Anda di halaman 1dari 21

BAB III

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENGAWASAN

A. Karakteristik Wilayah Kabupaten Purbalingga

1. Batas Wilayah Administrasi dan Geografis

Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu dari 29 Kabupaten


dan 6 Kota yang terletak di wilayah Pembangunan Provinsi Jawa
Tengah. Secara geografis daerah ini terletak pada ±109° ,13' –
109°, 35' bujur timur dan ±7°, 10' – 7°, 29' Lintang Selatan.
Adapun mengenai orientasi lokasi dan batas secara administrasi
lokal perencanaan adalah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kabupaten Pemalang

 Sebelah Timur : Kabupaten Banjarnegara

 Sebelah Selatan : Kabupaten Banyumas dan


Banjarnegara

 Sebelah Barat : Kabupaten Banyumas


Danasari
KABUPATEN PEMALANG
KE PEMALANG

KE MOGA U
J ingkang Sirau
Sirandu Sanguwatang
Kepetek
KARANG JAMBU
Siaran Gondang
B T
Siwarak Purbasari
Kutabawa KARANGREJA Karanggintung

S
Tlahab
Lor
Serang
Krangean Langkap
Ponjen Kramat Panusupan
Tlahab Kidul
Limbasari

Sangkanayu Tunjungmuli
Tlagayasa
Karangasem
Tanalum KE BANJARNEGARA
Pekuncen
Pengalusan
Serayu Rajawana
Larangan BOBOTSARI Sipentul
Tamansari Sumampir
Binangun
Bukung Banjarkerta
Kasih Baleraksa Gunungwuled
Losari
KE BATURADEN Bumisari KARANGANYAR Karangsari
Kradenan
KERTANEGARA
Mejingklak
REMBANG KABUPATEN BANJARNEGARA
Pekiringan
Pekalongan
Selaganggeng Tangkisan
MREBET
KARANGMONCOL Bantarbarang
Tobong Karangnangka
Pagutan
KUTASARI Sindang Margasana
BOJONGSARI Kaliori
LEMBUAYU

Karangaren Walik
Sidanegara Tumanggal
KE BANJARNEGARA
Karanggambas Panunggalan
Kecombron
Arenan
Sawangan Sidareja
PENGADEGAN LEGENDA
Sirongge
PADAMARA Kalikajar KALIGONDANG
Selanegara Sinduraja Pangempon Wilayah I
PURBALINGGA
KE PURWOKERTO Penaruban
Karangsentul Bancar Pagembrungan Kejobong
Kalitinggar Brecek KEJOBONG Wilayah II
Kalikabong Cilapar
KarangpuleKedungwuluh J atisaba Timbang
Wilayah III
KALIMANAH Tejasari Bandingan Nangkasawit Pagerjirak
Sambeng Karangsari Kd. menjangan
Manduraga Lamuk Wilayah IV

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB Kl.manahwetan Bojong BM


KABUPATEN BANYUMAS Kramat
BUKATEJA KE BANJARNEGARA Batas Kabupaten
Blater Toyareka Bajong

Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010


Kutawis Batas Kecamatan
BM J ompo Jalan Propinsi
Gambarsari
Karangcengis KE BANJARNEGARA Jalan Kabupaten ( Aspal )
Penican
KE PURWOKERTO Muntang Kembangan Pekutukan
Jalan Kerikil Berbatu
Karangtengah
KEMANGKON
Jalan Tanah

20 Nomor Ruas Jalan


Kalialang Wirasaba
Sempor Ibu Kota Kecamatan
KE BANJARNEGARA
Kemojing

PETA KABUPATEN PURBALINGGA


0,500 2,000
SKALA
0,000 1,000 3,000

by NONO File : D:\DATA GAMBAR\PETA-KAB(LEGAL).dwg


Menurut data tahun 2008, luas seluruh wilayah daratan Kabupaten
Purbalingga adalah 77.764,122 Ha, yang terdiri dari 18
Kecamatan.

Wilayah administrasi Kabupaten Purbalingga sampai dengan tahun


2008 terdiri dari 18 (delapan belas) kecamatan seperti dalam
Tabel berikut ini.

