Anda di halaman 1dari 68

Laporan Tahunan

2014
Daftar Isi

1. Visi dan Misi 2


2. Ikhtisar Kinerja 2014 3
Ikhtisar Kinerja Keuangan 3
Grafik Ikhtisar Kinerja Keuangan 5
Ikhtisar Saham 6
3. Laporan Manajemen 7
Laporan Komisaris Utama 7
Laporan Direktur Utama 8
4. Profil Perseroan 10
Riwayat Singkat Perseroan 10
Nama Perseroan dan Entitas Anak Perseroan 10
Bidang Usaha 10
Kegiatan Usaha Perseroan dan Properti Perusahaan 11
Struktur Organisasi Perseroan 11
Entitas Anak Perseroan 12
Profil Dewan Komisaris 13
Profil Direksi 14
Sumber Daya Manusia (SDM) 15
Informasi karyawan 16
5. Ikhtisar Data Permodalan dan Komposisi Pemegang Saham 17
Kronologis Pencatatan Saham 17
Pemegang Saham 18
Nama dan Alamat Lembaga & Profesi Penunjang Pasar Modal 19
6. Analisa dan Pembahasan Manajemen 20
Tinjauan Operasional 20
Prospek Usaha Perusahaan 20
Pemasaran 20
Tinjauan Keuangan 21
Rasio Keuangan 23
Kebijakan Dividen 23
Kolektibilitas Piutang 23
7. Tata Kelola Perusahaan 24
Rapat Umum Pemegang Saham 24
Dewan Komisaris 25
Direksi 25
Komite Audit 26
Pengawasan Internal 27
Kode Etik dan Budaya Perusahaan 27
Sekretaris Perusahaan 28
Manajemen Risiko 28
Perkara Hukum 29
8. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) 30
9. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi 31
10. Laporan Keuangan Konsolidasi 33

Laporan Tahunan 2014 1


Visi dan Misi

Menjadi Perusahaan Investasi Berskala Regional yang


Visi Aktif dan Kompetitif.

Misi 1. Mengupayakan kegiatan usaha Perseroan yang


terstruktur, efisien dan kompetitif dengan Tingkat
pelayanan yang tinggi.

2. Meningkatkan kualitas keterbukaan pengelolaan


Perseroan.

3. Berkomitmen menjalankan peraturan dan


Perundangan yang berlaku dengan tetap
memperhatikan risiko usaha Perseroan.

2 Laporan Tahunan 2014


Ikhtisar Kinerja
Keuangan

2014 2013 2012

POSISI KEUANGAN
(dalam jutaan Rupiah)

Aset Lancar 87.603 86.216 79.421


Aset Tidak Lancar 353.123 372.902 300.480
Jumlah Aset 440.727 459.118 379.901
Liabilitas Jangka Pendek 194.527 213.861 135.917
Liabilitas Jangka Panjang 4.546 4.000 3.558
Jumlah Liabilitas 199.073 217.861 139.475
Ekuitas 241.653 241.257 240.425

LABA RUGI
(dalam jutaan Rupiah)

Penjualan 102.448 101.886 88.466


Laba Usaha 31.001 26.489 14.588
Laba Bersih 396 831 353
Laba yang Diatribusikan kepada:
- Pemilik Entitas Induk 205 431 183
- Kepentingan non-pengendali 190 400 170
Laba Komprehensif 396 831 353
Jumlah CAPEX -- 387 81
Laba Bersih Per Saham 3 6 5
Jumlah Saham yang Beredar 75.422.200 75.422.200 75.422.200

RASIO PERTUMBUHAN
(%)

Penjualan 0,54 15,17 (14,30)


Laba Usaha 14,55 81,58 37,09
Laba Bersih (110,60) 135,84 (84,88)
Aset (4,17) 20,85 24,63
Liabilitas (82,96) 56,20 115,47
Ekuitas 0,16 0,35 0,14

Laporan Tahunan 2014 3


IKHTISAR KINERJA KEUANGAN

2014 2013 2012

RASIO USAHA
(%)

Laba Usaha/Penjualan 30,26 26,00 16,49


Laba Bersih/Penjualan 0,38 0,82 0,40
Laba Bersih/Jumlah Aset 0,08 0,18 0,09
Laba Bersih/Ekuitas 0,16 0,34 0,15

RASIO KEUANGAN
(%)

Aset Lancar/Liabilitas Jangka Pendek 45,03 40,31 58,43


Liabilitas/Aset 45,16 47,45 30,38
Liabilitas/Ekuitas 82,37 90,30 58,01

4 Laporan Tahunan 2014


Grafik
Ikhtisar KINERJA
Keuangan

459.118
440.727

379.900
102.448

101.886

2.332
88.465

831
396

2014 2013 2012 2014 2013 2012 2014 2013 2012

Penjualan Labar Bersih Jumlah Aset


(Jutaan Rupiah) (Jutaan Rupiah) (Jutaan Rupiah)
241.653
217.861

241.257

240.425
199.073

139.475

2014 2013 2012 2014 2013 2012

Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas


(Jutaan Rupiah) (Jutaan Rupiah)

Laporan Tahunan 2014 5


Ikhtisar Saham

KINERJA HARGA SAHAM 2014


Harga
Tertinggi Terendah Volume
Penutupan
(Rp) (Rp) Transaksi
(Rp)
2014 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013
Januari 300 350 225 300 294 300 63.000 608.500
Februari 300 300 215 240 243 240 80.400 253.00
Maret 370 340 226 225 350 265 141.100 869.500
April 350 340 266 255 320 335 51.900 687.500
Mei 400 480 320 300 400 435 9.300 1.492.000
Juni 400 520 310 335 387 450 169.600 799.000
Juli 387 450 292 300 310 400 19.000 85.000
Agustus 390 425 301 235 325 370 1.010.300 79.500
September 420 600 265 325 390 395 384.700 130.000
Oktober 400 430 301 330 366 375 61.100 43.000
Nopember 366 445 328 315 337 400 3.200 87.000
Desember - 400 - 240 - 250 - 308.500

2014 2013
Harga Saham per Kuartal (Rp)
Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah
kuartal pertama 370 215 350 225
kuartal kedua 400 266 520 255
kuartal ketiga 420 265 600 235
kuartal keempat 400 301 445 240

Kinerja Saham (Rp) 2014 2013


Harga tertinggi (Rp) 420 600

Harga terendah (Rp) 215 225

Harga akhir tahun (Rp) 366 400

Laba per saham (Rp) 3 6

Jumlah saham beredar 75.422.200 75.422.200

6 Laporan Tahunan 2014


LAPORAN
KOMISARIS UTAMA

Syukur pada Tuhan Yang Maha Esa, kita lalui tahun 2014 dengan hasil kinerja Perseroan yang baik. Secara
umum, ekonomi nasional menghadapi beberapa tantangan di tahun 2014 seperti tingkat suku bunga
yang tinggi, kurs dolar yang beranjak meningkat dan berkurangnya aktivitas ekonomi dipengaruhi oleh
pelaksanaan pemilihan umum nasional baik pemilihan anggota legislatif maupun presiden.

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris terimakasih atas dukungan para mitra, dedikasi dan kerja keras
seluruh Para Pemegang Saham, Direksi, karyawan serta dukungan penuh dari regulator, sehingga pada
kesempatan ini, Dewan Komisaris bisa menyampaikan laporan tahunan 2014.

Kinerja dan Tata Kelola Perusahaan

Sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris memandang jajaran Direksi telah melaksanakan tugas dan
tanggung jawab dan mampu menjalanan operasional perusahaan. Direksi telah menjalankannya dengan
baik meski hasil kinerja keuangannya belum menunjukkan hasil memuaskan, ditinjau dari kinerja laporan
keuangan. Hal ini dimungkinkan karena tantangan perusahaan menghadapi persaingan bisnis pada
sepanjang tahun 2014. Meski demikian, jajaran Direksi telah menjalankan operasional manajemen dengan
implementasi tata kelola yang baik dan kehati-hatian serta berjalannya evaluasi untuk meraih efisiensi dan
efektifitas operasional.

Sumber Daya Manusia (SDM)

Dewan Komisaris memahami upaya Direksi menjalankan roda perusahaan agar sesuai dengan kebijakan
yang ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2014. Kemampuan Perseroan didukung
oleh SDM yang memiliki kemampuan, keterampilan, semangat, kerja keras serta dedikasi yang baik selama
menjalankan pekerjaan. Melalui program kompetensi, karyawan diarahkan untuk dapat mengembangkan
potensi dan keahliannya agar dapat bekerja lebih baik dan mencapai jabatan yang lebih tinggi.

Pengawasan Dewan Komisaris

Selama tahun 2014, Dewan Komisaris senantiasa aktif memberikan pengawasan, masukan, nasihat,
arahan serta evaluasi kepada Direksi agar program kerja yang telah di rencanakan dapat berjalan sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Peningkatan efisiensi dan efektifitas dalam kegiatan produksi pada
Entitas Anak termasuk menjadi perhatian kami yang telah terbukti mampu membuahkan hasil yang cukup
baik bagi peningkatan produktifitasnya.

Dalam menjalankan tugas pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh komite audit, untuk memeriksa
laporan keuangan tahunan dan pemeriksaan internal, serta mengeluarkan laporan hasil audit dengan
memberikan pendapat secara profesional dan independen terkait dengan penyajian laporan keuangan,
ketaatan terhadap peraturan yang berlaku, risiko yang dihadapi serta seberapa besar efektifitas operasional
yang dijalankan. Pada tahun 2014, terdapat pergantian jabatan susunan anggota Dewan Komisaris
Perseroan.

Atas nama Dewan Komisaris, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berjasa dalam menciptakan kesuksesan PT Nusantara Inti Corpora Tbk, khususnya para jajaran
Direksi dan karyawan baik Perseroan maupun Entitas Anak atas komitmen, dedikasi dan kerja kerasnya
dalam mengelola Perseroan. Kami berharap agar pertumbuhan usaha yang baik dapat terus ditingkatkan
pada tahun-tahun mendatang.

Jakarta, 27 April 2015

Hermani Ali Gafar


Komisaris Utama

Laporan Tahunan 2014 7


Laporan
Direktur Utama

Pemegang Saham yang terhormat,

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kepada kami
atas nama Direksi untuk menyampaikan Laporan Kinerja PT Nusantara Inti Corpora Tbk selama
tahun 2014. Jajaran Direksi menyampaikan rasa bangga karena telah menyusun Laporan
Keuangan Tahun 2014 dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari audit Kantor
Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, pada tanggal 25 Maret 2015.

Kinerja Keuangan 2014

Pada tahun 2014, Perseroan berusaha menjaga pertumbuhan secara berkelanjutan, sehingga
dapat menjalankan visi yaitu menjadi Perseroan Investasi berskala regional yang aktif dan
kompetitif. Dari aspek keuangan, pendapatan Perseroan pada tahun 2014 dan 2013 adalah
sebesar Rp 102.448 juta dan Rp 101.886 juta, berhasil memperoleh kenaikan Rp 562 juta atau
naik 0,54%. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan penjualan yang semakin membaik di tahun
2014. Sedangkan jumlah kas meningkat dari Rp 1.337 juta di tahun 2013 menjadi Rp 3.950 juta
atau naik 66,15%. Hal ini dikontribusikan oleh arus kas dari aktivitas operasi seperti penerimaan
kas dari pelanggan. Pencapaian tersebut di peroleh atas kerjasama dan komunikasi yang baik
antara manajemen dengan seluruh karyawan dan semakin efektif dan efisiennya pengelolaan
manajemen yang telah berjalan.

Tata Kelola Perseroan

Dalam rangka menjaga pertumbuhan yang berkesinambungan, Direksi melaksanakan sekaligus


mengevaluasi setiap penerapan tata kelola yang baik dibantu oleh Dewan Komisaris dan Komite
Audit. Dalam implementasi tata kelola Perseroan, Direksi didukung oleh para karyawan yang
memiliki kemampuan dan integritas tinggi dalam bekerja. Kualitas kemampuan karyawan juga
ditingkatkan melalui pelatihan.

Dari pelaksanaan pengawasan oleh Dewan Komisaris, Direksi telah menerima nasihat yang
telah ditindaklanjuti terkait dengan kehati-hatian pengelolaan, memantau aspek hukum dalam
pelaksanaan strategi usaha untuk memastikan tidak adanya pelanggaran, pelaporan kinerja
secara periodik serta peningkatan manajemen kontrol dan manajemen pengelolaan risiko.

Pergantian Direksi

Pada tahun 2014, terdapat perubahan susunan anggota Direksi yaitu jabatan Direktur Utama
yang sebelumnya dijabat oleh Bapak Prianto Paseru, SH digantikan oleh Bapak Gunawan
Taslim, sedangkan Direktur Independen Chrisna Putra Fadjar TJ.N, SE. digantikan oleh Bapak
Ramadhiyan Eka Putra.

Prospek 2015

Seiring pertumbuhan penduduk di Indonesia, regional dan global, serta perkembangan tren
dan model busana masyarakat yang cepat, hal itu diprediksi mampu mendorong pertumbuhan
permintaan produk tekstil. Bangkitnya segmen kelas menengah di Indonesia telah menyebabkan
meningkatnya permintaan untuk produk tekstil dan garmen disamping menjamurnya industri
fashion.

Sehingga mendorong sejumlah investor untuk menggaet mitra untuk pengelolaan investasi,
pengembangan usaha tekstil hingga perdagangan. Semua faktor inilah yang mendorong PT
Nusantara Inti Corpora Tbk untuk memainkan perannya sebagai salah satu Perseroan investasi
berskala regional yang aktif dan kompetitif terbesar di Indonesia.

