Anda di halaman 1dari 14

SOAL SOLUSI AWAL

Diketahui :

Tabel Transportasi Sebagai Berikut :

Ditanyakan :

Tentukan total biaya transportasi dengan penentuan pemecahan awal (solusi awal)
menggunakan :

1. Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule)


2. Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule)
3. Metode Aproksimasi Vogel (Vogel Approximation Method – VAM)
Penyelesaian :

1). Metode Sudut Barat Laut (North West Corner Rule)

Metode Sudut Barat Laut merupakan pengalokasian sejumlah maksimum produk


mulai dari sudut kiri atas dengan melihat kapasitas pabrik (supply) dan Permintaan
dari kota-kota tertentu (Demand).

Z = (150*6) + (50*7) + (100*11) + (25*11) + (275*12)

Z = 900 + 350 + 1100 + 275 + 3300

Z = 5925
2). Metode Biaya Terendah (Least Cost Rule)

Metode Least-Cost melakukan alokasi secara sistematik pada kotak-kotak


berdasarkan biaya transpor minimum. Langkah-langkah metode ini adalah :

1. Pilih kotak dengan biaya transpor (Cij) terkecil kemudian alokasikan


penawaran atau permintaan sebanyak mungkin. Untuk Cij terkecil, Xij =
minimum [Si, Dj] yang akan menghabiskan baris i atau kolom j. Baris i atau
kolom j yang telah dihabiskan akan dihilangkan.
2. Dari sisa kotak yang ada (kotak yang tidak dihilangkan), pilih lagi Cij terkecil
dan alokasikan sebanyak mungkin pada baris i atau kolom j.
3. Proses ini akan terus berlanjut sampai semua penawaran dan permintaan
terpenuhi.

Z = (200*4) + (75*5) + (25*8) + (125*10) + (175*11)

Z = 800 + 375 + 200 + 1250 + 1925

Z = 4550
3). Metode Approximation Vogel ( Vogel Approximation Method (VAM)

Teknik pengerjaan pada metode ini berbeda dengan dua metode sebelumnya yaitu
metode transportasi Stepping Stone dan MODI dimana untuk mendapatkan solusi
yang optimal dilakukan berulang-ulang sampai kondisi optimal tersebut
terpenuhi. Sedangkan pada metoda VAM ini, sekali kita menentukan alokasi pada
satu cell maka alokasi tersebut tidak berubah lagi.

Z = (150*10) + (175*7) + (25*4) + (100*5) + (150*12)

Z = 1500 + 1225 + 100 + 500 + 1800

Z = 5125
SOAL SOLUSI OPTIMAL

Diketahui :

Tabel transportasi sebagai berikut :

Soal yang kita gunakan masih sama dengan soal yang diatas. Namun untuk soal dan
penyelesaiannya berbeda.

Ditanyakan :

1. Metode Batu Loncatan (Stepping Stone Rule)


2. Metode MODI (Modified Distribution Method)
Penyelesaian :

1). Metode Batu Loncatan (Stepping Stone Rule)

Menggunakan solusi awal dengan metode Sudut Barat Laut dilakukan pengujian
menggunakan solusi optimal metode batu loncatan untuk memastikan apakah biaya
transportasi tersebut telah minimum.

Sebelum dilakukan pengujian menggunakan solusi optimal, harus dipastikan tidak


terdapat degenerasi dan redundansi.

Degenerasi dan redundansi maksudnya tidak terpenuhinya syarat pengujian bahwa


sel yang terisi harus memenuhi syarat: m+n-1 (m = baris, n = kolom).

Pada degenerasi sel yg terisi kurang dari persyaratan yg ditentukan, sedangkan


redundansi sel yg terisi melebihi dari persyaratan yang ditentukan.

Pada kasus ini tidak terjadi degenerasi maupun redundansi, Karena jumlah sel yang
terisi adalah 5 dan memenuhi syarat (3+3-1 = 5). Dengan demikian dilakukan
pengujian menggunakan solusi optimal.

Sel-sel yang kosong :

Pabrik 1 – Kota B : 8 – 11 + 7 – 6 = -2

Pabrik 1 – Kota C : 10 – 11 + 7 – 8 = -2

Pabrik 3 – Kota A : 4 – 7 + 11 – 12 = -4

Pabrik 3 – Kota B : 5 – 11 + 11 – 12 = -7 (Negative Terbesar)


Terlihat Pabrik 3 – Kota B bernilai negative terbesar maka dilakukan pergeseran
sebagai berikut :

Sehingga table berubah menjadi :

Sel-sel yang kosong :

Pabrik 1 – Kota B : 8 – 6 + 7 – 11 + 12 – 5 = 5

Pabrik 1 – Kota C : 10 – 11 + 7 – 6 = 0

Pabrik 2 – Kota B : 11 – 5 + 12 – 11 = 7

Pabrik 3 – Kota A : 4 – 7 + 11 – 12 = -4 (Masih Negative)


