Anda di halaman 1dari 17

RESUME PUSKERMAS

MENURUT PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO.75 TAHUN 2014


Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Kebijakan Pemerintah dalam Pembangunan
Kesehatan
Dosen Pembimbing : Drs. Moh. Hanafi, M.Kes.

Disusun oleh:

1. Antiek Iptiyana (P1337420517006)


2. Felisia Ratna Furi (P1337420517012)
3. Meidina Indah Sari (P1337420517014)
4. Nora Andriani (P1337420517019)
5. Windy Putri J.R (P1337420517034)
6. Dhamita Advi Pranasihi (P1337420517045)

Kelas: Antasena 1

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG


DIII KEPERAWATAN MAGELANG
2019
1. DEFINISI PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
Pengertian puskesmas yang akan diketengahkan disini menunjukkan adanya
perubahan yang disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pelayanan kesehatan
dewasa ini, diantaranya:
a. Dr. Azrul Azwar, MPH (1980)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada
masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha
kesehatan pokok.
b. Departemen Kesehatan RI (1981)
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh
dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha
kesehatan pokok.
c. Departemen Kesehatan RI (1987)
Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan
pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya.
Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan
upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara
aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyrakat di wilayah kerjanya.
d. Departemen Kesehatan RI (1991)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
2. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia sehat

3. FUNGSI PUSKESMAS
Ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sektor
termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh ,
terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas adalah :
1) Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang
bersifat pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan
pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan
kesehatan dan penegahan penyakit.
2) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan
dengan cara :
a) Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan
kegiatan dalam rangka menolong dirinya sendiri.
b) Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana
menggali dan menggunakan sumber daya yang ada secara efektif
dan efisien.
c) Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan
rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat
dengan ketentuan bantuan tersebut tidak menimbulkan
ketergantungan.
d) Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e) Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas.

4. PERAN PUSKESMAS
Jika ditinjau dari sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, maka peranan dan
kedudukan puskesmas di Indonesia adalah amat unik. Sebagai sarana pelayanan
kesehatan terdepan di Indonesia, maka puskesmas kecualai bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat, juga bertanggung jawab dalam
menyelenggarakan pelyanan kedokteran.

