Anda di halaman 1dari 7

MENGUBAH MEDIA TANAM PUPUK KOMPOS MENJADI TANAMAN

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AIR SEBAGAI PELARUT MSG


(Sodium2-Aminopentanedioate)DENGAN UPAYA MENINGKATKAN
KREATIFITAS SISWA TERHADAP LINGKUNGAN SEKOLAH

DISUSUN OLEH :
Devi Sepna Sari, NISN : 0027908304

XI.MIPA 2

SMA Negeri 13 Palembang

Jalan Adi Sucipto No. 2803 SMB II Telp. (0711)410079

Palembang 30154

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

MSG kepanjangan dari Monosodium glutamate atau nama ilmiahnya


adalah Sodium 2-Aminopentanedioate dan sering disebut dengan micin yang
didalamnya terdapat kandungan utama, yaitu Natrium Benzoat ternyata
memiliki fungsi alternatif Kalium yang merupakan salah satu unsur hara
makro yang berperan penting dalam menunjang pertumbuhan tanaman
sehingga membuat tanaman tersebut tidak layu.

Tidak semua tanaman akan memiliki respon yang baik terhadap


pemberian micin, karena pemberian komposisi micin tergantung pada besar
kecilnya sebuah tanaman, semakin besar tanaman tersebut, maka semakin
banyak pula micin yang diperlukan, begitu juga dengan sebaliknya, semakin
kecil suatu tanaman,maka semakin sedikit pula micin yang dibutuhkan.

Tanaman pupuk kompos sangat memerlukan luasnya lahan untuk


tempat penanaman tanaman, namun semakin banyaknya siswa yang ingin
bersekolah sehingga terjadinya pegalihan fungsi lahan yang semula tempat
penanaman tanaman, kini berubah menjadi bangunan-bangunan untuk
kegiatan belajar dan mengajar. Oleh karena itu perlu dilakukannya inovasi
alternatif baru, salah satunya,yaitu berfikir kreatif dengan memanfaatkan
larutan MSG atau micin untuk menjaga tanaman agar tidak layu meskipun
tanaman tersebut berada didalam kelas. Sehingga kegiatan untuk membuat
kelas menjadi nyaman tidak terasa sulit lagi. Meskipun menggunakan bahan
yang membahayakan bagi makanan namun tidak dengan tanaman tertentu,
sehingga tidak mengurangi nilai estetika yang terdapat didalam tanaman
tersebut.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, kami menarik beberapa rumusan masalah


yang harus diselesaikan, yaitu :

1. Apakah media larutan air MSG bisa menjadi bahan alternatif untuk
merawat tanaman agar tidak layu?
2. Berapakah takaran MSG yang tepat untuk menyuburkan tanaman?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara mengubah media tanam pupuk kompos menjadi


tanaman dengan menggunakan media air sebagai pelarut MSG.
2. Untuk mengetahui takaran MSG yang tepat untuk menyuburkan
tanaman.
3. Untuk mengetahui bahwa media larutan air MSG yang sesuai dengan
takaran dapat menyuburkan tanaman.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang saya lakukan adalah sebagai berikut :

1. Diperolehnya informasi bahwa dengan menggunakan media air sebagai


pelarut MSG dapat menyuburkan tanaman.
2. Diperolehnya informasi takaran konsentrasi larutan air MSG yang tepat
dalam menyuburkan tanaman.
3. Diperolehnya informasi bahwa media air sebagai pelarut MSG yang
sesuai dengan takaran dapat menyuburkan tanaman.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 MSG(Sodium2-Aminopentanedioate)

MSG adalah molekul garam yang dikombinasikan dengan asam


amino L-glutamat. Molekul garam ini digunakan untuk menstabilkan
komponen glutamat. Glutamat yang terkandung dalam asam amino
berperan sebagai pemberi rasa gurih (umami).

Asam amino glutamat bisa ditemukan hampir semua bahan dasar


makanan, terutama makanan berprotein tinggi, seperti produk susu,
daging merah dan ikan, dan banyak sayuran. Bahan makanan lainnya
yang sering digunakan sebagai penyedap alami, seperti jamur
dan tomat, juga mengandung asam amino glutamat alami dalam kadar
tinggi.

