Anda di halaman 1dari 15

SPTK (STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)


PADA KLIEN WAHAM

NAMA : Erna Nur Juhrotul L. Tanggal : 29 Maret 2017


Pertemuan : Ke-1 Jam : 08.00 WIB
1. Fase Prainteraksi
A. Kondisi : Ketika Ny. D merasa bahwa dirinya adalah keturunan tuhan atau
sahyangwidi, ia meyakini bahwa dirinya dapat menyembuhkan bebagai
macam penyakit dan dapat berbicara dengan tuhan. Ny. D selalu mengatakan
bahwa “aku adalah anak tuhan, sembahlah aku karena sama saja kamu
menyembah tuhanmu”, ketika mengatakannya dengan nada tegas, wajahnya
tegang dan mata melotot.
B. Diagnosa : Waham kebesaran
C. Tujuan : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi
D. Tindakan Keperawatan : SP 1 (pasien)
1. Mengidentifikasi kebutuhan
2. Klien bicara konteks realita
3. Latih klien untuk memenuhi kebutuhannya
4. Masukkan jadwal kegiatan klien
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi buk”
“Bagaimana kabar ibu pagi ini?hari ini ibu nambuk segar sekali? ibu sudah
sarapan pagi apa belum? Apa ibu masih ingat dengan menu tadi?”
“Ibu, kenalkan nama saya Erna, bisa dipanggil suster Erna”.Nama ibu siapa?kalo
ibu lebih suka dipanggil dengan nama siapa? O… suka dipanggil dengan nama ibu
D, baiklah.”
“Saya Mahasiswa Keperawatan PPNI Mojokerto buk, saya bertugas disini selama
1 minggu, dan pasti ibu akan sering ketemu saya nanti.”
b. Evaluasi/validasi
“ Bagaimana perasaan ibu pagi ini?”
“ Bagaimana ceritanya sampai ibu di bawa kesini?” Coba ceritakan kepada saya.
c. Kontrak
- Topik
“Ibu, bagaimana kalau kita bercakap - cakap tentang perasaan ibu saat ini?”
tapi sebelum kita bercakap – cakap, apakah ada hal yang ibu tanyakan atau
keluhkan saat ini?”
- Waktu
“Apakah ibu sibuk hari ini, kalo ibu sibuk, bagaimana kalo kita berbincang –
bincangnya hanya 15 menit saja?”
- Tempat
“Supaya kita lebih enak mengobrolnya, bagaimana kalau kita berbincang –
bincang di teras depan saja?”
3. Fase Kerja
“Dulu ibu bekerja dimana? O.. ibu dulu seorang penjahit ya,! (Wahh hebat ya ibu,
saya juga ingin bisa menjahit seperti ibu).”
(jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai kebutuhan waham tidak
ada. Perawat perlu memperhatikan bahwa klien penting. Karena dengan begitu klien
merasa diperhatikan sehingga klien akan mengungkapkan perasaannya).
(Menberikan pujian pada setiap kegiatan positif yang dilakukan klien).
(Memberikan pujian kepada kemampuan klien yang realistis)
(Diskusikan kebutuhan klien apa aja hal yang tidak terpenuhi selama di rumah sakit
atau dirumah)
“apa keinginan ibu yang belum dilakukan selama di rumah dan di sini?”
4. Terminasi
a. Evaluasi klien (subyektif)
“Baiklah ibu, karena waktu kita sudah habis, sekarang bagaimana perasaan ibu
setelah kita berbincang-bincang tadi?”
b. Evaluasi perawat (objektif)
(Klien dapat menceritakan hal – hal yang selama ini dialami oleh klien, dan
menceritaka kebutuhannya yang belum terpenuhi)
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana, apakah ibu ingin melanjutkan cerita ibu?”
d.Kontrak
- Topik
“ Nanti kita akan bertemu lagi untuk berbincang – bincang lagi dan melakukan
hal yang ingin ibu lakukan, bagaimana ibu? Apa ibu setuju?”
“kalau begitu kita tulis jadwalnya disini ya buk”.
- Waktu
“ Enaknya kita nanti berbincang – bincang lagi jam berapa buk? Baiklah, jadi
kita akan berjumpa lagi besok ya buk, jam 08.00 WIB.”
- Tempat
“ Dimana nanti kita berbincang-bincang lagi buk? Bagaimana kalau di tempat
yang sama?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
PADA KLIEN WAHAM

