Anda di halaman 1dari 111

PTK 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR


PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK)
MATERI PASSING ATAS
PADA PERMAINAN BOLA VOLI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
BAGI SISWA KELAS X.MM SEMESTER GANJIL
SMK NEGERI 7 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH :
NAMA : Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004

PEMEREINTAH DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA TIMUR
SMK NEGERI 7 JAKARTA
TAHUN 2017
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK)
MATERI PASSING ATAS
PADA PERMAINAN BOLA VOLI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
BAGI SISWA KELAS X.MM SEMESTER GANJIL
SMK NEGERI 7 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018

DISUSUN OLEH :
NAMA : Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004

PEMEREINTAH DAERAH KHUSUS IBU KOTA JAKARTA


DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA TIMUR
SMK NEGERI 7 JAKARTA
TAHUN 2017
SUKU DINAS PENDIDIKAN WILAYAH II
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
PROPINSI DKI JAKARTA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7`JAKARTA
Alamat : Jln. Tenggiri No. 1 Jakarta Timur
_____________________________________________________________________

PENGESAHAN
No........................
Yang bertanda Tangan di bawah ini Kepala SMK Negeri 7 Jakarta
menerangkan bahwa :

NAMA : Drs.Kiagus Abdurachman


NIP : 196412081987031004
Jabatan : Guru

memang benar yang bersangkutan tersebut diatas telah melakukan


Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul : PENINGKATAN HASIL
BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK)
MATERI PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA
KELAS X.MM SEMESTER GANJIL SMK NEGERI 7 JAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

Jakarta, 12 Juli 2017


Yang Mengesahkan
Pengawas Kepala SMK Negeri 7 Jakarta
SMK Negeri 7 Jakarta

.......................................... Drs.Caca Sunarsa, M.Pd


NIP. ............................... NIP. 196307061989031009
SUKU DINAS PENDIDIKAN WILAYAH II
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR
PROPINSI DKI JAKARTA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 7`JAKARTA
Alamat : Jln. Tenggiri No. 1 Jakarta Timur
_______________________________________________________________________
PERNYATAAN
No........................
Yang bertanda Tangan di bawah ini Pengelola Perpustakaan SMK Negeri 7
Jakarta menyatakan bahwa :
NAMA : Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004
Jabatan : Guru

memang benar yang bersangkutan tersebut diatas telah mempublikasikan


hasil Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul : PENINGKATAN HASIL
BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK)
PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA KELAS
X.MM SEMESTER GANJIL SMK NEGERI 7 JAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018

Mengetahui Jakarta , 12 Juli 2017


Kepala SMK Negeri 7 Jakarta Pengelola Perpustakaan

Drs.Caca Sunarsa, M.Pd (............................)


NIP. 196307061989031009 NIP. .................
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang Bertanda Tangan Di bawah ini Saya :

NAMA : Drs.Kiagus Abdurachman


NIP : 196412081987031004
Jabatan : Guru

menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini asli hasil karya sendiri. Semua
materi-materi yang terkandung di dalamnya belum pernah dipublikasikan di
tempat lainnya, kecuali yang dikutip sesuai aturan kaidah yang berlaku.
PTK ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh derajat kesarjanaan atau
diploma pada institusi tertentu.

Jakarta : 12 Juli 2017


Guru Mapel

Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004
KATA PENGANTAR

Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta Ridho dan petunjuk yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan hasil Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK) MATERI
PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA KELAS
X.MM SEMESTER GANJIL SMK NEGERI 7 JAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018”.
PTK ini di susun untuk digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan
kualifakasi sebagai guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di
SMK Negeri 7 Jakarta dan juga sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran Pendidikan Jasmani Olaraga Kesehatan (PJOK) dengan
materi pokok teknik dasar Passing atas pada permainan bola voli .
Dalam penyusunan Laporan PTK ini penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak . Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih dengan tulus dan sedalam dalamnya kepada :

1. Yth Kepala SMK Negeri 7 Jakarta yang telah memberikan motivasi dan
arahan selama pelaksanaan Penelitian ini

2. Yth Pengawas SMK Negeri 7 Jakarta yang telah memberikan bimbingan


selama Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini

3. Yth Para wakil SMK Negeri 7 Jakarta yang telah memberikan motivasi
dan bantuan untuk kelancaran pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas ini.

4. Yth Teman-teman Guru SMK Negeri 7 Jakarta yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, atas dorongan motivasi yang diberikan selama
Penelitian Tindakan Kelas ini.
5. Yth. Kepala Tata Usaha SMK Negerei 7 Jakarta yang telah membantu
dan dalam bidang administrasi serta memberikan motivasi dalam
penelitian tindakan Kelas ini,

6. Yth. Kepala Perpustakaan SMK Negeri 7 Jakarta yang telah memberikan


bantuan untuk menggunakan Perpustakaan dalam rangka penelitian dan
penulisan laporan PTK ini

7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dimana telah
banyak membantu sehingga penulisan laporan hasil Penelitian Tindakan
Kelas ini selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penulis menyadari bahwa laporan PTK ini jauh dari sempurna untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat mambangun dari semua pihak selalu
penulis harapkan. Semoga laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini
memenuhi persyaratan kualifikasi untuk naik pangkat ke IV/B dan berguna
bagi dunia pendidikan.

Jakarta 3 agustus , 2017

Penulis
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
KESEHATAN (PJOK) MATERI PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA KELAS
X.MM SEMESTER GANJIL SMK NEGERI 7 JAKARTA TAHUN PELAJARAN
2017/2018

Oleh
Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004

Penelitian ini bermula dari pengamatan dan penilaian yang dilakukan oleh peneliti terhadap
hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK0 di SMK Negeri
7 Jakarta pada siswa kelas X.MM Semester Ganjil , dimana hasil belajar yang dicapai siswa
untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan materi Passing Atas dalam per
mainan bola Voli.
Kemampuan siswa dalam melakukan gerkan gerakan Passing Atas nampak sangat rendah
dan proses belajar praktek yang masih didominasi dengan informasi oleh guru melalui ceramah
tanpa diberikan metoda yang sesuai dan contoh konkrit dalam melakukan gerakan passing atas
pada .permainan yang sesungguhnya. Ppermainan bola voli memerlukan latihan keterampilan yang
dapat membentuk skill siswa SMK dalam melaksanakan keterampilan gerak passing atas dan
guru belum melakukan hal tersebut terhadap siswa secara optimal.
Usia Siswa SMK adalah usia remaja, mereka lebih suka bermain dan bersikap ceria, jika
pembelajaran PJOK ini diberikan dengan cara yang kurang tepat maka para siswa tidak bisa
melakukan praktek keterampilan passing atas secara maksimal.
Jika pelaksanaan metode pembelajaran dapat diterapkan dengan tepat untuk mata pelajaran
Penjaskesor pada materi permainan bola voli teknik dasar passing atas maka hasil pembelajaran
PJOK bagi siswa kelas kelas X.MM SMK Negeri 7 Jakarta maka target pembelajaran bisa
tercapai secara memuaskan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan..
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : 1). untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.MM tahun
pelajaran 207/2018, 2). untuk mengetahui respon siswa kelas X.MM terhadap pembelajaran PJOK
hun pelajaran 2017/2018
Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metoda tes, observasi dan
wawancara. Sedangkan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif.
Hasil Penelitian yang diperoleh adalah :

1. Siklus I Skor rata-rata = 80,


2. Ketuntasan belajar siklus I =71%
3. Siklus II Skor rata-rata = 82
4. Ketuntasan belajar siklus II =100%

Dengan Demikian Upaya untuk meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan olahraga dan
kesehatan (PJOK) dengan Materi Pokok passing atas dalam Permainan Bola Voli melalui
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning Bagi Siswa Kelas X.MM Semester Ganjil
SMK Negeri 7 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018 Menunjukkan Peningkatan Yang Baik

Kata kunci : Passing Atas, Descovery Learning .


DAFTAR ISI

HAL

ABSTRAK...............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB.I PENDAHULUAN.....................................................................
A.LATAR BELAKANG................................................................
B.PERUMUSAN MASALAH.......................................................
C. TUJUAN PENELITIAN..........................................................
D. MANFAAT PENELITIAN...........................................................
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS....................................................
A. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................
B. KERANGKA PEMIKIRAN.....................................................
C. HIPOTESIS TINDAKAN.........................................................
BAB.III. METODE PENELITIAN .....................................................
A. SETTING PENELITIAN.......................................................
B. SUBJEK PENELITIAN.........................................................
C. VARIABEL PENELITIAN...................................................
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA...................................
E. INDIKATOR KINERJA.....................................................
F. ANALISIS DATA................................................................
G. PROSEDUR PENELITIAN................................................
BAB.IV HASIL PENELITIAN........................................................
A. SIKLUS I..............................................................................
B. SIKLUS II...........................................................................
C. PEMBAHASAN ANTAR SIKLUS.................................
BAB.V PENUTUP..........................................................................
A. SIMPULAN...................................................................
B. SARAN...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................
LAMPIRAN-LAMPIRN.....................................................
DAFTAR TABEL
Tabel : Prasiklus
Tabel : Siuklus I
Tabel : Siklus II
Tabel : Rekapitulasi Hasil Pembahasan
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR : Kegiatan Pembelajaran di kelas
GAMBAR : Siswa sedang mengikuti tes
GAMBAR : Siswa belajar kelompok
GAMBAR : Guru sedang membimbing siswa
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran : Daftar Hadir Siswa Siklus I Dan II
Lampiran : Jadwal
Lampiran : RPP Sikklus I Dan II
Lampiran : Soal Tes ( Preetest Dan Posttest) Siklus I Dan II
Lampiran : Kisi-Kisi Soal
Lampiran : Lembar Observasi
lampiran : Tes wawancara
Lampiran Biodata Peneliti
Lampiran : Lembar Revisi
Lampiran : Gambar Kegiatan Pembelajaran
Lampiran : Hasil Ulangan Siswa
lampiran ; Contoh Teks Cerpen
BAB.I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) di sekolah, merupakan sebuah investasi jangka
panjang dalam upaya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia Indonesia
dibidang olahraga, dimana hasil yang diharapkan adalah mendapatkan
bibit-bibit unggul dari siswa yang berpotensi, disamping membina siswa
dalam aspek kesegaran Jasmani dan Rohani. Hasil tersebut dapat dicapai
dalam waktu cukup lama atau jangka panjang karena membina insan
muda melalui pendidikan memerlukan proses panjang dan melibatkan
komponen lainnya selain skills di bidang olahraga. Oleh karena itu,
jasmani dan olahraga serta kesehatan terus ditingkatkan dan dilakukan
dengan kesabaran dan tentu yang paling penting ikhlas. Hal ini tentu
diperlukan suatu cara atau metode yang mendukung terciptanya
pembelajaran yang kondusif, menyenangkan bagi siswa, dan semangat
yang tinggi. Selama ini berdasarkan pengalaman yang Peneliti alami
bahwa pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan di SMK Negeri 7 Jakarta. masih terlihat kurang inovatif,
dimana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara monotone,
dengan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, dan model
penerapan mediapun sangat minim. Kurangnya inovasi guru dalam
mengembangkan strategi pembelajaran PJOK terutama dibidang
keterampilan passing atas dalam permainan bola voli bagi siswa kelas
X.MM SMK Negeri 7 Jakarta berdampak terhadap hasil belajar yang
dicapai oleh siswa demikian juga terhadap suasana kelas nampak kurang
dinamis. Hal ini mencerminkan kurang semangatnya siswa dalam
mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK).
Siswa SMK kelas X.MM adalah anak yang berusia remaja dan perlu
diajarkan materi PJOK ( passing atas) secara bertahap ( tahap persiapan,
tahap gerakan, dan akhir gerakan), secara teknis harus ditanamkan
kepada mereka dengan menciptakan suasana belajar yang gembira dan
nuansa bermain, agar mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan
senang dan mengasikkan.
. Dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning secara
konsisten, diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang inovatif
dan kreatif, sehingga dapat membangkitkan semangat dan kesenangan
siswa dalam melakukan kegiatan olahraga ini. Peneliti berpendapat
bahwa kegiatan Olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki
dampak positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di
lingkungan masyarakat demikian juga terhadap perkembangan rohani
dan jasmani siswa. Karena kegiatan Olahraga selain memberikan manfaat
kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosial
siswa di berbagai bidang. Perkembangan Olahraga di tanah air saat ini
semakin semarak. Berbagai cabang olahraga mulai diminati oleh
masyarakat baik di kota maupun di daerah. Antusias masyarakat terhadap
perkembangan Olahraga di tanah air ditunjukkan dengan adanya
dukungan terhadap atlet-atlet yang berlaga di kejuaraan baik tingkat
nasioanl maupun internasional. Berbagai kejuaraan olahraga baik yang
diselenggarakan di daerah maupun di ibukota selalu dipadati oleh
penonton, misalnya liga sepak bola Indonesia, Kejuaraan bulutangkis,
kejuaraan olah raga renang dan sebagainya. Para sporter masing-masing
memberikan dukungan moril maupun materiil kepada para atlit yang
bertaruh dalam mempertahankan nama Bangsa Indonesia melalui bidang
Olahraga. Mencermati fenomena diatas tepat sekali kiranya bahwa saat
ini olahraga telah menempati ruang khusus pada masyarakat Indonesia.
Olahraga menjadi sangat utama dan bukan hanya sekedar kebutuhan
namun juga sebagai hiburan yang layak di tonton. Jika dahulu peminat
olahraga hanya didominasii oleh para laki-laki dewasa saja namun saat
ini para wanita dan anak-anak pun juga menaruh minat besar kepada
perkembangan olahraga. Kepedulian masyarakat kepada olahraga juga
ditunjukkan dengan pembinaan para atlet-atletnya yang berada di daerah.
Kerjasama dengan pemerintah baik ditingkat daerah, propinsi maupun
tingkat nasional hingga internasional telah terjalin dengan baik. Maka
tidak mengherankan apabila di daerah mulai bermunculan club-club
olahraga kecil maupun besar dari berbagai cabang olahraga. Sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan sebagai wadah
mendidik siswa untuk cerdas, terampil dan memiliki wawasan yang luas
juga dapat berfungsi untuk mencari bibit unggul dalam bidang olahraga.
Mencari bibit unggul tidaklah mudah harus ada suatu kerjasama
antara lembaga masyarakat dan berbagai pihak terkait. Seorang siswa
yang memiliki bakat dalam bidang olahraga tertentu harus dibina secara
baik dan aktif supaya siap berprestasi. Permasalahan yang sering
dihadapi sekolah dalam membina siswa dibidang olahraga adalah
kurangnya motivasi siswa dalam belajar suatu cabang olahraga tertentu.
Siswa cenderung menganggap olahraga hanya sebagai hiburan semata.
Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri dalam cabang olahraga
tertentu yang digemari pada hal mereka memiliki minat dan bakat dalam
bidang tersebut. Sedangkan berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan
oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan
proses belajara mengajar, karena guru secara langsung dapat
mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta
keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan diatas dan guna
mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting
dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran yang
tercantum dalam proses pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan
konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Berdasarkan hasil pembelajaran yang dihimpun oleh Peneliti bahwa,
pelaksanaan pembelajaran PJOK dikelas X.MM SMK Negeri 7 jakarta
belum mencapai hasil belajar dengan nilai rata-rata yang distandarkan
oleh sekolah yaitu 76 untuk mata pelajaran PJOK.
Dalam proses pembelajaran mata pelajaran PJOK siswa merasa belum
sepenuhnya mendapatkan pengarahan dan bimbingan dalam belajar
mandiri, sehingga semangat dan jiwa olahraganya nampak belum bangkit
secara maksimal.
Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil
belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning.
Maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Peningkatan Hasil
Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (Pjok) Materi Passing
Atas Pada Permainan Bola Voli Melalui Model Pembelajaran Discovery
Learning Bagi Siswa Kelas X.MM Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta
Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan atas uraian pada latar belakang tersebut diatas, maka
permasalahan utama dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Bagaimana
Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) pada materi Passing Atas dalam permainan bola voli
bagi siswa kelas X.MM` Semester ganjil SMK Negeri 7 Jakarta melalui
penerapan model Pembelajaran Discovery Learning”?.
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka Penelitian
Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dengan
materi Passing atas dalam permainan Bola Voli bagi siswa kelas X. MM
Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Liarning.
Model pembelajaran Discovery Learning dilaksanakan dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan (PJOK)
menuntun siswa untuk menjadi anak yang cerdas,aktif dan mempunyai
keinginan untuk menemukan hal yang baru dalam pembelajaran.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Guru
a. Dapat memberikan pengalaman yang positif bagi guru
lainnya, juga memberikan input-input tentang penelitian
tindakan kelas yang dilakukan oleh Peneliti, dan hasil dari
penelitian ini dapat memberikan informasi tentang metode
pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran PJOK yang
diajarkan di SMK Negeri 7 Jakarta.
b. Bagi guru yang akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas,
hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber atau Referensi
untuk pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berikutnya,
terutama pada Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK)
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan
peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran yang tepat

