.
o Berakhirnya perjanjian kerja yang bukan oleh akibat kesalahan
Desainer Interior, maka Desainer Interior berhak mendapatkan
pembayaran atas seluruh pekerjaan yang seudah dikerjakan
sampai selesai sesuai perjanjian kerja, termasuk 10% uang muka
persetujuan penunjukan Desainer Interior.
o Pengembalian pekerjaan disebabkan kesalahan oleh pihak
Pemberi Tugas atau kontraktor dilakukan ganti rugi kepada
Desainer Interior sebesar 20% dari nilai total imbalan jasa yang
berlaku.

19
 Sanksi-sanksi
Sanksi apabila Desainer Interior tidak menjalankan pekerjaan sesuai
progres, tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan (dapat diberlakukan
sesuai perhitungan bunga bank per hari akibat keterlambatan terhadap
prestasi kerja yang tidak tercapai atau terpenuhi).
Sanksi jika Pemberi Tugas tidak melakukan pembayaran dalam 14 hari
kalender setelah penyerahan dokumen penagihan oleh Desainer Interior
(dapat diberlakukan sesuai perhitungan bunga bank yang berlaku per
hari keterlambatan terhadap nilai penagihan yang tercantum).
 Kekuatan hukum (Entire Agreement)

Perjanjian kerja yang dibuat atas dasar kesepakatan oleh Pemberi Tugas dan
Desainer Interior, berkuatan hukum sama, saling mengikat dan untuk
dilaksanakan sebaik-baiknya. Tidak dibenarkan adanya perubahan atau
modifikasi, tanpa disetujui kedua belah pihak dan pihak-pihak lain yang ditunjuk
sebagai wakil masing-masing.

20
Berikut merupakan profil Ibu Anies Walsh :

Anies Alkurratu Aini, S.Sn, HDII atau sering


dipanggil Anies Walsh adalah seorang desainer interior
Indonesia yang lahir di Palembang tahun 1973. Sejak
kecil, beliau sering menjuarai lomba melukis di
Palembang. Usia 15 tahun, Beliau memutuskan untuk
pindah ke Bandung demi mengejar keinginannya menjadi
mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) dan tinggal
bersama kerabat ayahnya. Setahun kemudian, akhirnya
Beliau diizinkan untuk tinggal sendiri.
Awalnya, Anies tertarik pada dunia arsitektur,
namun pada tahun 1991, Beliau memutuskan untuk ke
Annies Alkurratu Aini, S.Sn,
Fakultas Seni dan Desain jurusan Desain Interior di ITB. HDII
Dari sini lah Beliau belajar dan mengasah bakatnya.
Sumber foto :
Selain itu, pada tahun 1997 Beliau pernah memperdalam http://mayciimudt.blogspot.c
kemampuannya di Amerika, tepatnya di University of om/2012/03/anies-alkurratu-
aini.html
Texas, Austin. Selama 2,5 tahun belajar di sana, ternyata
Ia juga mengikuti beberapa kursus seni, yaitu kursus
dekorasi dinding dan furniture, kursus dekorasi interior, kursus mozaik, kursus
kaca hias, kaca patri, dan kaca lukis.
Pada tahun 2000, Anies kembali ke Indonesia dan bekerja di PT Atelier
6 Interior sebagai desainer interior. Proyek pertama yang dikerjakannya adalah
desain furnitur untuk Hotel Le Meridien, Paris, Perancis. Di tahun 2001, Beliau
memutuskan untuk membangun perusahaan yang bergerak di bidang desain
interior bersama dua adiknya, Agus Mudzakkaril Haris dan Azewar Tamamun
Sani yang merupakan lulusan jurusan teknik sipil. Perusahaan tersebutu diberi
nama PT ATT Design. ATT sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta dan
merupakan singkatan dari apta yang berarti pintar, tara berarti istimewa dan
tista yang berarti yang senantiasa maju.
Dalam menjalankan perusahaannya, Anies sempat hampir mengalami
kebangkrutan pada tahun 2004 akibat dua bulan tidak mendapatkan proyek
apa pun. Beruntung para karyawan yang merupakan teman-teman sesama