8 Laporan Tahunan 2014


LAPORAN DIREKTUR UTAMA

Perseroan memiliki optimisme untuk menghadapi tantangan serta persaingan yang akan
dihadapi, dengan memaksimalkan kinerja pemasaran, membangun hubungan baik dengan
relasi bisnis, memperluas jaringan usaha, mendorong peningkatan penjualan di pasar domestik
dan inovasi produk. Kami juga memperkuat diri secara internal, terutama peningkatan mutu
SDM, agar semakin siap bekerja keras mencapai target yang diberikan kepada kami.

Apresiasi

Akhir kata, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh


karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Inti Corpora Tbk dan Entitas Anak, atas
seluruh kerja keras, dukungan serta kerjasama dalam mencapai target-target Perseroan. Tak
lupa, kami sampaikan pula penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemegang saham atas
kepercayaan, arahan serta dukungan yang senantiasa diberikan kepada kami untuk dapat terus
maju dan berkembang seiring dengan kemajuan dan kemandirian bangsa.

Jakarta, 27 April 2015

Gunawan Taslim
Direktur Utama

Laporan Tahunan 2014 9


Profil PERSEROAN

Riwayat Singkat Perseroan


Perseroan didirikan di Jakarta dengan nama PT Aneka Keloladana berdasarkan Akta Perseroan
Terbatas pada Mei 1988 yang kemudian berubah nama pada tanggal 17 Januari 1992, menjadi
PT Aneka Keloladana, kemudian menjadi PT United Capital Indonesia pada tanggal 10 Juli 2001.
Pada tanggal 30 Januari 2007 dibuat dihadapan Faisal Abu Yusuf, SH notaris di Jakarta dan
telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Persetujuan Akta Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas No.W7-02323 HT.01.04-TH.2007 tanggal 9 Maret 2007
Perseroan kembali mengalami perubahan nama menjadi PT. Nusantara Inti Corpora,Tbk.

Perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 18 April 2002,
saham yang dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta adalah sebanyak 200.000.000 (dua ratus
juta) lembar saham. Perseroan terakhir mengubah akta pendirian untuk disesuaikan dengan
Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 1997 dengan Akta No. 10 tanggal 29 Juni
2009 dibuat dihadapan Eko Putranto, SH Notaris di Jakarta, dan telah di sahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU- 36886.AH.01.02.Tahun 2009
tanggal 3 Agustus 2009.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta
Pernyataan keputusan Rapat No. 66 tanggal 11 Juni 2014 dari Humberg Lie, SH, MKn., Notaris
di Jakarta mengenai perubahan susunan pengurus Perseroan. Perubahan anggaran dasar
tersebut tercatat dalam penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16822.40.22.2014 tanggal 01 Juli
2014.

Berdasarkan anggaran dasar Perseroan menjelaskan bahwa maksud dan tujuan Perseroan
adalah menjalankan usaha dalam bidang investasi.

Nama Perseroan
PT Nusantara Inti Corpora Tbk
Gedung Menara Palma Lt.12
Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 Kav 6
Kuningan Timur, Setiabudi
Jakarta Selatan 12950
Telp. : 021 - 29391242
Fax. : 021 - 29391243
Website : www.nusantarainticorpora.com
Nama dan Alamat Entitas Anak Perseroan
PT Delta Nusantara
Ngemplak, Caturharjo, Sleman
Yogyakarta 55515
Bidang Usaha
Bergerak dalam bidang investasi, industri dan perdagangan.

10 Laporan Tahunan 2014


PROFIL PERSEROAN

Kegiatan Usaha Perseroan dan Properti Perseroan


Pada awalnya Perseroan memiliki usaha dibidang investasi yaitu sebagai perantara pedagang
efek pada 4 Maret 1992 dan kemudian menambah usahanya sebagai penjamin emisi efek pada
8 Agustus 2002, sebagaimana yang diijinkan oleh BAPEPAM dan LK.

Selanjutnya Perseroan mengalami perubahan kegiatan usaha dari Perantara Pedagang


Efek dan Penjamin Emisi Efek menjadi Perseroan Investasi sesuai dengan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat no. 12 tanggal 30 Juni 2006 yang dibuat di hadapan Mardiah Said, SH dan
telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI No. C-22164
HT.01.04. TH.2006 tanggal 28 Juli 2006.

Sejalan dengan perkembangan perubahan kegiatan usaha, Perseroan telah mengembalikan izin
Perantara Pedagang Efek dan Penjamin Emisi Efek kepada Otoritas Jasa Keuangan. Perseroan
melakukan kegiatan usaha dibidang perdagangan komoditas tekstil, dan juga melakukan
investasi melalui anak Perseroan PT Delta Nusantara dengan kegiatan usaha perdagangan tekstil
dan industri pemintalan benang yang berlokasi di Ngemplak, Caturharjo, Sleman, Yogyakarta.

Struktur Organisasi Perseroan

RUPS

Dewan Komisaris
Hermani Ali Gafar
Komite Audit Komisaris Utama

DIREKSI
Gunawan Taslim
Direktur Utama

Finance
Operasional HRD Accounting & Tax Marketing

Laporan Tahunan 2014 11


PROFIL PERSEROAN

Entitas Anak Perseroan

Perseroan memiliki entitas anak yang bergerak dalam industri pemintalan benang yaitu :

Persentase kepemilikan
Entitas Anak Total Aset per 31 Desember (Rp)
Per 31 Desember
2014 2013 2014 2013
PT Delta Nusantara 51,90% 51,90% 434.051.118.440 452.297.031.543

Susunan Pengurus dan Pengawas Perseroan adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Komisaris Utama : Hermani Mohammad Su’ud
Komisaris (Independen) : Thomas Hindarto Thomas Hindarto

Direksi
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Direktur Utama (Corporate Secretary) Gunawan Taslim Prianto Paseru, SH
Direktur Independen Ramadhiyan Eka Putra Chrisna P. Fadjar TJ.N,SE

Komite Audit
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Ketua Thomas Hindarto Mohammad Su’ud
Anggota Indra P Indra P
Awi Subhan Awi Subhan

Internal Audit
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Purnomo Purnomo

12 Laporan Tahunan 2014


Profil
Dewan Komisaris

Hermani Ali Gafar


Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada tahun 1962. Memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Gajahmada Yogyakarta pada tahun 1987.

Memulai karier sebagai field work auditor pada SGV Utomo, lalu bergabung dengan Bank Duta
sebagai Account Manager yang melakukan proses pengajuan kredit bagi nasabah berbagai
bidang usaha (1987 -1993).

Terjun ke dalam dunia real sector dimulai saat bergabung dengan PT. Samudera Indonesia
(Integrated Transportation Business) sebagai Manager Treasury, lalu Toko Gunung Agung
sebagai GM Finance and Admin, serta di PT. Asrinda Arthasangga (broker insurance) dan Radnet
sebagai GM Finance and Admin (1993 – 2006).

Sejak 2006 mulai meniti karier menjadi profesional, sebagai pemegang saham dan/atau sebagai
Direktur Keuangan pada PT. Indomuda Satria Internusa dan Arya Rama Sentosa, PT. Jasatama
Gavanis Industry (industry jasa), PT. Indo Energi Alam (Kontraktor Tambang Batubara), Mall
Kalibata serta Apartemen Woodland (Property).

Thomas Hindarto
Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir di Surakarta pada tahun 1959. Memperoleh gelar Sarjana
Instrumentasi, Fakultas Teknik Fisika dari Universitas Nasional pada tahun 1986. Pernah
menjabat sebagai Technical Supervisor PT Harapan Motor Sakti (1981-1982), kemudian beralih
pada bidang penjualan sampai mendapat posisi Sales & Project Manager PT Kartahasta hingga
tahun 1996, juga berwirausaha pada bidang otomotif, electrical dan maintenance di Minahasa.
Pada tahun 2007, beliau berkarir di PT Pan Pacific International Tbk sebagai Komisaris Utama
dari tahun 2007 hingga tahun 2009, dan diangkat menjadi Direktur dengan masa jabatan 1 (satu)
tahun sampai dengan tahun 2010. Sejak tahun 2010 hingga sekarang Beliau diangkat menjadi
Komisaris Perseroan.

Laporan Tahunan 2014 13


Profil Direksi

Gunawan Taslim
Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, lahir di Palembang pada tahun 1962. Memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Trisakti Jakarta. Pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik, SGV-Utomo
(1986-1989), kemudian menjadi Asisten Manager sampai Jabatan terakhir Chief Financial Officer
di PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (1989-2003), kemudian menjabat sebagai Direktur PT Argo
Pante Tbk (2003-2004), Direktur di Indika Group (2004-2006), Vice President Direktur di PT
Central Proteina Prima Tbk (2006-2012), Chief Financial Officer di PT J Resources Nusantara
(2012-2013), dan menjabat sebagai Direktur di PT Gading Development Tbk (2013-2014).

Ramadhiyan Eka Putra


Direktur Independen

Warga Negara Indonesia, 40 Tahun. Kelahiran Jakarta, 11 September 1975. Pernah menjabat
sebagai Staf Divisi Bisnis Hotel Four Seasons Jakarta, (2000 - 2001) Sekretaris Direksi Layanan
Konferensi dan Katering Hotel Four Seasons Jakarta, (2001) Koordinator Pelayanan Katering
Hotel Fear Seasons Jakarta, (2001 - 2002) Sales Eksekutif Katering Hotel Four Seasons Jakarta,
(2002) Sales Administrasi Hotel Four Seasons Singapura, Hong Kong dan Maladewa, (2003)
Manajer Senior Even Hotel Four Seasons Jakarta, (2003 - 2005) Konsultan Sales Properti
Roy Weston Indonesia, (2005 - 2007) Manajer Marketing Apartemen Hampton's Park Jakarta,
(2007 - 2010) GM Divisi Sales Marketing, (2010 - 2012) Direktur Sales dan Marketing Lifestyle
Residential Property Development, dan (2013 - sekarang) Direktur Kirana Property Development,
(2014 - sekarang) Direktur PT Nusantara Inti Corpora Tbk.

14 Laporan Tahunan 2014


Sumber Daya Manusia
(SDM)

Perseroan dan Entitas Anak merekrut sumber daya manusia (SDM) berkualitas sesuai
kemampuan masing-masing dan memiliki integritas di bidangnya masing-masing. Hal itu turut
membantu keberhasilan Perseroan dalam mengembangkan sistem dan juga keuntungan yang
di capai oleh Perseroan. Kemampuan dan keterampilan masing-masing individu menjadi nilai
lebih yang dapat di maksimalkan dalam upaya untuk meningkatkan produktifitas dan pelayanan
bagi stakeholders. Perseroan sangat menyadari pentingnya peran SDM berdedikasi tinggi
tersebut di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, apalagi memasuki era perdagangan
bebas ASEAN.

Berjalannya usaha ini sangat dekat dengan pihak regulasi baru, otoritas bursa, kaidah dan
analisis investasi, prospek ekonomi untuk menentukan kebijakan dan keputusan investasi.
Untuk itu, Perseroan menyeleksi penerimaan karyawan dengan baik melalui serangkaian tes.

Produktivitas Perseroan di pengaruhi oleh kualitas dan kinerja seluruh karyawan, untuk itu
Perseroan sangat peduli dan berkomitmen untuk terus memperhatikan serta meningkatkan
kualitas karyawan, melalui program pelatihan serta seleksi yang baik dalam proses penerimaan
karyawan baru, karena untuk mendapatkan hasil penjualan dan hasil produksi yang tinggi,
dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil serta berkualitas tinggi pula.

Perseroan juga sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberikan gaji sesuai
dengan tingkat minimum serta memberikan beberapa fasilitas dan tunjangan seperti:

• Bonus;
• Tunjangan kesehatan dan pengobatan;
• Upah selama sakit;
• Tunjangan kecelakaan kerja, tunjangan kematian;
• Cuti sakit, cuti hamil, serta
• Fasilitas perlengkapan keselamatan kerja.

Kompensasi, program kesejahteraan dan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh Perseroan dan
Entitas Anak tersebut, telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi. Sampai dengan
Annual Report ini diterbitkan, Perseroan tidak mempekerjakan tenaga kerja asing, dan tidak
ada tenaga kerja asing yang menduduki jabatan tertentu dalam Perseroan. Perseroan tidak
melakukan pembatasan tenaga kerja asing untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan
UU yang berlaku dalam bidang ketenagakerjaan.

Laporan Tahunan 2014 15


SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Informasi Karyawan

Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang Pendidikan

2014 2013
Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
S1 6 1,29 6 1,29
D3 14 3,02 14 3,02
SLTA 444 95,69 444 95,69
Total 464 100,00 464 100,00

Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang Jabatan

2014 2013
Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
Direktur 2 0,43 2 0,43
Manajer 5 1,08 5 1,08
Supervisor 10 2,16 10 2,16
Staf 15 3,23 15 3,23
Non Staf 432 93,10 432 93,10
Total 464 100,00 464 100,00

Jumlah karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan Usia

2014 2013
Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
< 30 251 54,09 251 54,09
31 - 40 132 28,45 132 28,45
41 - 50 77 16,59 77 16,59
>50 4 0,86 4 0,86
Total 464 100,00 464 100,00

16 Laporan Tahunan 2014


Ikhtisar
Data Permodalan dan
Komposisi Pemegang Saham
Kronologis Pencatatan Saham

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam rangka
Penawaran Umum Saham, Anggaran Dasar Perseroan diubah berdasarkan Akta Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT United Capital Indonesia
No. 25 tanggal 21 September 2001 yang dibuat dihadapan Fathiah Helmi, S.H., Notaris di
Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. C-09999 HT.01.04.TH.2001 tanggal
5 Oktober 2001; dan dilaporkan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Laporan dan Akta Perubahan Anggaran Dasar PT.
United Capital Indonesia, Tbk No. C-10000 HT. 01.04.TH. 2001 tanggal 5 Oktober 2001 untuk
perubahan atas ketentuan Pasal 5 sampai dengan Pasal 28 Anggaran Dasar Perseroan.

