Anda di halaman 1dari 12

“MAKALAH PERTUMBUHAN DAN

PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN”

Nama : Riski Dwi Rahayu


Kelas : XII IPA 3
KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan


Yang Maha Esa, karena atas seizin-Nya kami dapat menyelesaikan
tugas ini dengan tepat waktu.

Makalah dengan judul “Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbuhan” ini dibuat untuk memenuhi tugas dari dosen Biologi
Dasar. Melalu makalah ini kami menyajikan pembelajaran IPA
terutama Biologi dengan sajian yang menarik, kreatif dan
bermakna. Semoga makalah ini dapat memberikan maanfat yang
maksimal untuk pembaca dan tim penyusun.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami juga
memohon maaf apa bila ada kesalahan baik dalam penulisan
maupun materi dalam makalah ini.

BAB I : PENDAHULUAN

Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.


Maka dari itu terdapat pohon yang tadinya kecil kemudian
menjadi besar. Hal tersebut terjadi karena adanya proses
pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan adalah
pertambahan jumlah sel pada suatu organisme. Pertumbuhan
bersifat tidak dapat kembali (irreversible). Sedangkan,
perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan
fungsi suatu organisme. Walaupun berbeda dari segi pengertian,
namun kedua proses ini berjalan secara simultan atau pada waktu
yang bersamaan dan saling terkait. Adapun perbedaannya
terletak pada faktor kuantitatif dan kualitatif. Pertumbuhan dapat
diukur secara kuantitatif karena mudah diamati, yaitu tejadi
perubahan jumlah dan ukuran. Sebaliknya, perkembangan hanya
dapat dinyatakan secara kualitatif karena terjadi perubahan
fungsional dalam tubuh suatu organisme sehingga tidak dapat
diamati.

BAB II : ISI & PEMBAHASAN

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan adalah proses kenaikan volume yang bersifat


irreversibel (tidak dapat balik), dan terjadi karena adanya
pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari tiap-tiap sel. Pada
proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan
bentuk. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara
kuantitatif.
Perkembangan adalah proses menuju dewasa. Proses
perkembangan berjalan sejajar dengan pertumbuhan. Berbeda
dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan proses yang
tidak dapat diukur. Dengan kata lain, perkembangan bersifat
kualitatif, tidak dapat dinyatakan dengan angka.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak
perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi
tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai
ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang
membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat
perkembangbiakannya. Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di
daerah meristematis (titik tumbuh), yaitu bagian yang
mengandung jaringan meristem. Jaringan ini terletak di ujung
batang, ujung akar, dan kambium. Aktivitas jaringan meristem
yang terletak di ujung batang/akar menghasilkan pola
pertumbuhan yang berbeda bila dibandingkan dengan jaringan
meristem di kambium. Oleh karena itu pertumbuhan pada
tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
2. Tahap Awal Pertumbuhan

a. Pertumbuhan Biji
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai
ukuran bijinya bertambah dan menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga
menghasilkan berbagai reaksi kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam
biji dengan mensintesis cadangan makanan sebagai persediaan
cadangan makanan pada saat perkecambahan berlangsung.
b. Perkecambahan
Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon
akar) dan pertumbuhan plumula (calon batang). Faktor yang
memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen,
dan suhu.
Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
· Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)

Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke


permukaan tanah dan kotiledon melakukan fotosintesis selama
daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
·
Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)

Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji


dan muncul di atas permukaan tanah, sedangkan kotiledon
tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan kacang kapri
(Pisum sativum).

