Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PELAKSANAAN

A. Kegiatan Pelayanan di Puskesmas


Pelayanan di Puskesmas berlangsung dari Hari Senin (jam kerja 07.00 – 14.00
WIB) sampai Hari Sabtu (jam kerja 07.00 – 12.00 WIB). Setiap paginya sebelum
melaksanakan tugas, seluruh petugas puskesmas melakukan apel pagi. Pada saat apel
pagi hal yang biasanya dibahas diantaranya kegiatan yang akan berlangsung dan
penanggung jawabnya, berita surat masuk, dan informasi informasi lainnya.
Setelah melakukan apel pagi, pelayanan di Puskesmas berjalan. Khususnya pada
bidang KIA terbagi dalam 3 bagian diantaranya pemeriksaan ibu, pemeriksaan anak dan
imunisasi, serta pemeriksaan KB. Pada pemeriksaan ibu, terdapat 2 bidan yang
bertanggung jawab setiap harinya, pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan
ANC, ANC terpadu, dll. Sementara pada program anak dan imunisasi, terdapat beberapa
tanggal khusus dimana setiap hari Senin Kliwon, merupakan jadwal imunisasi BCG dan
campak. Disamping pelayanan pada anak, bagian ini juga melayani penyuntikan TT pada
calon pasutri. Setiap pasutri yang hendak ditulis wajib untuk mengetahui urgensi
pemberian imunisasi TT. Disamping itu, setiap calon pasutri mendapat penyuluhan
tentang kesehatan reproduksi pra nikah. Selanjutnya pada bagian pemeriksaan KB,
khusus Hari Kamis terdapat pelayanan IVA test, sementara pada hari lainnya menerima
pemeriksaan KB pada umumnya (suntik, IUD, implant, pil)
Pada siang hari, setelah melakukan pelayanan juga terdapat apel siang. Sama
halnya dengan apel pagi, apel siang berisi tentang penyampaian informasi – informasi
yang perlu disampaikan atau pun pembacaan surat masuk.

