Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DAFTAR ISI
1 TUJUAN .................................................................................................................................. 2
2 RUANG LINGKUP ................................................................................................................. 2
3 TANGGUNG JAWAB ............................................................................................................ 2
4 PELAKSANAAN .................................................................................................................... 2
4.1 SERP (System Equipment Reliability Prioritization) ....................................................... 3
4.1.1 SYSTEM RANKING GUIDELINES ....................................................................... 5
4.1.2 KATEGORI PERINGKAT ....................................................................................... 6
4.2 FMEA (Failure Mode & Effect Analysis) ...................................................................... 10
4.3 RCFA (Root Cause Failure Analysis) ............................................................................ 11
4.4 FDT (Failure Defense Task) ........................................................................................... 11
4.5 Task Execution (TE) ....................................................................................................... 12
4.6 Task Measurement .......................................................................................................... 12
4.7 Continous Improvement ................................................................................................. 12
5 PENGUKURAN EFEKTIFITAS PROSES (KPI) ................................................................ 12
6 PETA PROSES ...................................................................................................................... 13
7 REFERENSI .......................................................................................................................... 13
8 LAMPIRAN ........................................................................................................................... 13
9 FORMULIR ........................................................................................................................... 13
1 TUJUAN
Maksud dari dokumen ini adalah menjelaskan proses Failure Defense Planning pada
Reliability Management yang digunakanPLTU Ketapang.
2 RUANG LINGKUP
Proses kegiatan Failure Defense Planning meliputi aktivitas sebagai berikut :
SERP (System Equipment Reliability Prioritization)
FMEA (Failure Mode & Effect Analysis)
RCFA (Root Cause Failure Analysis)
FDT (Failure Defense Task)
Task Execution
Task Measurement
Continuous Improvement
3 TANGGUNG JAWAB
Staff Enjiniring bertanggungjawab untuk mengcapture kondisi kesehatan peralatan, dan
menyusun FDT (Failure Defense Tasks) untuk disampaikan kepada bidang Perencanaan dan
Pengendalian.Sedangkan untuk bagian operasi dan pemeliharaan bertanggung jawab untuk
menindaklanjuti proses Failure Defense Planning.
4 PELAKSANAAN
Pelaksanaan Failure Defense Planning (FDP) merupakan kegiatan inti dari Reliability
Management dimana fokus dari kegiatan ini bersifat pencegahan terhadap kemungkinan
kerusakan/kegagalan peralatan unit pembangkit yang muncul. FDP merupakan suatu
pendekatan engineering untuk mendapatkan maximum operational reliability dengan
memfasilitasi perencanaan pemeliharaan (maintenance planning). FDP membentuk
signifikansi system dan peralatan bagi proses secara keseluruhan berdasarkan pada biaya,
ketersediaan peralatan, keamanan produksi, persoalan lingkungan, persoalan mutu produk
dan bisnis lainnya.
Asset Failure Probability Factor (AFPF) disetujui sebagai skala jumlah yang
meliputi range dari yang paling tidak handal (10) sampai yang paling handal (2)
dimana masing-masing kriteria mempunyai kondisi yang menjadi dasar penilaian.
Kriteria ini mencerminkan tingkat seringnya peralatan mengalami kegagalan.
Sebelum workshop SERP ini dilakukan pembagian formulir isian SERP kepada
bagian Operasi, Pemeliharaan, Perencanaan dan Evaluasi (Pemeliharaan dan
Operasi), K2, K3 dan Lingkungan yang terdiri dari :
Perencanaan dan Evaluasi Operasi
Perencanaan dan Evaluasi Pemeliharaan
Operator
Teknisi Pemeliharaan (Mekanik, Listrik dan Kontrol)
Keselamatan Ketenagalistrikan
K3
Lingkungan
Alasan dilakukan pembagian dahulu adalah supaya workshop bersama SERP dengan
bidang lain lebih efektif dan efisien dimana para peserta sudah mengetahui terhadap
isian SERP tersebut. Dan workshop yang dilakukan lebih bersifat konsolidasi
penentuan nilai dari beberapa bidang terkait tersebut.
Tahap ketiga, equipment yang berada pada setiap system diperingkatkan juga
berdasarkan kekritisannya terhadap fungsi sistem tersebut, untuk menentukan
Operational Criticality Ranking (OCR) pada tiap equipment.
