Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEBIDANAN
Alamat : Jl. Raya Puputan No. 11 A Denpasar
Telp : (0361) 235014, Fax : (0361) 233077

Form ulir 2
Hasil diskusi kelompok

Bab : II Topik : Konsep Dasar Asuhan Kebidanan

Kelas : B
Program Studi : D3 Kebidanan
Kelompok : 3
Ketua : Ni Made Deby Estelita Doitasari K
Anggota : 1. Ayu Putu Mega Suarjanuriantini
2. Ni Made Yeni Pratiwi

Tuliskan hasil diskusi kelompok Anda pada formulir ini.

A. Data Fokus

Pada pengkajian, data yang perlu dikaji adalah identifikasi pasien,meliuti : nama, umur,
jenis kelamin, pendidikan, alamat pekerjaan, penanggung jawab, riwayat penyakit
keturunan dan kesehatan (Nursalaam,2001) . Data fokus penderita hipertensi dapat dikaji
dari data subyektif dan obyektif yang telah di kumpulkan sebelumnya. Adapun data
fokusnya menurut Doenges(1999) sebagai berikut :

1. Aktivitas dan istirahat :


Gejala : Kelemahan, letih, nafas pendek, dan gaya hidup monoton
Tanda : Frekunsi jantung meningkat, perubahan irama jntung takipnea
2. Sirkulasi
Gejala : Riwayat hipertensi, arterikorosis, penyakit jantung koroner/ katup,
suhu,dan perubahan warna kulit.
Tanda : Kenaikan tekanan darah (pengukuran serial dari kenaiakn tekanandarah
diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Nadi (denyut jelas karotis,
jugularis, radiasis, perbedaan denut seperti denyut femoralis lambat
sebagai kompensasi denyutan radiasis atau brakialis, denyut apical,
frekuensi irama, takikardi dan berbagai disritma)
3. Intergritas Ego
Gejala : Riwayat perubahan kepribadian, depresi, eukoria atau marah kronik
(dapat mengindikasikan kerusakan serebral.
Tanda : Letupan suasana hati, gelisah, penyempitan kontinu pertahanan,
tangisan yang meledak, gerak tangan sempit, otot muka tegang
(khususya pada mata), gerakan fisik cepat, prnapasan menghela dan
peningkata pola berbicara.
4. Elimiasi
Gejala : Adanya gangguan gijal (seperti infeksi abstruktif)
5. Makanan dan cairan
Gejala : Makanan yang disukai terutama yang tinggi kandungan garam, tinggi
lemak, tinggi kolesterol seperti gorengan, perubahan berat badan, dan
penggunaan diuretik.
Tanda : Berat badan normal atau obesitas, adanya edema, kongesti vena,
Distensi Vena Jugularis (DVJ), glikosusia.
6. Neurosensorik
Gejala : Keluhan pusing, sakit kepala, suboksifital (terjadisaat bangun dan
menghilang, skala spontan setelah beberapa jam)
Tanda : Status mental, perubahan keterjagaan, orientas, pola bicara, ingatan,
respon sensorik, dan penurunan kesehatan.
7. Nyeri atau ketidaknyaman
Gejala : Penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung, nyeri hilang timbul pada
tungkai/klaudikasi sakit kepala okapital berat.
8. Pernapasan
Gejala : Dispnea yang berkaitan dengan aktivitas/kerja takipnea, ortopnea,
dispnea nonturnal patoksimal, batu tanpa sputum, dan riwayat
merokok.
Tanda : Bunyi napas tambahan distress respirasi,sianosis
9. Keamanan
Gejala : Gangguan koordinasi/ cara berjalan, episode perestasia, hipotensi
posrural
10. Pembelajaran/Penyuluhan
Gejala : Faktor resiko keluarga dan faktor resko etnik

B. Penyebab
1. Faktor keturunan atau factor genetic.
Apabila kedua orang tua kita terserang hypertensi, maka kemungkinan besar kita
Juga beresiko terserang hipertensi. Hal ini juga terjadi pada kembar sel telur.
Apabila sodara kembar kita kena panyakit hipertensi kita kemungkinan besar juga
akan menderita hal yang sama.
2. Faktor obesitas.
Obesitas atau kegemukan adalah sangat tidak baik buat kesehatan kita. Orang yang
menderita obesitas akan mudah terserang berbagai berbagai macam penyakit dan
salah atunya adalah penyakit hipertensi. Hal ini terjadi karena pada pasien yang
kegemukan seluruh organ akan bekerja extra keras. Jantung akan bekerja extra keras
untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.Hal ini akan mengakibatkan terjadinya
hipertensi.
3. Konsumsi garam
Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi. Badan kesehatan
dunia Mangajurkan kita mengkonsumsi garam kurang dari 6 gram setiap harinya.
4. Usia dan tingkat stress.
Semakin bertambah usia kita tekanan darah semakin meningkat. Demikian juga
dengan stress. Semakin tinggi stress yang kita alami semakin meningkatkan resiku
terkena hipertensi.
5. Kebiasaan buruk.
Hindarilah kebiasaan buruk seperti merokok. Merokok dapat meningkatkan resiko
terkena hipertensi. Perokok berat akan menurunkan elastisitas pembuluh darah yang
pada akirnya akan menyebabkan hipertensi.
C. Penatalaksanaan
1. Informasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarganya bahwa keadaan ibu
saat ini dalam keadaan kurang baik. Contoh: keadaan emosional ibu tidak stabil,
tekanan darah 140/90 mmHg, nadi 90x/menit, respirasi 23x/menit, suhu 37,0c
keadaan ibu baik, keadaan janin sehat, DJJ 140x/menit. Ibu didiagnosis menderita
hipertensi.
2. Memberitahukan ibu untuk tidak banyak pikiran dan beri dukungan oleh keluarga
3. Memberitahukan ibu untuk istirahat yang cukup
4. Memberitahukan ibu untuk mengurangi asupan natrium
5. Memberitahukan ibu untuk memperbanyak asupan kalium
6. Memberitahukan ibu untuk bed rest total
7. Memberitahukan ibu tanda-tanda bahaya kehamilan
8. Memberitahukan ibu untuk memeriksakan diri ke dokter
9. Anjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang
10. Melakukan dokumentasi hasil pemeriksaan dan asuha

Paraf Ketua Kelompok

Anda mungkin juga menyukai