Dan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT. United Capital Indonesia, Tbk. No. 7
tanggal 16 April 2004 yang dibuat dihadapan Mardiah Said,SH. Notaris di Jakarta dan telah
(a) mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusannya No. C-10131 HT.01.04 TH. 2004 tanggal 23 April 2004 dan
(b) dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia sebagaimana ternyata dalam Penerimaan Laporan Akta Perubahaan Anggaran Dasar
No. C-10631.HT.01.04.Th.2004 tanggal 29 April 2004 yang diterbitkan oleh Direktur Jendral
Administrasi Hukum Umum atas nama Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia serta (c) Didaftarkan pada tanggal 26 April 2004 dalam Daftar Perusahaan di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan selaku kantor pendaftaran Perusahaan Daerah
Tingkat II dengan No. TDP 090316733150 dan No. Agenda Pendaftaran 336/RUB.09.03/
IV/2004, yang mana telah menyetujui :

i) Peningkatan Modal Dasar Perseroan dari semula Rp. 84.000.000.000 (delapan puluh empat
milyar rupiah ) menjadi Rp. 164.000.000.000 (seratus enam puluh empat milyar rupiah);
ii) Melakukan pengurangan saham lama yang beredar (Reverse stock) dari nominal sebesar Rp.
200,- per lembar saham menjadi Nominal Rp. 400,- per lembar saham yang diklasifikasikan
sebagai saham Seri A;
iii) Penerbitan saham baru dengan Nominal Rp. 100,- yang diklasifikasi sebagai Saham Seri B.

Perseroan melakukan pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 18 April 2002,
dengan jumlah sebanyak 200.000.000 (dua ratus juta) lembar saham dengan Nilai Nominal Rp.
200,- yang dalam masa penawaran ditawarkan kepada Masyarakat dengan harga Rp. 210,- per
saham, dan dengan penerbitan Waran Seri I, yang memberikan kesempatan kepada Masyarakat
yang membeli saham Perseroan dengan perbandingan 19 saham mendapat 12 lembar Waran
Seri I. Waran tersebut memberikan hak kepada para pemegangnya untuk membeli saham atas
nama yang bernilai nominal Rp. 200,- pada harga pelaksanaan Rp. 210,- yang dapat dilakukan
selama masa berlaku. Pada tanggal 29 April 2004, Perseroan telah melakukan pengurangan
atas saham yang beredar (Reverse Stock) dari jumlah 215.491.500 Lembar saham dengan Nilai
Nominal Rp. 200,-(dua ratus rupiah) per saham menjadi 107.746.000 Lembar saham dengan
nilai nominal Rp 400,- (empat ratus rupiah) per lembar saham.

Dan pada tanggal 18 Juni 2004, Perseroan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas I
kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
sebanyak 64.647.000 lembar saham biasa atas nama Seri B dengan Nilai Nominal Rp. 100,-
(seratus rupiah) per saham dan harga penawaran sebesar Rp. 100,- (seratus rupiah) per saham.

Laporan Tahunan 2014 17


IKHTISAR DATA PERMODALAN DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa No. 3 tanggal 5 Mei 2005, yang dibuat
dihadapan Notaris Mardiah Said, SH Notaris di Jakarta, dimana telah disetujui oleh Para
Pemegang Saham Perseroan untuk melakukan perubahan Nilai Nominal saham dengan
melakukan pengurangan jumlah lembar saham (Reverse Stock) dari 210.000.000 lembar saham
Seri A dengan nilai nominal Rp. 400,- (empat ratus Rupiah) per saham dan 800.000.000 lembar
saham dengan nilai nominal Rp. 100,- (seratus rupiah) per saham menjadi 21.000.000 (Dua
puluh satu juta) lembar saham dengan nilai Nominal Rp. 4.000,- (empat ribu) per saham dan
80.000.000 (Delapan puluh juta) lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1.000,- (Seribu rupiah)
serta melakukan peningkatan modal dasar perseroan dari Rp. 164.000.000 (Seratus enam puluh
empat juta Rupiah) menjadi Rp. 430.984.000.000,- (Empat ratus tiga puluh juta sembilan ratus
delapan puluh empat juta Rupiah) yang terdiri atas:

• 21.000.000 (Dua puluh satu juta) lembar saham Seri A dengan Nilai Nominal Rp. 4.000,-
(empat ribu Rupiah) per saham.
• 80.000.000 (Delapan puluh Juta) lembar saham seri B dengan Nilai Nominal Rp. 1.000,-
(seribu Rupiah) per saham.
• 2.669.840.000 (Dua milyar enam ratus enam puluh sembilan juta delapan ratus empat puluh
ribu) lembar saham Seri C dengan Nilai Nominal Rp. 100,- (seratus Rupiah) per saham

Pemegang Saham

No. Nama Jumlah Saham %

1. Bloom International, Ltd. 14.250.000 18,89


2. Lenovo Worldwide Corporation 27.073.425 35,90
3. Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 34.098.775 45,21
Total 75.422.200 100,00

Masyarakat (masing-masing di bawah 5%)


Lenovo Worldwide Corporation
Bloom International, Ltd.

18 Laporan Tahunan 2014


IKHTISAR DATA PERMODALAN DAN KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

Nama dan Alamat Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Akuntan Publik

Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry


Member of Nozaka Japan Certified Public Accountant Firm
Jl. Kepu Barat No. 90-90 B, Kemayoran
Jakarta Pusat
Telp. : 021 - 424 7872, 4264 971
Fax. : 021 - 424 0080

Biro Administrasi Efek (BAE)

PT Ficomindo Buana Registrar


Mayapada Tower Lt. 10 Suite 02 B
Jl. Jend. Sudirman kav. 28 Jakarta 12920
Telp. : 021 - 5212316
Fax. : 021 - 5212320

Bursa Pencatatan Saham

PT Bursa Efek Indonesia (BEI)


Indonesia Stock Exchange Building Tower I
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53
Jakarta, 12190
Indonesia

Laporan Tahunan 2014 19


Analisa dan
Pembahasan Manajemen

Tinjauan Operasional

Analisis keuangan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian PT Nusantara Inti Corpora Tbk
dan entitas anaknya terlampir, yang terdiri dari laporan posisi keuangan konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, serta laporan laba-rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan serta informasi penjelasan
lainnya yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik “Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry,”
yang laporannya dengan No. 61/ARHJ-RD/ARD-NIC/GA/03.15 tertanggal 25 Maret 2015 yang
menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan besar, Perseroan telah
melakukan penjualan untuk pasar domestik dan ekspor. Pada tahun 2014 ini, pendapatan
Perseroan lebih banyak disumbangkan dari hasil penjualan domestik atau dalam negeri, hal ini
dicapai oleh karena Perseroan telah memiliki jaringan yang luas serta produk yang berkualitas.

Untuk mengembangkan usaha Perseroan melakukan kegiatan investasi kepada anak perusahaan
DN yang bergerak dibidang pemintalan benang. Peningkatan kualitas produksi pemintalan
terus di tingkatkan mulai dari pengadaan bahan baku terbaik, mesin-mesin tercanggih hingga
peningkatan jumlah maupun kualitas SDM.

Prospek Usaha Perseroan

Bagi Perseroan dan Entitas Anak, jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 240 juta
jiwa atau terbesar keempat di dunia merupakan pasar yang sangat potensial dengan prospek
yang sangat baik. Apalagi, segera diberlakukan penerapan pasar bebas ASEAN, akan menjadi
tantangan bagi Perseroan dan Entitas Anak untuk terus meningkatkan penjualan sepanjang
tahun 2015. Hal tersebut dibuktikan dengan penjualan Perseroan dan Entitas Anak yang masih
didominasi oleh pasar domestik.

Memperhatikan prospek usaha ke depan serta melihat kebutuhan sandang yang tinggi dan
konsumsi masyarakat yang tinggi, Perseroan dan Entitas Anak akan memaksimalkan strategi
pemasaran lebih difokuskan pada pasar domestik. Disamping itu, kapasitas produksi pemintalan
yang dilakukan anak perusahaan dalam negeri juga ditingkatkan melalui perbaikan sumber daya
manusia (SDM) dan sumber daya mesin produksi.

Pemasaran

Perseroan melalui anak perusahaan senantiasa berupaya meningkatkan penjualan dengan


mengoptimalkan strategi pemasaran yang dilakukan antara lain:

• Meningkatkan kualitas dan stok barang yang dimiliki.


• Menambah jenis/tipe barang yang diperdagangkan.
• Membuka pasar/pelanggan baru baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
• Memperbaiki kualitas pengiriman yang lebih cepat dan aman.
• Membangun komunikasi yang baik dengan para pelanggan untuk dapat segera merespon
segala permintaan maupun komplain.

20 Laporan Tahunan 2014


ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Tinjauan Keuangan

Analisis dan pembahasan manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang
menyangkut kinerja keuangan Perseroan, yang disusun berdasarkan laporan keuangan pada
tanggal dan untuktahun yang berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik.

(Dalam Jutaan Rupiah)

Laba Rugi Komprehensif


2014 2013
Penjualan 102.448 101.886
Beban Usaha 5.669 6.362
Pendapatan Lain-lain 25.353 22.120
Laba Usaha 31.001 26.489
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 5.647 4.368
Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba yang Diatribusikan Kepada : 396 831
Pemilik entitas induk 205 431
Kepentingan non pengendali 190 400
Laba per saham 3 6

Pendapatan naik sebesar Rp 562 juta atau 0,54%, hal ini dipengaruhi oleh peningkatan penjualan
yang semakin membaik di tahun 2014. Laba Usaha Perseroan pada tahun 2014 mencapai
sebesar Rp 31.001 juta atau naik Rp 4.512 juta setara 14,55% dibandingkan laba usaha pada
2013 yang sebesar Rp 26.489 juta. Kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya penjualan dan
laba kotor Perseroan.

Laba komprehensif tahun 2014 turun sebesar 52% sehingga menyebabkan laba per saham
turun dari Rp 6 per saham di tahun 2013 menjadi Rp 3 per saham di tahun 2014.

(Dalam Jutaan Rupiah)

Posisi Keuangan
Neraca 31 Desember 2014 31 Desember 2013
Aset Lancar 87.603 86.216
Aset Tidak Lancar 353.123 372.902
Jumlah Aset 440.727 459.118

Jumlah aset Perseroan pada tahun 2014 turun 4,00% atau setara sebesar Rp 440.727 juta,
dibandingkan dengan pencatatan aset tahun 2013 dengan jumlah aset sebesar Rp 459.118
juta, hal ini dipengaruhi oleh berkurangnya aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 140.776 juta dan Rp 120.820 juta masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014
dan 31 Desember 2013. Sedangkan asset lain-lain tidak mengalami perubahan yang signifikan
per tanggal 31 Desember 2014.

Laporan Tahunan 2014 21


ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

(Dalam Jutaan Rupiah)

Posisi Keuangan
Liabilitas dan Ekuitas 31 Desember 2014 31 Desember 2013
Liabilitas Jangka Pendek 194.527 213.861
Liabilitas Jangka Panjang 4.546 4.000
Jumlah Liabilitas 199.073 213.861
Ekuitas 241.653 241.257

Jumlah Liabilitas Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 199.073 juta yang mengalami
penurunan 9,04%% jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu sebesar Rp 213.861 juta.
Penurunan posisi liabilitas karena adanya pembayaran utang bank dan utang kepada pihak
ketiga. dan naiknya utang pajak. Ekuitas Perseroan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp 241.653
juta dan atau memperoleh kenaikan 0,16% jika dibadingkan dengan tahun 2013 yakni sebesar
Rp 241.257 juta.

(Dalam Jutaan Rupiah)

Arus Kas
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi 23.058 2.050
Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi -- (92.931)
Kas Bersih Digunakan (Diperoleh) Dari (20.445) 88.253
Aktivitas Pendanaan

Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi berasal dari penerimaan kas dari pelanggan dan
jasa giro yang dimanfaatkan untuk pembayaran gaji karyawan, pembayaran kepada pemasok
serta kebutuhan operasional lainnya. Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan berasal
dari penerimaan utang bank dan lembaga keuangan lainnya, dengan penggunaan pembayaran
utang bank.

Kas bersih yang digunakan untuk aktifitas investasi berasal dari perolehan aset tetap.

Kas bersih digunakan untuk (diperoleh dari) aktifitas pendanaan berasal dari penambahan serta
pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya.

22 Laporan Tahunan 2014


ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

Rasio Keuangan

Rasio solvabilitas atau tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek
dan liabilitas jangka panjang Perseroan dengan perbandingan aset dan ekuitas Perseroan pada
tahun 2014 dan tahun 2013 masing-masing adalah 0,96% dan 0,47% serta 1,0% dan 0,37%.

Rasio imbal hasil aset Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari aset yang dikelola pada
tahun 2014 dan tahun 2013 adalah 0,89% dan 0,18%.