5. KEGIATAN POKOK PUSKESMAS


Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas
sejak berdirinya semakin berkembang , mulai dari 7 usaha pokok kesehatan, 12 usaha
pokok kesehatan, 13 usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20
usaha pokok kesehatan yang dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan
kemampuan yang ada dari tiap-tiap puskesmas baik dari segi tenaga, fasilitas, dan
biaya atau anggaran yang tersedia.
Berdasarkan buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok
kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada
faktor tenaga, sarana, dan prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan
manajemen dari tiap-tiap puskesmas.
Dua puluh kegiatan pokok puskesmas adalah :
a. Upaya kesehatan ibu dan anak
1) Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi
anak balita dan anak prasekolah.
2) Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk.
3) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.
4) Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali,
polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi.
5) Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA.
6) Pelayanan keluarga berencana.
7) Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-
macam penyakit ringan
8) Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan
pemeliharaan , memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan.
9) Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun
bayi
b. Upaya keluarga berencana
1) Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yang
mengunjungi KIA.
2) Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian
akan bekerja sebagai penggerak calon peserta keluarga berencana.
3) Mengadakan pembicaraan –pembicaraan tentang keluarga berencana
kapan saja ada kesempatan.
4) Memasang IUD, cara – cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara lain
denngan memberi sarananya.
5) Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahan
kehamilan.
c. Upaya peningkatan gizi
1) Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka.
2) Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan program
perbaikan gizi.
3) Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangka
program KIA.
4) Melaksanakan program-program.
5) Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu.
6) Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalori
kepada balita dan ibu menyusui.
7) Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun
d. Upaya kesehatan lingkungan
Kegiatan – kegiatan utama kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmas
adalah :
1) Penyehatan air bersih
2) Penyehatan pembuangan kotoran
3) Penyehatan lingkungan perumahan
4) Penyehatan limbah
5) Pengawasan sanitasi tempat umum
6) Penyehatan makanan dan minuman
7) Pelaksanaan peraturan perundang-undangan
e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
1) Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit
2) Melaporkan kasus penyakit menular
3) Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yang
masuk, untuk menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumber
penularan.
4) Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit
5) Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi
6) Pemberian imunisasi
7) Pemberantasan vector
8) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
f. Upaya pengobatan
1) Melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui:
a) Mendapatkan riwayat penyakit
b) Mengadaan pemeriksaan fisik
c) Mengadaan pemeriksaan labolatorium
d) Membuat diagnose
2) Melaksanakan tindakan pengobatan
3) Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat
berupa :
a) Rujukan diagnostic
b) Rujukan pengobatan/rehabilitasi
c) Rujukan lain
g. Upaya penyuluhan
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari tiap-tiap program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan
dilakukan pada setiap kesempatan oleh petugas, apakah di klinik, rumah
dan kelompok-kelompok masyarakat.
2) Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkat
kabupaten diadakan tenaga-tenaga coordinator penyuluhan
kesehatan. Koordinator membantu para petugas puskesmas dalam
mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di Puskesmas.
h. Upaya kesehatan sekolah
1) Membina sarana keteladanan di sekolah, berupa sarana keteladanan gizi
berupa kantin dan sarana keteladanan kebersihan lingkungan.
2) Membina kebersihan perseorangan peserta didik.
3) Mengembangkan kemampuasn peserta didik untuk berperan secara aktif
dalam pelayanan kesehatan melalui kegiatan dokter kecil.
4) Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
5) Pemeriksaan kesehatan periodic sekali setahun untuk kelas II sampai IV
dan guru berupa pemeriksaan kesehatan sederhana.
6) Immunisasi peserta didik kelas I sampai VI
7) Pengawasan terhadap keadaan air
8) Pengobatan ringan pertolongan pertama
9) Rujukan medic
10) Penanganan kasus anemia gizi
11) Pembinaan teknis dan pengawasan di sekolah
12) Pencatatan dan pelaporan
i. Upaya kesehatan olah raga
1) Pemeriksaan kesehatan berkala
2) Penentuan takaran latihan
3) Pengobatan dengan teknik latihan dan rehabilitasi
4) Pengobatan akibat cidera latihan
5) Pengawasan selama pemusatan latihan
j. Upaya perawatan kesehatan masyarakat
1) Asuhan perawatan kepada individu di puskesmas maupun di rumah
dengan berbagai tingkat umur, kondisi kesehatan, tumbuh kembang dan
jenis kelamin.
2) Asuhan perawatan yang diarahkan kepada keluarga sebagai unit terkecil
dari masyarakat (keluarga binaan).
3) Pelayanan perawatan kepada kelompok khusus diantaranya: ibu hamil,
anak balita, usia lanjut dan sebagainya.
4) Pelayanan keperawatan pada tingkat masyarakat
k. Upaya peningkatan kesehatan kerja
1) Identifikasi masalah, meliputi :
a) Pemeriksaan kesehatan dari awal dan berkala untuk para pekerja
b) Pemeriksaan kasus terhadap pekerja yang datang berobat ke
puskesmas
c) Peninjauan tempat kerja untuk menentukan bahaya akibat kerja
2) Kegiatan peningkatan kesehatan tenaga kerja melalui peningkatan gizi
pekerja, lingkungan kerja, dan kegiatan peningkatan kesejahteraan.
3) Kegiatan pencegahan kecelakaan akibat kerja, meliputi:
a) Penyuluhan kesehatan
b) Kegiatan ergonomik, yaitu kegiatan untuk mencapai
kesesuaianantara alat kerja agar tidak terjadi stres fisik terhadap
pekerja :
1. Kegiatan monitoring bahaya akibat kerja
2. Pemakaian alat pelindung
3. Kegiatan pengobatan kasus penyakit akibat kerja
4. Kegiatan pemulihan kesehatan bagi pekerja yang sakit
5. Kegiatan rujukan medis dan kesehatan terhadap pekerja
yang sakit
l. Upaya kesehatan gigi dan mulut
1) Pembinaan/pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam
upaya pemeliharaan diri dalam wadah program UKGM
2) Pelayanan asuhan pada kelompok rawan, meliputi:
a) Anak sekolah
b) Kelompok ibu hamil, menyususi dan anak pra sekolah
3) Pelayanan medik dokter gigi dasar, meliputi:
a) Pengobatan gigi pada penderita yang berobat maupun yang dirujuk
b) Merujuk kasus-kasus yang tidak dapat ditanggulangi kesasaran
yang lebih mampu
4) Memberikan penyuluhan secara individu atau kelompok
5) Memelihara kebersihan (hygiene klinik)
6) Memelihara atau merawat peralatan atau obat-obatan
7) Pencatatan dan pelaporan
m. Upaya kesehatan jiwa
1) Kegiatan kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas
2) Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
3) Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan peran serta
masyarakat
4) Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas melalui
pengembangan peran serta masyarakat dan pelayanan melalui kesehatan
masyarakat
5) Pencatatan dan pelaporan
n. Upaya kesehatan mata
1) Upaya kesehatan mata, pencegahan kesehatan dasar yang terpadu dengan
kegiatan pokok lainnya.
2) Upaya kesehatan mata:
a) Anamnesa
Pemeriksaan virus dan mata luar, tes buta warna, tes tekan bola
mata, tes saluran air mata, tes lapangan pandang, funduskopi dan
pemeriksaan labolatorium.
b) Pengobatan dan pemberiaan kacamata
c) Operasi katarak dan glukoma akut yang dilakukan oleh tim rujukan
rumah sakit
d) Perawatan pos operasi katarak dan glukoma akut
e) Merujuk kasus yang tak dapat diatasi
f) Pemberian protesa mata
3) Peningkatan peran serta masyarakat dalam bentuk penyuluhan kesehatan,
serta menciptakan kemandirian masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan
mata mereka.
4) Pengembangan kesehatan mata masyarakat
5) Pencatatan dan pelaporan
o. Labolatorium kesehatan
1) Di ruangan laboratorium
a) Penerimaan pasien
b) Pengambilan specimen
c) Penanganan specimen.
d) Pelaksanaan specimen
e) Penanganan sisa specimen
f) Pencatatan hasil pemeriksaan
g) Pengecekan hasil pemeriksaan
h) Penyampaian hasil pemeriksaan
2) Terhadap spesimen yang akan dirujuk
a) Pengambilan specimen
b) Penanganan specimen
c) Pengemasan specimen
d) Pengiriman specimen
e) Pengambilan hasil pemeriksaan
f) Pencatatan hasil pemeriksaan
g) Penyampaian hasil pemeriksaan
3) Di ruang klinik dilakukan oleh perawat atau bidan, meliputi:
a) Persiapan pasien
b) Pengambilan specimen
c) Menyerahkan spesimen untuk diperiksa
4) Di luar gedung, meliputi:
a) Melakukan tes skrining Hb
b) Pengambilan spesimen untuk kemudian dikirim ke labolatorium
puskesmas
c) Memberikan penyuluhan
d) Pencatatan dan pelaporan
p. Upaya pencatatan dan pelaporan
1) Dilakukan oleh semua puskesmas (pembina, pembantu dan keliling)
2) Pencatatan dan pelaporan mencakup :
a) Data umum dan demografi wilayah kerja puskesmas
b) Data ketenagaan di puskesmas
c) Data kegiatan pokok puskesmas yang dilakukan baik di dalam
maupun di luar gedung puskesmas
3) Laporan dilakukan secara periodik (bulan, triwulan enam bulan dan
tahunan)
q. Upaya pembinaan peran serta masyarakat
Upaya pembinaan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui:
1) Penggalangan dukungan penentu kebijaksanaan, pimpinan wilayah,
lintas sektoral dan berbagai organisasi kesehatan, yang dilakukan
melalui dialog, seminar dan lokakarya, dalam rangka komunikasi,
informasi dan motivasi dengan memanfaatkan media masa dan system
informasi kesehatan.
2) Persiapan petugas penyelenggaraan melalui latihan, orientasi dan
sarasehan kepemimpinan dibidang kesehatan.
3) Persiapan masyarakat, melalui rangkaian kegiatan untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam mengenal dan memecahkan masalah
kesehatan, dengan mengenali dan menggerakkan sumber daya yang
dimilikinya, melalui rangkaian kegiatan:
a) Pendekatan kepada tokoh masyarakat
b) Survey mawas diri masyarakat untuk mengenali masalah
kesehatannya
c) masyarakat desa untuk penentuan bersama rencana pemecahan
masalah kesehatan yang dihadapi
d) Pelaksanaan kegiatan kesehatan oleh dan untuk masyarakat melalui
kader yang terlatih
e) Pengembangan dan pelestarian kegiatan oleh masyarakat
r. Upaya pembinaan pengobatan tradisional
1) Melestarikan bahan-bahan tanaman yang dapat diginakan untuk
pengobatan tradisional
2) Pengembangan dan pelestarian terhadap cara-cara pengobatan tradisional
6. WILAYAH KERJA PUSKESMAS
Puskesmas harus bertanggung jawab untuk setiap masalah yang terjadi di
wilayah kerjanya, meskipun masalah tersebut lokasinya berkilo-kilo meter dari
puskesmas. Dengan asas inilah puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan
tindakan pencegahan penyakit, dan bukan tindakan untuk pengobatan penyakit.
Dengan demikian puskesmas harus secara aktif terjun ke masyarakat dan bukan
menantikan masyarakat datang ke puskesmas.
Wilayah kerja puskesmas, bisa kecamatan, faktor kepadatan penduduk, luas
daerah, keadaan geografik dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan
pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga
pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati KDH, mendengar saran
teknis di Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi.
Untuk kota besar wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan
puskesmas di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan, yang berfungsi
sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan yang juga mempunyai fungsi
koordinasi. Sasaran penduduk yang dilaksanakan oleh sebuah puskesmas rata-rata
30.000 penduduk.
Luas wilayah yang masih efektif untuk sebuah puskesmas di daerah pedesaan
adalah suatu area dengan jari-jari 5 km, sedangkan luas wilayah kerja yang dipandang
optimal adalah area dengan jari-jari 3 km.

