NIM : 4201617040
KELAS : D4 TME 4B
SOAL
1. Jenis-jenis SAE untuk motor bensin dan motor diesel !
2. Jenis ketel uap pipa api dan ketel uap pipa air berikan gambar, tekanan, suhu serta
kegunaannya!
JAWAB
1. A. SAE (Society of Automotive Engineer)
SAE Internasional adalah singkatan dari Society of Automotive Engineer sebagai
identifikasi dari kekentalan oli. SAE sendiri adalah suatu asosiasi yang mengatur
standarisasi di berbagai bidang seperti bidang rancang desain teknik dan manufaktur.
MACAM-MACAM KEGUNAAN
PELUMAS
5W - 5 Penggunaan untuk cairan hidrolik
5W - 10
5W - 20
5W - 30 Penggunaan untuk pelumas engine kendaraan
5W - 40
5W - 50 Penggunaan untuk pelumas motor 2 tak atau oli samping
10W - 30 Penggunaan untuk pelumas engine dengan CC besar
10W - 40
20W - 50 Penggunaan untuk pelumas engine dengan piston leboih dari satu
50W Penggunaan untuk pelumas transmisi dan gardan
70W
90W
140W Penggunaan untuk pelumas roda gigi berukuran besar
190W
200W
250W
Boiler pipa-api menjadi tipe boiler yang paling sederhana. Boiler ini
memungkinkan untuk diaplikasikan pada kebutuhan uap air rendah hingga menengah.
Hal tersebut dimungkinkan karena desainnya yang tidak lebih rumit dari boiler pipa-air.
Ukuran boiler pipa-api juga relatif lebih kecil, dan memungkinkan untuk dipindah
tempatkan dengan sangat mudah. Kelebihan tersebut yang kemudian membuat boiler ini
sangat populer ketika dikembangkan bersamaan dengan mesin uap. Di abad ke-19 hingga
awal abad ke-20, boiler pipa-api dikembangkan secara besar-besaran untuk memenuhi
kebutuhan transportasi di masa itu. Kereta uap, kapal laut, hingga model awal mobil,
menjadi moda transportasi berdapur pacu boiler pipa-api yang paling canggih di masa itu.
Sesuai dengan namanya, boiler pipa-api mengalirkan gas panas hasil pembakaran
ke saluran pipa-pipa yang diselubungi oleh air. Berbagai desain saluran pipa berbeda
dibuat untuk memaksimalkan penyerapan panas dari gas buang hasil pembakaran
tersebut. Level air di dalam tanki boiler, wajib terjaga ketinggiannya untuk
menghindari overheat. Di sisi lain, boiler ini juga dilengkapi dengan safety relief
valve yang berfungsi untuk melepas tekanan berlebih sehingga terhindar dari ledakan.
Banyak tipe boiler pipa-api juga sudah dilengkapi dengan sistem pemanas uap
lanjut untuk menghasilkan uap superheated. Namun demikian, boiler pipa-api memiliki
keterbatasan produksi uap air yang hanya maksimal 2500 kg/jam dengan tekanan
maksimal 10 bar saja.
Ketel uap vertikal sederhana menghasilkan uap pada tekanan rendah dan dalam
jumlah kecil. Karenanya digunakan pada pembangkit daya rendah atau pada
tempat di mana ruang terbatas. Konstruksi ketel jenis ini diperlihatkan oleh
gambar 1. Ketel ini terdiri dari kulit silinder yang mengelilingi kotak api silinder.
Kotak api silinder ditap di atasnya tempat mengalirnya uap ke permukaan. Pada
dasar kotak api terdapat grate (panggangan). Kotak api dilengkapi dengan dua
atau lebih pipa melintang miring F, F. Kemiringan bertujuan untuk menaikkan
permukaan pemanasan disamping juga untuk meningkatkan sirkulasi air. Lubang
tangan (hand hole) dibuat disamping untuk keperluan pembersihan deposit.
Sebuah lubang orang (man hole) dibuat di atas untuk supaya orang bisa memasuki
ketel untuk pembersihan. Sebuah lobang abu dibuat pada dasar ketel untuk
pembuangan abu yang mengendap. Ruang antara kulit boiler dan kotak api diisi
dengan air yang akan dipanaskan.