Imbal hasil ekuitas Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dari ekuitas yang dikelola oleh
manajemen pada tahun 2014 dan tahun 2013 adalah 1,64% dan 0, 34%.

Kebijakan Dividen

Kebijakan Perseroan terhadap penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, sesuai keputusan RUPS, dimana disetujuinya alokasi
dana cadangan sebesar Rp. 150.000.000,-. Sisanya sebesar Rp. 681.855.726,- akan dicatat
sebagai laba ditahan untuk Operasional Perseroan.

Kolektibilitas Piutang

Dari jumlah piutang Perseroan, tingkat kolektabilitas pembayaran piutang Perseroan rata-rata
dalam jangka waktu 71 hari.

Laporan Tahunan 2014 23


Tata
Kelola Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham


Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Perseroan pada tanggal 11 Juni 2014,
bertempat di Boardroom, Hotel Four Seasons - Jakarta, dengan ini menyampaikan keputusan
RUPST dan LB sebagai berikut :

Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan :

1. Persetujuan laporan tahunan, pengesahan laporan keuangan, dan pengesahan laporan


tugas pengawasan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013

2. Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013, yaitu sebesar Rp 831.855.726,- yang digunakan dengan
perincian sebagai berikut :

• Digunakan sebagai Dana Cadangan sebesar Rp 150.000.000,-


• Sisanya sebesar Rp 681.855.726,- akan dicatat sebagai laba ditahan untuk Operasional
Perseroan.

3. Persetujuan untuk memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk


Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013 dan periode-periode lainnya dalam Tahun Buku 2013 apabila
diperlukan dan memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan
jumlah honorarium Akuntan Publik serta persyaratan-persyaratan lainnya

4. Persetujuan penetapan jumlah gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan serta melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk
menetapkan besaran gaji dan tunjangan yang diterima masing-masing anggota Direksi
dan Komisaris Perseroan.

Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa :


1. Memberhentikan dengan hormat seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
sejak ditutupnya Rapat ini dan memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya
(Acquit et de Charge) atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama masa
jabatan yang bersangkutan. Perseroan menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.

Menyetujui untuk mengangkat anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru,
dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan RUPS Tahunan
Ke 5 setelah tanggal pengangkatan mereka, tanpa mengesampingkan hak dan wewenang
Pemegang Saham untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Dengan demikian susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi
sebagai berikut :

Direksi
Direktur Utama : Gunawan Taslim
Direktur Independen : Ramadhiyan Eka Putra

24 Laporan Tahunan 2014


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Hermani Ali Gafar
Komisaris Independen : Thomas Hindarto

Corporate Secretary : Gunawan Taslim

2. Persetujuan kepada Direksi Perseroan untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan
jaminan utang atas kekayaan Perseroan baik sebagian maupun atau seluruhnya dalam satu
transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama
lain, untuk jangka waktu sampai dengan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang
Saham tahunan selanjutnya yaitu Tahun 2015, dalam rangka fasilitas keuangan yang
diterima oleh Perseroan dan/atau anak perusahaan Perseroan, ataupun perpanjangan
maupun refinancing (berikut seluruh penambahan dan/atau perubahannya).

Dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki tanggung jawab atas pengawasan dan memberikan nasihat kepada
Direktur Perseroan terkait dengan strategi dan kebijakan Perseroan serta menerapkannya yang
berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Anggota Dewan Komisaris diangkat
melalui RUPS, dimana RUPS memiliki hak untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris
sewaktu waktu sebelum masa jabatannya berakhir apabila anggota Dewan Komisaris tidak
dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.
Sesuai dengan rencana kerja serta kebijakannya, Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan
rapat setiap waktu bilamana dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden
Komisaris atau oleh Komisaris lain yang mewakilinya. Selama tahun 2014, telah diselenggarakan
5 (lima) kali rapat Dewan Komisaris dan 3 (tiga) kali rapat gabungan bersama Direksi.

Direksi
Pengelolaan Perseroan dijalankan berdampingan dengan pengelolaan risiko dan pelaksanaan
GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang manajemen dalam struktur organisasi yang sepenuhnya
menjadi tugas serta tanggung jawab dari Direksi. Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab atas
penerapan struktur pengendalian internal, pelaksanaan fungsi audit internal, dan pengambilan
keputusan dan strategi Perseroan dengan mempertimbangkan nasihat dan arahan dari Dewan
Komisaris.
Direksi menyusun strategi bisnis termasuk rencana kerja dan anggaran serta pelaksanaan praktek
akuntansi dan praktek pembukuan sesuai ketentuan perusahaan publik serta mempertanggung
jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi diangkat
melalui keputusan RUPS, selain itu RUPS juga memiliki hak untuk memberhentikan anggota
Direksi sewaktu waktu sebelum masa jabatannya berakhir apabila anggota Direksi tidak dapat
menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan/atau keputusan RUPS.
Sesuai dengan kebijakan, Direksi dapat mengadakan rapat setiap waktu bila dipandang perlu
seperti rapat evaluasi kinerja, rapat penyusunan strategi usaha, rapat pemantauan implementasi
GCG dan agenda rapat yang lain atas usulan dari satu atau lebih anggota Direksi. Rapat Direksi
dipimpin oleh Direktur Utama atau yang mewakilinya. Sepanjang tahun 2014, Direksi telah
menyelenggarakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali rapat.

Laporan Tahunan 2014 25


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Komite Audit
Untuk pencapaian yang optimal pengelolaan perusahaan yang efisien dan efektif maka Komite
Audit membantu Dewan Komisaris melalui sistem dan pelaksanaan pengawasan yang kompeten
dan independen. Komite Audit bertugas memeriksa dan melaporkan setiap temuan hasil dari
penyelidikan internal apabila ditemukan adanya kemungkinan kekurangan dalam pelaksanaan
sistem kendali internal, atau pelanggaran hukum dan peraturan yang mampu berdampak pada
kegiatan operasional dan keuangan Perseroan.
Komite Audit bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas
laporan yang diberikan oleh Direksi, melakukan identifikasi aspek-aspek yang memerlukan
perhatian dari Dewan Komisaris serta melaksanakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan
tugas-tugas Dewan Komisaris, diantaranya seperti:
• Penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan
keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
• Penelaahan terhadap ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di
bidang Pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan.
• Penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal.
• kepada Dewan Komisaris akan berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan implementasi
manajemen risiko oleh Direksi.
• Melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emiten atau
perusahaan publik.
• Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi perusahaan.
Komite Audit berwenang untuk memeriksa catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset
serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Dalam
melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan pelaksana fungsi Internal Audit
di Perseroan. Dalam rapat Komite Audit antara lain membahas hal-hal yang menjadi perhatian
Dewan Komisaris seperti informasi keuangan Perusahaan, ketaatan terhadap peraturan yang
berlaku, hasil laporan Satuan Kerja Internal Audit, dan manajemen risiko.
Anggot Komite Audit periode 2014 adalah sebagai berikut :
Ketua : Thomas Hindarto
Anggota : Indra P
Anggota : Awi Subhan
Masa jabatan komite audit adalah 5 (lima) tahun.

26 Laporan Tahunan 2014


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Pengawasan Internal
Pengawasan internal terhadap kegiatan operasional Perseroan, pada tiap unit kerja, dilakukan
oleh internal audit, yang melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan internal audit di
Perseroan. Pelaksana tugas dan fungsi internal audit Perseroan pada tahun 2014 dijabat oleh
Bapak Purnomo.
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi :
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen
risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan;
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan,
akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan
kegiatan lainnya;
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa
pada semua tingkat manajemen;
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama
dan dewan komisaris; memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut
perbaikan yang telah disarankan;
6. Bekerja sama dengan Komite Audit;
7. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya
dan melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
Kegiatan pemeriksaan dan pemantauan oleh Audit Internal dilakukan pada unit-unit operasional
usaha yang meliputi keuangan, perpajakan dan operasional usaha, dengan maksud dapat
memberikan laporan sertamasukan bagi manajemen untuk tercapainya kegiatan operasional
yang efektif dan efisien. Sistem pengendalian intern, diawasi oleh internal audit yang melakukan
pengawasan, pemeriksaaan dan mengeluarkan hasil pemeriksaan berupa laporan serta saran
kepada manajemen yang meliputi bidang keuangan, perpajakan dan operasional usaha.
Sistem pelaporan dan pelanggaran belum disusun oleh Perseroan, namun jika terdapat hal-
hal yang ingin disampikan atau dilaporkan oleh masyakat dapat menghubungi langsung
melalui telepon Perseroan, melalui email dan juga surat yang ditujukan kepada Perseroan atau
Sekretaris Perusahaan.

Kode Etik dan Budaya Perusahaan


Seluruh karyawan Perseroan bekerja dengan menjunjung nilai profesionalisme, kedisiplinan
dan kejujuran, oleh karena manajemen Perseroan belum menyusun kode etik dan budaya
perusahaan.

Laporan Tahunan 2014 27


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Sekretaris Perusahaan
Pelaksana tugas Sekretaris Perusahaan diemban oleh Gunawan Taslim yang juga sebagai
Direktur Utama Perseroan.
Sekretaris Perusahaan melaksanakan tugas utama sebagai penghubung komunikasi yang baik
bagi Perseroan dengan pihak regulator, investor dan masyarakat secara umum:
• Mengikuti perkembangan pasar modal;
• Mengikuti perkembangan peraturan baru tentang pasar modal;
• Menyampaikan laporan keuangan secara periodik dan informasi lain yang perlu di ketahui
oleh publik.
• Menyiapkan informasi Perseron dan menjalin hubungan baik antara perusahaan sebagai
Emiten dengan para pihak lembaga penunjang pasar modal dan regulator pasar modal;
• Memastikan pelaksanaan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) serta memenuhi
peraturan perundangan yang berlaku;
• Menyelenggarakan kegiatan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan;
• Membangun komunikasi yang baik antara Direksi dengan stakeholder dalam rangka
membangun citra Perusahaan;
• Melaksanakan tugas kesekretariatan, informasi dan profil tentang para pengurus.
Masa jabatan sekretaris perusahaan adalah 5 (lima) tahun.

Manajemen Risiko
Risiko usaha yang dihadapi perusahaan investasi yang kegiatan usaha dijalankan melalui anak
perusahaan adalah risiko internal dan eksternal. Posisi Perseroan adalah sebagai perusahaan
investasi, industri dan perdagangan, dimana kegiatan usaha dijalankan melalui anak perusahaan
(holding company), sehingga Perseroan memiliki berbagai berbagai risiko yang mungkin terjadi,
diantaranya adalah risiko usaha, risiko persaingan usaha, risiko penjualan, serta risiko keuangan.
1. Risiko Persaingan Usaha
Perseroan dan Entitas Anak mengantisipasinya dengan peningkatan kualitas barang,
termasuk proses pengiriman yang aman dan cepat.
2. Risiko Pasokan Barang
Perseroan dan Entitas Anak mengantisipasinya dengan melakukan penyetokan barang
serta menjalin hubungan baik dengan para pemasok.
3. Risiko Penjualan
Perseroan dan Entitas Anak mengantisipasi penurunan penjualan dengan melakukan
optimalisasi pemasaran, menjalin hubungan baik dengan pelanggan serta mencari
pelanggan baru.
4. Risiko Keuangan
Perseroan dan Entitas Anak mengantisipasinya melalui peminjaman modal kerja dari
lembaga keuangan dan penambahan modal.

28 Laporan Tahunan 2014


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perkara Hukum
Sepanjang tahun 2014, baik Perseroan, Dewan Komisaris maupun Direksi tidak menghadapi
kasus pelanggaran hukum dan tidak mendapatkan sanksi administrasi dari Otoritas Pasar Modal
dan Otoritas lainnya pada tahun buku terakhir, sebagai efek dari berjalannya fungsi pengawasan
dan pengendalian yang baik dalam kegiatan operasional Perseroan. Hal itu bisa terjadi karena
fungsi pengawasan berjalan dengan baik sehingga memberikan efek yang positif bagi kekuatan
operasional Perseroan.

Laporan Tahunan 2014 29


Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan (CSR)

Perseroan dan Entitas Anak terlibat dalam program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
CSR merupakan tanggung jawab moral yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal,
termasuk perusahaan investasi, industry dan perdagangan, untuk menciptakan hubungan yang
serasi, harmonis dan seimbang sesuai nilai, norma, budaya dan budaya masyarakat setempat.
Kegiatan CSR tersebut juga sebagai wujud rasa syukur dengan membagi kegembiraan serta
manfaat yang lebih luas.

Perseroan terlibat mensponsori kegiatan pembinaan program-program pengembangan


masyarakat yang dilakukan di sekitar daerah-daerah dimana Perseroan dan Entitas Anak
beroperasi. Kegiatan CSR tersebut juga sebagai wujud rasa syukur dengan membagi
kegembiraan serta manfaat yang lebih luas. Beberapa program CSR sepanjang tahun 2014 di
antaranya :

1. Program hemat dan bijak dalam penggunaan energi alat kerja seperti pemakaian listrik,
komputer, kertas dan yang lainnya.
2. Membangun kepedulian seluruh karyawan untuk senantiasa menjaga kebersihan
lingkungan disekitar tempat usaha Perseroan yang telah didukung dengan penghijauan.
3. Pemanfaatan tumbuhan hidup untuk di lingkungan kerja.
4. Perseroan menyediakan sarana tempat ibadah yang layak.
5. Perseroan memberikan apresiasi atas kinerja karyawan yang berupa bonus serta dibarengi
dengan pemberian jaminan kesehatan dan tunjangan hari tua, kesetaraan gender dan
pelatihan (seminar) yang sesuai dengan bidang kerja karyawan.
6. Perseroan memberikan bantuan perbaikan sarana ibadah dan peralatan penunjangnya
serta memberikan dana bantuan perayaan hari besar keagamaan.
7. Memberikan bantuan kepada fakir miskin dan lain-lain.

