Anda di halaman 1dari 2

Ir. H.

Achmad Noe'man adalah seorang tokoh arsitek Indonesia yang dikenal mendedikasikan
hidupnya untuk membangunmasjid sehingga dijuluki "Arsitek Seribu Masjid" dan "Maestro
Arsitektur Masjid Indonesia".

Berikut beberapa bangunan masjid hasil karya dari achmad noeman, diantaranya :

1. Masjid Salman ITB


Masjid salman dibangun tanpa kubah. Ya, tidak seperti masjid-masjid pada umumnya, masjid
salaman ITB dibangun tanpa arsitektur yang mengerucut di bagian atapnya. Bahkan atapnya
datar. Flat. Hal ini (mungkin) konsekuesensi logis dari tidak adanya tiang di masjid salman.
Sehingga strukturnya tidak mampu lagi menahan beban kubah.
Langit-langit masjid. Jika kita perhatikan, langit-langit masjid salman terdiri dari kayu-kayu
persegi yang “dipotong” diagonal sehingga membagi petak tersebut menjadi 4 bagian sama besar .
Masjid salaman bukanlah masjid yang cocok untuk tilawah al-quran. Hal ini disebabkan, sangat
teduhnya ruangan utama masjid salman, dan cenderung remang-remang baik di pagi hari, siang
hari, maupun sore hari. Bila ingin tilawah lebih memilih koridor utara atau timur, yang lebih
terang dibandingkan di dalam masjid.

Gamba
r r

>Eksterior - Ungkapan bentuk dan ekspresi bangunannya (didominasi atap), jelas tidak mudah
untuk difasilitasi oleh masyarakat umum sebagai bangunan masjid.

Gambar

Menurut sang arsitek, bentuk atap beton yang menggunakan balok beton pratekan dalam kisi dua
arah yang membentang 25 meter tersebut diinspirasikan dari bentuk negatif atap bangunan Aula
Timur - yang menjadi ciri khas atap-atap bangunan kampus ITB - di jalan jalan. Lengkungan atap
sebenarnya bukan merupakan tujuan yang baik, tetapi juga berfungsi sebagai talang besar untuk
aliran udara dari atap datarnya.

Dengan menggunakan balok beton pratekan untuk solusi struktur bentang lebar ini, maka
diperolehlah ruang shalat yang luas namun bebas kolom yang selalu menjadi salah satu ciri
penting masjid desain Achmad Noe`man.

Mihrab - Ruangan mihrab Yang dibentuk Oleh Dinding Lengkung DENGAN tekstur Dinding
kasar ( beton brut ). Diatas digantung kotak hitam sebagai miniatur ka`bah sebagai aksentuasi

Gambar �

Tetap atapnya datar, desain masjid ini tetap dipertimbangkan cukup berhasil dan tanggap terhadap
beradaptasi tropis, perlu dibahas dengan detail-detail talang air hujan, penggabung unaanvolokasi
silang yang sangat baik dan kontribusi ventilasi yang lebar baik di kanan kiri, kiri, juga sebelah
timur ruang utama shalat. Koridor-koridor ini telah disetujui menjadi `overstek` dan sebagai ruang
transisi dari ruang luar ke ruang dalam masjid. Yang menarik dari transisi ini adalah timbulnya
ruang yang dinamis akibat keberadaan ruang timur yang dirancang dengan tinggi - karena
keberadaan mezanin sebagai tempat shalat wanita - dengan skala monumental yang dilengkapi
dengan kompilasi yang mulai membuka ruang shalat utama. Suasana bangunan luar berkesan
berat dan dingin dari beton, namun di dalam ruangan shalat terasa sangat hangat, nyaman dan
nyaman karena membutuhkan bahan kayu jati eksposisi baik di lantai, dinding, dan plafon serta
efek lampu temaram yang muncul dari balik persembunyiannya.
Uniknya, intensitas warna kayu pada masing-masing segmen tersebut berbeda-beda. Dari yang
terang sampai yang paling gelap. Semua diatur dalam tatanan yang apik.

Lampu Tersembunyi - Efek cahaya lampu yang dramatis keluar dari celah-celah pertemuan kayu
menambah kehangatan ruangan masjid

Gambar �
Karakteris ti k lainnya Yang Tak Kalah Penting Dari Rancangan masjid kontemporer Penyanyi
Adalah KUAT nya pengaruh modernisme ATAU langgam ` The Style International ` PADA
different perw ujudan fisiknya. Hal ini dapat dilihat pada penggunaan bentuk-kubik / volumetrik,
simplisitas / minimalis, fungsionalisme, prinsip kejujuran material dan struktur, rumit pada detail-
detail dan tanpa ornamen.

Pemisahan antara elemen kolom dengan dinding, permainan solid-void , dan detail-detail
peralihan bahan sangat jelas menentukan prinsip-prinsip kejujuran bahan maupun strukturnya.
Sementara kepemimpinan volumetrik, bentuk-bentuk lengkung, ` efek pahatan` dan bahkan
penggunaan beton brut pada mihrab, telah disetujui khusus pada idiom- idiom` Corbuesque` yang
terkait dengan permintaan pada bangunan Kapel Notre-Dome-du Haut di Ronchamp, Perancis
membuat karya monumental sang maestro Arsitektur Modern Le Corbusier.

Anda mungkin juga menyukai