DISUSUN OLEH :
NAMA : Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004
DISUSUN OLEH :
NAMA : Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004
PENGESAHAN
No........................
Yang bertanda Tangan di bawah ini Kepala SMK Negeri 7 Jakarta
menerangkan bahwa :
menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ini asli hasil karya sendiri. Semua
materi-materi yang terkandung di dalamnya belum pernah dipublikasikan di
tempat lainnya, kecuali yang dikutip sesuai aturan kaidah yang berlaku.
PTK ini tidak pernah diajukan untuk memperoleh derajat kesarjanaan atau
diploma pada institusi tertentu.
Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004
KATA PENGANTAR
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta Ridho dan petunjuk yang
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan hasil Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR
PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN (PJOK) MATERI
PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA KELAS
X.MM SEMESTER GANJIL SMK NEGERI 7 JAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2017/2018”.
PTK ini di susun untuk digunakan sebagai acuan dalam meningkatkan
kualifakasi sebagai guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) di
SMK Negeri 7 Jakarta dan juga sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada pelajaran Pendidikan Jasmani Olaraga Kesehatan (PJOK) dengan
materi pokok teknik dasar Passing atas pada permainan bola voli .
Dalam penyusunan Laporan PTK ini penulis banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak . Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih dengan tulus dan sedalam dalamnya kepada :
1. Yth Kepala SMK Negeri 7 Jakarta yang telah memberikan motivasi dan
arahan selama pelaksanaan Penelitian ini
3. Yth Para wakil SMK Negeri 7 Jakarta yang telah memberikan motivasi
dan bantuan untuk kelancaran pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas ini.
4. Yth Teman-teman Guru SMK Negeri 7 Jakarta yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, atas dorongan motivasi yang diberikan selama
Penelitian Tindakan Kelas ini.
5. Yth. Kepala Tata Usaha SMK Negerei 7 Jakarta yang telah membantu
dan dalam bidang administrasi serta memberikan motivasi dalam
penelitian tindakan Kelas ini,
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dimana telah
banyak membantu sehingga penulisan laporan hasil Penelitian Tindakan
Kelas ini selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa laporan PTK ini jauh dari sempurna untuk itu
segala kritik dan saran yang bersifat mambangun dari semua pihak selalu
penulis harapkan. Semoga laporan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ini
memenuhi persyaratan kualifikasi untuk naik pangkat ke IV/B dan berguna
bagi dunia pendidikan.
Penulis
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA
KESEHATAN (PJOK) MATERI PASSING ATAS PADA PERMAINAN BOLA VOLI
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BAGI SISWA KELAS
X.MM SEMESTER GANJIL SMK NEGERI 7 JAKARTA TAHUN PELAJARAN
2017/2018
Oleh
Drs.Kiagus Abdurachman
NIP : 196412081987031004
Penelitian ini bermula dari pengamatan dan penilaian yang dilakukan oleh peneliti terhadap
hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK0 di SMK Negeri
7 Jakarta pada siswa kelas X.MM Semester Ganjil , dimana hasil belajar yang dicapai siswa
untuk mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan materi Passing Atas dalam per
mainan bola Voli.
Kemampuan siswa dalam melakukan gerkan gerakan Passing Atas nampak sangat rendah
dan proses belajar praktek yang masih didominasi dengan informasi oleh guru melalui ceramah
tanpa diberikan metoda yang sesuai dan contoh konkrit dalam melakukan gerakan passing atas
pada .permainan yang sesungguhnya. Ppermainan bola voli memerlukan latihan keterampilan yang
dapat membentuk skill siswa SMK dalam melaksanakan keterampilan gerak passing atas dan
guru belum melakukan hal tersebut terhadap siswa secara optimal.
Usia Siswa SMK adalah usia remaja, mereka lebih suka bermain dan bersikap ceria, jika
pembelajaran PJOK ini diberikan dengan cara yang kurang tepat maka para siswa tidak bisa
melakukan praktek keterampilan passing atas secara maksimal.
Jika pelaksanaan metode pembelajaran dapat diterapkan dengan tepat untuk mata pelajaran
Penjaskesor pada materi permainan bola voli teknik dasar passing atas maka hasil pembelajaran
PJOK bagi siswa kelas kelas X.MM SMK Negeri 7 Jakarta maka target pembelajaran bisa
tercapai secara memuaskan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan..
Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : 1). untuk mengetahui apakah penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X.MM tahun
pelajaran 207/2018, 2). untuk mengetahui respon siswa kelas X.MM terhadap pembelajaran PJOK
hun pelajaran 2017/2018
Metoda pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan metoda tes, observasi dan
wawancara. Sedangkan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif.
Hasil Penelitian yang diperoleh adalah :
Dengan Demikian Upaya untuk meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan olahraga dan
kesehatan (PJOK) dengan Materi Pokok passing atas dalam Permainan Bola Voli melalui
Penerapan model pembelajaran Discovery Learning Bagi Siswa Kelas X.MM Semester Ganjil
SMK Negeri 7 Jakarta Tahun Pelajaran 2017/2018 Menunjukkan Peningkatan Yang Baik
HAL
ABSTRAK...............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................
BAB.I PENDAHULUAN.....................................................................
A.LATAR BELAKANG................................................................
B.PERUMUSAN MASALAH.......................................................
C. TUJUAN PENELITIAN..........................................................
D. MANFAAT PENELITIAN...........................................................
BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA KERANGKA PEMIKIRAN DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS....................................................
A. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................
B. KERANGKA PEMIKIRAN.....................................................
C. HIPOTESIS TINDAKAN.........................................................
BAB.III. METODE PENELITIAN .....................................................
A. SETTING PENELITIAN.......................................................
B. SUBJEK PENELITIAN.........................................................
C. VARIABEL PENELITIAN...................................................
D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA...................................
E. INDIKATOR KINERJA.....................................................
F. ANALISIS DATA................................................................
G. PROSEDUR PENELITIAN................................................
BAB.IV HASIL PENELITIAN........................................................
A. SIKLUS I..............................................................................
B. SIKLUS II...........................................................................
C. PEMBAHASAN ANTAR SIKLUS.................................
BAB.V PENUTUP..........................................................................
A. SIMPULAN...................................................................
B. SARAN...............................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................
LAMPIRAN-LAMPIRN.....................................................