Tabel 3.1.

Wilayah Administrasi Kabupaten Purbalingga

No Kecamatan Desa Kelurahan

1. Kemangkon 19 -

2. Bukateja 14 -

3. Purbalingga 2 11

4. Kalimanah 14 3

5. Padamara 13 1

6. Kutasari 14 -

7. Bojongsari 13 -

8. Kaligondang 18 -

9. Pengadegan 9 -

10. Kejobong 13 -

11. Mrebet 19 -

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
12. Karangmoncol 11 -

13. Rembang 12 -

14. Karanganyar 13 -

15. Bobotsari 15 -

16. Karangreja 7 -

17. Kertanegara 11 -

18. Karangjambu 7 -

JUMLAH 224 15

1. Karakteristik Fisik Lingkungan

a. Topografi dan Geomorfologi

Fisiografi kawasan pengawasan terletak pada daerah perbatasan


antara zona Serayu Utara dan zona Vulkanik kwarter.

Wilayah Kabupaten Purbalingga termasuk dalam klasifikasi


ketinggian antara 0 – 1.500 meter dari permukaan laut. Menurut
klasifikasi ketinggian wilayah Kabupaten Purbalingga tersebut
masing-masing mempunyai sifat-sifat khusus seperti diuraikan
berikut :

1) Daerah ketinggian 7 – 25 meter dpl

Merupakan daerah dengan potensi persawahan dengan


pengairan yang memadahi.

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
2) Daerah ketinggian 25 – 100 meter dpl

Daerah dengan sebagian wilayah masih berpotensi untuk tanah


persawahan. Sebagian wilayah antara 50 – 100 meter dpl
berpotensi untuk pertanian tanah kering, mengingat topografi
yang lebih besar/kasar.

3) Daerah ketinggian 100 – 500 meter dpl

Daerah berpotensi utama untuk pertanian tanah kering,


mengingat topografi wilayah bergelombang dan berbukit-bukit.

4) Daerah ketinggian 500 – 1.000 meter dpl

Daerah berpotensi untuk wilayah perkebunan dan baik untuk


dikembangkan bududaya tanaman sayur-sayuran, mengingat
wilayah tersebut cukup dingin.

5) Daerah ketinggian diatas 1.000 meter dpl

Daerah yang tebatas untuk usaha pertanian, karena topografi


wilayah yang bergelombang. Daerah dengan topografi demikian
berpotensi sebagai wilayah non budidaya atau kawasan hutan
lindung.

Untuk dataran tinggi meliputi : Kecamatan Rembang, Kecamatan


Karangmoncol, Kecamatan Karangreja, Kecamatan Karang Jambu,
Kecamatan Karanganyar, Kecamatan Kertanegara dan sebagian
Kecamatan Kutasari, sebagian Kecamatan Bojongsari, Kecamatan
Mrebet dan Kecamatan Bobotsari. Sedangkan dataran rendah
meliputi : Kecamatan Purbalingga, Kecamatan Kalimanah,
Kecamatan Bukateja, Kecamatan Kaligondang, Kecamatan

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
Pengadegan, sebagian Kecamatan Bojongsari, Kecamatan
Kejobong, sebagian Kecamatan Kutasari, Kecamatan Padamara,
dan Kecamatan Kemangkon.

b. Hidrologi dan Geologi

Wilayah Kabupaten Purbalingga merupkan bagian dari


perbukitan dan menjadi bagian dari kaki Gunung Slamet,
dengan karakteristik kawasan gunung tersebut daerah aliran
sungainya membentuk raduer dan subtrielis .

Ditinjau dari keadaan geologinya, terbentuk oleh batuan hasil


entrusi Gunung berapi Slamet yang berumur kuarter, terdiri dari
aliran lava, aliran pitiklastika, dan lahar, dengan batuan
besarnya adalah batuan sediment marin berumur tersier.
Struktur geologi wilayah Kabupaten Purbalingga merupakan
daerah sesar geser dan sesar normal yang umurnya mematahkan
batuan atas yang terlipat.