3 Jenis Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

1. Pertumbuhan Primer
Daerah Pertumbuhan pada Akar
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi akibat
aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga meristem
apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan masih
berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung batang
dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang
tumbuhan bertambah panjang.
Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap. Oleh
karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah
diferensiasi.

a. Daerah pembelahan.
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di daerah ini
sel-sel baru terus-menerus dihasilkan melalui proses pembelahan
sel. Daerah inilah yang disebut daerah meristematis.

b. Daerah pemanjangan.
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan. Di
daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh sehingga ukuran
sel bertambah besar. Akibatnya di daerah inilah yang mengalami
pemanjangan.

c.Daerah diferensiasi.
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah pemanjangan.
Sel-sel yang telah tumbuh mengalami perubahan bentuk dan
fungsi. Sebagian sel mengalami diferensiasi menjadi epidermis,
korteks, xilem, dan floem. Sebagian lagi membentuk parenkim,
kolenkim, dan sklerenkim.

2. Pertumbuhan Sekunder

Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan


meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah
jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan
Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa membelah.
Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau kayu
sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau kulit kayu.
Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium, diameter
batang dan akar bertambah besar.
Tumbuhan monokotil tidak mempunyai kambium sehingga tidak
mengalami pertumbuhan sekunder. Bila kamu
perhatikandiameter batang palem, bambu, tebu, dan kelapa
hampir selalu sama dari kecil hingga dewasa. Berbeda dengan
tumbuhan dikotil seperti mangga, jati, jambu, asam, cemara, dan
pinus.
Bila kamu menjumpainya, coba perhatikan dengan seksama!
Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antara musim
penghujan dengan musim kemarau. Di musim penghujan, air dan
zat hara terlarut tersedia dengan melimpah sehingga pembelahan
sel lebih giat. Sebaliknya di musim kemarau, ketersediaan air
berkurang sehingga aktivitas pembelahan sel berkurang. Aktivitas
pembelahan yang berbeda ini tampak sebagai cincin-cincin
konsentris pada batang yang disebut lingkaran tahun.
Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau
spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan
fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat sel
misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem mengalami
diferensiasi membentuk jaringan pengangkut.
Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya
organ generatif yaitu munculnya bunga. Beberapa jenis tumbuhan
memiliki umur yang berbedabeda untuk berkembang menjadi
dewasa. Masa dewasa ditandai dengan kemampuan berkembang
biak secara generatif. Jadi ketika suatu tumbuhan telah
membentuk bunga berarti tumbuhan itu telah dewasa dan dapat
bereproduksi secara generatif (menghasilkan biji). Biji
merupakan calon individu yang dapat tumbuh dan berkembang
jika menemukan kondisi lingkungan yang sesuai.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
a. Faktor luar
Faktor luar adalah materi atau hal-hal yang terdapat diluar
tanaman yang berdampak pada tanaman itu, baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Termasuk ke dalam faktor luar adalah
cahaya, temperatur, air, garam-garam mineral, iklim, gravitasi
bumi, dan lain-lain.
1. Nutrisi
Tumbuhan memerlukan unsur mineral dengan jumlah tertentu.
Unsur yang diperlukan dalam jumlah banyak disebut unsur
makro, sedangkan unsur yang diperlukan dalam jumlah sedikit
disebut unsur mikro.
2. Cahaya
Cahaya mutlak diperlukan oleh semua tumbuhan hijau untuk
melakukan fotosintesis, tetapi pengaruhnya terhadap
pertumbuhan perkecambahan tumbuhan adalah menghambat,
karena cahaya dapat menyebabkan terurainya auxin sehingga
dapat menghambat pertumbuhan. Hal ini dapat dibuktikan
apabila kita meletakkan dua kecambah, yang satu di tempat gelap
dan yang lain di tempat terang. Dalam jangka waktu yang sama,
kecambah di tempat gelap tumbuh lebih cepat tetapi tidak
normal. Pertumbuhan yang amat cepat di dalam gelap ini disebut
etiolasi.