DAFTAR TABEL
Tabel : Prasiklus
Tabel : Siuklus I
Tabel : Siklus II
Tabel : Rekapitulasi Hasil Pembahasan
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR : Kegiatan Pembelajaran di kelas
GAMBAR : Siswa sedang mengikuti tes
GAMBAR : Siswa belajar kelompok
GAMBAR : Guru sedang membimbing siswa
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran : Daftar Hadir Siswa Siklus I Dan II
Lampiran : Jadwal
Lampiran : RPP Sikklus I Dan II
Lampiran : Soal Tes ( Preetest Dan Posttest) Siklus I Dan II
Lampiran : Kisi-Kisi Soal
Lampiran : Lembar Observasi
lampiran : Tes wawancara
Lampiran Biodata Peneliti
Lampiran : Lembar Revisi
Lampiran : Gambar Kegiatan Pembelajaran
Lampiran : Hasil Ulangan Siswa
lampiran ; Contoh Teks Cerpen
BAB.I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) di sekolah, merupakan sebuah investasi jangka
panjang dalam upaya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia Indonesia
dibidang olahraga, dimana hasil yang diharapkan adalah mendapatkan
bibit-bibit unggul dari siswa yang berpotensi, disamping membina siswa
dalam aspek kesegaran Jasmani dan Rohani. Hasil tersebut dapat dicapai
dalam waktu cukup lama atau jangka panjang karena membina insan
muda melalui pendidikan memerlukan proses panjang dan melibatkan
komponen lainnya selain skills di bidang olahraga. Oleh karena itu,
jasmani dan olahraga serta kesehatan terus ditingkatkan dan dilakukan
dengan kesabaran dan tentu yang paling penting ikhlas. Hal ini tentu
diperlukan suatu cara atau metode yang mendukung terciptanya
pembelajaran yang kondusif, menyenangkan bagi siswa, dan semangat
yang tinggi. Selama ini berdasarkan pengalaman yang Peneliti alami
bahwa pelaksanaan proses pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan di SMK Negeri 7 Jakarta. masih terlihat kurang inovatif,
dimana pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara monotone,
dengan metode pembelajaran yang kurang bervariasi, dan model
penerapan mediapun sangat minim. Kurangnya inovasi guru dalam
mengembangkan strategi pembelajaran PJOK terutama dibidang
keterampilan passing atas dalam permainan bola voli bagi siswa kelas
X.MM SMK Negeri 7 Jakarta berdampak terhadap hasil belajar yang
dicapai oleh siswa demikian juga terhadap suasana kelas nampak kurang
dinamis. Hal ini mencerminkan kurang semangatnya siswa dalam
mengikuti pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK).
Siswa SMK kelas X.MM adalah anak yang berusia remaja dan perlu
diajarkan materi PJOK ( passing atas) secara bertahap ( tahap persiapan,
tahap gerakan, dan akhir gerakan), secara teknis harus ditanamkan
kepada mereka dengan menciptakan suasana belajar yang gembira dan
nuansa bermain, agar mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan
senang dan mengasikkan.
. Dengan penerapan model pembelajaran Discovery Learning secara
konsisten, diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang inovatif
dan kreatif, sehingga dapat membangkitkan semangat dan kesenangan
siswa dalam melakukan kegiatan olahraga ini. Peneliti berpendapat
bahwa kegiatan Olahraga yang dilakukan secara baik dan benar memiliki
dampak positif dalam perkembangan siswa baik di sekolah maupun di
lingkungan masyarakat demikian juga terhadap perkembangan rohani
dan jasmani siswa. Karena kegiatan Olahraga selain memberikan manfaat
kesehatan fisik juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan sosial
siswa di berbagai bidang. Perkembangan Olahraga di tanah air saat ini
semakin semarak. Berbagai cabang olahraga mulai diminati oleh
masyarakat baik di kota maupun di daerah. Antusias masyarakat terhadap
perkembangan Olahraga di tanah air ditunjukkan dengan adanya
dukungan terhadap atlet-atlet yang berlaga di kejuaraan baik tingkat
nasioanl maupun internasional. Berbagai kejuaraan olahraga baik yang
diselenggarakan di daerah maupun di ibukota selalu dipadati oleh
penonton, misalnya liga sepak bola Indonesia, Kejuaraan bulutangkis,
kejuaraan olah raga renang dan sebagainya. Para sporter masing-masing
memberikan dukungan moril maupun materiil kepada para atlit yang
bertaruh dalam mempertahankan nama Bangsa Indonesia melalui bidang
Olahraga. Mencermati fenomena diatas tepat sekali kiranya bahwa saat
ini olahraga telah menempati ruang khusus pada masyarakat Indonesia.
Olahraga menjadi sangat utama dan bukan hanya sekedar kebutuhan
namun juga sebagai hiburan yang layak di tonton. Jika dahulu peminat
olahraga hanya didominasii oleh para laki-laki dewasa saja namun saat
ini para wanita dan anak-anak pun juga menaruh minat besar kepada
perkembangan olahraga. Kepedulian masyarakat kepada olahraga juga
ditunjukkan dengan pembinaan para atlet-atletnya yang berada di daerah.
Kerjasama dengan pemerintah baik ditingkat daerah, propinsi maupun
tingkat nasional hingga internasional telah terjalin dengan baik. Maka
tidak mengherankan apabila di daerah mulai bermunculan club-club
olahraga kecil maupun besar dari berbagai cabang olahraga. Sekolah
merupakan lembaga pendidikan formal yang berperan sebagai wadah
mendidik siswa untuk cerdas, terampil dan memiliki wawasan yang luas
juga dapat berfungsi untuk mencari bibit unggul dalam bidang olahraga.
Mencari bibit unggul tidaklah mudah harus ada suatu kerjasama
antara lembaga masyarakat dan berbagai pihak terkait. Seorang siswa
yang memiliki bakat dalam bidang olahraga tertentu harus dibina secara
baik dan aktif supaya siap berprestasi. Permasalahan yang sering
dihadapi sekolah dalam membina siswa dibidang olahraga adalah
kurangnya motivasi siswa dalam belajar suatu cabang olahraga tertentu.
Siswa cenderung menganggap olahraga hanya sebagai hiburan semata.
