Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
BAB II
ISI
2
d. Poros Engkol (crank shaft)
Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya menggerakkan
roda-roda.
e. Poros Bubungan / Poros Nok (chamshaft)
Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu (Timming) yang telah ditentukan.
3
d. Langkah buang
Piston bergerak ke atas (gerakan keempat), piston bergerak dari TMB ke TMA.
Dalam langkah ini, gas yang terbakar dibuang dari dalam silinder. Katup buang terbuka,
piston bergerak dari TMB ke TMA mendorong gas bekas pembakaran ke luar dari
silinder. Klep keluaran dibuka, Kruk as berputar 180 derajat, maka total putaran hingga
langkah buang ini adalah 720 derajat atau dua kali rotasi. Camshaft berputar 90 derajat,
maka total putaran adalah 1 putaran (360 derajat). Ketika torak mencapai TMA, akan
mulai bergerak lagi untuk persiapan berikutnya, yaitu langkah isap.
2.2 Piston/Torak
2.2.1 Pengertian Piston/Torak
Piston adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama- sama
dengan silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan naik turun
untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu meneruskan tenaga hasil
pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa piston memiliki fungsi yang sangat
penting dalam melakukan siklus kerja mesin dan dalam menghasilkan tenaga
pembakaran. Untuknya maka piston harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika konstruksi piston
terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai putaran tinggi, sehingga akselerasi
sepeda motor atau mobil menjadi sangat lambat.. Atau bahasa mudahnya, sepeda motor
atau mobil lambat untuk cepat mencapai kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.
Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat langkah usaha ,
bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik dari busi. Hasil pembakaran ini
akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di dalam ruang bakar, tak
terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari hasil pembakaran tersebut..
Karenanya selain piston harus ringan tapi piston juga harus kuat dalam menahan ledakan
dan tekanan hasil pembakaran untuk diteruskan menggerakkan poros engkol.
Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam ruang bakar
akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik sangat tinggi. Seperti
telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka logam akan mengalami perubahan
bentuk atau memuai. Piston yang terbuat dari logam-logam khusus pun akan mengalami
pemuiaan yang tidak sedikit. Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan
membuat piston terkunci atau ngancing ke dinding silinder blok, sehingga piston akan
berhenti bekerja naik turun dalam silinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah
mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.
Ciri-ciri piston motor 4 tak dari bentuk fisik ada beberapa ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai 3 lubang rumah ring
2. Pada permukaan kepala piston terdapat tanda coakan / lekukan besar dan kecil.
4
Gambar 2. Piston motor 4 tak
5
empat langkah torak. Cara ini ada pada mesin bensin empat langkah (mesin 4 tak), dan
satu siklus dilaksanakan dalam dua langkah torak. Cara ini ada pada motor bensin dua
langkah (mesin 2 tak).
1. Langkah isap
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMA ke TMB, katup isap terbuka sehingga gas
(campuran bensin dan udara) terisap masuk ke silinder.
Katup isap kemudian tertutup ketika torak mencapai TMB.
2. Langkah kompresi
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup isap dan katup buang tertutup,
sehingga gas termampatkan (terkompresikan). Akibat kompresi ini, suhu dan tekanan gas
naik, sehingga akan terbakar. Sesaat sebelum terak mencapai TMA, busi memberi
loncatan bunga api dan terjadilah pembakaran.
6
Gambar 5. Langkah Kompresi
3. Langkah kerja
Pada Iangkah ini, torak terdorong dari TMA ke TMB oleh kekuatan tekanan gas hasil
pembakaran. Gerakan torak pada langkah ini disebut melakukan kerja, yang selanjutnya
dijadikan sebagai tenaga gerak dari mesin.
7
4. Langkah buang
Pada langkah ini, torak bergerak dari TMB ke TMA, katup buang terbuka,
sehingga gas sisa pembakaran terdorong keluar silinder melalui lubang katup buang dan
saluran pembuangan. Setelah torak mencapai TMA, dari sini akan dimulai lagi siklus
berikutnya yang diawali dengan pengisapan gas baru. Gerakan bolak-balik torak diubah
oleh poros engkol menjadi gerak putar. Dalam satu siklus yang terdiri atas 4 langkah
torak (isap, kompresi, usaha, dan buang), poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh.
Ketika torak bergerak naik saluran pembilas A tertutup torak dan kompresi
dimulai. Sementara itu saluran pemasukan C membuka dan gas (campuran udara dan
bensin) masuk ke ruang engkol. Penyalaan dan pembakaran terjadi pada waktu torak
mulai bergerak turun, saluran buang B membuka. Ketika saluran pembilas A membuka
gas baru yang berada di ruang engkol terdesak memasuki silinder sambil mendesak gas
bekas pembakaran keluar silinder melalui saluran buang B
Torak (piston) berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil
pembakaran ke poros engkol. Pada piston terdapat komponen-komponen pelengkapnya,
yaitu :
Batang penghubung (connecting rod untuk menghubungkan piston dengan poros engkol.