Tubuh manusia juga memproduksi asam amino glutamat dan


memainkan peran penting dalam fungsi tubuh normal. Bahkan, ASI
mengandung glutamat 10 kali lebih banyak dibandingkan susu sapi.
Nama IUPAC : Sodium 2-Aminopentanedioate

Nama lain MSG :

- Autolyzed yeast

- Calcium glutamate

- Carrageenan

-Glutamic acid
Gambar 1. MSG(Sodium –Aminopentanedioate)

2.2 Keterbatasan lahan untuk tanaman menggunakan media pupuk


kompos

Semakin meningkatnya jumlah siswa yang ada di sekolah,


maka semakin banyak pula membutuhkan lahan untuk pembangunan
kelas-kelas baru serta ruangan untuk belajar dan mengajar seperti
laboratorium,aula dan lain-lain, sehingga lahan untuk penanaman di
alih fungsikan menjadi bangunan-bangunan.

Oleh karena itu,lahan yang dahulu digunakan untuk penanaman


tanaman pupuk kompos tidak dapat lagi digunakan, padahal untuk
menciptakan lingkungan sekolah yang sejuk membutuhkan
lingkungan yang kaya akan oksigen dari tanaman hijau.

2.3 Cara alternatif untuk menyuburkan tanaman

Micin atau MSG yang biasa dijadikan sebagai bahan penyedap


masakan ternyata berguna pula dalam dunia pertanian. Manfaatnya
dapat dirasakan secara langsung oleh para penggemar berkebun untuk
menyuburkan tanaman alias digunakan menjadi pupuk alternatif.
Untuk menggunakan pupuk alternatif ini bahan utamanya adalah
MSG atau micin.

Sifat Micin atau MSG sangat mudah larut dalam air, sehingga
untuk memupukkan micin ini akan sangat mudah apabila dengan cara
melarutkannya dengan air. Untuk takaran idealnya sekitar 1-2 gram
untuk 1 gelas (300cc) air. Jadi sekitar 5-6 gram micin per Liter.
Setelah tercampur maka larutan micin ini diberikan pada
perakaran tanaman dengan dosis 50-100 cc per tanaman (disesuaikan
dengan ukuran dan usia tanaman). Interval pemberian adalah 7 hari
sekali dan sebaiknya tidak dilakukan bersama pupuk kimia lain agar
anda bisa melihat hasilnya.
Larutan micin juga bisa disemprotkan dengan konsentrasi 1
gr/300cc lalu disemprotkan ke daun sekitar 5 hari sekali. Daun akan
nampak lebih hijau terang dan lebar. Setelah tanaman tampak subur
maka penggunaan pupuk micin ini bisa dihentikan dan diberi pupuk
kompos saja (khusus tanaman hias).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Tujuannya untuk


mendeskripsikan kemampuan media air sebagai pelarut MSG yang ternyata dapat
menjadi media alternatif untuk menyuburkan tanaman. Data hasil penelitian
diperkirakan membutuhkan waktu selama satu minggu, untuk melihat respon
tanaman tersebut.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melihat dan mencatat


perubahan yang terjadi pada tanaman yang menggunakan air MSG seperti
perubahan ukuran panjang batang,ukuran lebar daun dan bertambahnya akar.

Analisis data dilakukan terhadap jenis tanaman yang memiliki respon baik
sehingga tanaman tersebut tidak layu dan dapat tumbuh secara subur. Analisis pada
media air sebagai pelarut MSG didasarkan pada perubahan yang terjadi pada
tanaman tersebut ketika dimasukkan dalam larutan MSG.

Dari hasil analisis ini diharapkan akan diperoleh hasil yang jelas dan
komprehensif tentang pengaruh media alternatif larutan MSG terhadap penyuburan
tanaman,seperti perubahan panjang pada batang,daun serta pertumbuhan akar baru.

Anda mungkin juga menyukai