Mereka kurang serius dalam memfokuskan diri dalam cabang olahraga
tertentu yang digemari pada hal mereka memiliki minat dan bakat dalam
bidang tersebut. Sedangkan berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan
oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan
proses belajara mengajar, karena guru secara langsung dapat
mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta
keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan diatas dan guna
mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting
dan diharapkan guru mampu menyampaikan semua mata pelajaran yang
tercantum dalam proses pembelajaran secara tepat dan sesuai dengan
konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Berdasarkan hasil pembelajaran yang dihimpun oleh Peneliti bahwa,
pelaksanaan pembelajaran PJOK dikelas X.MM SMK Negeri 7 jakarta
belum mencapai hasil belajar dengan nilai rata-rata yang distandarkan
oleh sekolah yaitu 76 untuk mata pelajaran PJOK.
Dalam proses pembelajaran mata pelajaran PJOK siswa merasa belum
sepenuhnya mendapatkan pengarahan dan bimbingan dalam belajar
mandiri, sehingga semangat dan jiwa olahraganya nampak belum bangkit
secara maksimal.
Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil
belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Discovery Learning.
Maka judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Peningkatan Hasil
Belajar Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (Pjok) Materi Passing
Atas Pada Permainan Bola Voli Melalui Model Pembelajaran Discovery
Learning Bagi Siswa Kelas X.MM Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta
Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan atas uraian pada latar belakang tersebut diatas, maka
permasalahan utama dapat dirumuskan sebagai berikut : “ Bagaimana
Peningkatan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) pada materi Passing Atas dalam permainan bola voli
bagi siswa kelas X.MM` Semester ganjil SMK Negeri 7 Jakarta melalui
penerapan model Pembelajaran Discovery Learning”?.
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka Penelitian
Tindakan Kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dengan
materi Passing atas dalam permainan Bola Voli bagi siswa kelas X. MM
Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Liarning.
Model pembelajaran Discovery Learning dilaksanakan dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani olahraga dan Kesehatan (PJOK)
menuntun siswa untuk menjadi anak yang cerdas,aktif dan mempunyai
keinginan untuk menemukan hal yang baru dalam pembelajaran.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Guru
a. Dapat memberikan pengalaman yang positif bagi guru
lainnya, juga memberikan input-input tentang penelitian
tindakan kelas yang dilakukan oleh Peneliti, dan hasil dari
penelitian ini dapat memberikan informasi tentang metode
pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran PJOK yang
diajarkan di SMK Negeri 7 Jakarta.
b. Bagi guru yang akan melakukan Penelitian Tindakan Kelas,
hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber atau Referensi
untuk pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas berikutnya,
terutama pada Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK)
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk melakukan
peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model
pembelajaran yang tepat
Sumber : www.google.co.id
Ada dua hal penting dalam permainan bola voli yaitu :
Pemain berusaha semaksimal mungkin untuk dapat
menjatuhkan bola ke daerah lawan melalui atas net,
Menjaga bola agar tidak jatuh di daerah permainan sendiri.
Induk organisasi bola voli se- Indonesia adalah PBVSI ( Persatuan
Bola Voli Seluruh Indonesia), Sedangkan induk organisasi bola
voli dunia adalah IVBF 9internasional Volley Federation).
b, Sejarah Permainan Bola Voli
Ditinjau dari segi sejarahnya, bahwa permainan bola voli pada awal
penemuannya, olah raga permainan bola voli ini adalah diberi nama
Minonette yakni olahraga Mintonette ini pertama kali ditemukan
oleh seorang Instruktur pendidikan jasmani (Direktor Of Phsycal
Education) yang bernama William G. Morgan di YMCA, pada
tanggal 9 Februari 1895, di Holyoke, Massachusetts (Amerika
Serikat). Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli)
terjadi pada tahun 1896 pada demonstrasi pertandingan pertamanya
di intenational YMA Training School. Dalam kesempatan itu,
morgan juga menjelalaskan bahwa permainan tersebut adalah
permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan
dengan sangat leluasa. Dan menurut penjelasannya pada saat itu,
permainan ini dapat juga dimainkan oleh banyak pemain. Tidak ada
batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan
tersebut.Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah
mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi,
dari satu wilayah lain (wilayah lawan). Permainan bola voli dikenal
sejak abad pertengahan sebelum masehi di negara Romawi. Pada
tahun 1895 William G. Morgan seorang guru pendidikan jasmani
pada Young Men Cristisn Association di kota Holioke, yang pada
mulanya dikenal dengan olahraga rekreasi dalam lapamgan tertutup.
Kemudian semakin berkembang bola voli dimainkan di lapanngan
terbuka, di halaman sekolah, di tepi pantai, dan di tempat terbuka
lainnya. Kemudian pada tahun 1946 dibentuk Organizing Committee
dan pada tahun 1947 diadakan konggres pertama yang dihadiri 14
negara dan berdirilah Federation Internationale de Volley Ball
(F.I.V.B). Perkembangan bola voli di Indonesia yang mulai dikenal
pda tahun1828 yang dibawa oleh guru-guru Belanda yang mengajar
di sekolah lanjutan. Namun pada waktu itu belum populer di
kalangan masyarakat. Perkembangan permainan bola voli nampak
maju dengan pesat sejak persiapan menghadapi Asian Games IV dari
Ganefo I di Jakarta. Hal ini terbukti dari banyaknya klub-klub dari
kota besar sampai pelosok desa yang terpencil ikut memeriahkan
acara tersebut. Sejak PON II di Jakarta pada tahun 1951 sampai
sekarang bola voli termasuk cabang olahraga yang resmi
dipertandingkan. Pada tanggal 22 Januari 1955 di Jakarta diresmikan
berdirinya Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) dengan
menunjuk W. Y. Latumanten sebagai formatur untuk menyusun
pengurus. PBVSI disahkan oleh KOI (Komite Olahraga Indonesia)
pada bulan Maret 1955 sebagai induk olahraga bola voli yang
tertinggi di Indonesia. (Sumber: Buku Guru Penjaskes
SMAMA/SMK/MAN2014,kemdikbud)
2. Teknik Permainan Bola Voli
Agar dapat bermain bola voli dengan baik harus diketahui dan
dikuasai beberapa teknik dasar dalam permainan bola voli tersebut.
Adapun teknik dasar bola voli tersebut adalah :
a. Teknik Servis bawah
Teknik servis bawah adalah suatu teknik dasar bermain bola
voli ( Servis), yang digunakan untuk memulai permainan
sekaligus memulai serangan.
Sumber : www.google.co.id
Salah satu jenis servis dalam bola voli adalah servis bawah.
Cara melakukan servis bawah adalah sebagai berikut :
Berdiri dengan posisi melangkah, posisi badan
dibungkukkan, salah satu tangan memegang bola,
berat badan bertumpu pada tungkai kaki belakang.