21
desainer interiornya itu tetap bertahan. Namun kini, PT ATT Design yang
terletak di Kemang Poin, Jakarta itu mampu bertahan dan dikenal banyak
orang berkat usahanya menulis di banyak media, menjadi dosen tamu, hingga
menjadi pembicaran di beberapa event desain. Perusahaannya ini membidik
segmen menengah dan sejak tahun 2005 mulai melebarkan sayap ke bidang
arsitektur, sehingga 70% desain interior dan selebihnya arsitektur.
Istri dari Leslie James Walsh ini juga pernah menjabat sebagai Ketua
Himpunan Desainer Interior (HDII) DKI Jakarta selama dua tahun, yaitu periode
2007-2009. Beliau turun dari jabatan tersebut pada 27 April 2009. Selain itu,
Beliau pernah menjadi presenter dari acara Home and Lifestyle di Metro TV
selama tujuh bulan pada tahun 2003. Saat ini beliau menjadi presenter acara
“The Project” yang ditayangkan di Trans TV setiap hari Minggu pukul 08.00.
Harapan Anies Alkurratu adalah bisa terus berkarya dan dipercaya
dalam dunia Desain Interior.
(sumber : http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Anies-Alkurratu-Aini-
S.sn.HDII-Work-Hard-Play-Hard/ dan
http://peluangusaha.kontan.co.id/news/anies-walsh-desainer-interior-kondang-)

22
B. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebagai Desainer Interior

Dalam seminar yang disampaikan oleh Ibu Anies Walsh pada tanggal 16
September 2015, beliau menyampaikan beberapa tips, berdasarkan
pengalaman pribadinya, yang perlu diperhatikan agar mampu bertahan sebagai
desainer interior profesional. Berikut merupakan beberapa hal yang
disampaikan beliau dalam seminar :

 Perubahan adalah hal utama yang mendasari dunia desain. Perubahan


pula yag membuat desain menjadi salah satu bidang profesi yang
menantang. Sebagai seorang desainer interior, kita haris mampu
mengikuti perubahan yang ada di sekitar kita.
 Personality. Seorang desainer interior tidak hanya membutuhkan modal
kecerdasan, namun perlu memiliki kecerdasan berperilaku serta memiliki
pribadi yang menyenangkan. Kepribadian yang menyenangkan
dibutuhkan oleh seorang desainer interior karena pekerjaan di bidang ini
merupakan pekerjaan yang membutuhkan kerjasama tim. Kepribadian
yang menyenangkan membuat suasana kerja menjadi menyenangkan.
 Tips sukses menjadi desainer interior :
o Memiliki kemampuan memotivasi diri sendiri. Hal ini berarti
memiliki semangat juang dan tidak mudah menyerah ketika
menghadapi permasalahan.
o Berempati kepada orang lain. Bukan hanya sekedar menunjukkan
simpati, tetapi benar-benar tulus. Orang yang berempati memiliki
kecenderungan lebih maju.
o Mampu mengendalikan emosi.
o Memiliki rasa setia kawan yang tinggi.
o Memiliki rasa hormat, baik kepada orang lain, diri sendiri, dan
juga lingkungan. Kepada seorang tukang sekalipun, kita harus
memiliki rasa hormat, karena jika kita memperlakukan seseorang
dengan baik, maka kita akan mendapatkan loyalitas mereka.
o Mampu memprediksi suasana hati klien, melalui intonasi suara,
mimik wajah, dan gerak tubuh. Klien memiliki sifat yang berbeda
satu sama lain. Faktanya, ada klien yang hanya melihat seorang