30 Laporan Tahunan 2014


SURAT PERNYATAAN
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANG
TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2014
PT NUSANTARA INTI COPRPORA Tbk

Kami yang bertanda tangan dibawah ini, menyatakan bahwa semua informasi dalam
Laporan Tahunan PT Nusantara Inti Corpora, Tbk Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap
dan benar, serta bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 27 April 2015

Dewan Komisaris

Hermani Ali Gafar Thomas Hindarto


Komisaris Utama Komisaris Independen

Direksi

Gunawan Taslim Ramadhiyan Eka Putra


Direktur Utama Direktur Independen

Laporan Tahunan 2014 31


HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKAN

32 Laporan Tahunan 2014


Laporan Keuangan Konsolidasian
PT NUSANTARA INTI CORPORA Tbk
Untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

Laporan Tahunan 2014 33


HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKAN

34 Laporan Tahunan 2014


Laporan Tahunan 2014 35
DAFTAR ISI

Halaman

Surat Pernyataan Direksi

Laporan Auditor Independen

Laporan Keuangan

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .................................................. 1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .................................................. 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .................................................. 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian .................................................. 5

Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian .................................................. 6-26

36 Laporan Tahunan 2014


Laporan Tahunan 2014 37
38 Laporan Tahunan 2014
Laporan Tahunan 2014 39
HALAMAN INI SENGAJA DI KOSONGKAN

40 Laporan Tahunan 2014


PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 5, 22 3.950.247.926 1.337.321.456


Piutang usaha kepada pihak ketiga 6, 22 20.459.843.797 22.259.810.749
Piutang lain-lain kepada pihak ketiga 1.364.284.980 1.462.635.904
Persediaan barang 7 46.464.388.233 44.238.433.634
Pajak dibayar di muka 9a 38.469.506 -
Uang muka pembelian 8 14.259.303.357 15.765.615.836
Beban dibayar dimuka 1.067.236.627 1.152.369.145

Jumlah aset lancar 87.603.774.426 86.216.186.724

ASET TIDAK LANCAR

Aset pajak tangguhan 9d 5.752.928.390 5.576.142.126


Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp. 140.776.511.624 dan Rp. 120.820.576.281
masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan
31 Desember 2013 10 347.163.555.335 367.119.490.678

Aset lain-lain 207.116.000 207.116.000


Jumlah aset tidak lancar 353.123.599.725 372.902.748.804

JUMLAH ASET 440.727.374.151 459.118.935.528

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian

1
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN - lanjutan
31 DESEMBER 2014 DAN 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013

LIABILITAS DAN EQUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 11, 22 189.460.865.822 209.905.971.130


Utang usaha kepada pihak ketiga 12, 22 672.247.704 908.214.265
Biaya yang masih harus dibayar 41.362.258 50.326.697
Utang pajak 9b 4.120.022.055 2.964.249.891
Utang lain-lain kepada pihak ketiga 233.282.118 32.639.780

Jumlah liabilitas jangka pendek 194.527.779.957 213.861.401.763

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas imbalan pasca kerja 21 4.546.035.596 4.000.271.462
Jumlah liabilitas jangka panjang 4.546.035.596 4.000.271.462

JUMLAH LIABILITAS 199.073.815.553 217.861.673.225

EKUITAS

Modal dasar - terdiri atas saham seri A dengan nominal


Rp. 4.000 per saham sebanyak 21.000.000 lembar, seri
B dengan nominal Rp. 1.000 per saham sebanyak
80.000.000 lembar dan seri C dengan nominal Rp. 100
per lembar saham sebanyak 2.669.840 saham.
Modal yang ditempatkan dan disetor penuh - terdiri atas
saham seri A sebanyak 10.774.600 saham dan saham
seri B sebanyak 64.647.600 saham pada 31 Desember
2014 dan 31 Desember 2013 14 107.746.000.000 107.746.000.000
Tambahan modal disetor 15 154.920.000 154.920.000
Saldo laba
Ditentukan penggunaannya 600.000.000 450.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 22.886.681.051 22.831.003.273

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 131.387.601.051 131.181.923.273
Kepentingan non pengendali 13 110.265.957.547 110.075.339.029
Jumlah ekuitas 241.653.558.598 241.257.262.302

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 440.727.374.151 459.118.935.528

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian

2
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013

(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2014 31 Desember 2013

PENDAPATAN

Penjualan 17 102.448.044.300 101.886.214.646

Beban pokok penjualan 18 65.777.549.682 69.034.142.784

Laba kotor 36.670.494.618 32.852.071.862

BEBAN USAHA

Beban usaha 19 5.669.006.641 6.362.988.300

Laba usaha 31.001.487.977 26.489.083.562


PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN

- Pendapatan jasa giro 24.698.748 40.540.383


- Rugi selisih kurs (1.538.041.267) (694.785.116)
- Beban bunga dan administrasi bank 20 (24.065.530.866) (21.905.246.481)
- Pendapatan lain-lain 225.246.690 439.146.204

Beban lain-lain -bersih (25.353.626.695) (22.120.345.010)

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 5.647.861.282 4.368.738.552

MANFAAT (BEBAN) PAJAK

Pajak penghasilan kini 9c (5.428.351.250) (3.807.839.000)


Pajak penghasilan tangguhan 9d 176.786.264 270.956.175
(5.251.564.986) (3.536.882.825)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -

Jumlah laba komprehensif 396.296.296 831.855.726

LABA YANG DIATRIBUSIKAN KEPADA:


Pemilik entitas induk 205.677.778 431.733.122
Kepentingan non pengendali 190.618.519 400.122.604

Jumlah laba komprehensif 396.296.296 831.855.726

Laba per saham 16 3 6

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

3
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Ekuitas yang dapat
Catatan Modal ditempatkan Tambahan Saldo Laba diatribusikan kepada Kepentingan Jumlah Ekuitas
dan Disetor Modal Disetor Ditentukan Belum Ditentukan pemilik entitas Non Pengendali
Penggunaannya Penggunaannya Induk
Saldo 31 Desember 2012 107.746.000.000 154.920.000 400.000.000 22.449.270.151 130.750.190.151 109.675.216.425 240.425.406.576
Pembentukan dana Cadangan 14 - - 50.000.000 (50.000.000) - - -
Laba komperehensif tahun berjalan - - - 431.733.122 431.733.122 400.122.604 831.855.726
Saldo 31 Desember 2013 107.746.000.000 154.920.000 450.000.000 22.831.003.273 131.181.923.273 110.075.339.029 241.257.262.302
Pembentukan dana Cadangan 14 - - 150.000.000 (150.000.000) - - -
Laba komperehensif tahun berjalan - - - 205.677.778 205.677.778 190.618.519 396.296.296
Saldo 31 Desember 2014 107.746.000.000 154.920.000 600.000.000 22.886.681.051 131.387.601.051 110.265.957.547 241.653.558.598
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
4
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013

(Disajikan Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31 Desember 2014 31 Desember 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan kas dari pelanggan 104.248.011.252 96.457.659.690
Pembayaran kas kepada pemasok (46.772.453.966) (61.186.586.374)
Pembayaran kas kepada karyawan (5.051.843.483) (3.867.296.325)
Pembayaran operasi lain-lain (1.013.801.315) (6.362.988.300)
Penerimaan jasa giro 24.698.748 40.540.383
Pembayaran beban bunga dan keuangan (24.065.530.866) (21.905.246.481)
Pembayaran pajak penghasilan (4.311.048.592) (1.125.149.026)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 23.058.031.778 2.050.933.566

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan aset tetap - (92.931.469.810)
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi - (92.931.469.810)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penambahan utang bank dan lembaga keuangan lainnya 18.300.000.000 114.034.270.435
Pembayaran utang bank dan lembaga keuangan lainnya (38.745.105.308) (25.781.190.723)

Kas bersih digunakan untuk (diperoleh dari) aktivitas pendanaan (20.445.105.308) 88.253.079.712

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN BANK 2.612.926.470 (2.627.456.532)

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 1.337.321.456 3.964.777.987

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 3.950.247.926 1.337.321.455

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

5
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM

a. Pendirian Perusahaan
PT Nusantara Inti Corpora, Tbk ( dahulu bernama PT United Capital Indonesia, Tbk ) ( "Perusahaan ") didirikan berdasarkan akta
Notaris No. 166 tanggal 30 Mei 1988 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H. Notaris di Jakarta dengan nama PT. Aneka Keloladana
dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan surat keputusan No. C2-5501 HT.01.01.
Th. 1988 tertanggal 30 Juni 1988 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 99 tanggal 11 Desember 1990
tambahan No. 5045.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Pernyataan keputusan Rapat No.
66 tanggal 11 Juni 2014 dari Humberg Lie, SH, MKn., Notaris di Jakarta mengenai perubahan susunan pengurus Perusahaan.
Perubahan anggaran dasar tersebut tercatat dalam penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16822.40.22.2014 tanggal 01 Juli 2014.
Berdasarkan anggaran dasar Perusahaan menjelaskan bahwa maksud dan tujuan Perusahaan adalah menjalankan usaha dalam
bidang investasi.

Perusahaan berdomisili di Menara Palma Lt. 12 Jl. HR. Rasuna Said Blok X-2 Kav 6 Kuningan, Jakarta 12950. Perusahaan mulai
beroperasi komersial pada tahun 1992.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Dewan Komisaris :
Komisaris Utama : Hermani Mohammad Su'ud
Komisaris (Independen) : Thomas Hindarto Thomas Hindarto
Dewan Direksi :
Direktur Utama (Corporate Secretary) : Gunawan Taslim Prianto Paseru, SH
Direktur Independen Ramadhiyan Eka Putra Chrisna P. Fadjar TJ.N,SE
Komite Audit :
Ketua : Thomas Hindarto Mohammad Su'ud
Anggota : Indra P Indra P
: Awi Subhan Awi Subhan
Internal Audit : Purnomo Purnomo

Jumlah karyawan Perusahaan dan entitas anak adalah sebanyak 464 orang karyawan (tidak diaudit).
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 28 Maret 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM - LK (Sekarang Otoritas Jasa
Keuangan - OJK) dengan suratnya No. S-614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum atas 96.000.000 saham biasa atas nama
dengan nilai nominal Rp. 210 per saham kepada masyarakat. Waran seri I tersebut diberikan sebagai insentif bagi para pemegang
saham baru dimana setiap pemegang saham yang memiliki 19 saham baru dan tercatat namanya sebagai pemegang saham pada
tanggal 26 Mei 2000 akan mendapatkan 13 waran seri I yang memberikan hak untuk setiap pemegang waran seri I untuk melakukan
pembelian saham baru perusahaan dengan nilai nominal Rp. 200 per saham pada harga Rp. 210. Waran seri I tersebut memiliki
jangka waktu selama 3 tahun dan telah berakhir pada tanggal 18 April 2005.

Pada tanggal 18 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM - LK (Sekarang Otoritas Jasa
Keuangan - OJK) dengan surat No. S-1873/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum terbatas I kepada para pemegang saham
Perusahaan untuk membeli saham Perusahaan.

Pada tanggal 16 April 2004, Perusahaan melakukan perubahan dan peningkatan Modal Dasar Perseroan dari Rp. 84.000.000.000
menjadi Rp. 164.000.000.000, melakukan penerbitan saham baru yang diklasifikasikan sebagai saham seri B dan melakukan
perubahan nilai nominal saham ("Reverse Stock ") dari Rp. 200 per saham menjadi Rp. 400 per saham dan waran seri I dengan rasio
perbandingan 2 waran seri I yang lama akan mendapatkan 1 waran seri I yang baru yang dapat digunakan untuk membeli saham seri
A dengan nilai nominal Rp. 400 pada harga Rp. 420 per saham.