2. Bagi Peserta Didik


Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini sangat bermanfaat dalam
meningkatkan kemampuan siswa kelas X.MM SMK Negeri 7
Jakarta dalam melakukan gerakan passing atas pada
permainan Bola Voli melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learning, dimana siswa akan memperoleh
pengalaman dan wawasan dalam kegiatan pembelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) secara
intelek dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat
menuntun menjadi siswa yang cerdas dan mandiri.
3.Bagi Sekolah
a. Hasil Penelitian ini dapat dijadikan input dalam
menyelesaikan permasalahan Pemberlajaran PJOK di SMK
Negeri 7 Jakarta,
b. Menambah Kepercayaan Masyarakat terhadap sekolah
karena telah memiliki guru yang mampu mengajar dengan
menyenangkan dan mampu menerapkan metode yang tepat
dalam pembelajaran PJOK di SMK Negeri 7 Jakarta.
c. Dapat memperbaiki sistem pembelajaran dengan
diterapkannya metode pembelajaran yang efektif terhadap
mata pelajaran PJOK untuk meningkatkan kemampuan
belajar siswa kelas X.MM SMK Negeri 7 Jakarta
BAB. II.
LANDASAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS
A. TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka merupakan suatu tinjauan yang dilakukan terhadap
pustaka-pustaka lain yang pernah ada sebelumnya dan memiliki kesamaan
dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan. Tinjauan pustaka
memiliki fungsi yang sangat penting untuk dapat memperluas daya pikir
peneliti tentang objek yang akan diteliti dan memantapkan landasan teori
yang akan dipilih serta dapat memperjelas konsep-konsep yang akan
dipakai dalam landasan teori untuk menghin dari penelitian yang sama.
Adapun beberapa tinjauan pustaka yang dijadikan landasandan dapat
mendukung penelitian Tindakan Kelas ini adalah :
1. Pengertian dan Sejarah Permainan Bola Voli
a. Pengertian Permainan Bola Voli
Berdasarkan atas pembahasan dari sumber pada :
:http://gege17.blogspot.com/permainan-bola-voli.html),menyatakan
bahwa permainan bola voli adalah sejenis permainan dalam
olahraga yang dimainkan oleh dua regu dengan tujuan menjatuhkan
bola ke daerah lawan melalui atas net.
berdasarkan pendapat akhli (Aip Syarifudin dan Muhadi)
menyatakan bahwa permainan bola voli adalah suatu permainan
yang diaminkan oleh dua regu dimana setiap regu terdiri dari 6
orang pemain. Masing-masing regu berusaha memukul bola dan
menjatuhkannya dilapangan lawan, dengan melewati net serta
mencegah lawan menjatuhkan bola kembali.
Permainan bola voli adalah salah satu olahraga dunia yang diminati
banyak orang. Di Indonesia sendiri, penggemar bola voli mulai
banyak bermunculan.
Tujuan dari permainan itu adalah agar setiap regu melewatkan bola
secara teratur/baik melalui atas net sampai bola menyentuh net
(mati) di daerah lawan, dan mencegah bola agar bola yang
dilewatkan tidak menyentuh lantai lapangan sendiri.

Sumber : www.google.co.id
Ada dua hal penting dalam permainan bola voli yaitu :
 Pemain berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
menjatuhkan bola ke daerah lawan melalui atas net,
 Menjaga bola agar tidak jatuh di daerah permainan sendiri.
Induk organisasi bola voli se- Indonesia adalah PBVSI ( Persatuan
Bola Voli Seluruh Indonesia), Sedangkan induk organisasi bola
voli dunia adalah IVBF 9internasional Volley Federation).
b, Sejarah Permainan Bola Voli
Ditinjau dari segi sejarahnya, bahwa permainan bola voli pada awal
penemuannya, olah raga permainan bola voli ini adalah diberi nama
Minonette yakni olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan
oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Direktor Of Phsycal
Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA, pada
tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika
Serikat). Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli)
terjadi pada tahun 1896 pada demonstrasi pertandingan pertamanya
di intenational YMA Training School. Dalam kesempatan itu,
morgan juga menjelalaskan bahwa permainan tersebut adalah
permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan
dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu,
permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada
batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan
tersebut.Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah
mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi,
dari satu wilayah lain (wilayah lawan). Permainan bola voli dikenal
sejak abad pertengahan sebelum masehi di negara Romawi. Pada
tahun 1895 William G. Morgan seorang guru pendidikan jasmani
pada Young Men Cristisn Association di kota Holioke, yang pada
mulanya dikenal dengan olahraga rekreasi dalam lapamgan tertutup.
Kemudian semakin berkembang bola voli dimainkan di lapanngan
terbuka, di halaman sekolah, di tepi pantai, dan di tempat terbuka
lainnya. Kemudian pada tahun 1946 dibentuk Organizing Committee
dan pada tahun 1947 diadakan konggres pertama yang dihadiri 14
negara dan berdirilah Federation Internationale de Volley Ball
(F.I.V.B). Perkembangan bola voli di Indonesia yang mulai dikenal
pda tahun1828 yang dibawa oleh guru-guru Belanda yang mengajar
di sekolah lanjutan. Namun pada waktu itu belum populer di
kalangan masyarakat. Perkembangan permainan bola voli nampak
maju dengan pesat sejak persiapan menghadapi Asian Games IV dari
Ganefo I di Jakarta. Hal ini terbukti dari banyaknya klub-klub dari
kota besar sampai pelosok desa yang terpencil ikut memeriahkan
acara tersebut. Sejak PON II di Jakarta pada tahun 1951 sampai
sekarang bola voli termasuk cabang olahraga yang resmi
dipertandingkan. Pada tanggal 22 Januari 1955 di Jakarta diresmikan
berdirinya Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan
menunjuk W. Y. Latumanten sebagai formatur untuk menyusun
pengurus. PBVSI disahkan oleh KOI (Komite Olahraga Indonesia)
pada bulan Maret 1955 sebagai induk olahraga bola voli yang
tertinggi di Indonesia. (Sumber: Buku Guru Penjaskes
SMAMA/SMK/MAN2014,kemdikbud)
2. Teknik Permainan Bola Voli
Agar dapat bermain bola voli dengan baik harus diketahui dan
dikuasai beberapa teknik dasar dalam permainan bola voli tersebut.
Adapun teknik dasar bola voli tersebut adalah :
a. Teknik Servis bawah
Teknik servis bawah adalah suatu teknik dasar bermain bola
voli ( Servis), yang digunakan untuk memulai permainan
sekaligus memulai serangan.

Sumber : www.google.co.id
Salah satu jenis servis dalam bola voli adalah servis bawah.
Cara melakukan servis bawah adalah sebagai berikut :
 Berdiri dengan posisi melangkah, posisi badan
dibungkukkan, salah satu tangan memegang bola,
berat badan bertumpu pada tungkai kaki belakang.
 Bola dilambungkan ke atas, sedangkan tangan yang
akan digunakan servis diayun ke belakang,
 Bola dipukul dengan tangan sementara lengan
diluruskan,
 Kedua tungkai diluruskan, tubuh sebelah atas
ditegakkan, berat badan bertumpu pada tungkai kaki
depan
 Pastikan posisi kaki dan tangan pada saat melakukan
pukulan servis bawah agar sasaran pukulan dapat
dilakukan dengan baik dan tepat.
 Pandangan fokus dengan kosentrasi yang baik.
b. Teknik Servis Atas.
Cara melakukan gerakan servis atas dalam permainan bola voli
dapat dilakukan seperti langkah-langkah dibawah ini..

Sumber : www.google.co.id
 Tahap Persiapan :
 Berdiri dengan kedua kaki posisi melangkah,
 Berat badan bertumpu pada kedua kaki dengan
sikap badan tegak,
 Pegang bola setinggi bahu kepala agar tidak
menutupi pandangan ke arah lawan,
 Telapak tangan yang akan digunakan untuk
memukul bola dibuka dan jari-jari dirapatkan,
 Tahap gerakan .
 Ayunkan tangan yang digunakan untuk
memukull ( Servis) ke atas posisi lurus,
 Ayunkan kembali tangan yang digunakan
untuk memukul bola (servis) dengan berat
badan bertumpu pada kaki depan dan bola
dilambungkan setinggi jangkauan tangan.
 Pukul bola dengan telapak tangan bagian
tengah ketika bola sejajar jangkauan
 Pastikan posisi kaki dan tangan pada posisi
yang benar agar dapat melakukan gerakan
servis atas dengan baik.
 Berkosentrasilah dengan baik dalam berlatih.
 Tahap Akhir Gerakan.
 Ikuti gerakan badan ke depan dengan
melangkahkan kaki kebelakang.
 Berat badan di bawa ke depan dengan
melangkahkan kaki belakang (kanan) ke
depan,
 Pandangan mengikuti arah gerakan bola.
c. Teknik Smes (Spike)
Cara melakukan Smas (Spike), dimana dalam melakukan
gerakan smash sebaiknya kita melompat setinggi mungkin.

Sumber : www.google.co.id
Oleh karena itu latihan melompat sebanyak mungkin perlu
dilakukan untuk meningkatkan kemahiran dalam
mealakukan teknik dasar Smes (Spike) ini. Adapun latihan
yang dapat dilakukan dalam melakukan gerakan smes
adalah :
 Telapak tangan terbuka seperti akan menampar, jari-
jemari harus rapat,
 Sebelum menyentuh bola, siku dilengkungkan
sedangkan waktu menyentuh bola harus lurus, siku
berada diatas pundak dan telapak tangan jauh di
belakang badan.
 Waktu telapak tangan menyentuh bola, posisi telapak
tangan di depan badan,
 Dari kedudukan semula ke titik kita akan melakukan
smes, usahakan jangan terlalu jauh, sehingga kita
tidak terlalu banyak melangkah. Sebaiknya hanya
melakukan 2 atau 3 langkah saja.
 Langkah terakhir sebelum melompat, harus dilakukan
dengan cepat dan kuat. Bila melakukan smes dengan
tangan kanan, langkah pertama dilakukan dengan kaki
kiri dan sebaliknya, langkah-langkah kecil untuk
penyesuaian, tidak termasuk hitungan 2-3 langkah ini.
 Kedudukan tangan sewaktu akan melompat berada
sejauh mungkin di belakang badan. Hal ini akan
memberikan lompatan yang tinggi dan ayunan ke
depan ketika melompat akan meletakkan kedudukan
tangan pada posisi memukul yang baik.
 Kebanyakan smes dilakukan dengan posisi badan
agak miring ke kiri (bagi yang memukul dengan
tangan kanan), atau miring ke kanan pada pemain
yang memukul dengan tangan kirinya. Seharusnya
tangan berada sejajar dengan garis luruis badan.
Kepala tidak boleh miring karena bahu juga tidak
miring.
 Badan menghadap ke arah bola yang akan dipukul
dan tangan terayun sejajar dengan garis lurus badan,
tidak boleh menyilang pada lebar badan.
 Bentuk posisi tubuh di sesuaikan dengan ayunan
tangan, biasanya akan melengkung karena kerasnya
ayunan tangan dan persiapan untuk mendarat setelah
melompat. Pemberian.
 Teknik smash biasanya dilakukan pada pukulan ketiga
setelah pertama yang dilakukan dengan passing
bawah, kedua passing atas dan diakhiri dengan smes.
 Pastikan pikiran pada saat melakukan gerakan smes
agar bola yang dipukul dapat dilakukan dengan baik.
3. Gerakan Servis
Servis adalah suatu upaya seorang pemain untuk
menyeberangkan bola melewati atas net dari luar garis
belakang lapangannya yang merupakan awalan dari suatu
serangan. Servis dapat dilakukan dengan cara dari bawah,
atas dan samping.
Berikut cara melakukan servis tersebut ;
a. Gerak Servis Bola Voli dari Bawah
Cara melakukannya, yaitu sebagai berikut :

 Berdiri posisi melangkah menghadap ke jaring net.


 Tangan kiri memegang bola di bawah depan badan
dan badan sedikit bungkuk.
 Lambungkan bola menggunakan tangan kiri lebih
kurang setinggi 30 cm, bersamaan itu tangan kanan
memukul dengan gerakan mengayun dari belakang
bawah ke depan hingga bola melayang melewati
atas net/jaring.
Perhatikan gambar berikut ini

Sumber : www.maolioka.com
 Posisi tubuh harus tepat dan pada saat
melambungkan bola ayunan tubuh menyertainya
dan posisi tangan kanan yang bertugas untuk
melambungkan bola perlu diperhatikan.
 Jika salah teknik dapat mengakibatkan cedera pada
tangan.
b. Gerak Servis Bola Voli dari Atas
Cara melakukan gerakan servis bola voli dari atas cukup
berbeda dengan servis bola voli dari bawa, yaitu sebagai
berikut ini ;
 Berdiri posisi melangkah menghadap jaring.
 Lambungkan bola lurus ke atas menggunakan
tangan kiri lebih kurang dari 60 cm di atas depan
kepala dan pandangan dipusatkan pada bola.
 Ayunkan lengan kanan dari belakang ke atas
kemudian ke depan secara serentak.
 Pukul bola menggunakan telapak tangan.
 Gerakan lanjutan ke depan bagi tangan yang
memukul diikuti dengan melangkahkan kaki yang
berada di belakang.
Perhatikanlah gambar berikut ini ;

Sumber : www.maolioka.com

c. Gerak Servis Bola Voli dari Samping


Satulagi gerakan servis bola voli adalah gerakan servis
dari samping, berikut adalah cara melakukan
gerakannya:
● Posisi berdiri kedua kaki sedikit dibuka
menyamping ke arah net/jarring.
● Tangan kiri memegang bola dan tangan kanan
siap untuk memukul.
● Lambungkan bola ke atas oleh tangan kiri di atas
bahu, bersamaan dengan gerakan itu ayunkan
lengan/tangan yang akan memukul.
● Pukul dari samping ke belakang dengan telapak
tangan terbuka mengarah ke bola.
● Setelah melakukan servis dilanjutkan dengan
gerak lanjut dari tangan pukul yang diikuti oleh
anggota tubuh lainnya.
Perhatikan gambar berikut ini :

