27 - 160721614436 - Ukhti Humaidah
27 - 160721614436 - Ukhti Humaidah
SKRIPSI
OLEH
Ukhti Humaidah
NIM 160721614436
2.3 Kaitan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan pembelajaran yang dilakukan
melalui tahapan orientasi. Orientasi yang dimaksud adalah mempersiapkan peserta didik untuk
belajar dan memberikan motivasi oleh guru. Motivasi diberikan supaya peserta didik berkreasi
dalam menemukan ide-ide baru suatu permasalah guna menciptakan minat untuk belajar.
Menurut Kuhlthau (2010) tujuan utama inkuiri terbimbing adalah untuk mengembangkan
peserta didik yang mandiri dan tahu bagaimana untuk memperluas pengetahuan dan keahlian.
Peserta didik dapat memperluas pengetahuan melalui penggunaan keahlian dari berbagai
sumber informais yang digunakan baik didalam maupun diluar sekolah. Hal ini akan melatih
peserta didik untuk mengembangkan cara berpikir kritisnya dalam mengolah informasi
sehingga menghasilkan argument yang baru.
Model pembelajaran inkuiri terbimbing efektif melatih peserta didik mengemukakan
pendapat atau ide-ide baru melalui proses berpikir.penerapan model pembelajaran ini memliki
dengan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis diperlukan peserta didik dalam
proses pembelajaran terutama pada mata pelajaran geografi. Pembelajaran geografi merupakan
pembelajaran yang berhubungan dengan permasalah antara lingkungan dengan manusia
sehingga membuat peserta didik harus peka terhadap kondisi yang ada disekitarnya melalui
kemampuan berpikir kritisnya.
Penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing selama berlangsungnya proses
pembelajaran mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam berpartisipasi
mengemukakan pendapat. Hal ini dikarenakan setiap peserta didik diharuskan menyampaikan
pendapat mengenai masalah yang diajukan. Keaktifan dalam mengemukakan pendapat dapat
dilihat dari sikap antusias saat berlangsungnya pembelajaran geografi. Keaktifan peserta didik
dalam berlangsunya pembelajaran menjadikan peserta didik aktif dalam proses berpikir dengan
membangun pengetahuannya secara mandiri.
2.4 Penelitian Yang Relevan
Penelitian sebelumnya sudah ada mengenai model pembelajar inkuiri terbimbing.
Beberapa penelitian tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing yang pernah dilakukan
dalam penelitian sebelumnya dan mendukung dan mendukung penelitian ini dilakukan oleh
Amaliasari, siska (2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Amaliasari, Siska. 2014
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan berpikir kreatif
siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis data diketahui bahwa rata-rata
kemampuan berpikir kreatif siswa pada kelas eksperimen sebesar 75,82, sedangkan pada kelas
kontrol sebesar 68,89. Hasil analisis dengan menggunakan uji t menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0,002. Dengan demikian, nilai signifikansi 0,002 < 0,05, maka H0 ditolak. Oleh sebab
itu, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Metakognisi
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada pembelajaran Geografi Kelas XI
IPS SMAN 6 Malang.
Berdasarkan penelitian yang sudah diuraikan diatas, penelitian ini digunakan untuk
menyempurnakan berbagai penelitian terdahulu. Penyempurnaan yang dilakukan mengenai
seberapa besar tingkat pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap kemampuan
berpikir kritis apabila ditinjau dari minat siswa dengan dibandingkan dengan pembelajaran
yang konvensional yaitu ceramah. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan jenis penelitian
eksperimen kuasi sehingga penelitian tersebut dapat diketahui kelebihan dan kelemahan saat
berlangsnya kegiatan pembelajaran berlangsung.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Penelitian ini dirancang menggunakan jenis penelitian eksperimen dimana untuk
mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing (guided Inkuiri)
terhadap kemampuan berpikir kritis. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode quasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa
Pretest-Posttest Control Grub Design dimana subjekm penelitian ini terdiri dari dua kelas
meliputi kelas eksperimen dan kelas control. Pemilihan desain Pretest-Posttest Control Grub
Design digunakan untuk mengetahui perbedaan kemampuan peserta didik kelas eksperimen dan
kelas control sebelum diberi perlakuan dan setelah diberi perlakuan dengan menggunakan model
inkuiri terbimbing. Kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing,
sementara kelas control menggunakan pembelajaran konvensional. Rancangan penelitian yang
dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Table 3.1 Rancangan Penelitian Eksperimen
E O1 X O2
K O2 - O2
Keterangan:
E : Kelompok Kelas Eksperimen
K : Kelompok Kelas Control
O1 : Kemampuan Awal Berpikir Kritis dengan Pra Test
O2 : Kemampuan Awal Berpikir Kritis dengan Pasca Test
X : Perlakuan Kelas Eksperimen dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
- : Perlakuan kelas control dengan model pembelajaran konvensional
A. Kompetensi Inti :
KI : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro
aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran berbasis aktivitas peserta didik dapat menganalisis dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan dan menyajikan hasil analisis hubungan antara manusia dengan
lingkungannya sebagai pengaruh dinamika hidrosfer dalam bentuk peta konsep secara jujur,
disiplin, kerjasama, dan bertanggung jawab.