Bola dilambungkan ke atas, sedangkan tangan yang
akan digunakan servis diayun ke belakang,
Bola dipukul dengan tangan sementara lengan
diluruskan,
Kedua tungkai diluruskan, tubuh sebelah atas
ditegakkan, berat badan bertumpu pada tungkai kaki
depan
Pastikan posisi kaki dan tangan pada saat melakukan
pukulan servis bawah agar sasaran pukulan dapat
dilakukan dengan baik dan tepat.
Pandangan fokus dengan kosentrasi yang baik.
b. Teknik Servis Atas.
Cara melakukan gerakan servis atas dalam permainan bola voli
dapat dilakukan seperti langkah-langkah dibawah ini..
Sumber : www.google.co.id
Tahap Persiapan :
Berdiri dengan kedua kaki posisi melangkah,
Berat badan bertumpu pada kedua kaki dengan
sikap badan tegak,
Pegang bola setinggi bahu kepala agar tidak
menutupi pandangan ke arah lawan,
Telapak tangan yang akan digunakan untuk
memukul bola dibuka dan jari-jari dirapatkan,
Tahap gerakan .
Ayunkan tangan yang digunakan untuk
memukull ( Servis) ke atas posisi lurus,
Ayunkan kembali tangan yang digunakan
untuk memukul bola (servis) dengan berat
badan bertumpu pada kaki depan dan bola
dilambungkan setinggi jangkauan tangan.
Pukul bola dengan telapak tangan bagian
tengah ketika bola sejajar jangkauan
Pastikan posisi kaki dan tangan pada posisi
yang benar agar dapat melakukan gerakan
servis atas dengan baik.
Berkosentrasilah dengan baik dalam berlatih.
Tahap Akhir Gerakan.
Ikuti gerakan badan ke depan dengan
melangkahkan kaki kebelakang.
Berat badan di bawa ke depan dengan
melangkahkan kaki belakang (kanan) ke
depan,
Pandangan mengikuti arah gerakan bola.
c. Teknik Smes (Spike)
Cara melakukan Smas (Spike), dimana dalam melakukan
gerakan smash sebaiknya kita melompat setinggi mungkin.
Sumber : www.google.co.id
Oleh karena itu latihan melompat sebanyak mungkin perlu
dilakukan untuk meningkatkan kemahiran dalam
mealakukan teknik dasar Smes (Spike) ini. Adapun latihan
yang dapat dilakukan dalam melakukan gerakan smes
adalah :
Telapak tangan terbuka seperti akan menampar, jari-
jemari harus rapat,
Sebelum menyentuh bola, siku dilengkungkan
sedangkan waktu menyentuh bola harus lurus, siku
berada diatas pundak dan telapak tangan jauh di
belakang badan.
Waktu telapak tangan menyentuh bola, posisi telapak
tangan di depan badan,
Dari kedudukan semula ke titik kita akan melakukan
smes, usahakan jangan terlalu jauh, sehingga kita
tidak terlalu banyak melangkah. Sebaiknya hanya
melakukan 2 atau 3 langkah saja.
Langkah terakhir sebelum melompat, harus dilakukan
dengan cepat dan kuat. Bila melakukan smes dengan
tangan kanan, langkah pertama dilakukan dengan kaki
kiri dan sebaliknya, langkah-langkah kecil untuk
penyesuaian, tidak termasuk hitungan 2-3 langkah ini.
Kedudukan tangan sewaktu akan melompat berada
sejauh mungkin di belakang badan. Hal ini akan
memberikan lompatan yang tinggi dan ayunan ke
depan ketika melompat akan meletakkan kedudukan
tangan pada posisi memukul yang baik.
Kebanyakan smes dilakukan dengan posisi badan
agak miring ke kiri (bagi yang memukul dengan
tangan kanan), atau miring ke kanan pada pemain
yang memukul dengan tangan kirinya. Seharusnya
tangan berada sejajar dengan garis luruis badan.
Kepala tidak boleh miring karena bahu juga tidak
miring.
Badan menghadap ke arah bola yang akan dipukul
dan tangan terayun sejajar dengan garis lurus badan,
tidak boleh menyilang pada lebar badan.
Bentuk posisi tubuh di sesuaikan dengan ayunan
tangan, biasanya akan melengkung karena kerasnya
ayunan tangan dan persiapan untuk mendarat setelah
melompat. Pemberian.
Teknik smash biasanya dilakukan pada pukulan ketiga
setelah pertama yang dilakukan dengan passing
bawah, kedua passing atas dan diakhiri dengan smes.
Pastikan pikiran pada saat melakukan gerakan smes
agar bola yang dipukul dapat dilakukan dengan baik.
3. Gerakan Servis
Servis adalah suatu upaya seorang pemain untuk
menyeberangkan bola melewati atas net dari luar garis
belakang lapangannya yang merupakan awalan dari suatu
serangan. Servis dapat dilakukan dengan cara dari bawah,
atas dan samping.
Berikut cara melakukan servis tersebut ;
a. Gerak Servis Bola Voli dari Bawah
Cara melakukannya, yaitu sebagai berikut :
Sumber : www.maolioka.com
Posisi tubuh harus tepat dan pada saat
melambungkan bola ayunan tubuh menyertainya
dan posisi tangan kanan yang bertugas untuk
melambungkan bola perlu diperhatikan.
Jika salah teknik dapat mengakibatkan cedera pada
tangan.
b. Gerak Servis Bola Voli dari Atas
Cara melakukan gerakan servis bola voli dari atas cukup
berbeda dengan servis bola voli dari bawa, yaitu sebagai
berikut ini ;
Berdiri posisi melangkah menghadap jaring.
Lambungkan bola lurus ke atas menggunakan
tangan kiri lebih kurang dari 60 cm di atas depan
kepala dan pandangan dipusatkan pada bola.
Ayunkan lengan kanan dari belakang ke atas
kemudian ke depan secara serentak.
Pukul bola menggunakan telapak tangan.
Gerakan lanjutan ke depan bagi tangan yang
memukul diikuti dengan melangkahkan kaki yang
berada di belakang.
Perhatikanlah gambar berikut ini ;
Sumber : www.maolioka.com
Sumber : www.google.co.id
Sumber : www.google.co.id
Perbedaannya dengan model Discovery Learning yaitu bahwa
pada model pembelajaran ini permasalahan yang diberikan kepada
peserta didik sebagai suatu masalah yang sudah disiapkan oleh
pendidik, sedangkan pada model pembelajaran inkuiri
permasalahan yang dibuat bukan merupakan persiapan yang
dirancang oleh guru, namun siswa harus menemukan sendiri
permasalahan dan pemecahannya tentang problem yang berkaitan
dengan materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. Siswa berupaya
menemukan masalah dan pemecahannya.
