“EKSTRAK”
DISUSUN OLEH :
MISBACH HUSNI (12.2010030)
KARLINA (12.201.0030)
ITTHA (12.201.0019)
ELISABETH NATALIA (12.201.0006)
ASRIYANTI MUHD DARWIN (12.201.0002)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR
MAKASSAR
2014
Kata Pengantar
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Alloh SWT, yang atas rahmat-Nya maka
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “EKSTRAK”.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi
teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Ibu bidang studi GALENIKA yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis
sehingga penulis termotivasi dan menyelesaikan tugas ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai,
Amiin.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah galenika berawal dari nama seorang tabib yunani yaitu Claudius Galenos
(Galen) yang membuat sediaan obat-obatan yang berasal dari tumbuhan dan hewan sehingga
munculah ilmu obat-obatan yang dinamakan galenika.
Jadi, ilmu galenika adalah ilmu yang mempelajari tentang cara pembuatan sediaan
(preparat) obat dengan cara sederhana yang dibuat dari alam (tumbuan dan hewan)
Secara umum pembuatan sediaan galenik adalah Mengolah bagiian tumbuhan yang
mengandung obat menjadi simplisia atau bahan obat lainya.Setelahmenjadi simplisia obat-
obat (bahan obat) tersebut di ambil dan di olah dalam bentuk sediaan (preparat) .Tujuan dari
adanya sediaan galenika adalah:
1. Memisahkan zat-zat esensial yang terkandung dalam simplisia dari zat-zat
2. Membuat suatu sediaan yang sederhana dan mudah dipakai
3. Agar obatobat yang terkandung dalam sediaan tersebut stabil dalam
4. Untuk memenuhu tugas pelajaran Undang-Undang Kesehatan
5. Untuk menambah wawasan para siswa-siswi tentang galenika
6. Sebagai sarana belajar para siswa-siswi tentang galenika
Sediaan galenik adalah sediaan yang di buat dari bahan baku hewan atau tumbuhan yang
di ambil sarinya.
Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat dalam sel-sel bagian tumbuh-
tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering.Cairan penyari masuk kedalam zat-zat
berkhasiat utama dari pada simplisia yang akan di ambil sarinya,kemudian, zat berkhasiat
tersebut akan terbawa larut dengan cairan penyari, setelah itu larutan yang mengandung zat
berkhasiat dipisahkan dari bagian simplisia lain yang kurang bermanfaat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sediaan galenik diantaranya sebagai
berikut:
1. Derajat kehalusan
Derajat kehalusan ini harus di sesuaikan dengan mudah atau tidaknya obat yang
terkandung tersebut untuk disari.semakin halus simplisianya itu akan mempermudah proses
penyarian, ataupun sebaliknya semakin sukar disari maka simplisia harus di buat semakin
halus.
2. Temperatur suhu dan lamanya waktu
atau Suhu harus di sesuaikan dengan sifat dari obat, apakah mudah menguap atau tidak, mudah
tersari tidak
3. Bahan penyari dan cara menyari
Setiap simplisia atau bahan obat mempunyai cara dan bahan penyari yang berbeda-
beda, Oleh karena itu cara ini harus di sesuaikan dengan sifat kelarutan obat dan daya serap
bahan penyari ke dalam simplisia.
4. Konsentrasi/kepekatan
Pada umumnya untuk menentukan penggunaan cairan penyari mengacu/memperhatikan
beberapa factor antara lain:
1. Mempunyai kelarutan zat dalam menstrum
2. Tidak menyebabkan simplisia menjasi rusak atau hilang zat berkhasiatnya
3. Harga yang ekonomis
4. Jenis sediaan yang akan di buat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ekstrak
Ekstrak (Extracta) adalah sedian kering,kental ,atau cair dibuat dengan menyari simplisia
nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh matahari langsung ektrak
kering harus mudah di gerus menjadi serbuk
Mayoritas diperoleh alam mengekstrak esensi Artikel Baru Dari Minyak atsiri bunga, buah,
akar, dll, Tanaman seluruh atau, Caranya ada Empat Teknik,yaitu:
• Ekspresi ketika minyak sangat banyak dan mudah diperoleh, seperti pada kulit lemon.