7. KEDUDUKAN PUSKESMAS
a. Kedudukan dalam bidang administrasi
Puskesmas merupakan perangkat Pemerintah Daerah Tingkat II dan
bertanggung jawab langsung baik teknis maupun administrative kepada Kepala
Dinas Kesehatan Dati II.
b. Kedudukan dalam hirarki pelayanan kesehatan
c. Dalam urutan hirarki pelayanan kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan
Nasional (SKN) maka puskesmas berkedudukan pada tingkat fasilitas kesehatan
pertama.
8. SATUAN PENUNJANG
Sesuai dengan keadaan geografi, luas wilayah, sarana perhubungan serta
kepadatan penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, tidak semua penduduk dapat
dengan mudah mendapatkan pelayanan puskesmas. Agar jangkauan pelayanan
puskesmas lebih merata dan meluas, perlu ditunjang dengan puskesmas pembantu,
penempatan bidan di desa-desa yang belum terjangkau oleh pelayanan yang ada di
puskesmas keliling. Disamping itu penggerakan peran serta masyarakat untuk
mengelola posyandu dan membina desa wisma akan dapat menunjang jangkauan
pelayanan kesehatan.
Demi pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka puskesmas
perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu :
a. Puskesmas Pembantu
Puskesmas pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.Dalam
Repelita V wilayah kerja puskesmas pembantu diperkirakan meliputi 2 sampai 3 desa,
dengan sasaran penduduk antara 2500 orang (di luar Jawa dan Bali) sampai 10.000
orang (di perkotaan Jaawa dan Bali).
Puskesmas pembantu merupakan bagian integral dari puskesmas, dengan lain
perkataan satu puskesmas meliputi juga seluruh puskesmas pembantu yang ada di
wilayah kerjanya.
b. Puskesmas Keliling
Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan
kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari
puskesmas. Puskesmas keliling berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan-kegiatan puskesmas keliling
adalah:
1) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil
yang tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas
pembantu, 4 hari dalam 1 minggu.
2) Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
3) Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka
rujukan bagi kasusu gawat darurat
4) Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual
c. Puskesmas Rawat Inap
Puskesmas Perawatan atau Puskesmas Rawat Inap merupakan Puskesmas
yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat
darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara.
Sesuai Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
(Depkes RI, 2003) pengertian rawat inap, merupakan pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan,
rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan
rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan dan rumah
bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap.
Fungsi Puskesmas Rawat Inap sebagai tempat rujukan pertama bagi kasus
tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai beberapa fungsi pokok, antara lain :
1) Fungsi sesuai dengan tugasnya yaitu pelayanan,pembinaan dan
pengembangan, dengan penekanan pada fungsi pada kegiatan yang
bersifat preventif,promotif, dan fungsi rehabilitative.
2) Fungsi yang berorientasi pada kegiatan teknis terkait instalasi perawatan
pasien sakit, instalasi oba, instalasi gizi, dan instalasi umum. Juga fungsi yang
lebih berorientasi pada kegiatan yang bersifat kuratif.