Namun perbedaannya dengan problem Solving adalah model
pembelajaran problem solving lebih memberikan tekanan terhadap
keterampilan dalam memecahkan permasalahan. Akan tetapi prinsip
pembelajaran yang terlihat jelas dalam model Discovery Learning
adalah bahan pelajaran atau materi yang hendak diberikan tidak
disampaikan seutuhnya, sebagai gantinya, siswa akan didorong
untuk menganalisis sendiri apa yang ingin dicari kemudian para
siswa mengorgansasi apa yang telah mereka pahami dalam suatu
bentuk final. Pendapat dari sumber lainnya menyatakan bahwa
: model Pembelajaran Discovery Learning atau Penemuan adalah
teori belajar yang memfokuskan pada proses pembelajaran yang
terjadi apabila materi pembelajaran tidak disajikan dalam bentuk
finalnya, tetapi diharapkan peserta didik itu sendiri yang
mengorganisasi sendiri.
Hal ini sejalan dengan pendapat Bruner, bahwa: “Discovery
Learning can be defined as the learning that takes place when
the student is not presented with subject matter in the final
form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois
dalam Emetembun, 1986:103).
Dasar pemikiran Bruner tersebut diatas adalah siswa harus
berperan aktif dalam belajar di kelas. Bruner memakai model yang
disebutnya Discovery Learning, dimana siswa mengorganisasi
bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir (Dalyono,
1996:41 dalam : ainamulyana.blogspot.com).
Dengan menerapkan model pembelajaran Discovery learning dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dapat
membina siswa dalam menemukan cara untuk mengatasi masalah
pembelajaran yang dihadapinya disekolah.
Sumber : www.google.co.id
Sebagai strategi belajar,bahwa model Pembelajaran Discovery
Learning mempunyai prinsip lebih menekankan pada ditemukannya
konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui oleh siswa.
Prinsip belajar yang nampak jelas dalam Discovery
Learning adalah materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan
tidak disajikan dalam bentuk final akan tetapi siswa sebagai peserta
didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorgansasi
atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan mereka
pahami dalam suatu bentuk akhir. Dengan mengaplikasikan model
pembelajaran Discovery Learning secara berulang-ulang dapat
meningkatkan kemampuan penemuan diri individu yang
bersangkutan. Penggunaan metode / model Discovery Learning,
ingin merubah kondisi belajar yang pasif menjadi aktif dan
kreatif.
10. Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning
Berikut ini langkah-langkah dalam mengaplikasikan model discovery
learning di kelas.
a. Langkah Persiapan
Menentukan tujuan pembelajaran.
Melakukan identifikasi karakteristik siswa peserta didik
(kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).
Memilih materi pelajaran
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa/peserta
didik secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
Mengembangkan bahan-bahan belajar berupa contoh-
contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari
siswa/peserta didik
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa/peserta
didik.
b. Langkah Pelaksanaan
● Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan
pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya,
kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki
sendiri. Dengan demikian seorang Guru harus
menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus
kepada siswa agar tujuan mengaktifkan siswa untuk
mengeksplorasi dapat tercapai.
● Problem Statement (Pernyataan/ Identifikasi Masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda
masalah yang relevan dengan bahan pelajaran,
kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan
dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas
pertanyaan masalah) (Syah 2004:244), sedangkan
menurut permasalahan yang dipilih itu selanjutnya
harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau
hipotesis, yakni pernyataan (statement) sebagai
jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
Memberikan kesempatan siswa untuk
mengidentifikasi dan menganalisis permasasalahan
yang mereka hadapi, merupakan teknik yang
berguna dalam membangun siswa agar mereka
terbiasa untuk menemukan suatu masalah.
● Data Collection (Pengumpulan Data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah,
2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis.
Dengan demikian siswa dididik/diberi kesempatan untuk
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang
relevan, membaca literatur, mengamati objek,
wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba
sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari tahap ini
adalah siswa belajar secara aktif untuk menemukan
sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan yang
dihadapi, dengan demikian secara tidak disengaja
siswa menghubungkan masalah dengan pengetahuan
yang telah dimiliki.
● Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para siswa baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua
informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan
sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan,
ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara
tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan
tertentu (Djamarah, 2002:22).
Data processing disebut juga dengan pengkodean
coding/ kategorisasi yang berfungsi sebagai
pembentukan konsep dan generalisasi. Dari
generalisasi tersebut siswa akan mendapatkan
pengetahuan baru tentang alternatif jawaban/
penyelesaian yang perlu mendapat pembuktian secara
logis
● Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara
cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif,
dihubungkan dengan hasil data processing (Syah,
2004:244).Verification menurut Bruner, bertujuan agar
proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif
jika guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau
pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya. Berdasarkan hasil pengolahan
dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan
atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu itu
kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah
terbukti atau tidak.
● Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi)
Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan
prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian
atau masalah yang sama, dengan memperhatikan
hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil
verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang
mendasari generalisasi. Setelah menarik kesimpulan
siswa harus memperhatikan proses generalisasi yang
menekankan pentingnya penguasaan pelajaran atas
makna dan kaidah atau prinsip-prinsip yang luas yang
mendasari pengalaman seseorang, serta pentingnya
proses pengaturan dan generalisasi dari pengalaman-
pengalaman itu.
B. KERANGKA PEMIKIRAN
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
dengan materi pokok Passing atas dalam permainan bola voli, bagi siswa
kelas X.MM.Semester Ganjil SMK Negeri 7 Jakarta, belum mencapai
hasil yang sesuai dengan standar KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Kemampuan siswa dalam memaknai konsep materi Mata pelajaran PJOK
masih rendah. Melalui penerpam model pembelajaran Discovery
Learning diharapkan dapat memecahkan masalah yang terjadi bagi siswa
kelas X MM SMK Negeri 7 Jakarta. Yang menjadi kosentrasi Peneliti :
‘’Serangkaian kegiatan pembelajaran dengan mengoptimalkan
penerapan model pembelajaran Discovery Learning sebagai strategi
pembelajaran dalam mata pelajaran PJOK dan mampu meningkatkan
hasil belajar siswa kelas X MM.SMK Negeri 7 Jakarta untuk
mencapai hasil belajar yang lebih baik’’
Model pembelajaran Discovery Learning yang diterapkan dalam
pembelajaran di setting dalam bentuk kegiatan pembelajaran dengan
memperhatikan keberagaman kemampuan siswa, dan para siswa
diharapkan dapat melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab dalam
kegiatan pembelajaran. Siswa terlibat secara aktif dalam mengikuti
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dengan model
Discovery Learning yang diterapkan opleh guru dalam mengajar PJOk.