23
desainer interior melalui penampilan luar. Hal ini menyebabkan
seorang desainer interior harus mampu “menjual diri” dengan
cara menjaga penampilan dan mampu berkomunikasi dengan
baik. Kemampuan ini diperlukan karena negosiasi dengan klien
akan lebih lancer dilakukan saat klien memiliki suasana hati yang
baik.
o Mudah bersosialisasi. Seorang desainer interior harus mudah
berinteraksi dengan orang lain untuk membangun banyak relasi,
untuk membuka peluang baru. Hal ini dapat pula dilakukan
dengan cara mencatat kontak-kontak penting dan berusaha
membuka diri untuk mengenal orang lain.
o Mudah berkolaborasi. Kekuatan tim adalah kunci kesuksesan
bisanis di bidang desain interior.
o Menghormati alam. Salah atu bentuk menghormati alam adalah
dengan menggunakan konsep desain green interior. Konsep ini
memiliki beberapa pokok, yaitu menagemen tapak, konservasi air,
hemat energi, penggunaan material ramah lingkungan, kualitas
udara dalam ruang, dan ide kreatif.
o Memahami bahwa kehidupan kita dipengaruhi perubahan iklim,
teknologi, dan gaya hidup. Hal ini menyebabkan desain interior
menjadi lebih fleksibel, kolaboratif, unik, terbuka, dan lain
sebagainya.
o Mencintai apa yang kita lakukan sehingga mampu bekerja lebih
keras, lebih mahir, lebih mengenal bisnis (memiliki kekuatan
memecahkan masalah), dan lebih menikmati kehidupan.
o Yang harus kita lakukan adalah mengubah bagaimana kita
merancang suatu ruang, produk, dan lainnya, serta
menambahkan warna untuk menciptakan suasana yang hidup
serta sifat ke dalam suatu ruangan yang kita kerjakan.
o Membuka pikiran. Mendapatkan berbagai pengalaman dari orag-
orang berbeda selagi masih muda.
o Menyiapkan diri untuk masa depan dengan cara belajar, magang,
dan lainnya.

24
o Memberikan kesan baik kepada orang lain dan bergaul.
o Belajar bisnis dan marketing, belajar cara presentasi dan
negosiasi yang baik sebagai modal yang sangat penting.
o Melatih diri untuk lebih peka dengan lingkungan sekitar.

C. Hal-Hal yang Dapat Menghambat Karir

Selain membagikan tips untuk mencapai kesuksesan sebagai desainer


interior, Ibu Anies juga mengingatkan beberapa hal yang dapat menghambat
karir, yaitu :

 Marah yang berlebihan. Sebagai seorang desainer interior, kita harus


mampu menjaga profesionalitas. Dengan marah yang berlebihan akan
merusak hubungan kerja, baik dengan tim maupun klien.
 Pesimis. Bimbang dan ragu dengan kemampuan diri akan menghambat
karir. Orang yang pesimis akan menjadi tidak berani.
 Iri hati. Hal ini mampu merusak jiwa seseorang. Iri hati harus dibawa ke
arah yang positif sebagai pemacu untuk bekerja lebih baik.
 Malas. Menunda pekerjaan dan tidak merencanakannya dengan baik.
 Alergi kritik. Sikap cepat tersinggung dan sakit hati akan membuat
seseorang akan dikucilkan dan dijauhi. Selain itu, seseorang juga tidak
boleh selalu menganggap diri paling benar.
 Bangga diri. Tidak rendah hati membuat seseorang sulit dihargai orang
lain.
 Mudah tertekan.
 Tidak sportif. Suka mencari kesalahan orang lain, cuci tangan, dan tidak
mau meminta maaf jika berbuat kesalahan.

25
BAB III
KESIMPULAN

Desainer interior adalah seorang profesional yang memenuhi beberapa


kriteria. Desainer interior memiliki tugas dan kewajiban, tanggung jawab dan
pengecualian, serta hak dan wewenang. Selain itu, desainer interior memiliki
tiga lingkup pekerjaan, yaitu lingkup pekerjaan pokok dan utama, lingkup
pekerjaan pelengkap dan pendukung, serta lingkup pekerjaan khusus. Seorang
desainer interior juga berhak mendapat imbalan jasa dari hasil pekerjaannya
sesuai dengan ketentuan.
Pekerjaan sebagai desainer interior bukanlah pekerjaan mudah dan
memiliki tantangan. Oleh sebab itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan
untuk menjaga profesionalitas, namun ada pula beberapa hal yang harus
dihindari agar tidak mengalami kegagalan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Komisi B, Himpunan Desainer Interior Indonesia. 2006. Buku Pedoman


Hubungan Kerja antara Desainer Interior dan Pemberi Tugas. Jakarta :
Himpunan Desainer Interior Indonesia.

Tabloidnova.com (2008). Anies Alkurratu Aini, S.Sn, HDII : Work Hard Play
Hard. http://www.tabloidnova.com/Nova/Profil/Anies-Alkurratu-Aini-S.sn.HDII-
Work-Hard-Play-Hard/, 22 September 2015.

Peluangusaha.kontan.co.id (2009). Anies Walsh, Desainer Interior Kondang.


http://peluangusaha.kontan.co.id/news/anies-walsh-desainer-interior-kondang-,
22 September 2015.

27

Anda mungkin juga menyukai