Nama : Irda Agustin Tanggal : 30 Maret 2017


Pertemuan : Ke-2 Jam : 08.00 WIB
1. Fase Pra interaksi
A. Kondisi klien : Klien merasa senang berbincang-bincang dan merasa dirinya lebih aman
berfikir positif.
B. Diagnosa Keperawatan : waham Kebesaran
C. Tujuan : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
D. Tindakan Keperawatan
SP 2 : 1. Evaluasi kegiatan yang lalu ( SP1)
2. Identifikasi potensi / kemampuan yang dimiliki
3. Pilih dan latih potensi kemampuan yang dimiliki
4. Masukan dalam jadwal kegiatan pasien
2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi buk? Sesuai dengan kesebukatan kita kemarin, saya datang lagi
untuk membicarakan kegemaran ibu”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu sekarang? Ibu masih ingat apa yang akan kita bicarakan
kali ini?”
c. Kontrak
- Topik
Baik, sesuai janji kita, hari ini kita berbincang-bincang tentang kegiatan yang
ingin ibu lakukan”
- Waktu
“bagaimana kalo kita berbincang – bincangnya selama 15-20 menit? Selama
itu kita juga melakukan beberapa hal yang ingin ibu lakukan?”
-Tempat
“Supaya kita lebih enak mengobrolnya, bagaimana kalau kita berbincang –
bincang di teras depan saja?Sepertijanji kita”

3. FaseKerja
“Bagaimana buk, apa yang ingin ibu lakukan hari ini?”oww ibu ingin menjahit,
baiklah buk kita coba menjahit
“Selain menjahit, hal yang ingin ibu lakukan apa?”mendesain ya, baiklah itu nanti
akan kita lakukan juga”
“wah hebat sekali kemampuan yang ibu milik”
“Dapatkah ibu ceritakan kepada saya, kapan pertama kali ibu memilih hoby itu?”
“Siapa yang dulu mengajarkan kepada ibu, di mana?”
“Dapatkah ibu peragakan kepada saya bagaimana ibu melakukan hoby itu dengan
baik?”
“Wahhh ternyata ibu hebat ya, saya ingin mempunyai bakat seperti ibu?”
“Coba kita buat jadwal kemampuan ibu D ini ya, dalam seminggu bu D mau menajhit
berapa kali?”
“ibu, jika ibu menginginkan sesuatu hal, sebaiknya jangan dipendam saja, coba
dilakukan”
“Ketika ibu dalam kesulitan jangan sungkan – sungkan untuk meminta bantuan kepada
orang terdekat, karena insyaallah orang terdekat ibu akan membantu ibu.”
4.Terminasi
a. Evaluasi klien (subyektif)
“Baiklah buk, karena waktu kita sudah habis, sekarang bagaimana perasaan
ibu setelah kita berbincang-bincang tadi dan melakukan beberapa hal yang ingin ibu
lakukan?”
b. Evaluasi perawat (objektif)
“ Klien dapat menceritakan hal – hal kebutuhannya yang belum terpenuhi dan
mencoba melakukannya?”
c. Rencana Tindak Lanjut
“Bagaimana, apakah ibu ingin melanjutkan kegiatan ini ibu?”
d. Kontrak
- Topik
“ Besok kita akan bertemu lagi untuk berbincang – bincang lagi tentang obat
yang harus bu D minum, bagaimana buk? Apa ibu setuju?”
“kalau begitu kita tulis jadwalnya disini ya buk”.
-Tempat
“ Dimana besok kita berbincang-bincang lagi buk? Bagaimana kalau di taman
depan?”
- Waktu
“ Enaknya kita besok berbincang – bincang lagi jam berapa buk? Bagaimana
kalaupukul 08.00 WIB.”
STRATEGI PEALAKSANAAN TINDAKAN KEPARAWATAN (SPTK)
PADA KLIEN WAHAM

