Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 10 Bandung


Kelas/Semester : XI/Genap
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Materi Pokok : Upaya Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Alokasi Waktu : 2x45 menit (1 kali Pertemuan)

A. Kompetensi Inti :
1. Menghayati dan mengenalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggungjawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi
secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif
dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi :

Kompetensi Dasar
Pengetahuan Keterampilan
No Uraian No Uraian
3.10 Menganalisis strategi dan bentuk 4.10 Mengolah infromasi tentang strategi
perjuangan bangsa Indonesia dalam dan bentuk perjuangan bangsa
upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dalam upaya
dari ancaman Sekutu dan Belanda mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan Belanda dan
menyajikannya dalam cerita sejarah
Indikator pencapaian kompetensi
3.10.1 Siswa dapat mengidentifikasi latar 4.10.1 Menyajikan pembahasan tentang
belakang kedatangan sekutu ke strategi dan bentuk perjuangan bangsa
Indonesia Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Sekutu dan Belanda dan
menyajikannya dalam bentuk media
mading berisi mind map
3.10.2 Siswa dapat menganalisis proses
kedatangan Sekutu ke Indonesia
3.10.3 Siswa dapat menganalisis strategi
militer dan bentuk perjuangan bangsa
Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari
ancaman Belanda

C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran siswa dapat:

1. menganalisis latar belakang kedatangan Belanda ke Indonesia


2. menganalisis strategi militer dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda
3. menyajikan pembahasan tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam
upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda dalam bentuk mind mapping

D. Materi Pembelajaran
- latar belakang terjadinya perlawanan daerah-daerah terhadap pihak belanda
- bentuk perlawanan yang dilakukan oleh bangsa indonesia untuk mempertahankan
kemerdekaan dengan kekuatan senjata (1945-1947)
E. Model Pembelajaran

1. Pendekatan pembelajaran : Scientific learning


2. Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, presentasi, dan penugasan
3. Model pembelajaran : Cooperative learning Jigsaw

F. Alat Pembelajaran
1. Papan tulis
2. Spidol
3. Laptop
4. Proyektor

G. Media Pembelajaran
1. Video tentang kedatangan sekutu ke Indonesia

H. Sumber Belajar
1. Sumber Belajar:
Amuwarni Dwi L, dkk (2017). Sejarah Indonesia. Jakarta : Kementrian Pendidikan Kebudayaan.
Kartodirdjo, Sartono. (1987). Pengantar Sejarah Indonesia Baru 1500- 1900 Dari Emporium sampai
Emperium. Jakarta : Gramedia

Nugroho Notosusanto, dkk (1989). Sejarah Nasional Indonesia Jilid 4. Jakarta Balai Pustaka

Ricklefs, M.C. (1999). Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta : Grafiti

Hapsari,Ratna. (2013). Sejarah Indonesia untuk SMA/MA kelas XI , Jakarta : Erlangga

I. Langkah- Langkah Pembelajaran

Pertemuan 1

Kegiatan Uraian Kegiatan Alokasi Waktu


Kegiatan siswa
Pendahuluan 1. Mengucapkan salam pembuka kepada peserta didik 15 menit
pada saat memasuki kelas
2. Melakukan pengelolaan kelas (mengkondisikan
kebersihan dan kerapian kelas sehingga nyaman
untuk pembelajaran) sebelum memulai pembelajaran
3. Mengecek absensi siswa
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa untuk
memimpin do’a
5. Apresepsi : Guru bertanya pada siswa mengenai
materi sebelumnya dan mengakitkan dengan materi
6. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
7. Menyampaikan garis besar materi pembelajaran
8. Menyampaikan proses pembelajaran dan bentuk
penilain sekarang
Inti Mengamati 60 menit
- Guru menayangkan video mengenai kedatangan
sekutu ke Indonesia