Sumber : www.google.co.id

● Bagian tubuh berputar sedemikian rupa hingga


menghadap net dan berat badan dipindahkan
kedepan.
● Perhatikan teknik melakukan gerakan servis dari
bagian samping dengan baik agar tidak terjadi
cedera .
4. Nilai yang terkandung dalam olahraga permainan bola voli,
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) adalah
mata pelajaran yang diajarkan dari jenjang sekolah dasar sampai
menengah atas dan kejuruan. Pendidikan jasmani menyediakan
kesempatan untuk mengembangkan nilai moral dan karakter.
Pendidikan jasmani diharapkan untuk mendorong
mengembangkan aspek psikomotor,kognitif dan afektif serta
penghayatan nilai-nilai daripembiasaan hidup sehat yang
bermuara untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan
secara seimbang. Kemrosotan moral sebenarnya secara tidak
langsung disebabkan oleh kemresotan agama. Seperti apa yang
dikemukakan oleh Henry Hazlitt (2003 :4), “ Kini kemrosotan
dalam moralitaskontemporer setidaknya sebagian disebabkan
oleh kemrosotan dalam agama”.
Pengajaran moral dalam pendidikan jasmani bisa melalui
perilaku atau contoh. Pembelajaran jasmani memungkinkan
siswa – siswanya memperoleh pengalaman secara langsung
dilapangan. Nilai-nilai yang ditemui bisa dapat diketahui arti
pentingnya tanpa harus melalui sebuah pengumpamaan atau
penggambaran yang lebih sulit. Misalnya, dalam sebuah
permainan membutuhkan kerjasama, tanpa kerjasama maka
hasil yang dicapai tidak bisa maksimal. Untuk itu, siswa akan
bisa belajar secara langsung dan tidak perlu adanya contoh yang
sulit untuk mereka. Pendidikan moral merupakan pendidikan
yang konsepnya abstrak, sehingga pemberiannya harus banyak
pada perilaku atau contoh-contoh yang konstruktif. Penanaman
nilai moral dalam hal ini akan lebih mengena jika berpanutan
pada nilai moral dan norma. Untuk itulah pendidikan moral
perlu dikedepankan. Oleh karena itu, Pendidikan yang
mengarah kepada pembentukan nilai moral yang sesuai dengan
nilai-nilai kebenaran menjadi hal penting untuk sebuah
pengembangan manusia secara utuh.
Pembelajaran bola voli memiliki banyak kandungan nilai-nilai
kebenaran yang sesuai dengan nilai luhur budaya bangsa.
Pembelajaran bola voli merupakan salah satu bagian dari
pendidikan jasmani. Pembelajaran bola voli sebagai alat
pendidikan dapat mempercepat anak dalam mengembangkan
konsep tentang moral. Pembelajaran bola voli juga bisa sebagai
sarana pendidikan terhadap anak yang bertujuan untuk
memberikan pengayaan moral. Pengayaan moral yang diberikan
pada saat pembelajaran bola voli dapat disampaikan melalui
banyak cara. Salah satunya adalah dengan memberikan
kesempatan bagi siswa untuk berjabat tangan seusai melakukan
permainan. Penanaman moral dalam pembelajaran bola voli
akan semakin mengena bila disampaikan dengan mengamati
realitas moral secara kritis akan lebih mudah melalui bentuk
permainan, dalam hal ini karakter atau watak seseorang akan
terlihat dengan jelas. Itu semua dikarenakan anak bisa bebas
meluapkan emosi mereka. Moral, karakter, etika, budi pekerti
dan etika merupakan beberapa istilah yang digunakan untuk
mengungkapkan atau menunjukkan maksud yang sama. Moral
selalu dikaitkan dengan ajaran baik buruk yang diterima umum
atau masyarakat. Untuk itu, adat istiadat masyarakat menjadi
standar dalam menentukan baik buruknya suatu perbuatan.
Dengan demikian moral disini berarti kondisi mental yang
tertuang dalam sebuah perbuatan, yang bderfungsi sebagai
ajaran kesusilaan. Perbuatan baik dan tidak baik itulah yang
menjadi sebuah pembicaraan mengenai moral. Sehingga dalam
prakteknya di masyarakat akan muncul tuntutan untuk
melakukan perbuatan–perbuatan baik dan meninggalkan
perbuatan yang buruk. Tanggung jawab juga merupakan bagian
penting dari nilai moral dan selalu diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Tanggung jawab yang ditanamkan melalui
pembelajaran permainan olahraga bola voli, seperti sebagai
pengumpan, pemukul, akan mampu membentuk moral siswa
dan menanamkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang
menjadi kewajiban mereka. Demikian saratnya nilai yang
terkandung dalam pembelajaran olahraga permainan bola voli
bagi siswa.
5. Jenis Peraturan dalam Bola Voli.
Ada beberapa peraturan dalam permainan olah raga bola voli
yang perlu diketahui oleh siswa melalui pembelajaran PJOK.
Seberapapun kecilnya peraturan tersebut dalam permainan bola
voli sangat penting untuk diketahui. Beberapa peraturan tersebut
seperti :
a. .Bentuk lapangan,
b. Posisi Net dan Ukuran Net, serta bagaimana cara
membentangkannya,
c. Rod/antena, beserta ukurannya , warna yang dipasang
menonjol diatas net beserta maknanya,
d. .Bola pada permainan bola voli, ketebalannya, lapisan
luarnya yang lentur, ukuran beratnya, panjang,
diameter demikian juga tekanan udaranya.
e. Sistem pertandingannya dimasing-masing tim ,
f. .Jumlah pemain,
g. .Penentuan kemenangan,
h. Ketentuan kesalahan,
i. Kewajiban tim,
j. Kesalahan dan Sangsi
k. Sikap jujur dan positif
l. Peringatan
m. Hukum
n. Diskualifikasi dll.
6. Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan .
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang
belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari
yang kurang baik menjadi lebih baik. Pengalaman dalam belajar
merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan dicapai
siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto
(1991 : 768), menyatakan bahwa : prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai (dilakukan,dikerjakan), dalam hal ini prestasi belajar
merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang
diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang
membutuhkan pikiran.
Berdasarkan uraian diatas dapat dikatakan bahwa prestasi
belajar yang dicapai oleh siswa dengan melibatkan seluruh potensi
yang dimilikinya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar.
Pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan
mengadakan penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk
mengetahui sejauh mana siswa telah berhasil mengikuti pelajaran
yang diberikan oleh guru.
Disamping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan
guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. Sejalan dengan
prestasi belajar, maka dapat diartikan bahwa prestasi PJOK adalah
nilai yang diperoleh siswa setelah melibatkan secara langsung/aktif
seluruh potensi yang dimilikinya baik aspek kognitif (pengetahuan),
afektif (Sikap), dan Psikomotor (Keterampilan), dalam proses belajar
mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
7. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana
Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian
yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar
merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses
evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Benjamin S.
Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 26-27) menyebutkan enam
jenis perilaku ranah kognitif, sebagai berikut:
a. Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang
telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu
berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian kaidah, teori,
prinsip, atau metode.
b. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan
makna tentang hal yang dipelajari.
c. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan
kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.
Misalnya, menggunakan prinsip.
d. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke
dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat
dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi
bagian yang telah kecil.
e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Misalnya kemampuan menyusun suatu program.
f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat
tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. misalnya,
kemampuan menilai hasil ulangan.
Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-
kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi
yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan
menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan
pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Sugihartono, dkk. (2007: 76-
77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu
yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor
jasmaniah dan faktor psikologis.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu.
Faktor eksternal meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah,
dan faktor masyarakat.
Oleh karena hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan
kegiatan belajar mengajar dan dapat juga dikatan sebagai hasil
akhir dari proses belajar mengajar di kelas serta merupakan
perwujudan dari kemampuan diri yang optimal setelah menerima
pelajaran.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas,
peneliti menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning
untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) bagi siswa kelas X MM Semester Ganjil SMK
Negeri 7 Jakarta tahun pelajaran 2017/2018.
9. Model Pembelajaran Discovery Learning
Model pembelajaran Discovery Learning merupakan sebuah teori
pembelajaran yang diartikan sebagai bentuk proses belajar yang
terjadi dimana siswa tidak disuguhkan dengan pelajaran dalam
bentuk akhirnya, akan tetapi diharapkan untuk mengorganisasi
sendiri.
Sebagai sebuah strategi belajar, model pembelajaran discovery
learning memiliki prinsip yang mirip dengan model pembelajaran
inkuiri dan model pembelajaran problem solving.

Sumber : www.google.co.id
Perbedaannya dengan model Discovery Learning yaitu bahwa
pada model pembelajaran ini permasalahan yang diberikan kepada
peserta didik sebagai suatu masalah yang sudah disiapkan oleh
pendidik, sedangkan pada model pembelajaran inkuiri
permasalahan yang dibuat bukan merupakan persiapan yang
dirancang oleh guru, namun siswa harus menemukan sendiri
permasalahan dan pemecahannya tentang problem yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Siswa berupaya
menemukan masalah dan pemecahannya.
Namun perbedaannya dengan problem Solving adalah model
pembelajaran problem solving lebih memberikan tekanan terhadap
keterampilan dalam memecahkan permasalahan. Akan tetapi prinsip
pembelajaran yang terlihat jelas dalam model Discovery Learning
adalah bahan pelajaran atau materi yang hendak diberikan tidak
disampaikan seutuhnya, sebagai gantinya, siswa akan didorong
untuk menganalisis sendiri apa yang ingin dicari kemudian para
siswa mengorgansasi apa yang telah mereka pahami dalam suatu
bentuk final. Pendapat dari sumber lainnya menyatakan bahwa
: model Pembelajaran Discovery Learning atau Penemuan adalah
teori belajar yang memfokuskan pada proses pembelajaran yang
terjadi apabila materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan peserta didik itu sendiri yang
mengorganisasi sendiri.
Hal ini sejalan dengan pendapat Bruner, bahwa: “Discovery
Learning can be defined as the learning that takes place when
the student is not presented with subject matter in the final
form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois
dalam Emetembun, 1986:103).
Dasar pemikiran Bruner tersebut diatas adalah siswa harus
berperan aktif dalam belajar di kelas. Bruner memakai model yang
disebutnya Discovery Learning, dimana siswa mengorganisasi
bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir (Dalyono,
1996:41 dalam : ainamulyana.blogspot.com).
Dengan menerapkan model pembelajaran Discovery learning dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dapat
membina siswa dalam menemukan cara untuk mengatasi masalah
pembelajaran yang dihadapinya disekolah.

Sumber : www.google.co.id
Sebagai strategi belajar,bahwa model Pembelajaran Discovery
Learning mempunyai prinsip lebih menekankan pada ditemukannya
konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui oleh siswa.
Prinsip belajar yang nampak jelas dalam Discovery
Learning adalah materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan
tidak disajikan dalam bentuk final akan tetapi siswa sebagai peserta
didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi
atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka
pahami dalam suatu bentuk akhir. Dengan mengaplikasikan model
pembelajaran Discovery Learning secara berulang-ulang dapat
meningkatkan kemampuan penemuan diri individu yang
bersangkutan. Penggunaan metode / model Discovery Learning,
ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan
kreatif.
10. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning
Berikut ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery
learning di kelas.
a. Langkah Persiapan
 Menentukan tujuan pembelajaran.
 Melakukan identifikasi karakteristik siswa peserta didik
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).
 Memilih materi pelajaran
 Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa/peserta
didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
 Mengembangkan bahan-bahan belajar berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari
siswa/peserta didik
 Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
 Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa/peserta
didik.
b. Langkah Pelaksanaan
● Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya,
kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki
sendiri. Dengan demikian seorang Guru harus
menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus
kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk
mengeksplorasi dapat tercapai.
● Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah) (Syah 2004:244), sedangkan
menurut permasalahan yang dipilih itu selanjutnya
harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau
hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai
jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
Memberikan kesempatan siswa untuk
mengidentifikasi dan menganalisis permasasalahan
yang mereka hadapi, merupakan teknik yang
berguna dalam membangun siswa agar mereka
terbiasa untuk menemukan suatu masalah.
● Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah,
2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
Dengan demikian siswa dididik/diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang
relevan, membaca literatur, mengamati objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini
adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan
sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang
dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja
siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan
yang telah dimiliki.
● Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para siswa baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua
informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara
tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu (Djamarah, 2002:22).
Data processing disebut juga dengan pengkodean
coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai
pembentukan konsep dan generalisasi. Dari
generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan
pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara
logis
● Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing (Syah,
2004:244).Verification menurut Bruner, bertujuan agar
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif
jika guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan
dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan
atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah
terbukti atau tidak.
● Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
atau masalah yang sama, dengan memperhatikan
hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil
verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan
siswa harus memperhatikan proses generalisasi yang
menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas
makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang
mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya
proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-
pengalaman itu.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
dengan materi pokok Passing atas dalam permainan bola voli, bagi siswa
kelas X.MM.Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta, belum mencapai
hasil yang sesuai dengan standar KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Kemampuan siswa dalam memaknai konsep materi Mata pelajaran PJOK
masih rendah. Melalui penerpam model pembelajaran Discovery
Learning diharapkan dapat memecahkan masalah yang terjadi bagi siswa
kelas X MM SMK Negeri 7 Jakarta. Yang menjadi kosentrasi Peneliti :
‘’Serangkaian kegiatan pembelajaran dengan mengoptimalkan
penerapan model pembelajaran Discovery Learning sebagai strategi
pembelajaran dalam mata pelajaran PJOK dan mampu meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X MM.SMK Negeri 7 Jakarta untuk
mencapai hasil belajar yang lebih baik’’
Model pembelajaran Discovery Learning yang diterapkan dalam
pembelajaran di setting dalam bentuk kegiatan pembelajaran dengan
memperhatikan keberagaman kemampuan siswa, dan para siswa
diharapkan dapat melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dalam
kegiatan pembelajaran. Siswa terlibat secara aktif dalam mengikuti
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dengan model
Discovery Learning yang diterapkan opleh guru dalam mengajar PJOk.
Untuk itu maka kerangka berpikir tersebut dapat disajikan dalam bentuk
gambar yang disajikan pada halaman berikut ini.
Gambar : Kerangka Berpikir

Guru Mata pelajaran


Hasil Belajar PJOK dengan
Pendidikan Jasmani materi passing Atas yang
Olahraga dan dicapai Siswa Rendah
Kesehatan (PJOK)

Penerapan Model
Model Pembelajaran discovery
Discovery Learning
Learning

Hasil Belajar PJOK dengan


materi Passing Atas Yang
dicapai Siswa Meningkat

C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan beberapa teori pendukung dan kerangka berpikir diatas
maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Diduga hasil
belajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
dengan materi Passing Atas dalam permainan bola voli bagi siswa kelas X,
MM SMK Negeri 7 Jakarta dapat ditingkatkan melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu :
1. Rencana Tindakan
Dalam rencana tindakan usaha yang akan peneliti lakukan untuk
mencari solusi dari masalah dalam PTK ini adalah
menggunakan strategi atau penerapan model Discovery Learning
untuk memberi penguatan belajar awal, merancang dan
memotivasi belajar, menuntun siswa agar menjadi siswa yang
intelektualnya tinggi, rasa ingin tahunya tinggi dan berdampak
terhadap hasil belajar yang diterimanya.Sebagai strategi
pembelajaran model pembelajaran Discovery Learning membeeri
peluan kepada siswa untuk mencapai prestasi yang tinggi pada
mata pelajaran PJOK..
Dalam menerapkan rencana tindakan melaksanakan beberapa hal
sebagai berikut :
a. Menyusun sekenario pembelajaran,
b. Menyusun RPP,
c. Menyusun Instrumen Pendelitian,
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana,
e. Membagi tugas untuk melakukan observasi,
f. Menarik kesimpulan
g. Menyusun hasil PTK,
2, Membuat rangkuman hasil yang dicapai .
Hasil yang dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini setelah
dilakukan semua tindakan /Refleksi melalui proses yang telah
ditentukan, dibaut suatu rangkuman untuk dijadikan bahan
dalam penyusunan laporan Penelituian Tindakan Kelas yang
dilakukan di kelas X.MM SMK Negeri 7 Jakarta Tahun
pelajaran 2017/2018..
BAB. III.
METODE PENELITIAN

A. SETTING PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas, maka metode yang
digunakan adalah metoda deskriptif analisis hasil Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu studi yang digunakan untuk
mengumpulkan data, mendeskripsikan, mengolah, menganalisa,
menafsirkan dan menyimpulkan data sehingga diperoleh gambaran
yang sistematis.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian Ini dilakukan di SMK Negeri 7 jakarta Tahun Pelajaran
2017/2018 dengan Subjek Penelitian sebanyak 34 orang siswa
kelas X MM.1 Semester Ganjil. Kelas itu dijadikan sebagai subjek
penelitian karena rata-rata hasil tes awal (Pra siklus), adalah 67,3
dan ketuntasan belajar mencapai 38%, sehingga berdasarkan
kondisi demikian peneliti terdorong untuk melakukan perbaikan
melalui penelitian ini, agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
3. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian mulai dari Perencanaan sampai dengan
penulisan laporan hasil Penelitian ini dimulai dari Bulan Juli s.d
Desember tahun 2017. Pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas ini
dengan mengacu tindakan guru ketika melaksanakan kegiatan
Belajar Mengajar sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan
belajar mengajar berdasarkan refleksi dari kegiatan belajar
mengajar tersebut. Oleh karena itu pelaksanaan penelitian ini
Peneliti memfokuskan pada perbaikan hasil belajar siswa untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga perlu disediakan waktu
yang cukup untuk memaksimalkan pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas ini. Kegiatan pembelajaran dan kaitannya dengan
penelitian Tindakan Kelas ini duisesuaikan dengan program
sekolah serta kalender pendidikan tahun pelajaran 2017/2018.
Untuk itu kegiatan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
di SMK Negeri 7 Jakarta harus menyesuaikan dengan kegiatan
sekolah agar semua progar dapat berjalan dengan baik . Sedangkan
penulisan laporan dilakukan mulai dari bulan oktober sampai
dengan bulan Desember 2017. Total waktu seluruhnya adalah satu
semester untuk satu kegiatan Pednelitian Tindakan Kelas.
4. Lama Tindakan.
Pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari siklus I s.d siklus II
adalah selama 4 minggu. Dan lama penelitian adalah selama 3
bulan sampai dengan penulisan lapora dilaksanakan selama 6 bulan
atau satu semester. Tindakan – tindakan yang dilakukan dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X. MM.1 adalah
dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa
khususnya untuk materi pokok tentang passing atas pada
permainan bola voli melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learning
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X.MM.1 Semester Ganjil
SMK Negeri 7 Jakarta sebanyak 34 orang siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melalui
penerapan model pembelajaran Diuscovery Learning.
C. VARIABEL PENELITIAN
1. Model pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dengan materi Passing Atas dalam permainan Bola Voli .
2. Siswa Kelas X. MM.1 Semester Ganjil SMK Negeri 7
Jakarta
D. RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian tindakan kelas di pusatkan pada situasi dalam
proses belajar di kelas dan berlangsung secara kolaborasi/kerjasama
yang positif, saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan masalah,
dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Rancangan penelitian
ini dilakukan atas dasar empiris yang didukung program penelitian
tindakan kelas. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang
rancangan penelitian dapat dilihat bagan di bawah ini .