Nama : Elok Maulida Tanggal : 31 Maret 2017


Pertemuan : Ke 3 Jam : 08.00 WIB
1.Fase Prainteraksi
A. Kondisi : Klien merasa senang berbincang-bincang dengan perawat dan merasa ada
memperhatikan klien tersebut. Klien dapat bercakap-cakap dengan teman atau perawat
B.Diagnosa keperawatan: Waham Kebesaran
C. Tujuan : Klien dapat menggunakan obat dengan benar
D.Renacana Tindakan Keperawatan :
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp1 & 2)
b. Memilih kemampuan yang lain untuk dilakukan
c. Pilih dan latih kemampuan lain yang dimiliki
d. Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar
e. Masukkan dalam jadwal

2. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
“Selamat pagi ibu?” “sesuai kesebukatan kita kemarin, saya datang lagi buk”
b.Evaluasi Validasi
“Ibu sampai mana menjahitnya? Bisa saya lihat? Wah bagus sekali”
c. Kontrak
-Topik
“Nah, sekarang bagaimana jika hari ini kita bercakap-cakap tentang obat yang
harus bu D minum”
-Waktu
“Kira-kira berapa lama ibu mempunyai waktu untuk bercakap-cakap tentang
hoby ibu?”
“Bagaimana kalau 15 menit, apa ibu mau?”
-Tempat
“Dimana enaknya kita bercakap-cakap tentang hoby ibu?”
3. Fase Kerja
“Bu D berapa macam obat yang diminum? Diminum berapa kali dalam sehari bu?”
“Bu D perlu minum obat ini agar pikirannya bisa tentang kemudian tidurnya bisa
nyenyak pula”
“Obatnya ada 3 macam ya bu, yang warna orange namanya CPZ agar tenang, yang
putih namanya THP agar rileks dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar
pikiran teratur. Semuanya diminum 3x sehari, jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7
malam.”
“Sebelum minum obat, dicek terlebih dahulu bu di label kotak obat apakah nama bu D
tertulis dikotak itu, berapa dosis atau butir yang harus diminum dan jam berapa obat
itu harus diminum. Jangan lupa juga ya bu D nama obatnya di cek apakah sudah benar
atau belum.”
4.Terminasi
a. Evaluasi klien (subyektif)
“Bagaimana parasaan bapk setelah kita bercakap-cakap tentang obat yang bu D
minum?”
b. Evaluasi perawat (obyektif)
“Klien dapat menceritakan dan mengungkapkan hal-hal yang dialami oleh klien, dan
menceritakan semua kemampuan dan hobi yang selama ini telah dimiliki”
4.Rencana Tindak Lanjut
“Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan bu D ya? Jadwal yang kemarin sudah
dibuat kemarin dilanjutkan ya bu.”
5. Kontrak
-Topik
“Pertemuan selanjutnya untuk melihat jadwal kegitan yang sudah dilaksanakan”
-Waktu
“Bagaimana kalau besok? kalau waktunya, apa buk punya pandangan jam berapa?,
bagaimana kalau seperti ini juga?”
“Ya sudah ya buk, terima kasih untuk waktunya, sampai jumpa lagi?”
-Tempat
“Dimana kita akan bertemu lagi, bagaimana kalau ditempat ini juga?”
STRATEGI PEALAKSANAAN TINDAKAN KEPARAWATAN (SPTK)
PADA KLIEN WAHAM