Menanya
- Guru bertanya kepada peserta didik apa yang didapat dari
video yang sudah ditayangkan
- Peserta didik diberikan waktu untuk bertanya tentang
video yang sudah ditayangkan oleh guru

Mengeksplorasikan
- Guru membagi kelas dalam kelompok dengan model
Jigsaw
- Siswa mendapat penjelasan mengenai model
pembelajaran Jigsaw yaitu terdiri dari kelompok ahli
dan kelompok inti
- Setiap kelompok akan mendapat topik yang akan
didiskusikan bersama kelompoknya
- Kelompok I membahas mengenai Peristiwa Medan
Area
- Kelompok II membahas Mengenai Peristiwa
Ambarawa
- Kelompok II membahas mengenai Peristiwa
Surabaya
- Kelompok IV membahas Mengenai Peristiwa
Bandung Lautan Api

Mengumpulkan Informasi / mengasosiasikan


- Masing- masing kelompok ahli berdiskusi melalui
membaca teks atau sumber lain seperti internet
- Masing masing kelompok ahli membuat catatan
hasil diskusi kelompok
- Kembali ke kelompok awal

Mengkomunikasikan
- Setiap kelompok awal mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya sementara kelompok yang lain
memberikan tanggapan dan sanggahan atau
mengajukan pertanyaan

- Guru memberikan umpan balik dan masukan

Penutup 1. Siswa menyimak penguatan konsep dan evaluasi 15 menit


yang disampaikan oleh guru
2. Beberapa orang siswa memberikan kesimpulan
terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
pada hari ini.
3. Siswa melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran hari ini.
4. Siswa beserta guru menutup pembelajaran dengan salam

J. Penilaian hasil belajar

1. Teknik :
Sikap : lembar observasi/ pengamatan
Pengetahuan : tertulis
Keterampilan : tertulis

2. Bentuk :
Pengetahuan : tes essay
Keterampilan : mind mapping
3. Instrumen:

Penilaian Pengetahuan
Tes essay

Soal :
- Jelaskanlah 2 latar belakang terjadinya kedatangan Belanda kembali ke Indonesia ?
- Jelaskan bagaimana proses kedatangan sekutu ke Indonesia
- Analisislah strategi militer dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda

4. Kunci dan pendoman penskoran


Jawaban
- Jelaskanlah 2 latar belakang terjadinya kedatangan Belanda kembali ke Indonesia ?
- Jelaskan bagaimana proses kedatangan sekutu ke Indonesia
- Analisislah strategi militer dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda

1. Kekalahan Jepang pada Perang Dunia ke-2 Tahun 1945.


Dikembalikannya Indonesia sebagai Jajahan Belanda (Sekutu)
2. Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, membawa akibat bahwa Jepang mendapat
tugas dari Sekutu agar mempertahankan keadaan di Indonesia seperti pada saat
penyerahannya. Hal itu menandakan bahwa Sekutu tidak menghendaki adanya
perubahan di Indonesia. Padahal di Indonesia sudah terjadi perubahan yaitu bangsa
Indonesia sudah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada
tangal 8 September 1945 datanglah misi Sekutu pertama di bawah pimpinan Mayor
A.G. Greenbalgh. Mereka dikirim oleh A.G. Greenbalgh South East Asia Command
South East Asia Command (SEAC) yang (SEAC) berkedudukan di Singapura. Tugas
misi ini adalah mempelajari situasi dan memberi laporan sehubungan akan
mendaratnya pasukan Sekutu di kemudian hari. Pada tanggal 16 September 1945 misi
Sekutu dipimpin oleh Laksamana Muda W.R. Laksamana Muda W.R. Patterson
mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pendaratan Sekutu ini diboncengi
Patterson oleh Netherland Indies Civil Administration (NICA).
Pada tanggal 27 September 1945 Netherland Indies Civil Administration (NICA
pasukan khusus Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies
(AFNEI) di bawah pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison mendarat di
Jakarta.
3. a. Pertempuran 10 November
Surabaya merupakan kota Pahlawan. Surabaya menjadi ajang pertempuran yang paling hebat
selama revolusi mempertahankan kemerdekaan, sehingga menjadi lambang perlawanan nasional.
Peristiwa di Surabaya merupakan rangkaian kejadian yang diawali sejak kedatangan pasukan
Sekutu tanggal 25 Oktober 1945 yang dipimpin oleh Brigjen Mallaby. Pada tanggal 30 Oktober
1945 terjadi pertempuran yang hebat di Gedung Bank Internasional di Jembatan Merah.
Pertempuran itu menewaskan Brigjen Mallaby. Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby, Inggris
memberi ultimatum, isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada Sekutu.
b). Palagan Ambarawa