Hasil belajar mata Hasil belajar mata


pelajaran PJOK pelajaran PJOK
dengan materi Penerapan Model dengan materi
Passing Atas yang pembelajaran Pssing Atas yang
dicapai Siswa rendah Discovery Learning dicapai Siswa
meningkat

Rancangan Penelitian disusun dan bermanfaat sebagai :


1. Kerangka operasional penelitian (blue print)
2. Penegasan makna dan kedalaman (intensitas) serta keleluasaan
(ekstensitas) penelitian.
3. Perkiraan pelaksanaan penelitian yang akn dihadapi dan rancangan
alteratif penyelesaiaanya.
4. Kontrol untuk mengetahui kelemahan hasil penelitian.
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan
dengan menggunakan Instrumen Penelitian yang terdiri dari :
a. Tes Uji Kompetensi
b. Angket Siswa,
c. Lembar Observasi,
d. Wawancara,
e. Reflexi
Hasil yang didapat melalui Penelitian Tindakan Kelas ini terutama
pada tahap observasi dilakukan identifikasi untuk analisis lebih
lanjut oleh peneliti agar mendapat gambaran bahan yang diperlukan
untuk penulisan hasil penelitian ini lebih lanjut.
Adapun instrumen observasi yang digunakan,dapat disajikan pada
tabel dibawah ini.
Tabel .Observasi Kegiatan Guru saat melaksanakan kegiatan
belajar mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
.
No Jenis kegiatan Ya Tidak
A Pendahuluan
a. Guru Melakukan Apersepsi,
b. Guru Memberikan Motivasi,
c. Guru Menjelaskan Tujuan Yang akan dicapai,
d. Guru Menjelaskan Langkah-langkah PBM
B Kegiatan Inti
e. Guru mengelompokkan siswa,
f. Guru mengontrol kesiapan belajar siswa,
g. Guru mengamati jalannya belajar siswa
h. Guru Intervensi terhadap jalannya diskusi
i. Guru membantu Siswa dalam kerja
Kelompok,
j. Guru Melaksanakan diskusi kelas,
k. Guru mendampingi siswa dan menjelaskan
materi
l. Guru Memberikan latihan
C Penutup
m. Guru melaksanakan tes

Kegiatan observasi berlangsung pada saat aktivitas pembelajaran berlangsung


dan observer bersama peneliti melakukan pengambilan data untuk mengetahui
secara langsung kondisi belajar siswa dan apakan ada permasalahandalam
melaksanakan pembelajaran PJOK dengan menerapkan model pembelajaran
Discovery Learning..
Selanjutnya pada lembar berikut disajikan tentang format Pedoman
Observasi Kegiatan Siswa
Tabel Pedoman Observasi Kegiatan Siswa pada saat Kegiatan Belajar
pada mat pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
berlangsung.

No Aspek Yang diamati Katagori

BS B C K

1. Antisias Siswa dalam mengikuti KBM

2. Kelancaran mengemukakan ide dalam

memecahkan masalah.

3. Keaktifan siswa dalam diskusi

4. Kemampuan dalam menghimpun hasil diskusi

5. Ketelitian dalam menghimpun hasil diskusi

6. Keaktifan dalam bertanya

7. Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar

8. Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan

Keterangan :
Jakarta , 6 Juli 2017
BS : Baik sekali = 86-100, Observer/Pengamat
B : Baik = 71 – 85
C. : Cukup = 60 -70
K : Kurang = dibawah 60 Drs.Zaki Fahmi Priyatna
NIP. 196010191992031002
Tabel . Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok .
No Aspek Yang diamati Kelompok
. 1 2 3 4 5 6
1. Aktif berdiskusi
2. Aktif mencari Sumber belajar
3. Efektivitas Pemanfaatan waktu
4. Partisipasi Setiap anggota
kelompok yang baik
5. Lancar pada saat menunjukkan
kemampuan mendeskripsikan
makna dari materi
pembelajaran PJOK tentang
passing atas dalam permainan
bola Voli
6. Lancar pada saat menjawab
pertanyaan antar kelompok
dengan tepat
7. Memahami tugas masing-
masing dalam kelompok dan
mengerjakan tugas dengan
tuntas
8. Aktif melakukan temuan dan
melakukan diskusi kelompok
dalam menghimpun hasil
pembelajaran.
9. Mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan ide
10. Rapi dan lengkap
menyimpulkan hasil diskusi

Jakarta 9 Juli 2017


Kolaborator

Drs.Zaki Fahmi Priyatna


NIP. 196010191992031002
Pelaksanaan Wawancara dilakukan terhadap siswa untuk mengetahui
keterlaksanaan pelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan bagi siswa kelas X MM1 Semester Ganjil SMK Negeri 7
Jakarta.
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah guru kalian menjelaskan
langkah-langkah kegiatan KBM
2. Apakah model pembelajaran
Discivery Learning dapat
mempermudah dalam belajar ?
3. Apakah dengan model pembelajaran
discvery Learning dapat
menyenangkan dalam belajar PJOK
dalam permainan bola voli?
4. Apakah dengan model
Pembelajaran Discovery Learning
membuat kamu mudah memahami
materi pelajaran yang dipelajari?
5. Apakah kamu mengalami kesulitan
dalam belajar dengan model
Pembelajaran Diuscovery Learning

Jakarta 11 Juli 2018


Observer

Drs.Zaki Fahmi Priyatna


NIP. 196010191992031002
F. INDIKATOR KINERJA
Indikator kinerja dibutuhkan dalam penelitian ini adalah agar
pelaksanaan penelitian dapat berjalan sesuai rencana dan jadwal
serta mendapatkan hasil yang positif dan sesuai dengan apa yang
dikehendaki yaitu peningkatan hasil belajar siswa diharapkan dalam
penelitian ini terjadi peningkatan yang baik diperoleh dari setiap
siklus. Dengan hasil yang baik diperoleh dalam penelitian ini maka
akan berdampak pada peningkatan kemampuan siswa dalam
memahami konsep-konsep materi pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan secara lebih baik.
G. ANALISIS DATA
Analisis data menggunakan teknik kualitatif berupa hipotesis dan
rumusan perhitungan data berupa nilai siswa, sedangkan deskripsi
terhadap data yang diperoleh diuraikan secara deskriptif. Setelah
data terkumpul dan diperiksa, bila memenuhi persyaratan, maka data
tersebut diolah dan dihitung presentasenya. Sedangkan langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data,
2. Menyeleksi data,
3. Mengklasifikasi data,
4. Menghitung prosentase.
Data dari hasil Penelitian secara sistematis dan kemudian ditarik suatu
kesimpulan umum, baik secara narasi maupun dalam bentuk grafik.
Dalam analisis data rumus yang digunakan adalah :
M =Σ X
N
Keterangan :
M = Mean
ΣX = Jumlah Skor Ketuntasan Belajar :
N = jumlah Siswa Jumlah Siswa yang tuntas x 100%
Jumlah Siswa
H. PROSEDUR PENELITIAN
Pelaksananaan Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari dua siklus,
dimana setiap siklus terdiri dari komponen-komponen yaitu :
1. Tahap Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini Peneliti menyusun Rencana Perencanaan
Pembelajaran (RPP), materi pokok yang akan diajarkan kepada
siswa bersama dengan Indikatornya. Pelaksanaan pada siklus I, II,
direncanakan sesuai dengan yang tertuang dalam RPP.
Selanjutnya dilakukan pemilihan masalah yang potensial diangkat
dalam penelitian ini atau sesuai judul yang telah disetujui dalam
proposal Penelitian Tindakan Kelas ini. Pelaksanaan Studi
Pendahuluan, dengan melakukan perumusan masalah, memilih
pendekatan yang akan diterapkan dalam penelitian ini, kemudian
menentukan variabel dan menentukan sumber data, melalui tes
prasiklus. Mempersiapkan alat dan bahan adalah hal penting
dalam penelitian ini, dan penyusunan instrumen tes uji
kompetensi serta lembar observasi.
Untuk memperjelas permasalah yang akan dibahas dalam laporan
penelitiann ini, maka secara paralel Peneliti juga melakukan studi
perpustakaan untuk mencari sumber-sumber bacaan terkait
dengan Penelitian Tindakan Kelas ini.
2. Pelaksanaan tindakan (Acting),
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan
pembelajaran sebagaimana scenario pembelajaran yang telah
ditetapkan pada RPP.
3. Pengamatan (Observasi).
Pada tahap ini dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan
tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah
dibuat.
4. Refleksi (Refleting)
Setiap siklus saling berkaitan dan berhubungan, karena hasil refleksi
akan digunakan sebagai acuan untuk perbaikan pada siklus
berikutnya. Diharapkan setiap siklus ada peningkatan yang signifikan
mengenai peningkatan hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) SMK Negeri 7 Jakarta. Penelitian Tindakan Kelas
ini berfokus pada perubahan dan peningkatan dalam pelaksanaan
pembelajaran di setiap siklus. Hasil refleksi dari siklus ke siklus dapat
memberikan konstribusi terhadap peningkatan pencapaian hasil
pembelajaran siswa.
5. Penyusunan Instrumen.
a. Instrumen Penilaian Hasil Belajar PJOK (dengan materi
Passing atas dalam permainan bola voli).
b. Instrumen Wawancara,
c. Instrumen Pengamatan,
d. Instrumen Isian oleh Objek atau Siswa
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang pelaksanaan PTK,
maka dapat dilihat bagan seperti yang dikemukakan oleh sumber dalam
bidangnya (Suharjono) dibawah ini dimana prosedur penelitian yang
digambarkan seperti dibawah ini lebih mempermudah bagi pembaca untuk
memaknainya.
Dalam prosedur atau bagan tersebut tertuang secara garis besar tentang
pelaksanaan Penelitian yang dilakukan. Bagan merupakan alur yang dapat
memberikan petunjuk atau gambaran yang dilakukan dalam Penelitian
sehingga dengan melihat bagan tersebut pembaca lebih cepat
memahaminya demikian juga peneliti akan lebih mudah mengecek
program penelitian yang telah direncanakan.
Adapun prosedur yang diterapkan dalam Penelitian Tindakan kelas ini
seperti yang digambarkan di bawah ini.
Gambar . Prosedur Penelitian berdasarkan sumber : Suharjono