Untuk itu maka kerangka berpikir tersebut dapat disajikan dalam bentuk
gambar yang disajikan pada halaman berikut ini.
Gambar : Kerangka Berpikir
Penerapan Model
Model Pembelajaran discovery
Discovery Learning
Learning
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan beberapa teori pendukung dan kerangka berpikir diatas
maka hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini adalah : Diduga hasil
belajar mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)
dengan materi Passing Atas dalam permainan bola voli bagi siswa kelas X,
MM SMK Negeri 7 Jakarta dapat ditingkatkan melalui penerapan model
pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran.
Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu :
1. Rencana Tindakan
Dalam rencana tindakan usaha yang akan peneliti lakukan untuk
mencari solusi dari masalah dalam PTK ini adalah
menggunakan strategi atau penerapan model Discovery Learning
untuk memberi penguatan belajar awal, merancang dan
memotivasi belajar, menuntun siswa agar menjadi siswa yang
intelektualnya tinggi, rasa ingin tahunya tinggi dan berdampak
terhadap hasil belajar yang diterimanya.Sebagai strategi
pembelajaran model pembelajaran Discovery Learning membeeri
peluan kepada siswa untuk mencapai prestasi yang tinggi pada
mata pelajaran PJOK..
Dalam menerapkan rencana tindakan melaksanakan beberapa hal
sebagai berikut :
a. Menyusun sekenario pembelajaran,
b. Menyusun RPP,
c. Menyusun Instrumen Pendelitian,
d. Mempersiapkan sarana dan prasarana,
e. Membagi tugas untuk melakukan observasi,
f. Menarik kesimpulan
g. Menyusun hasil PTK,
2, Membuat rangkuman hasil yang dicapai .
Hasil yang dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas ini setelah
dilakukan semua tindakan /Refleksi melalui proses yang telah
ditentukan, dibaut suatu rangkuman untuk dijadikan bahan
dalam penyusunan laporan Penelituian Tindakan Kelas yang
dilakukan di kelas X.MM SMK Negeri 7 Jakarta Tahun
pelajaran 2017/2018..
BAB. III.
METODE PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
1. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas, maka metode yang
digunakan adalah metoda deskriptif analisis hasil Penelitian
Tindakan Kelas (PTK), yaitu studi yang digunakan untuk
mengumpulkan data, mendeskripsikan, mengolah, menganalisa,
menafsirkan dan menyimpulkan data sehingga diperoleh gambaran
yang sistematis.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian Ini dilakukan di SMK Negeri 7 jakarta Tahun Pelajaran
2017/2018 dengan Subjek Penelitian sebanyak 34 orang siswa
kelas X MM.1 Semester Ganjil. Kelas itu dijadikan sebagai subjek
penelitian karena rata-rata hasil tes awal (Pra siklus), adalah 67,3
dan ketuntasan belajar mencapai 38%, sehingga berdasarkan
kondisi demikian peneliti terdorong untuk melakukan perbaikan
melalui penelitian ini, agar hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.
3. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian mulai dari Perencanaan sampai dengan
penulisan laporan hasil Penelitian ini dimulai dari Bulan Juli s.d
Desember tahun 2017. Pelaksanan Penelitian Tindakan Kelas ini
dengan mengacu tindakan guru ketika melaksanakan kegiatan
Belajar Mengajar sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan
belajar mengajar berdasarkan refleksi dari kegiatan belajar
mengajar tersebut. Oleh karena itu pelaksanaan penelitian ini
Peneliti memfokuskan pada perbaikan hasil belajar siswa untuk
mata pelajaran bahasa Indonesia sehingga perlu disediakan waktu
yang cukup untuk memaksimalkan pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas ini. Kegiatan pembelajaran dan kaitannya dengan
penelitian Tindakan Kelas ini duisesuaikan dengan program
sekolah serta kalender pendidikan tahun pelajaran 2017/2018.
Untuk itu kegiatan Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan
di SMK Negeri 7 Jakarta harus menyesuaikan dengan kegiatan
sekolah agar semua progar dapat berjalan dengan baik . Sedangkan
penulisan laporan dilakukan mulai dari bulan oktober sampai
dengan bulan Desember 2017. Total waktu seluruhnya adalah satu
semester untuk satu kegiatan Pednelitian Tindakan Kelas.
4. Lama Tindakan.
Pelaksanaan tindakan dilakukan mulai dari siklus I s.d siklus II
adalah selama 4 minggu. Dan lama penelitian adalah selama 3
bulan sampai dengan penulisan lapora dilaksanakan selama 6 bulan
atau satu semester. Tindakan – tindakan yang dilakukan dalam
upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas X. MM.1 adalah
dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada pada siswa
khususnya untuk materi pokok tentang passing atas pada
permainan bola voli melalui penerapan model pembelajaran
Discovery Learning
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas X.MM.1 Semester Ganjil
SMK Negeri 7 Jakarta sebanyak 34 orang siswa. Penelitian ini
bertujuan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melalui
penerapan model pembelajaran Diuscovery Learning.
C. VARIABEL PENELITIAN
1. Model pembelajaran Discovery Learning untuk meningkatkan
hasil belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
dengan materi Passing Atas dalam permainan Bola Voli .
2. Siswa Kelas X. MM.1 Semester Ganjil SMK Negeri 7
Jakarta
D. RANCANGAN PENELITIAN
Rancangan penelitian tindakan kelas di pusatkan pada situasi dalam
proses belajar di kelas dan berlangsung secara kolaborasi/kerjasama
yang positif, saling bertukar pikiran untuk menyelesaikan masalah,
dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. Rancangan penelitian
ini dilakukan atas dasar empiris yang didukung program penelitian
tindakan kelas. Untuk mendapat gambaran yang lebih jelas tentang
rancangan penelitian dapat dilihat bagan di bawah ini .
BS B C K
memecahkan masalah.