Ekspresi ketika Sangat BANYAK Minyak dan diperoleh Cari Syarat masuk, Pembongkaran
PADA kulit lemon.
• Penyerapan umumnya dilakukan dengan seduhan dalam alkohol, sebagai biji vanili.
Penyerapan umumnya dilakukan seduhan Artikel Baru alkohol KESAWAN, sebagai biji
vanili.
• Meseransi digunakan untuk membuat bit yang lebih kecil dari keseluruhan, seperti dalam
pembuatan ekstrak peppermint, dll Maserasi perlengkapan untuk bit Yang Membuat
KESAWAN pembuatan peppermint lebih Kecil Dari keseluruhan, ekstrak Pembongkaran, dll
• Distilasi digunakan dengan maserasi, tetapi dalam banyak kasus, itu membutuhkan
pengetahuan kimia ahli dan pendirian stills mahal. Distilasi perlengkapan maserasi Artikel
Baru, KASUS BANYAK tetapi KESAWAN, ITU membutuhkan pengetahuan kimia dan
Ahli stills pendirian Mahal.
1.Meseransi
Adalah cara penyarian sari dari simplisia dengan cara merendam simplisia tersebut dalam
cairan pada shu biasa nya.
itu 15-25° C.Maserasi juga merupakan proses pendahuluan pembuatan cara perkolasi.
2.Digerasi
Adalah cara penyarian simplisia dengan merendam simplisia dengan cairan penyari pada
suhu 35°-45°c.
3.Perkoasi
a.perkoasi biasa
b.perkoasi bertingkat
c.perkoasi persambungan
d.perkoasi pertekanan
Ekstrak Belladonae
Cara pembuatan :perkolasi 100 bagian serbuk belladon dengan campuran etanol encer dan
larutan dalam air asam asetat 2% v/v volume sama sehingga alkaloid tersari sempurna yang
diperiksa dengan cara sebagai berikut :
Kocok kuat-kuat campuran 3 ml eter,5 tetes amonia encer dan 2ml perkolat.Uapkan 2ml
lapisan eter,larutkan sisa dalam satu tetes H2SO4 encer,kemudian tambahkan 5 tetes air dan
satu tetes larutan kalium tetraiodida hidrargyrant (II) tidak terjadi kekeruhan.suling etanol
dengan perkolat,Biarkan ditempat sejuk selama 24jam.Tambahkan talk,saring,cuci sisa
dengan 100 bagian air.Uapkan Filtrat menurut cara yang tertera pada extracta hingga
diperoleh ektra kental.ektra ini berkadar 1,3% alkaloida.
Cara Pembuatan:Sama dengan cara pembuatan Belladonae Extractum yang dibuat dari serbuk
hiosiamin.Extra Hiosiamin kental disimpan dalam persedian dalam bentuk serbuk.
Cara pembuatan :Penyarian dilakukan dengan air mendidih kemudian diuapkan hingga
kering.
Cara pembuatan :
1.Campurkan 500 bagian serbuk () herba timi dengan campuran 125 bagian air,50 bagian
gliserol dan 75 bagian etanol (90%).Biarkan campuran selama 24 jam dalam sebuah bejana
tetutup,pindah kan kedalam perkolator ,perkolasi dengan campuran yang terdiri dari 1 bagian
etanol (90%) dan 3 bagian air q.s.hingga diperoleh 175 bagian cairan,simpan cairan ini
sebagai perkolat 1.
2.Lanjutkan perkolasi dengan campuran etanol air seperti di atas,sehingga di peroleh 1500
bagian yang dinyatakan sebagai susulan 1yang mula-mula keluar,campurkan larutan ini
dengan 325 bagian serbuk()herba timi.