Nama : Yulinda Ayuningtika Tanggal : 02 April 2017


Pertemuan : Ke 4 Jam : 08.00 WIB
1.Fase Pra Interaksi
A. Kondisi : Ketika keluarga klien menjenguk klien di RS, keluarga klien mengatakan bahwa
klien Ny. D banyak mengurung diri dikamar, kadang mondar mandir di depan kamar, dan
kadang – kadang menunjukkan ekspresi senang dan kadang sedih. Diharapkan klien mendapat
dukungan dari keluarga untuk proses kesembuhan klien. Klien sudah tenang, lebih banyak
bereinteraksi
B. Diagnosa : Waham Kebesaran
C. Tujuan : Klien dapat dukungan keluarga
D. Tindakan keperawatan SP1 Keluarga :
1. Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
2. Menjelaskan proses terjadinya waham
3. Menjelaskan tentang cara merawat pasien waham
4. Latih (stimulasi) cara merawat
5. RTL keluarga/jadwal untuk merawat pasien

2. Fase orientasi
a. Salam Terapeutik
“ Selamat pagi pak/bu. Perkenalkan nama saya yulinda, saya mahasiswa keperawatan PPNI
Mojokerto. Buk,bu saya bertugas di sini selama 1 minggu, ibu dan ibu akan sering ketemu
dengan saya nanti. Dan saya yang merawat Ny. D selama ini.Nama ibu ibu siapa?”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan ibu dan ibu hari ini?”
“Bagaimana ceritanya sampai Ny. D dibawa kesini, coba ibu atau ibu ceritakan kepada saya?”
c. Kontrak
- Topik
“Ibu, bagaimana kalau sekarang kita membicarakan tentang masalah Ny. D dan cara merawat
Ny. D?”
- Tempat
“Supaya kita lebih enak mengobrolnya, bagaimana kalau kita berbincang-bincang di ruang
tamu ini?”
- Waktu
“Apakah ibu dan ibu sibuk hari ini, kalau sibuk, kita berbincang-bincang 15 menit saja?”
3. Fase Kerja
“Buk,bu, apa masalah yang ibu dan ibu rasakan selama merawat Ny. D?”
“Apa yang sudah dilakukan dalam menghadapai sikap anak Ny. D. Ketika klien berbicara
mata klien melotot, sering tambuk tegang kalau berbicara dan kadang-kadang kacau,ketika
marah dengan nada tinggi.
“Untuk itu akan saya jelaskan bagaimana sikap dan cara menghadapinya,setiap kali Ny. D
melakukan tindakan tadi,”
“Ibu dan ibu pertama-tama, jika sedamg bercakap-cakap dengan Ny. D, sebaiknya lebih
memperhatikan wajah Ny. D agar dia merasa di hargai dan bisa mengendalikan wahamnya.
Juga saat berbicara ibu dan ibu sebaiknya mengindari nada tinggi,dan tidak keras-keras.”
“Kedua, Hal ini sebaiknya dilakukian oleh seluruh keluarga yang berinteraksi dengan Ny. D”
“Ibu dan ibu dapat bercakap-cakap denngan Ny. D tentang kebutuhan yang di inginkan Ny.
D.”
“Bagaimana kalau di coba sekarang?”
“Selain itu, Ny. D perlu minum obat agar pikiranya jadi tenang, tidurnya juga tenang.”
“Obatnya ada tiga macam, yang warna oarange namanya CPZ gunanya agar Tn D tenang,
yang putih ini namanya THP gunannya supaya rileks, dan yang merah jambu ini namanya
HLP gunanya agar pikiran tenang. Semuanya ini harus di minimum secara teratur 3 kali sehari
pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam.Jangan dihentikan sebelum berkonsultasi dengan Dokter
karena dapat menyebabkan Ny. D kambuh lagi.”
“Ny. D sudah mempunyai jadwal minum obat.Jika dia minta obat sesuai jadwal berikan kata
pujian.”
4. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Baiklah, bagaimana perasaan ibu dan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang merawat Ny. D
di rumah?”
b. Evaluasi objektif
“Setelah ini coba ibu dan ibu lakukan semua yang sudah saya jelaskan tadi.’
c. Rencana tindak lanjut
“Bagaimana, apakah ibu dan ibu ingin melanjutkan cerita ibu/ibu?”
d. Kontrak
- Topik
“Baiklah bagaimana kalau lain kali saya datang lagi kesini dan kita akan mencoba melakukan
langsung cara merawat Ny. D sesuai dengan pembicaraan kita tadi?”
-Waktu
“Enaknya kita besok berbincang-bincang lagi jam berapa buk,bu? Kalau sama seperti hari ini
saja bagaimana buk,bu? Baiklah, jadi kita akan berjumpa besok ya buk,bu jam 08.00?”
- Tempat
“Dimana besok kita berbincang-bincang lagi bu? Bagaimana kalau di tempat yang sama?”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)
PADA KLIEN WAHAM