Keterangan :
Jakarta , 6 Juli 2017
BS : Baik sekali = 86-100, Observer/Pengamat
B : Baik = 71 – 85
C. : Cukup = 60 -70
K : Kurang = dibawah 60 Drs.Zaki Fahmi Priyatna
NIP. 196010191992031002
Tabel . Lembar Observasi Kegiatan Siswa dalam Kelompok .
No Aspek Yang diamati Kelompok
. 1 2 3 4 5 6
1. Aktif berdiskusi
2. Aktif mencari Sumber belajar
3. Efektivitas Pemanfaatan waktu
4. Partisipasi Setiap anggota
kelompok yang baik
5. Lancar pada saat menunjukkan
kemampuan mendeskripsikan
makna dari materi
pembelajaran PJOK tentang
passing atas dalam permainan
bola Voli
6. Lancar pada saat menjawab
pertanyaan antar kelompok
dengan tepat
7. Memahami tugas masing-
masing dalam kelompok dan
mengerjakan tugas dengan
tuntas
8. Aktif melakukan temuan dan
melakukan diskusi kelompok
dalam menghimpun hasil
pembelajaran.
9. Mengajukan pertanyaan dan
mengemukakan ide
10. Rapi dan lengkap
menyimpulkan hasil diskusi
Perencanaan Pelaksanaan
PERMASALAHAN
Tindakan I Tindakan I
SIKLUS I
Refleksi Pengamatan /
Pengumpulan Data I
Permasalahan
Pelaksanaan Pelaksanaan Tindakan
Baru Hasil
Refleksi
Tindakan I II
1 34 80 45 67,3 13 38 % 21 72%
● Posisi Tangan .
No Jumlah Nilai Nilai Nilai Siswa yang tuntas Siswa yang belum
siswa tertinggi terendah rata- tuntas
rata
kelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
(%) (%)
1 34 86 70 80 24 71 % 10 29 %
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Prasiklus Tuntas Prasiklus Blm Siklus I Tuntas Siklus I Blm Tuntas
(38%) Tuntas (72%) (71%) (29%)
Keterangan :
1. Ketuntasan belajar yang dicapai pada Prasiklus = 38 %
2. Siswa yg belum tuntas pada Prasiklus = 72 %
3. Ketuntasan belajar yang dicapai pada siklus I = 71 %
4. Siswa yang belum tuntas pada siklus I = 29 %
No Jumlah Nilai Nilai Nilai Siswa yang tuntas Siswa yang belum
siswa tertinggi terendah rata- tuntas
rata
kelas
Jumlah Persen Jumlah Persen
(%) (%)
1 34 90 79 82 34 100 % - 0%
Dari data tabel tersebut diatas nampak bahwa ketuntasan belajar yang dicapai
siswa dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan pada
siklus II telah maksimal. seluruh siswa kelas X.MM.1 SMK Negeri 7 Jakarta
sebanyak 34 orang telah menuntaskan pembelajaran di siklus II.
Pada bagian berikutnya disajikan keseluruhan hasil yang dicapai dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini. dalam bentuk grafik
Tampilan hasil dalam bentuk Grafik
120%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Prasiklus Prasiklus Siklus I Siklus I Blm Siklus II Siklus II Blm
Tuntas Blm Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas (0%)
(38%) (72%) (71%) (29%) (100%)
Keterangan :
1. Ketuntasan belajar yang dicapai pada Prasiklus = 38 %
2. Siswa yg belum tuntas pada Prasiklus = 72 %
3. Ketuntasan belajar yang dicapai pada siklus I = 71 %
4. Siswa yang belum tuntas pada siklus I = 29 %
5. Ketuntasan belajar yang dicapai pada siklus II = 100 %
6. Siswa yang belum tuntas pada siklus II =0%
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan pada bagaian
sebelumnya maka beberapa saran yang disampaikan sebagai berikut :
1. Pembelajaran Pendidikan jasmani Olahraga dan Kesehatan
(PJOK) merupakan salah satu mata pelajaran wajib dilaksanakan
di SMK. untuk itu guru harus selektif memilih strategi/ metoda
pembelajaran agar Kegiatan Belajar Mengajar PJOK dapat
berjalan secara efektif.
2. Penerapan model pembelajaran Discovery Learning dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
sangat sesuai dan tepat. Untuk itu disarankan bagi guru PJOK
agar tetap menerapkan metodel belajar Discovery Learning
dalam pembelajaran PJOK secara konsisten
3. Pengembangan atau variasi dalam metoda mengajar pada mata
pelajaran PJOK sangatlah penting untuk menghilangkan
kejenuhan siswa dalam belajar PJOK
4. Bagi siswa hendaknya selalu fokus dan berkosentrasi dengan
baik dalam mengikuti Kegiatan Pembelajaran agar hasil yang
dicapai siswa senantiasa meningkat
5. Bagi Sekolah disarankan dapat memberikan dukungan bagi guru-
guru yang akan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas untuk
peningkatan mutu pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan
Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Aristoteles. 202. Manfaat dan Jenis-jenis Media Pembelajaran. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi, 1989, Penilaian Program Pendidikan, Proyek
Pengembangan LPTK Depdikbud, Dirjen Dikti.
Arief S. Sadiman. 1986. Asosiasi Pendidikan Nasional. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi, 1993, Manajemen Mengajar Secara Manusiawi,
jakarta rineksa Cipta.
Basuki Wibawa. 2001. Hakikat Media dan Manfaatnya. Jakarta: Sinema
Cipto Karso.
Bastomi Wibawa. 2001. Media Pembelajaran di SD. Jakarta: Widya Guna.
Daryanto. 2010. Fungsi dan Kegunaan Media Pembelajaran. Bandung:
Rineka Cipta.
http://www.ditplb.or.id/new/index.php, Model- model Penelitian Tindakan
Ido Siti Herawati, Iriaji. 1999. Pendidikan kesenian II. Jakarta:
DEPDIKBUD.
Ketut,Drs. 2004. Prinsif Pengembangan Media, Pustekom. Jakarta.
Mulyono Abdulrahman. 1999. Pendidikan Seni Rupa III. Jakarta: Rineka
Cipta.
Mudhofir, Main Sufanti. 2010. Kegunaan Media Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara.
Nasution, Prof,Dr,MA. 1986. Didaktik Asas Mengajar, Bandung Jemmars.
…………………………….. , Pedoman Pembelajaran Tuntas, Direktorat
Kelas . Direktorat Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta, diunduh 15
Juni 2013.