Perencanaan Pelaksanaan
PERMASALAHAN
Tindakan I Tindakan I

SIKLUS I
Refleksi Pengamatan /
Pengumpulan Data I

Permasalahan
Pelaksanaan Pelaksanaan Tindakan
Baru Hasil
Refleksi
Tindakan I II

SIKLUS II Refleksi II Pengamatan /


Pengumpulan
Data II
Apabila
Permasalahan Dilanjutkan
Belum ke Siklus
Terselesaika Berikutnya
n (Suhardjono, 2006 :
74)
Keterangan dari gambar prosedur teresebut diatas dapat diuraikan seperti
berikut :
SIKLUS I
1. Perencanaan
Pada tahapan ini peneliti/guru membuat rancangan tentang focus
permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian yaitu :
a. Menyusun kelengkapan administrasi guru termasuk RPP dan
lainnya,
b. Menyiapkan instrumen penelitian untuk guru dan siswa,
c. Menyiapkan format evaluasi pretest dan postest,
d. Menyiapkan sumber belajar berupa materi diskusi, tentang materi
yang diajarkan yakni menganalisis teks prosedur
e. Menyiapkan strategi pembelajaran mata pelajaran PJOK dengan
materi Passing Atas dalam permainan bola voli melalui
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning
f. Mengembangkan scenario pembelajaran
2. Pelaksanaan
a. Guru melaksanakan apersepsi, motivasi untuk mengarahkan
siswa memasuki KD yang akan dibahas dalam kegiatan
pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) dengan materi Passing atas dalam permainan
bola voli
b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
c. Guru menjelaskan materi pembelajaran hari itu dan menjelaskan
langkah-langkah kerja yakni tentang model pembelajaran
Diuscovery Learning,
d. Guru mendiskusikan kembali dengan seluruh siswa, bila perlu
mengadakan pengembangan strategi pembelajaran,mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) .
e. Guru mengadakan tes atau ulangan.
3. Pengamatan
a. Observasi (kolaborasi) mengamati kegiatan guru pada saat
pembelajaran dan mengamati kegiatan siswa dengan
menggunakan instrument pengamatan pembelajaran guru dan
siswa,
b. Guru mengevaluasi kegiatannya dengan menggunakan angket
guru.
4. Refleksi
Hasil evaluasi direfleksikan untuk tindakan selanjutnya dengan
pembahasan pada hasil observasi, Kekurangan yang terjadi pada siklus I
dikaji lebih lanjut dan diperbaiki pada siklus II akan dilaksanakan
langkah-langkah yang sama seperti yang dilakukan pada siklus I dan
pelaksanaannya lebih di mantapkan untuk mencapai hasil yang lebih
sempurna.
SIKLUS II
Pada siklus II Peneliti melakukan tindakan atau refleksi bagi siswa yang
belum mencapai hasil maksimal. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II
sama dengan yang dilakukan pada siklus I ( seperti yang telah dijelaskan
diatas). Melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning dan
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan harapan
peneliti.
Hasil yang dicapai pada siklus II adalah hasil akhir dari proses Penelitian
Tindakan Kelas ini.
BAB. IV.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan kondisi awal kemampuan siswa kelas X.MM.1 di semester
ganjil SMK Negeri 7 Jakarta dalam melakukan pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dengan materi Passing atas dalam
Permainan Bola Voli melalui penerapan model pembelajaran Discoveri
Learning belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dimana siswa nampak
kurang pro aktif dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru baik teori
maupun praktik, demikian juga dalam kegiatan pembelajaran siswa belum
menunjukkan aktivitas belajar yang kreatif dan dinamis..
Dalam melakukan gerkan teknik passing atas (materi praktik) sebagian besar
siswa belum mampu melakukan gerakan dengan benar. Kondisi dan suasana
belajar nampak kurang meriah, siswa menunjukkan sikap yang
mencerminkan kurang bergairah dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan kesehatan, sehingga berdampak terhadap hasil belajar
yang dicapai oleh siswa. Pada tahap awal dari Penelitian Tindakan Kelas ini
Peneliti melaksanakan tes prasiklus terhadap materi Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan tentang passing atas dalam permainan bola voli
Hasil tes Prasiklus diperoleh pada tahap awal dari penelitian ini dijadikan
pedoman dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus berikutynya. Data
tes prasiklus Peneliti ambil melalui kegiatan Pree Test/tes Prasiklus, sebelum
pembelajaran pada siklus I,II dilaksanakan dengan menggunakan perangkat
yang sama dengan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II.
Setelah diketahui hasil prasiklus maka pada pelaksanaan pembelajaran di
siklus berikutnya peneliti akan melakukan perbaikan –perbaikan dan mencari
penyebab permasalahan yang terdapat pada prasiklus. Pada bagian ini (Bab
IV) disajikan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas
X.MM.1 SMK Negeri 7 Jakarta dengan menampilkan data prasiklus seperti
yang tertuan dalam tabel berikut ini.
A. HASIL PRASIKLUS.
Tabel Prasiklus
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Prasiklus
1 Adrsiti sabrina Jasmine 80 Tuntas
2 Amar Hafis 65 BelumTuntas
3 Andre Fernenda 70 BelumTuntas
4 Anisa Saisabila 55 BelumTuntas
5 Anisa Nul Kaltsum 79 Tuntas
6 Antony Djuanda 79 Tuntas
7 Deliana ariyanti 70 BelumTuntas
8 Eki Riyadi 55 BelumTuntas
9 Erlan Effendi 80 Tuntas
10 Fahturozi Abdilah 80 Tuntas
11 Fatikah Fauziyah Multaim 45 BelumTuntas
12 Febriana Valentrine T 80 Tuntas
13 Febrio Rico Muh. Rahardja 79 Tuntas
14 Ferda Rahma Janesha 55 Belum Tuntas
15 Fikri Herdianto 70 BelumTuntas
16 Ibrahim Muftahudin 55 BelumTuntas
17 Muh.Fariz Akmal Zulkarnain 80 Tuntas
18 Muhammad iqbal 70 BelumTuntas
19 Muh. Iqbal Rafsanjani 55 Belum Tuntas
20 Muh.Rafi Zarkasih 70 Belum Tuntas
21 Muh.Yanwarh Rhaman 60 BelumTuntas
22 Munif Ahmad Ganesha 70 Belum Tuntas
23 Nico Pranadi 70 Belum Tuntas
24 Shyrlien Mahias Sudibyo 65 BelumTuntas
25 Sunarti 79 Tuntas
26 Tri Rahmawati 79 Tuntas
27 Utari Susanti 79 Tuntas
28 Vildinov Jovanka wungkana 65 BelumTuntas
29 Vinkan deka Selviana 80 Tuntas
30 Wilson Sagita 55 Belum Tuntas
31 Yanuar putra Rama Dhana 70 Belum Tuntas
32 Yudha Fahrezah 79 Tuntas
33 Zahra Auilaur Racman 55 Belum Tuntas
34 Zirah Ahmad saputra 70 Belum Tuntas
Jumlah Nilai 2289
Rata-rata Kelas 67,3
Ketuntasan Belajar 38%
Hasil tes prasiklus tersebut diatas dapat di analisis sebagai berikut :
Keterangan :
Jumlah Nilai : = 2289
Nilai rata-rata : = 2289 = 67,3
34
Ketuntasan Belajar = 13 x 100% = 38 %
34
Siswa yang belum Tuntas = 21 x 100% = 72 %
29
Dari hasil prasiklus tersebut diatas yang dilaksanakan pada tahap awal
penelitian ini melalui pretest dapat disajikan data sebagai berikut :
1. Sebanyak 13 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan
katagori tuntas
2. Sebanyak 21 orang siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM
dengan katagori belum tuntas.
3. Jumlah nilai rata-rata dibawah KKM yakni 67,3.
4. Tingkat ketercapaian ketuntasan belajar = 38%
5. Siswa yang Belum Tuntas = 72%
6. Dalam pembelajaran berdasarkan pengamatan prsiklus siswa belum
menunjukkan kemampuan dalam menginterpretasikan materi
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan PJOK) baik dalam
bentuk teori maupun dalam bentuk praktek.
7. Hasil yang dicapai siswa pada prasiklus belum memenuhi standar nilai
yang ditetapkan sekolah yaitu 78 untuk mata pelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
8. Kegiatan pembelajaran nampak kurang inovatif siswa masih
memerlukan bimbingan dalam meningkatkan semangat belajar
terutama dalam belajar praktek gerakan passing atas dalam permainan
bola voli
9. Suasana pembelajaran berlangsung satu arah dan siswa kurang proaktif
untuk mencari tahu tentang sumber materi yang dipelajarinyan.
Berikut adalah tampilan data prasiklus dalam bentuk tabel :
Tabel rekapitulasi hasil Prasiklus
No Jumlah Nilai Nilai Nilai Siswa yang tuntas Siswa yang belum
siswa tertinggi terendah rata- tuntas
rata
kelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
(%) (%)

1 34 80 45 67,3 13 38 % 21 72%

Gambaran hasil Penelitian yang tertuang dalam tabel rekapitulasi hasil


prasiklus tersebut diatas dapat dijabarkan terhadap beberapa hal sebagai
berikut :
1. Kemampuan fisik Siswa belum mendukung terlaksananya gerakan
passing atas dalam permainan bola voli, terutama pada power otot
lengan masih rendah.,
2. Dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
perlu diberikan model atau contoh kongrit untuk membangkitkan
minat belajar siswa untuk belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan dengan semangat yang tinggi.
3. Siswa belum menunjukkan kemampuan dalam mengeksplorasi dan
memecahkan masalah pembelajaran dan kerja sama dengan sesama
teman dalam pembelajaran kurang .
4. Siswa memerlukan banyak membaca literatur sebagai penambahan
pengetahuan.
5. Perlu tuntunan yang kontinyu bagi siswa agar dapat meningkatkan
hasil belajarnya pada siklus berikutnya..
Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, perlu dilakukan perbaikan dan
melalui tindakan atau refleksi pada siklus berikutnya.
B. SIKLUS. I
Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan. hasil yang dicapai pada prasiklus dapat
dijadikan acuan dalam melakukan perbaikan pada siklus I dan kegiatan
pembelajaran mengacu pada hasil yang telah dicapai pada prasiklus.
Gambaran perolehan nilai hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatyan (PJOK) dengan materi Passing Atas dalam permainan
bola voli melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning
telah dirancang kembali dalam bedntuk program kegiatan yang merujuk
pada hasil yang diperoleh di prasiklus. Rancangan tersebut dituangkan
dalam RPP seperti terlampir.
Kegiatan pembelajaran pada siklus I mengacu pada kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada prasiklus, dimana dengan kelemahan
tersebut dapat dijadikan pedoman dal;am melaksanakan pembelajaran
di siklus I. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan
perbaikan – perbaikan di siklus I dapat di disajikan sebagai berikut :
1. Persiapan/Perencanaan .
Dalam perencanaan atau persiapan Peneliti melakukan tahapan –
tahapan yaitu :
a. Mempeersiapkan model pembelajaran Discovery Learning
yang akan diugunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
denganm tahapan :
● Merumuskan tujuan yang akan dicapai,
● Menentukan urutan materi passing atas dalam
permainan bola voli,
● Menentukan tahapan atau kegiatan yang akan
digunakan dalam penerapan model Discovery Learning
b. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran
dengan model Discovery Learning, Siswa agar menyiapkan
diri dan disiplin kehadiran.
c. Siswa diminta untuk mempersiapkan diri secara fisik dan
psikis dalam mengawali kegiatan pembelajaran
d. Materi passing atas (Teori) disiapkan
e. Materi passing atas (Praktek) disiapkan
f. Mempersiapkan perangkat atau dokumen yang diperlukan
untuk pelaksanaan Penelitian ini seperti ; RPP, Perangkat tes,
lembar evaluasi, materi Pembelajaran, Ruang pembelajaran,
dan alat bantu atau alat peraga yang diperlukan.
g. Mempersiapkan media dan alat bantu yang diperlukan
h. Mempersiapkan ruang belajar dan menentukan mekanisme
pelaksanaan pembelajaran.
i. Mempersiapkan lapangan bola voli untuk pembelajaran praktek
Hasil yang diperoleh pada prasiklus kemudian dilakukan refleksi di
siklus I dan hasil tersebut dijadikan dasar untuk meningkatkan hasil
belajar mata pelajaran PJOK dengan materi passing atas bagi siswa
kelas X MM.1 Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta Tahun Pelajaran
2017/2018.
2. Pelaksanaan (Pertemuan 1)
a. Guru mengucapkan salam pembukaan dan berdoa untuk
pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin.
c. Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar belajar
dengan semangat tinggi
d. Melaksanakan Tes Awal ( Pretest)
e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai
f. Guru menjelaskan tentang ruang lingkup materi pelajaran
untuk di pelajari pada hari ini
g. Guru menjelaskan kepada siswa tentang hasil yang dicapai
pada prasiklus.
h. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program yang
telah dirancang dan mengacu pada materi yang diangkat
dalam Penelitian Tindakan Kelas ini ( RPP terlampir)
Apersepsi
a. Mengkaitkan materi/Tema kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya
b. Mengajukan pertanyaan yang ada terkait dengan materi
pelajaran yang diikutinya
c. Siswa diminta untuk belajar dengan kosentrasi yang baik.
d. Siswa diminta untuk belajar PJOK pada materi passing atas
sesuai prosedur
Motivasi
a. Memberikan gambaran tentang tujuan pembelajaran PJOK
untuk kesehatan jasmani dan rohani.
b. Menyampaikan ruang lingkup materi passing atas yang akan
dipelajari pada hari ini.
c. Menyampaikan prosedur yang harus diikuti siswa dalam
belajar PJOK dengan materi passing atas dalam permainan
bola voli yang meliputi :
● Tahap persiapan
● Tahap perkenaan bola
● Tahap akhir gerakan lanjutan
d. Siswa diharapkan dapat menguasai dan memahami materi
pelajaran tentang passing atas dalam permainan bola voli
e. Siswa diminta menjelaskan langkah-langkah dalam
melaksanakan gerakan passing atas dalam permainan bola
voli yang meliputi :
● Tahap persiapan mengatur posisi kedua kaki, posisi
sikap tubuh,posisi kedua tangan, arah pandangan dan
fokus pada datangnya bola
● tahap Perkenaan bola : mengatur kedua posisi tangan,
mengatur sikap menerima bola,
● Perkenaan bola yang baik dan ketepatan posisi
tangan.
● Tahap akhir gerakan berlanjutan : posisi tangan dan
kaki, mengatur semua posisi anggota tubuh dan
kosentrasi terhadap datangnya bola
f. Siswa diminta mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang
belum dipahami tentang passing atas.
Pemberian Acuan
a. Menyampaikan kepada siswa tentang materi pelajaran yang
akan dibahas dalam pertemuan ini.
b. Menyampaikan kepada siswa tentang cara melakukan
gerakan passing atas yang baik dan benar Kompetensi Inti,
Kom;petensi Dasar, Indikator dan KKM yang menjadi
standar nilai yang perlu dicapai siswa
c. Pembagian Kelompok Belajar
d. Siswa diminta mentaati mekanisme yang telah ditentukan
dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Guru menayangkan gambar tentang materi geraka passing
atas sebagai berikut :
● .Posisi kaki.

● Posisi Tangan .

● Guru memberi contoh


● Siswa mengikutinya dengan tekun
b. Siswa diminta untuk mengiudentifikasi tentang posisi
kaki dan posisi tangan dalam gerakan passing atas
c. Guru memberikan pertanyaan tentang gambar yang
disajikan guru terkait dengan materi yang telah
disampaikan yitu :
● Jelaskan posisi kaki yang tepat dalam
melakukan gerakan passing atas dalam
permainan bola voli
● Jelaskan posisi tangan yang tepat dalam
melakukan gerakan passing atas dalam
permainan bola voli
● Tuliskan pada lembar kerja yang telah
dibagikan
Mengamati
a. Siswa diminta mengisi jawaban atas pertanyaan
gurua lembar kerja
b. Guru memberikan tuntunan kepada siswa dan
menunjukkan contoh – contoh materi passing atas
tentang posisi kaki dan posisi tangan dalam
permainan bola voli untuk dapat dikembangkan
oleh siswa dari media interaktif dsb.
3. Pelaksanaan Pertemuan ( II).

Menerapkan model pembelajaran Discovery Liarning secara


maksimal, untuk meningkatkan hasil belajar PJOK bagi
siswa kelas X. MM, SMK Negeri 7 Jakarta,
2.1. Meningkatkan kemampuan motorik atau gerak siswa dalam
melakukan teknik dasar permainan bola voli dalam
melakukanm gerakan passing atas
2.2. Melatih siswa secara drill tentang gerakan passing atas
dalam permainan bola voli
2.3. Siswa mengikuti latihan gerakan passing atas yang
diajarkan guru.
2.4. Guru bersama obsewrver mengamati jalannya latihan dan
memberikan koreksi,
2.5. Pelaksanaan pembelajaran praktik terlaksana dengan
menerapkan mode pembelajaran Discovey liarning secara
konsisten.

2.6. Melatihkan secara optimal tentang gerakan untuk


meningkatkan kekuatan lengan dalam melakukan gerakan
passing atas dalam permainan bola voli. setelah diajarkan
materi akademik.
2.7. Guru meminta siswa agar berlatih secara drill tentang
gerakan passing atas dalam permainan bola voli.

2.8. Melaksanakan tes akhir (postest) siklus I.


2.9. Setiap awal dan akhir siklus dilakukan tes untuk
mengetahui daya serap siswa terhadap materi pelajaran
yang diajarkannya.
3. Observasi
Untuk mendapatkan sejumlah informasi yang akan digunakan
sebagai bahan evaluasi dan refleksi maka selama pelaksanaan
pembelajaran juga dilakukan pengamatan (observasi) terhadap
aktivitas siswa serta interaksi yang terjadi antara siswa dengan
siswa, siswa dengan media yang digunakan, serta siswa dengan
guru.
4. Refleksi
Catatan yang diperoleh dari hasil observasi selanjutnya dianalisis.
demikian juga dengan data hasil tes pra siklus untuk dilakukan
perbaikan – perbaikan pada siklus I. Kelemahan-kelemahan yang
ditemukan pada proses pelaksanaan pra siklus dianalisis di siklus I
dan dikumpulkan untuk kemudian diperbaiki sehingga siklus I ini
bisa menghasilkan pembelajaran yang lebih baik. Refleksi juga
diberikan bagi mereka yang telah mencapai hasil sesuai standart
yang telah ditetapkan namun masih ingin meningkatkan prestasinya
ketingkat yang lebih baik. Masukan-masukan dari observer tentang
kegiatan pembelajaran dan dari hasil pengamatannya pada siklus I
ini di tindak lanjuti untuk mencapai peningkatan hasil belajar
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan bagi siswa kelas
X.MM Semester satu SMK Negeri 7 Jakarta Tahun pelajaran
2017/2018.
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terlaksana berdasarkan
program yang telah dirancang sebelumnya. Dalam penerapan
refleksi yang dilakukan terhadap siswa juga dilakukan terhadap
guru terkait dengan pelaksanaan pembelajaran dengan
melaksanakan model pembelajaran Discovery Liarning,
Discovery Learning menuntun siswa untuk dapat menemukan
sendiri sumber-sumber belajar untuk dikembangkan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan guru. Umpan balik melalui
refleksi untuk guru, sebagai masukan–masukan dalam
melaksanakan pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Guru disarankan melalui refleksi
ini agara lebih banyak memberikan contoh gerak passing atas dan
tekniknya supaya siswa lebih mudah dalam mengikutinya. Latihan
secara kontinyu (drill) perlu dilakukan untuk menghasilkan gerakan
passing atas yang baik dan benar.
Hasil yang dicapai pada siklus I dapat disajikan pada tabel yang
tertuang dalam lembar pada halaman berikut ini .
Tabel Siklus I
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Siklus I
1 Adrsiti sabrina Jasmine 85 Tuntas
2 Amar Hafis 70 BelumTuntas
3 Andre Fernenda 79 Tuntas
4 Anisa Saisabila 70 BelumTuntas
5 Anisa Nul Kaltsum 80 Tuntas
6 Antony Djuanda 80 Tuntas
7 Deliana ariyanti 79 Tuntas
8 Eki Riyadi 70 BelumTuntas
9 Erlan Effendi 86 Tuntas
10 Fahturozi Abdilah 85 Tuntas
11 Fatikah Fauziyah Multaim 70 BelumTuntas
12 Febriana Valentrine T 85 Tuntas
13 Febrio Rico Muh. Rahardja 80 Tuntas
14 Ferda Rahma Janesha 70 Belum Tuntas
15 Fikri Herdianto 79 Tuntas
16 Ibrahim Muftahudin 79 Tuntas
17 Muh.Fariz Akmal Zulkarnain 85 Tuntas
18 Muhammad iqbal 79 Tuntas
19 Muh. Iqbal Rafsanjani 70 Belum Tuntas
20 Muh.Rafi Zarkasih 79 Tuntas
21 Muh.Yanwarh Rhaman 70 BelumTuntas
22 Munif Ahmad Ganesha 79 Tuntas
23 Nico Pranadi 79 Tuntas
24 Shyrlien Mahias Sudibyo 79 Tuntas
25 Sunarti 80 Tuntas
26 Tri Rahmawati 80 Tuntas
27 Utari Susanti 80 Tuntas
28 Vildinov Jovanka wungkana 70 BelumTuntas
29 Vinkan deka Selviana 85 Tuntas
30 Wilson Sagita 70 Belum Tuntas
31 Yanuar putra Rama Dhana 79 Tuntas
32 Yudha Fahrezah 80 Tuntas
33 Zahra Auilaur Racman 70 Belum Tuntas
34 Zirah Ahmad saputra 79 Tuntas
Jumlah Nilai 2720
Rata-rata Kelas 80
Ketuntasan Belajar 71%
Hasil tes siklus I tersebut diatas dapat di analisis sebagai berikut :
Keterangan :
Jumlah Nilai : = 2720
Nilai rata-rata : = 2720 = 80
34
Ketuntasan Belajar = 24 x 100% = 71 %
34
Siswa yang belum Tuntas = 10 x 100% = 29 %
34
Hasil yang dicapai pada siklus I diatas yang menunjukkan bahwa dengan
dilaksanakan model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dari prasiklus ke siklus I. namun masih ada beberapa hgal
yang perlu dijelaskan melalui paparan berikut :
1. Sebanyak 24 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan
katagori tuntas
2. Sebanyak 10 orang siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM
dengan katagori belum tuntas.
3. Jumlah nilai rata-rata dibawah KKM yakni 80
4. Tingkat ketercapaian ketuntasan belajar = 71 %
5. Siswa yang Belum Tuntas = 29 %
Berikut disajikan tabel rekapitulasi hasil siklus I
Tabel hasil siklus I