NAMA :Maharani Ayus .F Tanggal :02 April 2017


Pertemuan : Ke – 5 Jam : 08.00 WIB
1. Fase Pra Interaksi
a. Kondisi : Keluarga klien mengatakan sudah ada perubahan terhadap kondisi
klien yang berbicara seperti biasa seperti sebelum terjadi waham.
Ketika berbicara tidak lagi bernada tinggi dan tidak lagi membentak –
bentak.
b. Diagnosa : Waham Kebesaran

c. Tujuan : 1. Klien dapat dukungan keluarga


d. Tindakan Keperawatan : SP 2 (Keluarga)
a) Keluarga mengevaluasi kemampuan SP 1
b) Latih keluarga cara merawat (langsung ke pasien)
c) Menyusun Rencana Tindak Lanjut keluarga

2. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Buk/ Bu, sesuai janji kita kemarin kita sekarang bertemu lagi.”
b. Evaluasi/ Validasi
“ Buk/ Bu bagaimana dengan kegiatan kita kemarin yang sudah saya ajarkan
untuk Ny. D?”
“ Apakah Ibu/ Ibu masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin?”
c. Kontrak
 Topik
“ Baiklah, kalau begitu Buk/ Bu kita akan mengevaluasi kegiatan kemarin.”
 Waktu
“ Bagaimana kalau kita mengevaluasinya hanya 15 menit saja?”
 Tempat
“ Ibu/ Ibu kita melakukannya di mana?”
“ Bagaimana Buk/ Bu kalau kita langsung ke Ny. D saja, Tn D ada di taman.”

3. Fase Kerja
“ Nah, coba Ibu/ Ibu praktikkan lagi bagaimana cara merawatNy. D? Baiklah.”
“ Sekarang coba praktikkan cara memberkan pujian kepada kemampuan yang
dimilikiNy. D. Bagus.’
“ Sekarang coba Ibu/ Ibu cara memotivasi Ny. D agar minum obat dan
melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal.”
“ Bagus sekali, ternyata Ibu/ Ibu sudah mengerti cara merawatNy. D.”
“Baiklah, Ibu/ Ibu bisa mempraktikkan juga di rumah.”
“Coba sekarang Ibu/ Ibu ulangi lagi. Bagus.”

4. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“ Bagaimana, apa Ibu/ Ibu sekarang mulai bisa merawat Ny. D sendiri?”
b. Evaluasi Obyektif
“ Bagaimana, apa Ibu/ Ibu bisa melakukan yang kita pelajari bersama tadi? Baiklah.”
c. Rencana Tindak Lanjut
“ Bagaimana Ibu/ Ibu juga bisa mengajari anggota keluarga yang lain, sehingga nanti bisa
mempermudah dan dapat membantu Ibu/ Ibu merawat Ny. D. Terima kasih atas waktunya
Ibu/ Ibu.”
d. Kontrak
- Topik
“ Ibu/ Ibu, kita besok bertemu lagi dan kita akan mencoba lagi cara merawat Ny. D sampai
Ibu/ Ibu lancar melakukannya.”
-Waktu
“ Enaknya kita besok bertemu lagi jam berapa Buk/ Bu?”
“ Kalau waktunya sama seperti sekarang bagaimana?”
“ Baiklah, jadi kita akan berjumpa lagi besok ya Buk/ Bu, jam 08.00 WIB.”
-Tempat
“Di mana Buk/ Bu kita bisa bertemu lagi?”
“ Bagaimana kita bertemu lagi di tempat ini ya Buk/ Bu!”
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK) PADA KLIEN
WAHAM