Pada umumnya sungai-sungai di Kabupaten Purbalingga belum


dimanfaatkan secara penuh, baik untuk pengairan tanah pertanian
maupun untuk kebutuhan lainnya. Tetapi sungai yang
memungkinkan untuk dibuat bendungan, dam dan waduk-waduk
kecil lainnya yang tidak banyak mengeluarkan dana, telah
dimanfaatkan sebagaimana mestinya seperti untuk pengairan
sawah, perikanan, dan sebagainya.

Debit air sungai itu sendiri dalam setahunnya tidak tetap, karena
debit air sungai dipengaruhi oleh curah hujan di daerah hulu.
Sengai di Kabupaten Purbalingga terdiri dari dua macam aliran,

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
yaitu sungai yang mengalir melalui Kabupaten Purbalingga dan
sekitarnya serta sungai yang hanya mengalir di Kabupaten
Purbalingga saja.

Sungai yang mengalir melewati Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya


yaitu :

1) Sungai Pekacangan

2) Sungai Serayu

3) Sungai Klawing

Sedangkan sungai yang hanya mengalir di Kabupaten Purbalingga


dan berpotensi untuk pengairan yaitu :

1) Sungai Ponggawa

2) Sungai Gemuruh

3) Sungai Kajar

4) Sungai Lemberang

5) Sungai Tlahap

6) Sungai Soso

7) Sungai Lebak

8) Sungai Tungtunggunung

9) Sungai Laban

10) Sungai Kuning

11) Sungai Wotan

12) Sungai Gintung

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
13) Sungai Tambra

14) Sungai Muli

c. Klimatologi

Curah hujan sangat dipengaruhi oleh ketinggian tempat maupun


letak tempat itu sendiri. Tidak terkecuali untuk wilayah Kabupaten
Purbalingga yang memiliki ketinggian tempat antara 23 m – 3.432
m dari permukaan laut serta sebagian wilayahnya terletak pada
lereng Gunung Slamet.

Rata-rata curah hujan pada tahun 2002 sampai dengan Bulan


April berkisar antara 286 mm – 360 mm perbulan, suhu udara
bervariasi natar 26°C – 27°C, keadaan alam seperti ini sangat
cocok untuk pengembangan sektor pertanian yang membutuhkan
curah hujan rata-rata bulanan diatas 200 mm.

d. Pola panggunaan Lahan

Penggunaan lahan merupakan pencerminan dari aktivitas kegiatan


sosial ekonomi penduduk. Pola penggunaan lahan di wilayah
Kabupaten Purbalingga tahun 2001 yang paling dominan adalah
Pertanian (50,51%), sedangkan untuk Permukiman (24,37%),
Perkebunan (5,85%), Industri (0,05%), Hutan (14,57%),
Perikanan (0,12%), jalan dan sungai dan lain-lain (4,53%).

2. Karakterisrik Sosial, Ekonomi dan Budaya

Karakteristik kehidupan sosial budaya telah menjadi bagian dari


kehidupan sehari-hari, hal ini telah mendorong kegiatan seni tradisional

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
berkembang, seperti seni Begalan, Kotekan Legong, Kuda Lumping,
Genjring / Samroh, dan tari-tarian khas Jawa Tengah.

Secara umum kegiatan sosial di wilayah Kabupaten Purbalingga


hampir homogen dengan system sosial masyarakat Indonesia yaitu
masih ditemui system kekerabatan yang erat.

Kegiatan perekonomian di Kabupaten Purbalingga didominasi oleh


pertanian. Berdasarkan data Purbalingga dalam angka tahun 2004
terlihat struktur penduduk menurut mata pencaharian didominasi oleh
penduduk bermata pencaharian di bidang Pertanian sebanyak 136.199
jiwa (39,42%), kemudian Industri dan Konstruksi Pertambangan
96.699 jiwa (27.98%), Perdagangan / Angkutan 82.153 jiwa
(23,78%), lainnya 30.492 jiwa (8,82%).