6
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. INFORMASI UMUM - LANJUTAN


c. Entitas anak
Perusahaan memiliki entitas anak yang bergerak dalam industri pemintalan benang yaitu :
Persentase kepemilikan Total aset
Entitas anak Domisili Per 31 Desember 2014 Tahun operasi komersial Per 31 Desember 2014
dan 2013 dan 2013
Rp. 434.051.118.440
PT. Delta Nusantara Yogyakarta 51,90% 1989
dan
Rp. 452.297.031.543

2. PENERAPAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR


AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK) BARU DAN REVISI
a. Standar yang berlaku efektif sejak tahun 2014
Berikut ini standar dan interpretasi baru dan revisi yang diterapkan dalam laporan keuangan konsolidasian efektif untuk tahun
akuntansi yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2014. Penerapan ini tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas
jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi dimasa datang.
- ISAK 27, “Pengalihan aset dari pelanggan”;
- ISAK 28, “Pengakhiran liabilitas keuangan dengan instrumen ekuitas”;
- ISAK 29, “Biaya pengupasan lapisan tanah tahap produksi pada pertambangan terbuka”.
b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan tapi belum berlaku
Penerapan interpretasi baru berikut yang berlaku sejak 1 Januari 2015 adalah sebagai berikut:
- PSAK 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan”
- PSAK 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri”
- PSAK 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja”
- ISAK 26 "Penilaian ulang derivative melekat"
- PSAK 46 (revisi 2013) “Pajak penghasilan”
- PSAK 48 (revisi 2013) “Penurunan nilai aset”
- PSAK 50 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : penyajian”
- PSAK 55 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : pengakuan dan pengukuran”
- PSAK 60 (revisi 2013) “Instrumen keuangan : pengungkapan”
- PSAK 65 “Laporan keuangan konsolidasian”
- PSAK 66 “Pengaturan bersama”
- PSAK 67 “Pengungkapan kepentingan dalam entitas lain”
- PSAK 68 “Pengukuran nilai wajar”
Penerapan dini revisi dan standar baru diatas sebelum 1 Januari 2015 tidak diijinkan.
Perusahaan dan entitas anak sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interprestasi tersebut terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
3. KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan
dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan dan surat
edaran tentang pedoman penyajian laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
(Bapepam-LK) (Sekarang Otoritas Jasa Keuangan - OJK) beradasarkan keputusan Ketua BAPEPAM - LK No. KEP-347/BL/2012
tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
b. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian
Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan
konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya historis pada umumnya berdasarkan nilai wajar yang
digunakan pada saat pertukaran aset.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas
operasi, investasi, dan pendanaan.
7
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN

c. Prinsip konsolidasian
- Entitas anak
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak yang dikendalikan oleh
Perusahaan (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan
kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.
Penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau penjualan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba-rugi
komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif penjualan.
Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan
sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan Perusahaan.
Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan, dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

- Entitas asosiasi
Entitas asosiasi adalah semua entitas dimana entitas anak mempunyai pengaruh signifikan tetapi tidak mengendalikan, pada
umumnya mempunyai kepemilikan saham antara 20% dan 50% hak suara. Investasi pada entitas asosiasi dicatat menggunakan
metode ekuitas dan pada awalnya diakui pada harga perolehan. Didalam investasi entitas anak atas entitas asosiasi termasuk
goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Bagian entitas atau laba rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan
komprehensif lainya pasca akuisisi di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah
tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian
entitas anak atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentinganya pada entitas asosiasi, menghentikan
pengakuan bagian kerugianya, kecuali entitas anak memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama asosiasi.
Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara entitas anak dan entitas asosiasi atau pengendalian bersama entitas
dieliminasi sebanyak kepemilikan entitas anak pada entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi
kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang dipindahkan. Kebijakan akuntansi dari entitas
asosiasi dan pengendalian bersama entitas akan dirubah apabila perlu untuk menjaga konsistensi dengan kebijakan yang
digunakan oleh entitas anak.
Keuntungan atau kerugian dilusi yang timbul dalam investasi entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasian.

d. Kombinasi bisnis
Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar
(pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan
sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui dalam laba rugi pada saat terjadinya.
Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan
kontijensi diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya
akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran tahun. Semua perubahan selanjutnya ddalam nilai wajar dari
imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi yang relevan.
Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi yang di klasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada tahun pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak
melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntasinya belum selesai dalam laporan keuangan konsolidasiannya.
Selama tahun pengukuran, pihak pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan
informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada
jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
Tahun pengukuran adalah tahun dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan dan entitas anak memperoleh informasi lengkap
tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan tahun pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.

8
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN


e. Transaksi dalam mata uang asing
Pembukuan Perusahaan dan entitas anak diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset
dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun
bersangkutan.
Berikut ini adalah kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Kurs mata uang asing yang digunakan 31 Desember 2014 31 Desember 2013

Dollar Amerika Serikat Rp 12.440 Rp 12.189


f. Transaksi dengan pihak - pihak berelasi

Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (dalam hal ini dirujuk
sebagai "Entitas Pelapor") sebagai berikut :
1) Orang atau keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut :
i. Pengendalian atau pengendali bersama atas entitas pelapor;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas pelapor atau entitas pelapor; atau
iii. Personil manajamen kunci entitas atau entitas induk dari entitas pelapor.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas
anak berikutnya terkait dengan entitas lainnya.
ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang
merupakan anggota suatu kelompok usaha yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iv. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas
yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut maka entitas
sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (1).
vii. Orang yang diidentifikasi dalam poin 1 (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas
(suatu entitas induk dari entitas).
Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan
dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.

g. Aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas


Aset keuangan
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset
keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan
pasar berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Selain kas dan bank, aset keuangan
Perusahaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang usaha dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif
diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali
piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

9
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN


g. Aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan
dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama tahun yang relevan.
Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa mendatang (mencakup
seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan,
atau, jika lebih tepat, digunakan tahun yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat
pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.

Penurunan nilai aset keuangan


Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan
diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal
aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat
diestimasi secara handal.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
- Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
- Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
- Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti
objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu,
peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata tahun kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi
ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih
antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat
suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang
yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan penurunan nilai. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut
dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan
dikreditkan terhadap akun cadangan penurunan nilai. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai diakui dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal
dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko
dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain.
Jika Perusahaan dan entitas tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan
serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset
yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan entitas anak memiliki secara
substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui
aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas dan ekuitas


Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian
kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

10
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN

g. Aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas


Instrumen ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh
liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
Liabilitas keuangan
Utang usaha dan utang lain-lain serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan
selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga
diakui berdasarkan metode suku bunga efektif.
Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu
pinjaman.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan


Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika dan hanya jika liabilitas Perusahaan dan entitas anak
telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluwarsa. Jika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau persyaratan dari liabilitas yang ada telah dimodifikasi
secara substansial, pertukaran atau modifikasi tersebut diberlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan
atas liabilitas baru, dan selisih antara masing-masing nilai tercatat liabilitas keuangan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.

h. Saling hapus antar aset keuangan dan liabilitas keuangan


Aset dan liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian jika dan hanya jika,
- saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
- berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
i. Kas dan bank

Kas dan bank terdiri dari kas dan kas di bank yang tidak dijaminkan dan tidak dibatasi penggunaannya
j. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan
dengan metode biaya masuk pertama keluar pertama.

11
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN

k. Beban dibayar dimuka

Beban dibayar di muka diamortisasi berdasarkan taksiran masa manfaat dari masing-masing beban dengan menggunakan metode
garis lurus (Straight Line Method).
l. Aset tetap

PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset tetap, ini mengatur perlakuan akuntansi aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan
konsolidasian dapat memahami informasi mengenai investasi entitas pada aset tetap dan perubahan pada investasi tersebut.
Penerapan PSAK ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan dan entitas anak.

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya
perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
aset tetap sebagai berikut :
Jenis aset Masa manfaat

Bangunan dan prasarana 20 tahun


Kendaraan 10 tahun
Mesin dan peralatan 5 dan 8 tahun
Peralatan kantor 5 dan 8 tahun
Komputer 4 tahun

Beban pemeliharaan dan perbaikan diakui sebagai beban pada saat terjadinya. Perbaikan yang menambah masa manfaat atau
meningkatkan manfaat ekonomis aset tetap dikapitalisasi ke harga perolehan aset terkait dan disusutkan dengan tingkat penyusutan
aset yang bersangkutan. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya
dikeluarkan dari laporan keuangan. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.

m. Sewa

Apabila dalam suatu kontrak sewa porsi yang signifikan atas risiko dan manfaat kepemilikan aset tetap berada ditangan lessor
maka sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian atas dasar garis lurus selama masa sewa.
Sewa aset tetap dimana memiliki secara substansi seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini
pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara bagian yang merupakan pelunasan liabilitas dan bagian yang merupakan beban
keuangan sedemikian rupa sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo pembiayaan. Unsur bunga dalam
beban keuangan dibebankan di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama masa sewa sedemikian rupa sehingga
menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas setiap tahun.
Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan dengan metode yang sama dengan metode penyusutan aset tetap
yang dimiliki sendiri. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa akan mendapatkan kepemilikan atas aset pada akhir masa
sewa, aset tersebut disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset dan masa sewa.

12
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN


n. Penurunan nilai aset non keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Perusahaan dan entitas anak menelaah ada atau tidaknya indikasi
penurunan nilai aset dan kemungkinan penyesuaian ke nilai yang dapat diperoleh kembali apabila terdapat keadaan yang
mengindikasikan penurunan nilai aset tersebut.
Nilai aset yang dapat diperoleh kembali dihitung berdasarkan nilai pakai atau harga jual bersih, mana yang lebih tinggi.
Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan
penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi. Penurunan (pemulihan) nilai aset
diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

o. Imbalan kerja

PSAK No. 24 (Revisi 2010) memberikan petunjuk untuk penghitungan dan dengan penambahan pengungkapan untuk imbalan kerja
dengan beberapa ketentuan transisi. Standar ini memberikan pilihan pengakuan laba atau rugi aktuarial sebagai alternatif atas
penggunaan pendekatan koridor, dimana laba atau rugi aktuarial diakui sebagai laba atau rugi komprehensif pada tahun terjadinya
sebagai bagian dari pendapatan komprehensif lain.
Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak memiliki dampak signifikan pada laporan keuangan konsolidasian, kecuali pada
pengungkapan yang diharuskan. Entitas anak memilih mempertahankan kebijakan yang ada untuk mengakui keuntungan atau
kerugian aktuarial, yang mana menggunakan pendekatan koridor sebagaimana dijelaskan dibawah ini.

Entitas anak menghitung imbalan pasca kerja pasti sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat
pendanaan yang disisihkan oleh perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Project Unit Credit . Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih
yang belum diakui yang melebihi 10 % dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa
masa kerja yang diperkiraan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan
tersebut tidak menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama tahun rata-rata
sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan nilai kini liabilitas imbalan
pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

p. Pengakuan pendapatan dan beban


Penjualan barang
Pendapatan dari penjualan barang diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi:
- Perusahaan dan entitas anak telah memindahkan risiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada
pembeli;
- Perusahaan dan entitas anak tidak lagi mengelola atau melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual;
- Jumlah pendapatan tersebut dapat diukur dengan andal;
- Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada Perusahaan dan entitas anak;
dan
- Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal.

Pendapatan bunga
Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban
Beban diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis) .

13
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

3. IHKTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI-LANJUTAN

q. Pajak penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak
yang berlaku.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset
dan liabiltas menurut laporan keuangan konsolidasian dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan
diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam tahun ketika
liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara subtantif telah
berlaku pada akhir tahun pelaporan.
Penggunaan aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Perusahaan dan entitas
anak ekspektasikan, pada akhir tahun pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir tahun pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan
besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak
tangguhan tersebut.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait
dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Perusahaan yang berbeda yang bermaksud untuk
memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan
yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun
secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui diluar laba atau rugi.

r. Laba per saham

PSAK No. 56 (Revisi 2011), laba per saham, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan
daya banding kinerja antara entitas yang berbeda pada tahun pelaporan yang sama dan antara tahun pelaporan yang berbeda untuk
entitas yang sama. Penerapan PSAK revisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham beredar pada tahun
yang bersangkutan.

s. Segmen operasi

Perusahaan menerapkan PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai
komponen dari Perusahaan yang secara regular direviu oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan
sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan mengidentifikasi dua
segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:
- Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan
beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);
- Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber
daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan
- Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya dan penilaian kinerja mereka
terfokus pada kategori dari setiap produk.

14
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

Dalam proses penerapan standar akuntansi sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 3, tidak terdapat pertimbangan kritis yang
mempunyai efek yang signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian, selain dari yang sudah dijelaskan
dibawah ini.
Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir
tahun pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas
dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.
Rugi penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang

Perusahaan dan entitas anak menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang setiap tanggal pelaporan. Dalam
menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif
bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu
arus kas masa depan yang direviu secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai
tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam catatan 6.
Penyisihan penurunan nilai persediaan
Perusahaan dan entitas anak membuat penyisihan persediaan usang apabila persediaan tersebut diestimasi tidak akan digunakan pada
masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan persediaan usang yang tercermin dalam laporan
keuangan konsolidasian dianggap telah sesuai dengan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material
terhadap penentuan nilai tercatat persediaan dan biaya persediaan barang usang, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha
Perusahaan dan entitas anak. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam catatan 7.

Taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap


Masa manfaat setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset
tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan entitas anak atas aset sejenis.
Masa manfaat setiap aset direviu secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena
keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa
hasil operasi di masa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta tahun pencatatan biaya yang
diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap. Nilai tercatat aset
tetap diungkapkan dalam catatan 10.

Manfaat karyawan

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah
liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi
Perusahaan dan entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama tahun mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah
biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dan entitas anak dianggap tetap dan wajar, namun
perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan terhadap liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak.

15
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

5. KAS DAN BANK


31 Desember 2014 31 Desember 2013
Kas dan Bank terdiri dari :

Kas 546.664.963 786.064.873

Sub Jumlah 546.664.963 786.064.873


Bank :
Rupiah
PT Bank Panin, Tbk 2.171.248.584 80.066.303
PT CIMB Niaga, Tbk 166.357.007 118.039.753
PT Bank Capital Indonesia, Tbk 14.432.790 180.110.610
PT Bank Central Asia, Tbk 11.990.595 22.196.180
PT Bank ICB Bumi Putera, Tbk 346.238 862.238

Sub Jumlah 2.364.375.213 401.275.084


Dollar Amerika
PT CIMB Niaga, Tbk 946.835.989 21.702.027
PT Bank Panin, Tbk 78.490.711 46.114.644
PT Bank Capital Indonesia, Tbk 13.881.050 82.164.828

Sub Jumlah 1.039.207.750 149.981.499

Jumlah 3.950.247.926 1.337.321.456

Tingkat suku bunga untuk kas di bank berkisar 0,10% - 3,00% dan 0,15% - 3,00% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014
dan 2013.

6. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA


31 Desember 2014 31 Desember 2013
Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang, terdiri dari :
Rupiah 3.236.221.580 6.336.956.690
Dollar Amerika Serikat 17.223.622.217 15.922.854.059

Jumlah 20.459.843.797 22.259.810.749

Rincian piutang usaha berdasarkan pelanggan, terdiri dari :


31 Desember 2014 31 Desember 2013
Pihak ketiga
Benang 15.232.215.484 17.223.151.274
Kapas 5.227.628.313 5.036.659.475
Jumlah 20.459.843.797 22.259.810.749

31 Desember 2014 31 Desember 2013


Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang, terdiri dari :
Belum jatuh tempo 5.036.221.548 7.220.336.548
Lewat jatuh tempo :
1 - 30 hari 8.331.141.899 8.621.339.857
31 - 60 hari 4.936.221.548 4.456.325.569
61 - 90 hari 1.623.002.154 1.321.785.085
> 90 hari 533.256.648 640.023.690

Jumlah 20.459.843.797 22.259.810.749

16
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

6. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA-LANJUTAN

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, terdapat piutang usaha entitas anak pihak ketiga dijadikan jaminan atas fasilitas utang
lembaga keuangan lainnya (catatan 11).
Berdasarkan hasil penelahaan keadaan akun piutang usaha pihak ketiga masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen
Perusahaan berpendapat bahwa seluruh piutang tersebut dapat ditagih sehingga tidak diadakan penyisihan penurunan nilai putang.

7. PERSEDIAAN BARANG 31 Desember 2014 31 Desember 2013

Barang jadi 22.834.301.229 17.774.556.082


Bahan baku 15.390.168.784 18.615.217.825
Suku cadang dan bahan penolong 6.014.807.225 5.689.913.599
Barang dalam proses 2.225.110.995 2.158.746.128

Jumlah 46.464.388.233 44.238.433.634

Berdasarkan hasil pengkajian ulang keadaan fisik persediaan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, manajemen Perusahaan
berpendapat bahwa nilai tercatat persediaan dapat terpulihkan seluruhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk persediaan
usang.
Persediaan barang jadi diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia (ACA) - pihak ketiga dengan jumlah pertanggungan sebesar
Rp 14.500.000.000 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

8. UANG MUKA PEMBELIAN

Akun ini merupakan uang muka atas pembelian bahan baku, dengan perincian sebagai berikut:

31 Desember 2014 31 Desember 2013

PT Indorama Synthetics, Tbk 14.259.303.357 15.765.615.836


Jumlah 14.259.303.357 15.765.615.836

9. PERPAJAKAN

a. Pajak dibayar dimuka 31 Desember 2014 31 Desember 2013

PPN masukan 38.469.506 -


Jumlah 38.469.506 -

b. Utang pajak 31 Desember 2014 31 Desember 2013

PPh pasal 21 1.731.953 16.548.924


PPh pasal 29 4.117.438.666 2.682.689.974
PPh Pasal 4 ayat (2) 851.436 1.504.250
PPn keluaran - 263.506.743
Jumlah 4.120.022.055 2.964.249.891

17
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9. PERPAJAKAN-LANJUTAN
c. Pajak penghasilan badan
Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif
konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut :

31 Desember 2014 31 Desember 2013


Laba sebelum taksiran pajak penghasilan menurut
laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian 5.647.861.282 4.368.738.552
Entitas anak (19.946.395.593) (13.474.596.337)
Laba sebelum taksiran pajak (14.298.534.311) (9.105.857.785)
Koreksi fiskal
Perbedaan temporer
Imbalan pasca kerja 8.596.262 -
Penyusutan aset tetap 82.059.263 627.427.229
Jumlah perbedaan temporer 90.655.525 627.427.229
Perbedaan permanen
Pendapatan jasa giro (742.100) (10.513.432)
Penyusutan 177.863.256 970.465.074
Pajak 1.928.209 31.508.649
Entertainment 1.143.513 2.123.100
Beban lain -lain 14.082.904.806 7.615.798.374
Jumlah perbedaan permanen 14.263.097.684 8.609.381.765
Jumlah koreksi fiskal 14.353.753.209 9.236.808.994
Laba fiskal 55.218.899 130.951.209
Penghasilan kena pajak 55.218.899 130.951.209
Taksiran pajak penghasilan : 13.804.500 32.737.750
Entitas induk 13.804.500 32.737.750
Entitas anak 5.414.546.750 3.775.101.250
Taksiran pajak penghasilan kini 5.428.351.250 3.807.839.000
Dikurangi :
PPh Pasal 25 - entitas induk (10.912.584) (25.149.026)
PPh Pasal 25 - entitas anak 1.300.000.000 (1.100.000.000)
Utang pajak kini entitas induk 2.891.916 7.588.724
Utang pajak kini entitas anak 4.114.546.750 2.675.101.250
Jumlah PPh pasal 29 kurang bayar 4.117.438.666 2.682.689.974

Pada bulan September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak penghasilan diubah untuk yang keempat kalinya
dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari
sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 30%, 28% masing-masing untuk tahun fiskal 2008 dan
2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
d. Pajak tangguhan
Perhitungan taksiran pajak penghasilan adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Penyusutan aset tetap 44.465.814 156.856.807
Pajak tangguhan entitas anak 132.320.450 114.099.368
Jumlah 176.786.264 270.956.175

Saldo aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut : 31 Desember 2014 31 Desember 2013
Saldo awal aset pajak tangguhan 5.576.142.126 5.305.185.951
Pajak tangguhan tahun berjalan 176.786.264 270.956.175
Saldo akhir aset pajak tangguhan 5.752.928.390 5.576.142.126

18
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10. ASET TETAP


31 Desember 2014
Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir
Harga perolehan
Tanah 35.215.484.000 - - - 35.215.484.000
Bangunan dan prasarana 124.986.964.079 - - - 124.986.964.079
Kendaraan 2.387.970.130 - - - 2.387.970.130
Mesin dan peralatan 226.054.662.566 - - - 226.054.662.566
Peralatan kantor 3.588.197.515 - - - 3.588.197.515
Komputer 1.882.491.854 - - - 1.882.491.854
Renovasi kantor 1.280.642.005 - - - 1.280.642.005
Jumlah 395.396.412.149 - - - 395.396.412.149
CIP mesin 92.543.654.810 - - - 92.543.654.810
Jumlah 487.940.066.959 - - - 487.940.066.959
Akumulasi penyusutan
Bangunan dan prasarana 34.370.509.066 5.955.330.312 - - 40.325.839.378
Kendaraan 2.189.978.405 76.734.081 - - 2.266.712.486
Mesin dan peralatan 78.178.243.644 13.754.601.776 - - 91.932.845.420
Peralatan kantor 3.164.144.217 107.910.954 - - 3.272.055.171
Komputer 1.882.491.854 - - - 1.882.491.854
Renovasi kantor 1.035.209.095 61.358.220 - - 1.096.567.315
Jumlah 120.820.576.281 19.955.935.343 - - 140.776.511.624
Nilai buku 367.119.490.678 347.163.555.335
31 Desember 2013
Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Akhir

Harga perolehan
Tanah 35.215.484.000 - - - 35.215.484.000
Bangunan dan prasarana 124.668.214.079 318.750.000 - - 124.986.964.079
Kendaraan 2.387.970.130 - - - 2.387.970.130
Mesin dan peralatan 225.994.662.566 60.000.000 - - 226.054.662.566
Peralatan kantor 3.579.132.515 9.065.000 - - 3.588.197.515
Komputer 1.882.491.854 - - - 1.882.491.854
Renovasi kantor 1.280.642.005 - - - 1.280.642.005
Jumlah 395.008.597.149 387.815.000 - - 395.396.412.149

CIP mesin - 92.543.654.810 - - 92.543.654.810


Jumlah 395.008.597.149 92.931.469.810 - - 487.940.066.959

Akumulasi penyusutan
Bangunan dan Prasarana 28.379.283.772 5.991.225.294 - - 34.370.509.066
Kendaraan 1.825.244.323 364.734.082 - - 2.189.978.405
Mesin dan Peralatan 64.431.664.169 13.746.579.475 - - 78.178.243.644
Peralatan kantor 2.641.888.671 522.255.546 - - 3.164.144.217
Komputer 1.851.735.463 30.756.391 - - 1.882.491.854
Renovasi Kantor 911.350.875 123.858.220 - - 1.035.209.095
Jumlah 100.041.167.273 20.779.409.008 - - 120.820.576.281
Nilai buku 294.967.429.876 367.119.490.678

Entitas anak memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di Sleman, Yogyakarta dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) berjangka
waktu 30 tahun.
Seluruh aset tetap, kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia (ACA) - pihak ketiga pada tanggal 31 Desember 2014
dan 31 Desember 2013 dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp. 55.500.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013, aset tetap entitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas utang bank (Catatan 11).
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut (Catatan 18 dan 19) :
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Dibebankan :
Biaya produksi tidak langsung 18.199.076.699 18.517.991.301
Biaya umum dan administrasi 1.756.858.644 2.261.417.707
Jumlah 19.955.935.343 20.779.409.008

19
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA


31 Desember 2014 31 Desember 2013
a. Utang bank
PT Bank Panin, Tbk.
Pinjaman rekening koran 13.972.975.851 14.960.710.783
Pinjaman berulang 1 15.000.000.000 15.000.000.000
Pinjaman Sight L/C
Pinjaman berulang 2 23.826.489.971 23.826.489.971
Usance L/C - 28.241.340.117
PT Bank Capital Indonesia, Tbk. 108.361.400.000 117.877.430.259
Sub Jumlah 161.160.865.822 199.905.971.130
b. Utang lembaga keuangan lainnya
PT Pacific Multi Finance 28.300.000.000 10.000.000.000
Sub Jumlah 28.300.000.000 10.000.000.000
Jumlah 189.460.865.822 209.905.971.130
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perusahaan dan entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Panin, Tbk dan
PT Bank Capital Indonesia, Tbk antara lain:
PT Bank Panin, Tbk
Entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Panin, Tbk antara lain:
- Pinjaman Rekening Koran
Entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman rekening koran untuk modal kerja dengan maksimum plafon sebesar
Rp. 15.000.000.000. Masa pinjaman sampai dengan tanggal 22 Desember 2015 dengan tingkat bunga pada 31 Desember 2014 dan
2013 masing-masing sebesar 12,5%.
- Pinjaman Berulang 1 (satu)
Entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman berulang 1 untuk modal kerja dengan maksimum sebesar
Rp 15.000.000.000. Masa pinjaman sampai dengan 22 Desember 2015 dengan tingkat bunga pada 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing sebesar 12,5%.
- Pinjaman Sight L/C
Entitas anak memperoleh fasilitas kredit pinjaman Sight L/C sehubungan dengan modal kerja khusus untuk melunasi fasilitas Sight
L/C serta impor barang bahan baku berupa kapas, polyester dan rayon dengan total maksimum sebesar USD 5.000.000 (Pinjaman
Berulang 2 dengan maksimum sebesar Rp 36.500.000.000 dan Usance L/C dengan maksimum sebesar USD 2.500.000) dengan
tingkat bunga masing-masing sebesar 12,5% pada 31 Desember 2014 dan 2013, dan total maksimum sebesar USD 3.000.000
(Pinjaman Berulang 2 dengan maksimum sebesar Rp 27.500.000.000 dan Usance L/C dengan maksimum sebesar USD 3.000.000)
dengan tingkat bunga masing-masing sebesar 12,5% pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Masa pinjaman sampai dengan
tanggal 22 Desember 2015. Pinjaman ini sudah dilunasi pada bulan Desember 2014
PT Bank Capital Indonesia, Tbk

Perusahaan memperoleh fasilitas L/C dari PT Bank Capital Indonesia,Tbk sehubungan dengan pembelian bahan baku dan modal kerja,
dengan plafon sebesar USD 3.250.000 sub limit P. Aksep I USD 1.000.000, P. Aksep II sebesar Rp 10.000.000.000, Usance dan Sight
sebesar USD 1.050.000, P. Aksep III sebesar USD 950.000, P. Aksep IV sebesar Rp 35.000.000.000 dengan tingkat bunga pada
tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 9% p.a. untuk P. Aksep II, 15% untuk P. Aksep III, 8% untuk Usance dan
Sight, dan 15% untuk P. Aksep IV, Masa pinjaman sampai dengan tanggal 18 Desember 2015. Fasilitas pinjaman dijaminkan dengan
persediaan dan piutang usaha.
Entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman angsuran berjangka dari PT Bank Capital Indonesia, Tbk untuk refinancing mesin dengan
jumlah plafon sebesar Rp 25.000.000.000. Masa pinjaman sampai dengan bulan Juli 2015 dengan tingkat bunga 12,5% tanggal 31
Desember 2014. Fasilitas pinjaman dijaminkan dengan aset tetap.
Semua fasilitas pinjaman dijaminkan dengan tanah dan bangunan pabrik beserta mesin-mesin dan peralatan Perusahaan.
Pada bulan Juli 2013, entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman anjak piutang dengan recourse dari PT Pacific Multi Finance (PMF)
sebesar Rp. 10.000.000.000 untuk modal kerja dengan tingkat bunga 15% per tahun dan diangsur bunganya setiap bulan selama 12
bulan sampai bulan Juli 2014 dan sudah dilunasi. Pinjaman ini dijamin dengan tagihan senilai Rp. 12.000.000.000.