Oemar Hamalik. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jkaarta: Bina
Aksara.
Pablo Picasso. 1986. Menggambar dan Menggambar Bentuk. Bandung:
Alfabeta.
Sapriya. Dkk, 1999, Studi Tentang Media Pembelajaran Nilai dalam mata
pelajaran PPKN di SLTP dan SMU Bandung ( Laporan penelitian,
tidak diterbitkan.)
Surakmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar : Dasar
dan Teknik Metodologi Pengajaran, Bandung. Tarsito.
LAMPIRAN –LAMPIRAN
Lampiran 1 : Daftar Hadir Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Sstudy
Penelitian
2 Menyusun
Proposal
3 Pengumpulan
data
4 Analisis data
5 Menyusun draf
Laporan
6 Revisi
7 Laporan telah
disusun
BENTUK Jumlah
KI KD INDIKATOR MATERI
SOAL Soal
Mengolah, 1.menganalisis 1.Menjelaskan Passing Objektif 10
menalar, dan keterampila tahapan tehnik Atas test Nomor
n gerak passing atas Soal
menyaji
salah satu 2.Menemukan
dalam ranah permainan variasi dan
konkret dan bola besar
untuk kombinasi
ranah
menghasilk keterampilan
abstrak an gerak passing
terkait kooirdinasi atas
dengan gerak yang
baik
pengembang
2.Mempraktik- 3.melakukan
an dari yang
kan hasil
dipelajarinya analisis
gerakan
di sekolah keterampila keterampilan
n gerak passing atas
secara salah satu
mandiri, permainan 4.Melakukan
bertindak bola besar
untuyk
gerakan variasi
secara menghasilk dan kombinasi
efektif dan an keterampilan
kreatif, serta koordinasi passing atas
gerak yang
mampu baik
menggunaka
n metoda
sesuai kaidah
keilmuanlan
gsung
Lampiran 7 : Instrumen wawancara dengan Siswa dan Guru
LEMBAR WAWANCARA SISWA
Format Wawancara Kepada Siswa
Pertanyaan – Pertanyaan :
............................................................................................................
2. Apakah kamu berusaha bertanya kepada guru jika kamu kurang
mengerti dengan penjelasan guru tentang materi pelajaran yang
dijelaskannya?
.............................................................................................................
3. A.pakah kamu menyenangi mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan?
..............................................................................................................
4. Apakah kamu mempunyai buku paket atau referensi yang berhubungan
dengan materi yang sedang dibahas dalam pembelajaran Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan?
.............................................................................................................
5. Apakah kamu selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru
dan apakah guru memberikan bimbingan untuk menyelesaikan tugas –
tugas?
.......................................................................................................................
6. Apakah guru dalam mengajarkan mata pelajaran Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan, selalu menggunakan alat peraga?
............................................................................................................
7. Apakah model discovery learning dapat memudahkan pemahamn kamu
dalam belajar Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ?
..................................................................................................................
8. Apakah guru selalu memberi tugas Rumah ?
.........................................................................................................................
1. Bagaimana upaya Anda jika ada siswa yang kurang displin dalam
2. Apakah Siswa yang anda ajarkan selalu mengikuti tata tertib dalam
penggunannya di sekolah ?
mencarinya?
10. Apakah media pembelajaran tersedia dengan cukup di sekolah ini untuk
Komponen Siswa
4: Sangat Baik,
3 : Baik
2 : Baik
1 : Sangat baik
Lampiran 11 : Observasi Lembar Evaluasi PTK
Komponen Guru
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Lampiran 12 : OBSERVASI
Komponen Materi
1 Tujuan : V
a. Ketepatan
b. Keefektifan
c. Pencapaian target kompetensi
2 Ruang: V
a. Standarisasi ruangan
b. Kebersihan ruangan
c. Kenyamanan ruangan
3 Tempat Duduk: V
a. Kerapian tempat duduk
b. Pengaturan tempat duduk
c. Pengaturan jarak duduk antar
siswa
4 Siswa: V
a. Kemampuan menstimulus untuk
bertanya
b. Kemampuan memotivasi
menjawab
c. Kemampuan menciptakan
interaksi
Keterangan;
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Tidak Baik
1 : Sangat Tidak Baik
Lampiran 14 : OBSERVASI
Komponen Sarana
No Hal yang Diamati Skor
Komponen Sarana 1 2 3 4
1 Ketersediaan Sarana Pembelajaran : V
a. Sesuai dengan kebutuhan
b. Tersedia untuk semua elemen sekolah
c. Dapat dimanfaatkan pada saat
dibutuhkan
2 Penempatan Sarana Pembelajaran: V
a. Dikelompokkan sesuai dengan jenisnya
b. Mudah dijangkau
c. Tersimpan dengan rapi
3 Kebermaknaan Sarana Pembelajaran: V
a. membantu kelancaran pembelajaran
b. memudahkan pemahaman pembelajar
c. sesuai dengan materi pembelajaran
4 Kelayakan Sarana Pembelajaran: V
a. Aman dipergunakan guru
b. Aman dipergunakan siswa
c. Semua sarana layak pakai
Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
Lampiran 15 : OBSERVASI
Komponen Lingkungan
Komponen Lingkungan 1 2 3 4
1 Kenyamanan : V
a. kerasan
b. sejuk
c. luas
2 Ketenangan: V
a. aman
b. sunyi
c. jauh dari sumber suara yang
mengganggu
3 Kebersihan V
a. bebas dari sampah
d. baunya harum
e. adanya tata tertib tentang
kebersihan
4 Keindahan: V
a. enak dipandang
b. kerapian penataan
c. terawat
Keterangan;
4 : Sangat Setuju
3 : Setuju
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju
LAMPIRAN ; 16 LEMBAR REVISI
Pembimbing/Pengawas
(..........................)
Lampiran 21 : Biodata Peneliti
BIODATA
Agama : Islam
Pangkat/golongan :Pembina /IVa
Guru (TK/SD/SMP/SMA/SMK) :SMK Negeri 7 Jakarta
Nama Instansi/Unit Kerja :SMK Negeri 7 Jakarta
Alamat Intansi :Jl. Tenggiri no.1 RT16/RW.6, Kec.Pulo
Gadung Kota Jakarta Timur,
E-mail : .........................Fax................
Alamat Rumah : Pondok ungu Permai Blok C 12.No,23
Rt.03 Rw.10. Kel Kali Abang Tengah
Bekasi Utara
Telepon :
email : kiagusabd@gmail.com