Beberapa kriteria Puskesmas Rawat Inap, sebagai sebuah Pusat Rujukan Antara
bagi penderita gawat darurat sebelum dibawa ke RS, antara lain sebagai berikut :

1) Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah Sakit


2) Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor
3) Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai
4) Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari
5) Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Pus kesmas di
sekitarnya minimal 20.000 jiwa per Puskesmas
6) Pemerintah Daerah menyediakan dana rutin yang memadai
d. Puskesmas PONED
PONED merupakan kepanjangan dari Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial
Dasar. PONED dilakukan di Puskesmas induk dengan pengawasan dokter.
Petugas kesehatan yang boleh memberikan PONED yaitu dokter, bidan, perawat
dan tim PONED Puskesmas beserta penanggung jawab terlatih.
Pelayanan Obstetri Neonatal Esensial Dasar dapat dilayani oleh puskesmas
yang mempunyai fasilitas atau kemampuan untuk penangan kegawatdaruratan
obstetri dan neonatal dasar. Puskesmas PONED merupakan puskesmas yang siap
24 jam, sebagai rujukan antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas.
Polindes dan puskesmas non perawatan disipakan untuk melakukuan pertolongan
pertama gawat darurat obstetri dan neonatal (PPGDON) dan tidak disiapkan untuk
melakukan PONED.

9. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS


Unsur pimpinan
a. Kepala puskesmas
b. Unsur tata usaha, meliputi :
1) Data informasi
2) Perencanaan dan penilaian
3) Keuangan
4) Kepegawaian
c. Unsur pelaksana teknis fungsional puskesmas
1) Upaya kesehatan masyarakat
2) Upaya kesehatan perorangan
d. Jaringan pelayanan puskesmas
1) Unit puskesmas pembantu
2) Puskesmas keliling
3) Bidan desa/komunitas
10. DAFTAR PERTANYAAN

1. Dibawah ini manakah yang termasuk 20 kegiatan pokok puskesmas, kecuali :


a. Upaya kesehatan ibu dan anak
b. Upaya keluarga berencana
c. Upaya kesehatan lingkungan
d. Upaya kesehatan diri sendiri
2. Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah suatu kesatuan organisasi
kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan
terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha
kesehatan pokok.
Definisi puskesmas diatas merupakan definisi menurut :
a. Dr. Azrul Azwar, MPH tahun 1980
b. Departemen kesehatan RI tahun 1981
c. Departemen kesehatan RI tahun 1987
d. Departemen kesehatan RI tahun 1991
3. Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka mewujudkan “Indonesia sehat .
Dari penjelasan diatas, merupakan bagian dari ........... Puskesmas
a. Definisi puskesmas
b. Tujuan puskesmas
c. Fungsi puskesmas
d. Peran puskesmas
4. Puskesmas pembantu adalah ?
a. Puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong
penderita gawat darurat, baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat
inap sementara
b. Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor
roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi
serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
c. Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil
d. Pelayanan Obstetri Neonatus Essensial Dasar.
5. Perhatikan keterangan dibawah
1. Penyehatan air bersih
2. Penyehatan pembuangan kotoran
3. Penyehatan lingkungan perumahan
4. Penyehatan limbah
Manakah yang termasuk dalam upaya kesehatan lingkungan :
a. 1 , 2 , 3 benar
b. 1 dan 3 benar
c. 2 dan 4 benar
d. Semua benar

Anda mungkin juga menyukai