3. Karakteristik Fasilitas Pendidikaan

Seperti juga penghitungan fasilitas pemerintahan, penghitungan fasilitas


ini menggunakan standart satu fasilitas pendidikan akan ideal melayani
berapa orang. Secara lebih rinci standart penghitungan kebutuhan
fasilitas pendidikan dapat difihat sebagai berikut :

a. Penyediaan fasilitas TK,


1 buah untuk melayani lingkungan dengan jumlah penduduk
minimum 1000 jiwa, membutuhkan ruang seluas 1.200 m 2.

b. Penyediaan fasilitas SD,


1 buah untuk melayani lingkungan dengan jumlah penduduk
minimum 6.000 jiwa, membutuhkan ruang seluas 3.600 m 2.

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
c. Penyediaan fasilitas
SLTP, 1 buah untuk melayani lingkungan dengan jumlah penduduk
minimum 25.000 jiwa, membutuhkan ruang seluas 2.700 m 2.

d. Penyediaan fasilitas SMU


/ SMK, 1 buah untuk melayani lingkungan dengan jumlah penduduk
minimum 30.000 jiwa, membutuhkan ruang seluas 2.700 m 2.

e. Penyediaan fasilitas
Perguruan Tinggi, 1 buah untuk melayani lingkungan dengan jumlah
penduduk minimum 70.000 jiwa.

f. Fasilitas pendidikan di
Kabupaten Purbalingga pada tingkat TK sudah cukup memadahi
sebab pada umumnya ada di setiap Kecamatan yang ada di
Kabupaten Purbalingga. Begitu pula dengan tingkat SD, SLTP dan
SMU. Namun pada dasarnya jumlah fasilitas pendidikan ini harus
disesuaikan dengan jumlah penduduk dan kebutuhan penduduk
setiap tahunnya.

Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh proyeksi kebutuhan fasilitas


pendidikan di Kabupaten Purbalingga sampai dengan akhir tahun
2014, sebagai berikut :

Tabel 3.2

Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Menurut


Kecamatan dan Tingkat Pendidikan Tahun 2014

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
Sumber : Hasil Analisis Tim Penyusun RTRW Kabupoaten Purbalingga

Bila dilihat dari tabel proyeksi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
dari segi kuantitas selain TK dan Perguruan Tinggi pada tahun dasar
yaitu tahun 2001 sudah mampu memenuhi kebutuhan fasilitas
pendidikan hingga tahun rencana 2014, sehingga cukup diperlukan
adanya peningkatan dari segi kualitasnya serta penyebarannya saja.

Sedangkan untuk TK dan Perguruan Tinggi masih diperlukan


peningkatan kuantitas dan kualitasnya untuk mencapai kondisi ideal
pada tahun rencana 2014.

4. Arah Pengembangan Wilayah Kabupaten Purbalingga (Rencana


Tata Ruang Wilayah 1993 – 2003)

Rencana Pengembangan Wilayah Kabupaten Purbalingga meliputi :

a. Rencana Struktur Tata Ruang

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
Dalam struktur tata ruang wilayah akan terbentuk suatu wilayah
pengembangan yang terdiri dari beberapa kawasan pengembangan,
dengan pusat-pusat berfungsi untuk melayani kawasan di sekitarnya.
Struktur Tata Ruang Kabupaten Purbalingga dibagi menjadi 7 (tujuh)
Sub-Wilayah Pengembangan sesuai dengan pusat-pusat wilayah
pembangunannya. Setiap wilayah pembangunan memiliki beberapa
Sub Wilayah pembangunan yang berorientasi ke pusat wiiayah
pembangunan.