No Jumlah Nilai Nilai Nilai Siswa yang tuntas Siswa yang belum
siswa tertinggi terendah rata- tuntas
rata
kelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
(%) (%)

1 34 86 70 80 24 71 % 10 29 %

Berdasarkan rekapitulasi hasil siklus I nampak bahwa peningkatan yang dicapai


siswa dari prasiklus ke siklus I sebanyak 33%.
Berikut ditampilkan gambarah hasil yang disajikan dalam bentuk grafik
Grafik hasil yang dicapai dari Prasiklus ke siklus I

80%
70%
60%

50%

40%

30%
20%

10%

0%
Prasiklus Tuntas Prasiklus Blm Siklus I Tuntas Siklus I Blm Tuntas
(38%) Tuntas (72%) (71%) (29%)

Keterangan :
1. Ketuntasan belajar yang dicapai pada Prasiklus = 38 %
2. Siswa yg belum tuntas pada Prasiklus = 72 %
3. Ketuntasan belajar yang dicapai pada siklus I = 71 %
4. Siswa yang belum tuntas pada siklus I = 29 %

Dilihat dari hasil grtafik diatas pembelajaran pada siklus I dapat


diungkapkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Siswa nampak telah menunjukkan kemampuannya pada siklus I dalam
mengimplementasikan pengetahuan teknik passing atas dalam praktek
serta telah menunjukkan persiapan fisik dan mental yang lebih baik
dari prasiklus .
2. Peneliti selalu mengevaluasi pelaksanaan tindakan tersebut, apakah
sudah sesuai dengan rencana atau tidak. Peneliti sekaligus sebagai guru
melaksanakan observasi dengan mencatat segala kejadian yang terjadi
pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Guru yang berfungsi sebagai fasilitator senantiasa memotivasi siswa
agar selalu semangat dan senag dalam mengikuti pembelajaran PJOK.
C. SIKLUS. II
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II ini dalam upaya
meningkatkan hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan
bagi siswa kelas X.MM Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta tahun
pelajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut :
1. Persiapan/Perencanaan
Hasil yang diperoleh pada prasiklus kemudian dilakukan refleksi di
siklus I dijadikan dasar untuk melaksanakan perbaikan pelaksanaan
siklus II, karena pada siklus I masih ada 10 orang siswa yang belum
mencapai ketuntasan belajar pada mata pelajara PJOK . Oleh karena
itu, kegiatan yang akan dilakukan pada perencanaan siklus II
merupakan perbaikan-perbaikan dari kelemahan yang ditemukan
pada siklkus I. Perbaikan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Mempeersiapkan model pembelajaran Discovery Learning
yang akan diugunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini
denganm tahapan :
● Merumuskan tujuan yang akan dicapai pada siklus II
● Menentukan urutan materi smash dalam permainan bola
voli, lanjutan
● Menentukan tahapan atau kegiatan yang akan
digunakan dalam penerapan model Discovery Learning
j. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran
dengan model Discovery Learning, Siswa agar menyiapkan
diri dan disiplin kehadiran yang lebih baik pada siklus II
k. Siswa diminta untuk mempersiapkan diri secara fisik dan
psikis dalam mengawali kegiatan pembelajaran
l. Materi passing atas (Teori) disiapkan
m. Materi smash (Praktek) disiapkan
n. Mempersiapkan perangkat atau dokumen yang diperlukan
untuk pelaksanaan Penelitian ini seperti ; RPP, Perangkat tes,
lembar evaluasi, materi Pembelajaran, Ruang pembelajaran,
dan alat bantu atau alat peraga yang diperlukan.
o. Mempersiapkan media dan alat bantu yang diperlukan
p. Mempersiapkan ruang belajar dan menentukan mekanisme
pelaksanaan pembelajaran.
q. Mempersiapkan lapangan bola voli untuk pembelajaran praktek
Hasil yang diperoleh pada siklus I kemudian dilakukan refleksi di siklus
II dan hasil tersebut dijadikan dasar untuk meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran PJOK dengan materi smash bagi siswa kelas X MM.1
Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018.
1. Pelaksanaan (Pertemuan 1)
a. Guru mengucapkan salam pembukaan dan berdoa untuk
pembelajaran
b. Guru memeriksa kehadiran siswa sebagai sikap disiplin yang
lebih baik pada siklus II
c. Guru memberikan rangsangan kepada siswa agar belajar
dengan semangat tinggi dari siklus I
d. Melaksanakan Tes Awal ( Pretest)
e. Guru menjelaskan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai pada siklus II
f. Guru menjelaskan tentang ruang lingkup materi pelajaran
untuk di pelajari pada hari ini
g. Guru menjelaskan kepada siswa tentang hasil yang dicapai
pada siklus I
h. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan program yang telah
dirancang dan mengacu pada materi yang diangkat dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini ( RPP terlampir)
Apersepsi
a. Mengkaitkan materi/Tema kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan.Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya
b. Mengajukan pertanyaan yang ada terkait dengan materi
pelajaran yang diikutinya
c. Siswa diminta untuk belajar dengan kosentrasi yang baik.
d. Siswa diminta untuk belajar PJOK pada materi smash sesuai
prosedur
Motivasi
a. Memberikan gambaran tentang tujuan pembelajaran PJOK
untuk kesehatan jasmani dan rohani.
b. Menyampaikan ruang lingkup materi smash yang akan
dipelajari pada hari in di siklus II
c. Menyampaikan prosedur yang harus diikuti siswa dalam
belajar PJOK dengan materi smash dalam permainan bola
voli yang meliputi :
● Langkah awalan
● Tolakan untuk melompat
● Memukul bola ketika melayang di udara
● Mendarat kembali setelah memukul bola
d. Siswa diharapkan dapat menguasai dan memahami materi
pelajaran tentang smash dalam permainan bola voli
e. Siswa diminta menjelaskan langkah-langkah dalam
melaksanakan gerakan smash dalam permainan bola voli
yang meliputi :
● Tahap awal : mengambil langkah awal geraka smash
● gerakan tolakan untuk melompat teknik mengayunkan
badn dan posisi ke dua bagian tangan
● Memukul bola ketika melayang diudara dengan
ayunan lengan yang akan memukul bola.
● Mendarat kembali setelah memukul bola
f. Smash adalah pukulan serangan yang sangat keras, terarah,
dan butuh skill yang baik untuk mencetak angka.
g. Siswa diminta mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang
belum dipahami tentang passing atas.
Pemberian Acuan
a. Menyampaikan kepada siswa tentang materi pelajaran yang
akan dibahas dalam pertemuan ini.
b. Menyampaikan kepada siswa tentang cara melakukan
gerakan Smah yang baik dan benar Kompetensi Inti,
Kom;petensi Dasar, Indikator dan KKM yang menjadi
standar nilai yang perlu dicapai siswa
c. Pembagian Kelompok Belajar
d. Siswa diminta mentaati mekanisme yang telah ditentukan
dalam mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia
e. Guru menayangkan gambar tentang materi geraka smash
sebagai berikut :
● .Teknik Smash bola voli.

● Teknik melayangkan tubuh dalam gerakan


Smash

● Guru memberi contoh


● Siswa mengikutinya dengan tekun
d. Siswa diminta melakikan identifikasi terhadap posisi
tubuh dan lengan dalam gerakan smash
e. Guru memberikan pertanyaan tentang gambar yang
disajikan terkait dengan materi yang telah
disampaikan yitu :
● Jelaskan posisi tubuh yang tepat dalam
melakukan gerakan smash dalam permainan
bola voli
● Jelaskan posisi lengan yang tepat dalam
melakukan gerakan smash dalam permainan
bola voli
● Tuliskan pada lembar kerja yang telah
dibagikan
Mengamati
c. Siswa diminta mengisi jawaban atas pertanyaan
gurua lembar kerja
d. Guru memberikan tuntunan kepada siswa dan
menunjukkan contoh– contoh materi smash tentang
posisi tubuh dan posisi lengan dalam permainan
bola voli untuk dapat dikembangkan oleh siswa
dari media interaktif dsb.
2. Pelaksanaan Pertemuan ( II).

Menerapkan model pembelajaran Discovery Liarning secara


maksimal, untuk meningkatkan hasil belajar PJOK bagi siswa
kelas X. MM, SMK Negeri 7 Jakarta, sebagai berikut :
a. Meningkatkan kemampuan motorik atau gerak siswa dalam
melakukan teknik dasar permainan bola voli dalam
melakukanm gerakan smash
b. Melatih siswa secara drill tentang gerakan smash dalam
permainan bola voli
c. Siswa mengikuti latihan gerakan smash yang diajarkan guru.
d. Guru bersama obsewrver mengamati jalannya latihan dan
memberikan koreksi,
e. Pelaksanaan pembelajaran praktik terlaksana dengan
menerapkan model pembelajaran Discovey liarning secara
konsisten.

f. Melatihkan secara optimal tentang gerakan untuk


meningkatkan kekuatan bagian tubuh dan lengan dalam
melakukan gerakan smash dalam permainan bola voli.
setelah diajarkan materi akademik.
g. Guru meminta siswa agar berlatih secara drill tentang
gerakan passing atas dalam permainan bola voli.

h. Melaksanakan tes akhir (postest) siklus II.


i. Setiap awal dan akhir siklus dilakukan tes untuk mengetahui
daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang
diajarkannya.
3. Melakukan observasi :
Observasi dilakukan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang
akan digunakan sebagai bahan evaluasi dan refleksi maka selama
pelaksanaan pembelajaran juga dilakukan pengamatan (observasi)
terhadap aktivitas siswa serta interaksi yang terjadi antara siswa
dengan siswa, siswa dengan media yang digunakan, serta siswa .
4. Refleksi
Catatan yang diperoleh dari hasil observasi selanjutnya dianalisis.
untuk dilakukan perbaikan – perbaikan pada siklus II. Diharapkan
pada siklus II siswa dapat menuntaskan pembelajaran secara
maksimal.
Hasil siklus II dapat disajikan pada tabel berikut ini
Tabel Siklus II
No. Nama Siswa Nilai Keterangan
Siklus II
1 Adrsiti sabrina Jasmine 90 Tuntas
2 Amar Hafis 79 Tuntas
3 Andre Fernenda 80 Tuntas
4 Anisa Saisabila 79 Tuntas
5 Anisa Nul Kaltsum 85 Tuntas
6 Antony Djuanda 85 Tuntas
7 Deliana ariyanti 80 Tuntas
8 Eki Riyadi 79 Tuntas
9 Erlan Effendi 90 Tuntas
10 Fahturozi Abdilah 87 Tuntas
11 Fatikah Fauziyah Multaim 79 Tuntas
12 Febriana Valentrine T 87 Tuntas
13 Febrio Rico Muh. Rahardja 85 Tuntas
14 Ferda Rahma Janesha 79 Tuntas
15 Fikri Herdianto 80 Tuntas
16 Ibrahim Muftahudin 80 Tuntas
17 Muh.Fariz Akmal Zulkarnain 86 Tuntas
18 Muhammad iqbal 80 Tuntas
19 Muh. Iqbal Rafsanjani 79 Tuntas
20 Muh.Rafi Zarkasih 80 Tuntas
21 Muh.Yanwarh Rhaman 79 Tuntas
22 Munif Ahmad Ganesha 80 Tuntas
23 Nico Pranadi 80 Tuntas
24 Shyrlien Mahias Sudibyo 80 Tuntas
25 Sunarti 85 Tuntas
26 Tri Rahmawati 85 Tuntas
27 Utari Susanti 85 Tuntas
28 Vildinov Jovanka wungkana 79 Tuntas
29 Vinkan deka Selviana 90 Tuntas
30 Wilson Sagita 79 Tuntas
31 Yanuar putra Rama Dhana 80 Tuntas
32 Yudha Fahrezah 85 Tuntas
33 Zahra Auilaur Racman 79 Tuntas
34 Zirah Ahmad saputra 80 Tuntas
Jumlah Nilai 2795
Rata-rata Kelas 82
Ketuntasan Belajar
Hasil tes Siklus II tersebut diatas dapat di analisis sebagai berikut :
Keterangan :
Jumlah Nilai : = 2795
Nilai rata-rata : = 2795 = 82
34
Ketuntasan Belajar = 34 x 100% = 100 %
34
Siswa yang belum Tuntas = 0%
Pencapaian hasil siklus II diatas dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Sebanyak 34 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan
katagori tuntas, siswa mampu meningkatkan hasil belajar
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dengan materi
passing atas dalam permainan bola voli secara optimal
2. Sebanyak 34 orang siswa yang telah menuntaskan kegiatan
pembelajaran dengan baik.
3. Jumlah nilai rata-rata 82
4. Tingkat ketercapaian ketuntasan belajar = 100 %
5. Siswa yang Belum Tuntas = 0 %
Hasil siklus II disajikan dalam bentuk tabel rekapitulasi sebagai
berikut :

No Jumlah Nilai Nilai Nilai Siswa yang tuntas Siswa yang belum
siswa tertinggi terendah rata- tuntas
rata
kelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
(%) (%)

1 34 90 79 82 34 100 % - 0%

Dari data tabel tersebut diatas nampak bahwa ketuntasan belajar yang dicapai
siswa dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada
siklus II telah maksimal. seluruh siswa kelas X.MM.1 SMK Negeri 7 Jakarta
sebanyak 34 orang telah menuntaskan pembelajaran di siklus II.
Pada bagian berikutnya disajikan keseluruhan hasil yang dicapai dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini. dalam bentuk grafik
Tampilan hasil dalam bentuk Grafik
120%

100%

80%

60%

40%

20%

0%
Prasiklus Prasiklus Siklus I Siklus I Blm Siklus II Siklus II Blm
Tuntas Blm Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas (0%)
(38%) (72%) (71%) (29%) (100%)