B. Kegiatan di PSM
1. Kegiatan Pokok PSM
a. PKK Dusun Mrangkang
PKK dilakukan pada Hari Rabu, 4 Juli 2018 pukul 15.00 – 17.00 WIB. PKK
dihadiri oleh ibu-ibu Dusun Mrangkang RT 1 sampai 3. Kegiatan yang dilakukan
diantaranya halal bihalal, pengarahan dari ibu kepala dusun, perkenalan diri
mahasiswa komunitas, arisan, dan sosialisasi produk oleh beberapa sales.
b. Pertemuan Kader di Desa Dawung
Pertemuan ini dilakukan pada Hari Jumat, 20 Juli 2018 pukul 10.00 – 11.00 WIB
yang dihadiri oleh Ibu Kepala Desa Dawung, Bidan Desa Dawung, Mahasiswa
KKN STIE AUB, dan kader kesehatan Desa Dawung. Tujuan tim untuk masuk
dalam pertemuan ini adalah untuk mensosialisasikan hasil pemeriksaan Hb yang
telah dilakukan. Selanjutnya adalah pemberian sosialisasi tentang bahaya anemia
pada masa remaja dan bagaimana cara pencegahannya.
c. PKK di Desa Gantiwarno
PKK di Gantiwarno berlangsung pada Hari Jumat, 20 Juli 2018 pukul 14.30 –
16.00 WIB. PKK tersebut dihadiri oleh pengurus PKK dan para anggota. Susunan
kegiatan pada acara tersebut diantaranya sosialisasi tentang KB, bahaya kanker
pada wanita, serta sosialisasi hasil pemeriksaan Hb pada remaja putri dan cara
penanggulangan anemia pada remaja putri.
2. Kegiatan Inovatif
a. Pengumpulan data
Berdasarkan studi literature yang dilakukan sebelum pelaksanaan praktek
komunitas, ditemukan bahwa angka anemia pada remaja masih menjadi salah satu
kasus yang sering ditemukan di Kabupaten Karanganyar.
Pada tanggal 10 – 14 Juli 2018, tim komunitas profesi melakukan pengambilan
sampel status anemia pada remaja putri di Kecamatan Matesih dengan mengambil
sampling sebanyak 10 remaja putri disetiap desa. Berdasarkan hasil uji sampling
tersebut didapatkan hasil diantaranya :
1) Antusiasme remaja putri yang diundang untuk melakukan pemeriksaan Hb pada
beberapa daerah sangat rendah. Hal ini menunjukkan kesadaran remaja putri
untuk mengetahui kondisi kesehatannya masih cukup rendah.
2) Sebanyak 72 % remaja putri di Kecamatan Matesih yang diperiksa mengalami
anemia ringan.
3) Sebanyak 41 % remaja putri yang diperiksa masih mengalami
ketidakseimbangan gizi.
b. Pembentukan kader remaja
Untuk mempermudah proses pengkaderan remaja, maka tim memilih untuk
mengaplikasikan program posyandu remaja pada lingkup sekolah.
Pembentukan kader diawali dengan sosialisasi awal mengenai anemia dan urgensi
posyandu remaja pada tanggal 16 Juli 2018 (pukul 07.00 – 08.00) pada acara MOS
(Masa Orientasi Siswa) dengan target sasaran panitia MOS dan siswa baru. Pada
sosialisasi awal ini pemeriksaan Hb dan penghitungan IMT dilakukan pada siswa
baru dengan tujuan agar calon kader kesehatan (Kelas VIII / XI yang merupakan
panitia MOS) mendapat pandangan tentang kegiatan apa saja yang akan mereka
lakukan dan mendapat pengetahuan awal mengenai kesehatan reproduksi remaja
dan anemia pada remaja.
Pada sosialisasi awal ini, antusiasme murid didik kelas VII cukup baik dan aktif.
Beberapa murid bertanya tentang keluhan remaja yang mereka alami seperti siklus
menstruasi yang tidak lancar, ketidaknyamanan saat mengalami menstruasi, dll.
Kegiatan selanjutnya adalah dengan mulai pengkaderan pada remaja pada Hari
Rabu, 18 Juli 2018 (pukul 08.00 – 12.00 WIB). Sebanyak 10 siswa ( 5 putra dan 5
putri) mendapat pelatihan kesehatan reproduksi remaja, cara perhitungan IMT,
anemia, penggunaan aplikasi remaja yakni ‘kalender menstruasi’ dan cara
pengisian raport kesehatan. Antusiasme calon pengurus sangat baik dan aktif. Pada
akhir acara, terbentuk kepengurusan KKR (Kader Kesehatan Remaja) dengan
ketua Indah kelas IX. Langkah selanjutnya sebagai bentuk evaluasi adalah
pelaksanaan posyandu remaja perdana yang dilakukan pada tanggal 23 Juli 2018
pada hari Senin.
c. Posyandu Remaja ‘Sehati’ Sehat dan Berprestasi
d. GEMPITA (Gerakan Masyarakat Peduli MPASI Bayi Balita)
a) Sosialisasi MPASI yang sehat dan bergizi
Tim melakukan sosialisasi tentang MPASI yang sehat dan bergizi dengan
memanfaatkan bahan bahan yang mudah ditemukan di sekitar rumah pada
kegiatan Posyandu Mrangkang ( Jumat, 20 Juli 2018 pukul 09.00 – 11.00).
Sosialisasi tidak hanya berupa pemberian materi melainkan juga melakukan
demo masak yakni cara memasak bubur kentang dan brokoli. Sebanyak 22 ibu
yang memiliki anak balita dan sudah pada fase belajar makan mengikuti
kegiatan dengan aktif dan antusias. Pada akhir kegiatan, tim memberikan hasil
masakan untuk dicobakan pada para balita. Sebanyak 75 % balita menyukai
MPASI tersebut. Disamping itu, para ibu juga mendapat beberapa kumpulan
resep membuat MPASI yang dibuat oleh tim.
b) Pembentukan kelompok GEMPITA
Setelah melakukan sosialisasi MPASI yang sehat dan bergizi, tim menawarkan
sebuah sistem pada masyarakat untuk membuat MPASI secara berkelompok
dan bergilir. Banyak ibu yang merasa keberatan akibat jarak rumah yang tidak
terlalu dekat satu sama lain. Pembentukan kelompok GEMPITA berhasil pada
1 tim yang memiliki jarak rumah berdekatan 1 sama lain dan perbedaan usia
anak anaknya tidak terpaut jauh. Kelompok GEMPITA perdana dibentuk di RT
1 Dusun Mrangkang yang terdiri atas 5 keluarga.

Anda mungkin juga menyukai