Pertempuran ini diawali dengan kedatangan tentara Inggris dibawah pimpinan Brigjen
Bethel di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1945 untuk membebaskan tentara Sekutu.

c). Bandung Lautan Api

Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota
Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 23 Maret 1946. Dalam waktu tujuh jam, sekitar
200.000 penduduk Bandung dan TRI (Tentara Republik Indonesia) membakar rumah mereka,
meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Perisitiwa ini terjadi karena
Sekutu Belanda akan menguasai kota Bandung dan menuntut TRI meninggalkan Bandung.

d). Medan Area

Pada tanggal 9 November 1945, pasukan Sekutu memasuki Kota Medan dibawah pimpinan
Brigadir Jenderal Ted Kelly diikuti pasukan NICA, yang didahului oleh komando pimpinan
Kapten Westerling.

N Tujuan Pembelajaran No Soal Skor


Soal
o
1 Menjelaskan latar belakang 1 Jelaskanlah 2 latar belakang terjadinya 40
kedatangan Belanda kembali kedatangan Belanda kembali ke
ke Indonesia Indonesia ?

2 Menganalisis proses 2 Jelaskan bagaimana proses kedatangan 40


kedatangan Sekutu ke sekutu ke Indonesia
Indonesia

3 Menganalisis strategi militer 3 Analisislah strategi militer dan bentuk 40


dan bentuk perjuangan perjuangan bangsa Indonesia dalam
bangsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan
upaya mempertahankan dari ancaman Belanda
kemerdekaan dari ancaman
Belanda

Pedoman Penskoran

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (10)
Penilaian Sikap

 Observasi
FORMAT PENILAIAN SIKAP

Indikator Sikap

Tanggung Jawab
No

Percaya Diri

Menghargai

Kerja Keras
Keberanian

Kerjasama

Disiplin

Jumlah
Sopan

Teliti

Jujur
Nama Siswa

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

Rubrik penilaian

Sikap Kriteria Indikator


Keberanian, Percaya Diri, Kerjasama, 4 = Sangat Tinggi Sudah Konsisten
Menghargai, Sopan, Disiplin, Kerja Keras, 3 = Tinggi Mulai Konsisten
Teliti, Jujur, Tanggung Jawab 2 = Cukup Belum Konsisten
1 = Kurang Tidak Konsisten

Rumus Nilai

10/4 x SKOR = NILAI


Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Amat Baik (A)

50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C)

00,00 – 25,00 = Kurang (K)

Penilaian keterampilan

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR

A. Kompetensi Dasar:
4.10. Mengolah infromasi tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia dalam upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda dan menyajikannya dalam cerita
sejarah
B. Indikator Pencapaian kompetensi :
4.10.1 Menyajikan pembahasan tentang strategi dan bentuk perjuangan bangsa Indonesia
dalam upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan Belanda dan
menyajikannya dalam bentuk media mading berisi mind map

Jenis tugas : Kelompok


Tanggal Pemberian tugas : .....
Waktu Pelaksanan : 1 minggu
Deskripsi tugas :
1. Bentuk tugas : Mind Mapping
2. Waktu : 1 minggu
3. Target : Menyajikan hasil analisis berpikir kronologis mengenai materi upaya
mempertahankan kemerdekaan dari ancaman sekutu dan Belanda
4. Rubrik Penilaian:

NO INDIKATOR Nilai Nilai Keterangan


Kualitatif Kuantitatif
1 Penyajian bahasa menarik dan
interaktif
2 Penyajian mind map kreatif
3 Ketepatan Isi
4 Kemampuan analitis kritis
dalam menjabarkan peristiwa
5 Kemampuan menyimpulkan
Jumlah Skor

KETERANGAN
NILAI KUALITATIF NILAI KUANTITATIF
Sangat Baik 4 >80
Baik 3 68 – 79
Cukup 2 56 – 67
Kurang 1 < 55

∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal (20 )

FORMAT PENILAIAN KETRAMPILAN

No Kelompok Penyajian Penyajian Ketepatan Kemampuan Kemampuan Jumlah


Bahasa mind Isi Analitis Menyimpulkan Skor
mapping

1
2
3
4
5

Rubrik penilaian

Aspek Indikator Kriteria


Penyajian Bahasa  Bahasa yang disajikan menarik 4 = Sangat Baik
 Bahasa yang disampaikan interaktif 3 = Baik
 Bahasa yang disajikan komunikatif
Penyajian mind mapping  Mind mapping disajikan secara kreatif 2 = Cukup
 Mind mapping disajikan secara 1 = Kurang
menarik
Ketepatan Isi  Isi sesuai dengan materi
 Isi menunjukkan maksud dari apa
yang diminta
Kemampuan Analitis  Menjelaskan materi
 Menguraikan materi
 Mengaitkan materi
Kemampuan Menyimpulkan  Menalar materi bahasan secara luas
 (umum)
 Menalar materi secara khusus
 Membuat penilaian terhadap materi
LAMPIRAN

Strategi Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Upaya Mempertahankan Kemerdekaan


Dengan Kekuatan Senjata

Kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II, membawa akibat bahwa Jepang mendapat
tugas dari Sekutu agar mempertahankan keadaan di Indonesia seperti pada saat penyerahannya.
Hal itu menandakan bahwa Sekutu tidak menghendaki adanya perubahan di Indonesia. Padahal
di Indonesia sudah terjadi perubahan yaitu bangsa Indonesia sudah memproklamasikan
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Pada tangal 8 September 1945 datanglah misi
Sekutu pertama di bawah pimpinan Mayor A.G. Greenbalgh. Mereka dikirim oleh A.G.
Greenbalgh South East Asia Command South East Asia Command (SEAC) yang (SEAC)
berkedudukan di Singapura. Tugas misi ini adalah mempelajari situasi dan memberi laporan
sehubungan akan mendaratnya pasukan Sekutu di kemudian hari. Pada tanggal 16 September
1945 misi Sekutu dipimpin oleh Laksamana Muda W.R. Laksamana Muda W.R. Patterson
mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pendaratan Sekutu ini diboncengi Patterson oleh
Netherland Indies Civil Administration (NICA).

Pada tanggal 27 September 1945 Netherland Indies Civil Administration (NICA pasukan
khusus Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) di bawah
pimpinan Letnan Jenderal Sir Philip Christison mendarat di Jakarta. (AFNEI) Adapun tugas
AFNEI di Indonesia adalah:

• menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Jepang


• membebaskan tawanan perang dan interminan Sekutu
• melucuti dan mengumpulkan orang Jepang untuk kemudian dipulangkan
• menegakkan dan mempertahankan keadaan damai untuk kemudian diserahkan kepada
pemerintahan sipil
• menghimpun keterangan dan menuntut penjahat perang jepang agar diadili oleh
pengadilan sekutu
Kedatangan AFNEI disambut hangat oleh rakyat dan pemimpin indonesia. Apalagi,
dengan pernyataan AFNEI pada tanggal 1 Oktober 1945, panglima AFNEI Philip Christon
mengakui pemerintah Republik Indonesia sampai daerah-daerah sebagai kekuasaan de facto.
Sepintas, yang dilakukan oleh AFNEI tidak perlu di khawatirkan dan bahkan pemimpin
indonesia memerintahkan para pejabat untuk membantu tugas-tugas AFNEI. Namun, pihak
pemerintah indonesia tidak menyadari bahwa pasukan AFNEI sebagian besar merupakan orang-
orang belanda. Adapun tujuan yang dilakukan oleh AFNEI yang sebenarnya adalah unuk
mengambil alih kekuasaan indonesia. Tujuan AFNEI mulai ketahuan setelah pihak AFNEI
melakukan provokasi dan teror terhadap para pemempin nasional, dan hal ini menyebabkan
pemicu dan ketegangan yang terjadi disetiap daerah seperti halnya: surabaya, sukabumi, medan ,
manado, dan bandung.
• Pertempuran Surabaya

Pada tanggal 9 November 1945 komandan tentara Sekutu mengeluarkan ultimatum sehubungan
meninggalnya tentara Sekutu dari Inggris bernama Brigjen A.W.S. Mallaby. Isi ultimatum
tersebut adalah “Semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus menyerahkan diri
selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945 pukul 06.00.” Ternyata rakyat Surabaya tidak
menggubris sama sekali ultimatum tersebut. Berbekal kebenaran dan keadilan dengan semangat
membela dan mempertahankan kemerdekaan rakyat Surabaya bertempur pantang menyerah.
Dalam pertempuran ini arek-arek Surabaya dipimpin oleh Bung Tomo dan Gubernur Jawa Timur
R.A. Suryo

• Pertempuran Ambarawa

Pasukan Sekutu dengan berbagai cara bermaksud membantu NICA untuk menjajah kembali
Indonesia. Sehingga pertempuran hebat meletus di Ambarawa, dan menewaskan Komandan
Resimen Banyumas yang bernama Letkol Isdiman. Pada tanggal 12-15 Desember Letkol
Isdiman 1945 pertempuran bertambah seru, sehingga Panglima Divisi Banyumas, Kolonel
Sudirman mengambil alih pimpinan, pasukan diusir dan melarikan diri ke Semarang. Kemudian
setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri.

• Pertempuran di Bandung

Pada tanggal 17 Oktober 1945 pasukan Sekutu memasuki kota Bandung. Selanjutnya Sekutu
mengeluarkan ultimatum agar Bandung Utara dikosongkan dan seluruh senjata rakyat diserahkan
kepada Sekutu, tapi ultimatum tersebut disambut dengan pertempuran. Pada tanggal 23 Maret
1946 Sekutu mengeluarkan ultimatum kedua. Sekutu menuntut agar rakyat mengosongkan
seluruh kota Bandung. Ultimatum tersebut juga disambut dengan pertempuran. Namun pada saat
pertempuran belangsung, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan instruksi agar TRI
mengosongkan kota Bandung. Sebelum meninggalkan kota Bandung, TRI dan rakyat
membumihanguskan kota Bandung Selatan

• Pertempuran Medan Area

Pada tanggal 9 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang diboncengi NICA mendarat di Medan.
Mereka mencoba merebut seluruh kota Medan dan sekitarnya. Rongrongan pasukan Sekutu
tersebut tidak dibiarkan, maka pada tanggal 13 Oktober 1945 meletus pertempuran besar yang
disebut Pertempuran Medan Area.

Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan indonesia juga melalui


pejuangan diplomasi atau perjuangan lewat jalan damai dimana masalah antara Indonesia-
Belanda diselesaikan melalui perundingan-perundingan untuk memperoleh pengakuan
kemerdekaan Indonesia dari bangsa Benlanda. Berikut adalah perundingan-perundingan yang
pernah dilakukan oleh Indonesia-Belanda:

Anda mungkin juga menyukai