Keterangan :
1. Ketuntasan belajar yang dicapai pada Prasiklus = 38 %
2. Siswa yg belum tuntas pada Prasiklus = 72 %
3. Ketuntasan belajar yang dicapai pada siklus I = 71 %
4. Siswa yang belum tuntas pada siklus I = 29 %
5. Ketuntasan belajar yang dicapai pada siklus II = 100 %
6. Siswa yang belum tuntas pada siklus II =0%

Keberhasilan siswa pada siklus II telah menunjukkan kesuksesan dalam


menerapkan model pembelajaran Disconery Learning terhadap pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK) dengan memuaskan. Siswa nampak sangat antusias dalam
mengikuti pedmbelajaran serta rasa ingin tahu mereka semakin tumbuh
setelah dibimbing dalam belajar.
Dengan model pembelajaran Discovery Learning membuat pengalaman
belajar siswa menjadi lebih bersifat personal serta memiliki motivasi yang
tginggi untuk mengikuti pembelajaran.
D. PEMBAHASAN ANTAR SIKLUS

Hasil yang telah dicapai pada siklus I adalah meningkatnya hasil


belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang
dicapai siswa dan telah menunjukkan peningkatan yang baik
dibandingkan hasil pada prasiklus. Terbukti dari paparan hasil siklus I
rata-rata nilai telah terjadi peningkatan dari prasiklus. Hasil capaian pada
siklus I adalah sebagai berikut :
1.1. Nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah = 80
1.2. Ketuntasan belajar yang dicapai pada siklus I = 71 %,
1.3. Siswa yang tidak mencapai ketuntasan pada siklus I = 29%
1.4. Peningkatan hasil pembelajaran ini dicapai karena Peneliti
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning dimana
dengan model ini siswa lebih cepat menguasai materi pelajaran
penjasorkes dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
sangat tinggi
1. Pada siklus ke II,
Pencapaian hasil pada siklus II berdasarkan penerapan model
pembelajaran Discovery Learining dalam pembelajaran PJOK, lebih
diefektifkan pada siklus II. Bimbingan yang efektif mampu
menstimulus siswa secara signifikan, sehingga mampu meningkatkan
hasil belajar dalam pembelajaran PJOK pada materi passing atas dalam
permainan bola voli. Adapun hasil yang dicapai pada siklus II adalah :
2.1. Jumlah nilai rata-rata pada siklus II ini adalah =82
2.2. Ketuntasan belajar yang dicapai adalah = 100 %.
2.3.Peningkatan hasil yang dicapai siswa pada siklus II karena
dilakukan refleksi secara maksimal melalui tindakan.
2.4.Siswa merasa terbina kemampuannya untuk melakukan
ketreampilan gerak passing atas dalam permainan bola voli.
Dari data nilai hasil evaluasi siswa kelas X.MM semester Ganjil SMK
Negeri 7 Jakarta ,pada siklus II yang telah menunjukkan peningkatan,
dan adanya pengaruh yang positif terhadap penerapan model
pemnbelajaran Discovery Learning, dalam meningkatkan hasil belajar
PJOK bagi siswa. Dengan demikian penerapan model belajar Discovery
learning telah terbukti keberhasilannya dengan baik.
Keseluruhan hasil yang telah dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel Rekapitulasi hasil.
Rekapitulasi Hasil Penelitian Tindakan Kelas pada pretest /Prasiklus, siklus
I, dan siklus II.
No. Kreteria Jenis Tindakan Ket.
Pre S.I S.II
test/Prasiklus
1. Jumlah Nilai 2289 2720 2795 Meningkat
2. Rata-rata 67,3 80 82 Meningkat
Nilai
3. Ketuntasan 38% 71 % 100 % Meningkat
Belajar
4 Siswa yg 72 % 29 % 0% Tuntas
Belum Tuntas semua
BAB. V.
PENUTUP
A. SIMPULAN
Pada Bab V disajikan hasil yang telah dicapai secara keseluruhan terhadap
Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan di kelas X. MM SMK
Negeri 7 Jakartra tahun pelajaran 2017/2018.
Berdasarkan hasil yang telah dicapai melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahrada dan Kesehatan (PJOK) dengan materi pokok passing
atas dalam permainan bola voli dapat disajikan pada bagian ini adalah
sebagai berikut :
1. Keberhasilan yang dicapai siswa dalam Pelaksanaan Penelitrian
Tindakan Kelas ini merupakan keberhasilan Peneliti. Karena Peneliti
sebagai guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
merasa berkewajiban untuk melakukan perbaikan –perbaikan
terhadap kekurangan atau masalah pembelajaran yang dihadapi oleh
siswa. Denagn dilaksanakannya Penelitikan Tindakan Kelas di SMK
Negeri 7 Jakarta hasil yang dicapai dapat bermanfaat dalam
meningkatkan mutu pembelajaran di SMK Negeri 7 Jakarta
khususnya terhadap pembelajaran PJOK.
2. Siswa mendapatkan bimbingan secara langsung dari Peneliti
beresama dengan observer untuk menyempurnakan kekurangannya
terhadap hasil belajar Pendidikan Jasmanai Olahraga dan Kesehatan
(PJOJK).
3. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam Kegiatan
Belajar Mengajar PJOK di kelas X.MM SMK Negeeri 7 Jakarta
telah mampu menuntun siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya
dengan baik dan maksimal.
4. Sebanyak 34 orang siswa yang telah menuntaskan pembelajaran
PJOK di semester II dengan ketuntasan belajar mencapai 100%.
5. Pada siklkus II tidak ada lagi siswa yang tidak tuntas dalam
mencapai pembelajaran pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
sehingga keseluruhan siswa dinyatakan mampu menginterpretasikan
materi pembelajaran dalam kehidupan nyata.
6. Penelitian Tindakan kelas yang dilaksanakan di kelas X MM1 pada
semester ganjil SMK Negeri 7 Jakarta tahun pelajaran 2017/2018
terhadap mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) dengan materi Passing Atas dalam permainan
bola Voli telah menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.
Peningkatan tersebut terjadi dari siklus I ke siklus II, seperti yang
telah disampaikan bahwa :
a. Hasil siklus I :
● Nilai rata-rata = 80
● Ketuntasan Belajar = 71%
● Siswa yang belum tuntas = 29 %
● partisipasi siswa dalan mengikuti pembelajaran
mendukung keberhasila siswa dalam meningkatkan
hasil belajarnya .
● Dengan diterapkannya model pembelajaran
Discovery Learning mampu menumbuhkan rasa ingin
tahu siswa lebih tinggi dan sikap mandiri dalam
menyelesaikan masalah pembelajaran
b. Hasil Siklus II :
● Nilai rata-rata = 82
● Ketuntasan Belajar = 100%
● Siswa yg Belum tuntas = 0%
● Sebanyak 34 orang siswa yang menjadi subjek dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini telah mampu
menuntaskan pembelajaran secara signifikan
● Semua siswa telah berhasil dengan maksimal
● Keunggulan penerapan model pembelajaran
Discovery Learning dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan telah terbukti
mampu meningkatkan hasil belajar siswa..
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan sangatlah tepat.

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan pada bagaian
sebelumnya maka beberapa saran yang disampaikan sebagai berikut :
1. Pembelajaran Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dilaksanakan
di SMK. untuk itu guru harus selektif memilih strategi/ metoda
pembelajaran agar Kegiatan Belajar Mengajar PJOK dapat
berjalan secara efektif.
2. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
sangat sesuai dan tepat. Untuk itu disarankan bagi guru PJOK
agar tetap menerapkan metodel belajar Discovery Learning
dalam pembelajaran PJOK secara konsisten
3. Pengembangan atau variasi dalam metoda mengajar pada mata
pelajaran PJOK sangatlah penting untuk menghilangkan
kejenuhan siswa dalam belajar PJOK
4. Bagi siswa hendaknya selalu fokus dan berkosentrasi dengan
baik dalam mengikuti Kegiatan Pembelajaran agar hasil yang
dicapai siswa senantiasa meningkat
5. Bagi Sekolah disarankan dapat memberikan dukungan bagi guru-
guru yang akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas untuk
peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Aristoteles. 202. Manfaat dan Jenis-jenis Media Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 1989, Penilaian Program Pendidikan, Proyek
Pengembangan LPTK Depdikbud, Dirjen Dikti.
Arief S. Sadiman. 1986. Asosiasi Pendidikan Nasional. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi, 1993, Manajemen Mengajar Secara Manusiawi,
jakarta rineksa Cipta.
Basuki Wibawa. 2001. Hakikat Media dan Manfaatnya. Jakarta: Sinema
Cipto Karso.
Bastomi Wibawa. 2001. Media Pembelajaran di SD. Jakarta: Widya Guna.
Daryanto. 2010. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran. Bandung:
Rineka Cipta.
http://www.ditplb.or.id/new/index.php, Model- model Penelitian Tindakan
Ido Siti Herawati, Iriaji. 1999. Pendidikan kesenian II. Jakarta:
DEPDIKBUD.
Ketut,Drs. 2004. Prinsif Pengembangan Media, Pustekom. Jakarta.
Mulyono Abdulrahman. 1999. Pendidikan Seni Rupa III. Jakarta: Rineka
Cipta.
Mudhofir, Main Sufanti. 2010. Kegunaan Media Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Nasution, Prof,Dr,MA. 1986. Didaktik Asas Mengajar, Bandung Jemmars.
…………………………….. , Pedoman Pembelajaran Tuntas, Direktorat
Kelas . Direktorat Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta, diunduh 15
Juni 2013.
Oemar Hamalik. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jkaarta: Bina
Aksara.
Pablo Picasso. 1986. Menggambar dan Menggambar Bentuk. Bandung:
Alfabeta.
Sapriya. Dkk, 1999, Studi Tentang Media Pembelajaran Nilai dalam mata
pelajaran PPKN di SLTP dan SMU Bandung ( Laporan penelitian,
tidak diterbitkan.)
Surakmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar : Dasar
dan Teknik Metodologi Pengajaran, Bandung. Tarsito.
LAMPIRAN –LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Hadir Siswa

No. Nama Siswa Siklus I Siklus II

1 Adrsiti sabrina Jasmine V V


2 Amar Hafis V V
3 Andre Fernenda V V
4 Anisa Saisabila V V
5 Anisa Nul Kaltsum V V
6 Antony Djuanda V V
7 Deliana ariyanti V V
8 Eki Riyadi V V
9 Erlan Effendi V V
10 Fahturozi Abdilah V V
11 Fatikah Fauziyah Multaim V V
12 Febriana Valentrine T V V
13 Febrio Rico Muh. Rahardja V V
14 Ferda Rahma Janesha V V
15 Fikri Herdianto V V
16 Ibrahim Muftahudin V V
17 Muh.Fariz Akmal Zulkarnain V V
18 Muhammad iqbal V V
19 Muh. Iqbal Rafsanjani V V
20 Muh.Rafi Zarkasih V V
21 Muh.Yanwarh Rhaman V V
22 Munif Ahmad Ganesha V V
23 Nico Pranadi V V
24 Shyrlien Mahias Sudibyo V V
25 Sunarti V V
26 Tri Rahmawati V V
27 Utari Susanti V V
28 Vildinov Jovanka wungkana V V
29 Vinkan deka Selviana V V
30 Wilson Sagita V V
31 Yanuar putra Rama Dhana V V
32 Yudha Fahrezah V V
33 Zahra Auilaur Racman V V
34 Zirah Ahmad saputra V V

Catatan : Selama Penedlitian Tindakan Kelas dilaksanakan siswa wajib hadir


semua,
Lampiran 2.

No Kegiatan Bulan Juli Bulan Agustus Bulan September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Sstudy
Penelitian
2 Menyusun
Proposal
3 Pengumpulan
data
4 Analisis data
5 Menyusun draf
Laporan
6 Revisi

7 Laporan telah
disusun

Catatan : Pergeseran waktu yang terjadi akibat dari perubahan jadwal


sekolah tidak mempengaruhi pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas ini..
Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP)

RPP yang digunakan Siklus I dan II


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMKN 7 Jakarta


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Kelas/Semester : X. MM.1 / I
Materi Pokok : Passing Atas
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti: ( K4)
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
keilmuan
B. Kompetensi Dasar :
Kompetensi Dasar Indikator
3.1.Menganalisis keterampilan a. Menjelaskan tahapan
gerak salah satu permainan tehnik passing Atas
bola besar untuk b. Menentukan variasi dan
menghasilkan koordinasi kobinasi keterampilan
gerak yang baik passing atas
4.1.Mempraktekkan hasil a. Melakukan gerakan
analisis keterampilan gerak keterampilan passing atas
salah satu permainan bola b. Melakukan gerakan
besar untuk menghasilkan variasi Smash
koordinasi gerak yang baik c. melakukan variasi
gerakan Servis

C. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari KI dan KD siswa dapat :


1. Menghayati dan mengamalkan materi PJOK sebagai bentuk penghayatan
dan pengamalan ajaran agama yang dianutnya,
2. Menguasai materi PJOK dan dapat mengidentifikasi unsur-unsur materi
Passing atas, smash dan servis berdasarkan streuktur dan unsur-unsur
pembangun teknik gerak dalam permainan bola voli
3. Dapat menjelaskan tahapan teknik passing atas, smash dan servis
dalam permainan bola voli sesuai prosedur
4. Melakukan gerakan variasi dan kombinasi keterampilan passing atas,
smash dan servis dengan dilandasi nilai-nilai sportif, disiplin dan tanggung
jawab
5. Mengungkapkan pernyataan umum dan tahapan-tahapan secara lisan dan
menuliskan pernyataan umum dan tahapan-tahapan dengan rasa ingin tahu,
kerja keras, tanggung jawab, bersikap bersahabat/ komunikatif selama
proses pembelajaran dengan materi passing atas dalam permainan bola
voli.
D. Materi Ajar (Materi Pokok) : Passing Atas pada permainan bola Voli
E. Model : Model Pembelajaran Discovery Learning
F. Pendekatan : Saintifik,
G. Alat : Lembar Kerja, Papan tulis, Media dan alat bantu yang sesuai,
lapangan olahraga
H. Sumber Belajar : Buku Paket siswa yang telah ditetapkan
I. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Rincian Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Melakukan pembukaan dengan salam 60 menit
(stimulation/Pembe membuka dan berdoa untuk memulai
rian Rangsangan pembelajaran
Memeriksa kehadiran siswa sebagai 15 menit
sikap disiplin.
Menyiapkan siswa baik secara fisik
maupun secara psikis dalam
mengawali kegiatan pembelajaran
PerPerkenalan antara Guru dan siswa.
2. Guru Menjalin Interkasi dengan siswa.
3. Mempersiapkan kelas untuk
pembelajaran.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai.
5. Guru memberikan motivasi tentang
pentingnya pembelajaran PJOK bagi
kesehatan jasmani dan rohani serta bagi
kehidupan dan menjelaskan tentang
tehknik gerakan passing atas, smash dan
servis, Pernyataan umum dan tahapan –
tahapan sesuai prosedur, menjelaskan
tahap persiapan, tahap perkenaan bola
dan tahap akhir gerakan lanjutan,
3. Peserta didik menyimak kompetensi
dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari
4. Peserta didik mendiskusikan informasi
dengan proaktif tentang keterkaitan
pembelajaran sebelumnya dengan
pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Kegiatan Inti Apresiasi : 45 menit


