Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN IDENTIFIKASI NILAI – NILAI

KEPERCAYAAN PASIEN DALAM PELAYANAN


KESEHATAN
RS ISLAM BANJARMASIN

Disusun Oleh :

Rumah Sakit Islam Banjarmasin

Alamat : Jl. Letjend. S. Parman No 88 Banjarmasin Kode Pos 70115

Telp : (0511) 3354896-3350332-3350335

Website : rs_islambjm@yahoo.com
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

VISI MISI MOTTO DAN TUJUAN


RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

VISI
Rumah Sakit Islam Banjarmasin sebagai Rumah Sakit yang profesional
bermutu dan menjadi pilihan serta kebanggaan masyarakat

MISI
Rumah Sakit Islam Banjarmasin didirikan untuk pelayanan kesehatan
membantu pasien untuk memperoleh kesehatan jasmani dan rohani juga
sebagai media dakwah islamiyah
MOTTO
Cepat dalam pelayanan, Islami dalam pengabdian, Nyaman bagi
pelanggan, Tepat dalam tindakan, Aman dan bermutu
TUJUAN
Meningkatkan derajat Kesehatan Masyarakat tanpa membedakan Suku,
Agama, Ras, Aliran serta membentuk mental spiritual yang islami

Direktur

RS Islam Banjarmasin
DAFTAR ISI
BAB I

DEFINISI

Pengertian :

Suatu keyakinan seseorang tentang penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan
yang mengarah pada sikap atau perilaku seseorang dan menerima dengan senang atas
pelayanan yang telah diberikan.

Tujuan :

Memberikan kepuasan termasuk penghargaan, kreatifitas, imajinasi, sensitifitas dan


kepedulian

Setiap pasien memiliki nilai-nilai dan keyakinannya sendiri yang diterapkan selama
proses perawatan berlangsung. Nilai-nilai dan keyakinan tertentu dianut seluruh pasien
dan kerap kali bersumber dari budaya dan keagamaan. Nilai dan keyakinan lainnya
adalah dari pasien itu sendiri. Semua pasien didukung menjalankan keyakinan mereka
dengan cara juga menghormati kepercayaan orang lain. Nilai-nilai dan keyakainan yang
dipegang teguh bisa ikut membentuk proses perawatan dan bagaimana pasien bereaksi
terhadap perawatan itu. Dengan demikian setiap praktisi kesehatan berupaya memahami
perawatan dan layanan yang diberikan dalam konteks keyakinan dan nilai-nilai yang
dianut pasien.

Ketika seorang pasien atau keluarganya ingin berbicara dengan seseorang dari aliran
agama atau aliran spiritual tertentu, rumah sakit memiliki cara untuk menanggapi
permintaan tersebut. Proses ini dapat dilakukan melalui petugas agama setempat, sumber
daya setempat atau sumber acuan keluarga. Proses menanggapi hal ini akan menjadi lebih
rumit, misalnya jika rumah sakit atau negara itu tidak secara resmi mengakui dan/atau
memiliki sumber-sumber terkait dengan agama atau kepercayaan yang sesuai dengan
permintaan mereka.
BAB II

RUANG LINGKUP

Identifikasi dan menghormati nilai kepercayaan pasien dan keluarga di RSIB diatur sebagai
berikut :
1. Rumah sakit mendidik semua staf tentang hak pasien dan keluarganya bahwa staf dapat
mempunyai nilai-nilai dan kepercayaan yang berbeda dari pasien yang mereka layani
2. Petugas mengkonfirmasi identitas pasien, agama dan kepercayaan saat dimulainya
pelayanan di RSIB, dengan memberikan pelayanan yang bersifat terbuka
3. Semua pasien didorong untuk mengekspresikan dan menjalankan ibadah sesuai agamanya
dengan tetap menghargai kepercayaan pasien/pihak lain
4. RSIB menyediakan tenaga bina rohani untuk memfasilitasi kebutuhan keagamaan dan
spiritual pasien, khususnya yang beragama islam. Untuk agama selain islam, RSIB
memberikan kesempatan untuk mendatangkan tokoh agama sesuai agama dan
kepercayaannya ke RSIB, dengan syarat tidak mengganggu kenyamanan pasien lainnya
5. Tenaga bina rohani melakukan pelayanan kerohanian islam baik yang bersifat rutin
(konsultasi, bimbingan ibadah saat sakit) maupun yang bersifat khusus (pendampigan saat
sakaratul maut, dan pemulasaraa jenazah) atas permintaan keluarga pasien.
BAB III

TATA LAKSANA IDENTIFIKASI NILAI – NILAI KEPERCAYAAN

A.Persiapan

Penampilan Petugas :

1. Petugas berpenampilan rapi dan menggunakan atribut seragam lengkap.


2. Petugas ramah dan santun dalam bertutur kata kepada pasien.

B.Pelaksanaan

1. Saat pasien melakukan pendaftaran untuk rawat inap, ditanyakan tentang kepercayaan
spiritual yang dianutnya, dan memberikan pelayanan bersifat terbuka.
2. Jika ada kebutuhan khusus pasien tentang kebutuhan spiritual, perawat akan
menindaklanjuti untuk dikoordinasikan dengan bidang kerohanian.
3. RSIB menyediakan tenaga bina rohani untuk memfasilitasi kebutuhan keagamaan dan
spiritual pasien khusus yang beragama islam. Untuk agama selain islam RSIB
memberikan kesempatan untuk mendatangkan tokoh agama sesuai agama dan
kepercayaannya ke RSIB dengan syarat tidak mengganggu kenyamanan pasien lainnya.
4. Tenaga bina rohani melakukan pelayanan kerohanian islam baik yang bersifat rutin
(konsultasi, bimbingan ibadah saat sakit) maupun yang bersifat khusus (pendampigan saat
sakaratul maut, dan pemulasaraa jenazah) atas permintaan keluarga pasien.
BAB IV

DOKUMEN

Formulir identifikasi nilai-nilai kepercayaan dalam Berkas Rekam Medik.

Anda mungkin juga menyukai