D. Materi Pembelajaran
1. Siklus air
2. Perairan darat
3. Penyebab banjir dan dampaknya bagi kehidupan manusia
4. Laut dan pesisir; pembagian laut berdasarkan letaknya, proses terjadinya, dan
kedalamannya
5. Morfologi laut; paparan, lereng, palung, lubuk laut, dan punggung laut
6. Sifat air laut; warna, salinitas, dan suhu
7. Gerakan air laut; gelombang dan arus
8. Wilayah laut Indonesia
9. Manfaat laut bagi kehidupan manusia
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik.
Model : inkuiri terbimbing
Metode : Diskusi Kelompok, Penugasan, dan Tanya Jawab.
F. Media Pembelajaran
Power point
Video
Gambar yang berisi tentang hidrosfer dan dinamikanya.
LCD Projector
Smartphone
G. Sumber Belajar
Buku Geografi Kelas X
H. Langkah Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
1. Indikator 1 unsur utama siklus hidrologi
Langkah Sintak Deskripsi Waktu
Pendahuluan Mengucapkan salam. 3’
Berdoa bersama.
Mengecek kehadiran peserta didik.
Guru menyampaikan kompetensi dasar
(KD) yang akan diajarkan.
Pre tes untuk pemahaman awal peserta 20’
didik
Kegiatan Inti: Orientasi Guru menyampaikan tujuan 5’
Mengamati pembelajaran yang akan dicapai
Guru memberikan apersepsi dengan
bertanya kepada peserta didik “Apa
yang kalian ketahui tentang siklus air?”
Kegiatan Inti: Mermuskan Peserta didik mengamati dan 10’
masalah mendengarkan pemaparan materi dari
guru terkait dengan materi perairan
darat dan perairan laut melalui
tayangan power point.
Guru membagi peserta didik menjadi 5
kelompok besar.
Setiap kelompok diberi LKS (lembar
kegiatan siswa) ole tentang proses
terbentuknya awan sebelum hujan.
Guru membimbing peserta diidk untuk
merumuskan masalah dari
permasalahan yang diberikan dalam
LKS.
Kegiatan Inti: Merumuskan Guru mengajukan beberpa pertanyaan
hipotesis untuk mendorong peserta didik 2’
merumuskan jawaban sementara terkait
permasalahn yang telah diberikan
dalam LKS
Penilaian
1. Penilaian Proses:
Dilakukan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dengan menggunakan format penilaian indicator kemampuan berpikir
kritis
2. Penilaian Hasil:
Penilaian hasil dilakukan dengan menggunakan 4 soal esai melalui pra tes dan pasca tes.
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS
Mata pelajaran Geografi
DAFTAR PUSTAKA
https://www.neliti.com/id/publications/177594/pengaruh-model-pembelajaran-inkuiri-
terbimbing-terhadap-kemampuan-berpikir-kriti
https://jurnal.uns.ac.id/bioedukasi/article/view/11276
http://journal.um.ac.id/index.php/pendidikan-dan-pembelajaran/article/view/7750/3569
http://eprints.ums.ac.id/35501/9/BAB%20II.pdf
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/17771/15138
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195101061976031-
TATANG_MULYANA/File_24_Kemampuan_Berpikir_Kritis_dan_Kreatif_Matematik.pdf
http://repository.uin-suska.ac.id/5956/3/BAB%20II.pdf
http://ejournal.upi.edu/index.php/penjas/article/download/912017-03/4353
https://online-journal.unja.ac.id/edumatica/article/view/3876/2814
http://repository.ump.ac.id/2989/3/BAB%20II_SLAMET%20MUDHAKIR_MATEMATIKA%
http://digilib.unila.ac.id/310/7/Bab%202.pdf
http://digilib.unila.ac.id/220/7/BAB%20II.pdf . H sutopo