Pot kiri adalah perkecambahan normal, sedangkan sebelah kanan


perkecambahan yang mengalami etiolasi
Pada tumbuhan terdapat pigmen yang disebut fitokrom, yang
berfungsi mengontrol pertumbuhan dan perkembangan
kloroplas, sintesis klorofil, pembentukan hormon tumbuhan
(misalnya giberelin), dan pengaturan posisi daun terhadap sinar
matahari. Selain itu, fitokrom berpengaruh juga terhadap
fotoperiodisme, yaitu pengaruh lamanya pengaruh pencahayaan
terhadap pertumbuhan dan pembentukan bunga.
Berdasarkan panjang dan intensitas penyinaran, tumbuhan
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
• Tumbuhan berhari pendek (shortday plant) : Berbunga dan
berbuah bila periode penyinaran lebih pendek daripada periode
kritis. Contohnya: strawberry, dahlia, aster, dan krisatinum.
• Tumbuhan berhari panjang (longday plant) : berbunga dan
berbuah bila periode penyinaran lebih panjang daripada periode
kritis. Contohnya: bayam selada, gandum, dan kentang.
• Tumbuhan netral (dayneutral plant) : Tidak dipengaruhi oleh
lamanya periode penyinaran. Contoh: mawar, anyer, dan bunga
matahari.

3. Suhu
Secara umum, suhu akan berpengaruh terhadap kerja enzim. Bila
suhu terlalu tinggi, enzim akan rusak, dan bila suhu terlalu rendah
enzim menjadi tidak aktif.

4. Kelembaban atau kadar air


Sampai pada batas-batas tertentu, makin tinggi kadar air,
pertumbuhan akan makin cepat. Karena lebih banyak kadar air
yang diserap dan lebih sedikit yang diuapkan, akan menyebabkan
pembentangan sel-sel, dengan demikian sel-sel lebih cepat
mencapai ukuran maksimalnya.
b. Faktor dalam
Selain faktor genetik, yang termasuk faktor-faktor dalam adalah
hormon-hormon yang terlibat dalam pertumbuhan tanaman.
Hormon merupakan substansi yang dihasilkan oleh tumbuhan,
biasanya dalam jumlah yang sangat sedikit yang berfungsi secara
fisiologis mengendalikan arah dan kecepatan tumbuh bagian-
bagian dari tumbuhan.

Berikut ini adalah macam-macam hormon pada tumbuhan


beserta fungsinya:
• Auksin : Auksin dibentuk oleh ujung batang dan ujung akar.
Auksin yang dihasilkan oleh ujung batang akan mendominasi
pertumbuhan batang utama, sehingga pertumbuhan cabang
relatif sedikit. Keadaan ini dikenal dengan istilah dominansi
apikal (apical dominance). Dengan memotong ujung batang,
dominansi apikal akan hilang, sehingga pertumbuhan cabang-
cabang batang berjalan dengan baik. Auksin dapat terurai bila
terkena cahaya. Bila suatu koleoptil dikenai cahaya dari samping,
maka bagian koleoptil yang terkena cahaya auksinnya akan
terurai sehingga pertumbuhannya lebih lambat daripada bagian
koleoptil yang tidak terkena cahaya. Akibatnya koleoptil akan
tumbuh membelok ke arah datangnya sinar.
• Giberelin : Hormon ini berfungsi mengatur pemanjangan batang
(ruas batang), juga pertumbuhan pucuk dan pembentukan buah.
Secara umum fungsi giberelin adalah untuk merangsang
pertumbuhan meraksasa dan terbentuknya buah tanpa biji
(partenokarpi).
• Sitokinin : Hormon tumbuhan ini mempengaruhi pertumbuhan,
pengaturan pembelahan sel, dan pemanjangan sel. Konsentrasi
sitokinin dan auksin yang seimbang merupakan hal yang sangat
penting dalam pertumbuhan tanaman. Sitokinin sendiri
tampaknya mempunyai peranan dalam memperpanjang usia
jaringan.
• Asam Absisat (= dormin) : Asam absisat ditemukan pada umbi-
umbian dan biji-biji yang dorman, beberapa jenis buah-buahan,
daun, dan jaringan tumbuhan lain. Secara fungsi asam absisat
adalah mempercepat penuaan daun, merangsang pengguguran
daun, dan memperpanjang masa dormansi (menghambat
perkecambahan biji).
• Gas etilen : Buah yang sudah tua menghasilkan gas etilen yang
dianggap sebagai hormon yang dapat mempercepat pemasakan
buah yang masih mentah. Gas etilen meningkatkan respirasi
sehingga buah yang asalnya keras dan masam, menjadi empuk
dan berasa manis.
• Kalin: Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan
organ tubuh. Berdasarkan organ yang dibentuknya, kalin
dibedakan atas:
o Kaulokalin : merangsang pembentukan batang
o Rhyzokalin : merangsang pembentukan akar. Sekarang telah
diketahui bahwa rhyzokalin identik dengan vitamin B1 (thiamin)
o Filokalin : merangsang pembentukan daun
o Antokalin : merangsang pembentukan bunga
• Asam traumalin : Batang atau akar tumbuhan dapat mengalami
luka. Tumbuhan memiliki kemampuan untuk memperbaiki
bagian yang luka, disebut daya restitusi atau regenerasi. Peristiwa
ini terjadi dengan bantuan hormon luka atau kambium luka atau
asam traumalin. Lukaluka yang terjadi dapat tertutup kembali
dengan membentuk jaringan kalus dan jaringan yang rusak dapat
diganti dengan yang baru. Bahkan dari luka pada bagian tertentu
dari tubuh tumbuhan dapat tumbuh tunas baru.

VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas

Variabel bebas yang di gunakan dalam penelitian ini adalah


pengaruh media tanam bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau.

Variabel Control

Penelitian ini menggunakan variabel control yang berupa media


tanam yaitu kompos, tanah, pasir dan kapas.

Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitihan ini merupakan variabel yang


dapat diukur yaitu pertumbuhan tanaman kacang hijau yang di
tumbuhkan dalam media yang berbeda, yaitu kompos, tanah,
pasir dan kapas.

ALAT DAN BAHAN

Benih kacang hijau 8 benih

Gelas aqua 4 buah

Air secukupnya

Kompos secukupnya

Tanah secukupnya

Pasir secukupnya

Kapas secukupnya

Penggaris 1 buah

Pensil 1 buah
CARA KERJA :

Menyiapkan alat dan bahan.

Menyemaikan 8 butir benih kacang hijau ke dalam 4 gelas aqua


(masing-masing 2 butir) berbeda yang telah berisikan kompos,
tanah, pasir dan kapas.

Menyiram secukupnya setiap hari.

Mengamati dan mengukur pertumbuhan setiap tumbuahan


kacang hijau pada masing – masing wadah dan menghitung rata –
rata pertumbuhan dengan mengukur panjang kecambah setiap
dua hari sekali selama 6 hari.

HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan pertumbuhan tanaman kacang hijau hari 1 s/d


6, bahwa media …. menunjukkan pertumbuhan yang lebih bagus
dibanding dengan media ….., untuk media …. masih lebih baik
pertumbuhannya di banding media ….. Data hasil pengamatan
pertumbuhan tanaman kacang hijau dari berbagai media tanam

BAB III: KESIMPULAN

KESIMPULAN

Pertumbuhan adalah suatu proses pertumbuhan ukuran dan


volume serta jumlah secara irreversibel, yaitu tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Sedangkan perkembangan merupakan
suatu proses menuju kedewasaan yang bersifat kualitatif.
Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke
hari terjadi perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk
awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman
yang lengkap.
Faktor eksternal atau lingkungan yang berpengaruh adalah faktor
iklim, tanah dan biologis.Faktor internal (dalam) terdiri atas
faktor intrasel yaitu sifat dari induknya, dan faktor intersel yaitu
macam-macam hormon antara lain auksin, giberelin, sitokinin,
asam absisat, etilen, asam traumalin, dan kalin.

SARAN

Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah


memahami materi yang kami sampaikan ini, pembaca dapat
mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya. Dengan
dibentuknya makalah ini kami berharap kita semua dapat lebih
menghargai seberapa pentingnya tumbuhan tumbuhan bagi
kehidupan kita.

Anda mungkin juga menyukai