Adapun struktur tata Ruang Kabupaten Purbalingga adalah sebagai


berikut :

1). WP I (Pusat Kecamatan Purbalingga)

- SWP IA pusat = Kecamatan Purbalingga

Wilayah = - Kecamatan Purbalingga

- Kecamatan Kaligondang

- Kecamatan Kutasari

- SWP IB pusat = Kecamatan Kemangkon

Wilayah = - Kecamatan Kemangkon

- Kecamatan Kalimanah

2). WP II (Pusat Kecamatan Bobotsari)

- SWP IIA pusat = Kecamatan Bobotsari

Wilayah = - Kecamatan Bobotsari

- Kecamatan Mrebet

- SWP IIB pusat = Kecamatan Karangreja

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
Wilayah = - Kecamatan Karangreja

- Kecamatan Karanganyar

3). WP III (Pusat Kecamatan Bukateja)

- SWP IIIA pusat= Kecamatan Bukateja

Wilayah = - Kecamatan Bukateja

- SWP IIIB pusat= Kecamatan Rembang

Wilayah = - Kecamatan Rembang

- Kecamatan Karangmoncol

- SWP IIIC pusat = Kecamatan Kejobong

Wilayah = - Kecamatan Kejobong

b. Rencana Pengembangan Kawasan Prioritas Wilayah Kabupaten


Purbalingga dalam Tahun 1993 – 2003

Adapun kawasan yang dianggap prioritas untuk dikembangkan


tersebut meliputi :

1). Kawasan Pusat Pertumbuhan, antara lain :

a) Kecamatan Purbalingga

b) Kecamatan Bobotsari

c) Kecamatan Bukareja

d) Kecamatan Kemangkon

2). Kawasan Lindung dan Budidaya

Kawasan Lindung

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
Adalah suatu kawasan yang memiliki sifat khas yang mampu
memberikan perlindungan kepada kawasan sekitar atau
bawahannya.

Kawasan lindung ini terdiri dari :

- Kawasan Hutan Lindung

Kawasan hutan lindung yang diprioritaskan penangannnya di


Kabupaten Purbalingga terletak di wilayah Kecamatan
Karangreja.

- Kawasan Sekitar Mata Air

Di Kabupaten Purbalingga semua sumber mata air yang


digunakan sebagai air baku PDAM maupun yang berfungsi
sebagai pengairan dipriorotaskan penangananya.

- Kawasan Daerah Sempadan Sungai

Kawasan sempadan sungai yang mendapat prioritas


penangananya adalah Aliran DAS Serayu – Luk Ulo dan
Klawing.

- Kawasan Rawan Bencana Longsor dan Kekeringan

Penanganan kawasan rawan longsor ini diprioritaskan di


Kecamatan Rembang dan kawasan kekeringan di Kecamatan
Kejobong dan Kecamatan Kutasari.

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
Kawasan Budidaya

Kawasan budidaya adalah suatu kawasan yang diperuntukkan


bagi berbagai jenis hasil produksi yang meliputi kawasan hutan
produksi dan kawasan pertanian.

- Kawasan Hutan Produksi

Prioritas penanganan dipusatkan di Kecamatan


Karangmoncol, Kecamatan Karangreja dan Kecamatan
Rembang.

- Kawasan Pertanian

Prioritas penanganan kawasan pertanian ini dipusatkan di


Kecamatn Bukateja, Kemangkon, Purabalingga dan
Kalimanah untuk lahan basah. Sedangkan Kecamatan
Rembang dan Karangmincol untuk tanaman tahunan,
Kecamatan Mrebet perdagangan dan Kecamatan Kejobong
untuk tanaman pangan lahan kering.

3). Kawasan Terbelakang, kritis dan Minus (Kawasan yang


Perkembangannya Harus Dipacu).

Sesuai dengan skala prioritas adalah :

- Prioritas I : Kecamatan Rembang

- Prioritas II : Kecamatan Kejobong

- Prioritas III : Kecamatan Kutasari

- Prioritas IV : Kecamatan Karangreja

- Prioritas V : Kecamatan Mrebet

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
B. Karakteristik Wilayah Pengawasan

Dalam kegiatan Pengawasan Pemenuhan Sarana dan Prasarana SD /


SDLB dan SMP Kabupaten Purbalingga tersebar dalam 18 kecamatan.

Masing-masing wilayah memiliki karakteristik masing-masing, terutama


dari segi pencapaian menuju lokasi cukup bervariasi. Berdasarkan
pengalaman melaksanakan kegiatan pengawasan di Kabupaten
Purbalingga, maka secara umum karakteristik wilayah dapat
dikelompokkan menjadi 6 kelompok dengan parameter ditinjau dari jarak
tempuh dan tingkat kesulitan dalam pencapaian menuju lokasi.

