Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kepada Tuhan YME yang telah
memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Makalah Maternitas II ini dengan judul “Keluarga Berencana”.
Adapun penyusunan makalah ini sebagai syarat untuk melengkapi nilai tugas
keperawatan Maternitas II.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan, asuhan
dan dorongan dari berbagai pihak.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, berbagai saran, tanggapan dan kritik yang bersifat
membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis juga berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya yang peduli dengan dunia keperawatan.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
b. Suntikan kombinasi
Jenis suntikan kombinasi adalah 25mg Depo
Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang
diberikn injeksi IM sebulan sekali dan 50 mg Noretindron
Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat yang diberikan injeksi IM
sebulan sekali.
Cara kerja :
- Menekan ovulasi
- Membuat lender serviks menjadi kental sehingga penetrasi
sperma terganggu
- Perubahan pada endometrium (atrofi) sehingga implantasi
terganggu
- Menghambat transportasi gamet oleh tuba
3. Kontrasepsi Progestin
Suntikan progestin
Jenis :
- Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera),
mengandung 150mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan
dengan cara suntik IM (daerah bokong)
- Depo Noretisteron Enantat (Depo Noristerat), yang
mengandung 200mg Norintendron Enantat, diberikan setiap
2 bulan dengan cara suntik IM.
Pil progestrin (Minipil)
Cara kerja :
- Menekan sekresi gonadotropin dan sintesis steroid seks di
ovarium (tidak begitu kuat)
- Endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga
implantasi lebih sulit
- Mengentalkan lender serviks sehingga menghambat
penetrasi sperma
- Mengubah motilitas tiba sehingga transportasi sperma
terganggu
3. KB mantap
a. Vasektomi/ MOP (Medis Operatif Pria)
Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk
menghalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat dan
memotong saluran mani (vas defferens) sehingga sel sperma tidak
keluar pada saat senggama.
b. Tubektomi/ MOW (Medis Operatif Wanita)
Tubektomi atau kontap wanita adalah suatu kontrasepsi permanen
untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan mengikan
dan atau memotong pada kedua saluran tuba. Dengan demikian
maka ovum yang matang tidak akan bertemu dengan sperma karena
adanya hambatan tuba. Tubektomu pada wanita dilakukan dengan
anastesi lokal dan tanpa mondok.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga Berencana (KB) adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan
usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas (UU No. 52 tahun 2009).
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak
yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara
atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Pasangan usia subur
menggunakan alat kontrasepsi untuk mengikuti program Keluarga Berencana
tersebut (Affandi, 2012).
3.2 Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat
memahami tentang keluarga berencana menggunakan alat kontrasepsi sehingga
dapat sehingga dapat melaksanakan asuhan keperawatan pada klien, keluarga dan
masyarakat tentang cara mengatur kelahiran anak, jarak, usia ideal melahirkan,
sehingga dapat mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Yayasan bina Pustaka,
Jakarta BKKBN. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta.
Depkes RI. 2005. Angka Data Statistik Indonesia . www. Data WHO.com Kematian
Ibu,http://www.google.com (diakses 20 november 2017)
http://stannytuasela.blogspot.co.id/2014/05/makalah-kb-alamiah-sederhana.html