Nama : Elok Maulida Tanggal :03 April 2017


Pertemuan : Ke – 6 Jam : 08.00 WIB
1. Fase prainteraksi
A. Kondisi : Keluarga pasien mengatakan bahwa klien dapat berkomunikasi
dengan baik, tidak marah – marah lagi. Ketika pasien berbicara sudah tidak bernada
tinggi, mata juga tidak melotot ketika berbicara. Diharapkan klien mendapat dukungan
dari keluarga untuk proses kesembuhan klien. Klien sudah tenang, lebih banyak
bereinteraksi
B. Diagnosa : Waham kebesaran

C. Tujuan :Klien mendapat dukungan keluarga


D. Rencana Tindakan Keperawatan : SP3 (Keluarga)
1. Mengevaluasi Kemampuan Keluarga
2. Mengevaluasi Kemampuan Pasien
3. Rencana tindak lanjut keluarga dengan follow up dan rujukan

Fase 2. Orientasi
d. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Buk/ Bu, sesuai janji kita kemarin kita sekarang bertemu lagi.”
e. Evaluasi/ Validasi
“ Buk/ Bu bagaimana dengan kegiatan kita kemarin yang sudah saya ajarkan
untuk Ny. D?”
“ Apakah Ibu/ Ibu masih ingat dengan apa yang saya ajarkan kemarin?”
f. Kontrak
 Topik
“ Baiklah, kalau begitu Buk/ Bu kita akan mengevaluasi kegiatan kemarin.”
 Waktu

“ Bagaimana kalau kita mengevaluasinya hanya 15 menit saja?”


 Tempat
“ Ibu/ Ibu kita melakukannya di mana?”
“ Bagaimana Buk/ Bu kalau kita langsung ke Ny. D saja, Tn D ada di taman.”

Fase 3. Kerja
“ Nah, coba Ibu/ Ibu praktikkan lagi bagaimana cara menghadapi Ny. D?
Baiklah.”
“Sekarang coba bagaimana caranyauntuk mengalihkan perhatian Ny. D
untukmenghindari tindakan-tindakan yang akan di lakukan. Bagus.
“Bagaimana kalau di coba lagi sekarang? Dan jangan lupa Ibu/Ibu selalu
memberikan motivasi dan hal-hal yang baik/positif,ya Ibu/Ibu?”
“ Sekarang coba Ibu/ Ibu cara memotivasi Ny. D agar minum obat dan
melakukan kegiatan positifnya sesuai jadwal.”
“ Bagus sekali, ternyata Ibu/ Ibu sudah mengerti cara merawatNy. D.”
“Baiklah, Ibu/ Ibu bisa mempraktikkan juga di rumah.”
“Coba sekarang Ibu/ Ibu ulangi lagi. Bagus.”
“Dan jangan lupa selalu kontrol untuk melihat perkembangan Ny. D ya
Buk/Bu?”
“Ny. D sudah banyak mengalami peningkatan sebelum Ny. D dapat dibawa
pulang, Ny. D akan di evaluasi lebih lanjut agar kondisinya tidak lagi
kambuh.”

Fase 4. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan Ibu/Ibu setelah berbincang-bincang dengan saya tentang cara
merawat Ny. D di rumah?”

b. Evaluasi Obyektif
“ Bagaimana, apa Ibu/ Ibu bisa melakukan yang kita pelajari bersama tadi? Baiklah.”
c.Rencana Tindak Lanjut

“Setelah ini coba Ibu/Ibu mengingat jadwal yang sudah dibuat untuk keluarga yang ada
di rumah ya Buk/Bu?Dan lakukan yang sudah saya jelaskan dan tolong untukmembantu
Ny. D untuk meminum obatnya sesuai yang saya ajarkan”
“Dan jangan lupa selalu kontrol ya Buk/Bu?Jika obatnya sesudah habis Ibu/Ibu bisa
kesini lagi untuk konsultasi.”
“Baiklah kalau begitu, saya kira cukup, ada yang perlu di tanyakan lagi Buk/Bu?”
“Iya sama-sama. Waalaikum salam.

Anda mungkin juga menyukai