5. Ketel Cornish
Ketel ini sejnis dengan ketel Lanchasire kecuali ia mempunyai hanya satu pipa asap.
Diameter ketel cornish berkisar antara 1 m hingga 2 m dan panjang 5 m hingga 7,5 m.
Kapasitas dan tekanan kerja ketel ini adalah rendah jika dibandingkan dengan ketel
Lanchasire.
6. Ketel Lokomotif
Merupakan jenis ketel mobile dan pembakaran internal, horisontal banyak pipa. Prisnip
ketel ini adalah menghasilkan uap dengan laju kecepatan tinggi. Jenis ketel lokomotif
moderen diperlihatkan pada gambar 6.
Ketel terdiri dari kulit atau barrel yang mempunyai diameter 1,5 m dan panjang 4 m.
Batubara diumpan kedalam kotak api melalui pintu api dan terbakar pada panggangan.
Gas asap dari panggangan dibelokkan oleh bata dan keseluruhan kotak api terpanaskan
secara baik. Ada sekitar 157 pipa tipis atau pipa api F (diameter 47,5 mm) dan 24 buah
pipa panas lanjut tebal G (diameter 13 cm). Gas asap setelah melewati pipa ini masuk
ke kotak asap. Gas kemudian keluar ke atmosfir melewati cerobong. Barrel berisi air
disekeliling pipa, dimana dipanaskan oleh gas asap dan berubah menjadi uap.
Header terbagi atas dua porsi, satu adalah ruang uap panas lanjut dan satu lagi ruang
uap jenuh. Pipa uap mengarahkan uap dari regulator ke ruang uap jenuh. Kemudian
uap diarahkan ke pipa panas lanjut, dan setelah melewati pipa ini, uap kembali ke ruang
uap panas lanjut. Uap panas lanjut sekarang mengalir melalui pipa uap ke silinder, satu
buah di setiap sisi. Abu daripanggangan dikumpulkan pada nampan abu (ash pan) dan
dibuang dari waktu ke waktu dengan bantuan damper yang dioperasikan oleh batang
dan tuas.
Pada boiler pipa air, air berada di dalam pipa sedangkan gas panas berada diluar
pipa. Boiler pipa air ini dapat beroperasi pada tekanan yang sangat tinggi yaitu hingga lebih
dari 100 Bar. Boiler pipa air memiliki karakteristik menghasilkan kapasitas dan tekanan
steam yang tinggi. Berdasarkan jenis ketelnya, konstruksi yang dipasang dalam ketel dapat
lurus dan melengkung. Secara parallel dipasang pipa-pipa yang lurus di dalam ketel
dihubungkan dengan 2 buah header. Secara horizontal diatas susunan pipa dipasang header
yang dihubungkan dengan drum uap. Susunan kedua header memiliki kecondongan
tertentu yang bertujuan dapat mengatur sirkulasi uap dalam ketel
Cara kerja pipa boiler air adalah diluar pipa terjadi proses pengapian, kemudian dihasilkan
panas yang digunakan untuk memanaskan pipa yang berisi air. Melalui economizer air
tersebut terlebih dahulu dikondisikan, kemudian dihasilkan steam yang terlebih dahulu
dikumpulkan di dalam sebuah steam-drum. Melalui tahap secondary superheater dan
primary superheater setelah tekanan dan temperature sesuai baru steam dilepaskan ke pipa
utama distribusi. Didalam pipa air, harus ada pengkondisian air yang mengalir terhadap
mineral atau kandungan lain yang terlarut dalam air. Hal ini harus diperhatikan pada tipe
ini karena menjadi faktor utama.
