Anda di halaman 1dari 6

Horseshoes Kidney

A. Definisi
Horseshoes kidney adalah penyatuan kutub – kutub ginjal (biasanya bagian bawah).
Mereka saling berhubungan melalui istmus yang berupa parenkim ginjal atau berupa jaringan
fibrous (band). Letak horseshoes kidney lebih rendah daripada posisi yang normal, dan istmus
letaknya setinggi vertebra lumbal 4–5.

B. Etiologi
Dua teori tentang embrio dari horseshoes kidney telah diusulkan. Ajaran klasik fusi mekanik
berpendapat bahwa horseshoes kidney terbentuk selama organogenesis, ketika kutub inferior dari
sentuhan ginjal awal, menggabungkan di garis tengah lebih rendah. Teori fusi mekanik berlaku untuk
horseshoes kidney dengan isthmus berserat atau, studi lebih baru postulat bahwa fusi abnormal dari
jaringan yang berhubungan dengan isthmus parenchymatous dari beberapa horseshoes kidney adalah
hasil dari peristiwa teratogenik melibatkan migrasi abnormal sel-sel nephrogenic posterior, yang
kemudian bersatu untuk membentuk isthmus. Kejadian teratogenik mungkin juga berhubungan
dengan peningkatan insiden anomali kongenital terkait dan neoplasias tertentu, seperti tumor wilms
dan tumor karsinoid terkait dengan isthmus dari ginjal tapal kuda.

C. Patofisiologi
Ginjal terbentuk dari metanephros pada minggu kelima dari kehidupan embryonal.
Horseshoes kidney terjadi sebagai akibat penyatuan dari renal blastema (nephroblast = tunas
ginjal) pada minggu ke-8 sampai ke-10 kehidupan embryo, biasanya pada pole bawahnya di
dekat daerah bifurcatio aortae.
Dalam pertumbuhannya, ginjal bergerak menuju ke-cranial sambil berputar 90 derajat,
tetapi apabila terjadi penyatuan pada pole bawahnya maka ginjal tersebut tidak akan mencapai
tempatnya yang normal, terhalang pada isthmusnya oleh arteri messenterica superior. Karena
kedua pole bawahnya bersatu, maka masing-masing ginjal tidak dapat melakukan rotasi 90
derajat, sehingga pelvis renalis yang seharusnya menghadap ke medial jadi menghadap ke depan
dan letak ureter di depan isthmus. Juga letak kedua ginjal menjadi lebih berdekatan dan sumbu
memanjangnya arahnya sejajar atau menguncup ke bawah.
Letak ginjal normal di dalam cavum abdominis pada posisi berdiri di antara vertebra
lumbalis I dan vertebra lumbalis N dimana ginjal kanan biasanya lebih rendah dari kiri. Sumbu
memanjang kedua ginjal membentuk sudut yang menguncup ke-cranial. Pembuluh darah arterial
yang pergi ke ginjal berasal dari bagian bawah aorta abdominalis atau dari arteri ilaca communis,
bahkan kadang-kadang terdapat arteri renalis yang multipel yang dapat mengakibatkan kesulitan
dalam melaksanakan pembedahan.
Untuk menentukan horseshoe kidney secara radiologis, Gutierrez membuat dan mengukur
besarnya sudut "pyelographic triangle" dari suatu foto Ro ginjal dengan cara menarik sebuah
garis horizontal di antara kedua crista iliaca dan garis horizontal lainnya melalui discus
intervertebra lumbalis II dan III. Dari titik potong garis pertama dengan columna vertebralis dan
kedua titik potong garis kedua dengan calyc ginjal yang paling caudal dan medial ditarik garis
sehingga terbentuk sudut yang membuka ke arah cranial. Pada gambaran ginjal normal besarnya
sudut tersebut 90 derajat, sedangkan pada horseshoe kidney 20 derajat.

D. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala klinis yang terjadi disebabkan oleh adanya tekanan pada ureter oleh bagian
yang menghubungkan kedua ginjal (isthmus), yang mengakibatkan terjadinya obstruksi aliran
kemih. Gejalanya bisa berupa haematuria dan kolik abdomen yang disebabkan hidronephrose,
penyakit infeksi pada ginjal dan batu ginjal. Dilaporkan 2 kasus, seorang laki-laki bangsa
Indonesia berusia 28 tahun dan seorang wanita bangsa Indonesia berusia 39 tahun, yang
mempunyai horseshoe kidney. Kedua penderita mengalami haematuria dan nyeri pinggang
sehabis melakukan kegiatan fisik yang berat. Gambaran radiologis memberi kesan bahwa
isthmus pada penderita laki-laki terdiri dari jaringan ikat (fibrous tissue), sedangkan pada
penderita wanita jaringan ginjal (parenchymatous tissue). Walaupun demikian konfirmasi untuk
ini sebaiknya dengan arteriografi.
Jika tidak menimbulkan komplikasi, anomali ini tidak menunjukkan gejala, dan secara tak
sengaja hanya terdeteksi pada saat dilakukan pemeriksaan pencitraan saluran kemih untuk mencari
anomali di tempat lain. Keluhan muncul jika disertai obstruksi pada uretropelvic junction atau refluk
vesiko ureter (VUR) berupa nyeri atau timbulnya massa pada pinggang. Obstruksi dan VUR dapat
menimbulkan infeksi dan batu saluran kemih. Pada PIV tampak ginjal menyatu pada bagian kaudal
dengan sumbu mengarah dari kranio lateral ke kaudo medial. Kadang – kadang dijumpai adanya
dilatasi pelvikalises. Untuk mencari adanya VUR dapat dilakukan pemeriksaan refluks.
a) Presentasi
Hampir sepertiga dari pasien dengan horseshoes kidney tetap asimtomatik, dan horseshoes
kidney adalah temuan insidental selama pemeriksaan radiologi.
Pada anak-anak, infeksi saluran kencing adalah gejala yang umum. Namun, gejala
mungkin samar-samar. Daripada nyeri panggul, sakit perut, dan gejala gastrointestinal seperti
mual, distensi perut dan kepenuhan bisa mendominasi. Horseshoes kidney kemungkinan terjadi
bila trauma perut karena tidak dilindungi oleh tulang rusuk dan dapat dikompresi atau patah di
kolom vertebral lumbar oleh pukulan perut.
Dalam seri otopsi, kelainan ini lebih banyak terjadi pada anak-anak karena anomali
kongenital yang berkaitan dengan horseshoes kidney tidak kompatibel dengan kelangsungan
hidup jangka panjang. Kelainan ini hidup bersama dalam sistem kardiovaskuler, gastrointestinal,
dan tulang terjadi pada sampai 85% dari pasien. Ini termasuk cacat ventriculoseptal,
hemivertebrae dengan scoliosis, myelomeningocele, dan colobomata dari iris.
b) Kontraindikasi
Dengan keberadaan obstruksi UPJ, symphysiotomy (pembagian isthmus) pernah
dianjurkan secara rutin setelah pyeloplasty untuk memperbaiki drainase. Namun, prosedur ini
dikaitkan dengan peningkatan risiko perdarahan, fistula, dan infark ginjal. Juga, karena
pembuluh darah abnormal, ginjal kembali ke posisi semula setelah pembagian isthmus. Karena
itu, symphysiotomy jarang, jika pernah, ditunjukkan dalam hubungannya dengan pyeloplasty.
E. Pemeriksaan penunjang
1. Studi Laboratorium
· Setelah horseshoes kidney didiagnosis atau dicurigai, laboratorium lebih lanjut dan evaluasi
pencitraan harus dilakukan untuk menilai status ginjal dan untuk mencari penyebab yang dapat
diobati patologi ginjal.
· Urine dengan kultur urin harus dilakukan. Kelainan sedimen urin harus dievaluasi sebagai
indikasi klinis. Infeksi harus dirawat. Serum kimia dengan kreatinin dianjurkan untuk
menentukan fungsi ginjal
2. Studi Imaging
· Pyelography intravena (IVP) dan CT scan (CT scan dari perut dan panggul, dengan dan tanpa
kontras intravena) adalah studi radiologis terbaik awal untuk menentukan fungsi anatomi ginjal.
CT scan ini menunjukkan isthmus dari horseshoes kidney. CT scan atau ultrasonografi sangat
membantu untuk keberadaan batu, massa, atau hidronefrosis.
F. Tatalaksana
1) Terapi Medis
Horseshoes kidney rentan terhadap penyakit ginjal medis. Evaluasi metabolik harus dilakukan
karena penyebab metabolik untuk penyakit batu ginjal kurang umum pada pasien dengan
horseshoes kidney dibandingkan pada populasi umum dengan penyakit batu ginjal. Bila kelainan
metabolik diidentifikasi maka harus dirawat. evaluasi metabolik termasuk batu ginjal 24-jam
studi penilaian risiko dan serum, termasuk kalsium, asam urat, dan fosfor.
2) Terapi Bedah
Pengobatan bedah didasarkan pada proses penyakit dan indikasi operasi standar. Pasokan
anomali vaskular pada ginjal harus disimpan di garis depan dalam pikiran dokter bedah saat
merencanakan pendekatan bedah. Umumnya, irisan garis tengah perut menyediakan akses ke
kedua sisi horseshoes kidney dan pembuluh darah.
G. Gambaran Horseshoes Kidney
H. Hasil dan Prognosis
Horseshoes kidney tidak menyulitkan kehamilan atau persalinan. Yang penting,
perhatikan bahwa kehadiran horseshoes kidney saja tidak mempengaruhi kelangsungan hidup.
Seperti disebutkan di atas, horseshoes kidney memang memiliki kecenderungan yang lebih tinggi
untuk menjadi sakit. Oleh karena itu, kelangsungan hidup tergantung pada proses penyakit
horseshoes kidney mungkin berpengaruh dngan pertumbuhan dan perkembangan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Guyton,C Arthur dan Hall, jhon E. anatomi dan fisiologis ginjal “buku ajar fisiologi kedokteran
Edisi 11”. Jakarta: EGC, 1997. Halaman 324-326
2. Purnomo, Basuki B. 2003. Dasar – dasar Urologi. Edisi kedua. Malang : Sagung Seto. 125 – 126
3. www.medicastore.com à Horseshoe Kidney
4. http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/cdk_028_masalah_penyakit_ginjal_dan
saluranair_kemih_di_indonesia.pdf
5. http://www.urologyhealth.org/
6. www.emedicine.com à urology
7. McPherson E. 2007. Renal Anomalies in Families of Individuals With Congenital Solitary
Kidney. Vol. 9 _ No. 5
8. Ongeti KW., Ogeng’o J., dan Saidi H. 2011. A Horseshoe Kidney With Partial Duplex Systems.
eISSN 1308-4038. Department of Human Anatomy, University of Nairobi, Nairobi: Kenya.
http://www.ijav.org
9. Ingole I.V., Ghosh S.K. 2005. Laterally Rotated Kidney – A Rare Congenital Anomaly.
Mahatma Gandhi Institute of Medical Sciences, Sevagram, M.S. J. Anat. Soc. India 54 (1) 19-21

Anda mungkin juga menyukai