Ekstrak Pulepandak
Cara pembuatan: perkolasi 1800 bagian serbuk akar pule pandak dengan etanol 90% v/v
hiongga alkaloida tersari sempurna,suling etanol pada tekanan rendah pada suhu tidak lebih
dari 700 c hingga diperoleh ekstrak lembek.Tambahkan 50 bagian pati kering,lanjutkan
penguapan hingga di peroleh ekstrak kering.Tetapkan kadar elkaloidnya hingga memenuhi
syarat kadar.Ayak melalui pengayak no 12.
Ekstrak kelembak
dengan campuran yang terdiri dari etaniol 90% dan air volume sama,hingga perkolat
terakhir hampir tidak berwarna,uapkan perkolat hingga diperoleh ekstrak kering.
Ekstrak Stramonium
Ekstrak Frangulae
Ekstrak Jadam
Cara pembuatan tuangi 100 bagian jadam dengan 500 bagian air mendidih,tuangkan
campuran sambil di aduk kedalam 500 bagian air,biarkan ditempat sejuk selama 24
jam,serkai uapkan serkaian hingga kering.
Ekstrak Kecambah
Cara pembuatan:panaskan campuran kecambah yang telah dimemarkan dengan air panas 3
kali bobot kecambah selama 3 jam.biarkan mengenap,pisahkan cairan,sari sisa dengan air
panas .campuran sari dipanaskan pada suhu kurang lebih 900c selama 1 jam,kemudian
uapkan hingga diperoleh massa kental.
Ekstrak Kina
Cara pembuatan:maserasi 100 bagian serbuk( )kulit kina dengan 50 bagian campuran 35
bagian HCl encer p,20 bagian gliserol p,45 bagian air selama 24 jam,pindahkan kedalam
perkolator.perkolasi dengan mula-mula 50 bagian sisa campuran di atas yang di encerkan
dengan 450 bagian air,kemudian dengan air secukupnya hingga 2 tetes perkolat terakhir jika
ditambah 8 tete larutan Na2CO3 p tidak keruh.uapkan segera perkolat hingga di perolah 90
bagian,dinginkan,tambahkan 100 bagian etanil.Ekstrak ini berkadar 6-8% alkaloida.
Ekstrak Kola
Cara pembuatan:perkolasi,serbuk ()biji kola dengan campuran 60 bagian etanol 90% dan 40
bagian volume air hingga perkolat hampir tidak berasa dan tidak berwarna,kemudian buatlah
ekstrak cair.
Cara pembuatan:maserasi 100 bagian opium yang telah dipotong tipis dengan 500 bagian air
selama 24 jam sambil berulang-ulang diaduk,peras,meserasi sisa dengan 250 bagian air
selama 12 jam sambil berulang-ulang diaduk,peras,campur dengan meserat 1.uapkan hingga
sisa 200 bagian,biarkan selama 24 jam,saring.uapkan hingga diperoleh ekstrak
kering.tetapkan kadar morfinanya,atau kadar dengan laktosa atau ekstrak opium kering lain
hingga memenuhi persyaratan kadar.Ekstrak ini mempunyai kadar morphin 20%.
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Ekstrak (Extracta) adalah sedian kering,kental ,atau cair dibuat dengan menyari simplisia
nabati atau hewani menurut cara yang cocok diluar pengaruh matahari langsung ektrak kering
harus mudah di gerus menjadi serbuk
• Penyerapan
• Meseransi
• Distilasi
1.Meseransi
2.Digerasi
3.Perkoasi
Ekstrak Belladonae
Ekstrak Hiosiami(Hyosyami Extractum)
Ekstra Akar Manis (Glycyrrhizae Succus Exctractum)
Ekstra Timi (Thymi Exctractum)
Ekstrak Strichi(Strychni Extractum)
Ekstrak Pulepandak
Ekstrak kelembak
Ekstrak Stramonium
Ekstrak Frangulae.
Ekstrak Jadam
Ekstrak Kecambah
Ekstrak Hati (Hepatis extractum)
Ekstrak Kina
Ekstrak Kola
Ekstrak Opium (Opii Extractum)
DAFTAR PUSTAKA
Djoko Hargono,Dkk.1986.Sediaan Galenika.Jakarta:widya Bhakti
Departemen Kesehatan RI.1979.Farmakope Indonesia Edisi III.Jakarta