Pena torak (piston pin), untuk mengikat piston dengan batang penghubung melalui
lubang bushing Cincin torak (ring piston), berfungsi membentuk perapat yang kedap
terhadap kebocoran gas antara celah torak dan silinder,sekaligus mengatur pelumasan
torak dan dinding silinder. Cincin torak terdiri atas cincin kompresi dan cincin pelumas.
Poros engkol (crank shaft), berfungsi mengubah gerak bolak-balik torak menjadi
gerak putar yang selanjutnya digunakan untuk memutarkan roda. Poros engkol dilengkapi
8
bantalan-bantalan yang berfungsi menghindari gesekan-gesekan yang terjadi antara poros
engkol dengan bagian-bagian yang berputar lainnya. Bagian poros engkol yang menumpu
torak disisipi bantalan luncur yang disebut metal jalan, sedangkan bagian poros engkol
yang menopang pada blok mesin disisipi bantalan luncur yang disebut metal duduk.
Roda gila atau roda penerus, berfungsi menerima sebagian tenaga yang diperoleh
dari langkah kerja dan memberikan tenaga kepada langkah-langkah lainnya. Di bagian
luar roda gila dipasang roda gigi cincin (ring gear),
Roda gigi ini digunakan untuk berkaitan dengan roda gigi pinion pada motor starter pada
saat mesin akan dihidupkan.
9
1. Seal oli atau gasket mesin bocor. Jika seal oli atau gasket mesin bocor, ganti seal tersebut.
2. Bosh katup atau seal katup bocor. Jika bosh katup atau seal katup katup bocor, gantilah
bosh dan seal tersebut.
3. Pelumas mesn tidak sesuai. Jika pelumas tidak sesuai, gantilah pelumas sesuai dengan
anjuran produk.
Gejala Kerusakan : Minyak Pelumas Kotor / Pekat
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Minyak pelumas jarang diganti. Gantilah pelumas secara rutin dan berkala.
2. Mutu atau kualitas minyak pelumas rendah. Gantilah minyak pelumas sesuai standard
anjuran produk.
Gejala Kerusakan : Tekanan Minyak Pelumas Rendah
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Pompa oli tidak bekerja dengan baik. Jika pompa oli tidak bekerja denga baik, maka
perbaiki pompa oli tersebut dan bila gantilah dengan yang baru.
2. Gigi-gigi penggerak oli rusak / aus. Jika gigi-gigi penggerak oli rusak / aus maka harus
diganti dengan yang baru.
3. Saluran oli tersumbat kotoran. Saringan oli tersumbat karena adanya kotoran, bersihkan
saringan tersebut dari kotoran yang menempel bila perlu diganti.
10
1. Bahan bakar kotor, jika bensin kotor maka gantilah bensin dan jangan perlu diperhatikan
jangan membeli bahan bakar di pedagang eceren.
2. Cara kerja choke tidak benar. Jika cara kerja tidak benar perbaiki sistem kerja choke
sesuai dengan prosedur.
3. Putaran stasioner terlalu rendah. Setel dan tinggikan putaran stasioner sesuai putaran
mesin.
4. Penyetelan skrup udara pada karburator tidak tepat. Ulangi penyetetelan skrup udara
karburator sampai memdapatkan campuran yang tepat.
5. Insulator karburator bocor. Gantilah insulator.
Gejala Kerusakan : Putaran Stasioner tidak rata
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan
1. Penyetelan skrup udara tidak tepat. Lakukan penyetelan skrup udara hingga tepat.
2. Karburator tidak berfungsi dengan baik. Karburator tidak dapat berfungsi maka servis,
perbaiki atau gantilah karburator.
3. Insulator retak atau bocor. Gantilah insulator jika keadaannya retak.
4. Letak klip jarum tidak tepat. Lakukan penyetelan klip jarum dan perbaiki klip jarum
tersebut.
Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Miskin
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan pelampung tidak tepat. Setelah pelampung karburator dengan tepat sesuai
standard.
2. Katup pelampung tidak bekerja dengan baik. Perbaiki pelampung jika perlu gantilah.
3. Letak klip jarum tidak tepat. Perbaiki letak klip jarum sesuai standard
4. Spuyer karburator tersumbat. Bersihkan spuyer jika dalam keaddaan tersumbat dengan
udara bertekanan.
Gejala Kerusakan : Campuran Bahan Bakar Kaya
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Saringan udara tersumbat / kotor. Jika saringan udara tersumbat / kotor buka dan
bersihkan saringan udara dari kotoran.
2. Sistem kerja pelampung tidak normal. Jika sistem kerja pelampung tidak nornal, buka
karburator dan setel pelampung sesuai prosedur.
3. Choke tertutup terus. Perbaiki choke jika tertutup terus.
4. Letak klip tidak tepat. Perbaiki letak klip.
5. Spuyer sudah aus. Gantilah spuyer dengan yang baru sesuai standard jika terdapat
keausan.
