Anda di halaman 1dari 5

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DiagnosaKeperawatan Tujuan Intervensi Rasional


1. Bersihan jalan nafas tidak Klien akan 1. Monitor status 1) Mengetahui status pernafasan klien memudahkan
efektif berhubungan dengan menunjukkan jalan respiratori setiap 2 untuk intervensi selanjutnya, dan takipnea
peradangan, penumpukan nafas efektif, ventilasi jam, kaji adanya biasanya ada pada beberapa derajat dan dapat
sekret, ditandai dengan : paru adekuat dan tidak peningkatan status ditemukan pada penerimaan atau selama
Ds: Ibu klien mengatakan ada penumpukan pernafasan dan buny stress/adanya proses infeksi akut. Pernafasan
anaknya batuk di sertai lendir sekret, dengan kriteria : inafas abnormal. dapat melambat dan frekwensi ekspirasi
Do: - Batuk anak 2. Beriposisi yang memanjang inspirasi.
- Klien batuk berlendir berkurang. nyaman yang 2) Peninggian kepala tempat tidur mempermudah
Tanda-tanda vital - Lendir tidak ada. memudahkan pasien fungsi pernafasan dengan menggunakan
 Suhu :38,7C - Vital sign dalam bernafas (peninggian gravitasi. Namun pasien dengan distress berat
 Nadi : 120x/i batas normal kepala tempat tidur akan mencari posisi yang paling mudah untuk
 Respirasi:46 x/i atau pasien dipangku bernafas. Sokongan tangan/kaki dengan bantal
 Tekanandarah :90/60 oleh ibunya) dll, membantu menurunkan kelemahan otot dan
mmHg 3. Ciptakan lingkungan dapat sebagai alat ekspansi dada.
yang nyaman 3) Lingkungan tenang dan nyaman memudahkan
sehingga pasien dapat klien beristirahat, sebab lingkungan yang tidak
tidur dengan tenang nyaman merupakan pencetus reaksi alergi
4. Beri minum yang pernafasan yang dapat mentriger episode akut.
cukup. 4) Hidrasi membantu menurunkan kekentalan
sekret, mempermudah pengeluaran. Penggunaan
cairan hangat dapat menurunkan spasme bronkus
2. Gangguan pertukaran gas Klien akan 1. Kaji frekuensi, 1) Takipnu, pernapasan dangkal, dan gerakan
berhubungan dengan menunjukkan frekuens kedalaman dan gerakan taksimetris sering terjadi karena kerusakan
kerusakan organ brongkhus inapas dalam batas otot dada organ paru atau karena adanya cairan
dan alveoli akibat dari invasi normal dan tidak 2. Observasi warna kulit, 2) Sinosis pada kuku menunjukkan vasokonstriksi
kuman pathogen, ditandai mengalami cyanosis membrane mukosa, dan atau respon tubuh terhadap demam dan
dengan: dengan kriteria : warna kuku sera menggigil sedangkan cianosis pada membrane
Ds: Ibu klien mengatakan - Sesak (-) observasi cafillary mukosa menunjukkan hipoksia sistemik
anaknya sesak nafas - Retraksidinding refilling 3) Meningkatkan ekspansi paru dan upaya
Do: dada (-) 3. Pertahankan jalan pernapasan
1. Tanda-tanda vital - Kebiruan (-) napas, tempatkan 4) Kesulitan pernapasan dan munculnya bunyi
 Suhu :38,7 C - P : <40x/menit pasien pada posisi yang adventius merupakan indicator dari
 Nadi : 120 x/i nyaman dengan kepala kongesti/udema interstitial, atelektasis
 Respirasi:46 x/i ditinggikan 5) Indikatorkemajuanterapi yang telahdiberikan
 Tekanandarah :90/60 4. Auskultasi bunyi napas 6) Mengoreksi hypoxia dengan menggagalkan
mmHg 5. Pantau dengan ketat upaya/progresiasi dosis respiratorik dan untuk
2 . Rongkhi (+), suara nafas TTV menjamin oksigenasi jaringan yang adekuat
bronkhovesikuler 6. Penatalaksanaanpember
3. Terpasang oksigen nasal ian oksigen 1 L/menit
canule 0,5-1 L/menit
4. Klien terlihat sesak
5. Retraksi dinding dada (+)
6. Pernapasan cupin hidung
3. Perubahan nutrisi kurang dari Klien dapat 1) Kaji status nutrisi 1) Untuk menentukan intervensi selanjutnya
kebutuhan tubuh b/d menunjukkan nutrisi klien
kehilangan nafsu makan, yang seimbang dengan 2) Kaji adanya mual dan 2) Adanya mual dan muntah dapat mempengaruhi
ditandai dengan criteria hasil: muntah nafsu makan anak
Ds:  Tidak ada tanda –
Ibuklien mengatakan anaknya tanda malnutrisi. 3) Pantau berat badan
3) Untuk mengetahui perubahan berat badan
terlihat kurus dan berat  Nafsu makan klien setiap hari
badannya turun membaik.
Do:
Nutrisi 4) Pantau pemasukan 4) Mengetahui keseimbangan nutrisi sesuai
Saat sakit: selera makan makanan selama kebutuhan
kurang, menu makan
perawatan
susu formula, frekuensi
makan tiap 3 jam.
Antropometri
 Tinggi badan: 68 cm
 Beratbadan: 6,5 Kg turun
menjadi 6,3 kg
 LiLA: 13 cm turun
menjadi 12 cm
 Lingkarkepala: 40 cm
 Lingkardada: 42 cm
 Lingkarperut: 37 cm
4. Kecemasan orang tua klien Orang tuamenunjukkan 1. Catat derajat  Pemahaman bahwa perasaan (dimana
berhubungan dengan dampak takut/kecemasan hilang kecemasan dan takut. berdasarkan situasi stres ditambah ketidak
hospitalisasi, ditandai atau menurun, dengan Informasikanpada seimbangan oksigen yang mengancam) normal
dengan: kriteria : orang tua klien bahwa dapat membantu orang tua dalam meningkatkan
Ds: Ibu klien mengatakan 1. Orang tua klien perasaannya normal beberapa perasaan kontrol emosi.
cemas dengan keadaan tidak cemas lagi. dan berikan dukungan  Menghilangkan kecemasan karena ketidak
anaknya 2. Orang tua tidak moril tahuan dan menurunkan takut tentang keamanan
Do: Klien nampak cemas bertanya-tanya lagi 2. Jelaskan proses pribadi. Pada fase dini penjelasa nperlu diulang
dengan keadaan anaknya tentang penyakit penyakit dan prosedur dengan sering dan singka tkarena orang tua
anaknya. dalam tingkat klien mengalami penurunan lingkup perhatian
3. Ekspresi wajah kemampuan orang tua .
orang tua klien untuk memahami dan  Dukungan membantu orang tua klien
tenang. menangani informasi. menurunkan kecemasannya.
Kaji situasi saat ini dan
tindakan yang diambil
untuk mengatasi
masalah.
3. Beri support kepada
orang tuaklien

Anda mungkin juga menyukai