Contoh :
1. Boiler Babcock & Wilcox
Sesuai dengan namanya, boiler Babcock & Wilcox dikembangkan oleh sebuah firma
dengan nama yang sama dengan boiler tersebut. Desain boiler ini dikembangkan dan
dipatenkan di pertengahan abad kesembilanbelas. Boiler ini hanya memiliki satu tanki
yakni steam drum yang diposisikan di bagian atas boiler. Steam drumtersebut sebagian
berisi air dan sebagian yang lain berisi uap air basah. Desain khas dari boiler ini adalah
pipa-pipa air yang didesain berbentuk miring membentuk sudut 15°. Kemiringan ini
berfungsi untuk memastikan terjadinya sirkulasi natural dari fluida air-uap air di dalam
boiler. Di atas pipa-pipa air tersebut dibuat pula ada pipa uap panas lanjut yang
berfungsi untuk memanaskan lebih lanjut uap air yang telah cukup panas dan lolos
dari steam drum untuk lebih lanjut dipanaskan hingga mencapai kualitas superheated.
Untuk aliran gas pembakaran pada boiler ini dibuat berliku-liku sehingga
memaksimalkan penyerapan panas dari gas buang ke fluida air.
1. Boiler Stirling
Boiler Stirling menjadi salah satu pendahulu boiler pipa-air. Boiler ini populer
digunakan di era awal tahun 1900-an, dan sudah sangat sulit ditemukan saat ini. Boiler
ini memiliki kharakteristik digunakannya dua macam tanki air yakni tanki steam drum
di bagian atas dengan jumlah yang selalu lebih banyak daripada tanki kedua yakni tanki
air yang ada di bagian bawah boiler. Kharakteristik desain tersebut membuat Boiler
Stirling dapat diklasifikasikan berdasarkan jumlah tanki air, yaitu tiga tanki dengan
dua steam drum dan satu tanki air, empat tanki dengan tiga steam drum dan satu tanki
air, serta lima tanki berupa tiga steam drum di bagian atas dan dua tanki air di bagian
bawah boiler. Semakin banyak jumlah tanki, menandakan kemampuan memproduksi
uap air yang semakin tinggi. Namun demikian boiler ini sudah kuno dan tidak
digunakan lagi karena memiliki nilai efisiensi yang relatif lebih rendah daripada boiler-
boiler modern.
Boiler Stirling Tiga Tanki Boiler Stirling Empat Tanki
1. Boiler Yarrow
Boiler Yarrow menjadi jenis penting dari boiler pipa air bertekanan tinggi. Mereka
dikembangkan oleh Yarrow & Co. (London), dan banyak digunakan di kapal, terutama
kapal perang.Desain boiler Yarrow memiliki karakteristik ketel dengan tiga tanki air:
dua tabung air lurus disusun dalam barisan segitiga dengan tungku tunggal di antara
keduanya. Drum uap tunggal dipasang di bagian atas di antara mereka, dengan drum
air yang lebih kecil di dasar masing-masing bank. Sirkulasi, baik ke atas maupun ke
bawah, terjadi di dalam tabung bank yang sama ini. Keistimewaan Yarrow adalah
penggunaan tabung lurus dan juga sirkulasi di kedua arah yang terjadi seluruhnya di
dalam bank tabung, dan tidak menggunakan energi eksternal atau biasa kita kenal
dengan sirkulasi natural.
Karena karakteristik tiga drumnya, boiler Yarrow memiliki kapasitas air yang lebih
besar. Makanya, jenis ini lazim digunakan pada aplikasi boiler kapal perang tua.
Ukurannya yang ringkas membuatnya menarik untuk digunakan dalam unit
pembangkit listrik yang dapat diangkut selama Perang Dunia II. Agar dapat diangkut
pada jamannya, boiler dan peralatan tambahannya (pemanas bahan bakar minyak, unit
pemompaan, kipas angin dll), turbin, dan kondensor dipasang pada gerbong tersendiri
untuk dibawa melalui jalur rel kereta api.
2. Boiler Thornycroft
Boiler ini didesain oleh pabrik kapal John I. Thornycroft & Company. Desain khusus
boiler ini adalah menggunakan satu saja steam drum di sisi atas, dengan tiga
buah downcomersehingga tersusun mirip dengan boiler formasi M. Namun karena
desain beberapa pipanya yang memiliki tekukan tajam, membuatnya beresiko cepat
bocor tak hanya karena kemungkinan terjadinya thermal stress, namun juga karena
kesulitan tersendiri saat butuh dibersihkan. Oleh karena beberapa kelemahan inilah
membuat boiler ini tidak sepopuler Boiler Yarro