Pendamping
Deskripsi: Wanita usia 66 tahun dengan lemah anggota gerak kiri setelah terajatuh di kamar mandi.
Tujuan: Mendiagnosis stroke hemoragik dan faktor resikonya, penatalaksanaan stroke hemoragik, dan edukasi pasien dengan stroke
hemoragik.
Bahan bahasan:
Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
2. Riwayat Pengobatan: -
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit:
Riwayat sakit stroke sebelumnya (+), pasien lupa tahun berapa.
Riwayat darah tinggi (+), pasien jarang berobat.
Riwayat kencing manis disangkal.
Riwayat alergi disangkal.
4. Riwayat Keluarga: tidak ada keluarga yang mengalami ataupun pernah mengalami keluhan serupa.
a. Akut intraserebral hemoragik di ganglia basalis dextra yang meluas ke intraventrikel lateralis dextra danventrikel ke III.
b. Deviasi linea mediana minimal ke sinistra.
c. Tak tampak gambaran infark maupun massa intrakranial.
Daftar Pustaka:
1. Mansjoer, A, et al. ed. Kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius, 17-26.
2. Mardjono, M, Sidharta, P. Neurologi klinis kedokteran dasar. Jakarta: Dian Rakyat, 269-292.
Hasil Pembelajaran:
Faktor risiko stroke hemoragik
Penegakkan diagnosis stroke hemoragik
Penatalaksanaan stroke hemoragik
Edukasi pasien dengan stroke hemoragik
1. Subjektif :
• Keluhan Utama: Lemah anggota gerak kiri
• Wanita usia 66 tahun datang dengan keluhan lemah anggota gerak kiri pagi hari setelah tiba-tiba terjatuh di kamar mandi. Anggota
gerak kiri tidak dapat digerakkan sama sekali. Pasien juga mengeluh nyeri kepala. Pasien menyangkal terbentur di daerah kepala dan
luka di kepala. Pasien masih dapat berkomunikasi dengan anggota keluarga. Aktifitas pasien seperti makan dan BAB/BAK dibantu
keluarga. Pasien juga terdapat perot di wajah dan merasa mual. BAB dan BAK dalam batas normal.
• Pasien memiliki riwayat sakit stroke sebelumnya dan darah tinggi.
2. Objektif :
KU : tampak lemas
Kepala : sudut nasolabialis +/-
3. Assesment :
Wanita usia 66 tahun datang dengan keluhan lemah anggota gerak kiri pagi hari setelah tiba-tiba terjatuh di kamar mandi. Anggota
gerak kiri tidak dapat digerakkan sama sekali. Pasien juga mengeluh nyeri kepala. Pasien menyangkal terbentur di daerah kepala dan lukadi
kepala. Pasien masih dapat berkomunikasi dengan anggota keluarga. Aktifitas pasien seperti makan dan BAB/BAK dibantu keluarga.
Demam (-), mual (+), muntah (-), bicara pelo (-), perot (+), pandangan kabur (-), pandangan dobel (-), makan/minum tersedak (-). BAB dan
BAK dalam batas normal.
Stroke adalah sindrom klinis yang awal timbulnya mendadak, progresi cepat, berupa defisit neurologis fokal dan/atau global, yang
berlangsung 24 jam atau lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata-mata disebabkan oleh gangguan perederan darah otak
4. Plan
a. Diagnosis
Penegakan diagnosis sudah cukup optimal karena berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
berupa CT-Scan kepala.
b. Penatalaksanaan
Infus RL 20 tpm
Oksigen 3 lpm nasal kanul
Pasang Foley catheter mencegah mobilisasi berlebihan dari pasien
Infus Manitol 125 cc/6 jam (tappering off) mencegah bertambahnya edema otak atau TIK meninggi atau ancaman herniasi
Injeksi Piracetam 1 g/8 jam sebagai neuroprotektor
Injeksi Citicolin 250 mg/6 jam sebagai neuroprotekator
Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam sebagai terapi tambahan untuk mengurangi keluhan mual
Candesartan 1 x 16 mg sebagai pengendali hipertensi
HCT 1 x1 tab sebagai pengendali hipertensi