1Guru mengkaitkan materi pelajaran
akademik yang perlu dipahami siswa
dalam pembelajaran PJOK dengan
materi praktik serta mengingatkan
kembali materi prasyarat dengan
bertanya kepada siswa.
Siswa mengamati materi akademik
yang tertuang dalam buku paket 30 menit
PJOK dan mengajukan pertanyaan
Motivasi :
3.Guru memberikan gambaran tentang
manfaat mempelajari PJOK dalam
hubungannya dengan kesehatan
jasmani dan rohani serta
pembentukan karakter bsportif bagi
siswa yang dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari dan memberi
kesempatan untuk bertanya materi
yang belum jelas.
Guru meminta kepada siswa untuk
menjelaskan materi materi PJOK
sesuai yang sudah digambarkan.
Pemberian Acuan :
5 Guru memberitahukan materi
pelajaran kepada siswa untuk dibahas
dan dikerjakan secara individu.
Guru memberitahukan tentang
kompetensi inti dan KKM yang harus
di pahami siswa
Mengasosiasi :
6. Guru meminta kepada siswa untuk
melihat materi PJOK dengan
mencermati buku paket dan lembar
kerja yang telah dibagikan
Siswa diminta mengamati lembar
kerja isi materi PJOK
Siswa membaca materi PJOK dari
buku paket
Siswa mengerkan penjelasan guru .
Siswa menyimak penjelasan dari
guru
Siswa menuliskan resume tentang
materi PJOK yang telah dibaca dalam
buku paket
Mengkomunikasikan :
7. Menunjuk salah satu siswa untuk maju
dan menjelaskan hasil pekerjaannya di
depan kelas.
Persiapan Pembelajaran Praktek
1.Guru memberi tahukan kepada siswa
agar mempersiapkan ndiri untuk
mengikuti pelajaran praktek gerakan
passing atas, smash dan servis dalam
permainan bola voli
2.Siswa mempersiapkan diri untuk
melakukan pembelajaran praktek
sesuai petunjuk guru.
Tahap perkenaan Bola.
1 .Melakuka tehnik gerakan passing
atas
2.Melakukan tehnik gerakan smash
3.Melakukan tehnik gerakan servis
Penutup 1. 1.Siswa dibantu guru menyimpulkan 15 menit
materi yang telah dipelajari.
2. 2.Siswa diberikan soal kuis sebagai
evaluasi.
3.Siswa diminta meragakan gerakan
passing atas,smash dan servis
K. Penilaian Hasil Belajar
1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis, tes praktek.
2. Prosedur Penilaian:
Teknik Waktu
No Aspek yang dinilai
Penilaian Penilaian
1. Sikap (sportif,tanggung Pengamatan Selama
jawab,disipolin) pembelajaran
a. Mentaati peraturan permainan, dilaksanakan
menghargai teman,dan lawan
menerima kekurangan teman,
Memiliki motivasi internal.
kemampuan bekerjasama, konsisten,
sikap disiplin, rasa percaya diri, dan
sikap toleransi dalam perbedaan
strategi berpikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan
masalah.
b. Mampu mentransformasi diri dalam
berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, kritis, dan
menjaga keselamatan diri dan orang
lain serta menjaga ketertiban
lingkungan sekitar, menggunakan
peralatan pembelajaran sesuai
dengan penggunaannya
c. Menunjukkan sikap bertanggung
jawab, rasa ingin tahu, jujur, dan
perilaku santun, menggunakan
pakaian olahraga, yang tedlah
ditentukan, mengikuti semua proses
pembelajaran sesuai waktu yang
telah ditentukan.
Meragakan gerakan passing atas,
smash dan srvis denagn tehnik yang
benar
2. Pengetahuan Pengamatan dan Menyelesaikan
Mengikuti tes pengetahuan/akademik tes soal yang
Mengisi lembar jawaban yang telah diberikan
disediakan
Mendiskusikan dengan guru tentang
materi yang belum dipahami
3 Penilaian Keterampilan
1,Tahap persiapan
2.Tahap perkenaan bola
3.Tahap Akhir gerakan lanjutan
L. Instrumen Penilaian Hasil belajar
Lampiran – Lampiran :
1. Lembar Pengamatan Sikap.
2. Lembar Penilaian Pengetahuan.
3. Lembar Latihan.

Jakarta , 9 Agustus 2017


Mengetahui,
Kepala SMK N 41 Jakarta Guru Mapel

Drs.Caca Sumarsa. M.Pd Drs.Kiagus abdurahman


NIP :196307061989031009 NIP.196412081987031004
Lampiran 4 : Soal Ulangan Harian ( I, II,)

Lembar Test (Pre test dan Post Test),


A. PETUNJUK
Jawablah soal dibawah ini dengan benar !
B. SOAL
1. Teknik dasar yang wajib pertama kali dipelajari oleh pemula ialah
...
a. servis
b. passing
c. blocking
d. smash
2. Permainan bola voli diciptakan oleh ...
a. James A. Naismith
b. Hasley. T
c. M. Luther
d. Wiliam G. Morgan

3. Jumlah pemain bola voli dam satu regu adalah ...


a. 5 orang
b. 6 orang
c. 7 orang
d. 8 orang
4. Permainan bola voli diciptakan pada tahun ...
a. 1875
b. 1885
c. 1895
d. 1865

5. Bola voli berasal dari negara ...


a. Amerika Serikat
b. Inggris
c. Prancis
d. Belanda
6. FIVB terbentuk pada tahun ...
a. 1945
b. 1946
c. 1947
d. 1948
7. FIVB dibentuk di negara ...
a. Amerika serikat
b. Inggris
c. Prancis
d. Itali

8. Pemain yang bertugas untuk melakukan pukulan agar bola jatuh di


daerah lawan disebut ...
a. spiker
b. toser
c. libero
d. defender

9. Set-upper bertugas sebagai...


a. memukul bola ke daerah lawan
b. menerima serangan dari lawan
c. pemain bertahan
d. mengumpankan bola pada teman

10. Untuk mengambil bola yang rendah menggunakan ...


a. passing bawah
b. passing atas
c. sevis atas
d. servis bawah

Kunci Jawaban adalah bagian yang di cetak tebal


Lampiran 6 : Kisi-Kisi Soal
Mata Pelajaran ; Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Alokasi Waktu : 80 Menit
Kelas :X
Semester :I
Materi ; Passing Atas

BENTUK Jumlah
KI KD INDIKATOR MATERI
SOAL Soal
Mengolah, 1.menganalisis 1.Menjelaskan Passing Objektif 10
menalar, dan keterampila tahapan tehnik Atas test Nomor
n gerak passing atas Soal
menyaji
salah satu 2.Menemukan
dalam ranah permainan variasi dan
konkret dan bola besar
untuk kombinasi
ranah
menghasilk keterampilan
abstrak an gerak passing
terkait kooirdinasi atas
dengan gerak yang
baik
pengembang
2.Mempraktik- 3.melakukan
an dari yang
kan hasil
dipelajarinya analisis
gerakan
di sekolah keterampila keterampilan
n gerak passing atas
secara salah satu
mandiri, permainan 4.Melakukan
bertindak bola besar
untuyk
gerakan variasi
secara menghasilk dan kombinasi
efektif dan an keterampilan
kreatif, serta koordinasi passing atas
gerak yang
mampu baik
menggunaka
n metoda
sesuai kaidah
keilmuanlan
gsung
Lampiran 7 : Instrumen wawancara dengan Siswa dan Guru
LEMBAR WAWANCARA SISWA
Format Wawancara Kepada Siswa
Pertanyaan – Pertanyaan :

1. Apakah penjelasan guru terhadap materi pelajaran Pendidikan


Jasmani Olahraga dan Kesehatan tentng pentingnya belajar PJOK
disekolah ini,dapat dicerna ole kamu selama ini?

............................................................................................................
2. Apakah kamu berusaha bertanya kepada guru jika kamu kurang
mengerti dengan penjelasan guru tentang materi pelajaran yang
dijelaskannya?
.............................................................................................................
3. A.pakah kamu menyenangi mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan?
..............................................................................................................
4. Apakah kamu mempunyai buku paket atau referensi yang berhubungan
dengan materi yang sedang dibahas dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan?
.............................................................................................................
5. Apakah kamu selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
dan apakah guru memberikan bimbingan untuk menyelesaikan tugas –
tugas?
.......................................................................................................................
6. Apakah guru dalam mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan, selalu menggunakan alat peraga?
............................................................................................................
7. Apakah model discovery learning dapat memudahkan pemahamn kamu
dalam belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ?
..................................................................................................................
8. Apakah guru selalu memberi tugas Rumah ?
.........................................................................................................................

9. Apakah guru membimbing kamu jika belum bisa melakukan gerakan


passing atas dalam permainan bola voli ?
.............................................................................

10. Apakah kamu dapat meragakan gerakan passing atas dan


menyelesaikan tugas dari guru dengan baik ?
..............................................................................
Lampiran : 9 Lembar Pertanyaan Guru

1. Lembar Wawancara Dengan Guru

1. Bagaimana upaya Anda jika ada siswa yang kurang displin dalam

mengikuti pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

demikian juga pemahamannya terhadap materi pelajaran yang anda

ajarkan kurang baik?

2. Apakah Siswa yang anda ajarkan selalu mengikuti tata tertib dalam

belajar mata pelajaran yang anda ajarkan?

3. Apakah model discovery learning yang anda terapkan dalam

pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dapat

meningkatkan aktifitas belajar Siswa?

4. Bagaimana respon orang tua siswa terhadap mata pelajaran Pendfidikan

Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang Anda ajarkan di sekolah ini?

5. Apakah semua siswa mempunyai buku paket tentang mata pelajaran

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang telah ditetapkan

penggunannya di sekolah ?

6. Apakah Anda memberikan contoh tentang materi gerakan passing atas

dalam permainan bola voli pada saat anda mengajar?

7. Apakah sumber belajar lainnya diwajibkanm bagi siswa untuk

mencarinya?

8. Bagaimana penggunaan alat praktek bahasa di sekolah ini?


9. Apakah Anda menggunakan alat bantu atau peraga dalam mengajar

mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ?

10. Apakah media pembelajaran tersedia dengan cukup di sekolah ini untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Jasmani

Olahraga dan Kesehatan ?


Lampiran 10 : Lembar OBSERVASI

Komponen Siswa

No Hal Yang Diamati Skor


Siswa 1 2 3 4
1. Keaktifan Siswa : V
a. Siswa aktif mencatat Materi
Pelajaran,
b. Siswa aktif bertanya
c. Siswa Aktif mengajukan Ide
2. Perhatian Siswa : V
a. Siswa, tenang, diam
b. Perhatian terfokus pada materi,
c. Perhatin dan antusias
3. Kedisiplinan : V
a, Kehadiran, absensi,
a. Datang Tepat Waktu,
b. Pulang tepat waktu
4. Penugasan/Resitasi : V
a. Mengerjakan Semua Tugas,
b. Ketepatan Mengumpulkan tugas,
sesuai waktunya,
c. c. Mengerjakan sesuai dengan
perintah
Keterangan :

4: Sangat Baik,
3 : Baik
2 : Baik
1 : Sangat baik
Lampiran 11 : Observasi Lembar Evaluasi PTK
Komponen Guru

No Hal yang Diamati Skor


Guru 1 2 3 4
1 Penguasaan Materi: V
a. Kelancaran menjelaskan materi
b. Kemampuan menjawab pertanyaan
c. Keragaman pemberian contoh
2 Sistematika penyajian: V
a. Ketuntasan uraian materi
b. Uraian materi mengarah pada tujuan
c. Urutan materi sesuai dengan SKKD
3 Penerapan Metode: V
a. Ketepatan pemilihan metode sesuai materi
b. Keseuaian urutan sintaks dengan metode
yang digunakan
c. Mudah diikuti siswa
4 Penggunaan Media: V
a. Ketepatan pemilihan media dengan materi
b. Ketrampilan menggunakan media
c. Media memperjelas terhadap materi
5 Performance: V
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa
6 Pemberian Motivasi: V
a. Keantusiasan guru dalam mengajar
b. Kepedulian guru terhadap siswa
c. Ketepatan pemberian reward dan
punishman

Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Lampiran 12 : OBSERVASI

Komponen Materi

No Hal yang Diamati Skor


Komponen Materi 1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan isi kurikulum: V
a. Materi sesuai dengan SK dan KD yang
tercantum pada silabus
b. Materi sudah sesuai dengan SK dan KD yang
tercantum pada RPP
c. Materi sudah sesuai dengan tujuan
pembelajaran
2 Sistematika penyampaian Materi: V
a. Penyajian materi sesuai urutan
b. Penyajian materi sudah mengikuti induktif
dan deduktif
c. Penyajian materi sudah merujuk dari konkrit
ke abstrak
3 Urgensi: V
a. Sangat dibutuhkan peserta didik
b. Dapat diaplikasikan dalam kehidupan
c. Diujikan sesuai dengan persyaratan
4 Menarik: V
a. Materi didukung media yang sesuai
b. Materi didukung metode yang menyenangkan
c. Materi dapat direspon secara antusias
Keterangan;
4 : Sangat Sesuai
3 : Sesuai
2 : Tidak Sesuai
1 : Sangat Tidak Sesuai
Lampiran 13 : LEMBAR OBSERVASI

Komponen Pengelolaan Kelas

No Hal yang Diamati Skor

Komponen Pengelolaan Kelas 1 2 3 4

1 Tujuan : V
a. Ketepatan
b. Keefektifan
c. Pencapaian target kompetensi
2 Ruang: V
a. Standarisasi ruangan
b. Kebersihan ruangan
c. Kenyamanan ruangan
3 Tempat Duduk: V
a. Kerapian tempat duduk
b. Pengaturan tempat duduk
c. Pengaturan jarak duduk antar
siswa
4 Siswa: V
a. Kemampuan menstimulus untuk
bertanya
b. Kemampuan memotivasi
menjawab
c. Kemampuan menciptakan
interaksi
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Lampiran 14 : OBSERVASI
Komponen Sarana
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Sarana 1 2 3 4
1 Ketersediaan Sarana Pembelajaran : V
a. Sesuai dengan kebutuhan
b. Tersedia untuk semua elemen sekolah
c. Dapat dimanfaatkan pada saat
dibutuhkan
2 Penempatan Sarana Pembelajaran: V
a. Dikelompokkan sesuai dengan jenisnya
b. Mudah dijangkau
c. Tersimpan dengan rapi
3 Kebermaknaan Sarana Pembelajaran: V
a. membantu kelancaran pembelajaran
b. memudahkan pemahaman pembelajar
c. sesuai dengan materi pembelajaran
4 Kelayakan Sarana Pembelajaran: V
a. Aman dipergunakan guru
b. Aman dipergunakan siswa
c. Semua sarana layak pakai

Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
Lampiran 15 : OBSERVASI

Komponen Lingkungan

No Hal yang Diamati Skor

Komponen Lingkungan 1 2 3 4

1 Kenyamanan : V
a. kerasan
b. sejuk
c. luas
2 Ketenangan: V
a. aman
b. sunyi
c. jauh dari sumber suara yang
mengganggu
3 Kebersihan V
a. bebas dari sampah
d. baunya harum
e. adanya tata tertib tentang
kebersihan
4 Keindahan: V
a. enak dipandang
b. kerapian penataan
c. terawat

Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
LAMPIRAN ; 16 LEMBAR REVISI

No. Item Yang direvisi Perbaikan Keterangan

1 Bab III. Susunan Agar Telah


penulisan belum disesuaikan dan Diperbaiki
konsisten konsisten

3. Bab IV tabel Agar Telah


dilengkapi dengan disesuaikan diperbaiki
gambar grafik

4 Lampiran Gambar dan Telah


tabel diperbaiki

Jakarta, 15 Agustus 2017

Pembimbing/Pengawas

(..........................)
Lampiran 21 : Biodata Peneliti

BIODATA

Nama : Peneliti : Drs. Kiagus Abdurachman


NIP : 196412081987031004
Jenis kelamin ; Laki-laki
Tempat/Tanggal lahir : Cirebon 8 Desember 1964

Agama : Islam
Pangkat/golongan :Pembina /IVa
Guru (TK/SD/SMP/SMA/SMK) :SMK Negeri 7 Jakarta
Nama Instansi/Unit Kerja :SMK Negeri 7 Jakarta
Alamat Intansi :Jl. Tenggiri no.1 RT16/RW.6, Kec.Pulo
Gadung Kota Jakarta Timur,
E-mail : .........................Fax................
Alamat Rumah : Pondok ungu Permai Blok C 12.No,23
Rt.03 Rw.10. Kel Kali Abang Tengah
Bekasi Utara

Telepon :

email : kiagusabd@gmail.com

Tempat Bimbingan yang diinginkan & Hari Selasa di SMK Negeri 7


Jakarta
Jakarta 28 Agustus 2017

Drs. Kiagus Abdurachman


NIP: 196412081987031004
Lampiran 22 : Foto-foto/Dokumentasi kegiatan Penelitian

FOTO SISWA SEDANG BELAJAR DIKELAS (CONTOH)

Siswa mengerjakan tugas materi pengetahuan (CONTOH)

Siswa mengamati materi yang dibagikan guru (Contoh)


belajar tehnik gerakan passing atas (ContoH)

Siswa belajar praktek bola Voli ( Contoh)


Lampiran Lembar Jawaban Siswa

Anda mungkin juga menyukai