20
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA-LANJUTAN

Pada bulan Juli 2014, entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman anjak piutang dengan recourse dari PT Pacific Multi Finance (PMF)
sebesar Rp 10.000.000.000 untuk modal kerja dengan tingkat bunga 15% per tahun dan diangsur bunganya setiap bulan selama 12
bulan sampai bulan Juli 2015. Pinjaman ini dijaminkan dengan tagihan piutang usaha.
Pada bulan Desember 2014, entitas anak memperoleh tambahan fasilitas pinjaman anjak putang dengan recourse dari PT Pacific Multi
Finance (PMF) sebesar Rp 18.300.000.000 untuk modal kerja dengan tingkat bunga 18% per tahun dan diangsur bunganya setiap bulan
selama 12 bulan sampai dengan Desember 2015. Pinjaman ini dijaminkan dengan tagihan piutang usaha.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 Perusahaan dan entitas anak telah memenuhi persyaratan dan pembatasan sesuai dengan
perjanjian bank.

12. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA


31 Desember 2014 31 Desember 2013
a. Rincian utang usaha berdasarkan pemasok, terdiri dari :
Pihak ketiga
Suku cadang 409.963.256 670.023.115
Bahan penolong 262.284.448 238.191.150
Jumlah 672.247.704 908.214.265

b. Rincian utang usaha berdasarkan mata uang, terdiri dari :


Pihak ketiga
Rupiah 362.295.483 304.589.785
Dollar Amerika Serikat 309.952.221 603.624.480
Jumlah 672.247.704 908.214.265
Utang usaha dikategorikan sebagai belum jatuh tempo berdasarkan umur utang masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan
2013. Tidak terdapat jaminan yang diberikan atas utang usaha pihak ketiga tersebut.

13. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

Akun ini merupakan kepentingan non pengendali atas aset bersih pada PT Delta Nusantara, entitas anak masing - masing sebesar
Rp. 110.265.957.547,- pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp. 110.075.339.029,- pada tanggal 31 Desember 2013.

14. MODAL SAHAM

Berdasarkan data laporan daftar pemegang saham yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek, PT Ficomindo Buana Registrar,
daftar pemegang saham per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah :

Pemegang saham Jumlah Saham Kepemilikkan Nilai Nominal ( Rp )


( lembar ) (%)

Bloom International Ltd 14.250.000 18,89 20.357.142.857


Lenovo Worldwide Corporation 27.073.425 35,90 38.676.321.429
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%) 34.098.775 45,21 48.712.535.714
Jumlah 75.422.200 100,00 107.746.000.000
Berdasarkan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, Perusahaan wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba setiap
tahun buku untuk cadangan apabila saldo laba positif sampai cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang
ditempatkan dan disetor.

Berdasarkan berita acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 11 Juni 2014 di hadapan Notaris Humberg Lie,
SH.,MKn, Perusahaan telah meningkatkan dana cadangan Rp. 150.000.000,- yang semula sebesar Rp. 450.000.000,- atau 0,4176 %
menjadi Rp. 600.000.000,- atau 0,5569 % dari jumlah yang telah ditempatkan dan disetor.

15. TAMBAHAN MODAL DISETOR


31 Desember 2014 31 Desember 2013
Agio Saham Penawaran Umum Saham Perdana 543.200.000 543.200.000
Biaya Emisi Penawaran Umum Saham Perdana (388.280.000) (388.280.000)
Jumlah Tambahan Modal Disetor 154.920.000 154.920.000

21
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16. LABA PER SAHAM


Berikut ini adalah rekonsiliasi perhitungan laba bersih per saham:
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Perusahaan 205.677.778 431.733.122
Jumlah rata-rata tertimbang saham 75.422.200 75.422.200
Laba per saham 3 6

17. PENJUALAN
31 Desember 2014 31 Desember 2013

Penjualan benang 55.326.624.887 60.459.410.576


Penjualan bahan baku 46.118.874.553 40.026.558.550
Penjualan lain-lain 1.002.544.860 1.400.245.520
Jumlah 102.448.044.300 101.886.214.646

Tidak ada pihak pembeli dengan jumlah nilai penjualan melebihi 10% dari pendapatan konsolidasian.

18. BEBAN POKOK PENJUALAN 31 Desember 2014 31 Desember 2013


Bahan baku yang digunakan 43.206.750.421 42.239.495.065
Upah langsung 2.551.622.744 2.465.911.245
Biaya produksi tidak langsung 25.145.286.531 25.498.275.912
Jumlah biaya produksi 70.903.659.696 70.203.682.222
Persediaan barang
Dalam proses
Awal tahun 2.158.746.128 1.696.669.529
Akhir tahun (2.225.110.995) (2.158.746.128)
Jumlah biaya pokok produksi 70.837.294.829 69.741.605.623
Barang jadi
Awal tahun 17.774.556.082 17.067.093.243
Akhir tahun (22.834.301.229) (17.774.556.082)
Jumlah beban pokok penjualan 65.777.549.682 69.034.142.784

19. BEBAN USAHA


31 Desember 2014 31 Desember 2013
Beban penyusutan 1.756.858.644 2.261.417.707
Beban gaji dan tunjangan 1.348.005.255 1.401.385.080
Beban penjualan 750.077.356 1.005.323.470
Imbalan pasca kerja (catatan 21) 545.764.135 442.218.064
Beban konsultan 269.980.000 162.000.000
Beban sewa kantor 205.670.772 205.397.800
Makan dan minum 130.265.584 139.989.446
Jasa layanan KSEI 100.839.286 70.400.000
Beban perlengkapan kantor 99.163.682 74.965.880
Beban transportasi dan perjalanan dinas 71.676.805 71.774.880
Beban listrik, air dan telepon 68.714.520 65.796.787
Beban lain-lain (dibawah Rp. 50 juta) 321.990.602 462.319.186

Jumlah 5.669.006.641 6.362.988.300

22
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20. BEBAN BUNGA DAN ADMINISTRASI BANK

Akun ini merupakan beban bunga dan administrasi bank sebagai berikut :
31 Desember 2014 31 Desember 2013
Provisi dan bunga pinjaman 23.984.880.924 21.624.403.545
Administrasi bank 80.649.942 280.842.936

Jumlah 24.065.530.866 21.905.246.481

21. IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan dan entitas anak telah membentuk penyisihan untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-Undang
Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003. Penyisihan imbalan kerja karyawan (terdiri dari biaya jasa kini dan amortisasi biaya jasa lalu)
yang dibebankan secara langsung ke beban umum dan administrasi.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut :

31 Desember 2014 31 Desember 2013


Beban jasa kini 311.248.255 271.324.787
Beban bunga 272.485.448 185.072.683
Kerugian aktuarial (37.969.568) (14.179.406)
Jumlah 545.764.135 442.218.064

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014 31 Desember 2013

Nilai kini liabilitas yang tidak didanai 3.925.453.207 3.205.043.424


Keuntungan aktuarial yang belum diakui 620.582.389 795.228.038
Liabilitas bersih 4.546.035.596 4.000.271.462

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut :
31 Desember 2014 31 Desember 2013

Saldo awal 4.000.271.462 3.558.053.398


Beban tahun berjalan 545.764.135 442.218.064
Jumlah 4.546.035.596 4.000.271.462

Perhitungan imbalan kerja untuk 31 Desember 2014 Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen PT Bhumi Darma Aktuaria sesuai
dengan laporannya tanggal 17 Maret 2015, dan perhitungan imbalan kerja entitas anak dihitung oleh PT Dian Artha Tama sesuai
dengan laporannya tanggal 26 Februari 2015. Metode yang digunakan untuk menghitung imbalan kerja ini adalah "Projected Unit
Method"

Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebagai beriku
Tingkat mortalita : CSO-1980
Umur pensiun : 55 tahun
Tingkat kenaikan gaji tahunan : 8,0%
Tingkat diskonto : 8,4%

23
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

31 Desember 2014 31 Desember 2013


USD IDR USD IDR
(nilai penuh) (ekuivalen) (nilai penuh) (ekuivalen)
ASET
Kas dan bank $ 83.538 1.039.207.750 $ 12.305 149.981.499
Piutang usaha $ 1.384.536 17.223.622.217 $ 1.306.330 15.922.854.059
Jumlah aset $ 1.468.073 18.262.829.967 $ 1.318.634 16.072.835.558

LIABILITAS
Utang bank $ 6.100.313 75.887.893.720 $ 6.692.381 81.573.432.009
Utang usaha $ 24.916 309.952.221 $ 49.522 603.624.480
Jumlah liabilitas $ 6.125.229 76.197.845.941 $ 6.741.903 82.177.056.489

LIABILITAS BERSIH $ (4.657.156) (57.935.015.974) $ (5.423.269) (66.104.220.931)

23. SEGMEN OPERASI

Segmen operasi

Segmen operasi Perusahaan dan entitas anak ditetapkan berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan produk yang
dihasilkan yaitu benang, kapas dan lainnya.

Segmen operasi Perusahaan dan entitas anak pada 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut :

31 Desember 2014
Benang dan bahan baku Lainnya Jumlah
Pendapatan
Penjualan 101.445.499.440 1.002.544.860 102.448.044.300

Hasil Segmen 101.445.499.440 1.002.544.860 102.448.044.300

Beban pokok penjualan 65.777.549.682


Beban usaha 5.669.006.641
Laba usaha 31.001.487.977
Beban lain-lain - bersih (30.605.191.681)
Jumlah laba komprehensif 396.296.296

Aset Segmen
Dialokasikan 440.727.374.151
Tidak dialokasikan -
Jumlah 440.727.374.151
Liabilitas segmen
Dialokasikan 4.546.035.596
Tidak dialokasikan -
4.546.035.596

24
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23. INFORMASI SEGMEN OPERASI - LANJUTAN

31 Desember 2013
Benang dan bahan baku Lainnya Jumlah
Pendapatan
Penjualan 100.485.969.126 1.400.245.520 101.886.214.646
Hasil Segmen 100.485.969.126 1.400.245.520 101.886.214.646

Beban pokok penjualan 69.034.142.784


Beban usaha 6.362.988.300
Laba usaha 26.489.083.562
Beban lain-lain - bersih (25.657.227.835)
Jumlah laba komprehensif 831.855.726

Aset segmen
Dialokasikan 459.118.935.528
Tidak dialokasikan -
Jumlah 459.118.935.528
Liabilitas segmen
Dialokasikan 217.861.673.225
Tidak dialokasikan -
217.861.673.225

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR

Risiko merupakan sebuah ketidakpastian yang berpengaruh secara material terhadap tujuan Perusahaan dan entitas anak, yang
disebabkan oleh kemungkinan tidak tercapainya sasaran Perusahaan dan entitas anak. Oleh sebab itu, manajemen Perusahaan dan
entitas anak perlu mengantisipasi dan mempersiapkan penanganan risiko yang efisien dan efektif, dengan pengelolaan yang
profesional.
Tujuan Perusahaan dan entitas anak dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko
dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan dan entitas anak.
Risiko yang berasal dari instrumen keuangan Perusahaan dan entitas anak adalah risiko keuangan, termasuk diantaranya adalah risiko
kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko suku bunga.
a. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan dan entitas anak gagal memenuhi liabilitas
kontraktualnya kepada Perusahaan dan entitas anak. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada
pelanggan dari penjualan Perusahaan dan entitas anak.
Nilai maksimum eksposur adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada catatan 6.

b. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan dan entitas anak tidak dapat memenuhi liabilitas pembayaran pada saat jatuh
tempo. Perusahaan telah menelaah, memantau, serta menetapkan kebijakan syarat pembayaran yang sesuai dengan penerimaan
penjualan. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan liabilitas yang jatuh tempo diperoleh dari pelunasan piutang dari
pelanggan.

25
PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014
DENGAN ANGKA PERBANDINGAN TAHUN 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR - LANJUTAN

b. Risiko Likuiditas - lanjutan

Tabel dibawah ini merupakan jadwal jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan entitas anak berdasarkan pembayaran
kontraktual yang tidak didiskontokan.
Dibawah Diatas 31 Desember 2014
1 - 5 tahun
1 tahun 5 tahun Total

Utang usaha 672.247.704 - - 672.247.704


Utang bank dan
lembaga keuangan lain 189.460.865.822 - - 189.460.865.822
Utang lain-lain 233.282.118 - - 233.282.118
Biaya yang masih harus
dibayar 41.362.258 - - 41.362.258

Jumlah 190.407.757.902 - - 190.407.757.902

c. Risiko pasar

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko pasar yaitu risiko mata uang asing.

Risiko mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing,
khususnya Dollar Amerika Serikat. Risiko ini muncul jika terjadi pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing dapat secara negatif
mempengaruhi pendapatan dan kinerja Perusahaan dan entitas anak. Risiko tingkat bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas
masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

d. Risiko suku bunga

Perusahaan dan entitas anak memiliki pinjaman dengan bank dimana bila terjadi kenaikan suku bunga yang signifikan di pasar
maka Perusahaan dan entitas anak akan menegosiasikan ulang suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.
Nilai wajar
Nilai wajar adalah suatu jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian
mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau karena mereka dicatat pada nilai pasar.

25. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada
tanggal 25 Maret 2015.

26
PT Nusantara Inti Corpora, Tbk.
Gedung Menara Palma Lt.12
Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 Kav 6
Kuningan Timur, Setiabudi
Jakarta Selatan 12950
Tlp : 021 - 29391242
Fax : 021 – 29391243
Website : www.nusantarainticorpora.com

Anda mungkin juga menyukai