Terlihat Pabrik 3 – Kota B bernilai negative terbesar maka dilakukan pergeseran
sebagai berikut :

Sehingga table berubah menjadi :

Sel-sel yang kosong :

Pabrik 1 – Kota B :8–5+4–6=1

Pabrik 1 – Kota C : 10 – 12 + 4 – 6 = -4 (Masih Negative)

Pabrik 2 – Kota A : 7 – 4 + 12 – 11 = 4

Pabrik 2 – Kota B : 11 – 5 + 12 – 11 = 7
Terlihat Pabrik 3 – Kota B bernilai negative terbesar maka dilakukan pergeseran
sebagai berikut :

Sehingga table berubah menjadi :

Sel-sel yang kosong :

Pabrik 1 – Kota B :8–5+4–6=1

Pabrik 2 – Kota A : 7 – 11 + 10 – 6 = 0

Pabrik 2 – Kota B : 11 – 5 + 4 – 6 + 10 – 11 = 3

Pabrik 3 – Kota C : 12 – 4 + 6 – 10 = 4
Kesimpulan :

Karena dari hasil perhitungan tidak ditemukan nilai negative (penghematan biaya) ,
maka proses eksekusi telah selesai. Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran
menurut metode sudut barat laut (North West Corner Rule) yang diuji dengan
metode batu loncatan (Stepping Stone) dan biaya transportasinya adalah:
2). Metode MODI (Modified Distribution Method)

Menggunakan solusi awal dengan metode Biaya Terendah (Least Cost) dilakukan
pengujian menggunakan solusi optimal metode MODI untuk memastikan apakah
biaya transportasi tersebut telah minimum.

Sebelum dilakukan pengujian menggunakan solusi optimal, harus dipastikan tidak


terdapat degenerasi dan redundansi.

Degenerasi dan redundansi maksudnya tidak terpenuhinya syarat pengujian bahwa


sel yang terisi harus memenuhi syarat: m+n-1 (m = baris, n = kolom).

Pada degenerasi sel yg terisi kurang dari persyaratan yg ditentukan, sedangkan


redundansi sel yg terisi melebihi dari persyaratan yang ditentukan.

Pada kasus ini tidak terjadi degenerasi maupun redundansi, Karena jumlah sel yang
terisi adalah 5 dan memenuhi syarat (3+3-1 = 5). Dengan demikian dilakukan
pengujian menggunakan solusi optimal.

Proses pengisian nilai indeks pada masing-masing baris dan kolom:

1. Pengisian nilai indeks pertama kali dilakukan pada baris pertama dalam hal ini
baris Pabrik 1 dengan nilai 0
2. Nilai indeks Kota B dengan bantuan Pabrik 1 yang bernilai indeks 0

3. Nilai indeks Pabrik 3 dengan bantuan Kota B yang bernilai indeks 8


4. Nilai indeks Kota A dengan bantuan Pabrik 3 yang bernilai indeks -3

5. Nilai indeks Kota C dengan bantuan Pabrik 1 yang bernilai indeks 0

6. Nilai indeks Pabrik 2 dengan bantuan Kota C yang bernilai

indeks 10

Sel-sel yang kosong :

Pabrik 1 – Kota A : 6 – 0 – 7 = -1 (Masih Negative)

Pabrik 2 – Kota A : 7 – 1 – 7 = -1 (Masih Negative)

Pabrik 2 – Kota B : 11 – 1 – 8 = 2

Pabrik 3 – Kota C : 12 – (-3) – 10 = 5


Terlihat Pabrik 2 – Kota B bernilai negative terbesar maka dilakukan pergeseran
sebagai berikut :

Sehingga table berubah menjadi :

Proses pengisian nilai indeks pada masing-masing baris dan kolom:

1. Pengisian nilai indeks pertama kali dilakukan pada baris pertama dalam hal ini
baris Pabrik 1 dengan nilai 0
2. Nilai indeks Kota A dengan bantuan Pabrik 1 yang bernilai indeks 0

3. Nilai indeks Pabrik 3 dengan bantuan Kota A yang bernilai

indeks 6
4. Nilai indeks Kota B dengan bantuan Pabrik 3 yang bernilai indeks -

2
5. Nilai indeks Kota C dengan bantuan Pabrik 1 yang bernilai

indeks 0
6. Nilai indeks Pabrik 2 dengan bantuan Kota C yang bernilai

indeks 10

Sel-sel yang kosong :

Pabrik 1 – Kota B :8–0–7=1

Pabrik 2 – Kota A :7–1–6=0

Pabrik 2 – Kota B : 11 – 1 – 7 = 3

Pabrik 3 – Kota C : 12 – (-2) – 10 = 4

Kesimpulan

Karena dari hasil perhitungan tidak ditemukan nilai negative (penghematan biaya) ,
maka proses eksekusi telah selesai. Alokasi produk dari pabrik ke daerah pemasaran
menurut metode biaya terendah (least cost ) yang diuji dengan metode MODI dan
biaya transportasinya adalah:

Anda mungkin juga menyukai