Kesehatan Kedirgantaraan
Stressor matra kedirgantaraan antara lain dengan adanya faktor geofisika, geografi,
biologi, sosial, mekanik dan fisika.
1. Gaya akselerasi
Yaitu perubahan dari kecepatan besar dan arah yang besar. Dampak dari
gaya akselerasi:
a. Pandangan kabur menyempit (Grayout)
b. Pandangan gelap (Black out)
c. Kongesti retina (Red out)
d. Syok, tidak sadar, kejang dan aritmia
e. Gangguan pernapasan, nyeri, pembuluh darah robek
f. Kesulitan gerak, keterampilan menurun
Teknik perlindungan dari gaya akselerasi yang berlebihan adalah dengan cara:
a. StrainingManeuvers atau M1 - L1
b. G Suit
c. Reorientasi posisi tubuh
d. PositivePressureBreathing.
2. Penyakit dekompresi
Yaitu gejala yang timbul sebagai akibat dari penguapan gas atau
pengembangan gas dalam rongga tubuh,pada waktu tekanan udara luar
menurun. Dapat dicegah dengan:
a. Mempertahankan berat badan ideal
b. Tingkat kesamaptaan jasmani yang tinggi
c. Denitrogenasi.
a. Masker O2 100%
b. Segera mendarat
c. Posisi terlentang
d. Tindakan medis yang sesuai gejala.
3. Hipoksia di penerbangan
Yaitu suatu sindrom yang terjadi secara akut sebagai akibat dari tidak
adekuatnyaoksigenisasi jaringan yang merupakan kelanjutan dari
menurunnya tekanan parsial oksigen dalam udara yang dihisap pada
pernapasan. Dapat menyebabkan gangguan,kerusakan bahkan kematian sel
otak. Kumpulan gejala yang biasa dijumpai antara lain:
a. Perasaan aneh atau pusing
b. Euphoria, sikap dan psikis yang tidak menentu
c. Gangguan penglihatan (hilangnya penglihatan tepi,suram,kabur dan
berkurangnya penglihatan malam)
d. Respons yg berkurang pada komunikasi verbal
e. Pelupa dan bertindak masa bodoh
f. Kesulitan mengontrol pesud
g. Sakit kepala dan mual (hipoksia ringan)
h. Hilang kesadaran (hipoksia berat)
Pencegahan dan penangulangan hipoksia:
Jet lag yang bersifat normal, berlangsung sementara dan dapat cepat pulih
dalam waktu singkat. Jet lag dapat mengenai setiap penumpang pada
penerbangan jarak jauh (long haul flight), 94% penumpang mengalaminya
daan 45% dengan kategori jet lag berat. Upaya meringankan jet
lagdiantaranya:
6. Motionsickness
Yaitu suatu kumpulan gejala yang terdiri dari:
a. Lemas
b. Pucat
c. Keringat dingin
d. Menguap
e. Sakit kepala
f. Daya pikir menurun
g. Mual dan muntah
Sebagai reaksi terhadap rangsangan gerak yang belum terbiasa. Tindakan
yang dapat dilakukan apabila terjadi motionsickness adalah:
a. Latihan
1) Adaptasi, tingkatkan jam terbang
2) Motivasi terbang diciptakan
b. Penyesuaian ringan
1) Makan sedikit
2) Usahakan suhu udara dalam kokpit tetap dingin
3) Melihat kedalam atau keluar kokpit
4) Terbang lurus dan bertingkat
8. Disorientasi
Yaitu berkurangnya kemampuan (interaksi = instrument-manusia-media)
seseorang untuk menentukan posisinya terhadap permukaan bumi, atau
dengan benda-benda di lingkungan sekitarnya. Tindakan yang dapat
dilakukan apabila disorientasi terjadi adalah:
a. Kewaspadaan untuk menghadapinya bila hal tersebut terjadi
b. Mata merupakan satu-satunya alat orientasi yang dapat dipercaya
c. Latih keterampilan terbang instrumen.
9. Nightflight
Yaitu kemampuan mata penerbang untuk:
a. Visual acuity : dapat menemukan sasaran
b. Colorvision : dapat mengidentifikasi signalflares
c. Deepperception : mampu mendarat dan tinggal landas dengan aman
d. Nightvision : berguna maksimal pada operasi malam
Sumber:
https://realsoepardi.blogspot.co.id/2016/03/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html