Pembagian tersebut untuk membantu dalam pengawasan teknis,


khususnya dalam perhitungan rencana anggaran biaya, dimana untuk
lokasi tertentu yang sulit dijangkau oleh kendaraan, diperlukan biaya
tambahan untuk langsir menuju lokasi atau dihitung dengan Harga Indeks
Khusus

Pemahaman terhadap karakteristik wilayah tersebut sangat mendukung


dalam ketepatan perhitungan biaya.

Disamping perbedaan medan pencapaian, tingkat sosial masyarakat dan


budayasetempat juga berperan dalam pelaksanaan fisik di lapangan.
Dibeberapa wilayah masyarakat sekitar sangat antusias dalam
pengawasan khususnya dalam hal gotong royong untuk mewujudkan fisik
bangunan yang baik dan nyaman.

Dalam sosialisasi di lapangan diperlukan kejelian dalam menganalisa


kondisi sosial tersebut, karena faktor sosial tersebut dapat menjadi

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
masukan yang cukup baik untuk membantu perencanaan agar lebih
matang.

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
Dalam tabel berikut dipaparkan mengenai lokasi sekolah yang menerima
bantuan untuk wilayah 2.

Tabel 3.4.

Alokasi Sekolah yang menerima bantuan tahun 2009 (Wil. 2)

No. Kecamatan Nama Sekolah Jml Ruang

1. Bukateja SD N 1 Tidu 3R

SD N 2 Kembangan 3R

SD N 1 Penaruban 3R

SD N 3 Kutawis 3R

SD N 3 Karangcengis 3R

SD N 2 Karangcengis 2R

SD N 2 Cipawon 3R

SD N 1 Bukateja 2R

SD N 1 Cipawon 2R

2. Kejobong SD N 1 Pangempon 3R

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
No. Kecamatan Nama Sekolah Jml Ruang

SD N 1 Krenceng 2R

SD N 3 Langgar 3R

SD N 2 Pangempon 3R

SD N 2 Kejobong 3R

SD N 2 Sokanegara 3R

SD N 1 Pandansari 3R

SD N 2 Pandansari 3R

SD N 1 Kejobong 3R

3. Pengadegan SD N 2 Pengadegan 4R

SD N 3 Larangan 3R

SD N 1 Tumanggal 3R

SD N 1 Larangan 3R

SD N 5 Pengadegan 3R

SD N 1 Pasunggingan 3R

SD N 2 Larangan 2R

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
No. Kecamatan Nama Sekolah Jml Ruang

SD N 2 Bedagas 2R

SD N 1 Tetel 2R

4. Kaligondang SD N 1 Slinga 2R

SD N 2 Kalikajar 3R

SD N 2 Pagerandong 3R

SD N 1 Penolih 3R

SD N 1 Penaruban 4R

SD N 2 Selanegara 3R

SD N 2 Penolih 3R

SD N 3 Selakambang 3R

SD N 2 Kembaran wetan 3R

SD N 1 Kaligondang 2R

SD N 2 Sinduraja 3R

5. Rembang SD N 1 Makam 2R

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
No. Kecamatan Nama Sekolah Jml Ruang

SD N 2 Makam 2R

SD N 1 Losari 2R

. SD N 2 Losari 2R

SD N 3 Sumampir 2R

SD N 4 Sumampir 2R

SD N 2 Wlahar 3R

SD N 4 Gunung wuled 3R

SD N 1 Wanogara Kulon 2R

SD N 1 Wanogara Wetan 2R

SD N 3 Panusupan 2R

SD N 1 Bantarbarang 2R

SD N 1 Bodas karangjati 2R

6. Karangjambu SD N 1 Karangjambu 3R

SD N 2 Sirandu 3R

SD N 2 Danasari 2R

SD N 1 Sanguwatang 3R

Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB


Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010
Pengawasan Teknis Pemenuhan Sarana Prasarana SD/SDLB, SMP/SMPLB
Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2010

Anda mungkin juga menyukai