11
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan pembukaan pada katup tidak tepat. Buka tutup katup masuk dan dan katup
buang dan stel pembukaan katup sesuai dengan standard.
2. Katup aus / bengkok. Jika katup aus atau bengkok gantilah katup dengan yang baru sesuai
dengan standard.
3. Pegas katup patah. Jika pegas katup patah, gantilah pegas dengan yang baru.
4. Kepala silinder berubah bentuk atau rusak. Jika terjadi hal demikian gantilah kepala
silinder.
5. Dinding silinder aus. Perbaiki dengan menambah oversize, ganti piston dan ring piston
sesuai oversize yang baru atau ganti dinding silinder.
6. Piston dan ring piston aus. Jika terjadi hal demikian ganti piston dan ring piston.
Gejala Kerusakan : Tekanan Kompressi Terlalu Tinggi.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
Terjadi / terdapat endapan kotoran diruang bakar. Buka kepala silinder dan bersihkan
kepala silinder dari endapan / kotoran.
Gejala Kerusakan : Suara Mesin Berisik.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Penyetelan katup tidak tepat. Buka tutup katup dan katup buang lalu setel katup dengan
benar.
2. Cam shaft dan rocker arm aus. Perbaiki roker arm dan cam shaft atau ganti dengan yanng
baru.
3. Sistem Tensioner rantai mesin rusak / aus. Gantilah tensioner rantai mesin dengan yang
baru.
4. Gigi sprocket aus. Ganti gigi sprocket dengan yang baru.
5. Dudukan cam shaft dan roker arm aus. Gantilah dudukan tersebut dengan yang baru.
Gejala Kerusakan : Mesin Tidak Dapat stasioner.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Katup menutup tidak duduk atau rapat. Buka sistem katup dan diskir katup hingga
menutup dengan duduk atau rapat.
2. Penyetelan katup tidak tepat. Setel pembukaan katup sesuai dengan standard.
3. Insulator bocor. Gantilah insulator atau perbaiki jika masih dapat diperbaiki.
Gejala Kerusakan : Asap Knalpot (gas sisa pembakaran) Banyak.
Kemungkinan Penyebab dan Langkah Perbaikan :
1. Silinder, ring dan piston aus. Perbaiki dengan menambah oversize silinder, ring dan
piston ganti yang baru sesuai oversize.
2. Seal katup rusak. Gantilah seal katup jika terdapat kerusakan.
3. Gasket kepala silinder bocor. Gatilah gasket dengan yang baru dan pengencangan baut
kepala sillinder sesuai dengan standard.
12
BAB III
SIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Dalam langkah kerja motor 4 tak, Pertama Bensin dan Udara dimasukkan melalui
lubang Intake, lalu terjadi Kompresi (Piston naik ketitik mati atas), pada saat Piston posisi
di puncak terjadi pengapian (oleh Spark Plug) terjadi pembakaran/peledakan, Piston
tertekan menuju Titik mati bawah, sisa pembakaran (asap) dikeluarkan melalui lubang
Exhaust.. Cara kerja torak bergerak naik turun di dalam silinder dalam gerakan
reciprocating. Titik tertinggi yang dicapai oleh torak tersebut disebut titik mati atas
(TMA) dan titik terendah disebut titik mati bawah (TMB). Gerakan dari TMA ke TMB
disebut langkah torak (stroke).
Pada gerak hisap, campuran udara bensin dihisap ke dalam silinder. Bila jarum
dilepas dari sebuah alat suntik dan plunyernya ditarik sedikit sambil menutup bagian
ujung yang terbuka dengan jari (alat suntik akan rusak bila plunyer ditarik dengan tiba-
tiba), dengan membebaskan jari akan menyebabkan udara masuk ke alat suntik ini dan
akan terdengar suara letupan. Hal ini terjadi sebab tekanan di dalam lebih rendah dari
tekanan udara luar. Hal yang sama juga terjadi di mesin, torak dalam gerakan turun dari
TMA ke TMB menyebabkan kehampaan di dalam silinder, dengan demikian campuran
udara bensin dihisap ke dalam. Selama langkah torak ini, katup hisap akan membuka dan
katup buang menutup.
Dalam gerakan kompresi campuran udara bensin yang di dalam silinder
dimampatkan oleh torak yang bergerak ke atas dari TMB ke TMA. Kedua katup hisap
dan katup buang akan menutup selama gerakan tekanan dan suhu campuran udara bensin
menjadi naik. Bila tekanan campuran udara bensin ini ditambah lagi, tekanan serta
ledakan yang lebih besar lagi dari tenaga yang kuat ini akan mendorong torak ke bawah.
Sekarang torak sudah melakukan dua gerakan atau satu putaran, dan poros engkol
berputar satu putaran
Dalam gerakan kerja, campuran udara bensin yang dihisap telah
https://www.academia.edu/7079374/DASAR-DASAR_MESIN
13