Anda di halaman 1dari 1

Geomorgologi pulau sumatera.

Menurut fisiografinya dibentuk oleh rangkaian pegunungan Barisan sepanjang sisa


baratnya, yang memisahkan pantai barat dan pantai timur. Lerengnya mengarah ke samudra
Indonesia dan pada umumnya curam, yang mengakibatkan jalur pantai barat kebanyakan
bergunung-gunung kecuali dua ambang dataran rendah di Sumatera Utara ( Melaboh dan
Singkel atau singkil) yang lebarnya kurang lebih 20 KM.

Proses pengangkatan pertama dimulai pada Paleogen bawah, pada jaman tersebut
terjadi aktivitas persesaran dan pembentukan rift atau struktur depresi yang memanjang
dengan struktur regional. Kemudian di jaman Zaman Oligo-miosen lapisan ini mengalami
penurunan dan sebagian dari bukit barisan sampai di bawah permukaan air laut. Pada Zaman
Miosen tengah terjadi pengangakatan yang besar sehingga membentuk geantiklin Sumatera.
Periode oregenik yang terakhir terjadi pada jaman Plio-Pleistosen yang mengakibatkan
pembentukan patahan blok dan peremajaan dari rift. Salah satu zona patahan yang terjadi di
zaman itu adalah zona patahan semangko. Pada jaman Kwater terjadi kegiatan gunungapi
sebagian besar berasosiasi dengan sesar.

Posisi sektor sumatera busur kepulauan sunda merupakan hasil dari sistem sesar
dextral utama, yang disebut dengan zona sesar semangko, yang mempunyai gawir sesar,
merusan basin dan terban menjadi zona depresi sempit dan memanjang pada puncak
pegunungan Barisan Vulkanik yang menjadi pegunungan Sumatera. Kejadian
Geomorfologikal, seperti kejadian sungai yang berganti arah, studi ini penuh dengan
kesulitan karena perubahan arah aliran sungai yang memotong sesar juga dipengaruhi oleh
kemiringan lereng umum dari medannya.kejadiannya hanya dapat dibuktikan jika diperoleh
adanya sungai dextral yang alirannya berganti arah ke hulu.

Anda mungkin juga menyukai