Tahap keempat, operational criticality di kombinasikan dengan System Criticallity
terhadap pengoperasian unit untuk menghasilkan suatu peringkat pada equipment
yang didasarkan pada tingkat kekritisannya terhadap operasional unit. Hasil
kombinasi ini disebut Asset Criticality Ranking(ACR)
ACR = SCR * OCR
Tahap kelima adalah menentukan daftar equipment sebagai starting point. Pada
tahap ini, kehandalan equipment tersebut perlu ditinjau secara luas, berdasarkan
catatan dari equipment tersebut, keahlian personelnya, dan diskusi dengan bagian
operasi, pemeliharaan dan engineering, pada semua tingkat. Kehandalan tersebut
kemudian ditentukan pada skala numerik yang memperhitungkan batasan dari hal
yang sangat handal (membutuhkan sedikit atau tidak perhatian) sampai dengan
sangat tidak handal (membutuhkan perhatian tinggi atau terus menerus). Faktor
kehandalan ini disebut Asset Failure Probability Factor (AFPF) kemudian
dikombinasikan dengan ACR equipment untuk menentukan Maintenance Priority
Index (MPI).
Production Throughput/Availability
PT 10 Seluruh unit PLTU shutdown atau trip
8 Satu unit PLTU shutdown atau trip
6 Unit derating >50% atau berpotensi trip
4 Unit derating <50% atau berpotensi trip
2 Tidak berdampak langsung pada produksi listrik
Product Quality
PQ 10 Kemampuan ramp rate turun sampai dengan 75%
8 Kemampuan ramp rate turun sampai dengan 50%
6 Kemampuan ramp rate turun sampai 25%
4 Kemampuan ramp rate turun menjadi <25%
2 Tidak berdampak
Safety Factor
SF 10 Dangerous situation (HIGH) dan Personal Injury (HIGH)
8 Dangerous situation (LOW) dan Personal Injury (HIGH)
6 Dangerous situation (HIGH) dan Personal Injury (LOW)
4 Dangerous situation (LOW) dan Personal Injury (LOW)
2 Tidak berdampak
Regulatory Compliance
RC 10 Environmental Compliance Critical
Kerusakan sistem berakibat denda/pidana/shutdown yang ditentukan oleh
lembaga lingkungan (Bapedal Pusat maupun Daerah)
8 Environmental Compliance Critical
Kerusakan sistem berakibat membutuhkan laporan insiden kepada
lembaga lingkungan (Bapedal Pusat maupun Daerah). Ada keluhan
masyarakat sekitar
6 Environmental Compliance Critical
Kerusakan sistem berakibat membutuhkan laporan insiden kepada
perusahaan (ISO 14000)
4 Environmental Compliance Critical
Kerusakan sistem berakibat membutuhkan pembersihan dengan segera
sesuai dengan kebijakan lingkungan perusahaan (ISO 14000)
2 Environmental Compliance Critical
Kerusakan sistem tidak berdampak terhadap lingkungan
Plant Efficiency
PE 10 Kegagalan sistem berdampak besar terhadap penurunan efisiensi
5 Berdampak sedang
1 Tidak berdampak
Recovery Time
RT 10 Waktu pemulihan > 6 bulan
8 Waktu pemulihan 6 – 2 bulan
6 Waktu pemulihan 2 – 1 bulan
4 Waktu pemulihan 4 – 1 minggu
2 Waktu pemulihan < 1 minggu
6 PETA PROSES
Temuan operasi Analisa Resiko Plant History : Aims and
Inputs (Patrol Check & First Line Maint) Commisioning Targets
Rekomendasi Kegagalan / Failure
Responsibility Identifikasi Problem lanjutan dari Efficiency Management Maintenance Task Tactical & Non Tactical
Job Card/SPK saat WO Closed Out O & M Manual Histori Operasi (EAF, EFOR & NPHR)
Maintenance Mix(9)
Analisa Prioritisasi Maintenance : Failure Defense Continous Improvement :
DM Operasi Pareto Work Order Identifikasi Keandalan Pembangkit Planning (FDP):
Identifikasi Ketersediaan Pembangkit SERP Feed back
Identifikasi penurunan kemampuan/ FME A
Continous
Proses CMMS efisiensi pembangkit RCFA Proses
Engineer Proses CMMS CMMS Improvement
Proses CMMS
FDP (1) : Failure Defense Planning MTBF(6) : Mean Time Between Failure
SERP (2) : System Equipment Reliability Prioritization DT(7) : Down time
FMEA (3) : Failure Mode & Effect Analysis MPI(8) : Maintenance Priority Index
RCFA (4) : Root Cause & Failure Analysis Maintenance Mix (9) : Komposisi perbandingan antara WO
PaM (5) : Proactive Maintenance Tactical dengan Total WO (Tactical vs Non Tactical)
7 REFERENSI
1. Prosedur Kerja Penyusunan Asset (E.1)
2. Prosedur Kerja Pembuatan Job Plan (E.2)
3. Prosedur Kerja System and Equipment Reliability Prioritization (SERP) (E.3)
4. Prosedur Kerja Failure Mode and Effect Analysis (E.4)
5. Prosedur Kerja Root Cause and Failure Analysis (E.5)
6. Prosedur Kerja Condition Based Maintenance (E.6)
8 LAMPIRAN
Tidak Ada
9 FORMULIR
Tidak Ada